Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)


DI BMT AL HADI

DISUSUN OLEH

AHMAD SAWIR

NIM. 2009147

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


SEKOLAH TINGGI DAN BISNIS EKONOMI ISLAM AL-MUHSIN YOGYAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan taufik, hidayah dan inayahnya,
sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Laporan ini
disusun dalam rangka melengkapi persyaratan dalam mata kuliah PPL.
Penyusunan Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di buat guna memenuhi syarat untuk
menyelesaikan mata kuliah praktik pengalaman lapangan (PPL) pada program studi ekonomi islam
jurusan syari’ah di STEBI AL MUHSIN YOGYAKARTA . Meskipun tidak dapat saya pungkiri
ternyata bahwa dalam penyusunan laporan PPL ini penulis masih banyak mengalami kendala dan
kekurangan, itu semata-mata karena dari keterbatasan penulis, laporan ini penulis susun berdasarkan
Praktik Pengalaman Lapangan, hasil pengamatan dan referensi buku-buku yang berkaitan dengan
laporan ini.
Alhamdulillah dengan selesainya PPL yang berada di BMT Al-Hadi Yayasan Al-Hadi
Yogyakarta. semoga kami mampu menyelesaikan tugas kami menyususn laporan PPL ini sebagai
persyaratan dalam menyelesaikan Studi Ekonomi Syariah Jurusan perbankan Syariah dan bisnis
Ekonomi Islam STEBI AL-MUHSIN.
Penyusun laporan ini, tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu, penyusun
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dr. St. Habibah, M.Hum. MA Selaku Ketua STEBI Al Muhsin Yogyakarta
2. Bapak Dr. H. M. Anis Masduqi, Lc, M.Si. Selaku pemgasuh pondok pesantren Al hadi Yogyakarta.
3. Bapak Adek kurniawan lubis, M.E. Selaku Ketua Prodi perbankan syariah
4. Bapak Yayan Fauzi, M.E Selaku dosen Pembingbing Yang telah bersedia meluangkan waktu,
tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan serta arahan dalam dan penyusunan laporan ini.
5. Bapak Dwi Suatmoko Selaku manajer BMT Al hadi sekaligus pendamping lapangan pengalaman
lapangan(PPL).
6. Mba Anita Tri Setyaningsih yang telah memberikan layanan tentang berbagai hal yang diperlukan
dalam penyusunan laporan ini.
Atas semua bantuan baik segi materi dan jasa pada beliau di atas, penulis merasa sangat berhutang
budi yang sangat besar dan tidak mampu untuk membalasnya, hanya dengan berdoa semoga kebaikan
dan amal pahalanya mendapatkan balasan yang berlipat ganda. Amin Ya Robbal ‘Alamin.
Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para
pembaca pada umumnya, untuk pengembangan di masa-masa yang akan datang.

Yogyakarta, 19 Agustus 2023

Penulis
Ahmad Sawir
PENGESAHAN

Laporan Praktek Pengalaman mahasiswa STEBI AL-MUHSIN Program Studi


Perbankan Syari’ah Tahun Akademik 2023 yang dilaksanakan pada tanggal 24 juli s/d telah
memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam buku Pedoman Praktek Pengalaman
Lapangan STEBI AL-MUHSIN dan disahkan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
salah satu tugas Program Studi.

Bantul 19 Agustus 2023

Dosen pembimbing
1.Yayan Fauzi.,M.E
2.

