Profil Pesantren Al Ittifaq
Profil Pesantren Al Ittifaq
DESKRIPSI LEMBAGA
visi pondok pesantren. Yayasan yang didirikan pada tahun 1993 itu ditujukan untuk
meningkatkan kinerja pengurus pesantren agar, meskipun dalam suatu pesantren itu
kyai merupakan tokoh sentral, segala sesuatu tidak bergantung pada kyai. Dalam hal
ini K.H. Fuad Affandi sebagai pimpinan pondok pesantren berupaya mengembangkan
kemandirian bagi orang-orang di bawahnya dan juga bagi masyarakat sekitar yang
lengkap tentang mengenai Yayasan Pesantren Hijau Al– Ittifaq akan dibahas dalam
bab ini, meeliputi profil, prosedur pelayanan, pendanaan, program, kegiatan, sarana
yang tidak hanya berkonsentrasi pada pendidikan keagamaan namun juga pada
bidang agrikultur. Yayasan Pesantren Hijau Al-Ittifaq saat ini menampung dua jenis
santri untuk dibina yaitu jenis santri Salafiyah dan jenis santri khalafiyah. Santri
Salafiyah merupakan santri yang hanya mempelajari ilmu agama di malam hari dan
40
41
merupakan jenis santri yang melakukan pendidikan formal disiang hari dan
agribisnis maka harus diridhoi oleh Allah SWT, diakui oleh pemerintah (negeri),
berdasarkan atas kepribadian yang luhur, usaha secara ekonomis harus menghasilkan
keuntungan. Serta kegiatan tersebut harus berdasarkan asas kekeluargaan, dan bila
sudah dewasa santri siap untuk dinikahkan dan diberi tempat tinggal. Karena di
pondok pesantren ini tidak ada batasan waktu bagi santri untuk berlatih dan mondok
di pesantren Al-Ittifaq ini, serta menerapkan ilmu atau teknologi yang berkembang
agribisnisnya melibatkan para santri. Sehingga para santri selain dibekali ilmu agama,
juga dibekali ilmu agribisnisnya. Oleh karena itu banyak alumni santri juga yang
melakukan usaha pada bidang agribisnis dan umumnya berhasil. Yayasan Pesantren
Hijau Al-Ittifaq saat ini merupakan tempat magang atau pelatihan agribisnis dari
santri-santri di luar daerah, mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi, dan petani dari
Yayasan Pesantren Hijau Al-Ittifaq tersebut. Profil dari Yayasan Pesantren Hijau Al-
Barat.
43
tepatnya di kampung Ciburial Rt. 02/10 Desa Alam Endah Kecamatan Rancabali
Pesantren Hijau Al-Ittifaq berada di daerah Gunung Patuha dengan ketinggian 1.250
dpl. Luas wilayah administratif Desa Alam Endah sekitar 506,6 ha dan dihuni sekitar
22.673 jiwa. Yayasan Pesantren Hijau Al- Ittifaq didirikan pada tanggal 1 Februari
1934 (16 syawal 1302) oleh KH. Mansyur atas restu Kanjeng Dalem Wiranata
Kusumah. Pada awalnya Yayasan Pesantren Hijau Al-Ittifaq tergolong ke dalam jenis
diterapkan pada waktu itu cukup kolot yaitu para santri diharamkan untuk belajar
menulis latin, tidak boleh kenal dengan pejabat pemerintah karena dianggap penjajah,
tidak diperbolehkan membuat rumah dari tembok, tidak boleh terdapatalat elektronik
(mic, radio, TV dan sebagainya) dan tidak diperbolehkan membuat toilet di dalam
rumah. Pada tahun 1953 kepemimpinan diteruskan oleh H. Rifai hingga wafatnya
pada tahun 1970, dan pada tahun 1970 sampai sekarang kepemimpinan dipegang oleh
di pondok pesantrennya karena sesuai dengan potensi alam yang ada di sekitar
bahkan menjadi tulang punggung kegiatan pesantren. Selain itu, ada dua alasan
hampir 90% santri Al-Ittifaq adalah santri kurang mampu, saat ini ada dua sistem
wirausaha karena skill yang telah dilatih selama santri belajar di yayasan. Santri
45
didorong untuk mandiri dan belajar tauhid sehingga diharapkan mampu mengajarkan
Negeri, Pribadi, Ekonomi, Keluarga, Birahi, Ilmihi) yang artinya bahwa dalam
melaksanakan pengembangan agribisnis maka harus diridhoi oleh Allah SWT, diakui
oleh pemerintah (negeri), berdasarkan atas kepribadian yang luhur, usaha secara
ekonomis.
