Anda di halaman 1dari 11

KONSEP DASAR PEMBERIAN THERAPY

OKSIGEN

OLEH
KELOMPOK 3
1. FITRI EDIKA PARAPAT
2. JULIANA ERNI TAMBA
3. NADIA PASARIBU
4. MARIANA HUTAPEA
1.Konsep Kebutuhan Dasar Manusia (Oksigenasi)

Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow


dalam buku Asmadi (2009) lebih dikenal dengan istilah
Hierarki Kebutuhan Dasar Manusia Maslow. Kebutuhan
oksigen menurut Abraham Maslow tedapat dalam
kebutuhan fisiologis, karena oksigen (O 2) sangat
berperan dalam vital bagi kehidupan manusia
kebutuhan oksigen (O2) dalam tubuh harus terpenuhi,
apabila kebutuhan oksigen dalam tubuh berkurang maka
akan terjadi kerusakan pada jaringan otak dan bila hal
tersebut berlangsung lama akan terjadi kematian
kebutuhan dasar tersebut mencakup :
a.Kebutuhan oksigenasi dan pertukan gas

Kebutuhan cairan dan elektrolit


Kebutuhan makanan
Kebutuhan eliminasi urine dan alvi
Kebutuhan istirahat dan tidur
Kebutuhan aktivitas
Kebutuhan kesehatan temperatur tubuh
Kebutuhan seksual
 
2.Definisi Oksigen

Menurut (Sulistyo Andarmoyo, 2012) oksigen


merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling
mendasar yang digunakan untuk kelangsungan
metabolisme sel tubuh, mempertahankan hidup dan
aktivitas berbagai organ dan sel tubuh. Tujuan dari
terapi oksigen adalah untuk memberikan transpor
oksigen yang adekuat dalam darah sambil
menurunkan upaya bernafas dan mengurangi stress
pada miokardium (Potter & Perry,2006).
3.Fisiologi sistem pernapasan

Pernapasan (respirasi) adalah peristiwa menghirup


udara dari luar yang mengandung oksigen ke dalam
tubuh (insprasi) serta mengeluarkan udara yang
mengandung karbon dioksida sisa oksidasi ke luar tubuh
(ekspirasi). Proses pernapasan tersebut terdiri atas tiga
tahap, yaitu ventilasi, difusi gas dan transportasi gas.
4.Faktor yang mempengaruhi oksigenasi
Terdiri dari faktor fisiologis, usia, gaya hidup, olah raga,
penyalahgunaan substansi, lingkungan, dan stress.
 
5.Tipe kekuragan oksigen dalam tubuh

Jika oksigen dalam tubuh berkurang, maka ada beberapa


istilah yang dipakai sbagai manifestasi kekurangaan
oksigen tubuh, yaitu hipoksemia, hipoksia, dan gagal
napas. Status oksigenasi tubuh dapat diketahui
dengan melakukan pemeriksaan analisa gas darah
(AGD) dan oksimetri (Tarwoto & wartonah, 2015).
6.Perubahan fungsi pernapasan

Hiperventilasi
Hiperventilasi merupakan upaya tubuh dalam meningkatkan
jumlah O2 dalam paru-paru agar pernapasan lebih cepat dan
dalam.  
Hipoventilasi
Hipoventilasi terjadi ketika ventilasi alveolar tidak adekuat
untuk memenuhi penggunaan O2tubuh atau untuk
mengeluarkan CO2 dengan cukup. Biasanya terjadi pada keadaan
atelaktasis (kolaps paru). Tanda dan gejala pada keadaan
hipoventilasi adalah nyeri kepala, penurunan kesadadaran,
desoreintasi, kardiakdistrima, ketikseimbangan elektrolit,
kejang, dan arrest.
7.Terapi pemenuhan kebutuhan oksigen

Terapi oksigen adalah pemberian oksigen lebih dari udara


atmosfer (Tarwoto & Wartonah, 200). Tujuan terapi oksigen
adalah mengoptimakan oksigenasi jaringan dan mencegah
asidosi respiratorik, mencegah hipoksia, menurunkan kerja
napas dan kerja otot jantung.
Indikasi terapi oksigen diberikan pada:
Perubahan frekuensi atau pola napas.
Perubahan atau gangguan pertukaran gas/ penurunan gas.
Hipoksemia.
Menurunnya kerja napas.
Menurunnya kerja miokard dan trauma berat.
Menurut Tarwoto & Wartnah (2010) Pemberian oksigen atau terapi oksigen dapat dilakukan deng
metode berikut ini :
1)Sistem aliran rendah

Pemberian oksigen dengan aliran rendah sebagai berikut:


Nasal kanula,di berikan dengan kontinu aliran 1-6 liter/menit dengan konsetrasi
oksigen 24-44%.
Sungkup muka sederhana (simple mask), diberikan kontinu atau selangseling 5-10
liter/menit dengan konsentrasi oksigen 40-60%.
Sungkup muka dengan kantong rebreathing. Sungkup ini memiliki kantong yang terus
mengembang baik pada saat inspirasi dan ekspirasi. Pada saat pasien inspirasi, oksigen
masuk daris sungkup melalui lubang antara sungkup dan kantong reservior, ditambah
oksigen dari udara kamar yang masuk dalam lubang ekspirasi pada kantong. Aliran
oksigen 8-12 liter/menit, dengan konsentrasi 60-80%.
Sungkup muka dengan kantong non-rebreathing. Sungkupini mempunyai 2 katup; satu
katup terbuka saat inspirasi dan tertutup pada saat ekspirasi, dan satu katup yang
fungsiya mencegah udara kamar masuk pada saat inspirasi dan akan membuka saat
ekspirasi. Pemberian oksigen dengan aliran 10-12 literj/menit, dengan konsentrasi
oksigen 80-100%.
 
Sistem aliran tinggi

Penggunaan teknik ini dijadikan konsentrasi oksigen


lebih stabil dan tidak dipegaruhi tipe pernapasan,
sehingga dapat menambah konsentrasi oksigen lebih
cepat. Misalnya:
 melalui sungkup muka dengan ventury.
Bag and mask/ resusitator manual
Selang t-piece
Sungkup terbuka/facetent
Collar trakeostomi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai