Anda di halaman 1dari 35

ANTON WIJAYA

NPM. C2C020001
Peran mediasi sumber daya manusia dan
manajemen sistem informasi kuntansi dalam
hubungan antara inovasi strategi dan kinerja proses
internal serta dampaknya terhadap perusahaan
kinerja keuangan

Benny Hutahayan
Fakultas Ilmu Administrasi Universitas
Brawijaya, Indonesia
Benchmarking: An International Journal
Vol. 27 No. 4, 2020 pp. 1289-1318
© Emerald Publishing Limited 1463-5771
DOI 10.1108/BIJ-02-2018-0034
LATAR BELAKANG
 Globalisasi menghasilkan perkembangan sektor bisnis
yang cepat dan berkelanjutan. Perkembangan tersebut
mengakibatkan ketidakpastian bisnis dan perkembangan
yang sengit antar entitas bisnis. Untuk memenangkan
persaingan bisnis yang dinamis, perusahaan harus
mengembangkan keunggulan kompetitif dan
menerapkan strategi inovatif (Porter, 1996). Saat ini,
organisasi menghadapi tantangan seiring dengan
perubahan lingkungan bisnis. Manajemen harus lebih
profesional dalam mengelola sumber dayanya untuk
meningkatkan kinerja organisasi
 Manajemen membutuhkan informasi yang dapat
diandalkan untuk membuat keputusan yang baik
(Verdu-Jover dan Gomez-Gras, 2008). Menurut
Chenhall dan Morris (1986), sistem akuntansi
yang akurat dan andal harus memiliki kriteria
cakupan yang luas, ketepatan waktu, agregasi,
dan integrasi. Sistem informasi akuntansi
manajemen yang menyediakan informasi bagi
manajemen untuk membuat keputusan yang lebih
baik membutuhkan teknologi informasi
 Sumber daya manusia yang kompeten serta
sistem informasi akuntansi manajemen yang
akurat dan andal berpengaruh signifikan terhadap
kinerja proses internal
 Strategi inovasi juga terkait dengan proses
produksi yang lebih efisien, pengiriman yang
lebih tepat waktu kepada pelanggan, dan layanan
purna jual yang lebih baik. Implementasi inovasi
yang canggih secara terus menerus meningkatkan
kinerja perusahaan
HUBUNGAN ANTAR
VARIABEL
 Teori kontingensi mendukung hubungan antara inovasi
dan kinerja keuangan dengan menyatakan bahwa desain
organisasi akan efektif hanya dalam kondisi tertentu
Teori Kontingensi digunakan dalam penelitian ini karena
teori tersebut menjelaskan desain suatu organisasi secara
efektif dan dapat diterapkan secara universal dalam
kondisi tertentu. Kondisi yang berbeda membuat desain
yang berbeda. Singkatnya, desain organisasi hanya cocok
untuk kondisi tertentu. Strategi inovasi merupakan salah
satu faktor kontingen yang mempengaruhi kinerja
keuangan dalam kondisi persaingan yang ketat
 Variabel modal intelektual, sistem informasi
akuntansi manajemen, kinerja proses internal, dan
kinerja pelanggan dapat digunakan sebagai
variabel mediasi. 
 Manajemen membutuhkan informasi yang dapat
diandalkan untuk membuat keputusan yang baik

