Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK FISIKA

XII MIPA 6
SMA NEGERI 7 TANGERANG

• 1. Ilham Gumilang
• 2. Muhammad Fadhillah Itsnaeni
• 3. Oktri Indrawatih
• 4. Reclaudia Dian Arianti
• 5. Ulfa Yuniar

Tahun Ajaran
HUKUM STEFAN-BOLTZMAN

•Setiap benda memiliki suhu lebih besar dari


RUMUS HUKUM
lingkungan kan meradiasikan energi, termasuk
STEFAN BOLTZMAN tubuh manusia. Radiasi energi dari sebuah
benda bergantung pada jenis, ukuran, dan suhu
benda.

•Rumus tersebut digunakan untuk menghitung


daya radiasi atau laju energi rata-rata pada
benda hitam, jika benda panas yang bukan
benda hitam maka akan memenuhi hukum yang
sama tetapi nilai emisivitasnya lebih kecil dari
satu.

•Benda hitam ideal akan menerima semua


radiasi tanpa memantulkannya, dapat
memanaskan dirinya sendiri dan melepaskan
semua energi dengan bergantung pada
suhunya.
HUKUM PERGESERAN WIEN

RUMUS HUKUM •Wien menjelaskan bahwa panjang gelombang pada


intensitas maksimum akan bergeser ke panjang
PERGESERAN WIEN gelombang yang lebih pendek (ke frekuensi yang lebih
tinggi) apabila suhunya semakin meningkat.

•Misalnya pada batang besi yang terus dipanaskan hingga


suhu yang sangat tinggi, awalnya batang besi berwarna
kemerahan, karena suhunya terus naik warna batang besi
berubah menjadi kuning kemerahan dan akhrinya memijar.
•Panjang gelombang cahaya merah lebih besar daripada
panjang gelombang cahaya kuning, sama artinya dengan
frekuensi gelombang cahaya merah lebih rendah daripada
frekuensi gelombang cahaya kuning.

•Perubahan warna pada benda menunjukkan perubahan


intensitas radiasi benda. Ketika suhu benda berubah,
maka intensitas benda akan ikut berubah atau terjadi
pergeseran, pergeseran ini dapat digunakan untuk
memperkirakan suhu benda atau biasa disebut Pergeseran
Wien.
HIPOTESIS KUANTUM PLANCK
RUMUS KUANTUM
PLANCK •Kebuntuan teori mengenai radiasi benda hitam
akhirnya berhasil dipecahkan oleh Max Planck.

•Rumus Minimal Energi Foton


E = hf
E = h( c/λ )

•Energi Foton Sejumlah n


E = nhf
E = nh( c/λ )

•Konversi 1 elektron volt = 1 eV = 1,6 x 10−19 J


1 angstrom = 1 Å = 10−10 meter
1 nanometer = 1 nm = 10−9 meter Daya → Energi
tiap sekon Intensitas → Energi tiap sekon
persatuan luas
KONSEP FOTON

RUMUS FOTON •Max Planck, sekitar tahun 1900, melakukan


pengamatan terhadap radiasi yang dipancarkan
oleh benda yang dipanaskan. Hasilnya adalah
Planck mensyaratkan bahwa energi ketika
dipancarkan atau diserap, haruslah dalam
bentuk diskrit.

•Hukum dasar yang ditemukan Planck, yaitu


energi dari masing-masing foton sama dengan
frekuensi radiasinya dikalikan dengan sebuah
konstanta Planck.
• EFEK FOTOLISTRIK
• Suatu eksperimen dilakukan pada akhir abad ke-19
untuk mengamati fenomena radiasi. Hasil
RUMUS FOTOLISTRIK eksperimen menunjukkan bahwa cahaya yang
menumbuk permukaan logam tertentu
menyebabkan elektron terlepas dari permukaan
logam tersebut. Fenomena ini dikenal sebagai Efek
Fotolistrik dan elektron yang terlepas disebut
sebagai fotoelektron. Skema eksperimen yang
dilakukan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
• EFEK COMPTON
• Penelitian hamburan sinar-X yang dilakukan oleh
ahli Fisika Amerika Serikat, Arthur H. Compton
(1892-1962) menghasilkan gejala baru, yakni
perubahan panjang gelombang sebelum dan
sesudah sinar-X dihamburkan.

• Percobaan dapat dilakukan pada keping tipis


berilium yang dikenakan sinar X yang memiliki
Rumu panjang gelombang tunggal (monokromatik).
Kemudian dipasang detektor untuk mengamati
s elektron yangrhamburan dan foton dari sinar X.
Efek Hasil pengamatan energi sebagian terserap
Comp elektron sehingga sinar X yang berhamburan
panjang gelombangnya lebih besar dari semula.
ton
SINAR X  Sinar X :adalah pancaran gelombang
elektromagnetik yang sejenis dengan
gelombang radio, panas, cahaya sinar
ultraviolet, tetapi mempunyai panjang
gelombang yang sangat pendek sehingga
dapat menembus benda-benda.
 Sinar X ditemukan oleh sarjana fisika
berkebangsaan Jerman yaitu

W. C. Rontgen tahun 1895


 Selama Perang Dunia I, sinar-x digunakan
untuk keperluan medis. Jika elektron diambil
dari inti atom, atom akan memancarkan foton
sinar-x sebagai kesetimbangan.
Proses Terjadinya sinar X
1. Di dalam tabung roentgen ada katoda dan anoda dan bila katoda (filament)
dipanaskan lebih dari 20.000 derajat C sampai menyala dengan
dengantarkan listrik dari transformator,
2. Karena panas maka electron-electron dari katoda (filament) terlepas,
3. Dengan memberikan tegangan tinggi maka electron-elektron dipercepat
gerakannya menuju anoda (target),
4. Elektron-elektron mendadak dihentikan pada anoda (target) sehingga
terbentuk panas (99%) dan sinar X (1%),
5. Sinar X akan keluar dan diarahkan dari tabung melelui jendela yang disebut
diafragma,
6. Panas yang ditimbulkan ditiadakan oleh radiator pendingin.
Pembahasan Soal :
1. Diketahui:

Soal σ = 5,67 x 10-8 (W/m2K4)


A = 200 cm2 = 200 x 10-4 = 2 x 10-2  m2
e = 0,6
T = 727ºC + 273 K = 1000 K
1. Sebuah benda dengan luas Ditanya: P?
permukaan 200 cm2 bersuhu Jawab:
727ºC. Emisivitas benda P = e A T4
sebesar 0,6. Tentukan daya P = 0,6 x 5,67 x 10-8 x 2 x 10-2  x 10004
radiasi pada benda tersebut! P = 6,804 x 102 = 680,4 W
Jadi, besarnya daya radiasi atau laju energi rata-rata pada benda
tersebut sebesar 680,4 Watt.
2. Daya radiasi yang
dipancarkan suatu benda 2. Diketahui:
pada suhu 227ºC adalah T1 = 227ºC = 500 K
1000 J/s. jika suhu benda T2 = 727ºC = 1000 K
naik menjadi 727ºC. P1 = 1000 J/s = 1000 W
Tentukan daya radiasi benda Ditanya: P2?
yang dipancarkan sekarang! Jawab:

  

•Jadi, besar daya radiasi benda yang dipancarkan sekarang


yaitu 16000 Watt.

Anda mungkin juga menyukai