Ketua
Ketua prodi
Adek Kurniawan Lubis.,ME.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
PENGESAHAN...................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang.........................................................................................................................4
1.2. Ruang Lingkup.......................................................................................................................5
1.3 Tujuan dan Manfaat..................................................................................................................6
BAB II..................................................................................................................................................7
GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK.....................................................................................7
PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)................................................................................................7
A. Naman Instansi, Alamat, dan Sejarah Berdirinya................................................................7
B. Struktur Organisasi..............................................................................................................10
C. Ruang Lingkup, Wewenang dan Mekanisme......................................................................10
D. Ruang Lingkup Produk.........................................................................................................13
E. Prosedur dan Mekanisme Operasional...............................................................................19
BAB III...............................................................................................................................................27
HASIL PENGAMATAN PPL..........................................................................................................27
A. Pengamatan Tentang Manajemen Pemasaran........................................................................27
B. Pengamatan Tentang Manajemen Operasional..................................................................29
C. Pengamatan Tentang Manajemen Sumber Daya Manusia................................................29
D. PENGAMATAN TENTANG MANAJEMEN STRATEGI................................................36
E. PENGAMATAN TENTANG MANAJEMEN TEKONOLOGI INFORMASI................37
BAB IV...............................................................................................................................................38
ANALISIS DAN PEMBAHASAN....................................................................................................38
A. Analisis Tentang Manajemen Pemasaran............................................................................38
B. Analisis Tentang Manajemen Operasional.........................................................................39
C. Analisis Tentang Manajemen Sumber Daya Manusia........................................................39
D. Analisis Tentang Manajemen Strategi.................................................................................40
E. Analisis Tentang Manajemen Sistem Informasi.................................................................40
BAB V.................................................................................................................................................41
PENUTUP..........................................................................................................................................41
A. Kesimpulan.............................................................................................................................41
B. Saran......................................................................................................................................41
C. Penutup...................................................................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................43
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perguruan tinggi merupakan tempat dimana para mahasiswa dibekali ilmu yang suatu
saat dapat diaplikasikan kedalam dunia kerja. Namun kerap kali yang terjadi saat ini adalah
kurang selarasnya kurikulum yang diajarkan di bangku kuliah dengan dunia kerja sehingga
mahasiswa yang telah memiliki bekal keilmuan yang baik sekalipun apabila tidak
mempunyai pengetahuan dan memahami lingkungan kerja maka akan mengalami kesulitan
ketika beradaptasi dengan dunia kerja yang sesungguhnya.
Konsep Praktek Pengalaman Lapangan atau Internship, sudah dikenal sejak lama sebagai
suatu sarana pelatihan diri untuk mengaplikasikan keilmuan yang sudah di dapat di bangku
kuliah sehingga mahasiswa akan mendapat kesempatan untuk mengembangkan cara berpikir,
menambah ide-ide yang berguna dan semakin memahami yang terjadi di lapangan. Harapan
jangka panjangnya mahasiswa akan mampu mempersiapkan diri dalam dunia kerja terlebih
lagi akan mampu menciptakan lapangan kerja yang baru berdasarkan ilmu dan pengalaman
yang telah diperolehnya. Beberapa hasil studi menunjukkan bahwa pendekatan pelatihan
dalam bentuk Praktek Pengalaman Lapangan ini berpengaruh terhadap peningkatan
ketrampilan dan sikap kerja keras para pesertanya. Hal ini karena mahasiswa berkesempatan
belajar sambil bekerja sehingga mereka dapat menarik pelajaran dari kekeliruan dan
keberhasilan dalam praktek selama Praktek Pengalaman Lapangan.
Kemudian dengan adanya Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Program Studi Ekonomi
Islam jurusan perbankan syariah merupakan suatu bentuk aktivitas perkuliahan kurikuler
dengan desain tertentu yang bersifat praktis sebagai langkah perpaduan berbagai komponen
pengajaran serta aplikasi dari berbagai teori – teori yang diterima dalam perkuliahan dengan
praktik di lapangan. Praktik pengalaman lapangan (PPL) program studi ekonomi islam
jurusan perbankan syariah, yang dilaksanakan di beberapa lembaga keuangan syariah.
Untuk itu dengan diadakan PPL yang bertempat di Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Al-H adi
diharapkan mahasiswa mempunyai bekal yang lebih dan mempunyai keberanian dalam
mengahadapi persaingan yang semakin banyak di era globalisasi.
1.2. Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis yang menjadi mahasiswa Jurusan Perbankan
syariah & bisnis Ekonomi Islam STEBI AL-MUHSIN ini, ditempatkan di BMT AL-HADI.

BMT AL-HADI merupakan lembaga keuangan yang seluruh proses simpan pinjam dikemas
secara syariah berupa Baitul Maal wat Tamwil (BMT). Dalam sisi ekonomi, jasa produk yang
dihasilkan bukan dalam bentuk bunga melainkan sistem bagi hasil dan jual beli.