Yayasan Pesantren Hijau Al-Ittifaq saat ini dijadikan sebagai tempat magang
atau pelatihan agribisnis dari santri, mahasiswa, dan petani yang berasal dari berbagai
daerah bahkan dari luar negeri. Hasil dari kegiatan agribisnis dapat digunakan sebagai
sarana untuk pemenuhan kebutuhan warga pesantren sehingga dapat menekan biaya
wirausaha santri.
memiliki lngkupa atau jangkauan kerja berskala nasional. Namun yang saat ini
daerah Jawa Barat. hal tersebut didiukung oleh banyaknya kerja sama yang telah
dijalin antara pondok pesantren dengan para petani yang tersebar di Jawa Barat
46
1. Visi:
2. Misi:
berakhlaq mulia.
2) Menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang menguasai ilmu agama, ilmu
untuk pupuk tanaman (pangan, hortikultura) yang siap dipakai dan dapat
mematangkan kompos dalam tempo satu minggu. Bahan dasar ini telah
kemandirian.
4) Menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berdaya juang tinggi, kreatif,
nganggur, tidak boleh ada sejengkal tanah yang tidur dan tidak boleh ada
3.1.6. Tujuan
berakhlaq mulia.
2. Terwujudnya sumber daya manusia (SDM) yang menguasai ilmu agama, ilmu
pengetahuan dan teknologi. Salah satu implementasi dalam mewujudkan misi ini
pupuk tanaman (pangan, hortikultura) yang siap dipakai dan dapat mematangkan
kompos dalam tempo satu minggu. Bahan dasar ini telah diperdagangkan secara
kemandirian.
4. Terwujudnya sumber daya manusia (SDM) yang berdaya juang tinggi, kreatif,
semboyan pondok: tidak boleh ada sedetik waktu yang nganggur, tidak boleh ada
sejengkal tanah yang tidur dan tidak boleh ada sehelai sampah yang ngawur.
3.1.7. Sasaran
ketiga pesantren yaitu KH. Fuad Affandi yang sekaligus sebagai sesepuh/ dewan
yang berbeda-beda kepada santri meliputi sholat, tauhid, sholawat, tahfihz qur’an, dan
amalan sunnah. Jumlah keseluruhan santri sebanyak 326 santri mulai dari santri
Saat ini pondok juga telah bekerjasama dengan instansi pemerintah dan
Yayasan Pesantren Hijau Al-Ittifaq aat ini memiliki lebih dari lima orang
ketua kelompok yang menaungi para masyarakat yang diberdayakan oleh pesantren
yang dilakukan kepada masyarakat sekitar al ittifaq yang masih tergolong kurang
pelayanan di bidang pendidikan formal yaitu Khalafiyyah dan pendidikan non formal
50
yaitu Salafiyyah serta dalam bidang agribisnis melalui koperasi yang didalamnya
Prosedur pelayanan yang diberikan oleh pihak agribisnis kepada petani yang sudah
1. Merupakan anggota dari kelompok tani di bawah Yayasan Pesantren Hijau Al-
Ittifaq
2. Petani dan peternak yang bersedia dan berkomitmen untuk mensupplai barang
1. Tahap Penerimaan
2. Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan petani dan peternak diberikan kegiatan sosialisasi dan
penyuluhan mengenai cara bertani dan beternak yang baik dan benar guna
51
diselenggarakan oleh bidang Balai Latihan Kerja atau BLK milik Yayasan
Pesantren Hijau Al-Ittifaq, petani dan peternak diberikan modal awal berupa bibit
3. Proses Pemberdayaan
Proses ini dapat juga disebut sebagai kegiatan intervensi yang dilakukan oleh
dimana setiap petani yang telah melalui dua tahapan sebelumnya dipersilahkan
untuk melakukan kegiatan pertanian yang mana selanjutnya hasil dari pertanian
tersebut telah memiliki pasar tetap yaitu koperasi Yayasan Pesantren Hijau Al-
Ittifaq yang akan menampung komoditi yang dihasilkan oleh para petani setiap
harinya.
