Laporan - PPL BMT Terbaru...
Laporan - PPL BMT Terbaru...
DISUSUN OLEH
AHMAD SAWIR
NIM. 2009147
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan taufik, hidayah dan inayahnya,
sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Laporan ini
disusun dalam rangka melengkapi persyaratan dalam mata kuliah PPL.
Penyusunan Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di buat guna memenuhi syarat untuk
menyelesaikan mata kuliah praktik pengalaman lapangan (PPL) pada program studi ekonomi islam
jurusan syari’ah di STEBI AL MUHSIN YOGYAKARTA . Meskipun tidak dapat saya pungkiri
ternyata bahwa dalam penyusunan laporan PPL ini penulis masih banyak mengalami kendala dan
kekurangan, itu semata-mata karena dari keterbatasan penulis, laporan ini penulis susun berdasarkan
Praktik Pengalaman Lapangan, hasil pengamatan dan referensi buku-buku yang berkaitan dengan
laporan ini.
Alhamdulillah dengan selesainya PPL yang berada di BMT Al-Hadi Yayasan Al-Hadi
Yogyakarta. semoga kami mampu menyelesaikan tugas kami menyususn laporan PPL ini sebagai
persyaratan dalam menyelesaikan Studi Ekonomi Syariah Jurusan perbankan Syariah dan bisnis
Ekonomi Islam STEBI AL-MUHSIN.
Penyusun laporan ini, tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu, penyusun
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dr. St. Habibah, M.Hum. MA Selaku Ketua STEBI Al Muhsin Yogyakarta
2. Bapak Dr. H. M. Anis Masduqi, Lc, M.Si. Selaku pemgasuh pondok pesantren Al hadi Yogyakarta.
3. Bapak Adek kurniawan lubis, M.E. Selaku Ketua Prodi perbankan syariah
4. Bapak Yayan Fauzi, M.E Selaku dosen Pembingbing Yang telah bersedia meluangkan waktu,
tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan serta arahan dalam dan penyusunan laporan ini.
5. Bapak Dwi Suatmoko Selaku manajer BMT Al hadi sekaligus pendamping lapangan pengalaman
lapangan(PPL).
6. Mba Anita Tri Setyaningsih yang telah memberikan layanan tentang berbagai hal yang diperlukan
dalam penyusunan laporan ini.
Atas semua bantuan baik segi materi dan jasa pada beliau di atas, penulis merasa sangat berhutang
budi yang sangat besar dan tidak mampu untuk membalasnya, hanya dengan berdoa semoga kebaikan
dan amal pahalanya mendapatkan balasan yang berlipat ganda. Amin Ya Robbal ‘Alamin.
Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para
pembaca pada umumnya, untuk pengembangan di masa-masa yang akan datang.
Penulis
Ahmad Sawir
PENGESAHAN
Dosen pembimbing
1.Yayan Fauzi.,M.E
2.
Ketua
Ketua prodi
Adek Kurniawan Lubis.,ME.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
PENGESAHAN...................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang.........................................................................................................................4
1.2. Ruang Lingkup.......................................................................................................................5
1.3 Tujuan dan Manfaat..................................................................................................................6
BAB II..................................................................................................................................................7
GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK.....................................................................................7
PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)................................................................................................7
A. Naman Instansi, Alamat, dan Sejarah Berdirinya................................................................7
B. Struktur Organisasi..............................................................................................................10
C. Ruang Lingkup, Wewenang dan Mekanisme......................................................................10
D. Ruang Lingkup Produk.........................................................................................................13
E. Prosedur dan Mekanisme Operasional...............................................................................19
BAB III...............................................................................................................................................27
HASIL PENGAMATAN PPL..........................................................................................................27
A. Pengamatan Tentang Manajemen Pemasaran........................................................................27
B. Pengamatan Tentang Manajemen Operasional..................................................................29
C. Pengamatan Tentang Manajemen Sumber Daya Manusia................................................29
D. PENGAMATAN TENTANG MANAJEMEN STRATEGI................................................36
E. PENGAMATAN TENTANG MANAJEMEN TEKONOLOGI INFORMASI................37
BAB IV...............................................................................................................................................38
ANALISIS DAN PEMBAHASAN....................................................................................................38
A. Analisis Tentang Manajemen Pemasaran............................................................................38
B. Analisis Tentang Manajemen Operasional.........................................................................39
C. Analisis Tentang Manajemen Sumber Daya Manusia........................................................39
D. Analisis Tentang Manajemen Strategi.................................................................................40
E. Analisis Tentang Manajemen Sistem Informasi.................................................................40
BAB V.................................................................................................................................................41
PENUTUP..........................................................................................................................................41
A. Kesimpulan.............................................................................................................................41
B. Saran......................................................................................................................................41
C. Penutup...................................................................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................43
BAB I
PENDAHULUAN
BMT AL-HADI merupakan lembaga keuangan yang seluruh proses simpan pinjam dikemas
secara syariah berupa Baitul Maal wat Tamwil (BMT). Dalam sisi ekonomi, jasa produk yang
dihasilkan bukan dalam bentuk bunga melainkan sistem bagi hasil dan jual beli.
Adapun ruang lingkup laporan PPL ini adalah BAB I Pendahulan, meliputi latar belakang, ruang
lingkup, Tujuan dan Manfaat. BAB II Gambaran Lokasi PPL, meliputi Nama Instansi, Alamat,
Sejarah Struktur Organisasi/Filosofi Perusahaan, Ruang Lingkup Produk/jasa, Prosedur dan
Mekanisme Operasional. BAB III Hasil Pengamatan, meliputi Pengamatan Tentang Pemasaran,
Pengamatan Tentang Manajemen Operasional, Pengamatan Tentang SDM, Pengamatan tentang
Strategi. BAB IV Analisis dan Pembahasan meliputi Analisis Tentang Manajemen Pemasaran,
Analisis Tentang Manajemen Operasional/ Produksi, Analisis Tentang SDM, Analisis tentang
Strategi. BAB V Penutup meliputi Simpulan, Saran, Penutup.
Dalam melakukan kegiatan Praktik Pengalaman lapangan (PPL) terdapat beberapa tujuan
yaitu:
1. Untuk menerapkan teori ilmiah yang telah dipelajari dari bangku perkuliahan terhadap objek
yang diteliti di perusahaan.
