Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pemberdayaan merupakan suatu proses pribadi dan sosisal, yang di

maksud sebagai pembebasan kemampuan pribadi, kompetensi, kreatifitas, dan

bertindak. Pemberdayaan memiliki prinsip salah satunya ialah: penguasaan

terhadap kemampuan ekonomi seperti, kemampuan memanfaatkan, dan

mengelola mekanisme produksi, distribusi, pertukangan, dan jasa.

Pondok pesantren merupakan lembaga keagamaan sekaligus sebagai

komunitas santri yang mengkaji ilmu agama islam. Pondok pesantren sudah

mengalami pekembangan yang mungkin besarnya peluang pondok pesantren

sebagai pusat pembangunan dalam rangka memecahkan persoalan sosial.

Dengan hal ini banyak pondok pesantren yang berkembang. Pondok

pesantren ikut serta dalam menciptakan pemberdayaan santri yang kreatif.

Pemberdayaan santri di pondok pesantren yaitu pemberdayaan

kewirausahaan melalui budidaya jamur tiram yang bertujuan untuk kopetensi

para santri supaya memiliki keterampilan berwirausaha dan menjadi panutan

di lingkungan masyarakat daerah mereka dalam bidang ekonomi produktif.

Model pemberdayaan di pondok pesantren yaitu, memprsiapkan para santri

supaya mempunyai pengetahuan yang baik, luas dan mandiri secara ekonomi

merupakan salah satu harapan dari pondok pesatren. Pengasuh pondok

pesantren berperan sebagai motor penggerak para santri untuk kebersamaan,


2

menyelesaikan permasalahan, dan mengayomi. 1

Pondok pesantren Darul Mustofa yang bertempat di desa tempuran,

kecapamatan tempuran, kabupaten lampung tengah. Pondok pesantren yang

awal berdiri pada tahun 2010. Pondok pesantren yang saat ini memiliki 70

santri, para santri tidak hanya diajarkan mengaji dan belajar ilmu agama saja

tetapi para santri di ajarkan juga cara berwirausaha, di mana para santri yang

tinggal di pondok pesantren ikut berpartisipasi dalam pembuatan budidaya

jamur tiram. Budidaya jamur tiram menjadi peluang besar di bidang pertanian

yang menguntungkan. Jamur tiram memiliki banyak kandungan nutrisi yang

bermanfaat bagi tubuh manusia, selain sehat di konsumsi jamur tiram juga

dapat di olah berbagai macam jenis makanan. Hal ini menjadi prospek bisnis

jamur tiram yang sangat menguntungkan. Pondok pesantren yang saat ini

memiliki 70 santri, para santri tidak hanya diajarkan mengaji dan belajar ilmu

agama saja tetapi para santri di ajarkan juga cara berwirausaha.

Berdasarkan hasil pra survey budidaya jamur tiram di pondok pesantren

Darul Mustofa, peneliti telah mewawancarai pengasuh pondok selaku pemilik

pondok pesantren dan pemilik usaha budidaya jamur tiram, yang di dirikan

dari tahun 2019, ada sekitar 9 orang yang sudah bermitra dengan pondok

pesantren Darul Mustofa. Kemitraan ini merupakan kerja sama di dalam

ketrkaitan saling mempercayai, saling membutuhkan, memperkuat dan

menguntungkan yang melibatkan para pembisnis. Pemberdayaan bagi santri di

pondok Darul Mustofa sangat berpengaruh terhapah para santri untuk menuju

1
Saiful Bakhri, Pemberdayaan Ekonomi Ummat Melalui Pemberdayaan Ekonomi
Pesantren, (Jurnal), STAIS Pasuruan, 2019, hlm. 3.
3

santri yang berkopetensi, sehingga out put dari pondok pesantren Darul

Mustofa dapat di andalkan. Hal ini sesuai dengan tujuan pesantren yaitu

menjadikan santri yang berkopeten di bidang agama dan kewirausahaan. 2

Dari hasil wawancara pra survey yang dilakukan oleh peneliti kepada 8

santri yang ikut dalam proses pembudidayaan jamur tiram, alasan

berwirausaha menurut sebagian santri adalah ingin mendapatkan keuntungan

dan ingin menjadi pengusaha yang sukses, dan mempunyai masa depan yang

cerah. Mereka ikut andil dalam proses pembudidayaan jamur tiram mereka

banyak belajara tentang berwirausaha, tanggung jawab serta membagi waktu

antara mengaji dan bekerja.

Sejak zaman rasulullah SAW. umat islam mencoba setiap jenis usaha

lalu berhasil. Banyak di antara para sahabat yang sudah menjadi pengusaha

besar serta mengembangkan jaringan usahanya sehingga melampaui batas

teritorial. Dengan berlandaskan ekonomi syariah, serta nilai – nilai keislaman,

mereka membangun bisnis tak terkecuali dalam hal transakti dan hubungan

antara penjual dan pembeli. Dalam AL-Quran dan hadits banyak sekali

tuntunan dan motivasi yang mendorong seorang muslim untuk berwirausaha

salah satunya tercantum dalam surah QS. AL-Jumu’ah ayat 10:

       


       
Artinya: “ Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu

di muka bumi; dan carilah karunia allah dan ingatlah allah banyak – banyak

supaya kamu beruntuk”. 3

2
Rudi Haryanto, Pemberdayaan Santri Pondok Pesantren Musthafawiyah Di Era
Globalisasi, (Jurnal Pendidikan), STAI Hubbulwathan Duri, 2017, hlm. 18.
3
QS. Al-Jum’ah [ 62 ]: 10
4

Maksut dari ayat ini yaitu, umat islam di perintahkan oleh agamanya

untuk senantiasa disiplin dalam menunaikan ibadah wajib seperti shalat, dan

selalu giat berusaha atau bekerja sesuai dengan nilai-nilai islam seperti bekerja

keras dan belajar sungguh-sungguh.

