Anda di halaman 1dari 102

STRATEGI PEMASARAN PEMBIAYAAN PERJALANAN

IBADAH HAJI PADA BMT ARTHA BUANA METRO


TAHUN 2019

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna


Memperoleh Gelar Ahli Madya (Amd)

Oleh

Erna Oktaviani Putri


NPM. 161120011
Program Studi : D.III. Perbankan Syariah

FAKULTAS SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM MA’ARIF NU (IAIM NU)
METRO - LAMPUNG
1440 H / 2019 M

i
STRATEGI PEMASARAN PEMBIAYAAN PERJALANAN
IBADAH HAJI PADA BMT ARTHA BUANA METRO
TAHUN 2019

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna


Memperoleh Gelar Ahli Madya (Amd)

Oleh

Erna Oktaviani Putri


NPM. 161120011
Program Studi : D.III. Perbankan Syariah

FAKULTAS SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM MA’ARIF NU (IAIM NU)
METRO - LAMPUNG
1440 H / 2019 M

ii
STRATEGI PEMASARAN PEMBIAYAAN PERJALANAN
IBADAH HAJI PADA BMT ARTHA BUANA METRO
TAHUN 2019

Oleh:

Erna Oktaviani Putri


NPM. 161120011

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna


Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md)

© Erna Oktaviani Putri 2019


Institut Agama Islam Ma’arif NU (IAIM NU) Metro
Desember 2019

Hak Cipta dilindungi undang-undang


Tugas Akhir ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya
atau sebagian dengan dicetak ulang, difoto copy,
atau cara lainnya tanpa izin dari penulis

iii
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Saya yang bertandatangan dibawah ini:

Nama : Erna Oktaviani Putri


NPM : 161120011
Fakultas : Syariah dan Ekonomi Islam
Program Studi : D.3 Perbankan Syariah
Judul : Strategi Pemasaran Pembiayaan Perjalanan Ibadah
Haji Pada BMT Artha Buana Metro Tahun 2019

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa:

1. Penelitian ini hasil karya saya sendiri dan bebas plagiat.


2. Penelitian ini merupakan karya ilmiah yang belum pernah
dipublikasikan baik dalam bentuk cetak maupun online.
3. Penelitian ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh
orang lain.
4. Penelitian ini tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain kecuali secara tertulis digunakan sebagai
acuan dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber acuan (footnote)
serta daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini,
maka saya bersedia mempertanggungjawabkan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan. (Permendiknas No. 17 Tahun 2010).

Metro, Desember 2019


Peneliti

Erna Oktaviani Putri


NPM. 161120011

iv
LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF NU
INSTITUT AGAMA ISLAM MA’ARIF NU (IAIM NU)
METRO-LAMPUNG
TERAKREDITASI : 2636/SK/BAN-PT/Akred/S/XI/2016
Alamat : Jl. RA. Kartini PO BOX 124 Telp (0725) 7000740 Metro Utara Kota Metro

PENGESAHAN PEMBIMBING

Nama : Erna Oktaviani Putri


NPM : 161120011
Fakultas : Syariah dan Ekonomi Islam
Program Studi : D.3 Perbankan Syariah
Judul : Strategi Pemasaran Pembiayaan Perjalanan Ibadah Haji Pada
BMT Artha Buana Metro Tahun 2019

Telah disetujui untuk diujikan dalam ujian Munaqasah pada Institut Agama Islam Ma’arif
NU (IAIM NU) Metro Lampung.

MENYETUJUI
Pembimbing
Ketua Program Studi
D.III Perbankan Syariah Pembimbing

Nur Alfi Khotamin, M.H.I Nur Alfi Khotamin, M.H.I

v
LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF NU
INSTITUT AGAMA ISLAM MA’ARIF NU (IAIM NU)
METRO-LAMPUNG
TERAKREDITASI : 2636/SK/BAN-PT/Akred/S/XI/2016
Alamat : Jl. RA. Kartini PO BOX 124 Telp (0725) 7000740 Metro Utara Kota Metro

PENGESAHAN PENGUJI MUNAQOSYAH TUGAS AKHIR

Nama : Erna Oktaviani Putri


NPM : 161120011
Fakultas : Syariah dan Ekonomi Islam
Program Studi : D.3 Perbankan Syariah
Judul : Strategi Pemasaran Pembiayaan Perjalanan Ibadah Haji Pada
BMT Artha Buana Metro Tahun 2019

Telah diterima dalam sidang munaqosah pada:


Hari/Tanggal : Minggu / 15 Desember 2019
Waktu : 09. 00 WIB s.d selesai
Tempat : Ruang Sidang Munaqosah IAIM NU Metro
Dengan Nilai : A

TIM PENGUJI

Ketua : Nur Alfi Khotamin, M.H.I (………………………..)

Sekretaris : Ani Mardiantari, M.H (………………………..)

Penguji I : Dra. Rita Rahmawati, M.M (………………………..)

Mengetahui/Menyetujui
Dekan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam

Iwannudin, M.H.I

vi
MOTTO

          
    
Artinya: “Ingatlah, Sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran
terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (yaitu) orang-
orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.” (QS. Yunus: 62-63)1

1
QS. Yunus: 62-63

vii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Syukur alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah swt yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

tugas akhir ini dengan judul  “Strategi Pemasaran Pembiayaan Perjalanan

Ibadah Haji Pada BMT Artha Buana Metro Tahun 2019” dengan lancar dan

tepat waktu.selesainya Penulisan tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan, support,

arahan dan bimbingan banyak pihak. Oleh sebab itu Penulis ingin sampaikan

terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Mispani, M.Pd.I, selaku rektor Institut Agama Islam Ma’arif

(IAIM) NU Metro.

2. Bapak Agus Setiawan, M.H.I, selaku Wakil Rektor I IAIM NU Metro

Lampung.

3. Bapak Ahmad Muslimin, Lc, M.H.I, selaku Wakil Rektor II IAIM NU

Metro Lampung.

4. Bapak H. Ahmad Zarnuji, M.Pd.I, selaku Wakil Rektor III IAIM NU

Metro Lampung.

5. Bapak Iwannudin, M.H.I, selaku Dekan Fakultas Syariah dan Ekonomi

Islam Institut Agama Islam Ma’arif (IAIM) NU Metro.

6. Ibu Nur Alfi Khotamin, M.H.I, selaku Ketua Prodi D.III Perbankan

Syariah Institut Agama Islam Ma’arif (IAIM) NU Metro. Sekaligus

sebagai dosen pembimbing dalam penelitian ini.

7. Segenap dosen Program Studi D.III Perbankan Syariah atas segala ilmu

dan bimbingannya.

viii
8. Doa orang tua yang selalu dicurahkan untuk penulis guna tercapainya cita-

cita penulis

9. Teman-teman D.3 Perbankan syariah angkatan 2016 yang selalu

mendorong dan menyemangati penulis guna untuk menyelesaikan tugas

akhir ini.

Meskipun demikian, Penulis merasa masih banyak kesalahan dalam

Penulisan penelitian ini. Oleh sebab itu Penulis sangat terbuka menerima kritik

dan saran yang membangun untuk dijadikan sebagai bahan evaluasi. Akhir kata,

semoga penelitian ini dapat diterima, bermanfaat dan menambah ilmu

pengetahuan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Metro, Desember 2019


Penulis

Erna Oktaviani Putri


NPM. 161120011

ix
ABSTRAK
STRATEGI PEMASARAN PEMBIAYAAN PERJALANAN
IBADAH HAJI PADA BMT ARTHA BUANA METRO
TAHUN 2019
Pentingnya pemasaran dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan
keinginan masyarakat akan suatu produk atau jasa. Pemasaran menjadi semakin
penting dengan semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat. Pemasaran juga
dilakukan dalam rangka menghadapi pesaing yang dari waktu ke waktu semakin
meningkat. Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana strategi
pemasaran pembiayaan perjalanan ibadah haji pada BMT Artha Buana Metro.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pemasaran
pembiayaan perjalanan ibadah haji pada BMT Artha Buana Metro. Dalam hal
penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan dengan metode pengumpulan
data melalui observasi, interview dan dokumentasi. Kemudian penulis
menggunakan metode analisa data kualitatif dengan pendekatan deduktif untuk
mendapatkan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa BMT Artha Buana
Metro dalam strategi pemasaran produk pembiayaan haji menggunakan strategi
pemasaran 4 P yaitu price, product, place dan promotion. 1) Price. Strategi BMT
Artha Buana Metro dalam menentukan harga pinjaman sesuai dengan keputusan
lembaga, dan yang dimaksud dengan pembiayaan haji yaitu dengan hanya
membayar setoran awal serta melengkapi seluruh persyaratan sudah mendapatkan
nomer porsi kursi. 2) Product. Strategi pemasaran pembiayaan haji yang
dilakukan oleh BMT Artha Buana Metro adalah dengan menampilkan mutu dari
produk pembiayaan haji tersebut, sehingga memenuhi keinginan atau kebutuhan
pasar sasarannya. 3) Place. Dalam memperhatikan distribusi/tempat pada BMT
Artha Buana Metro, dari segi tempat/lokasi sangat strategis, karena letaknya
dipinggir jalan, tepatnya melintas akses jalan utama dan berada satu tempat di
Kampus Institut Agama Islam Ma’arif (IAIM NU) Metro, berlokasi di jl. RA.
Kartini 28 Kelurahan Purwosari Kecamatan Metro Utara Kota Metro. 4)
Promotion. Promosi ini dilakukan oleh BMT Artha Buana Metro pada produk
pembiayaan haji dengan cara: menawarkan langsung, brosur, acara pengajian dan
membuka akses perjalanan haji.

Kata Kunci: Strategi Pemasaran, Pembiayaan, Perjalanan Haji

x
DAFTAR ISI

COVER LUAR...................................................................................... i
COVER DALAM.................................................................................. ii
HALAMAN HAK CIPTA.................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR.................................. iv
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING................................... v
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI............................................ vi
HALAMAN MOTTO........................................................................... vii
KATA PENGANTAR........................................................................... viii
ABSTRAK.............................................................................................. x
DAFTAR ISI.......................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah........................................................ 1
B. Identifikasi Masalah.............................................................. 5
C. Rumusan Masalah................................................................. 6
D. Tujuan Penelitian................................................................... 6
E. Manfaat atau Konstribusi Penilitian...................................... 6
F. Metode Penelitian.................................................................. 6
BAB II KAJIAN TEORITIK............................................................... 14
A. Kajian Teori........................................................................... 14
1. Strategi Pemasaran ......................................................... 14
a. Pengertian Strategi Pemasaran.................................. 14
b. Tujuan Pemasaran..................................................... 16
c. Konsep-Konsep Pemasaran....................................... 17
d. Strategi Pemasaran.................................................... 18
e. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)......................... 19
2. Pembiayaan..................................................................... 21
1. Pengertian Pembiayaan............................................. 21
2. Dasar Hukum Pembiayaan........................................ 23
3. Jenis-Jenis Pembiayaan............................................. 25
4. Tujuan Pembiayaan................................................... 28
5. Prinsip Pembiayaan................................................... 28
3. Ibadah Haji...................................................................... 32
a. Pengertian Ibadah Haji.............................................. 32
b. Dasar Hukum Ibadah Haji......................................... 33

xi
c. Syarat dan Rukun Ibadah Haji.................................. 34
d. Pendaftaran Ibadah Haji............................................ 36
...................................................................................
B. Kerangka Berfikir.................................................................. 37
C. Kajian Penelitian yang Relevan............................................ 38
BAB III PEMBAHASAN...................................................................... 42
A. Gambaran Umum daerah Penelitian..................................... 42
1. Sejarah Berdirinya BMT Artha Buana Kota Metro........ 42
2. Legalitas Usaha BMT Artha Buana Kota Metro............. 43
3. Motto, Visi dan Misi BMT Artha Buana Kota Metro..... 44
4. Produk-Produk BMT Artha Buana Kota Metro.............. 45
5. Struktur Organisasi BMT Artha Buana Kota Metro....... 60
B. Pembiayaan Perjalanan Ibadah Haji pada BMT Artha Buana
Metro..................................................................................... 61
C. Strategi Pemasaran Pembiayaan Perjalanan Ibadah Haji pada
BMT Artha Buana Metro...................................................... 67
D. Pembahasan........................................................................... 73
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN............................................... 77
A. Kesimpulan............................................................................ 77
B. Saran...................................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP (CV)

xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bank Islam atau selanjutnya disebut dengan bank syari’ah., adalah bank

yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank Islam atau

biasa disebut dengan bank tanpa bunga, adalah lembaga perbankan yang

operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur’an dan

Hadits Nabi SAW. Dengan kata lain, Bank Islam adalah lembaga keuangan

yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam

lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya

disesuaikan dengan prinsip syariat Islam.2

“Keberadaan bank syariah di Indonesia ini dipelopori dengan lahirnya

pada tahun 1992 yang tentunya memberikan wajah baru bagi perkembangan

perbankan nasional, yaitu Bank Muamalat Indonesia (BMI). Tepatnya pada

tanggal 1 Mei 1992 bank syariah pertama bermana Bank Muamalah Indonesia

mulai beroperasi”.3 Karakteristik system perbankan syariah ini berbeda

dengan system perbankan konvensional. Perbankan syariah beroperasi

berdasarkan prinsip bagi hasil tanpa ada unsure riba yaitu bunga seperti pada

system perbankan konvensional. Sesuai dalam buku Andri Soemitra yang

menyebutkan “Kemunculan BMI ini kemudian diikuti dengan lahirnya UU

No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan yang mengakomodasi perbankan dengan

2
Setia Budhi Wilardjo, “Pengertian, Peranan Dan Perkembangan Bank Syari’ah Di
Indonesia”, dalam Jurnal Value Added, Vol. 2, No. 1, September 2004 – Maret 2005, hlm. 2-3
3
Andrie Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Edisi 1, Cetakan 4, (Jakarta:
Kencana, 2014), hlm. 64

1
prinsip bagi hasil baik bank umum maupun BPRS”.4 Peran bank syariah dalam

memacu pertumbuhan perekonomian daerah semakin strategis dalam rangka

mewujudkan struktur perekonomian yang semakin berimbang. Dukungan

terhadap pengembangan perbankan syariah juga terlihat dengan adanya “dual

banking system”, yang dimana bank konvensional diperkenankan untuk

membuka unit usaha syariah.

Meskipun kependudukan Indonesia yang mayoritas adalah kaum

muslim, tetapi kenyataan dalam pengembangan produk syariah berjalan

lambat dan belum berkembang sebagaimana halnya perkembangan bank

konvensional. Upaya pengembangan bank syariah tidak cukup hanya

berlandaskan kepada aspek-aspek legal dan peraturan perundang-undangan

saja, tetapi juga harus berorientasi kepada pasar atau masyarakat sebagai

pengguna jasa lembaga perbankan. Umat muslim di Indonesia sebagian besar

tidak menabung dan kredit atau transaksi pembiayaan dan lain sebagainya itu

bukan di bank syariah, melainkan banyak umat muslim yang sebagian besar

menabung ataupun kegiatan perbankan lainnya itu di bank konvensional.

Padahal ini adalah peluang pasar yang sangat besar bagi perkembangan bank

syariah, karena umat muslim Indonesia adalah konsumen utama bagi bank

syariah atau merupakan pangsa pasarnya bank syariah.

Dalam hal ini terdapat banyak aspek yang harus diperhatikan, salah

satunya adalah dengan adanya pemasaran. “Marketing (pemasaran) adalah

suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok

mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan,

4
Andrie Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah., hlm. 64

2
penawaran dan pertukaran (exchange)”.5 Sedangkan dalam Kamus Ekonomi

pemasaran disebut juga marketing adalah “memindahkan barang dan jasa dari

pemasok ke konsumen”.6 Dengan kegiatan pemasaran yang dilakukan,

perusahaan akan berusaha untuk membujuk calon pembeli dan langganan

untuk melakukan pembelian atas produk yang dipasarkan, dalam hal ini

perusahaan melakukan komunikasi dengan konsumen. Dengan adanya

pemasaran ini, bertujuan agar masyarakat dapat memahami dengan baik atas

produk jasa yang ditawarkan oleh perusahaan sehingga masyarakat tersebut

dapat mengambil keputusan untuk melakukan transaksi di lembaga keuangan

tersebut. Dalam hadits juga diterangkan tentang pembiayaan sebagai berikut :

ِ
:ً‫ض ة‬ َ ‫الر ُج َل اذَا ْاعطَاهُ َم االً ُم َق َار‬َّ ‫َع ْن َح ِكْي ٍم بْ ِن ِحَز ٍام اَنَّهُ َك ا َن يَ ْش رَتِ ُط َعلَى‬
‫ َوالَ َتْن ِز ُل بِ ِه يِف ْ بَطْ ِن‬,‫اَ ْن الَ جَتْ َع َل َم اىِل ْ يِف ْ َكبِ ِد َرطْبَ ٍة َوالَ حَتْ ِملَ هُ يِف ْ حَبْ ٍر‬
‫َّارقُطْيِن‬
‫د‬ ‫ال‬ ‫اه‬ ‫و‬ ‫(ر‬. ‫ت َم اىِل‬ ‫ن‬
ْ ِ‫ض‬
‫م‬ ‫د‬ْ ‫ق‬
َ ‫ف‬
َ ‫ك‬ ِ‫ فَ اِ ْن َفع ْلت ش يئا ِمن ذَال‬,‫م ِس ي ٍل‬
َ ُ ََ َ َ َ ْ ًْ َ َ َ ْ َ
ِ
)‫ات‬ٌ ‫َو ِر َجالُهُ ث َق‬
Artinya: “Dari Hakim bin Hizam bahwasanya adalah ia
mensyarathkan atas seseorang apabila ia beri modal sebagai qiradl. Jangan
kau gunakan modalku pada barang berjiwa dan jangan taruh dia di laut dan
jangan engkau bawa dia ke tengah perjalanan air bah; jika engkau berbuat
sesuatu dari yang demikian, maka engkau tanggung modalku”. (diriwayatkan-
dia oleh Daraquthni dan rawi-rawinya tsiqat) .7

Pembiayaan merupakan bentuk kerjasama antara orang yang

mempunyai modal dengan orang yang mempunyai keahlian atau usaha. Hal

ini berarti dapat diartikan bahwa pembiayaan merupakan bentuk tolong

5
Herry Sutanto & Khaerul Umam, Manajemen Pemasaran Bank Syariah, (Bandung:
Pustaka Setia, 2013), Cet. Ke-1, hlm. 37
6
Safuan Alfandi, & Nurmadi H. Sumarta, Kamus Ekonomi, (Solo: Sendang Ilmu, tt), hlm.
464
7
A. Hassan, Tarjamah Bulughul Maram, (Bandung : Diponegoro, 2011), hlm. 400

3
menolong dalam kebaikan dan untuk juga meningkatkan perekonomian

masyarakat kecil khususnya yang tidak mempunyai modal.