BMT AL-HADI sebagai sebuah lembaga keuangan, dalam melaksanakan kegiatannya


menggunakan dua pola, yaitu pertama menghimpun dana masyarakat atau simpanan (funding). Kedua
menyalurkan dana kepada masyarakat atau pembiayaan (leanding). Produk simpanan BMT AL-HADI
yaitu berupa mudharabah, wadi’ah, berjangka , pendidikan,haji dan umroh ,Qurban. Sedangkan dalam
produk pembiayaan yaitu berupa musyarakah,murabahah, Ijarah, sewa atau jasa.

Adapun ruang lingkup laporan PPL ini adalah BAB I Pendahulan, meliputi latar belakang, ruang
lingkup, Tujuan dan Manfaat. BAB II Gambaran Lokasi PPL, meliputi Nama Instansi, Alamat,
Sejarah Struktur Organisasi/Filosofi Perusahaan, Ruang Lingkup Produk/jasa, Prosedur dan
Mekanisme Operasional. BAB III Hasil Pengamatan, meliputi Pengamatan Tentang Pemasaran,
Pengamatan Tentang Manajemen Operasional, Pengamatan Tentang SDM, Pengamatan tentang
Strategi. BAB IV Analisis dan Pembahasan meliputi Analisis Tentang Manajemen Pemasaran,
Analisis Tentang Manajemen Operasional/ Produksi, Analisis Tentang SDM, Analisis tentang
Strategi. BAB V Penutup meliputi Simpulan, Saran, Penutup.

1.3 Tujuan dan Manfaat


1.1 Tujuan

Dalam melakukan kegiatan Praktik Pengalaman lapangan (PPL) terdapat beberapa tujuan
yaitu:

1. Untuk menerapkan teori ilmiah yang telah dipelajari dari bangku perkuliahan terhadap objek
yang diteliti di perusahaan.

2. Untuk mempelajari kondisi atau mekanisme di perusahaan, sehingga dapat dengan cepat
menyesuaikan diri pada saat terjun ke dunia bisnis yang sekarang ini semakin berkembang dan
maju pesat.

3. Untuk menambah kepercayaan diri dan keberanian serta tanggung jawab dalam
melaksanakan tugas yang dipercayakan oleh instansi / perusahaan kepada mahasiswa ataupun
mahasiswi.
4. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi dijurusan Ekonomi perbankan
Syariah di STEBI AL-MUHSIN

2.2 Manfaat

Setiap kegiatan, selain memiliki tujuan juga memiliki manfaat. Sedangakan manfaat dari
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di BMT Al-hadi:

1.Mahasiswa

a. Dapat mengetahui produk-produk BMT Al-hadi yang sesuai dengan syariat islam.

b) Untuk memberikan kesempatan terhadap mahasisswa untuk megembangkan diri dalam


profesional kerja.

c) Agar mahasiswa memberikan kontribusi-kontribusi pemikirannya dalam membantu BMT


Al-hadi untuk mengembangkan diri.

d) Memberikan kesempatan mahasiswa untuk mengkaji suatu hal yang baru yang dapat
mahasiswa jadikan ide untuk membuat skripsinya

2. STEBI AL-MUHSIN

a) Dapat meningkatkan kualitas atau kemampuan mahasiswa STEBI AL-MUHSIN

b) Dapat memperluas dan meningkatkan jaringan serta kerjasama dengan pihak Lembaga
Keuangan Syariah khususnya dengan BMT Al-hadi

3. BMT Al-hadi

a) Dapat menerima ide dan pemikiran dari mahasiswa PPL untuk perkembangan dan
kemajuan BMT AL-hadi
BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK

PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

A. Naman Instansi, Alamat, dan Sejarah Berdirinya


1. Gambaran Umum BMT AL-HADI

Dalam pelaksanaan Praktik Lapangan (PPL), tempat yang dipakai adalah BMT Al-Hadi,
yang berlokasi di Kabupaten Bantul, Kecamatan Sewon, tepatnya berada di Jl. Arumdalu,
Krapyak Wetan, RT 08 Panggungharjo, Sewon, Bantul, D.I.Y. No. Telp/fax. 0896-4854-
0898, E-mail :

BMT Al-hadi ini merupakan Unit Jasa Keuangan Syariah Koperasi Pondok Pesantren Al-
Hadi merupakan lembaga keuangan yang berbadan hukum sebagai satu bidang ekonomi yang
bernaung di bawah yayasan pesantren al-hadi.