Usaha jamur tiram menjadi usaha yang prospektif, selain rasa jamur

yang enak dan mudah di olah menjadi makanan apa saja, serta perawatan

jamur tiram yang mudah karena hanya di siram dengan air bersih mengalir

sampai muncul jamur berwarna putih di setiap baglog jamur tersebut. Dalam

waktu satu bulan jamur sudah bisa di panen, jamur akan tumbuh sampai

bebrapa bulan kedepan,sebelum di gantikan dengan baglog yang baru.

Etika bisnis menurut pandangan islam merupakan etika yang harus

dimiliki oleh pembisnis muslim untuk memelihara aturan agama islam agar

jauh dari hal-hal buruk seperti egois dan serakah dengan harta. Penerapan

etika bisnis yang berlandasan agama islam bertujuan agar dalam memenuhi

kebutuhan hidup dan menjalankan kegiatan aktivitas bisnis mendapatkan

kemaslahatan umat manusia sesuai dengan prinsip dasar etika bisnis islam.

Prinsip etika bisnis yang di terapkan dalam kegiatan bisnis yaitu kesatuan,

kebenaran, tanggung jawab, keadilan, dan kebebasan.

Tujuan etika islam menurut kerangka berfikir filsafat yaitu memperoleh

suatu kesamaan ide bagi seluruh manusia di setiap waktu dan tempat tentang

ukuran tikah laku baik dan buruk. Etika islam mengalami kesulitan karna

pandangan masing – masing golongan yang berbeda, dan juga mempunyai

kriteria yang berbeda pula. 4


4
Aris Baidowi, Etika Bisnis Prespektif Islam, Jurnal Hukum Islam, hlm. 242.
5

Pemberdayaan santri di Darul Mustofa tentunya tidak mudah dalam

memperdaya santri sesuai dengan etika bisnis islam, di mana setiap santri pasti

memiliki kepentingan masing – masing, karena tidak semua santri menetap

belajar di dalam pondok tetapi juga menuntut ilmu di luar pondok.

Berdasarkan hasil observasi, latar belakang masalah di pondok

pesantren Darul Mustofa yang telah diuraikan di atas maka peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul : “ Pemberdayaan Santri Melalui

Budidaya Jamur Tiram Prespektif Etika Bisnis Islam ( Studi di Pondok

Pesantren Darul Mustofa Tempuran,Trimurjo Lampung Tengah ).

B. Fokus Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka yang menjadi fokus

masalah dalam penelitian ini adalah, Bagaimana pemberdayaan santri melalui

budidaya jamur tiram prespektif etika bisnis islam (Studi di Pondok Pesantren

Darul Mustofa Tempuran,Trimurjo,Lampung Tengah).

C. Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang masalah, dan identifikasi

masalah, maka penulis merumuskan permasalahan yaitu: Bagaimana

Pemberdayaan Santri Melalui Budidaya Jamur Tiram Prespektif Etika Bisnis

Islam (Studi di Pondok Pesantren Darul Mustofa Tempuran, Trimurjo,

Lampung Tengah).

D. Tujuan Penelitian
6

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas maka tujuan penelitian

yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pemberdayaan santri melalui budidaya jamur tiram

prespektif etika bisnis islam ( Studi di Pondok Pesantren Darul Mustofa

Tempuran, Trimurjo, Lampung Tengah).

2. Untuk mengetahui apakah pemebrdayaan santri sudah sesuai dengan

prespektif etika bisnis Islam.

E. Manfaat atau Kontribusi Penelitian

1. Manfaat Teoris

a. Sebagai bahan referensi yang diharapkan dapat menambah wawasan

pengetahuan bagi pembaca terutama tentang pemberdayaan ekonomi

santri perspektif etika bisnis bisnis islam.

b. Bagi peneliti baru, di harapkan dapat di jadikan sumber informasi dan

referensi untuk kemungkinan penelitian topik-topik yang berkaitan

baik yang bersifat melengkapi atau lanjutan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi pondok pesantren, penelitian ini dapat di ketahui langkah-langkah

dalam pengembangan ekonomi yang akan di terapkan dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan santri, masyarakat,dan kelanjutan

pembangunan ekonomi.

b. Bagi peneliti, penelitian ini menjadi suatu media pembelajaran dalam

mengamplikasikan teori-teori yang telah di pelajari dalam perkuliahan

dan realita sosio ekonomi masyarakat dan lembaga yang dalam hal ini
7

adalah pondok pesantren.

Anda mungkin juga menyukai