Kegiatan pemasaran merupakan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan

tertentu. “Pentingnya pemasaran dilakukan dalam rangka memenuhi

kebutuhan dan keinginan masyarakat akan suatu produk atau jasa. Pemasaran

menjadi semakin penting dengan semakin meningkatnya pengetahuan

masyarakat. Pemasaran juga dilakukan dalam rangka menghadapi pesaing

yang dari waktu ke waktu semakin meningkat”. 8 Dalam upaya pemasaran

produk yang sering digunakan oleh lembaga keuangan yaitu strategi

pemasaran 4P, yaitu “Product, Price, Place, Promotion”.9

BMT Artha Buana Metro adalah salah satu perusahaan yang bergerak di

bidang jasa keuangan yang berprinsip syariah. Dengan persaingan yang

semakin kompetitif, dan untuk mendapatkan anggota yang banyak dan sesuai

dengan target atau tujuan dari bank maka diperlukannya sistem pemasaran dan

mutu pelayanan yang sesuai dengan prosedur dari bank tersebut. Dengan

menerapkan strategi melalui peningkatan pemasaran, maka akan mampu

mendapatkan anggota yang akan memutuskan untuk melakukan transaksi di

BMT Artha Buana Metro sehingga BMT dapat bertahan, bersaing, dan

mendapatkan simpati dari masyarakat. Khususnya pada produk pembiayaan

ibadah haji, yaitu setoran ongkos naik haji atas nama calon jemaah haji untuk

setiap musim haji yang bersangkutan. Produk pembiayaan perjalanan ibadah

8
Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2015), Cet. Ke- 13,
hlm. 193
9
Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, (Bandung: Alfabeta,
2014), Cet. Ke-2., hlm. 359-361

4
Haji di BMT Artha Buana Metro merupakan produk pembiayaan yang mulai

banyak peminatnya di Kota Metro.10

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti BMT Artha Buana

Metro, adanya anggota yang kurang memahami produk perjalanan ibadah haji

yang ditawarkan oleh BMT Artha Buana Metro akibat dari pemasaran yang

dilakukan masih kurang memadai. Dengan kurangnya pemahaman anggota

terhadap produk pembiayaan perjalanan ibadah haji di BMT Artha Buana

Metro maka akan menyebabkan penurunan nilai pelanggan. Adapun

kurangnya pemahaman anggota terkait tentang produk perjalanan ibadah haji

dapat dilihat dari kurang tahunya maksud dan tujuan produk perjalanan haji,

persyaratan dan mekanisme serta akad yang digunakan dalam pembiayaan

terkait dengan produk perjalanan haji.11

Didasarkan pada keadaan diatas maka peneliti tertarik dalam memilih

judul “Strategi Pemasaran Pembiayaan Perjalanan Ibadah Haji pada BMT

Artha Buana Metro Tahun 2019”

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah tersebut diatas, maka dapat penulis uraikan

identifikasi masalah dalam penelitian ini, yaitu:

1. Persaingan antar Lembaga Keuangan dalam merebut anggota yang

semakin tinggi

2. Adanya anggota yang kurang memahami produk perjalanan ibadah haji

BMT Artha Buana Metro

10
Wawancara dengan Customer Service BMT Artha Buana Metro, 15 Juli 2019
11
Data prasurvey di BMT Artha Buana Metro, pada tanggal 15 Juli 2019

5
3. Pemasaran yang dilakukan BMT Artha Buana Metro masih kurang

memadai.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah tersebut

diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana strategi

pemasaran pembiayaan perjalanan ibadah haji pada BMT Artha Buana Metro

tahun 2019?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut diatas, maka tujuan dalam

penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan strategi pemasaran pembiayaan

perjalanan ibadah haji pada BMT Artha Buana Metro tahun 2019.

E. Manfaat atau Kontribusi Penelitian

1. Kegunaan secara teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengembangan kajian

lembaga keuangan, khususnya yang berbasiskan syariah, yang merupakan

salah satu lembaga intermediasi keuangan dengan pola bagi hasil.

2. Kegunaan secara praktis

Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai suautu pengetahuan yang

bersifat praktis tentang konsep dasar strategi pemasaran pembiayaan

perjalanan ibadah haji pada BMT Artha Buana Metro.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

6
Dilihat dari jenisnya penelitian ini termasuk penelitian lapangan

yaitu “suatu penelitian yang dilakukan di lapangan atau di lokasi

penelitian, suatu tempat yang dipilih sebagai lokasi untuk menyelidiki

gejala objektif sebagai terjadi di lokasi tersebut, yang dilakukan juga untuk

penyusunan laporan ilmiah”.12

Dalam penelitian ini peneliti mencoba memberikan informasi yang

bertujuan menggambarkan secara sistematis, factual dan akurat mengenai

strategi pemasaran pembiayaan perjalanan ibadah haji pada BMT Artha

Buana Metro.

2. Metode Pendekatan

Penelitian ini menggunakan metode pendekatan deskriptif kualitatif,

deskriptif yaitu " penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk

menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data,

jadi ia juga menyajikan data, menganalisis dan menginterpretasi."13

Sedangkan kualitatif adalah “metode penelitian yang berlandaskan pada

filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek

yang alamiah. (sebagai lawannya adalah experimen) dimana peneliti

adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpul data dilakukan secara

trigulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil

penelitian kualitatitf lebih menenkankan makna daripada generalisasi.”14

12
Abdurrahmat Fathoni, Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi. (Jakarta:
Rineka Cipta. 2011), hlm. 96
13
Maria Caroline Cindy Iskandar. “Analisis Penilaian Penerapan Manajemen Kompensasi
pada Karyawan Universitas Bunda Mulia”. Dalam Jurnal Bussines & Manajement Journal Bnda
Mulia, Vol. 8, No. 2 September 2012, hlm. 9
14
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta,
2011), hlm. 9

7
Jadi penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi

pemasaran pembiayaan perjalanan ibadah haji pada BMT Artha Buana

Metro.

3. Sumber Data

a. Sumber Primer

“Data dapat diperoleh langsung dari lapangan termasuk

laboratorium ini disebut sumber primer”.15

Dalam penelitian ini yang termasuk data primer adalah data yang

diperoleh dengan melakukan wawancara dan observasi dengan pihak

terkait yaitu pada BMT Artha Buana Metro yang terdiri dari:

1) Maneger BMT Artha Buana Metro, untuk mengetahui mengenai

sejarah dan data tentang BMT Artha Buana Metro.

2) Customer Service BMT Artha Buana Metro terkait Strategi

Pemasaran Pembiayaan Perjalanan Ibadah Haji pada BMT Artha

Buana Metro.

b. Sumber Sekunder

“Sumber dari bahan bacaan disebut sumber sekunder”.16

Sedangkan menurut Sugiyono Sumber sekunder, merupakan sumber

yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data,

misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.17

Data ini diperoleh dari buku-buku yang terkait tentang judul

penelitian diantaranya:

15
Nasution, Metode Research (Penelitian Ilmiah), (Jakarta: Bumi Aksara. 2006), hlm.
143
16
Nasution, Metode Research (Penelitian Ilmiah), hlm. 143
17
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D., hlm. 137

8
1) Ascarya, “Akad dan Produk Bank Syariah”

2) Rachmat Syafe’i, “Fiqih Muamalah”

3) Andrie Soemitra, “Bank dan Lembaga Keuangan Syariah

Deskripsi dan Ilustrasi”

4) Muhammad, “Teknik Perhitungan Bagi Hasil dan Princing di

Bank Syariah”

5) Kasmir, “Bank dan Lembaga Keuangan Syariah”

6) Buchari Alma, “Manajemen Bisnis Syariah”

7) Ahmad Hasan Ridwan, “BMT & Bank Islam Instrumen Lembaga

Keuangan Syariah”

8) Muhamamd, “Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha

Bank Syariah”

Selain buku-buku tersebut diatas terdapat juga dokumen-

dokumen tentang BMT Artha Buana Metro seperti hal-hal yang terkait

dengan strategi pemasaran pembiayaan perjalanan ibadah haji pada

BMT Artha Buana Metro.

c. Sumber Tersier

Sumber tersier adalah suatu kumpulan dan kompilasi sumber

primer dan sumber sekunder. Contoh sumber tersier adalah bibliografi,

katalog perpustakaan, direktori, dan daftar bacaan.18 Adapun bahan

hukum tersier yaitu kamus, ensiklopedia, internet dan lain sebagainya.

4. Metode Pengumpulan Data

18
Wikipedia, sumber tersier, dalam https://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_tersier, diakses
pada 10 April 2019

9
Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini,

penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data, adapun metode

yang penulis gunakan adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Sutrisno Hadi yang dikutip oleh Sugiyono mengemukakan

bahwa: “Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu

proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan Psikolois. Dua

diantaranya yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan

ingatan”.19

Metode observasi adalah suatu pengamatan yang sengaja dan


sistematis tentang fenomena-fenomena sosial dengan gejala
psikis dengan jalan pengamatan dan pencatatan. Observasi
adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang
diselidiki.20

Metode observasi digunakan untuk mengamati secara langsung

tentang strategi pemasaran pembiayaan perjalanan ibadah haji pada

BMT Artha Buana Metro.

b. Wawancara

Menurut Narbuko “wawancara adalah proses tanya jawab dalam

penelitian yang berlangsung secara lisan dimana dua orang atau lebih

bertatap muka, mendengarkan secara langsung informasi-informasi

atau keterangan-keterangan”.21

Wawancara dibagi menjadi dua jenis yaitu:

19
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D., hlm. 145.
20
Siti Juariyah & Novi Widiastuti, “Peran Tokoh Masyarakat Dalam Meningkatkan
Pendidikan Di Pusat Kegiatan Masyarakat (PKBM) Bina Mandiri Cipageran Kecamatan Cimahi
Utara”, dalam Jurnal Comm-Edu, Volume 1 Nomor 2, Mei 2018 hlm. 68
21
Nurul Huda, “Website Sistem Informasi Desa Sungai Rebo Banyuasin Sumatera
Selatan”, dalam Konferensi Nasional Sistem Informasi 2018, hlm. 282

10
1) “Wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang

hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan.

2) Wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun

secara terperinci sehingga menyerupai check-list.”22

Peneliti menggunakan jenis wawancara yang tidak terstruktur,

yang sering digunakan dalam penelitian yang lebih mendalam tentang

responden, pada berbagai isu atau atau permasalahan yang ada pada

obyek, sehingga peneliti dapat menentukan secara pasti permasalahan

atau variabel apa yang harus diteliti. Untuk mendapatkan gambaran

yang lengkap, maka peneliti perlu melakukan wawancara kepada

pihak-pihak yang mewakili beberapa objek yang ada dalam obyek.

Peneliti melakukan wawancara secara langsung kepada :

1) Maneger BMT Artha Buana Metro, untuk mengetahui mengenai

sejarah dan data tentang BMT Artha Buana Metro.

2) Customer Service BMT Artha Buana Metro terkait Strategi

Pemasaran Pembiayaan Perjalanan Ibadah Haji pada BMT Artha

Buana Metro.

c. Dokumentasi

Menurut Sukardi, dengan menggunakan metode dokumentasi

“peneliti dimungkinkan memperoleh informasi dari bermacam-macam

sumber tertulis atau dokumen yang ada pada responden atau tempat,

22
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2013), hlm. 270.

11
dimana responden bertempat tinggal atau melakukan kegiatan sehari-

harinya."23

Metode ini digunakan utnuk memperoleh data tentang sejarah

BMT Artha Buana Metro, visi, misi dan tujuan, struktur organisasi,

data karyawan BMT Artha Buana Metro dan data yang berkaitan

dengan judul penelitian ini.

5. Teknik Analisa Data

Dalam proses analisis data, “dalam hal ini, menggunakan penalaran

deduktif, yang bertitik tolak dari evidensi-evidensi yang sudah memiliki

kebenaran yang pasti seperti hasil penelitian para pakar terdahulu. Dalam

silogisme evidensi tersebut dinamakan premis, makin banyak maik baik

untuk mengambil kesimpulan khusus dari premis yang bersifat umum.24

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

deskriptif kualitatif yaitu suatu prosedur penelitian yang menggunakan

data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

pelaku yang dapat diamati. Adapun untuk analisis datanya dengan metode

induktif. berpikir induktif merupakan suatu proses berpikir yang bertolak

dari sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu kesimpulan

(inferensi).25

23
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2014), hlm. 81
24
Abdurrahmat Fathoni, Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi, hlm. 60-61
25
Diah Prawitha Sari, “Berpikir Matematis Dengan Metode Induktif, Deduktif, Analogi,
Integratif Dan Abstrak”, dalam Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol. 5,
No. 1, April 2016, hlm. 79

12
Pada metode induktif, data dikaji melalui proses yang berlangsung

dari fakta yaitu tentang Strategi Pemasaran Pembiayaan Perjalanan Ibadah

Haji pada BMT Artha Buana Metro.

6. Keabsahan Data

Teknik yang digunakan untuk menetukan keabsahan data dalam

penelitian ini yaitu: Triangulasi. Adapun yang dimaksud dengan

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data sebagai pembanding terhadap

data tersebut.26

Teknik Triangulasi dalam penelitian ini merupakan suatu teknik

mencari data dalam sumber data yang sama dengan menggunakan teknik

yang berbeda yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi.

26
Aan Prabowo & Heriyanto, “Analisis Pemanfaatan Buku Elektronik (E-Book) Oleh
Pemustaka Di Perpustakaan SMA Negeri 1 Semarang”, dalam Jurnal Ilmu Perpustakaan Volume
2, Nomor 2, Tahun 2013, hlm. 5

13
BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. Kajian Teori

1. Strategi Pemasaran

a. Pengertian Strategi Pemasaran

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, Strategi adalah “ilmu

siasat perang; siasat perang; akal (tipu muslihat) untuk mencapai

maksud tertentu”27. Sedangkan menurut Buchari Alma, strategi adalah

“suatu rencana yang fundamental untuk mencapai tujuan

perusahaan”.28

Adapun pengertian Pemasaran Menurut Malayu S.P. Hasibuan,

adalah “kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan

kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran”.29 Kemudian

Menurut Kotler yang dikutip oleh Herry Sutanto dan Khaerul Umam,

“marketing (pemasaran) adalah suatu proses sosial dan manajerial

yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang

mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran dan

pertukaran (exchange)”.30 Sedangkan dalam Kamus Ekonomi

27
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Ed. 3, (Jakarta:
Balai Pustaka, 2007), Cet. Ke-4, hlm. 1146
28
Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, (Bandung: Alfabeta,
2016), hlm. 199
29
Malayu S.P. Hasibuan, Dasar-Dasar Perbankan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2015), Cet.
Ke-10, hlm. 143
30
Herry Sutanto & Khaerul Umam, Manajemen Pemasaran Bank Syariah, (Bandung:
Pustaka Setia, 2013), Cet. Ke-1, hlm. 37

14
pemasaran disebut juga marketing adalah “memindahkan barang dan

jasa dari pemasok ke konsumen”.31

Pentingnya pemasaran dilakukan dalam rangka memenuhi


kebutuhan dan keinginan masyarakat akan suatu produk atau
jasa. Pemasaran menjadi semakin penting dengan semakin
meningkatnya pengetahuan masyarakat. Pemasaran juga
dilakukan dalam rangka menghadapi pesaing yang dari waktu ke
waktu semakin meningkat.32

Dalam pengertian lain, pemasaran syariah adalah “strategi bisnis,

yang harus memayungi seluruh aktivitas dalam sebuah perusahaan,

meliputi seluruh proses, menciptakan, menawarkan, pertukaran nilai

dari seorang produsen, atau satu perusahaan, atau perorangan, yang

sesuai dengan ajaran Islam”.33

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa strategi

marketing adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan

yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari

waktu kewaktu, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam

menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah.

Strategi pemasaran bukanlah merupakan sejumlah tindakan

khusus, tetapi lebih merupakan pernyataan yang menunjukkan usaha-

usaha pokok yang diarahkan untuk mencapai tujuan. Strategi

pemasaran terdiri dari unsure-unsur pemasaran yang terpadu yang

selalu berkembang, sejalan dengan gerak perusahaan. Jadi penyusunan

31
Safuan Alfandi, & Nurmadi H. Sumarta, Kamus Ekonomi, (Solo: Sendang Ilmu, tt),
hlm. 464
32
Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2015), Cet. Ke. 13,
hlm. 193
33
Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, (Bandung: Alfabeta,
2014), Cet. Ke-2, hlm. 343

15
strategi pemasaran menyangkut proses interaksi antara kekuatan

pemasaran di dalam perusahaan dan keadaan di luar perusahaan.

b. Tujuan Pemasaran

Setiap tindakan yang dilakukan apakah oleh perusahaan atau

badan usaha tertentu mengandung suatu maksud dan tujuan tertentu.

Penetapan tujuan ini disesuaikan dengan keinginan pihak manajemen

itu sendiri. Badan usaha dalam menetapkan tujuan yang hendak

dicapai dilakukan dengan berbagai pertimbangan matang. Kemudian

ditetapkan cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut.

Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam prakteknya, tujuan

suatu perusahaan dapat bersifat jangka pendek maupun jangka

panjang. Dalam jangka pendek biasanya hanya bersifat sementara dan

juga dilkaukan sebagai langkah untuk mencapai tujuan jangka

panjang. Demikian pula dalam hal menjalankan kegiatan pemasaran

suatu perusahaan memiliki banyak kepentingan untuk mencapai tujuan

yang diharapkan.

Secara umum, ada beberapa tujuan pemasaran bank adalah

sebagai berikut:

1) Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan


dan merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk
membeli produk yang ditawarkan bank secara berulang-ulang.
2) Memaksimumkan kepuasan konsumen melalui berbagai pelayanan
yang diinginkan nasabah.
3) Memaksimumkan pilihan (ragam produk) dalam arti bank
menyediakan berbagai jenis produk bank sehingga nasabah
memiliki beragam pilihan pula.
4) Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai
kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efisien.34
34
Kasmir, Manajemen Perbankan, hlm. 197

16
Berdasarkan keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa

tujuan pemasaran bank yaitu untuk merangsang konsumen untuk

membeli produk/tertarik pada produk bank dan untuk memberikan

kepuasan bagi nasabah.

c. Konsep-Konsep Pemasaran

Dalam kegiatan pemasaran terdapat beberapa konsep pemasaran

dimana masing-masing konsep memiliki tujuan yang berbeda. Konsep

ini timbul dari suatu periode ke periode lainnya akibat perkembangan

pengetahuan baik produsen maupun konsumen. Penggunaan konsep ini

tergantung kepada perusahaan yang juga dikaitkan dengan jenis usaha

dan tujuan perusahaan yang bersangkutan.

Ada lima konsep dalam pemasaran dimana setiap konsep dapat

dijadikan landasan pemasaran oleh masing-masing perusahaan.

Adapun konsep-konsep yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1) Konsep produksi
Menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang
tersedia dan selaras dengan kemampuan mereka dan oleh
karenanya manajemen harus berkonsentrasi pada peningkatan
efisiensi produk dari efisiensi distribusi.
2) Konsep produk
Konsep ini berpegang teguh bahwa konsumen akan menyenangi
produk yang menawarkan mutu dan kinerja yang paling baik serta
keistimewaan yang mencolok. Oleh karena itu, perusahaan harus
mencurahkan upaya terus-menerus dalam perbaikan produk.
3) Konsep penjualan
Konsep penjualan berpikir bahwa konsumen tidak akan membeli
cukup banyak produk terkecuali perusahaan menjalankan suatu
usaha promosi dan penjualan yang kokoh. Konsep ini biasanya
diterapkan pada produk-produk asuransi, ensiklopedia, atau
kapling-kapling pemakaman, juga untuk lembaga nirlaba seperti
partai politik (parpol).
4) Konsep pemasaran

17
Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk mencapai
sasaran organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan
keinginan pasar sasaran dan pemberian kepuasan yang diinginkan
seara lebih efektif dan lebih efisien dari yang dilakukan pesaing.
Menurut Philip Kotler konsep ini menekankan ke dalam beberapa
pengertian diantaranya adalah sebagai berikut:
a) Menemukan keinginan pelanggan dan penuhi keinginan
tersebut.
b) Membuat apa yang anda dapat jual daripada menjual apa yang
ada buat
c) Mencintai pelanggan
d) Andalah yang menentukan
e) Berhenti memasarkan produk yang dapat anda buat dan
mencoba membuat produk yang anda jual.
5) Konsep pemasaran kemasyarakatan
Merupakan konsep yang bersifat kemasyaraktan, konsep ini
menekankan kepada penentuan kebutuhan, keinginan dan minat
pasar serta memberikan kepuasan, sehingga memberikan
kesejahteraan konsumen dan masyarakat.35

Berdasarkan keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa

konsep-konsep pemasaran tersebut dijadikan landasan bagi perusahaan

untuk menjalankan pemasaran produk-produk bank yang diantaranya

yaitu konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep

pemasaran, dan konsep pemasaran kemasyarakatan.

d. Strategi Pemasaran

Dalam strategi pemasaran ada tiga paradigma dalam pemasaran

syariah yaitu sebagai berikut:

1) Strategi Pemasaran Syariah (Sharia Marketing Strategy)


Strategi Pemasaran berusaha menanamkan perusahaan dan
produknya di benak pelanggan. Strategi ini bertujuan untuk
mencapai how to win the market. Komponen dalam strategi
pemasaran meliputi pemetaan pelanggan, kelompok pelanggan,
aspek psikografis dan lain sebagainya.
2) Taktik Pemasaran Syariah (Sharia Marketing Tactic)
Taktik merupakan aktivitas menggunakan berbagai teknik promosi,
pengabdian pada masyarakat dalam mengusahakan penguasaan

35
Kasmir, Manajemen Perbankan, hlm. 198-199

18
pasar, atau how to penetrate a market. Taktik menyangkut teknik
yang digunakan untuk merekrut calon pelanggan.
3) Nilai Pemasaran Syariah (Sharia Marketing Value)
Value bertujuan untuk merebut tempat di hati konsumen atau how
to create an emotions touch. Value akhir-akhir ini menjadi
dambaan perusahaan, karena telah terjadi pergeseran selera
konsumen dimana fitur dan benefit tidak cukup lagi untuk
memuaskan pelanggan. Value merupakan penanaman nilai-nilai
yang makin lama makin bermutu, meningkatkan value added bagi
konsumen, layanan memuaskan akan membuat nama perusahaan
semakin bergengsi dan kebanggaan konsumen.
4) Citra Pemasaran Syariah
Spiritual merupakan strategi yang paling jitu dan paling unggul,
dimana strategi ini mampu memayungi berbagai macam strategi
lainnya. Melalui pemasaran spiritual, maka perusahaan dalam
kegiatan pemasarannya dapat menguasai mind share, market
share, dan heart share.36

Berdasarkan keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa

strategi marketing/pemasaran itu terdapat tiga paradigm diantaranya

yaitu, pertama, syariah marketing strategy untuk memenangkan

produk, kedua, syariah marketing tactic untuk memenangkan

penguasaan pasar, ketiga, syariah marketing value untuk

memenangkan hati konsumen.

e. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Marketing mix (bauran pemasaran) merupakan kegiatan

pemasaran yang dilakukan secara terpadu. “ini adalah suatu strategi

pemasaran untuk melayani pelanggan dengan cara memuaskannya

melalui product, price, place dan promotion (4P)”.37

Marketing mix merupakan strategi penjualan suatu barang yang

ditekankan pada 4 unsur yang saling menunjang dan berkaitan. Adanya

produk dengan mutu baik, disertai dengan adanya promosi agar


36
Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, hlm. 352-353
37
Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah., hlm. 359

19
dikenal konsumen, lalu dijual dengan harga yang kompetetif dan dapat

dikirim kekonsumen dalam waktu yang tepat, merupakan kegiatan

yang integral dari upaya keberhasilan menjual suatu produk.

Unsur-unsur marketing mix sebagai strategi dan senjata untuk

memenangkan persaingan meliputi price mix, product mix, place mix

dan, promotion mix, yang dapat dijelaskan secara rinci sebagai berikut:

1) Produk (Product)
Berarti menawarkan produk yang terjamin kualitasnya. Produk
yang dijual harus sesuai dengan selera serta memenuhi kebutuhan
dan keinginan pelanggan. Muhammad dalam praktik elemen
produk selalu menjelaskan kualitas barang yang dijualnya. Kualitas
produk yang dipesan oleh pelanggan selalu sesuai dengan barang
yang diserahkan.
2) Harga (Price)
Penetapan harga ini tidak mementingkan keinginan pedagang
sendiri, tapi juga harus mempertimbangkan kemampuan daya beli
masyarakat. Pada ekonomi Barat, ada taktik menetapkan harga
setinggi-tingginya yang disebut skimming price. Dalam ajaran
Syariah tidak dibenarkan mengambil keuntungan sebesar-besarnya,
tapi harus ada batas-batas kelayakan. Dan tidak boleh melakukan
perang harga dengan niat menjatuhkan pesaing, tapi bersainglah
secara fair, bikin keunggulan dengan tampil beda dalam kualitas
dan layanan yang diberikan.
3) Lokasi/distribusi (Place)
Perusahaan memilih saluran distribusi atau menetapkan tempat
untuk kegiatan bisnis. Dalam perspektif Barat, para penyalur
produk berada di bawah pengaruh produsen atau bahkan
sebaliknya para penyalur dapat melakukan tekanan-tekanan yang
mengikat kaum produsen, sehingga produsen tidak bisa lepas dari
ikatan penyalur. Muhammad melarang orang-orang atau perantara
memotong jalur distribusi dengan melakukan pencegatan terhadap
pedagang dari desa yang ingin menjual barangnya ke kota.
4) Promosi (Promotion)
Banyak pelaku bisnis menggunakan teknik promosi dengan
memuji-muji barangnya setinggi langit dan tidak segan-segan
mendiskreditkan produk saingan. Bahkan ada kejadian, produk
pesaing dipalsukan kemudian dilepas ke pasar sehingga pesaingnya
memperoleh citra tidak baik dari masyarakat. Tidak boleh
mengatakan bahwa modal barang ini mahal jadi harganya tinggi,
dan sudah banyak orang yang membeli produk ini, tapi
kenyataannya tidak. Untuk melariskan jual belinya, pedagang tidak

20
segan-segan melakukan sumpah palsu, padahal hal tersebut
merusak.38

Dalam mempromosikan barang dan jasa beberapa hal yang perlu

diperhatikan sesuai dengan keterangan diatas yaitu: Advertensi,

Personal selling, Sales promotion dan Publicity.

2. Pembiayaan

a. Pengertian Pembiayaan

Pengertian atas kata “pembiayaan adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan biaya.39 Sedangkan menurut M. Syafi’i Antonio,

menjelaskan bahwa pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok

bank yaitu pemberian fasilitas dana untuk memenuhi kebutuhan

pihak-pihak yang merupakan deficit unit.40

Menurut Kasmir pengertian pembiayaan adalah penyediaan


uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan
pihak lain yang mengewajibkan pihak yang dibiayai tertentu
mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka
waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.41

Sedangkan menurut Undang-Undang RI No.10 Tahun 1998


pasal 1 ayat 12 bahwa Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah
adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara
bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang di biayai
untuk mengembalikan uang atau tagihan tabungan setelah
jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.42

38
Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah., hlm. 359-361
39
Irsan Habsy, “Manajemen Pembiayaan Pendidikan Pada SMP Negeri 13 Kota Ternate”,
dalam EDUKASI - Jurnal Pendidikan, Vol. 13 No.2 Juni 2015, hlm. 546
40
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani
Press, 2007), hlm. 160
41
Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2015), hlm. 82
42
UU RI No.10 tahun 1998 tentang perbankan, ayat 1 pasal 12

21
Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu

pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan

pihak-pihak yang merupakan defisit unit.43

Adapun dalam Undang-Undang Perbankan Syariah (UUPS)

No. 21 Tahun 2008, menjelaskan bahwa:

Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang


dipersamakan dengan itu berupa:
a. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan
musyarakah.
b. Transaksi sewa menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa
beli dalam bentuk ijarah muntahiyah bit tamlik.
c. Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah,
salam dan istishna’.
d. Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang dan
qardh.
e. Transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk
transaksi multi jasa
Berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah
dan/atau unit usaha syariah (UUS) dan pihak lain yang
mewajibkan Pihak-pihak yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas
dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu
tertentu dengan imbalan Ujrah, tanpa imbalan atau bagi hasil.44

Dalam pembiayaan mengandung berbagai maksud, atau

dengan kata lain dalam pembiayaan terkandung unsur – unsur yang

direkatkan menjadi satu.

1) Adanya dua pihak, yaitu pemberi pembiayaan (shahibul mal)


dan penerima pembiayaan (mudharib)
2) Adanya kepercayaan shahibul mal kepada mudharib yang
didasarkan atas prestasi dan potensi mudharib
3) Adanya persetujuan, berupa kesepakatan pihak shahibul mal
dengan pihak lainnya yang berjanji membayar dari mudharib
kepada shahibul mal.
4) Adanya penyerahan barang, jasa atau uang dari shahibul mal
kepada mudharib.
5) Adanya unsur wakatu (time element)

43
Safitri & Hendry. “Analisis Prosedur Pembiayaan MIkro: Studi Kasus BRI syariah
Cabang Prabumilih”, dalam Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol. 3. No.1, April 2015,
hlm. 40
44
UU RI No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah Bab I Pasal 1 ayat 25

22
6) Adanya unsur risiko (degree of risk) baik di pihak shahibul mal
maupun di pihak mudharib.45

Berdasarkan keterangan di atas bahwa unsur-unsur

pembiayaan melipuati lima aspek diantaranya yaitu kepercayaan,

kesepakatan, jangka waktu, resiko dan balas jasa. Kelima hal ini

merupakan bagian terpenting dalam pembiayaan karena kepercayaan

merupakan syarat utama dalam memberikan pembiayaan khususnya

bagi pemberi modal, sedangkan kesepakatan merupakan perjanjian

antara kedua belah pihak yang membahas tentang jangka waktu,

jaminan serta keuntungan/margin yang didapat oleh pemberi modal

maupun yang mendapatkan pembiayaan tersebut.

Dalam pengelolaan dana yang dilakukan oleh lembaga

keuangan harus dilakukan dengan penuh ketelitian. Hal ini ditujukan

agar dalam proses pengelolaan dana oleh pengelola (peminjam) dapat

terkontrol dengan baik dan juga untuk meminimalisir terjadinya

kerugian-kerugian seperti kredit macet.

b. Dasar Hukum Pembiayaan

1) Al-Qur’an

a) QS An-Nisa’ ayat 29

     


       
        
  
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang
batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku
dengan suka sama-suka di antara kamu. dan

45
Vithzal Rivai dan Andria Permata Veitzal, Islamic Financial Management, (Jakarta :
PT. Raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 4-5

23
janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya
Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (QS. An-
Nisa’: 29)46

b) QS. Al-Baqarah ayat 280

        


       
Artinya: dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran,
Maka berilah tangguh sampai Dia berkelapangan.
dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu,
lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. (QS. Al-
Baqarah: 280)47

2) Hadits

Dalam hadits juga diterangkan tentang pembiayaan sebagai

berikut :

ِ
ُ‫الر ُج َل ا َذا ْاعطَ اه‬ َّ ‫َع ْن َح ِكْي ٍم بْ ِن ِح َز ٍام اَنَّهُ َك ا َن يَ ْش رَتِ ُط َعلَى‬
‫ اَ ْن الَ جَتْ َع ل َم اىِل يِف ْ َكبِ ِد َرطْبَ ٍة والَ حَتْ ِملَ هُ ْيِف‬:ً‫ض ة‬ َ ‫َم االً ُم َق َار‬
َ ْ َ
ِ ِ
‫ك‬َ ‫ت َش ْيئًا ِم ْن َذال‬ ِ ِ
َ ‫ فَ ا ْن َف َع ْل‬,‫ َوالَ َتْن ِز ُل بِ ه يِف ْ بَطْ ِن َمس ْي ٍل‬,‫حَبْ ٍر‬
ِ ‫ض ِمْن َ ىِل‬
ٌ ‫َّارقُطْيِن َو ِر َجالُهُ ث َق‬
)‫ات‬ َ ‫(ر َواهُ الد‬.
َ ‫ت َما‬ َ ‫َف َق ْد‬
Artinya: “Dari Hakim bin Hizam bahwasanya adalah ia
mensyarathkan atas seseorang apabila ia beri modal
sebagai qiradl. Jangan kau gunakan modalku pada
barang berjiwa dan jangan taruh dia di laut dan jangan
engkau bawa dia ke tengah perjalanan air bah; jika
engkau berbuat sesuatu dari yang demikian, maka
engkau tanggung modalku”. (diriwayatkan-dia oleh
Daraquthni dan rawi-rawinya tsiqat) .48

Berdasarkan ayat dan hadits tersebut bahwa pembiayaan boleh

dilakukan dalam jual beli. Karena pembiayaan merupakan bentuk

kerjasama antara orang yang mempunyai modal dengan orang yang

mempunyai keahlian atau usaha. Hal ini berarti dapat diartikan bahwa

46
Al-Qur’an [4]: 29
47
Al-Qur’an [2]: 280
48
A. Hassan, Tarjamah Bulughul Maram, (Bandung : Diponegoro, 2011), hlm. 400

24
pembiayaan merupakan bentuk tolong menolong dalam kebaikan dan

untuk juga meningkatkan perekonomian masyarakat kecil khususnya

yang tidak mempunyai modal.

c. Jenis-Jenis Pembiayaan

Dalam menjelaskan jenis-jenis pembiayaan dapat dilihat dari

tujuannya, jangka waktunya, jaminan serta orang yang menerima dan

member pembiayaan. Pembiayaan menurut sifat penggunaan dapat

dibagi menjadi dua hal, sebagai berikut:

Menurut sifat penggunaaannya, pembiayaan dapat dibagi

menjadi dua hal berikut:

1) Pembiayaan Produktif. Yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk

memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk

peningkatan usaha, baik usaha produksi, perdagangan, maupun

investasi.

