Anda di halaman 1dari 20

PERUNDANG-UNDANGAN SOSIAL

UU Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Penanganan Fakir


Miskin
UU Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
Kelompok 7

MUHAMMAD NUR F. 16.04.222


MERLIYANA ASEPIESTA 16.04.107
DENI ANDRIANI JUFRI 16.04.262
WAHYU SYABANI A. 16.04.075
MARLINA ADIKASARI 16.04.227
Undang-Undang No 13 Tahun 2011 Tentang Penanganan
Fakir Miskin

1 Latar Belakang Pembentukan 4 Struktur Pembentukan

2 Azas Pembentukan Undang-


Undang 5 Proses Pembentukan

3 Tujuan 6 Pembahasan Undang-Undang


No 13 Tahun 2011
Latar Belakang
Pembentukan

Untuk memelihara fakir miskin maka


dibutuhkan kebijakan nasional yang
terencana, terarah, dan
berkelanjutan

Negara mempunyai tanggung jawab


untuk memajukan kesejahteraan
umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa

UU No. 13 Tahun 2011 tentang


penanganan Fakir Miskin dibentuk
pada 18 Agustus 2011
Azas Pembentukan
Kemanusiaan
Non diskriminasi Kesetiakawanan
Perlakuan dalam
pelaksanaannya Tidak ada Dalam
yang harus diskriminasi pelaksanaannya
berperi dalam perlu ada
kemanusiaan pelaksanaannya kesetiakawanan

Keadilan Sosial Kesejahteraan


Pemberdayaan
Dibuatnya Dibuatnya
Undang-undang Undang-undang
Diharapkan
ini agar mampu ini agar mampu
mampu
mencapai mencapai
memberikan
keadilan sosial kesejahteraan
perubahan
melalui
pemberdayaan
Tujuan Pembentukan
Struktur Pembentukan

Landasan Landasan Landasan


Filosofis Sosiologis Yuridis

Tujuan negara sebagaimana


diamanatkan dalam Pembukaan
Undang- Undang Dasar Negara Sesuai dengan ketentuan
Pengaturan mengenai pemenuhan
Republik Indonesia Tahun 1945 Undang-Undang Dasar Negara
kebutuhan dasar bagi fakir miskin
adalah melindungi segenap bangsa Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal
masih tersebar dalam berbagai
Indonesia dan seluruh tumpah darah 34, Negara bertanggung jawab untuk
peraturan perundang-undangan,
Indonesia, memajukan kesejahteraan memelihara fakir miskin guna
memenuhi kebutuhan dasar yang sehingga diperlukan pengaturan
umum, mencerdaskan kehidupan penanganan fakir miskin yang
bangsa, dan ikut melaksanakan layak bagi kemanusiaan.
Bahwa untuk melaksanakan terintegrasi dan terkoordinasi.
ketertiban dunia berdasarkan Ps. 20, Ps. 21, Ps. 27 ayat (2), Ps.
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan tanggung jawab negara sebagaimana
28H ayat (1) dan ayat (2), Ps. 33
keadilan sosial. dimaksudkan, diperlukan kebijakan
ayat (3) dan ayat (4), Ps. 34 ayat (1)
Negara mempunyai tanggung pembangunan nasional yang berpihak
UUD 1945
jawab untuk memajukan pada fakir miskin secara terencana,
kesejahteraan umum dan terarah, dan berkelanjutan.
mencerdaskan kehidupan bangsa
Proses Pembentukan
RUU tentang Penanganan Fakir Miskin merupakan inisiatif DPR RI.

RUU tersebut kemudian disusun dalam Program Legislasi Nasional


(prolegnas)

Pimpinan DPR memberitahukan adanya RUU dan membagikan RUU kepada


seluruh anggota DPR dalam rapat paripurna

Selanjutnya RUU ditindaklanjuti dengan dua tingkat pembicaraan.

Pengesahan RUU tentang Penanganan Fakir Miskin tanggal 11 Agustus 2011 dalam Sidang Paripurna
DPR RI. Dalam rapat paripurna yang dipimpin Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso ini seluruh Fraksi yang
ada di DPR RI menyetujui pengesahan RUU menjadi UU.

Diundangkan olehPresidenpadatanggal 18 Agustus 2011 dalamLembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 83.
PEMBAHASAN Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2011 Tentang
Penanganan Fakir Miskin

BAB I : KETENTUAN UMUM


BAB II : HAK DAN TANGGUNG
JAWAB
BAB III : PENANGANAN FAKIR
MISKIN
BAB IV : TUGAS DAN WEWENANG
BAB V : SUMBER DAYA
BAB VI : KOORDINASI DAN
PENGAWASAN
BAB VII : PERAN SERTA
MASYARAKAT
BAB VIII : KETENTUAN PIDANA
BAB IX : KETENTUAN PENUTUP
UU Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika

1 Latar Belakang Pembentukan 4 Struktur Pembentukan

2 Azas Pembentukan Undang-


Undang 5 Proses Pembentukan

3 Tujuan Pembentukan 6 Pembahasan Undang-Undang


No 35 Tahun 2009
Latar Belakang Pembentukan
Undang-Undang
Nomor 22 Tahun 1997 Berdasarkan hal Tindak pidana Narkotika
tentang Narkotika di dalam masyarakat
tersebut guna menunjukkan kecenderungan
mengatur upaya
peningkatanupaya yang semakin meningkat baik
pemberantasan terhadap secara kuantitatif maupun
tindak pidana Narkotika pencegahan dan kualitatif dengan korban yang
melalui ancaman pidana pemberantasan meluas, terutama di kalangan
anak-anak, remaja, dan
denda, pidana penjara, tindak pidana generasi muda pada
pidana seumur hidup, dan Narkotika dilakukan umumnya.
pidana mati. Di samping Tindak pidana Narkotika
pembaruan terhadap tidak lagi dilakukan secara
itu, Undang-Undang Undang-Undang perseorangan, melainkan
Nomor 22 Tahun 1997 melibatkan banyak orang
Nomor 22 Tahun
juga mengatur mengenai yang secara bersama - sama,
pemanfaatan Narkotika 1997 tentang bahkan merupakan satu

untuk kepentingan Narkotika menjadi sindika tyang terorganisasi


dengan jaringan yang luas
pengobatan dan UU No 35 Tahun yangbekerja secara rapi dan
kesehatan serta mengatur 2009 Tentang sangat rahasia baik di tingkat
nasional maupun
tentang rehabilitasi medis Narkotika internasional.
dan sosial.
Azas Pembentukan
Kemanusiaan Perlindungan Nilai-nilai ilmiah
Keadilan

Pengayoman Ketertiban Keamanan


Tujuan Pembentukan
Menjamin pengaturan upaya rehabilitasi medis
dan sosial bagi Penyalah Guna dan pecandu
Narkotika

Menjamin ketersediaan Narkotika


untuk kepentingan pelayanan Memberantas peredaran gelap
kesehatan dan/atau pengembangan Narkotika dan Prekursor Narkotika
ilmu pengetahuan dan teknologi;

Mencegah, melindungi, dan


menyelamatkan bangsa Indonesia dari
penyalahgunaan Narkotika
Struktur Pembentukan

Bahwa sesuai dengan Pembukaan Undang-


Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, negara mempunyai tanggung jawab untuk
Filosofis memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa;
Struktur Pembentukan

a. bahwa pengaturan mengenai pemenuhan


kebutuhan dasar bagi fakir miskin masih tersebar
dalam berbagai peraturan perundang-undangan,
sehingga diperlukan pengaturan penanganan fakir
Sosiologis miskin yang terintegrasi dan terkoordinasi;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud pada huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d
perlu membentuk Undang-Undang tentang
Penanganan Fakir Miskin.
Struktur Pembentukan
1. Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 20 Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1976 tentang Pengesahan
Konvensi Tunggal Narkotika 1961 beserta Protokol Tahun
1972 yang Mengubahnya (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1976 Nomor 36, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3085);
Yuridis 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1997 tentang Pengesahan
United Nations Convention Against Illicit Traffic in Narcotic
Drugs and Psychotropic Substances, 1988 (Konvensi
Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Pemberantasan
Peredaran Gelap Narkotika dan Psikotropika, 1988)
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor
17, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3673);
Proses Pembentukan
Pemerintah menilai Sidang Umum MPR telah Pimpinan DPR
RUU tersebut
Undang-Undang No. 22 merekomendasikan kepada memberitahukan adanya
kemudian disusun
tahun 1997 tidak dapat Presiden untuk melakukan RUU dan membagikan
dalam Program RUU kepada seluruh
mencegah tindak perubahan atas Undang-
Legislasi Nasional anggota DPR dalam rapat
pidana narkotika yang Undang Nomor 22 Tahun
(prolegnas). paripurna.
semakin meningkat 1997 tentang Narkotika.

1 2 3 4

RUU yang telah Undang-Undang Nomor


 RUU ditindaklanjuti
mendapat persetujuan Ditandatangani 35 Tahun 2009
dengan dua tingkat (Disahkan 14
bersama DPR dengan Presiden
pembicaraan. September 2009)
Presiden

5 6 7 8
Pembahasan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang
Narkotika
BAB I : KETENTUAN UMUM
BAB II : DASAR, ASAS, DAN TUJUAN
BAB III : RUANG LINGKUP
BAB IV : PENGADAAN
BAB V : IMPOR DAN EKSPOR
BAB VI : PEREDARAN
BAB VII : LABEL DAN PUBLIKASI
BAB VIII : PREKURSOR NARKOTIKA
BAB IX : PENGOBATAN DAN REHABILITASI
BAB X : PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
BAB XI : PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN
BAB XII : PENYIDIKAN, PENUNTUTAN, DAN
PEMERIKSAAN DI SIDANG PENGADILAN
BAB XIII : PERAN SERTA MASYARAKAT
BAB XIV : PENGHARGAAN
BAB XV : KETENTUAN PIDANA
BAB XVI : KETENTUAN PERALIHAN
BAB XVII : KETENTUAN PENUTUP
Thank you

Anda mungkin juga menyukai