2. Untuk mempelajari kondisi atau mekanisme di perusahaan, sehingga dapat dengan cepat
menyesuaikan diri pada saat terjun ke dunia bisnis yang sekarang ini semakin berkembang dan
maju pesat.
3. Untuk menambah kepercayaan diri dan keberanian serta tanggung jawab dalam
melaksanakan tugas yang dipercayakan oleh instansi / perusahaan kepada mahasiswa ataupun
mahasiswi.
4. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi dijurusan Ekonomi perbankan
Syariah di STEBI AL-MUHSIN
2.2 Manfaat
Setiap kegiatan, selain memiliki tujuan juga memiliki manfaat. Sedangakan manfaat dari
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di BMT Al-hadi:
1.Mahasiswa
a. Dapat mengetahui produk-produk BMT Al-hadi yang sesuai dengan syariat islam.
d) Memberikan kesempatan mahasiswa untuk mengkaji suatu hal yang baru yang dapat
mahasiswa jadikan ide untuk membuat skripsinya
2. STEBI AL-MUHSIN
b) Dapat memperluas dan meningkatkan jaringan serta kerjasama dengan pihak Lembaga
Keuangan Syariah khususnya dengan BMT Al-hadi
3. BMT Al-hadi
a) Dapat menerima ide dan pemikiran dari mahasiswa PPL untuk perkembangan dan
kemajuan BMT AL-hadi
BAB II
Dalam pelaksanaan Praktik Lapangan (PPL), tempat yang dipakai adalah BMT Al-Hadi,
yang berlokasi di Kabupaten Bantul, Kecamatan Sewon, tepatnya berada di Jl. Arumdalu,
Krapyak Wetan, RT 08 Panggungharjo, Sewon, Bantul, D.I.Y. No. Telp/fax. 0896-4854-
0898, E-mail :
BMT Al-hadi ini merupakan Unit Jasa Keuangan Syariah Koperasi Pondok Pesantren Al-
Hadi merupakan lembaga keuangan yang berbadan hukum sebagai satu bidang ekonomi yang
bernaung di bawah yayasan pesantren al-hadi.
BMT Al-Hadi ini mempunyai 1 kantor pusat yang berada di jln. Arumdalu, Krapyak
Wetan, RT 08 Panggungharjo, Sewon, Bantul, yang menjadi tempat Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) kami yang beranggotakan 5 orang saat ini Dengan sistem setiap harinya
bergantian di Rolling. Kantor pusat ini merupakan wujud dari upaya BMT Al-Hadi untuk
memperluas dan mengembangkan lembaga keuangan syariah yang ada di indonesia.
Sejarah berdirinya BMT Al-Hadi berawal Dari Rekomendasi dari beberapa donatur rutin
yayasan Al-Hadi, pesantren Al-Hadi untuk mendirikan BMT, setelah itu ada musyawarah
dari beberapa pengurus yayasan Al-hadi, Pesantren Al-Hadi untuk mendirikan BMT maka
disepakati pada bulan Juli 2022. Bertepatan peresmian pondok pesantren Al-Hadi komplek
putri.
Selanjutnya pada awal Agustus 2022 mulai persiapan untuk membuka kantor seperti
cetak brosur, persiapan tempat dan operasional lain yang diperlukan, dan pada tanggal 13
Agustus 2022 BMT Al hadi resmi di buka. Latar belakang pendirian BMT Al-Hadi yaitu
sebagi berikut:
d. Upaya nyata dalam mewujudkan program ekonomi Yayasan Al-Hadi Pesantren Al-
Hadi Yogyakarta.
Visi
Misi
1. Penguatan modal
4. Penguatan produk
5. Penguatan Service Home Banking, SALUT (Sederhana, Aman, Lancar, Utuh dan
Transparan)
Tujuan
3. Mempunyai posisi tawar/daya saing anggota dan mitra binaan melalui kegiatan
pendukung lainya,
1. Menjadikan BMT Al-Hadi sebagai partner pembiayaan yang utama bagi anggota.
3. Menciptakan lingkungan kerja yang ramah, elegan, berwibawa, dan penuh keakraban.
5. Menghasilkan keuntungan yang pantas dengan asas keadilan bagi semua stake
holders.
B. Struktur Organisasi
Pengasuh utama :
Pengasuh:
Dr.Hm.Anis Masduqi,LC.MSI.
Direktur:
Manajer BMT:
Dwi Suatmoko
1. Ketua
1. Menjalankan tugas memimpin rapat-rapat anggota dan rapat pengurus, dan memberikan
laporan pertanggung jawaban kepada anggota pada rapat anggota.
3. Membina pengelola.
Dengan sekertaris, apabila kegiatan menyangkut bidang idiil BMT Al-Hadi, tata usaha
umum, personalia seperti buku anggota, SK pegawai dan lain-lain.
Dengan bendahara, meliputi bidang keuangan seperti penanda tanganan laporan keuangan,
investasi, perjanjian terkait keuangan dan lain-lain.
2. Sekertaris
5. Bertanggung jawab atas pemberitahuan kepada anggota sebelum rapat anggota diadakan
sesuai dengan AD/ART.
3. Bendahara
2. Mencari dana dengan menghimpun simpanan dan sumber dana lain yang potensial.
9. Memverifikasi dan memberikan saran kepada ketua tentang berbagai situasi dan
mengatur efektifnya pengamanan kekayaan, rekening bank atas nama koperasi dan
komite pembiayaan.
4. Manajer
2. Tanggung jawab
a. Tersusunnya sasaran, rencana jangka pendek, rencana jangka panjang serta proyeksi
(finansial maupun non finansial)
d. Tercapainya lingkup kerja yang aman dan nyaman untuk semua karyawan untuk
pencapaian target.
e. Terjalinnya kerjasama dengan pihak lain dalam rangka memenuhi kebutuhan lembaga.
f. Terjaganya dana-dana anggota yang terhimpun dan pembiayaan yang diberikan kepada
seluruh anggota.
g. Menjaga BMT agar dalam aktifitasnya senantiasa tidak lari dari visi dan misinya.