2) Pembiayaan Konsumtif. Yaitu pembiayaan yang digunakan untuk

memenuhi kebutuhan kousumsi, yang akan habis digunakan untuk

memenuhi kebutuhan.49

Adapun jenis-jenis pembiayaan syari’ah diantaranya sebagai berikut:

1) Pembiayaan atas Dasar Akad Mudharabah

Menurut Adiwarman A. Karim mudharabah yaitu “bentuk


kontrak antara dua pihak di mana satu pihak berperan sebagai
pemilik modal dan mempercayakan sejumlah modalnya untuk
dikelola oleh pihak kedua, yakni si pelaksana usaha, dengan tujuan
untuk mendapatkan untung.”50

49
Erdah Lifitriani & Leni Leviana, “Pengaruh Pembiayaan Modal Kerja Terhadap
Pendapatan Usaha Nasabah Pada PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Simpang Patal
Palembang”. Dalam Jurnal I-Finance Vol. 3 No. 2 Desember 2017, hlm. 126

25
Sedangkan menurut Rachmat Syafei bahwa mudharabah

yaitu sebagai berikut : “Pemilik harta (modal) menyerahkan modal

kepada pengusaha untuk berdagang dengan modal tersebut, dan

laba dibagi di antara keduanya berdasarkan persyaratan yang

disepakati”.51

Berdasarkan keterangan diatas bahwa akad mudharabah

adalah transaksi penanaman dana dari pemilik dana kepada

pengella dana untuk melakukan kegiatan usaha tertentu yang sesuai

syari’ah, dengan pembagian hasil usaha antara kedua belah pihak

berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya.

2) Pembiayaan Atas Dasar Akad Musyarakah

“Akad musyarakah adalah transaksi penanaman dana dari


dua atau lebih pemilik dana dan/atau barang untuk menjalankan
usaha tertentu sesuai syariah dengan pembagian hasil usaha antara
kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang disepakati sedangkan
pembagian kerugian berdasarkan proporsi modal masing-
masing”52.

Dari keterangan diatas bahwa musyarakah adalah transaksi

dana dari dua atau lebih pemilik dana dan barang untuk

menjalankan usaha tertentu sesuai syari’ah dengan pembagian hasil

usaha antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang

disepakati, sedangkan pembagian kerugian berdasarkan proporsi

modal masing-masing.

3) Pembiayaan Atas Dasar Akad Murabahah

50
Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta 2010), hlm. 204-205
51
Rachmat Syafei, Fiqih Muamalah, (CV. Pustaka Setia, Bandung 2001), hlm. 224.
52
Muhammad. Manajemen Dana Bank Syariah. (PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta,
2015) hlm. 44

26
Murabahah adalah “istilah dalam fikih Islam yang berarti
suatu bentuk jual beli tertentu ketika penjual menyatakan biaya
perolehan barang, meliputi harga barang dan biaya-biaya lain yang
dikeluarkan untuk memperoleh barang tersebut, dan tingkat
keuntungan (margin) yang diinginkan.”53

Jadi murabahah yaitu transaksi jual beli suatu barang

sebesar harga perolehan barang ditambah dengan margin yang

disepakati oleh para pihak, dimana penjual menginformasikan

terlebih dahulu harga perolehan kepada pembeli.

4) Pembiayaan Atas Dasar Akad Salam

Akad salam adalah “transaksi atau akad jual beli dimana

barang yang diperjualbelikan belum ada ketika transaksi dilakukan,

dan pembeli melakukan pembayaran dimuka sedangkan

penyerahan barang baru dilakukan dikemudian hari.”54

Jadi akad salam merupakan bentuk jual beli dengan

pembayaran di muka dan penyerahan barang di kemudian hari

dengan harga, spesifikasi, jumlah, kualitas, tanggal dan tempat

penyerahan yang jelas, serta disepakati sebelumnya dalam

perjanjian.

d. Tujuan Pembiayaan

Dalam membahas tujuan pembiayaan, mencakup lingkup yang

luas. Pada dasarnya terdapat dua fungsi yang saling berkaitan dari

pembiayaan, yaitu: profitability dan safety, dijelaskan sebagai berikut :

53
Ascarya, Akad & Produk Bank Syari’ah, (PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta 2011),
hlm. 81-82
54
Qusthoniah. “Analisis Kritis Akad Salam di Perbankan Syari’ah”, dalam Jurnal
Syari’ah Vol. V, No. 1, April 2016, hlm. 89

27
1) “Profitability, yaitu tujuan untuk memperoleh hasil dari
pembiayaan berupa keuntungan yang diraih dari bagi hasil yang
diperoleh dari usaha yang dikelola bersama nasabah.
2) Safety, kemanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan harus
benar-benar terjamin sehingga tujuan Profitability dapat benar-
benar tercapai tanpa hambatan yang berarti.”55

Berdasarkan keterangan tersebut bahwa tujuan pembiayaan

diantaranya yaitu untuk membantu nasabah yang membutuhkan dana

untuk usaha dan untuk mencari keuntungan dari pembiayaan yang

disalurkan dengan sistem bagi hasil dari usaha yang dikelola nasabah.

Disisi lain tujuan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah

adalah untuk meningkatkan kesempatan kerja dan kesejahteraan

ekonomi sesuai dengan nilai-nilai Islam. Pembiayaan tersebut harus

dapat dinikmati oleh sebanyak-banyaknya pengusaha yang bergerak

dibidang industri, pertanian, dan perdagangan untuk menunjang

kesempatan kerja dan menunjang produksi dan distribusi barang-

barang dan jasa-jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan.

e. Prinsip-Prinsip Pembiayaan

Ada beberapa Prinsip Pembiayaan menurut Muhammad,

diantaranya: 1) prinsip Jual Beli: a) Pembiayaan Al Murabahah; b)

Pembiayaan Salam; c) Pembiayaan Istishna; 2) Prinsip Pembiayaan

Sewa: a) Pembiayaan Ijarah; b) Pembiayaan Ijarah Mutahiya

Biltamlik; 3) Prinsip Pembiayaan Bagi Hasil: a) Pembiayaan

Mudharabah; b) Pembiayaan Musyarakah.56

55
Vithzal Rivai dan Andria Permata Veitzal, Islamic Financial Management, (PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta 2008), hlm. 5-6
56
Anik Rahayu & Akhmad Riduan, “Akuntansi Akad Musyarakah Mutanaqisah Dalam
Pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah Pada PT.Bank Muamalat”, dalam STIESIA Surabaya:
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 11. 2013, hlm. 4

28
Prinsip pembiayaan disebut juga 5 C. Pada dasarnya konsep 5

C ini dapat memberikan informasi mengenai iktikad baik dan

kemampuan membayar nasabah. Prinsip pembiayaan tersebut adalah

sebagai berikut :

1) Character

“Character adalah keadaan watak/sifat dari cuctomer, baik


dalam kehidupan pribadi maupun dalam lingkungan usaha.
Kegunaan dari penilaian terhadap karakter ini adalah untuk
mengetahui sampai sejauh mana iktikad/kemauan customer untuk
memenuhi kewajiban (willingness to pay) sesuai dengan perjanjian
yang telah ditetapkan.”57

Berdasarkan keterangan di atas bahwa karakter merupakan

prinsip yang penting untuk pembiayaan karena melalui karakter

pihak yang memberikan pembiayaan dapat mengetahui

personal/kepribadian dari nasabah yang mengajukan pembiayaan

apakah memang layak ataupun tidak. Hal ini penting karena sangat

menentukan produktivitasnya dalam kelancaran angsuran.

Informasi lain yang juga sangat krusial untuk diketahui adalah

apakah calon debitur masuk dalam daftar orang tercela atau daftar

hitam. Untuk memperkuat data ini dapat dilakukan melalui

wawancara.

2) Capital

Capital adalah jumlah dana/modal sendiri yang dimiliki


oleh calon mudharib. Makin besar modal sendiri dalam
perusahaan, tentu semakin tinggi kesungguhan calon mudharib
menjalankan usahanya dan bank akan merasa lebih yakin
memberikan pembiayaan. Kemampuan modal sendiri akan menjadi
bentenng yang kuat, agar tidak mudah mendapat goncangan dari
luar, misalnya jika terjadi kenaikan suku bunga. Oleh karena itu,
komposisi modal sendiri ini perlu ditingkatkan. Penilaian atas
57
Vithzal Rivai dan Andria Permata Veitzal, Islamic Financial Management., hlm. 348

29
besarnya modal sendiri adalah penting, mengingat pembiayaan
bank hanya sebagai tambahan pembiayaan dan bukan untuk
membiayai seluruh modal yang diperlukan.58

Berdasarkan keterangan di atas bahwa capacity merupakan

kemampuan yang dimiliki oleh seorang nasabah yang mengajukan

pembiayaan. Kemampuan tersebut bisa dilihat dari perusahaan

tempat bekerja, lama bekerja dan penghasilan dari nasabah

tersebut. Dari sini dapat dianalisa bahwa kapasitas menjadi penentu

dalam pemberian pembiayaan.

3) Capacity

Capacity adalah kemampuan yang dimiliki calon mudharib


dalam menjalankan usahanya guna memperoleh laba yang
diharapkan. Kegunaan dari penilaian ini adalah untuk
mengetahui/mengukur sampai sejauh mana calon mudharib
mampu mengembalikan atau melunasi utang-utangnya (ability to
pay) secara tepat waktu, dari hasil usaha yang diperolehnya.59

Berdasarkan keterangan di atas bahwa capital merupakan

modal yang digunakan untuk memulai usahanya dengan modal

yang besar diharapkan akan menambah keseriusan nasabah dalam

menjalankan usahanya, maka apabila nasabah sudah menjalankan

usahanya dengan modal sendiri, kemudian pihak BMT telah

memberikan pembiayaan dengan modal yang besar maka akan

semakin berkembang usahanya tersebut.

4) Collateral

Collateral adalah barang-barang yang diserahkan debitur

sebagai agunan terhadap kredit yang diterimanya.60


58
Vithzal Rivai dan Andria Permata Veitzal, Islamic Financial Management, hlm. 351
59
Vithzal Rivai dan Andria Permata Veitzal, Islamic Financial Management, hlm. 351
60
Nurul Fitria dan Raina Linda Sari, “Analisis Kebijakan Pemberian Kredit Dan
Pengaruh Non Performing Loan Terhadap Loan To Deposit Ratio Pada PT. Bank rakyat indonesia

30
Berdasarkan keterangan di atas bahwa collateral

merupakan jaminan hal penting dalam pengajuan pembiayaan,

karena jaminan inilah sebagai pengganti resiko apabila nasabah

mengalami kerugian atau bangkrut.

5) Condition Of Economy

Condition of economy adalah situasi dan kondisi politik,

sosial, ekonomi, dan budaya yang memengaruhi keadaan

perekonomian yang kemungkinan pada suatu saat memengaruhi

kelancaran perusahaan calon mudharib.61

Berdasarkan keterangan di atas bahwa kondisi yang perlu

diperhatikan antara lain mencakup masalah pemasaran yang

meliputi perkiraan permintaan, daya beli masyarakat, luas pasar.

Kondisi ekonomi nasabah juga berpengaruh besar terhadap

penyaluran pembiayaan untuk nasabah yang mengajukan

pembiayaan, karena apabila kondisi ekonomi nasabah baik maka

ini juga dapat menjadi pertimbangan BMT dalam memberikan

pembiayaan kepada nasabah tersebut.

3. Ibadah Haji

a. Pengertian Ibadah Haji

Haji menurut pengertian kamus Bahasa Indonesia adalah rukun

islam yang kelima kewajiban ibadah yang harus dilakukan oleh orang

Islam yang mampu dengan mengunjungi ka’bah di Masjidil Haram

(persero), tbk cabang rantau, aceh tamiang. (periode 2007-2011)”, dalam Jurnal Ekonomi dan
Keuangan, Vol.1, No.1, Desember 2012, hlm. 97
61
Vithzal Rivai dan Andria Permata Veitzal, Islamic Financial Management, hlm. 352

31
pada bulan haji dan mengamalkan amalan-amalan haji seperti ihram,

tawaf, sai, dan wukuf.62

Menurut istilah syariyyah, al hajj ialah menyengaja atau pergi

ke Ka’bah untuk melaksanakan amalan-amalan tertentu, atau

menziarahi tempat tertentu pada waktu tertentu, dengan amalan

tertentu.63

Haji secara istilah adalah menuju Ka’bah untuk melakukan

perbuatan-perbuatan tertentu. Dengan pengertian yang lain, bahwa haji

adalah mengunjungi suatu tempat tertentu, pada waktu tertentu, dengan

melakukan suatu pekerjaan tertentu. Yang dimaksud dengan

mengunjungi adalah mendatangi, tempat tertentu adalah Ka’bah dan

Arafah, waktu-waktu tertentu adalah bulan-bulan haji yaitu Sya ww l,

Dzulq ’dah, dan Dzulhijjah, dan perbuatan tertentu adalah berihram,

wukuf di ‘Arafah, mabit di Muzdalifah, mabît di Mina, melontar

jumrah, mencukur, t awaf dan sa’i.64

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa haji harus

dilakukan di tempat tertentu, pada waktu tertentu, dan dengan

perbuatan-perbuatan tertentu. Ibadah haji tidak dilakukan di sembarang

tempat, disembarang waktu, dan dengan sembarang perbuatan. Apabila

haji dilakukan dalam keadaan demikian itu bukanlah haji.

62
Anisatun Khasanah, Annisa Akhlak, Imelda Intan Safitri, Hajiku Budayaku: Sebuah
Semiotika Budaya Di Samarinda”, dalam Jurnal CaLLs, Volume 3 Nomor 1 Juni 2017, hlm. 62
63
Agus Romdlon Saputra, “Motif Dan Makna Sosial Ibadah Haji Menurut Jama’ah
Masjid Darussalam Wisma Tropodo Waru Sidoarjo”, dalam Jurnal Kodifikasia, Volume 10 No. 1
Tahun 2016, hlm. 90
64
Purwantoro, “Umrah pada Bulan Ramadhan adalah Haji: Studi Kualitas Hadits dan
Pemahamannya”, dalam Tafaqquh: Jurnal Penelitian dan Kajian Keislaman,Volume 5, Nomor 1,
Juni 2017, hlm. 119

32
b. Dasar Hukum Ibadah Haji

Dalam agama Islam, setiap anjuran atau perintah selalu

berdasarkan firman Allah atau sabdah Rosul-Nya. Begitu pula dengan

ibadah hajimerupakan rukun islam yang kelima, tetapi dengan

kebijakannya, Allah mewajibkan ibadah haji bagi yang mampu saja.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Ali Imron 97:

        


  
Artinya: mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap

Allah, Yaitu (bagi) orang yang sanggup Mengadakan perjalanan ke

Baitullah.... (QS. Ali- Imron 3: 97).65

c. Rukun dan Syarat Ibadah Haji

1) Rukun Ibadah Haji

Haji mempunyai rukun haji dan wajib haji. Rukun haji adalah

bagian-bagian dalam pelaksanaan haji yang harus dilaksanakan

selama menunaikan ibadah haji dan apabila ada rukun yang

tertinggal maka ibadah hajinya tidak sah dan wajib mengulanginya

pada tahun mendatang. Adapun rukun haji ada 5 yaitu ihram,

thawaf, sa’i, wukuf, dan tahallul. Sedangkan wajib haji adalah

bagian-bagian dari rangkaian ibadah haji yang harus dilaksanakan,

apabila ada yang tertinggal dapat diganti dengan membayar dam

atau denda. Wajib haaji diantaranya: Ihram dari miqat, bermalam

di Musdalifah, bermalam di Mina, melempar jumrah aqabah pada

hari raya Idul Adha, melempar tiga jumrah yaitu jumrah ula,
65
Al-Qur’an [3]; 97

33
wustha, aqabah pada 11, 12, 13 Dzulhijjah, tidak melakukan

perbuatan-perbuatan yang diharamkan selam berhaji, dan thawaf

wada’.66

2) Syarat Ibadah Haji

Hal yang dimaksud dengan syarat ibadah haji adalah sesuatu

yang apabila seseorang telah memenuhi atau memiliki sesuatu

tersebut, maka wajiblah baginya untuk melakukan haji satu kali

dalam seumur hidupnya. Berikut persyaratan yang menyebabkan

seseorang wajib melaksanakan ibadah haji.

a) Syarat wajib dan sahnya haji, kedua syarat ini merupakan

syarat yang menyebabkan seseorang wajib melaksanakan haji

dan menjadi syarat sahnya seseorang dalam berhaji. Syarat ini

meliputi; orang Islam dan orang yang berakal.

b) Syarat wajib dan diterimanya haji, kedua syarat ini merupakan

syarat yang menyebabkan wajibnya seseorang melaksanakan

ibadah haji dan menjadi syarat yang menyebabkan

diharuskannya seseorang untuk melaksanakan ibadah haji.

syarat ini meliputi; Orang yang sudah Balligh dan orang

merdeka (bukan budak).

c) Syarat wajib saja yaitu syarat yang menjadikan seseorang

diwajibkannya melaksanakan ibadah haji. Syarat ini hanya satu

yaitu mampu untuk menunaikan ibadah haji.67

66
Hamidah & Nisa Rachmah Nur Anganthi, “Strategi Coping Pada Jamaah Haji
Tunanetra”, dalam Jurnal Indigenous Vol. 2 No. 1 2017, hlm. 88
67
Silvi Novindri, “Analisis Fikih terhadap Akad Dana Talangan Haji pada Bank Syariah”,
dalam Jurnal Muqtasid, Volume 4 Nomor 1, Juni 2013, hlm. 31

34
Berdasarkan penjelasan tersebut diatas, maka dapat diketahui

bahwa syarat-syarat dalam ibadah haji terdapat lima syarat yaitu

diantara sebagai berikut: beragama Islam, Baligh (Dewasa),

Berakal, merdeka dan mampu.

d. Pendaftaran Ibadah Haji

Pendaftaran Haji telah diatur dalam Undang-undang

penyelenggara ibadah haji, pada Bab VI (Pendaftaran dan Kuota) pasal

26 yaitu: (a). Pendaftaran jama’ah haji dilakukan di panitia

penyelenggara ibadah haji dengan mengikuti prosedur dan memenuhi

persyaratan yang telah ditetapkan. (b). Ketentuan lebih lanjut

mengenai prosedur dan pelayanan pendaftaran diatur dengan peraturan

menteri.