sistem akuntansi yang akurat dan andal harus
memiliki kriteria cakupan yang luas, ketepatan
waktu, agregasi, dan integrasi. Sistem informasi
akuntansi manajemen yang menyediakan informasi
bagi manajemen untuk membuat keputusan yang
lebih baik membutuhkan teknologi informasi
 Sumber daya manusia yang kompeten serta
sistem informasi akuntansi manajemen yang
akurat dan andal berpengaruh signifikan terhadap
kinerja proses internal. Proses internal berkaitan
dengan proses inovasi, proses operasi, dan proses
layanan purna jual
 Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan
pentingnya strategi inovasi berkelanjutan yang
diterapkan pada perusahaan manufaktur di
Indonesia yang mempengaruhi kinerja keuangan
perusahaan melalui beberapa variabel mediasi.
Variabel yang digunakan dalam model meliputi
Strategi Inovasi, Intellectual Capital, Sistem
Informasi Akuntansi Manajemen, dan Kinerja
Proses Internal.
KAJIAN PUSTAKA
 Orisinalitas penelitian ini terlihat dari penggunaan teori
kontingensi yang mempersempit kesenjangan antara paradigma
organisasi industri (I/O) dan pandangan berbasis sumber daya
(RBV) mengenai keunggulan dan kinerja kompetitif. Secara
khusus, penelitian ini memperkenalkan strategi inovasi, human
capital, sistem informasi akuntansi manajemen, dan kinerja
proses bisnis internal sebagai faktor kontingensi yang
mempengaruhi kinerja keuangan. Kedua, secara empiris,
penelitian ini mencoba untuk mengurangi kesenjangan
penelitian empiris dengan menawarkan model penelitian baru
dan pembentukan penelitian baru di tingkat strategic business
unit (SBU) pada perusahaan manufaktur di Indonesia.
PENELITIHAN TERDAHULU
 Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk
pengambilan keputusan kebijakan khususnya bagi para
manajer yang ingin meningkatkan kinerja keuangan SBU. 
 Beberapa kesenjangan penelitian dalam penelitian
sebelumnya disajikan pada TabelI.Perbedaan temuan
menegaskan bahwa penelitian ini perlu dilakukan. Di sisi
lain, belum ada penelitian yang secara komprehensif
menguji pengaruh mediasi Human Capital dan Sistem
Informasi Akuntansi Manajemen dalam hubungan antara
StrategiInovasi dan Kinerja Proses Internal dan
Dampaknya terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan.
No Hubungan Studi sebelumnya Penelitian sebelumnya
menunjukkan pengaruh menunjukkan pengaruh yang
signifikan tidak signifikan

Strategi inovasi untuk sistem Huang et al. (2010) Allen (2000)


informasi akuntansi Azisand Osada (2010) Wonglimpiyarat (2004)
manajemen

Strategi inovasi terhadap Cabrilo et al. (2014) -


modal manusia Gatesand Langevin (2010)
Scarpellini et al. (2017)

Modal manusia terhadap Sands et al. (2016)


kinerja proses internal  Johnson, (2002)
Rompho and Siengthai
(2012), Peng et al. (2007)

Sistem informasi akuntansi Oktal et al. (2016) Fadzil et al. (2005)


manajemen terhadap kinerja Blasiniand Leist (2013) Arif et al. (2005)
proses internal

Kinerja proses internal Birou et al. (2011) McIvor et al. (2009)


