Anda di halaman 1dari 73

EKG

Lucky Kurniawan
SISTEM
KONDUKSI
• Nodus SA(Sinoaurikularis)
• Nodus AV (Atrioventrikularis)
• Bundle of His
• Serabut Purkinye
GELOMBANG
P
KOMPLEKS
QRS
GELOMBANG
T
SANDAPAN PREKORDIAL
(PRECORDIAL LEAD)

• V1 : sela iga 4 sisi kanan sternum


• V2 : sela iga 4 sisi kiri sternum
• V3 : antara V2 dan V4
• V4 : sela iga 5 garis mid klavikula kiri
• V5 : setinggi V4 pada garis aksila antor kiri
• V6 : setinggi V4 pada garis midaksilaris
kiri
PRECORDIAL
LEAD

• V1 & V2 :
• ventrikel kanan, septum interventrikulare
• V3 & V4 :
• dinding anterior jantung (sandapan antor)
• V5 & V6 :
• dinding lateral (sandapan Latal)
KERTAS
EKG

• Garis Horizontal
• Garis Vertikal

• Perhatikan
• Kecepatan perekaman
• 25 mm/det
• 50 mm/det
• Amplitudo
• 0,5
• 1
• 2
12 SANDAPAN DAN
KERTAS EKG
PEMBACAA
N
 Irama
 Frequensi (laju QRS)
 Morfologi gelombang P (cari tanda kelainan atrium kiri atau kana)
 Interval PR
 Kompleks QRS
 Axis jantung
 Amplitudo (cari tanda hipertrofi)
 Durasi
 Morfologi (ada/tidak gelombang Q patologis atau gelombang R tinggi
di V1)
 Segmen ST (apakah ada tanda iskemia, injuri atau infark miokard)
 Gelombang T
 Interval QT
CARA BACA EKG 12
LEAD
• Irama dan frekuensi? • QRS Wave?
• Sinus • interval
• Atrial
• Axis
• Junctional
• Zona Transisi
• Ventrikular
• Q patologis/QS
• Regularitas
• RBBB/LBBB
• Regular
• LAFB/LPFB
• Irregular
• RVH
• Rate • LVH
• Atrial Rate?
• Ventrikular Rate? • ST Segmen?
• ST Depresi
• P wave?
• ST Elevasi
• N
• Pulmonal • T Wave?
• Mitral • Tall T
• PR interval? • T inversi
• AV blok? • LV strain
• Pre-exitasi
IRA
MA
• Pace maker Normal Nodus SA
• 70-80 x/mnt
• Atria
• 75 x/mnt
• Nodus AV
• 60 x/mnt
• Berkas His
• 50 x/mnt
• Serabut Purkinje & Otot
jantung
• 30-40 x/mnt
IRA
MA

Untuk menilai perhatikan


• irama teratur atau tidak : lihat jarak antar QRS sama atau tidak.
• gelombang P normal atau tidak, apakah setiap gelombang P selalu diikuti
gelombang QRS
• interval PR normal atau tidak
• gelombang QRS normal atau tidak
IRA
MA

• Irama normal : irama sinus, irama yang berasal dari


sinus
• Irama : teratur.
• Frekwensi jantung : 60 – 100 x/ menit
• Gelombang P : normal, setiap gelombang P selalu diikuti
gelombang QRS dan T
• Interval PR : normal ( 0,12 – 0,20 detik )
• Gelombang QRS : normal ( 0,06 – 0,12 det )

Penyimpangan : disritmia
FREKUENSI : ATRIAL,
VENTRIKULAR
• Kecepatan 25 mm/det atau 50 mm/det
• Interval R-R atau interval P-P
• Tentukan puncak R atau P yang berhimpitan dengan garis vertikal
kotak sedang
• Cari puncak gel P/R ke dua
• Hitung jarak dalam kotak sedang
• Frekuensi = 300/kotak sedang atau 1500/kotak kecil
• Atau dengan menghitung EKG strip sepanjang 6 detik
hitung jumlah gel. QRS kemudian kalikan 10, atau EKG
selama 12 detik : jumlah QRS X 5
• Puncak P-P
WHAT IS
ARRHYTHMIA

• Heart normally beat at 60


to 100 tpm
• Started with
depolarization of SA node
normal sinus rhythm
• Disturbance of rate,
regularity, site of origin,
conduction of
electrical impuls
Arrhythmia
(Dysrhythmia)
THE FOUR BASIC TYPES OF
ARRHYTHMIA
1. Aritmia yang berasal dari Sinus. Jadi aktivitas listrik
sesuai dengan jalur biasa (SA node). Contoh : too
slow, too fast or irreguler
2. Ectopic Rhythm, aktivitas listrik berasal dari selain
SA node
3. Blok Konduksi, Aktivitas berasal dari SA node,
tetapi perjalanannya terhambat
4. Sindrom Pre-eksitasi, aktivitas listrik melalui
alternative pathway bypass dan
menyebabkan electrical shortcut/ electrical short
circuit
ARITMIA YANG BERASAL DARI SINUS (SA
NODE)
Sinus Takikardia Normal
ECERCISE, RESTING,
HR > 100 x/mnt ATLET