Dalam melengakapi administrasi ketika mendaftar ibadah haji

bagi calon jama’ah mudah untuk mendaftarkan dirinya, calon jama’ah

cukup mendatangi kantor Kementerian Agama Kota atau Kabupaten

setempat. Sementara jama’ah haji khusus bisa mendaftar di kantor

wilayah Kementerian Agama Provinsi atau di Ditjen PHU,

Kementerian Agama. Ketika mendaftar calon jama’ah harus membawa

persyaratan yang ditentukan.

Keberadaan SISKOHAT saat ini memberikan kontribusi yang

besar dalam pelayanan penyelenggaraan Ibadah Haji di Indonesia,

SISKOHAT mempunyai beberapa fungsi: 1) Pendaftaran dan

penyimpanan database jemaah dan petugas. Ketersediaan database

jamaah haji yang semakin terstruktur, dapat mempermudah dan

35
mempercepat melakukan kesiapan-kesiapan dan penyediaan pelayanan

akomodasi atau transportasi lebih lanjut; 2) Pendaftaran haji dapat

dilakukan sepanjang tahun (non stop); 3) Pemrosesan dokumen paspor

dan pemvisaan; 4) Penerbitan Dokumen Administrasi Perjalanan

Ibadah Haji (DAPIH); 5) Pembayaran BPIH oleh BPS BPIH secara

online dan pada waktu yang bersamaan (realtime) langsung dapat

dihitung jumlah total dana keuangan setoran BPIH yang tersimpan di

setiap BPS BPIH; 6) Pelaksanaan sistem akuntansi BPIH; 7) Proses

pembatalan; 7) Penyusunann manifest dan kelompok terbang (kloter);

8) Pemantauan (monitoring) On Time Performance (OTP)

penerbangan; 9) Pemantauan kesehatan jemaah haji; 10) Pemantauan

operasional haji di Tanah Air dan di Arab Saudi.68

Pendaftar haji dibuka sepanjang tahun secara real time dan

online melalui sistem informasi dan komputerisasi haji terpadu

(SISKOHAT). Prinsip yang diterapkan adalah first come first served

sesuai nomer porsi. Artinya siapa yang mendaftar lebih dulu akan

memperoleh pelayanan pemberangkatan lebih awal. Disamping itu

SISKOHAT mampu memberikan pencepatan, ketepatan dan

keakuratan pelayanan secara otomatis sejak masa pendaftaran,

penyelesaian administasi dan dokumen sampai masa operasional di

Embarkasi dan Arab Saudi.

B. Kerangka Berfikir

68
Zahrotun Munawaroh, M. Mudhofi, Dedy Susanto, “Efektivitas Sistem Informasi Dan
Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) Dalam Penyelenggaraan Ibadah Haji”, dalam Jurnal
Ilmu Dakwah, Vol. 35, No.2, Juli – Desember 2015, hlm. 235

36
Kerangka teoritis merupakan kerangka pikir yang bersifat teoritis atau

konseptual mengenai masalah yang akan diteliti. Kerangka pikir tersebut

menggambarkan hubungan antara konsep-konsep atau variabel-variabel yang

akan diteliti.

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Product

Price Pembiayaan
Strategi Pemasaran Perjalanan Ibadah
Haji
Place

Promotion
Keterangan:

Strategi pemasaran merupakan serangkaian tujuan dan sasaran,

kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran

perusahaan dari waktu kewaktu, terutama sebagai tanggapan perusahaan

dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah.

Adapun komponen yang ada di dalam strategi pemasaran diantaranya 4P yaitu

Product, Price, Place dan Promotion, yang dalam hal ini penulis gunakan

sebagai indikator dalam memasarkan produk pembiayaan perjalanan ibadah

haji.

C. Kajian Penelitian yang Relevan

Terdapat beberapa penelitian yang relevan dengan tema yang dipilih,

yaitu tentang sebagai berikut:

1. Siti Lailatul Fuadiyah, Strategi Pemasaran Produk Tabungan Wadi’ah

Dalam Meningkatkan Nilai Investasi Pada KSPPS BMT Mekar Abadi Aji

37
Sejahtera Kota Gajah Tahun 2018, Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam,

Jurusan D.III Perbankan Syariah, IAIM NU Metro. 2018. Berdasarkan

penelitian yang penulis lakukan pada BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera

Kota Gajah dalam Meningkatkan Nilai investasi pada produk Simpanan

Wadi’ah maka dapat disimpulkan bahwa metode pemasaran yang

dilakukan yaitu dengan melalui marketing mix keseluruhan 4p yaitu:

Product mix, Price mix, Pleace mix dan Promotion. Dengan strategi

pemasaran yang dilakukan dapat mempengaruhi peningkatan investasi

produk simpanan wadi’ah, hal tersebut terbukti bahwa, pada tahun 2015

terjadi peningkatan sebesar 31%, kemudian pada tahun 2016 terjadi

peningkatan sebesar 91%, akan tetapi pada tahun 2017 terjadi penurunan

sebesar 3%, kemudian pada tahun 2018 kembali mengalami peningkatan

sebesar 37% dan seterusnya permasalahan penurunan peningkatan

investasi tersebut dapat diatasi dengan terbukti kembali naiknya nilai

investasi.69

Berdasarkan penelitian terdahulu terdapat kesamaan dengan

penelitian yang akan penulis angkat yaitu terkait dengan strategi

pemasaran, akan tetapi terdapat perbedaan objek kajian yaitu pada

penelitiaan yang akan penulis angkat yaitu mengkaji tentang produk

pembiayaan perjalanan ibadah haji.

2. Ade Putri Rahayu, Analisa Strategi Promosi Dalam Meningkatkan Jumlah

Nasabah Tabungan Haji Di KSPPS BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera

69
Siti Lailatul Fuadiyah, “Strategi Pemasaran Produk Tabungan Wadi’ah Dalam
Meningkatkan Nilai Investasi Pada KSPPS BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera Kota Gajah Tahun
2018”, dalam skripsi Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Jurusan D.III Perbankan Syariah, IAIM
NU Metro. 2018

38
(MAAS) Kota Gajah Tahun 2018, Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam,

Jurusan D.III Perbankan Syariah, IAIM NU Metro. 2018. Berdasarkan

penelitian yang penulis lakukan pada BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera

Kota Gajah dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah pada produk tabungan

haji maka dapat disimpulkan bahwa: Strategi promosi yang dilakukan oleh

BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera Kota Gajah yaitu a) periklanan:

mengidentifikasi pasar sasaran, menentukan tujuan, merancang pesan,

memilih media, mengukur dampak, b) promosi penjualan: pemberian

hadiah dan kupon undian, c) publisitas: promosi melalui kegiatan amal,

dan d) penjual pribadi: promosi karyawan kepada calon nasabah. strategi

promosi yang dilakukan dapat meningkatkan jumlah nasabah produk

tabungan Haji, hal tersebut terbukti bahwa, pada tahun 2015 jumlah

nasabah produk tabungan haji di BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera Kota

Gajah meningkatkat sebesar 100% pada tahun 2016 Kemudian pada tahun

2017 peningkatan sebesar 25%.70

Berdasarkan penelitian terdahulu terdapat kesamaan dengan

penelitian penulis yaitu tentang produk ibadah haji, adapun perbedaannya

yaitu pada penelitian yang akan penulis angkat lebih terfokus kepada

strategi pemasaran produk pembiayaan perjalanan ibadah haji.

3. R. Ajeng Entaresmen. Strategi Pemasaran Terhadap Penjualan Produk

Tabungan IB Hasanah di PT. Bank Negara Indonesia Syariah Kantor

Cabang X. Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti Jakarta. 2016. Strategi

70
Ade Putri Rahayu, “Analisa Strategi Promosi Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah
Tabungan Haji Di KSPPS BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera (MAAS) Kota Gajah Tahun 2018”,
Dalam Skripsi, Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Jurusan D.III Perbankan Syariah, IAIM NU
Metro. 2018

39
pemasaran yang dilakukan BNI Syariah dalam memasarkan produk

Tabungan iB Hasanah yakni mengacu pada 2 pola yaitu pola intensifikasi

dimana upaya ini dilakukan kepada nasabah yang sebelumnya sudah

menggunakan produk BNI Syariah, tetapi BNI Syariah memasarkannya

kembali kepada kerabat terdekat nasabah tersebut serta pola ekstensifikasi

dimana upaya ini dilakukan kepada nasabah di bank lain yang juga

memiliki potensi tinggi untuk melakukan pendanaan di BNI Syariah.71

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan

penelitian yang penulis angkat, terdapat kesamaan yaitu sama-sama

membahas tentang strategi pemasaran, namun terdapat perbedaan yaitu

dalam penelitian tersebut belum ada yang membahas tentang strategi

pemasaran pembiayaan perjalanan ibadah haji.

71
R. Ajeng Entaresmen. “Strategi Pemasaran Terhadap Penjualan Produk Tabungan IB
Hasanah di PT. Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang X”, dalam Jurnal Manajemen dan
Pemasaran Jasa Vol . 9 No. 1 Tahun 2016

40
BAB III

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian

1. Sejarah Berdirinya BMT Artha Buana Kota Metro

Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah BMT Artha Buana

Metro adalah lembaga yang bergerak dibidang simpan pinjam yang

berbadan hukum koperasi yang diresmikan pada tanggal 31 Januari 2013

Di Kota Metro oleh Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian Kota

Metro. Namun cikal bakal atau pra koperasi sebelum diterbitkannya badan

hukum berdiri pada tahun 2012, yang diprakasai oleh LP Ma’arif NU Kota

Metro, yang melalui rapat anggota dewan pendiri yang terdiri dari :

Tabel 4.1
Daftar Pendiri BMT Artha Buana Kota Metro

Pendirian KSPPS BMT Artha Buana Metro adalam dalam rangka :

a. Meningkatkan kehidupan ekonomi masyarakat, khususnya umat Islam

di Indonesia melalui Pembiayan modal usaha di tingkat mikro, kecil

dan menengah dengan menggunakan system syariah.

42
b. Menumbuh kembangkan keuangan dan koperasi yang menjadi soko

guru perkonomian bangsa dengan mengedepankan kebersamaan dan

keadilan.

c. Menjadi koperasi yang unggul dan terpercaya dengan system teknologi

modern yang mampu bersaing dengan lembaga lainnya.

d. Menghimpun dana dari anggota/calon anggota & menyalurkannya

kembali kepada anggota yang membutuhkan dalam bentuk

pembiayaan.

e. Menghimpun dan menyalurkan Zakat, Infaq dan Shodaqoh.72

2. Legalitas Usaha BMT Artha Buana Kota Metro

a. Pendirian Koperasi dengan Akta Notaris No. 27 tanggal 22 Januari

2013 dengan Notaris Masagus Edy Putra, SH

b. Pengesahan Badan Hukum No. 518/01/D6.02/BH/X.10/1/2013 tanggal

28 Januari 2013 dari Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian Kota

Metro

c. Perubahan Anggaran Dasar (PAD) dengan Akta Notaris No. 08

tanggal 13 Juli 2015 dengan Notaris Masagus Edy Putra, SH

d. Pengesahan Perubahan Anggaran Dasar No.

846/PAD/III.11/Klb.1/IX/2015 tanggal 03 September 2015 dari Dinas

Koperasi UMKM Provinsi Lampung

e. Surat Ijin Usaha Simpan Pinjam (SIUSP) No. 463/14106/V.16/2017

f. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No. 07.09.3.65.00.261

g. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) No. 254/LL-3/PK/2013


72
Dokumentasi BMT Artha Buana Kota Metro, mengacu pada
https://www.ksppsbmtarthabuanametro.co.id/sejarah/, 2 Oktober 2019

43
h. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 03.252.243.5-321.000

i. Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU) No. 517/15/C.2.2/2013

j. Surat Izin Gangguan  SIG-250.ll-3/2013

k. Nomor Induk Koperasi    NIK. 1872023012001.73

3. Motto, Visi dan Misi BMT Artha Buana Kota Metro

a. Motto

“Bangkit Bersama Menuju Sejahtera”

b. Visi

Mejadi Lembaga Keuangan Mikro Syariah Yang Mandiri Profesional

dan Terpercaya.

c. Misi

1) Meningkatkan program pemberdayaan ekonomi, khususnya

dikalangan Usaha Mikro, Menengah dan Koperasi melalui system

syariah.

2) Mendorong kehidupan ekonomi syariah dalam kegiatan usaha

mikro, menengah dan ekonomi Indonesia pada umumnya.

3) Meningkatkan semangat dan peran anggota masyarakat dalam

koperasi syariah.74

73
Dokumentasi BMT Artha Buana Kota Metro, mengacu pada
https://www.ksppsbmtarthabuanametro.co.id/legalitas-usaha/, 2 Oktober 2019
74
Dokumentasi BMT Artha Buana Kota Metro, mengacu pada
https://www.ksppsbmtarthabuanametro.co.id/visi-misi/, 2 Oktober 2019

44
4. Produk-Produk BMT Artha Buana Kota Metro

a. Syarat Keanggotaan di BMT Artha Buana Kota Metro

1) Mengisi Formulir Anggota, data sesuai dengan identitas yang

berlaku (KTP/SIM/Passport)

2) Membayar Simpanan Pokok sebesar Rp 10.000,- saat menjadi

anggota

3) Membayar Simpanan Wajib sebesar Rp 10.000,- saat menjadi

anggota, selanjutnya akan dikenakan disetiap tahun

4) Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib dapat dikembalikan apabila

keluar menjadi anggota.75

b. Simpanan Mudharabah

1) Simpanan Deposito

Simpanan Berjangka (Deposito) adalah Simpanan dengan Akad

Mudharobah Al-Muthlaqoh. Program Simpanan Berjangka yang

dirancang khusus untuk investasi anggota yang memberikan Bagi

Hasil yang kompetitif. Simpanan tersebut dimanfaatkan secara

produktif dalam bentuk pembiayaan kepada anggota sesuai dengan

syariat Islam. Dengan minimal setoran Rp 1.000.000,- (Satu Juta

Rupiah). Simpanan tersebut tidak dapat dicairkan sebelum tanggal

jatuh tempo.

75
Dokumentasi BMT Artha Buana Kota Metro, mengacu pada
https://www.ksppsbmtarthabuanametro.co.id/keanggotaan/, 2 Oktober 2019

45
a) Manfaat:

(1) KSPPS BMT Artha Buana Metro memberikan bagi hasil

yang kompetitif yang diberikan setiap bulan atau pada saat

jatuh tempo dan dapat diperpanjang secara otomatis.

(2) Membantu program perencanaan investasi masyarakat.

(3) Membantu perkembangan Ekonomi Nasional khususnya

usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

b) Bagi Hasil Deposito

Dengan bagi hasil yang proporsional dengan Nisbah sebagai

berikut :

(1) Deposito 3 Bulan Nisbah 30% Anggota 70% BMT

(2) Deposito 6 Bulan Nisbah 40% Anggota 60% BMT

(3) Deposito 9 Bulan Nisbah 50% Anggota 50% BMT

(4) Deposito 12 Bulan Nisbah 60% Anggota 40% BMT.76

2) Simpanan Family

Simpanan Family adalah produk tabungan harian KSPPS BMT

Artha Buana Metro dengan menggunakan Akad Mudharobah Al-

Muthlaqoh yang tidak dibatasi penyetoran dan penarikannya.

Simpanan ini memberikan keuntungan (bagi hasil) disetiap

bulannya. Dengan minimal setoran        Rp 10.000,- (Sepuluh Ribu

Rupiah). Simpanan tersebut dapat diambil sewaktu-waktu.

a) Manfaat

1) Bebas biaya administrasi bulanan.

76
Dokumentasi BMT Artha Buana Kota Metro, mengacu pada
https://www.ksppsbmtarthabuanametro.co.id/simpanan-deposito/, 2 Oktober 2019

46
2) Mendapatkan keuntungan (bagi hasil) disetiap akhir bulan.

3) Membantu perkembangan Ekonomi Nasional khususnya

usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

4) Simpanan yang dapat disetor dan diambil sewaktu-waktu

b) Fitur

1) Dana dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan Akad

Mudharobah Al-Muthlaqoh

2) Menyediakan layanan antar jemput simpanan dengan

setoran minimal Rp 10.000,- (sepuluh ribu rupiah)

3) Pembukaan rekening dapat mengatasnamakan perorangan

maupun badan usaha/lembaga

4) Penyetoran dan Penarikan dapat dilakukan langsung

diseluruh kantor cabang KSPPS BMT Artha Buana Metro

5) Setoran dapat melalui transfer ke rekening :

Rekening Bank Syariah Mandiri

Nomor Rekening : 7073341579 an. BMT Artha Buana

Metro.77

3) Simpanan Pendidikan

Simpanan Pendidikan adalah produk tabungan harian KSPPS BMT

Artha Buana Metro dengan menggunakan Akad Mudharobah Al-

Muthlaqoh yang tidak dibatasi penyetoran dan penarikannya.

Simpanan ini bertujuan untuk membantu dalam mempersiapkan

dana pendidikan putra putri anggota KSPPS BMT Artha Buana

77
Dokumentasi BMT Artha Buana Kota Metro, mengacu pada
https://www.ksppsbmtarthabuanametro.co.id/simpanan-family/, 2 Oktober 2019

47
Metro. Sama halnya dengan Simpanan Family, simpanan ini

memberikan keuntungan (bagi hasil) disetiap bulannya. Dengan

minimal setoran Rp 5.000,- (Lima Ribu Rupiah). Simpanan

tersebut dapat diambil sewaktu-waktu.

a) Manfaat

(a) Bebas biaya administrasi bulanan.

(b) Mendapatkan keuntungan (bagi hasil) disetiap akhir bulan.