BMT Al-Hadi ini mempunyai 1 kantor pusat yang berada di jln. Arumdalu, Krapyak
Wetan, RT 08 Panggungharjo, Sewon, Bantul, yang menjadi tempat Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) kami yang beranggotakan 5 orang saat ini Dengan sistem setiap harinya
bergantian di Rolling. Kantor pusat ini merupakan wujud dari upaya BMT Al-Hadi untuk
memperluas dan mengembangkan lembaga keuangan syariah yang ada di indonesia.

Sejarah berdirinya BMT Al-Hadi berawal Dari Rekomendasi dari beberapa donatur rutin
yayasan Al-Hadi, pesantren Al-Hadi untuk mendirikan BMT, setelah itu ada musyawarah
dari beberapa pengurus yayasan Al-hadi, Pesantren Al-Hadi untuk mendirikan BMT maka
disepakati pada bulan Juli 2022. Bertepatan peresmian pondok pesantren Al-Hadi komplek
putri.

Selanjutnya pada awal Agustus 2022 mulai persiapan untuk membuka kantor seperti
cetak brosur, persiapan tempat dan operasional lain yang diperlukan, dan pada tanggal 13
Agustus 2022 BMT Al hadi resmi di buka. Latar belakang pendirian BMT Al-Hadi yaitu
sebagi berikut:

a. Menghidupkan Kembali BMT yg pertama karna perpindahan yayasan pesantren.

b. Sulitnya akses permodalan ke lembaga keuangan.


c. Masih sulit dakwah menyentuh kalangan mikro/masyarakat kecil.

d. Upaya nyata dalam mewujudkan program ekonomi Yayasan Al-Hadi Pesantren Al-
Hadi Yogyakarta.

Adapun visi dan misi BMT Al-Hadi yang dijalankan adalah:

Visi

Mewujudkan kesejahteraan umat Islam khususnya anggota dengan penguatan


pelaksanaan prinsip-prinsip ekonomi berdasar syariah.

Misi

Mengelola BMT dengan :

1. Penguatan modal

2. Penguatan lembaga (standar SDM, Operasi, Software & Aplikasi Syariah)

3. Penguatan pendampingan (Manajemen, Ruhiah dan kemitraan)

4. Penguatan produk

5. Penguatan Service Home Banking, SALUT (Sederhana, Aman, Lancar, Utuh dan
Transparan)

6. ATM (Adil, Transparan, Menentramkan).

Tujuan

1. Meningkatkan pendapatan anggota dan masyarakat umumnya,

2. Mengatasi ketimpangan ekonomi dan sosial,

3. Mempunyai posisi tawar/daya saing anggota dan mitra binaan melalui kegiatan
pendukung lainya,

4. Peningkatan produktivitas usaha yang maksimal,

5. Pendapatan yang mampu mendorong pertumbuhan perkembangan usaha.


Manajemen BMT Al-Hadi berkomitmen selalu berorientasi untuk :

1. Menjadikan BMT Al-Hadi sebagai partner pembiayaan yang utama bagi anggota.

2. Menjamin kepuasan anggota.

3. Menciptakan lingkungan kerja yang ramah, elegan, berwibawa, dan penuh keakraban.

4. Menjalankan operasional pengelolaan BMT dengan pendekatan Cost leader atau


efisiensi.

5. Menghasilkan keuntungan yang pantas dengan asas keadilan bagi semua stake
holders.

6. Melakukan peningkatan berkelanjutan untuk memperbaiki kinerja BMT dengan


penerapan Sistem Manajemen Mutu.

7. Memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan Hidayatullah dan izzul islam


wal muslimin.

B. Struktur Organisasi

Pengasuh utama :

Nyai Hj.Umamah Dimyathi

Pengasuh:

Dr.Hm.Anis Masduqi,LC.MSI.

Direktur:

Dr.Moch Taufiq Ridho,M. Pd

Manajer BMT:

Dwi Suatmoko

Dewan Pengurus Dan Manajemen Oprasional:

Anita Tri Setyaningsih


C. Ruang Lingkup, Wewenang dan Mekanisme
Job description

1. Ketua

1. Menjalankan tugas memimpin rapat-rapat anggota dan rapat pengurus, dan memberikan
laporan pertanggung jawaban kepada anggota pada rapat anggota.