terhadap kinerja keuangan Pool et al. (2017)
Lin (2015)
 Penelitian ini memiliki beberapa kontribusi.
Pertama, secara teoritis, penelitian ini mempersempit
kesenjangan teoritis antara paradigma Industrial
Organization (I/O) dan Resource-Based View (RBV)
dengan memperkenalkan Teori Kontingensi. Secara
khusus, penelitian ini memperkenalkan strategi
inovasi, human capital, sistem informasi akuntansi
manajemen, dan kinerja proses bisnis internal
sebagai faktor kontingensi yang mempengaruhi
kinerja keuangan. Kedua, secara empiris, mencoba
untuk mengurangi kesenjangan dalam penelitian
empiris dengan menawarkan model penelitian baru
dan pembentukan penelitian baru di tingkat SBU di
bidang manufaktur
 Pengembangan hipotesis empiris 
2.1 Paradigma I/O versus Paradigma RBV Teori I/O
menjelaskan bahwa faktor eksternal (industri) lebih
penting daripada faktor internal dalam mencapai
keunggulan kompetitif. Bird (1990) dalam
penelitiannya menjelaskan bahwa heterogenitas,
kompleksitas dan perubahan lingkungan dalam suatu
sektor industri mempengaruhi intensitas perencanaan
strategis suatu perusahaan. Sebaliknya, Resources
Based Theory menyatakan bahwa faktor internal jauh
lebih penting daripada faktor eksternal (industri) dalam
mencapai keunggulan bersaing. Teece dkk. (1997)
berpendapat bahwa keunggulan bersaing tergantung
pada sumber daya yang dimiliki perusahaan.
 Sesuai dengan penelitian sebelumnya bahwa sumber
daya internal yang dimiliki perusahaan atau organisasi
merupakan sumber keunggulan bersaing. 
 Ada dua paradigma tentang cara organisasi
menciptakan keunggulan kompetitif dan pengembalian
di atas rata-rata, yaitu: (1) Organisasi Industri (I/O),
dan (2) Pandangan Berbasis Sumber Daya (RBV).
Paradigma I/O dikemukakan oleh para ekonom
industri, khususnya Porter. Paradigma ini menyatakan
bahwa faktor lingkungan eksternal khususnya faktor
industri berpengaruh signifikan terhadap kinerja
perusahaan. Pernyataan teoritis ini didukung oleh
beberapa penelitian (Irlandia, at al, 2003). Sebagian
besar penelitian menunjukkan bahwa faktor industri
mempengaruhi kinerja sekitar 20 persen.
 Berdasarkan argumen sebelumnya, hipotesis pertama
dikembangkan. 
 H1. Strategi inovasi berpengaruh signifikan terhadap
kinerja keuangan
 H2. Human capital memediasi hubungan antara strategi
inovasi dan kinerja keuangan
 H3. Kinerja modal manusia dan proses internal memediasi
hubungan antara strategi inovasi dan kinerja keuangan
 H4. Sistem informasi akuntansi manajemen memediasi
hubungan antara strategi inovasi dan kinerja
 H5. Kinerja proses internal memediasi hubungan antara
strategi inovasi dan kinerja keuangan
 H6. Sistem informasi akuntansi manajemen dan kinerja
proses internal memediasi hubungan antara strategi inovasI
dan kinerja keuangan
METODE PENELITIAN
 Metode Penelitian Penelitian 
 ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan bertujuan untuk memberikan
bukti empiris tentang pengaruh strategi inovasi terhadap kinerja keuangan
melalui atau dimediasi oleh modal intelektual, sistem informasi akuntansi
manajemen, kinerja proses internal, dan kinerja pelanggan di unit bisnis
perusahaan manufaktur. di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode
survei. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang disampaikan
kepada responden (sampel) yang telah diseleksi dengan prosedur tertentu.
Kemudian dilakukan analisis data dan pengujian hipotesis untuk
memperoleh temuan empiris. 