Sinus Bradikardia Patologis

HR < 60 x/mnt CHF, ARDS, Basedow, AMI,


Refleks vagus

Sinus Aritmia

Irama sinus tak teratus terutama pada inspirasi dan ekspirasi

Sinus Arrest

SA node berhenti beraktivitas. Bila aktivitas berhenti dalam


waktu cukup lama : Asystole
Normal Sinus Rhythm

Sinus Tachycardia

Sinus Bradicardia
BLOK

Catatan : Semua sel miokardium dapat menjadi


pace maker, dan bila terjadi sinus arrest maka
pace maker yang lain akan melakukan back up
ESCAPE BEAT

Sinus Rhythm Escape beat


PACE MAKER YANG
LAIN
 Atrial Pace Maker, berdetak 60-75 x/mnt
 Junctional Pace Maker, berdetak 40-60 x/mnt
 Ventricular Pace Maker, berdetak 30-45 x/mnt
Escape beat bila terjadi sinus arrest
yang paling sering berasal dari
junctional pace maker, dengan
ciri :
• ‘No’ P wave
• P Wave kecil terbalik
GELOMBANG
P

Ciri gelombang P Normal


 selalu positif di II dan selalu
negatif di aVR
 tinggi : < 0,11 mV (2,5 mm)
 lebar : < 3 mm ( 0,11 det)

Kepentingan
 menandakan aktivitas
atria
 menunjukan arah aktivitas
atria
 menunjukan tanda-tanda
hipertrofi atria
P– R
INTERVAL

• Depolarisasi atrium – depolarisasi Ventrikel


• Lamanya : 0,12 - 0,20 det
• Lamanya > 0,20 det : gangguan konduksi, pada umumnya di Nodus
AV ( AV Block)
ADA BEBERAPA
TIPE

1. SA Block, berbentuk mirip sinus arrest, SA node depolarisasi


normal tetapi kemudian segera di hambat
2. AV block, Blok antara SA node dan serabut purkinje (A-V
node dan Berkas HIS)
3. Bundle branch block, termasuk juga blok fasikuler.
SA
BLOK
AV BLOK
DERAJAT I

•PR interval lebih dari 0,20 detik


•Semua beat akan diteruskan ke
ventrikel
AV BLOK
DERAJAT II

Tipe Mobitz I Tipe Mobitz II


(Wenckebach) • Tidak ada pemanjangan PR interval
• Pemanjangan PR interval progresif • QRS dropped tanpa PR intermal
memanjang dahulu
• Diikuti dengan “QRS Dropped”
AV BLOK
DERAJAT II
TIPE MOBITZ I
AV BLOK
DERAJAT II
TIPE MOBITZ II
AV BLOK
DERAJAT III

• Tidak ada beat yang


diteruskan ke ventrikel
• Complete heart block
dengan AV dissociation
• Atrium dan ventrikel
terpacu oleh pace
maker tersendiri
KOMPLEKS
QRS

1. Interval QRS
• Interval ini mengambarkan lamanya
aktivitas depolarisasi ventrikel.
• Merupakan jarak antara permukaan
gelombang Q sampai akhir gelombang
S
• Nilai Normal : < 0,12 detik (0,06-0.12)
• Interval memanjang oleh karena
gangguan konduksi di ventrikel
• BBB (bundle branch block)
• Ectopic ventricle
KOMPLEKS
QRS

2. Gelombang Q :
defleksi kebawah pertama dari kompleks
QRS. Menggambarkan awal dari fase
depolarisasi ventrikel
Nilai normal :
• Lebar  0,04 detik
• Dalam < 1/3 tinggi R

Gelombang Q Pathologis ( abnormal ) :


• Lebar ≥ 0,04 detik
• Dalam > 25 % amplitudo gelombang R
• Kepentingan : adanya nekrosis miokard (
infark miokard )
KOMPLEKS
QRS

3. Gelombang R
defleksi Positif pertama kompleks QRS disertai atau tidak
disertai gelombang Q
• Menggambarkan fase depolarisasi ventrikel
• Positip di I, II, V5 dan V6
• aVR, V1, V2 biasanya kecil/ tidak ada sama sekali.

Kepentingan :
• Menggambarkan adanya hipertrofi ventrikel
• Adanya tanda-tanda BBB (Bundle Branch Block)
KOMPLEKS
QRS
4. Gelombang S
 Defleksi negatip setelah gelombang R

 Menggambarkan fase depolarisasi


 aVR, V1 dan V2 terlihat lebih dalam
ventrikel

- V4, V5 dan V6 makin berkurang dalamnya.


• Kepentingan : hampir sama dengan gelombang R.
SUMBU :
GELOMBANG QRS

Sistem Heksadential
• > 40 tahun
• -30 º s/d + 90 º
• < 40 tahun :
• 0 º s/d +105 º
SUMB
U
SUMB
U
SUMBU :
PRECORDIAL LEAD

• Transitional zone : V2-V4


• Delayed transitional : sebelah kanan V5 (clockwise
rotation)
• Early transition : sebelah kiri V2 (counter clockwise
rotation)
HIPERTR
OFI

• Ventrikel kiri
• Sadapan prekordial
• Tinggi R di V5 atau V6 > 27 mm. Dalamnya S di V1+tinggi R di V5 atau V 6 > 35 mm
• Depresi ST segmen dan inversi gel T asimetris di V5 dan V6 (ventricular strain)
• Sadapan ekstremitas
• Jantung horisontal : tinggi R di aVL >/= : 11 mm
• Jantung vertikal : tinggi R di aVF > 20 mm
HIPERTROFI
VENTRIKEL KIRI

• Kriteria minimal
• R di aVL ≥ 11 mm. R di V5/V6 : > 27 mm
• Dalamnya S di V1 + R di V5 atau V6 : > 35 mm
• Kriteria ekuivokal : terdapat tanda ventricular strain
HIPERTR
OFI

• Ventrikel kanan
• Deviasi aksis ke kanan (tanda awal)
• Gelombang S menetap di V5 dan V6
• R yang tinggi disertai depresi segmen ST dan T terbalik di sadapan
II,III,aVF. aVR sering menunjukan R tinggi : qR, QR atau hanya kompleks R
• R tinggi di V 1. ratio R/S > 1 atau durasi R . 0,03. durasi QRS melebar >
0,03 det menyerupai pola blok berkas
SEGMEN
ST
 Garis horizontal (isoelektrik)
 Titik J : akhir gelombang S, terletak pada garis isoelektrik atau
sedikit
positif atau negatif (tidak lebih dari 1 mm)
 High take-off ST segment
 Low take-off ST segment
 Elevasi ST-segmen
 Depresi ST-segmen
 Memberikan gambaran iskemia ventrikel
AMI
MYOCARDIAL
INFARCTION
GELOMBANG
T

Fase repolarisasi ventrikel


• Selalu positip, kecuali di aVR
• Amplitudo normal :
1. < 10 mm di sadapan prekordial
2. < 5 mm di sadapan ekstremitas
3. Minimum 1 mm
• Kepentingan :
• Menggambarkan adanya iskemia/ infark
• Adanya kelainan elektrolit, dll
T
WAVE
AMI &
HIPERKALEMIA
MORPHOLOGI &
NOMENKLATUR
SANDAPAN
TAMBAHAN

1. Sandapan dada Unipolar


2. Sandapan dada bipolar
3. Orthogonal lead (Lewis lead)
4. Oesofagus lead
RESU
ME

Anda mungkin juga menyukai

  • Kejang (Epilepsi)
    Kejang (Epilepsi)
    Dokumen4 halaman
    Kejang (Epilepsi)
    Lucky Kurniawan
    100% (1)
  • Perkas AKI Lucky
    Perkas AKI Lucky
    Dokumen36 halaman
    Perkas AKI Lucky
    Lucky Kurniawan
    Belum ada peringkat
  • Vertigo (BPPV)
    Vertigo (BPPV)
    Dokumen8 halaman
    Vertigo (BPPV)
    Lucky Kurniawan
    Belum ada peringkat
  • Trauma Kepala
    Trauma Kepala
    Dokumen8 halaman
    Trauma Kepala
    Lucky Kurniawan
    Belum ada peringkat
  • THT Unpri Baru
    THT Unpri Baru
    Dokumen17 halaman
    THT Unpri Baru
    Lucky Kurniawan
    Belum ada peringkat
  • ENSEFALITIS
    ENSEFALITIS
    Dokumen3 halaman
    ENSEFALITIS
    Lucky Kurniawan
    Belum ada peringkat
  • Kedokteran Komunitas
    Kedokteran Komunitas
    Dokumen32 halaman
    Kedokteran Komunitas
    Lucky Kurniawan
    Belum ada peringkat
  • PSIKIATRI
    PSIKIATRI
    Dokumen29 halaman
    PSIKIATRI
    Lucky Kurniawan
    Belum ada peringkat
  • BEDAH
    BEDAH
    Dokumen26 halaman
    BEDAH
    Lucky Kurniawan
    Belum ada peringkat
  • Kardio
    Kardio
    Dokumen29 halaman
    Kardio
    Lucky Kurniawan
    Belum ada peringkat
  • DERMATOVENEROLOGI
    DERMATOVENEROLOGI
    Dokumen27 halaman
    DERMATOVENEROLOGI
    Lucky Kurniawan
    Belum ada peringkat
  • Forensik
    Forensik
    Dokumen13 halaman
    Forensik
    Lucky Kurniawan
    Belum ada peringkat
  • Bioetik
    Bioetik
    Dokumen8 halaman
    Bioetik
    Lucky Kurniawan
    Belum ada peringkat
  • BEDAH
    BEDAH
    Dokumen114 halaman
    BEDAH
    Lucky Kurniawan
    Belum ada peringkat