2. Menjalankan tugas kepemimpinan diantara anggota pengurus.

3. Membina pengelola.

4. Menandatangani surat-surat berharga dan surat-surat lainnya dalam penyelenggaraan


semua usaha BMT Amanah

5. Menjalankan tugas sebagaimana diamanahkan sesuai dengan ketentuan AD/ART


khususnya dalam hal pencapaian tujuan, visi, misi dan prinsip dasar usaha.

Dengan sekertaris, apabila kegiatan menyangkut bidang idiil BMT Al-Hadi, tata usaha
umum, personalia seperti buku anggota, SK pegawai dan lain-lain.

Dengan bendahara, meliputi bidang keuangan seperti penanda tanganan laporan keuangan,
investasi, perjanjian terkait keuangan dan lain-lain.

Dengan manajer, meliputi perjanjian kerjasama dengan pihak lain.

2. Sekertaris

1. Menyelenggarakan dan memelihara buku-buku organisasi (buku daftar anggota,


membuat serta memelihara berita acara yang asli dan lengkap dari rapat-rapat anggota
pengurus).

2. Menyelenggarakan dan memelihara arsip-arsip keputusan rapat anggota, rapat pengurus


dan surat menyurat.

3. Memelihara tata kerja, merencanakan peraturan-peraturan khusus serta ketentuan


lainnya.

4. Menyusun laporan-laporan organisasi.

5. Bertanggung jawab atas pemberitahuan kepada anggota sebelum rapat anggota diadakan
sesuai dengan AD/ART.
3. Bendahara

1. Merencanakan anggaran pendapatan dan belanja unit usaha.

2. Mencari dana dengan menghimpun simpanan dan sumber dana lain yang potensial.

3. Memelihara semua harta kekayaan lembaga.

4. Mengatur pengeluaran uang agar tidak melampaui anggaran.

5. Menyiapkan laporan keuangan secara periodik.

6. Membimbing dan mengawasi pekerjaan manajer dalam pengadministrasian keuangan.

7. Bersama dengan manajer, menandatangani rekening buku bank.

8. Memberikan catatan-catatan keuangan usaha.

9. Memverifikasi dan memberikan saran kepada ketua tentang berbagai situasi dan
mengatur efektifnya pengamanan kekayaan, rekening bank atas nama koperasi dan
komite pembiayaan.

4. Manajer

1. Fungsi utama jabatan

Merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan seluruh aktifitas lembaga yang


meliputi penghimpunan dana dari pihak ketiga serta penyaluran dana yang merupakan
kegiatan utama lembaga serta kegiatan-kegiatan yang berhubungan langsung dengan
aktifitas utama dalam upaya mencapai target.

2. Tanggung jawab

a. Tersusunnya sasaran, rencana jangka pendek, rencana jangka panjang serta proyeksi
(finansial maupun non finansial)

b. Tercapainya target yang telah di tetapkan secara keseluruhan.

c. Terselenggaranya penilaian kerja terhadap karyawan

d. Tercapainya lingkup kerja yang aman dan nyaman untuk semua karyawan untuk
pencapaian target.

e. Terjalinnya kerjasama dengan pihak lain dalam rangka memenuhi kebutuhan lembaga.

f. Terjaganya dana-dana anggota yang terhimpun dan pembiayaan yang diberikan kepada
seluruh anggota.

g. Menjaga BMT agar dalam aktifitasnya senantiasa tidak lari dari visi dan misinya.

3. Wewenang
a. Memimpin rapat komite untuk memberikan keputusan terhadap pengajuan pembiayaan.

b. Menyetujui atau menolak secara tertulis pengajuan rapat komite secara musyawarah
dengan alasan yang jelas.

c. Menyetujui pengeluaran uang untuk pengeluaran kas kecil dan biaya operasional lain
sesuai dengan batas wewenang.

d. Memberikan teguran dak sanksi atas pelanggaran yang dilakukan bawahan

e. Mengusulkan promosi, rotasi, dan PHK yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

f. Memutuskan dan menolak kerjasama dengan pihak lain dalam kegiatan utama (simpan
pinjam) dengan alasan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

5. Manajer operasional

1. Fungsi utama jabatan

Merencanakan, mengarahkan, mengontrol serta mengevaluasi seluruh aktifitas di bidang


operasional baik yang berhubungan dengan pihak internal maupun eksternal yang dapat
meningkatkan profesionalisme BMT khususnya dalam pelayanan terhadap mitra maupun
anggota.