3. Wewenang
a. Memimpin rapat komite untuk memberikan keputusan terhadap pengajuan pembiayaan.
b. Menyetujui atau menolak secara tertulis pengajuan rapat komite secara musyawarah
dengan alasan yang jelas.
c. Menyetujui pengeluaran uang untuk pengeluaran kas kecil dan biaya operasional lain
sesuai dengan batas wewenang.
e. Mengusulkan promosi, rotasi, dan PHK yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
f. Memutuskan dan menolak kerjasama dengan pihak lain dalam kegiatan utama (simpan
pinjam) dengan alasan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5. Manajer operasional
2. Tanggung Jawab
e. Terarsipnya surat masuk dan keluar serta notulasi rapat manajemen dan rapat
operasional.
f. Terselenggaranya seluruh aktifitas rumah tangga BMT yang mendukung aktifitas BMT.
3. Wewenang
e. Menegur karyawan dibidang operasional ketika bekerja tidak sesuai dengan prosedur
yang berlaku.
a. Mudharabah
2. Simpanan Mudharabah untuk diperuntukkan bagi peminat produk BMT atau koprasi,
karenanya nasabah yang bersangkutan tidak diwajibkan menjadi anggota dan
membayar simpanan bersyarat keanggotaan. Status nasabah bagi BMT attau koperasi
adalah calon anggota.
6. Penyetoran dan penarikan dapat dilakukan kapan saja sesuai dengan jam kerja kantor,
7. Penyetoran dapat dilakukan oleh siapapun dan penarikan hanya boleh dilakukan oleh
pemegang kuasa rekening tabungan,
8. Pemilik rekening simpanan mudharabah memperoleh buku tabungan yang dapat
dijadikan bukti transaksi dan bukti kepemilikan rekening,
9. Jika dengan sengaja atau kelalaian dan buku tabungan hilang maka yang bersangkutan
dibebankan biaya buku sebesar Rp. 10.000,-
10. Dana yang terhimpun akan disalurkan dalam bentuk pembiayaan usaha produktif
yang halal maupun sektor riil BMT,
11. BMT Al-Hadi memberikan imbalan berupa bagian bagi hasil kepada seluruh nasabah
simpanan dari pendapatan BMT dalam satu bulan berjalan,
12. Nisbah bagi hasil antara anggota dan BMT adalah 25:75%
13. Perhitungan besaran imbalan atau bagi hasil ditentukan dari laba kotor BMT (revinue
sharing) yang bersumber dari pendapatan bagi hasil pembiayaan, margin pembiayaan
dan sektor riil BMT dan didasarkan pada saldo rata-rata harian dibukukan pada setiap
akhir bulan,
14. Sebelum diluncurkannya produk lain yang spesifik dengan akad tertentu maka
simpanan sakinah ini dapat dimanfaatkan sebagai simpanan Qurban, Aqiqah, Hari
Raya, Haji dan lain-lain.
b. Simpanan Qurban
Produk simpanan ini depersembahkan khusus bagi anda yang ingin menunaikan ibadah
qurban agar berqurban terasa lebih ringan dengan berbagai pilihan jangka dan jumlah
setoran bulanan yang dapat disesuaikan dengan keungan anda.
3. Pencairan dapat dipercepat atau ditunda (sesuai dengan hari raya idul adha)
9. Bekerjasama dengan lembaga zakat nasional BMH (bagi calon anggota berkenan
untuk dibantu dalam pendistribusian).
Simulasi Simpanan Qurban
a. Usaha\musyarakah
2. Dalam pembiayaan ini BMT berlaku sebagai pemilik modal dan anggota sebagai
pelaksana usaha.
5. Untuk memastikan anggota menjalankan usaha dengan baik, pembiayaan ini wajib
disertai dengan agunan berupa BPKB atau Sertifikat.
7. BMT dan anggota melakukan transaksi bagi hasil sesuai kesepakatan nisbah kedua
pihak dengan prinsip bagian terbesar adalah bagian mudhorib atau anggota.
8. Proses bagi hasil dilakukan selama modal dari BMT Al-hadi masih ada pada anggota,
sehingga jika anggota melunasi kewajiban sebelum jangka waktu yang disepakati
bersama maka BMT hanya mengambil hak bagi hasil sampai pada bulan berikutnya.
9. Pengembaliaan pokok pembiayaan dan bagi hasil disesuaikan dengan karakteristik
usaha yang dijalankan, berupa angsuran maupun jatuh tempo.
10. Apabila terjadi kerugian bukan atas kelalaian anggota maka kerugian dalam bentuk
uang ditangung oleh BMT sedangkan anggota menanggung kerugian dalam bentuk
kehilangan usaha dan nama baik.
11. Anggota pembiayaan dapat mengajukan kembali jika telah terbayar minimal 50% dari
total kewajibannya dan memenuhi kelayakan penilaian BMT.
12. Pengajuan pembiayaan wajib didahului dengan registrasi anggota dan membuka
simpanan wajib pembiayaan.
13. Realisasi pembiayaan ini dikenakan biaya administrasi pembiayaan sebesar 2% dari
nilai total pembiayaan dan biaya materai.
b. Murabahah
1. Pembiayaan ini merupakan pembiayaan dengan sistem jual beli dimana BMT selaku
penjual dan anggota sebagai pembeli, produk ini dimaksudkan untuk memenuhi
kebutuhan barang untuk modal maupun untuk konsumsi.
2. Sasaran produk ini adalah penawaran barang-barang produksi bagi para pelaku usaha
dan barang konsumsi atau perabot untuk rumah tangga seperti sofa, lemari es, tv,
mesin cuci, laptop dan lain-lain.
3. Plafon pembiayaan untuk murabahah untuk saat ini adalah 50 juta rupiah.
4. Untuk menjamin kepastian pembiayaan maka wajib disertakan angunan dalam setiap
pengajuan berupa BPKB, Sertifikat maupun barang itu sendiri.
7. Harga jual BMT kepada anggota adalah harga dasar barang ditambah dengan margin
keuntungan BMT. Besarnya ditentukan oleh BMT dan anggota dalam negosiasi,
sehingga antara satu anggota dengan yang lain bisa jadi berbeda.