4. Monitoring
Kegiatan ini dilakukan untuk terus memantau hasil dan proses dari kegiatan
para petani. Kegiatan monitoring ini dilakukan setiap bulan pada malam kamis
kliwon dimana seluruh anggota tani yang diberdayakan oleh Yayasan Pesantren
membahas setiap masalah dan hasil yang didapatka oleh masing masing petani
yang ada. Kegiatan monitoring tersebut biasa dikenal dengan nama kliwonan.
52
3.3. Pendanaan
Sumber anggaran utama Yayasan Pesantren Hijau Al-Ittifaq berasal dari hasil
agribisnis yang dilakukan oleh Koperasi Yayasan Pesantren Hijau Al-Ittifaq yang
dinaungi oleh Yayasan Pesantren Hijau Al-Ittifaq itu sendiri. Selain dari hasil
pendidikan yang dilakukan yaitu Khalafiyyah. Dana tersebut dialokasikan untuk hal-
hal yang berkaitan dengan pelayanan yang dilakukan oleh Yayasan Pesantren Hijau
Al-Ittifaq seperti untuk akomodasi santri, makan santri, bibit tanaman bagi para
petani yang diberdayakan dan juga pelatihan pelatihan yang dilakukan untuk para
Program dan kegiatan yang dilakukan yang dilakukan di Yayasan Pesantren Hijau Al-
Ittifaq meliputi:
1. Pendidikan salafiyyah
1) Bimbingan keagamaan
4) Pelatihan pertanian
5) Pelatihan peternakan
6) Pelatihan pengemasan
53
7) Pelatihan usaha
2. Pendidikan Khalafiyyah
1) Bimbingan keagamaan
3) Pendidikan formal
3. Pemberdayaan Petani
1) Pelatihan pertanian
2) Pelatihan peternakan
3) Pelatihan pengemasan
4) Pelatihan usaha
5) Penyuluhan pembibitan
6) Penyuluhan kompos
7) Monitoring rutin
Sarana dan prasarana yang ada di Yayasan Pesantren Hijau Al-Ittifaq meliputi:
3.5.1 Sarana
1. Kantor yayasan :1
3. Kantor koperasi :1
4. Aula :1
5. Ruang kelas :8
54
6. Asrama : 25
7. Masjid :1
8. Lahan pertanian :4
9. Ruang pengemasan :2
14. Perpustakaan :1
3.5.2 Prasarana
1. Peralatan kantor
2. Peralatan pendidikan
3. Peralatan pertanian
4. Peralatan peternakan
5. Peralatan pengemasan
6. Kendaraan pengiriman
7. Peralatan listrik
Mandor adalah pemimpin pengelolaan usaha tani dimana sarana produksi dan modal
masih berasal dari Yayasan Pesantren Hijau Al-Ittifaq. Seorang mandor yang mampu
55
berdiri sendiri, mereka akan membentuk kelompok tani dan menjadi pengusaha. Saat
ini Al-Ittifaq sudah membentuk banyak mandor yang sudah menjadi pengusaha dan
menjadi ketua kelompok tani. Selain itu, terdapat sekitar 15 mandor yang dibina dan
mempunyai kelompok tani sendiri. Kandang ternak digunakan sebagai tempat untuk
pengemasan terdiri dari dua tempat yaitu pengemasan untuk pengiriman sayuran ke
fasilitas yang mendukung untuk mengolah sisa-sisa produk pertanian yang sudah
tidak bisa dimanfaatkan untuk manusia dan hewan. Koperasi digunakan sebagai
Yayasan Pesantren Hijau Al-Ittifaq memiliki jaringan kerja dengan beberapa dinas
tenaga medis. Bekerjasama juga dalam hal urusan Khitanan Massal untuk
masyarakat sekitar.
7. Majelis Ulama Indonesia (MUI), bekerjasama dalam hal urusan keagamaan dan
Kota Bandung.