(c) Membantu perkembangan Ekonomi Nasional khususnya

usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

(d) Membantu mempersiapkan dana pendidikan untuk putra

putri anggota KSPPS BMT Artha Buana Metro

(e) Simpanan yang dapat disetor dan diambil sewaktu-waktu

b) Fitur

(a) Dana dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan Akad

Mudharobah Al-Muthlaqoh

(b) Menyediakan layanan antar jemput simpanan dengan

setoran minimal Rp 5.000,- (lima ribu rupiah)

(c) Pembukaan rekening dapat mengatasnamakan perorangan

maupun badan usaha/lembaga

(d) Penyetoran dan Penarikan dapat dilakukan langsung

diseluruh kantor cabang KSPPS BMT Artha Buana Metro

(e) Setoran dapat melalui transfer ke rekening :

Rekening Bank Syariah Mandiri

48
Nomor Rekening : 7073341579 an. BMT Artha Buana

Metro.78

c. Simpanan Wadi’ah

1) Simpanan Qur’an dan Aqiqah

Simpanan Qurban & Aqiqah adalah Simpanan yang alokasi

dananya dipersiapkan untuk pembelian hewan qurban atau aqiqah

bagi anggota yang ingin melaksanakan ibadah qurban dan aqiqah.

Simpanan qurban dan aqiqah menggunakan prinsip syariah Wadiah

yad Dhamanah. Penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu

yang telah ditentukan. Dengan ketentuan anggota tidak

memperoleh bagi hasil setiap bulannya, tetapi berhak mendapatkan

hubungan dengan rekan kerja yang ditentukan oleh pihak KSPPS

BMT Artha Buana Metro.

Manfaat:

(1) Bebas biaya administrasi bulanan.

(2) Mendapatkan hubungan dengan rekan kerja tabungan.

(3) Membantu perkembangan Ekonomi Nasional khususnya usaha

Mikro, Kecil dan Menengah.

Fitur:

a) Dana dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan akad Wadiah

yad Dhamanah

b) Menyediakan layanan antar jemput simpanan dengan setoran

minimal Rp 10.000,- (sepuluh ribu rupiah)


78
Dokumentasi BMT Artha Buana Kota Metro, mengacu pada
https://www.ksppsbmtarthabuanametro.co.id/simpanan-pendidikan/, 2 Oktober 2019

49
c) Pembukaan rekening dapat mengatasnamakan perorangan

maupun badan usaha/lembaga

d) Penyetoran dan Penarikan dapat dilakukan langsung diseluruh

kantor cabang KSPPS BMT Artha Buana Metro

e) Setoran dapat melalui transfer ke rekening :

Rekening Bank Syariah Mandiri

Nomor Rekening : 7073341579 an. BMT Artha Buana Metro.79

2) Simpanan Idul Fitri Umum

Simpanan Idul Fitri Umum adalah Simpanan untuk membantu

persiapan keperluan Hari Raya Idul fitri. Simpanan Idul Fitri

Umum menggunakan prinsip syariah Wadiah yad Dhamanah

dimana penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu yang telah

ditetapkan. Dengan ketentuan anggota tidak memperoleh bagi hasil

setiap bulannya, tetapi berhak mendapatkan hubungan dengan

rekan kerja yang ditentukan oleh pihak KSPPS BMT Artha Buana

Metro.

Manfaat:

(1) Bebas biaya administrasi bulanan.

(2) Mendapatkan hubungan dengan rekan kerja tabungan sesuai

dengan saldo yang diendapkan.

(3) Membantu perkembangan Ekonomi Nasional khususnya usaha

Mikro, Kecil dan Menengah.

79
Dokumentasi BMT Artha Buana Kota Metro, mengacu pada
https://www.ksppsbmtarthabuanametro.co.id/simpanan-qurban-aqiqah/, 2 Oktober 2019

50
Fitur:

(1) Dana dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan akad Wadiah

yad Dhamanah

(2) Menyediakan layanan antar jemput simpanan dengan setoran

minimal Rp 10.000,- (sepuluh ribu rupiah)

(3) Pembukaan rekening dapat mengatasnamakan perorangan

maupun badan usaha/lembaga

(4) Penyetoran dan Penarikan dapat dilakukan langsung diseluruh

kantor cabang KSPPS BMT Artha Buana Metro

(5) Setoran dapat melalui transfer ke rekening :

Rekening Bank Syariah Mandiri

Nomor Rekening : 7073341579 an. BMT Artha Buana Metro.80

3) Simpanan Idul Fitri Khusus

Simpanan Idul Fitri Khusus adalah Simpanan untuk membantu

persiapan keperluan Hari Raya Idul Fitri. Simpanan Idul Fitri

Khusus menggunakan prinsip syariah Wadiah yad Dhamanah

dimana penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu yang telah

ditetapkan. Dengan ketentuan anggota tidak memperoleh bagi hasil

setiap bulannya, tetapi berhak mendapatkan hubungan dengan

rekan kerja paketan yang ditentukan oleh pihak KSPPS BMT

Artha Buana Metro dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.

Manfaat:

(1 Bebas biaya administrasi bulanan.

80
Dokumentasi BMT Artha Buana Kota Metro, mengacu pada
https://www.ksppsbmtarthabuanametro.co.id/simpanan-idul-fitri-umum/, 2 Oktober 2019

51
(2 Mendapatkan hubungan dengan rekan kerja tabungan berupa

paketan lebaran.

(3 Membantu perkembangan Ekonomi Nasional khususnya usaha

Mikro, Kecil dan Menengah.

Fitur:

(1) Dana dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan akad Wadiah

yad Dhamanah

(2) Menyediakan layanan antar jemput simpanan dengan setoran

minimal Rp 10.000,- (sepuluh ribu rupiah)

(3) Pembukaan rekening dapat mengatasnamakan perorangan

maupun badan usaha/lembaga

(4) Penyetoran dan Penarikan dapat dilakukan langsung diseluruh

kantor cabang KSPPS BMT Artha Buana Metro

(5) Setoran dapat melalui transfer ke rekening :

Rekening Bank Syariah Mandiri

Nomor Rekening : 7073341579 an. BMT Artha Buana Metro.81

4) Simpanan Haji dan Umroh

Simpanan Haji & Umroh adalah Simpanan untuk membantu

persiapan anggota dalam pelaksanaan Ibadah Haji dan Umroh.

Simpanan Haji & Umroh menggunakan prinsip syariah Wadiah

yad Dhamanah.

Manfaat:

(1) Bebas biaya administrasi bulanan.

81
Dokumentasi BMT Artha Buana Kota Metro, mengacu pada
https://www.ksppsbmtarthabuanametro.co.id/simpanan-idul-fitri-khusus/, 2 Oktober 2019

52
(2) Mendapatkan hubungan dengan rekan kerja tabungan.

(3) Membantu perkembangan Ekonomi Nasional khususnya usaha

Mikro, Kecil dan Menengah.

(4) Jika tabungan sudah mencukupi untuk keberangkatan. Maka

dari pihak KSPPS BMT Artha Buana Metro akan membantu

proses pendaftaran ibadah haji ke Kemenag sampai

mendapatkan porsi Haji.

Fitur:

(1) Dana dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan akad Wadiah

yad Dhamanah

(2) Menyediakan layanan antar jemput simpanan dengan setoran

minimal Rp 10.000,- (sepuluh ribu rupiah)

(3) Pembukaan rekening mengatasnamakan perorangan

(4) Penyetoran dapat dilakukan langsung diseluruh kantor cabang

KSPPS BMT Artha Buana Metro

(5) Jika jumlah tabungan sudah mencukupi, maka anggota dapat

melengkapi kembali berkas-berkas Persyaratan untuk

pendaftaran haji ke Kemenag, dan akan dibantu oleh pihak

KSPPS BMT Artha Buana Metro dalam pendaftaran hingga

mendapatkan porsi haji.

(6) Setoran dapat melalui transfer ke rekening :

Rekening Bank Syariah Mandiri

Nomor Rekening : 7073341579 an. BMT Artha Buana Metro.82

82
Dokumentasi BMT Artha Buana Kota Metro, mengacu pada
https://www.ksppsbmtarthabuanametro.co.id/simpanan-haji-umroh/, 2 Oktober 2019

53
5) Simpanan KKN

Simpanan KKN adalah Simpanan untuk membantu Mahasiswa

IAIM NU Metro mempersiapkan dana ketika melaksanakan

kegiatan KKN di Kampus IAIM NU Metro. Simpanan KKN

menggunakan prinsip syariah Wadiah yad Dhamanah dimana

penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu yang telah

ditetapkan. Dengan ketentuan anggota tidak memperoleh bagi hasil

setiap bulannya, tetapi berhak mendapatkan hubungan dengan

rekan kerja yang ditentukan oleh pihak KSPPS BMT Artha Buana

Metro.

Manfaat:

(1) Bebas biaya administrasi bulanan.

(2) Mendapatkan hubungan dengan rekan kerja tabungan berupa

peralatan Kegiatan KKN.

Fitur:

(1) Pembukaan rekening mengatasnamakan perorangan

(2) Penyetoran dan Penarikan dapat dilakukan langsung diseluruh

kantor cabang KSPPS BMT Artha Buana Metro

(3) Setoran dapat melalui transfer ke rekening :

Rekening Bank Syariah Mandiri

Nomor Rekening : 7073341579 an. BMT Artha Buana Metro

Estimasi Biaya KKN IAIM NU Metro lampung:

(1) Biaya pendaftaran senilai Rp. 400.000 – 500.000,-

(2) Biaya kost dan makan senilai Rp. 700.000 – 1.000.000,-

54
(3) Biaya kegiatan dan lain-lain selama KKN senilai Rp.

1.500.000,-

(4) Total biaya senilai Rp. 3.000.000,-

Simulasi Simpanan:83

Tabel 4.2
Simulasi Simpanan KKN

6) Simpanan Ziaroh

Simpanan Ziaroh adalah Simpanan untuk membantu Anggota

ketika ingin melaksanakan kegiatan Ziaroh. Simpanan Ziaroh

menggunakan prinsip syariah Wadiah yad Dhamanah dimana

penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu yang telah

ditetapkan. Dengan ketentuan anggota tidak memperoleh bagi hasil

setiap bulannya, tetapi berhak mendapatkan hubungan dengan

rekan kerja yang ditentukan oleh pihak KSPPS BMT Artha Buana

Metro.

Manfaat:

(1) Bebas biaya administrasi bulanan.

(2) Mendapatkan hubungan dengan rekan kerja tabungan.

(3) Membantu perkembangan Ekonomi Nasional khususnya usaha

Mikro, Kecil dan Menengah.

83
Dokumentasi BMT Artha Buana Kota Metro, mengacu pada
https://www.ksppsbmtarthabuanametro.co.id/simpanan-kkn/, 2 Oktober 2019

55
Fitur:

(1) Dana dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan akad Wadiah

yad Dhamanah

(2) Menyediakan layanan antar jemput tabungan dengan saldo

minimal Rp 10.000,- (sepuluh ribu rupiah)

(3) Pembukaan rekening dapat mengatasnamakan perorangan

maupun badan usaha/lembaga

(4) Penyetoran dan Penarikan dapat dilakukan langsung diseluruh

kantor cabang KSPPS BMT Artha Buana Metro

(5) Setoran dapat melalui transfer ke rekening :

Rekening Bank Syariah Mandiri

Nomor Rekening : 7073341579 an. BMT Artha Buana Metro,84

7) Simpanan Walimah

Simpanan Walimah adalah produk Simpanan untuk

mempersiapkan biaya walimah atau pernikahan. Simpanan

Walimah dikelola dengan akad Mudharobah al Mutlaqoh, yang

penarikan dananya dapat dilakukan pada waktu yang telah

ditentukan.

Manfaat:

(1) Bebas biaya administrasi bulanan.

(2) Mendapatkan hubungan dengan rekan kerja tabungan.

(3) Membantu perkembangan Ekonomi Nasional khususnya usaha

Mikro, Kecil dan Menengah.

84
Dokumentasi BMT Artha Buana Kota Metro, mengacu pada
https://www.ksppsbmtarthabuanametro.co.id/simpanan-ziaroh/, 2 Oktober 2019

56
Fitur:

(1) Dana dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan akad Wadiah

yad Dhamanah

(2) Menyediakan layanan antar jemput tabungan dengan saldo

minimal Rp 10.000,- (sepuluh ribu rupiah)

(3) Pembukaan rekening dapat mengatasnamakan perorangan

maupun badan usaha/lembaga

(4) Penyetoran dan Penarikan dapat dilakukan langsung diseluruh

kantor cabang KSPPS BMT Artha Buana Metro

(5) Setoran dapat melalui transfer ke rekening :

Rekening Bank Syariah Mandiri

Nomor Rekening : 7073341579 an. BMT Artha Buana Metro.85

d. Pembiayaan

a) Murabahah (Prinsip Jual Beli)

b) Ijaroh (Prinsip Sewa Menyewa)

c) Istishna’ (Jual Beli Pesanan Barang)

d) Al-Qord

e) Ijaroh- Multijasa (Pendaftaran Ibadah Haji)

Biaya Awal Pendaftaran Haji : Rp. 25.000.000,-

Jenis Akad : Ijaroh

Simulasi Angsuran.86

85
Dokumentasi BMT Artha Buana Kota Metro, mengacu pada
https://www.ksppsbmtarthabuanametro.co.id/simpanan-walimah/, 2 Oktober 2019
86
Dokumentasi BMT Artha Buana Kota Metro, mengacu pada
https://www.ksppsbmtarthabuanametro.co.id/pembiayaan/, 2 Oktober 2019

57
Tabel 4.3
Simulasi Angsuran Pembiayaan

e. Pelayanan Jasa

a) Transfer Online

b) Tarik Tunai ATM

c) Pembelian Pulsa Listrik dan HP

d) Pembayaran BPJS

e) Pembelian Tiket Pesawat

f) Pembayaran Angsuran FIF, OTO, ACC, Adira, dan lain-lain

Layanan Internet Mobile:

a) Pelayanan Simpanan untuk transaksi di lapangan secara

online

Dengan menggunakan layanan IBS Brancless, maka nasabah sudah

bisa mengetahui saldo secara otomatis ketika melakukan transaksi

setoran maupun penarikan di lapangan (melalui marketing).

Dengan fasilitas yang diberikan kepada marketing berupa

smartphone android dan printer Bluetooth. Jadi secara otomatis

transaksi yang dilakukan melalui marketing dilapangan akan

langsung mempengaruhi saldo anggota.

58
b) Layanan e-Channel BMT Artha Buana Metro

Layanan yang dilakukan dengan menggunakan smartphone

anggota. Dimana dengan tujuan meningkatkan kepercayaan

anggota kepada KSPPS BMT Artha Buana Metro, karena anggota

bisa memonitor dan mengakses data keuangan pribadinya secara

transparan. Dapat melakukan transaksi sendiri, seperti pembelian

pulsa listrik dan pulsa hp dengan cara pemotongan saldo yang ada

secara otomatis di rekening KSPPS BMT Artha Buana Metro.

Selain itu pula anggota dapat melakukan transfer secara online

dengan sesama rekening anggota yang ada di KSPPS BMT Artha

Buana Metro.87

87
Dokumentasi BMT Artha Buana Kota Metro, mengacu pada
https://www.ksppsbmtarthabuanametro.co.id/layanan-jasa/, 2 Oktober 2019

59
5. Struktur Organisasi BMT Artha Buana Kota Metro

Gambar 4.1
Struktur Organisasi BMT Artha Buana Kota Metro

60
B. Pembiayaan Perjalanan Ibadah Haji pada BMT Artha Buana Metro

Produk pembiayaan haji di BMT Artha Buana Metro adalah produk

yang ditujukan untuk semua elemen masyarakat yang mempunyai niat untuk

melaksanakan haji. Produk ini terbilang baru karena diresmikan pada akhir

tahun 2017. Produk ini bertujuan untuk memjembatani masyarakat yang masih

kekurangan dana untuk melaksanakan haji. Produk ini dapat memberikan

pembiayaan penuh untuk pendaftaran setoran awal BPIH (Biaya Perjalanan

Ibadah Haji) maupun sesuai kebutuhan nasabah, misalnya nasabah telah

mempunyai dana sebesar 10 juta, dana yang diperlukan untuk pendaftaran

BPIH sebesar 25 juta, maka kurangnya dana sebesar 15 juta, BMT Artha

Buana Metro dapat memberikan pembiayaan untuk menutupi kekurangan

tersebut dengan jangka waktu maksimal 6 tahun. 88

Adapun persyaratan pembiayaan haji di BMT Artha Buana Metro

adalah sebagai berikut:

1. Dokumen persyaratan untuk KSPPS BMT Artha Buana Metro:

a. Fc. KTP Suami dan istri (4 lembar)

b. Fc. Kartu keluarga (3 lembar)

c. Fc. Buku nikah (3 lembar)

d. SK Pengangkatan (karyawan/profesi)

e. Surat keterangan usaha dari kelurahan (wiraswasta)

2. Dokumen persyaratan untuk pendaftaran ke kantor Kemenag:

a. Fc. KTP calon haji

b. Fc. Kartu keluarga calon haji

88
Wawancara dengan Purwati, (Customer Service BMT Artha Buana Metro), 3 Oktober
2019

61
c. Surat keterangan kesehatan dari puskesmas

d. Pas poto ukuran 2x3, 3x4 dan 4x6 masing-masing 10 lembar

(background warga putih)

e. Fc. Buku nikah

f. Fc. Akta kelahiran

3. Biaya yang harus disetor di muka:

a. Setor awal: 1x angsuran blokir ke rekenging tabungan debitur (BMT)

b. Biaya pembuatan akad pembiayaan Rp. 50.000,-

c. Biaya materai

d. Biaya pembukaan rekening di Bank Syariah Rp. 100.000,-

e. Biaya pembukaan rekening di KSPPS BMT Artha Buana Metro Rp.

25.000,-

f. Infaq dan shadaqah.89

Setelah pembiayaan haji di akadkan dan nasabah sudah mendapatkan

pembiayaan, langkah selanjutnya untuk mendapatkan kursi atau seat haji,

nasabah akan di antar oleh petugas bank atau mendaftar sendiri ke Kantor

Kemetrian Agama Kota atau Kabupaten sesuai dengan domisili masing-

masing.

Pendaftaran haji khusus dilakukan di Kantor Wilayah Kementrian

Agama Provinsi. Dalam hal pendaftaran haji khusus belum/tidak dapat

dilakukan di Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi, pendaftaran

dilakukan di Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan umroh.

Pendaftaran jamaah haji dilakukan sepanjang tahun dengan prinsip pelayanan

keberangkatan sesuai dengan nomor urut pendaftaran (nomor porsi).


89
Dokumentasi KSPPS BMT Artha Buana Metro, 2 Oktober 2019

62
1. Calon jemaah haji harus memenuhi syarat pendaftaran sebagai berikut:

a. Beragama Islam

b. Sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat keterangan

dari dokter

c. Memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku

d. Memiliki Kartu Keluarga, dan

e. Memiliki akte kelahiran atau surat kenal lahir atau buku nikah atau

ijazah

2. Dalam hal persyaratan sebagaimana dimaksud, jika huruf e tidak dimiliki,

dapat diganti dengan surat keterangan dari Camat.

3. Bagi jemaaah haji yang telah memiliki paspor yang masih berlaku,

persyaratan tersebut dapat diganti dengan photo copy paapor dengan

menunjukkan paspor aslinya.

4. Dalam hal diperlukan, gubernur dapat menetapkan surat keterangan

domisili sebagai syarat pendaftaran tambahan.

5. Orang asing yang memiliki hubungan muhrim dengan Warga Negara

Indonesia yang terdaftar sebagai jemaaah haji dan tinggal di Indonesia

dapat mendaftar sebagai jemaah haji.

6. Hubungan muhrim sebagaimana dimaksud adalah suami, istri, atau anak

kandung yang dibuktikan denga buku/akta nikah atau akta kelahiran.

7. Orang asing sebagaimana dimaksud harus memiliki paspor dan dokumen

keimigrasian tinggal di Indonesia yang masih berlaku sekurang-kurangnya

6 bulan.

8. Prosedur pendaftaran adalah sebagai berikut:

63
a. Calon Jemaah haji mengisi Surat Permohonan Pergi Haji (SPPH) di

Kantor Kementrian Agama Kabupaten/Kota dan calon jemaah haji

khusus mengisi SPPH di Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi

dengan menyerahkan persyaratan sebagaimana dimaksud.

b. Selain persyaratan sebagaimana dimaksud, calon jemaah haji harus

menyerahkan pas foto terbaru ukuran 2x3 cm, 3x4 cm dan 4x6 cm

sebanyak 10 lembar dengan latar belakang warna putih.

c. Calon jemaah haji menerima lembar SPPH yang sudah ditandatangani

dan disahkan oleh petugas Kantor Kementrian Agama Kabupaten/Kota

untuk diserahkan kepada BPS (Bank Penerima Setoran) BPIH.

d. Calon jemaah haji membayar setoran awal BPIH ke rekening Menteri

Agama sebesar Rp 25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah) dan jemaah

haji khusus sebesar USD 4.000 melalui BPS BPIH untuk mendapatkan

nomor porsi.

e. Setelah BPS BPIH mentransfer setoran awal BPIH ke rekening

Menteri Agama dan mendapatkan nomor porsi bagi calon jemaah haji,

BPS BPIH mencetak lembar bukti setor awal BPIH sebanyak 5

lembar.

f. Lembar bukti setor sebagaimana dimaksud, dilegalisasi dan masing-

masing diberi foto 3x4 cm dengan peruntukan:

1) Lembar pertama (asli) untuk calon jemaah haji.

2) Lembar kedua untuk BPS BPIH.

3) Lembar ketiga untuk Kantor Kementrian Agama Kabupaten/Kota.

4) Lembar keempat untuk Kantor Wilayah Kementrian Agama.

64
5) Lembar kelima untuk Kantor Kementrian Agama Pusat cq Ditjen

Penyelenggaraan Haji dan Umroh.

g. Calon jemaah haji melaporkan dan menyerahkan lembar ketiga,

keempat dan kelima bukti setoran awal BPIH ke Kantor Kementrian

Agama Kabupaten/Kota dan ke Kantor Wilayah Kementrian Agama

Provinsi bagi jemaah haji khusus.

h. Pelaporan dan penyerahan lembar bukti setoran awal BPIH

sebagaimana dimaksud dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah

pembayaran setoran awal BPIH.

i. Calon jemaah haji wajib hadir sendiri untuk proses pendaftaran jemaah

haji.

j. Pada saat pendaftaran calon jemaah haji khusus sebagaimana

dimaksud harus telah menentukan PIHK yang menjadi pilhannya dan

daftar PIHK (Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus) yang telah

mendapat izin Menteri.90

Adanya produk pembiayaan haji dan umroh yang diluncurkan

perbankan syariah memberikan manfaat dan kerugian yang juga menyertainya.

Manfaat yang dirasakan masyarakat adalah terbantu dengan adanya

pembiayaan haji dan umroh, sehingga masyarakat dapat mewujudkan

impiannya untuk dapat menunaikan ibadah haji. Kerugianpun menyertai

disamping manfaat yang ditimbulkan dari produk pembiayaan ini yaitu

deretan wating list keberangkatan haji yang dari tahun ke tahun semakin lama.

Mungkin waiting list akan menjadi permasalahan bagi calon jemaah haji yang

90
Dokumentasi KSPPS BMT Artha Buana Metro, 2 Oktober 2019

65
benar-banar mampu untuk membayar Biaya Penyeleggaraan Ibadah Haji tanpa

adanya bantuan pembiayaan dari perbankan syariah.

Sedangkan masyarakat yang membayar setoran awal Biaya

penyelenggaraan Ibadah Haji dengan adanya bantuan pembiayaan dari bank,

akan merasa baik-baik saja dengan waiting list yang mereka rasakan. Rentan

waktu waiting list dimanfaatkan oleh masyarakat yang menerima pembiayaan

haji dan umroh untuk melunasi angsuran pembiayaan haji dan umroh sebelum

keberangkatan haji.

Produk pembiayaan haji akan meringankan umat Islam, dana haji

yang sudah terkumpul sangat potensial untuk pembangunan ekonomi rakyat

(umat), dana haji bagi bank syariah juga sangat berpotensi untuk

mendongkrak pertumbuhan perbankan syariah, dana haji tersebut juga dapat

disalurkan untuk Usaha Kecil dan Menengah yang pada gilirannya akan

membantu pemerintah dalam pengentasan kemiskinan.91

Produk pembiayaan haji merupakan produk baru yang diluncurkan

pada akhir tahun 2017, sehingga masih sedikit nasabah yang menggunakan

produk pembiayaan ini. BMT Artha Buana Metro bekerja sama dengan biro

haji dan umroh Patuna sehingga mempermudah masyarakat baik dari segi

dana maupun perjalanan haji atau umroh. Strategi pemasaran yang digunakan

untuk memasarkan produk pembiayaan ini pihak BMT Artha Buana Metro

menjalin kerja sama dengan biro haji, kantor-kantor, majelis-majelis

pengajian, instansi, guru-guru yang ada di sekolah. Dalam hal ini BMT Artha

91
Wawancara dengan Purwati, (Customer Service BMT Artha Buana Metro), 3 Oktober
2019

66
Buana sudah bekerja sama dengan seluruh sekolah Ma’arif serta SMK Karya

Wiyata dan MIS Ma’arif 18 Trimurjo.

Rencananya BMT Artha Buana Metro akan menambah kerja sama

dengan biro haji dan umroh lebih banyak lagi. Hal ini bertujuan agar

masyarakat yang datang ke biro haji dan masih kekurangan dana untuk

melaksanakan haji dapat direkomendasikan untuk pengajuan pembiayaan di

BMT Artha Buana Metro. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terkait

dana karena BMT Artha Buana Metro dapat membantu untuk memenuhi

kekurangan tersebut. Strategi lainnya dengan cara aktif memasarkan atau

menawarkan kepada nasabah baru maupun lama yang telah loyal dengan cara

mempresentasikan produk pembiayaan ini. 92

C. Strategi Pemasaran Pembiayaan Perjalanan Ibadah Haji pada BMT

Artha Buana Metro

BMT Artha Buana Metro ialah suatu lembaga keuangan yang

berdasarkan prinsip syariah tidak terlepas dari persaingan antara lembaga

keuangan. Untuk itu BMT Artha Buana Metro perlu melakukan kebijakan

dalam menyalurkan dana masyarakat, namun demikian setiap usaha yang

dilakukan oleh lembaga merupakan bagian starategi pemasaran adalah

bagaimana upaya menarik minat nasabah sekaligus mempertahankan nasabah

tersebut.

Oleh karena itu didalam menyusun rencana pemasaran pembiayaan

haji BMT Artha Buana Metro menetapkan pengenalan produk terhadap calon

nasabah pada urutan yang pertama guna memberikan pelayanan yang sebaik-

92
Wawancara dengan Purwati, (Customer Service BMT Artha Buana Metro), 3 Oktober
2019

67
baiknya kepada Nasabah, agar nasabah merasakan kepuasan dan menjadi loyal

(setia). Hal ini dilakukan untuk menentukan segmen pasar yang dituju, maka

tahap selanjutnya memilih pasar sasaran yang ingin di penuhi kebutuhan.

Untuk mencapai suatu pasar sasaran tersebut strategi pemasaran

produk pembiayaan haji yang dilakukan oleh pega BMT Artha Buana Metro

meliputi 4 variabel dalam bauran pemasaran.

1. Strategi harga

Penetapan Harga (Price) merupakan salah satu elemen yang

terdapat dalam bauran pemasaran (Marketing Mix) yang berkenaan

langsung dengan kebijakan strategis dan taktis mengenai tingkat harga,

struktur diskon, dan syarat pembayaran.

Menurut Buchari Alma dan Donni Juni Piansa, Penetapan harga ini

tidak mementingkan keinginan pedagang sendiri, tapi juga harus

mempertimbangkan kemampuan daya beli masyarakat. Pada ekonomi

Barat, ada taktik menetapkan harga setinggi-tingginya yang disebut

skimming price. Dalam ajaran Syariah tidak dibenarkan mengambil

keuntungan sebesar-besarnya, tapi harus ada batas-batas kelayakan. Dan

tidak boleh melakukan perang harga dengan niat menjatuhkan pesaing,

tapi bersainglah secara fair, bikin keunggulan dengan tampil beda dalam

kualitas dan layanan yang diberikan.

Dari pendapat diatas dapat diketahui bahwa harga merupakan

sejumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen untuk mendapatkan

produk yang dibeli. Dengan harga inilah seseorang akan membuat sebuah

keputusan dalam mengorbankan waktu dan uangnya untuk mendapatkan

68
produk layanan yang sesuai dengan manfaat yang ditawarkan. Strategi

BMT Artha Buana Metro dalam menentukan harga pinjaman sesuai

dengan keputusan lembaga, dan yang dimaksud dengan pembiayaan haji

yaitu dengan hanya membayar setoran awal serta melengkapi seluruh

persyaratan sudah mendapatkan nomer porsi kursi. Pembayaran

pembiayaan Haji pada BMT Artha Buana Metro pada umumnya dengan

system angsuran, serta pembayaran bisa dilakukan secara tunai dengan

datang ke BMT Artha Buana Metro secara langsung atau bisa

menghubungi karyawan sehingga tidak perlu datang ke kantor BMT Artha

Buana Metro. 93

Simulasi Angsuran94

No. Jangka Waktu Angsuran Perbulan


1. 12 Bulan (1 Tahun) Rp. 2.508.334
2. 24 Bulan (2 Tahun) Rp. 1.466.667
3. 36 Bulan (3 Tahun) Rp. 1.119.445
4. 48 Bulan (4 Tahun) Rp. 945.834
5. 60 Bulan (5 Tahun) Rp. 841.667
6. 72 Bulan (6 Tahun) Rp. 772.223

2. Strategi produk

Menurut Buchari Alma dan Donni Juni Piansa, strategi produk

berarti menawarkan produk yang terjamin kualitasnya. Produk yang dijual

harus sesuai dengan selera serta memenuhi kebutuhan dan keinginan

pelanggan. Muhammad dalam praktik elemen produk selalu menjelaskan

93
Wawancara dengan Purwati, (Customer Service BMT Artha Buana Metro), 3 Oktober
2019
94
Dokumentasi BMT Artha Buana Metro, 3 Oktober 2019

69
kualitas barang yang dijualnya. Kualitas produk yang dipesan oleh

pelanggan selalu sesuai dengan barang yang diserahkan.

Setiap perusahan dalam menjalankan kegiatan usahanya,

menggunakan strategi pemasaran yang dasarnya menunjukan bagimana

sasaran pemasaran dari produk yang dihasilkan tersebut dapat tercapai.

Suatu Produk yang berperanl penting yang perlu diperhatikan dalam

strategi bauran pemasaran, karena tanpa adanya produk, strategi bauran

pemasaran lainnya tidak dapat dilakukan. Serta Produk juga segala sesuatu

yang dapat dilakukan, ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi

keinginan atau kebutuhan. Penerapan strategi pemasaran pembiayaan haji

yang dilakukan oleh BMT Artha Buana Metro adalah dengan

menampilkan mutu dari produk pembiayaan haji tersebut, sehingga

memenuhi keinginan atau kebutuhan pasar sasarannya. Mutu dari produk

ini meliputi pemberian fasilitas dan kemudahan yang terdapat didalam

karakteristik produk, antara lain:

a. Pembiayaan haji untuk pemberangkatan haji para nasabah

b. Semua nasabah atau calon nasabah BMT Artha Buana Metro berhak

untuk menjadi nasabah pembiayaan haji, bagi mereka yang sudah

mampu dan memenuhi persyaratan.

c. Pembiayaan haji yang menggunakan akad ijarah. 95

3. Strategi Distribusi/ tempat (place)

Menurut Buchari Alma dan Donni Juni Piansa, Perusahaan

memilih saluran distribusi atau menetapkan tempat untuk kegiatan bisnis.

95
Wawancara dengan Purwati, (Customer Service BMT Artha Buana Metro), 3 Oktober
2019

70
Dalam perspektif Barat, para penyalur produk berada di bawah pengaruh

produsen atau bahkan sebaliknya para penyalur dapat melakukan tekanan-

tekanan yang mengikat kaum produsen, sehingga produsen tidak bisa lepas

dari ikatan penyalur. Muhammad melarang orang-orang atau perantara

memotong jalur distribusi dengan melakukan pencegatan terhadap

pedagang dari desa yang ingin menjual barangnya ke kota.

Dalam memperhatikan distribusi/tempat pada BMT Artha Buana

Metro, dari segi tempat/lokasi sangat strategis, karena letaknya dipinggir

jalan, tepatnya melintas akses jalan utama dan berada satu tempat di

Kampus Institut Agama Islam Ma’arif (IAIM NU) Metro, berlokasi di jl.

RA. Kartini 28 Kelurahan Purwosari Kecamatan Metro Utara Kota Metro.

Adapun kesan yang diberikan sangat nyaman dan aman, dikarenakan

kantor BMT Artha Buana Metro sangat baik, penataan letaknya yang

diatur secara rapi dan fleksibel, sehingga memiliki fungsi yang teratur

antara bangunan kantor dan parker. Di dalam ruangan terdapat brosur, slip

formulir pendaftaran, dan lain-lain, serta ruang kantor dan ruang tunggu

nyaman dan aman, serta dilengkapi ruangan berAC yang membuat

nasabah nyaman di BMT Artha Buana Metro.

Mengenai keputusan saluran distribusi, BMT Artha Buana Metro

mengadakan unit pemasaran jemput bola untuk menjangkau nasabah atau

calon nasabah yang tidak sempat datang atau tidak sampai mengetahui

adanya pembiayaan haji di BMT Artha Buana Metro. 96

4. Strategi Promosi

96
Wawancara dengan Purwati, (Customer Service BMT Artha Buana Metro), 3 Oktober
2019

71
Menurut Buchari Alma dan Donni Juni Piansa, banyak pelaku

bisnis menggunakan teknik promosi dengan memuji-muji barangnya

setinggi langit dan tidak segan-segan mendiskreditkan produk saingan.

Bahkan ada kejadian, produk pesaing dipalsukan kemudian dilepas ke

pasar sehingga pesaingnya memperoleh citra tidak baik dari masyarakat.

Tidak boleh mengatakan bahwa modal barang ini mahal jadi harganya

tinggi, dan sudah banyak orang yang membeli produk ini, tapi

kenyataannya tidak. Untuk melariskan jual belinya, pedagang tidak segan-

segan melakukan sumpah palsu, padahal hal tersebut merusak.

Promosi ini dilakukan oleh BMT Artha Buana Metro pada produk

pembiayaan haji dengan cara:

a. Menawarkan produk pembiayaan haji kepada semua nasabah/ anggota

secara langsung bagi seluruh karyawan BMT Artha Buana Metro

b. Membuat brosur dengan tampilan yang semenarik mungkin yaitu

dengan susunan lay out brosur yang baik dengan menimbulkan kesan

eksklufis, sehingga konsumen tertarik untuk membaca. BMT Artha

Buana Metro juga sudah memiliki brosur khusus pembiayaan ibadah

Haji.

c. Dalam acara pengajian majlis taklim yang dilakukan rutin oleh pihak

BMT Artha Buana Metro, memperkenalkan produk pembiayaan haji

kepada masyarakat sehingga dapat menarik masyarakat.

72
d. BMT Artha Buana Metro membuat akses tentang haji, agar para

nasabah tidak kesulitan mendapatkan informasi tentang pembiayaan

haji. 97

D. Pembahasan

Langkah yang dilakukan BMT Artha Buana Metro adalah dengan

menciptakan opini yang baik, salah satu caranya adalah dengan memberikan

produk dengan syarat yang menarik atau mudah. Memberikan pelayanan

semaksimal mungkin dengan tidak memberatkan anggota (nasabah). BMT

Artha Buana Metro menetapkan tujuan hubungan masyarakat sebagai salah

satu alat promosinya yaitu, meyakinkan masyarakat bahwa BMT Artha Buana

Metro adalah lembaga keuangan syariah yang dapat dipercaya dan bisa

menjadi anggota yang baik bagi para nasabahnya. Tujuan lain adalah

meningkatkan citra dan pangsa pasar dari produk-produk dan jasa yang

diberikan oleh BMT Artha Buana Metro.