10. Anggota pembiayaan dapat mengajukan kembali jika telah terbayar minimal 50% dari
total kewajibannya dan memenuhi kalayakan penilaian BMT.
c. Ijaroh Muntahiyya Bit Tamlik (IMBT)
BMT Al-Hadi membuka produk Bai At takjir / Ijaroh Muntahiyya Bittamlik (IMBT)
dengan ketentuan sebagai berikut:
1. IMBT adalah suatu akad sewa yang diakhiri dengan pengalihan hak kepemilikan baik
dengan cara penjualan maupun hibah,
2. Prinsip produk ini adalah BMT memberikan layanan jasa manfaat atas suatu barang
tertentu dengan menetapkan biaya jasa sewa kepada anggota,
3. Sasaran produk ini adalah pedagang pasar, tukang becak, tukang ojek maupun
anggota yang lain yang menginginkan penambahan modal atau dana tunai untuk
kebutuhan pengembangan usaha maupun konsumsi,
4. Bagi pedagang pasar realisasi IMBT dilakukan dengan membeli terlebih dahulu asset
berupa lapak atau kios yang dimiliki oleh pedagang kemudian BMT menyewakan
lapak tersebut kepada padagang selama masa yang disepakati dengan hitungan
tertentu sehingga diakhir periode BMT dapat menghibahkan kepemilikan asset
tersebut kepada yang bersangkutan,
6. Plafon pembiayaan IMBT adalah Rp. 15.000.000 dan ketentuan maksimum realisasi
adalah senilai dengan nilai barang yang disewakan,
7. Untuk menjamin kepastian pembiayaan maka wajib disertakan agunan dalam setiap
pengajuan berupa KTA pedagang, Ojek, becak atau barang itu sendiri,
10. Untuk memudahkan perhitungan angsuran maka dibuat tabel angsuran IMBT,
11. Jangka waktu pembiayaan adalah maksimal 200 hari untuk harian dan 24 bulan
untuk bulanan,
12. Didalam akad realisasi IMBT, hanya disepakati klausul sewa menyewa. Adapun
pengalihan hak kepemilikan atas barang setelah lunasnya angsuran maka
dicantumkan pada akad yang terpisah.
1. Tagihan layanan umum seperti: PLN, PAM Palyja, PAM, Bintoro, PAM, BSD, dan
AETRA
2. Isi ulang pulsa handpone seperti: Simpati, Kartu AS, XL, Prabayar, Mentari, StarONe,
IM3, IM2, Fren, Esia, Flexi, Trendy, Smart, HEPI, 3, dan Axis.
3. Tagihan telepon pasca bayar seperti: Telkom, Matrix, Kartu HALO, Xplor, Flexi,
Fren, Esia, Smart, dan StarOne.
4. Cicilan seperti: FIF, ACC, Toyota Astra Finanace, Pratama Finance, Trihamas
Finanace, dan KITA Finance.
6. Personal Loan sepert: KTA SCB, KTA HSBC, Pinjaman HSBC, KTA RBS/ABN
AMRO, dan Personal Loan Citibank.
- Tranfer online real time ke bank lain anggota jaringan ALTO, ATM Bersama dan
Prima.
8. Tagihan kartu kredit seperti: Amanah kartu kredit, semua kartu kredit Visa,
Mastercard, Amex, dan JCB yang terbit di indonesia.
9. Tiket pesawat terbang seperti: Garuda indonesia, Citilink-Garuda indonesia, Air Asia,
Mandala, Lion Air dan Voltras.
10. Biaya pendidikan seperti: Universitas Indonesia, Al Azhar Syifa Budi, Al-Azhar,
BPK Penabur, PAHOA, Kairos Gracia, Santa Angela Bandung, UKSW, UNS, UNAKI,
Universutas Parahyangan.
11. Tagihan internet dan TV berlangganan seperti: Telkom Speedy, CBN, I-PAY dan
Indovisioan.
2. Leanding (pembiayaan)
Adapun prosedur dan mekanisme leanding yang dilakukan pada BMT Al-
Hadi adalah sebagai berikut:
a. Pengajuan pembiayaan
Persyaratan pengajuan pembiayaan adalah sebagai berikut:
1) Mengisi formulir pengajuan pembiayaan
2) Fotocopy KTP calon peminjam
3) Fotocopy KTP suami/istri peminjam
4) Fotocopy kartu keluarga
5) Fotocopy jaminan
6) Survey kelayakan oleh petugas
7) Pemberithuan kepada pemohon yang disetujui atau tidak
Adapun ketentuan yang berkaitan dengan pembiayaan di BMT Al-
hadi adalah:
1) Setiap nasabah pembiayaan dikenai:
a) Biaya administrasi pembiayaan sebesar 2% dari plafon pembiayaan.
b) Biaya ZIS 0,5% dari pembiayaan.
c) Biaya asuransi jiwa 0,5% dari pembiayaan.
d) Jangka waktu angsuran paling lama 1 tahun.
e) Membayar biaya materai sebesar Rp 6000,- (jika plafon pembiayaan dalam jumlah
besar).
2) Jangka waku pembiayaan
Pembiayaan bulanan: jangka waktu paling lama 1 tahun.
3) Bagi nasabah yang telah jatuh tempo masih diberi kesempatan untuk membayar
sesuai ketetapan diawal selama beberapa bulan, namun jika tidak membayar
dikenai infaq oleh BMT Al-Hadi
4) Bagi nasabah yang melunasi sebelum jatuh tempo, maka akan mendapatkan
potongan bagi hasil dan nasabah hanya membayar pokoknya saja.
3. Pembiayaan Bermasalah
Pengertian pembiayaan bermasalah yaitu pembiayaan yang masuk ketegori
terlambat, kurang lancar, bermasalah dan macet.
1. Landasan Yuridis Syariah ( Al-Qur’an dan Hadits)
a. Hai orang-orang beriman penuhilah janji-janjimu (Qs. 5 : 1)
b. Sesungguhnya janji itu dimintai pertanggung jawabannya (Qs. 17 : 34)
c. Jika orang berhutang dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berlapang...
(Qs. 2 : 28).
d. Nyawa seseorang tergadai hingga melunasi hutang-hutangnya (Al Hadits).
2. Klasifikasi anggota berdasarkan penggolongan etikad dan prospek usaha:
a. Kategori A: Etikad baik, Prospek usaha ada.
b. Ketegori B: Etikad baik, Prospek usaha Tidak ada.
c. Kategori C: Etikad Tidak Baik, Prospek usaha ada
d. Kategori D: Etikad Tidak baik, Prospek usaha Tidak ada.
3. Etikad anggota untuk menyelesaikan pembiayaan bermasalah dinilai berdasarkan
sikapnya untuk:
a. Berinisiatif dan secara aktif melakukan negosiasi dengan BMT.
b. Melakukan penjelasan penuh dengan sebenarnya tentang keadaan usaha yang
dijalankan.
c. Memikul beban kerugian yang dutetapkan sebagai hasil negosiasi.
d. Mempunyai rencana penyelesaian masalah dengan BMT.