Populasi dalam penelitian ini adalah unit bisnis perusahaan manufaktur
menengah dan besar di Indonesia. Unit bisnis adalah bagian dari
perusahaan yang dianggap sebagai pusat laba.
 Definisi operasional variabel dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
 Pertama, strategi inovasi didefinisikan sebagai
persepsi responden tentang cara unik mereka
untuk mencapai keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan dan kinerja yang sangat baik.
 Kedua, modal manusia didefinisikan sebagai
persepsi responden tentang desain sumber daya
manusia yang dibutuhkan oleh manajemen untuk
membuat keputusan yang lebih baik, terutama
untuk mendukung perumusan dan implementasi
strategi inovasi.
 Ketiga, sistem informasi akuntansi manajemen
didefinisikan sebagai persepsi responden tentang
desain sistem akuntansi yang menghasilkan
informasi akuntansi manajemen yang dibutuhkan
oleh manajemen untuk mengambil keputusan
yang lebih baik, terutama untuk mendukung
perumusan dan implementasi strategi inovasi.
 Keempat, kinerja proses internal didefinisikan
sebagai persepsi responden tentang kinerja rantai
nilai atau kegiatan strategis yang dilakukan oleh
SBU untuk mendukung kepuasan konsumen
dan/atau strategi produktivitas dari perspektif
keuangan.
 Kelima, kinerja keuangan diartikan sebagai
persepsi responden tentang kondisi keuangan
SBU dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Untuk mengukur kinerja keuangan, indikator
keuangan
Analisis data dalam penelitian ini
 Dilakukan dengan menggunakan Structural Equation Modeling
(SEM) berbasis varians, dengan menggunakan tools Partial Least
Square (PLS). Analisis statistik ini dipilih karena memiliki beberapa
keunggulan (Hair et al., 2010; Kock, 2014). Pertama, SEM-PLS
cocok untuk model yang melibatkan variabel yang tidak dapat
diukur secara langsung, dan telah memperhitungkan kesalahan
pengukuran. Kedua, analisis SEM mampu menguji secara simultan,
mirip dengan model yang digunakan dalam penelitian ini. Ketiga,
SEM berbasis komponen (PLS) mampu membuat estimasi model
yang canggih dengan sampel yang kecil. Penggunaan SEM berbasis
varian karena penelitian ini bersifat eksploratif atau perluasan dari
teori-teori yang ada. Penelitian ini mengembangkan variabel
kontekstual dalam teori kontingensi.
HASIL PENELITIAN
 Hasil Analisis 
 Penelitian ini berfokus pada efek mediasi modal manusia, sistem informasi
akuntansi manajemen, dan kinerja proses internal dalam hubungan antara
strategi inovasi dan kinerja keuangan. Data dianalisis menggunakan
structural equation modeling (SEM) dan diolah menggunakan Partial Least
Square (PLS) 4.0 untuk menguji hipotesis. 
 Dua prosedur dilakukan untuk menguji hipotesis. Pertama, kami menguji
pengaruh langsung dari strategi inovasi terhadap kinerja keuangan. Kedua,
jika pengaruh langsungnya signifikan, kami melanjutkan dengan pengujian
kedua untuk membuktikan pengaruh mediasi modal manusia, sistem
informasi akuntansi manajemen, dan kinerja proses bisnis internal dalam
hubungan antara strategi inovasi dan kinerja keuangan.
 Uji efek mediasi dilakukan dengan menggunakan
pendekatan perbedaan koefisien beta.
 Langkah-langkah tersebut diuraikan sebagai
berikut: (1) menguji nilai beta sebagai ukuran
pengaruh langsung variabel bebas terhadap
variabel terikat tanpa melibatkan variabel
mediasi, (2) menguji nilai beta sebagai ukuran
pengaruh langsung yang melibatkan mediasi.
variabel, (3) untuk menguji pengaruh variabel
independen terhadap variabel mediasi, dan (4)
untuk menguji pengaruh variabel mediasi
terhadap variabel dependen
hasil
 Hasil empiris menunjukkan bahwa hipotesis pertama yang menyatakan
strategi inovasi mempengaruhi kinerja keuangan secara teoritis didukung.
 Hipotesis kedua yang menyatakan bahwa human capital memediasi
hubungan antara strategi inovasi dan kinerja keuangan tidak didukung
secara empiris. Secara teoritis, strategi inovasi membutuhkan sumber daya
manusia yang kompeten untuk menjalankan strategi secara efektif.
Hubungan ini secara empiris didukung oleh penelitian ini. Namun,
pengaruh modal manusia pada kinerja keuangan tidak didukung. Modal
manusia tidak dapat secara langsung mempengaruhi kinerja keuangan.
Sumber daya manusia yang kompeten membuat proses bisnis menjadi lebih
baik. Hal ini sesuai dengan Kaplan dan Norton (1997) bahwa modal
manusia sebagai bagian dari aset tidak berwujud menghasilkan aset
berwujud melalui strategi yang tercermin dalamkegiatan proses bisnis.
Argumen ini menjelaskan alasan mengapa hubungan antara strategi inovasi,
kinerja keuangan, modal manusia tidak didukung secara empiris.
 Hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa modal manusia dan
kinerja proses internal memediasi hubungan antara strategi
inovasi dan kinerja keuangan tidak didukung secara empiris.
Secara teoritis dan empiris, penelitian ini menunjukkan bahwa
strategi inovasi membutuhkan sumber daya manusia yang
kompeten. Namun, penelitian ini secara empiris membuktikan
bahwa human capital tidak mampu membuat kinerja proses
internal menjadi lebih baik. Hal ini dapat dimaklumi karena
human capital yang kompeten tidak akan dapat bekerja dengan
baik tanpa didukung dengan modal informasi (sistem, database,
dll) dan modal organisasi (leadership, alignment, teamwork,
culture) seperti yang dikemukakan oleh Kaplan dan Norton
(1997). Modal manusia yang kompeten hanyalah bagian dari
modal intelektual. Argumen ini menjelaskan alasan mengapa
hubungan antara strategi inovasi-modal manusia-kinerja proses
internal-kinerja keuangan tidak didukung secara empiris. 
 Hipotesis keempat yang menyatakan bahwa sistem informasi akuntansi