Strategi BMT Artha Buana Metro dalam menentukan harga pinjaman

sesuai dengan keputusan lembaga, dan yang dimaksud dengan pembiayaan

haji yaitu dengan hanya membayar setoran awal serta melengkapi seluruh

persyaratan sudah mendapatkan nomer porsi kursi. Pembayaran pembiayaan

Haji pada BMT Artha Buana Metro pada umumnya dengan system angsuran,

serta pembayaran bisa dilakukan secara tunai dengan datang ke BMT Artha

Buana Metro secara langsung atau bisa menghubungi karyawan sehingga tidak

perlu datang ke kantor BMT Artha Buana Metro.

97
Wawancara dengan Purwati, (Customer Service BMT Artha Buana Metro), 3 Oktober
2019

73
Penerapan strategi pemasaran pembiayaan haji yang dilakukan oleh

BMT Artha Buana Metro adalah dengan menampilkan mutu dari produk

pembiayaan haji tersebut, sehingga memenuhi keinginan atau kebutuhan pasar

sasarannya. Mutu dari produk ini meliputi pemberian fasilitas dan kemudahan

yang terdapat didalam karakteristik produk.

Dalam memperhatikan distribusi/tempat pada BMT Artha Buana Metro,

dari segi tempat/lokasi sangat strategis, karena letaknya dipinggir jalan,

tepatnya melintas akses jalan utama dan berada satu tempat di Kampus Institut

Agama Islam Ma’arif (IAIM NU) Metro, berlokasi di jl. RA. Kartini 28

Kelurahan Purwosari Kecamatan Metro Utara Kota Metro. Adapun kesan

yang diberikan sangat nyaman dan aman, dikarenakan kantor BMT Artha

Buana Metro sangat baik, penataan letaknya yang diatur secara rapi dan

fleksibel, sehingga memiliki fungsi yang teratur antara bangunan kantor dan

parker. Di dalam ruangan terdapat brosur, slip formulir pendaftaran, dan lain-

lain, serta ruang kantor dan ruang tunggu nyaman dan aman, serta dilengkapi

ruangan berAC yang membuat nasabah nyaman di BMT Artha Buana Metro.

Dengan strategi pemasaran yang dilakukan, memberikan dampak positif

dilihat dari kenaikan jumlah pendapatan dari produk pembiayaan perjalanan

haji di BMT Artha Buana Metro. Perkembangan produk pembiayaan

perjalanan haji mengalami kenaikan dari tahun 2017 sampai dengan 2019.

Berikut ini penulis uraikan perolehan jumlah nasabah pada produk

pembiayaan ibadah haji di BMT Artha Buana Metro, yaitu sebagai berikut:

Tabel Jumlah Nasabah Produk Pembiayaan Perjalanan Ibadah Haji


BMT Artha Buana Metro
Tahun 2017-2019

74
No
Tahun Produk Simpanan Haji Prosentase
.
1. 2017 6 -
2. 2018 10 40%
3. 2019 20 100%
Jumlah 36

Untuk lebih memperjelas keterangan diatas berikut penulis sajikan

grafik peningkatan jumlah nasabah produk pembiayaan perjalanan Ibadah Haji

sebagai berikut:

Grafik Nasabah Produk Pembiayaan Perjalanan Ibadah Haji


Tahun 2017-2019

20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Dari grafik dapat disimpulkan bahwa, dengan strategi pemasaran yang

dilakukan dapat mempengaruhi peningkatan jumlah nasabah produk

pembiayaan perjalanan Haji, hal tersebut terbukti bahwa, pada tahun 2017

jumlah nasabah produk pembiayaan perjalanan haji di BMT Artha Buana

Metro sebesar 6 nasabah. Kemudian pada tahun 2018 jumlah nasabah produk

pembiayaan perjalanan haji di BMT Artha Buana Metro sebesar 10 nasabah,

berarti terjadi kenaikan sebesar 40%. Kemudian pada tahun 2019 jumlah

75
nasabah produk pembiayaan perjalanan haji di BMT Artha Buana Metro

sebesar 20 nasabah, berarti terjadi peningkatan sebesar 100%. Artinya bahwa

terjadi peningkatan nasabah yang berminat pada produk pembiayaan

perjalanan haji di BMT Artha Buana Metro karena strategi pemasaran yang

dilakukan oleh pihak BMT Artha Buana Metro.

76
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan tentang strategi pemasaran pembiayaan

perjalanan ibadah haji pada BMT Artha Buana Metro Tahun 2019 dapat

disimpulkan bahwa:

BMT Artha Buana Metro dalam strategi pemasaran produk

pembiayaan haji menggunakan strategi pemasaran 4 P yaitu price, product,

place dan promotion. 1) Price. Strategi BMT Artha Buana Metro dalam

menentukan harga pinjaman sesuai dengan keputusan lembaga, dan yang

dimaksud dengan pembiayaan haji yaitu dengan hanya membayar setoran

awal serta melengkapi seluruh persyaratan sudah mendapatkan nomer porsi

kursi. 2) Product. Strategi pemasaran pembiayaan haji yang dilakukan oleh

BMT Artha Buana Metro adalah dengan menampilkan mutu dari produk

pembiayaan haji tersebut, sehingga memenuhi keinginan atau kebutuhan pasar

sasarannya. 3) Place. Dalam memperhatikan distribusi/tempat pada BMT

Artha Buana Metro, dari segi tempat/lokasi sangat strategis, karena letaknya

dipinggir jalan, tepatnya melintas akses jalan utama dan berada satu tempat di

Kampus Institut Agama Islam Ma’arif (IAIM NU) Metro, berlokasi di jl. RA.

Kartini 28 Kelurahan Purwosari Kecamatan Metro Utara Kota Metro. 4)

Promotion. Promosi ini dilakukan oleh BMT Artha Buana Metro pada produk

pembiayaan haji dengan cara: menawarkan langsung, brosur, acara pengajian

dan membuka akses perjalanan haji.

77
B. Saran

1. Diharapkan kepada BMT Artha Buana Metro bisa lebih mengenalkan

produk BMT Artha Buana Metro yang berlandaskan pada prinsip syariah

kepada masyarakat.

2. BMT Artha Buana Metro seyogyanya lebih kompetitif dalam memasarkan

produk pembiayaan haji ini agar masyarakat lebih tertarik untuk

menggunakan layanan perbankan. Salah satu cara yang dapat digunakan

untuk dapat meningkatkan pendapatan pada BMT Artha Buana Metro

adalah dengan membuka cabang-cabang seluruh wilayah Lampung.

3. BMT Artha Buana Metro untuk kedepan dapat meningkatkan kualitas,

salah satunya peningkatan pelayanan yang maksimum, sarana dan

prasarana yang lebih lengkap, manajemen yang lebih mantap sehingga

dapat bersaing pada lembaga keuangan lainnya dan yang terpenting visi

dan misi BMT Artha Buana Metro dapat tercapai.

78
DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

A. Hassan, Tarjamah Bulughul Maram, (Bandung : Diponegoro, 2011)

Abdurrahmat Fathoni, Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi.


(Jakarta: Rineka Cipta. 2011)

Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta 2010)

Andrie Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Edisi 1, Cetakan 4,


(Jakarta: Kencana, 2014)

Ascarya, Akad & Produk Bank Syari’ah, (PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
2011)

Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, (Bandung:
Alfabeta, 2014)

Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, (Bandung:


Alfabeta, 2016)

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Ed. 3,


(Jakarta: Balai Pustaka, 2007)

Herry Sutanto & Khaerul Umam, Manajemen Pemasaran Bank Syariah,


(Bandung: Pustaka Setia, 2013)

Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2015)

Malayu S.P. Hasibuan, Dasar-Dasar Perbankan, (Jakarta: Bumi Aksara,


2015)

Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi


Aksara, 2010)

Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, (Jakarta:


Gema Insani Press, 2007)

Muhammad. Manajemen Dana Bank Syariah. (PT. Rajagrafindo Persada,


Jakarta, 2015)

Nasution, Metode Research (Penelitian Ilmiah), (Jakarta: Bumi Aksara. 2006)

Rachmat Syafei, Fiqih Muamalah, (CV. Pustaka Setia, Bandung 2001)

79
Safuan Alfandi, & Nurmadi H. Sumarta, Kamus Ekonomi, (Solo: Sendang
Ilmu, tt)

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung:


Alfabeta, 2011)

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:


Rineka Cipta, 2013)

Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya,


(Jakarta: Bumi Aksara, 2014)

Vithzal Rivai dan Andria Permata Veitzal, Islamic Financial Management,


(Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2008)

B. Jurnal

Aan Prabowo & Heriyanto, “Analisis Pemanfaatan Buku Elektronik (E-Book)


Oleh Pemustaka Di Perpustakaan SMA Negeri 1 Semarang”, dalam
Jurnal Ilmu Perpustakaan Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013

Ade Putri Rahayu, Analisa Strategi Promosi Dalam Meningkatkan Jumlah


Nasabah Tabungan Haji Di KSPPS BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera
(MAAS) Kota Gajah Tahun 2018, Dalam Skripsi, Fakultas Syariah dan
Ekonomi Islam, Jurusan D.III Perbankan Syariah, IAIM NU Metro.
2018

Agus Romdlon Saputra, “Motif Dan Makna Sosial Ibadah Haji Menurut
Jama’ah Masjid Darussalam Wisma Tropodo Waru Sidoarjo”, dalam
Jurnal Kodifikasia, Volume 10 No. 1 Tahun 2016

Anik Rahayu & Akhmad Riduan, “Akuntansi Akad Musyarakah Mutanaqisah


Dalam Pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah Pada PT.Bank
Muamalat”, dalam STIESIA Surabaya: Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi
Vol. 2 No. 11. 2013

Anisatun Khasanah, Annisa Akhlak, Imelda Intan Safitri, Hajiku Budayaku:


Sebuah Semiotika Budaya Di Samarinda”, dalam Jurnal CaLLs,
Volume 3 Nomor 1 Juni 2017
Erdah Lifitriani & Leni Leviana, “Pengaruh Pembiayaan Modal Kerja
Terhadap Pendapatan Usaha Nasabah Pada PT. Bank Syariah Mandiri
Kantor Cabang Simpang Patal Palembang”. Dalam Jurnal I-Finance
Vol. 3 No. 2 Desember 2017
Hamidah & Nisa Rachmah Nur Anganthi, “Strategi Coping Pada Jamaah Haji
Tunanetra”, dalam Jurnal Indigenous Vol. 2 No. 1 2017

80
Irsan Habsy, “Manajemen Pembiayaan Pendidikan Pada SMP Negeri 13 Kota
Ternate”, dalam EDUKASI - Jurnal Pendidikan, Vol. 13 No.2 Juni
2015

Maria Caroline Cindy Iskandar. “Analisis Penilaian Penerapan Manajemen


Kompensasi pada Karyawan Universitas Bunda Mulia”. Dalam Jurnal
Bussines & Manajement Journal Bnda Mulia, Vol. 8, No. 2 September
2012

Nurul Fitria dan Raina Linda Sari, “Analisis Kebijakan Pemberian Kredit Dan
Pengaruh Non Performing Loan Terhadap Loan To Deposit Ratio Pada
PT. Bank rakyat indonesia (persero), tbk cabang rantau, aceh tamiang.
(periode 2007-2011)”, dalam Jurnal Ekonomi dan Keuangan, Vol.1,
No.1, Desember 2012

Nurul Huda, “Website Sistem Informasi Desa Sungai Rebo Banyuasin


Sumatera Selatan”, dalam Konferensi Nasional Sistem Informasi 2018

Purwantoro, “Umrah pada Bulan Ramadhan adalah Haji: Studi Kualitas


Hadits dan Pemahamannya”, dalam Tafaqquh: Jurnal Penelitian dan
Kajian Keislaman,Volume 5, Nomor 1, Juni 2017

Qusthoniah. “Analisis Kritis Akad Salam di Perbankan Syari’ah”, dalam


Jurnal Syari’ah Vol. V, No. 1, April 2016

R. Ajeng Entaresmen. Strategi Pemasaran Terhadap Penjualan Produk


Tabungan IB Hasanah di PT. Bank Negara Indonesia Syariah Kantor
Cabang X, (Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Vol . 9 No. 1
Tahun 2016)

Safitri & Hendry. “Analisis Prosedur Pembiayaan MIkro: Studi Kasus BRI
syariah Cabang Prabumilih”, dalam Jurnal Ekonomi dan Perbankan
Syariah Vol. 3. No.1, April 2015

Setia Budhi Wilardjo, “Pengertian, Peranan Dan Perkembangan Bank Syari’ah


Di Indonesia”, dalam Jurnal Value Added, Vol. 2, No. 1, September
2004 – Maret 2005

Silvi Novindri, “Analisis Fikih terhadap Akad Dana Talangan Haji pada Bank
Syariah”, dalam Jurnal Muqtasid, Volume 4 Nomor 1, Juni 2013

Siti Juariyah & Novi Widiastuti, “Peran Tokoh Masyarakat Dalam


Meningkatkan Pendidikan Di Pusat Kegiatan Masyarakat (PKBM)
Bina Mandiri Cipageran Kecamatan Cimahi Utara”, dalam Jurnal
Comm-Edu, Volume 1 Nomor 2, Mei 2018

Siti Lailatul Fuadiyah, “Strategi Pemasaran Produk Tabungan Wadi’ah Dalam


Meningkatkan Nilai Investasi Pada KSPPS BMT Mekar Abadi Aji

81
Sejahtera Kota Gajah Tahun 2018”, dalam skripsi Fakultas Syariah dan
Ekonomi Islam, Jurusan D.III Perbankan Syariah, IAIM NU Metro.
2018
Vera Erlinda dan Haroni Doli H. Ritonga, “Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Pemilihan Bank Oleh Nasabah Tabungan Haji (Studi
Kasus: Peserta Bimbingan Manasik Haji Aziziah Kec. Medan Johor)”,
dalam Jurnal Ekonomi dan Keuangan Vol. 1, No. 3, Februari 2013

Zahrotun Munawaroh, M. Mudhofi, Dedy Susanto, “Efektivitas Sistem


Informasi Dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) Dalam
Penyelenggaraan Ibadah Haji”, dalam Jurnal Ilmu Dakwah, Vol. 35,
No.2, Juli – Desember 2015

C. Undang-Undang

UU RI No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah

UU RI No.10 tahun 1998 tentang perbankan

82
ALAT PENGUMPULAN DATA

PEDOMAN WAWANCARA

Nama :

Jabatan : Manager KSPPS BMT Artha Buana Metro

1. Bagaimanakah Sejarah Berdirinya KSPPS BMT Artha Buana Metro?

2. Bagaimanakah Visi, Misi dan Tujuan KSPPS BMT Artha Buana Metro?

3. Bagaimanakah Struktur Organisasi KSPPS BMT Artha Buana Metro?

4. Bagaimanakah Tugas Staf / Karyawan KSPPS BMT Artha Buana Metro?

5. Bagaimanakah produk-produk KSPPS BMT Artha Buana Metro?

Metro, Oktober 2019


Manager

...............................

83
ALAT PENGUMPULAN DATA

PEDOMAN WAWANCARA

Nama :

Jabatan : Customer service KSPPS BMT Artha Buana Metro

1. Bagaimana produk pembiayaan haji di KSPPS BMT Artha Buana Metro?

2. Apa saja syarat produk pembiayaan haji di KSPPS BMT Artha Buana Metro?

3. Bagaimana prosedur produk pembiayaan haji di KSPPS BMT Artha Buana

Metro?

4. Bagaimana perkembangan produk pembiayaan haji di KSPPS BMT Artha

Buana Metro dari tahun ke tahun?

5. Apakah keunggulan produk pembiayaan haji di KSPPS BMT Artha Buana

Metro?

6. Bagaimana strategi KSPPS BMT Artha Buana Metro memasarkan produk

pembiayaan haji?

7. Bagaimana strategi produk pembiayaan haji di KSPPS BMT Artha Buana

Metro?

8. Bagaimana strategi harga pembiayaan haji di KSPPS BMT Artha Buana

Metro?

9. Bagaimana strategi tempat pembiayaan haji di KSPPS BMT Artha Buana

Metro?

10. Bagaimana strategi promosi pembiayaan haji di KSPPS BMT Artha Buana

Metro?

84
11. Apa saja kendala yang dihadapi dalam pemasaran pembiayaan haji di KSPPS

BMT Artha Buana Metro?

12. Apa saja solusi untuk mengatasi kendala dalam pemasaran pembiayaan haji di

KSPPS BMT Artha Buana Metro?

Metro, Oktober 2019


Customer Service

...............................

85
PEDOMAN DOKUMENTASI

1. Dokumentasi lokasi penelitian di KSPPS BMT Artha Buana Metro

2. Dokumentasi dengan pihak KSPPS BMT Artha Buana Metro

86
DOKUMENTASI

87
Wawancara dengan Manager BMT Artha Buana Metro
DOKUMENTASI

88
Wawancara dengan CS BMT Artha Buana Metro
DOKUMENTASI

89
Penelitian di BMT Artha Buana Metro

90
RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS DIRI

Nama : Erna Oktaviani Putri

Tempat Tanggal Lahir : Metro, 20 Oktober 1995

Alamat Tempat Tinggal : Perumahan Griya Pratiwi Metro Selatan

IDENTITAS ORANG TUA

Nama Ayah : Ernis

Nama Ibu : Rosdiana

Alamat : Perumahan Griya Pratiwi Metro Selatan

PENDIDIKAN

1. SD Negeri 6 Metro Pusat (Lulus tahun 2007)

2. SMP Muhammadiyah 1 Metro (Lulus tahun 2010)

3. SMK Negeri 1 Metro (Lulus tahun 2013)

4. Mahasiswa Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam Program Study D.III

Perbankan Syariah IAIM NU Metro-Lampung sejak 2016 sampai sekarang.

91

Anda mungkin juga menyukai