4. Prospek usaha disimpulkan berdasarkan:
a. Potensi usaha/ perusahaan untuk menghasilkan arus kas yang kompetitif.
b. Dampak multi player yang dapat mempengaruhi perkembangan industri lainya.
c. Tenaga yang diperkerjakan.
d. Prospek pasar produk yang dihasilakan.
e. Peluang peningkatan efisiensi dan daya saing.
5. Implementasi bagi BMT bila ada pembiayaan bermasalah
a. Hilangnya kesempatan untuk memperoleh pendapatan sehingga mengurangi
perolehan laba dan berpengaruh buruk terhadap rentabilitas BMT.
b. Rasio kualitas aktiva produktif (BDR = Bad dept ratio) semakin besar.
c. BMT harus memperbesar penyisihan untuk cadangan aktiva produktif.
d. ROA (return of Asset) menurun.
e. Penurunan tingkat kesehatan BMT.
6. Kolektibilitas Anggota
a. Pembiyaan lancar
Pembiayaan yang pembayaran angsurannya dilakukan sebelum jadwal pembayaran
yang telah ditentukan sampai dengan toleransi 30 hari keterlambatan.
b. Pembiyaan kurang lancar
Pembiayaaan yang pembayaran angsurannya dilakukan setelah melewati batas waktu
toleransi 30 hari sampai dengan 60 hari dari jadwal yang ditentukan. (yang terlambat
antara hari ke 31 s.d 60).
c. Pembiayaan bermasalah
Pembiayaan yang pembayaran angsuranya dilakukan setelah melewati batas waktu
kategori kurang lancar sampai dengan 90 hari dari jadwal yang ditentukan. (yang
terlambat antara hari ke 61 s.d 90).
d. Pembiayaan macet
Pembiayaan yang pembayaran angsurannya dilakukan setelah melewati batas waktu
kategori bermasalah (yang terlambat lebih dari 90) atau telah melewati tanggal jatuh
tempo yang ditentukan di awal pembiayaan.
7. Penyebab pembiayaan bermasalah
a. Faktor Intren
Analisa pembiayaan tidak akurat
Lemah pengawasan
Pengikatan akan akad-akad atau perjanjian tidak sempurna
Lemahnya SDM
b. Faktor Ekstern
Anggota menyalahgunakan pembiayaan yang diperoleh
Anggota kurang mampu mengelola usaha.
Anggota beretikad tidak baik .
Kondisi ekonomin yang tidak mendukung.
Deregulasi peraturan pemerintah yang berpengaruh negatif terhadap usaha
8. Peringatan Pembiayaan Bermasalah
Pada dasarnya setiap pembiayaan menjadi bermasalah/macet terjadi tidak secara tiba-
tiba, umumnya diawali dengan serangkaian indikasi, diantaranya :
a. Indikasi Keuangan
Memburuknya likuiditas
Perputaran piutang dagang yang semakin panjang.
Menurunya jumlah penjualan.
Peningkatan tajam pada persediaan.
Usaha tidak lagi profitable.
b. Indikasi Manajemen
Key person meninggal dunia.
Perubahan struktur manajemen yang terlalu cepat.
Tidak mampu melakukan rencana bisnis.
c. Indikasi Industri
Mudah dimasuki industry lain.
Muncul pesaing baru.
Raw material yang terbatas.
Teknologi ketinggian.
Pasar tidak stabil.
d. Indikasi produksi
Permintaan menurun.
Mutu tidak stabil.
Pelanggan utama menurun.
Kualitas dan kuantitas tidak stabil.
e. Indikasi Ekonomi
Krisis ekonomi lesu.
Pasar local menurun.
Kebijakan uang ketat.
Pertumbuhan ekonomi rendah.
9. Penanganan pembiayaan bermasalah
a. Tindakan preventif
Bersifat pencegahan dan intern karenanya sangat bergantung pada kualitas SDM,
system dan prosedur, mekanisme monitoring dan evaluasi. Tindakan ini dilakukan
melalui :
Analisis pembiayaan
Mekanisme monitoring dan evaluasi, meliputi :
o On desk monitoring
Pengawasan pembiayaan dilakukan secara administrative seperti laporan, pencatatan
dokumen dll.
o On site monitoring (pendampingan)
o Pengawasan pembaiayaan dilakukan dengan cara kunjungan langsung kepada
anggota dalam rangka pendalaman dan pembuktian data pada on desk monitoring.
Kunjungan dapat dilakukan dengan baik kepada anggota maupun mitra usaha
anggota.
o Auditing
o Pengawasan dengan menitikberatkan pada pemeriksaan dokumen dan pemenuhan
persyaratan.
b. Tindakan Rivitalisasi
Tindakan dalam rangka memperbaiki atau menyelamatkan pembiayaan yang
sedang bermasalah. Tindakan ini dilakukan melalui:
Rescheduling
Dilakukan dengan penjadwalan ulang kewajiban anggota dalam pembiayaan
bermasalah dengan kondisi :
o Potensi usaha masih bagus.
o Kemampuan anggota dalam memenuhi kewajiban masih ada.
o Usaha hanya mengalami permasalahan casflow yang bersifat sementara.
o Plafond pembiayaan tidak berubah.
Secara teknis rescheduling dialakukan dengan :
o Penjadwalan kembali jangka waktu pembiayaan.
o Perubahan jadwal angsuran.
o Pemberian grace periode.
o Perubahan jumlah angsuran.
Restrukturing
Dilakukan dengan penyusunan ulang kewajiban anggota dalam pembiayaan
bermasalah dengan kondisi :
o Potensi usaha masih bagus.
o Kemampuan anggota dalam memenuhi kewajiban yang masih ada.
o Usaha hanya mengalami permasalahan casflow yang bersifat sementara.
o Plafond pembiayaan berubah.
Secara teknis retrukturing dilakukan dengan :
o Suplesi, menambah jumlah maksimum pembiayaan dengan waktu pengembalian
tetap.
o Subrogasi, mengganti hak-hak kreditur oleh pihak ketiga karena anggota pembiayaan
yang baru telah memenuhi kewajiban kepada anggota pembiayaan yang lama.
o Novasi, membuat perjanjian baru dengan menghapus perjanjian lama.
Reconditioning
Dilakukan dengan persyaratan ulang kewajiban anggota adalah pembiayaan
bermasalah dengan kondisi :
o Potensi usaha masih bagus.
o Kemampuan anggota dalam memenuhi kewajban masih ada.
o Usaha hanya mengalami permasalahan casflow dan manjemen yang bersifat
sementara.
o Plafond pembiayaan tetap.
Secara teknis reconditioning dilakukan dengan :
o Perubahan anggunan.
o Bantuan manajemen.
c. Tindakan Kuratif
Tindakan dalam rangka penyelamatan pembiayaan yang sedang bermasalah dengan
pendekatan aspek legal formal. Tindakan ini dilakukan melalui :
Eksekusi, jenis eksekusi dapat dilakukan dengan :
o Parate eksekusi (non ligitasi)
Dilakukan dengan sukarela tanpa proses peradilan. Baik anggota sendiri yang
menjual jaminan maupun mempercayakan kepada BMT untuk menjual dan melunasi
kewajibanya.
o Eksekusi formal (ligitasi)
Dilakukan dengan proses peradilan, panitia lelang, pengadilan niaga dll.
Likuidasi, melalui penutupan dan penjualan seluruh aset kekayaan anggota dan
hasilnya digunakan untuk menyelesaikan seluruh kewajiban.
Collection agent, penagihan melalui pihak ketiga.
4. Jaminan
a. Pengertian
Jaminan berdasarkan ketentuan pasal 8 UU no. 7 tahun 1992 sebagaimana diubah
dengan UU no. 10 tahun 1998 tetang perBMTan adalah: Keyakinan atas kemampuan
dan kesanggupan anggota untuk melunasi pembiayaan sesuai dengan perjanjian.
b. Jenis barang yang dijaminakan
Blokir simpanan berjangka BMT
Blokir simpanan pancer BMT.
Perhiasan atau emas
Sertifikat tanah
Surat kendaraan bermotor
Kartu pedagang
Surat berharga
c. Pengelompokan jaminan
Jaminan utama, barang yang dibiayai.
Jaminan tambahan, berupa jaminan tambahan yang diserahkan kepada BMT selama
masa pembiayaan.
d. Nilai angunan
Pembiayaan modal kerja
1. Anggunan utama: 150% dari maksimum pembiayaan
2. Anggunan tambahan: minimum 100%
Pembiayaan investasi
1. Nilai angunan utama dan agunan tambahan dalam bentuk aktiva tetap minimum
150% dari pembiayaan.
2. Jika angunan adalah barang yang terdapat nilai penyusutannyamaka harus diatas
150% dari pembiayaan.
Manajemen pemasaran yang dilakukan oleh BMT Al-hadi dirrect selling, yaitu karyawan
mendatangi masyarakat untuk mengenalkan produk-produknya (jemput bola) dan juga
dengan:
1. Menciptakan perhatian anggota dengan cara mempercantik tubuh lembaga mulai dari
casingnya sampai pada dalamnya dan tidak hanya itu saja juga dibutuhkan adanya
kedekatan/keterikatan pada anggota.
1. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar BMT Al-hadi lebih kepada masyarakat yang mempunyai usaha mikro dan
pembiayaan produktif.
2. Targeting
Wilayah yang jadikan target BMT Al-hadi yaitu wilayah kabupaten bantul, tepatnya yaitu
berada di pasar-pasar wilayah bantul, alasan memilih wilayah ini karena dekat dengan kantor
pusat serta kurangnya system tenaga operasionalnya karena BMT ini merupakan BMT yang
baru berkembang.
Berdasarkan demografi, secara pasar BMT Al-hadi tertuju pada kalangan siswa, masyarakat
dan lingkungan sekitar perumahan terutama di pasar-pasar guna untuk mempermudah BMT
tersebut memperoleh informasi pasar.
3. Positioning
BMT Al-hadi ingin menciptakan image atau citra perusahaan di benak anggotanya sebagai
lembaga keuangan syariah yang nyaman serta terpercaya.
Dalam manajemen pemasaran BMT Al-hadi ini kegiatan pemasarannya dilakukan dengan
cara:
1. Promosi Produk
Tujuannya yaitu untuk meningkatkan masukan dana dari anggota. Dengan media tersebut
akan memberikan manfaat antara lain:
b. Pemberian insentif kepada nasabah yang memiliki simpanan dengan saldo tertentu
c. Pemberian cendera mata, hadiah serta kenang-kenangan lainnya kepada semua anggota yang
loyal.
Hal yang pertama dilakukan dalam penentuan desain produk adalah apa jenis produk
yang akan dihasilkan, kemudian harus membuat rancang bangun dari produk tersebut, setelah
itu mengadakan studi kelayakan terhadap produk yang akan dihasilkan, kemudian
mengemukakan produk itu dalam rapat yang melibatkan semua bagian. Apabila hasil rapat
tersebut sepakat dengan rancang bangun dari produk, maka tahap akhir mendisain produk
atau mencari bentuk dari format produk.
Dalam pemenuhan tenaga kerja (rekrutmen karyawan) yang professional BMT Al-hadi dalam
pelaksanaaanya melalui waktu yang cukup panjang agar dapat memperoleh SDM yang
memadai, memilki pengetahuan yang luas mengenai lingkungan internal bisnis, strategi
bisnis dan lingkungan bisnis yang dapat menjalankan progam-program yang telah di
rencanakan. SDM di BMT Al-hadi harus memiliki loyalitas yang tinggi dan komitmen
untuk meningkatkan potensi pengelola.
1. Prosedur Rekrutmen
Untuk mendapatkan karyawan yang benar-benar sesuai dengan keinginan BMT Al-
hadi maka dilakukan proses rekrutmen dengan metode seleksi psikotes, tes akuntansi, tes
komputer, penelusuran rekam jejak calon karyawan. Semua calon karyawan harus mengikuti
tes tersebut, dengan harapan BMT Al-hadi nanti memperoleh karyawan yang memenuhi
kriteria yang diharapkan.
3. Mengidentifikasi kualifikasi fisiologi, psikologi dan skill yang dituntut bagi job
tersebut.
1. Ketentuan Rekrutmen
a. Dalam memenuhi sumber daya insani (SDI) pengurus melakukan rekrutmen karyawan,
adalam penyelenggaraan rekrutmen harus mangacu ada prinsip-prinsip rekrutmen sebagai
berikut :
vii. Surat-surat keteranagn lain yang diperlukan ( SKKB dari Kepolisian dan surat-
kelengkapan lainnya)
viii. Menjadi nilai plus bagi pelamar yang hafidz, pandai qiro’ah, pandai MC atau bisa
menyetir
c. Seleksi rekruitmen dilakukan melalui seleksi psikotes, tes akuntansi, tes komputer,
penelusuran rekam jejak calon karyawan. Semua calon karyawan harus mengikuti tes
tersebut, dengan harapan BMT Al-hadi nanti memperoleh karyawan yang memenuhi kriteria
yang diharapkan.
2. Masa Percobaan
Setiap karyawan baru harus menjalani masa training selama 3 bulan, dan apabila memang
kinerja yang diharapkan bagus, maka pihak BMT Al-hadi akan menaikan pada jabatan
karyawan tidak tetap selama maximal 3 tahun. Kemudian akan diadakan tes kembali untuk
diangkat menjadi karyawan tetap.
Untuk mengetahui dan menjaga mutu para karyawan BMT Al-hadi secara periodik
mengadakan pelatihan untuk meningkatkan profesionalisme karyawan.
4. Peraturan Kerja
a. Hari Kerja
Hari kerja para karyawan BMT Al-hadi adalah 5 hari kerja, dari jam 8 pagi sampai jam 14
siang
b. Daftar Hadir
Tidak ada daftar hadir dalam BMT Al-hadi, tetapi sebelum memulai operasional seluruh
karyawan diwajibkan mengikuti briefing guna perencanaan operasional pada hari itu.
Apabila keryawan terlambat masuk kerja sampai 5 kali dalam seminggu tanpa alasan yang
dapat dibenarkan akan dikenakan sanksi.
a. Apabila karyawan tidak masuk kerja karena sakit atau terganggu kesehatannya,
maka karyawan yang bersangkutan harus memberikan pemberitahuan disertai Surat
Keterangan Dokter.
e. Istirahat
a. Karyawan mendapat hak istirahat pada hari kerja biasa selama 60 menit baik secara
utuh maupun secara akumulatif.
b. Pada saat istirahat bila hendak meninggalkan tempat kerja akan terlambat, harus
minta ijin terlebih dahulu kepada manajer. Apabila karyawan terlambat kembali ke
tempat kerjanya sehabis waktu yang diijinkan, maka ia harus melapor kembali kepada
atasan.
A. Kedisiplinan kerja
1. Menjaga dan melaksanan disiplin dalam kerja dan dapat bekerja sama dengan
sesama rekan karyawan lainnya
2. Menaati setiap peraturan-peraturan, pengumuman dan pemberitahuan-
pemberitahuan lainnya yang dikeluarkan oleh perusahaan.
3. Menjunjung tinggi nama baik perusahaan serta tidak melakukan perbuatan atau hal-
hal yang merugikan perusahaan.
4. Bertanggung jawab penuh atas segala tugas-tugas yang diberikan oleh perushaan
dan selalu menunjukan semangat/kemauan dalam bekerja serta melaksanakan setiap tugas
yang diberikan dengan sebaik-baiknya.
5. Selalu menjaga kebersihan tempat kerja dan mempunyai inisiatif dalam hal
mencegah kemungkinan timbulnya kerusakan-kerusakan yang merugikan perusahaan dan
wajib memelihara alat-alat kerja dengan sebaik-baiknya serta mengatur/menempatkan
kembali ketempatnya setelah habis jam kerja.
B. Kebersihan
C. ketertiban
Setiap karyawan wajib menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan kerjanya masing-
masing sehingga diharapkan akan tercipta ketertiban dan keamanan di seluruh lingkungan
perusahaan.
6. Hak-Hak Karyawan
A. Hak gaji
Setiap karyawan BMT Al-hadi berhak atas gaji yang ditanggung oleh BMT Al-hadi sesuai
dengan proporsi jabatan dan status kepegawainnya (karyawannya). System penggajian diatur
sebagai berikut:
1. Sumber Gaji
Sumber keuangan yang dapat dialokasikan untuk biaya penggajian adalah keuangan
bersumber dari pendapatan operasional BMT Amanah.
2. Komponen Gaji
2) Masa Kerja
3) Tunjangan Prestasi
Formulasi nominal dari pengaruh varable tersebut ditentukan oleh manajemen BMT Amanah.
a) Gaji pokok
b) Tunjangan jabatan
c) Tunjangan fungsional
d) Tunjangan prestasi
1. Gaji pokok
2. Tunjangan prestasi
1) Gaji diberikan setiap akhir bulan, di berikan pada tanggal 30 atau 31 di akhir bulan, gaji
di tranfer langsung ke rekening karyawan yang ada di BMT Al-hadi.
3) Penerahan gaji harus dibuktikan dalam ledger gaji dan harus ada bukti memorial berupa
slip gaji, baik untuk arsip maupun untuk karyawan.
B. Hak Cuti
1. Cuti tahunan
c) Cuti tahunan diberikan pada tahun tersebut jika tidak diambil maka hak cuti tahunan
hangus dan tidak bisa dikompensasikan dalam bentuk lain.
2. Cuti sakit
Cuti sakit diperkenankan apabila karyawan tersebut diharuskan mengambil cuti sakit
berdasarkan surat keterangan dari dokter. Apabila sakit tersebut berkepanjangan maka
ketentuanya sebagai berikut: 3 bulan peratama karyawan mendapat 100% gaji, 3 bulan ke dua
karyawan mendapat 75% gaji, 3 bulan ke tiga karyawan pendapat 50% gaji, 3 bulan ke empat
25% dari gajinya, ketika sudah 1 tahun karyawan tetap sakit maka manajemen BMT Amanah
memberhentikan karyawan tersebut.
3. Cuti Haji
Cuti haji diperkenan apabila ada karyawan yang ingin menjalankan ibadah haji, dan
karyawan tetap mendapat gaji pokok.
7. Sanksi-sanksi
A. Jenis Sanksi
Karyawan yang melanggar setiap peraturan umum dan atau tata tertib perusahaan, dapat
dikenakan sanksi-sanksi sebagai berikut:
1. Sanksi Ringan
Karyawan yang melakukan pelanggaran akan di berikan Surat Peringatan (SP), sanksi ini
maksimal 3 kali, jika melanggar lagi maka akan di kenakan sanksi sedang.