manajemen memediasi hubungan antara strategi inovasi dan kinerja
keuangan tidak didukung secara empiris. Penelitian ini secara empiris
membuktikan bahwa strategi inovasi berpengaruh signifikan terhadap
sistem informasi akuntansi manajemen. Namun secara empiris
hal tersebut tidak membuktikan bahwa sistem informasi akuntansi
manajemen berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Sistem informasi
akuntansi manajemen tidak secara langsung mempengaruhi kinerja
keuangan. Sistem akuntansi manajemen yang handal harus
menghasilkan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan
untuk menciptakan proses bisnis yang unggul. Sistem informasi
akuntansi manajemen juga merupakan bagian dari aset tidak berwujud.
Ini harus didukung oleh manajer yang kompeten untuk meningkatkan
kinerja proses internal. Argumen ini menjelaskan alasan mengapa
hubungan antara strategi inovasi-sistem informasi akuntansi
manajemen-kinerja keuangan tidak didukung secara empiris. 
 Hipotesis kelima yang menyatakan bahwa kinerja
proses internal memediasi hubungan antara strategi
inovasi dan kinerja keuangan didukung secara
empiris. Hasil penelitian menunjukkan peran
penting kinerja proses internal terkait dengan
kinerja keuangan yang sangat baik. Hal ini dapat
dimaklumi karena strategi inovasi harus dinyatakan
secara jelas dalam setiap proses manajemen bisnis,
termasuk proses manajemen operasi, proses
manajemen pelanggan, proses manajemen inovasi,
dan proses manajemen sosial dan regulasi (Kaplan,
2009). Argumen ini menjelaskan alasan mengapa
hubungan antara strategi inovasi-kinerja proses
internal-kinerja keuangan didukung secara empiris.
 Hipotesis keenam yang menyatakan bahwa
sistem informasi akuntansi manajemen dan
kinerja proses internal memediasi hubungan
antara strategi inovasi dan kinerja keuangan
didukung secara empiris. Sekali lagi, temuan ini
menjelaskan peran penting kinerja proses internal
sebagai manifestasi strategi dalam mendukung
kinerja keuangan SBU di Indonesia. Peran sistem
akuntansi manajemen dalam memberikan
informasi yang berguna bagi manajer dalam
mendukung implementasi strategi juga
terungkap.
KESIMPULAN
 Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa strategi
inovasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan.
Modal manusia tidak secara signifikan memediasi hubungan
antara strategi inovasi dan kinerja keuangan. Kinerja modal
dan kinerja internal tidak memediasi hubungan antara inovasi
strategi dan kinerja keuangan. Sistem informasi akuntansi
manajemen tidak memediasi hubungan antara inovasi strategi
dan kinerja keuangan. Kinerja proses mediasi internal
hubungan antara strategi inovasi dan kinerja keuangan. Sistem
informasi akuntansi manajemen dan kinerja proses memediasi
hubungan internal antara inovasi strategi dan kinerja
keuangan.
 Oleh karena itu, inovasi dalam implementasi strategi
menentukan perlunya sistem informasi akuntansi
manajemen yang andal yang pada akhirnya mempengaruhi
kinerja proses internal yang berpengaruh pada kinerja
keuangan. 
 Sistem Informasi Akuntansi Manajemen yang handal
berpengaruh terhadap kinerja keuangan jika terdapat
kinerja proses internal perusahaan yang baik seperti yang
telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya. Oleh
karena itu, sistem informasi akuntansi manajemen dan
kinerja proses internal sepenuhnya memediasi hubungan
antara strategi inovasi berkelanjutan dan kinerja keuangan.
 Keterbatasan Penelitian 
 Pertama, pada penerapan strategi inovasi berkelanjutan,
penelitian ini tidak mempertimbangkan tahap daur hidup produk.
Dalam hal ini, peneliti tidak mempertimbangkan posisi siklus
produk perusahaan. Para peneliti tidak mengidentifikasi apakah
siklus hidup produk perusahaan berada pada tahap pengenalan,
tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan atau tahap penurunan.
Para peneliti berasumsi bahwa perusahaan berada pada tahap
siklus hidup produk yang sama. Hal ini dikarenakan siklus hidup
produk yang semakin pendek dengan persaingan yang semakin
ketat. 
 Kedua, data perusahaan manufaktur yang diambil dari
Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Indonesia telah
dikelompokkan dalam perusahaan manufaktur menengah dan
besar. Dalam hal ini, peneliti tidak mengidentifikasi lebih lanjut
pengelompokan perusahaan manufaktur menengah dan besar.
 Implikasi 
 Hasil penelitian ini menginformasikan perusahaan manufaktur di Indonesia
tentang pentingnya inovasi berkelanjutan dan teknologi informasi dalam
implementasi strategi mereka agar perusahaan memiliki keunggulan kompetitif
dan memiliki daya saing dalam menghadapi globalisasi dan pentingnya
menggabungkan langkah-langkah finansial dan nonfinansial dengan
menyelaraskan langkah-langkah dengan strategi perusahaan hubungan antara
sebab dan akibat antara langkah-langkah keuangan dan non-keuangan. Hasil
penelitian ini memberikan kontribusi untuk meningkatkan kepedulian para
manajer unit bisnis atau setingkat di Indonesia tentang pentingnya sistem
informasi akuntansi yang memadai sehingga perusahaan mampu menyediakan
sistem informasi akuntansi yang andal untuk pengambilan keputusan dan peran
intelektual. modal karena modal intelektual memenuhi kriteria sebagai sumber
daya yang unik yang mampu menciptakan keunggulan kompetitif perusahaan
sehingga dapat menciptakan nilai bagi perusahaan.
 Implikasi dari penelitian ini secara teoritis memberikan perbaikan dalam
pendidikan akuntansi di Indonesia. Hasil penelitian ini memberikan kontribusi
untuk meningkatkan kesadaran akademisi dalam kaitannya dengan perbaikan
kurikulum pendidikan akuntansi.
Saran Penelitian: Untuk Meningkatkan Praktik di
Perusahaan:

 (1) Hasil penelitian memberikan informasi bagi perusahaan


manufaktur di Indonesia tentang pentingnya inovasi berkelanjutan
dan teknologi informasi dalam implementasi strategi agar
perusahaan memiliki keunggulan kompetitif dan daya saing dalam
menghadapi globalisasi.
 (2) Hasil penelitian berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran
manajer unit bisnis atau yang setara khususnya di Indonesia tentang
pentingnya sistem informasi akuntansi yang memadai sehingga
perusahaan mampu menyediakan sistem informasi akuntansi yang
andal untuk pengambilan keputusan dan tentang peran intelektual
modal karena modal intelektual memenuhi kriteria sebagai sumber
daya unik yang dapat menciptakan keunggulan kompetitif
perusahaan untuk menciptakan nilai bagi perusahaan.
Untuk penelitian selanjutnya:
Untuk penelitian selanjutnya:
 (1) Dalam penelitian ini, penerapan strategi inovasi berkelanjutan tidak
mempertimbangkan tahapan daur hidup produk. Oleh karena itu, penelitian
selanjutnya perlu mempertimbangkan tahapan daur hidup produk.
 (2) Dalam penelitian ini, analisis modal intelektual merupakan kombinasi dari
modal manusia, modal pelanggan, dan modal struktural.
 Oleh karena itu, penelitian selanjutnya perlu menganalisis komponen-
komponen modal intelektual secara individual. Namun, masuk akal bahwa
sejumlah keterbatasan mungkin telah mempengaruhi hasil yang diperoleh.
Pertama, penelitian ini tidak mempertimbangkan tahapan siklus hidup produk
dan tidak menganalisis unsur modal intelektual individu. Dengan demikian,
penelitian selanjutnya diharapkan dapat mempertimbangkan tahap siklus hidup
produk yang mengidentifikasi apakah siklus hidup produk perusahaan berada
pada tahap pengenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan atau tahap
penurunan.
PENGEMBANGAN
PENELITIAN
 Dampak Artificial intelligence (AI) pada pofesi
akuntan
 Dampak dan pengaruh digitalisasi dan teknologi
terhadap minat calon mahasiswa bergabung di
jurusan Akuntansi

Anda mungkin juga menyukai