2. Sanksi Sedang
Sanksi jenis ini yaitu sanksi jenis menengah, jika karyawan melakukan kesalahan-kesalahan
yang berulang maka pihak manajemen BMT Al-hadi memberikan sanksi yaitu berupa
Skorsing, yang artinya karyawan dilarang masuk kerja untuk beberapa hari.
3. Sanksi Berat
Sanksi ini diberikan kepada karyawan yang melakukan pelanggaran keras seperti
pembocoran rahasia perusahaan atau melakukan kesalahan yang sangat fatal sehingga pihak
menajemen BMT Al-hadi melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada karyawan
yang bersangkutan.
System informasi manajemen di BMT Al-hadi pada saat sekarang menggunakan program
system computerisasi dan itu cukup membantu karyawan di dalam membuat laporan dan juga
bisa menyimpan data-data yang sangat penting.
BAB IV
Melihat strategi yang dilakukan oleh BMT Al-hadi dalam pengamatan sebelumnya dapat
dianalisis bahwa konsep yang diterapkan oleh lembaga bisa dimasukan dalam marketing. Hal
ini dapat dari konsep 4P :
1. Price (harga)
Harga dalam hal ini adalah bagi hasil yang ditawarkan oleh lembaga sangat menarik.
2. Product (produk)
Segala sesuatu yang ditawarkan untuk memuaskan dan keinginan anggota. BMT Al-
hadi memiliki produk yang bisa dijangkau segala lapisan masyarakat. Produknya antara
lain :Mudharabah,wadi’ah,pendidikan,Haji dan umroh.
3. Place (lokasi)
Strategi lokasi yang dilakukan oleh BMT Al-hadi cukup baik dengan lokasi kantor pusat
berada di tengah-tengah masyarakat desa sehingga memudahkan masyarakat untuk
melakukan transaksi langsung ke kantor.
4. Promotion (promosi).
Media promosi atau pemasaran yang digunakan oleh BMT Al-hadi menggunakan media
cetak, brosur, dan perorangan melalui marketing.
Dari segi kelulusan pendidikan, para karyawan BMT Al-hadi ada yang dari lulusan
Sarjana dan ada juga yang setara dengan atau setingkat SMA. Dalam bekerja para karyawan
mempunyai rasa kekeluargaan dan kebersamaan yang tinggi antara karyawan yang satu
dengan karyawan yang lainnya. Serta mempunyai etos kerja dan disiplin dalam bekerja.
Dilihat dari segi pendidikannya bervariatif., diharapkan dengan perbedaan latar belakang
pendidikan tersebut akan mampu membawa BMT Al-hadi ke arah yang lebih baik dan maju.
Di dalam BMT Al-hadi juga selalu dilaksanakan kegiatan kegiatan islami untuk memupuk
jiwa para pegawai. Hal ini terlihat dengan dilaksanakannya mengaji Al-Quran bersama setiap
pagi ,taushiyah, melaksanakan shalat berjamaah dan pengajian mingguan. Dengan adanya
hal ini diharapkan akan membentuk SDM yang lengkap dalam moral maupun spiritual.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh penulis tentang manajemen strategi yang
digunakan oleh BMT Al-hadi adalah startegi Enterprenuer, Jemput Bola, dari perpaduan
kedua strategi tersebut penulis berpendapat bahwa manajemen BMT Al-hadi cukup baik
karena cara tersebut sangat efektif untuk menarik calon anggota.
Berdasarkan analisa penulis bahwa sistem informasi manajemen di BMT Al-hadi dalam
menggunakan IT atau dikenal dengan Informasi Teknologi ini sudah cukup baik dan
terstruktur dengan baik dan rinci serta kalau ada komplain bisa dilakukan lewat sistem IT/
komputerisasi. Sistem informasi itu direalisasikan supaya dalam mencari informasi dan
menyimpanan data-data para nasabah bisa tersimpan dengan rapi dan menjadikan BMT Al-
hadi sebagai lembaga keuangan yang mempunyai sistem informasi yang lebih baik.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilaksanakan dalam praktik pengalaman lapangan
di BMT Al-Hadi, maka dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain:
1. Praktik Pengalaman Lapangan Prodi Perbankan Syari’ah adalah kegiatan
intrakurikuler yang dilaksanakan oleh mahasiswa Prodi Perbankan Syari’ah yang berbentuk
latihan ketrampilan maupun tugas-tugas lain yang berupa kerja praktik dalam rangka
meningkatkan kompetensi dan profesionalisasi yang bertujuan untuk terbentuknya praktisi
Perbankan Syari’ah yang profesional dan handal dengan serta berpegang teguh pada nilai-
nilai luhur keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Sebagai lembaga keuangan, BMT Al-Hadi memiliki stuktur organisasi yang sama
dengan koperasi, dimana struktur organisasi terdiri dari Rapat Anggota, Pengurus, dan
Pengelola. Masing-masing unsur dari struktur organisasi tersebut memilki tugas, tanggung
jawab dan wewenang yang berbeda. Hal ini bertujuan untuk memperoleh profesionalisme
kinerja masing-masing unsur.
B. Saran
Dari kesimpulan diatas, maka penulis selaku peserta PPL di BMT Al-Hadi mencoba
untuk menyumbangkan pemikiran yang mudah-mudahan dapat meningkatkan dan perbaikan
bagi panitia PPL maupun pelayanan dan profesionalisme kerja dari masing-masing personal
yang ada di BMT Al-Hadi. Saran dari penulis antara lainsebagai berikut:
1. Masing-masing personal yang ada didalam BMT Al-Hadi agar tetap meningkatkan
kinerja secara maksimal agar dapat mencapai pelaksanaan pelayanan terbaik bagi nasabah.
C. Penutup
Syukur Alhamdulillah, kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat, Hidayah serta Inayahnya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dengan baik dan lancar. Saya menyadari bahwa
penulisan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan, kesalahan dan ketidak sempurnaan
laporan ini. Oeh karena itu, kritik dan saran selalu kami harapkan sesuai dengan
kesempurnaan laporan penulis kami selanjutnya. Semoga laporan ini dapat memberikan
manfaat baik bagi diri sendiri maupun bagi para pembaca. Amin…
DAFTAR PUSTAKA