2. Tanggung Jawab

a. Terselenggaranya pelayanan yang memuaskan (service exxelent) kepada anggota BMT

b. Terevaluasi atau terselesaikannya seluruh permasalahan yang ada dalam operasional


BMT.

c. Terbitnya laporan keuangan, perkembangan pembiayaan, dan laporan mengenai


penghimpunan dana anggota secara lengkap dan akurat serta sah baik harian, bulanan,
maupun sesuai periode yang dibutuhkan.

d. Terarsipnya seluruh dokumen-dokumen keuangan, dokumen lembaga, serta dokumen-


dokumen penting lainnya.

e. Terarsipnya surat masuk dan keluar serta notulasi rapat manajemen dan rapat
operasional.

f. Terselenggaranya seluruh aktifitas rumah tangga BMT yang mendukung aktifitas BMT.

g. Terselenggaranya absensi dan dokumentasi hasil penilaian karyawan.

3. Wewenang

a. Mengeluarkan biaya operasional rutin dalam batas wewenang

b. Mengajukan biaya operasional dan kebutuhan-kebutuhan lain yang dibutuhkan untuk


mendukung pekerjaan di bidang operasional kepada manajer untuk dipertimbangkan.
c. Menyetujui penarikan kas untuk penarikan tabungan dalam batas wewenang.

d. Melakukan kontrol terhadap kehadiran karyawan.

e. Menegur karyawan dibidang operasional ketika bekerja tidak sesuai dengan prosedur
yang berlaku.

f. Menyetujui pemotongan biaya administrasi tabungan untuk tabungan yang tidak


bermutasi selama 6 bulan atau sesuai dengan kebijakan BMT.

g. Memberikan masukan dan membantu bagian operasional lainnya yang memerlukan


bantuan, dalam kapasitasnya sebagai manajer operasional.

D. Ruang Lingkup Produk


BMT Al-Hadi mempunyai beberapa produk antara lain: produk simpanan (funding),
produk pembiayaan (leanding). Selain itu BMT Al-Hadi juga mempuyai Layanan dan Jasa
Keuangan ATM.

1. Produk-produk simpanan (funding)

a. Mudharabah

1. Simpanan mudharabah (bagi hasil) yang diperuntukan bagi perorangan maupun


lembaga dengan maksud investasi, keamanan maupun perencanaan keuangan masa
depan.

2. Simpanan Mudharabah untuk diperuntukkan bagi peminat produk BMT atau koprasi,
karenanya nasabah yang bersangkutan tidak diwajibkan menjadi anggota dan
membayar simpanan bersyarat keanggotaan. Status nasabah bagi BMT attau koperasi
adalah calon anggota.

3. Pembukaan rekening simpanan mudharabah dapat dilakukan dengan penyetoran awal


minimal Rp.30.000,- Tampa biaya administrasi

4. Rekening simpanan tidak dikenakan potongan administrasi bulanan maupun jenis


potongan lainnya,

5. Penyetoran simpanan minimal adalah Rp.10.000,- dan untuk penarikan harus


menyisakan tabungan sebesar Rp.30.000,- endapan untuk pembukaan buku tabungan
pertama.

6. Penyetoran dan penarikan dapat dilakukan kapan saja sesuai dengan jam kerja kantor,

7. Penyetoran dapat dilakukan oleh siapapun dan penarikan hanya boleh dilakukan oleh
pemegang kuasa rekening tabungan,
8. Pemilik rekening simpanan mudharabah memperoleh buku tabungan yang dapat
dijadikan bukti transaksi dan bukti kepemilikan rekening,

9. Jika dengan sengaja atau kelalaian dan buku tabungan hilang maka yang bersangkutan
dibebankan biaya buku sebesar Rp. 10.000,-

10. Dana yang terhimpun akan disalurkan dalam bentuk pembiayaan usaha produktif
yang halal maupun sektor riil BMT,

11. BMT Al-Hadi memberikan imbalan berupa bagian bagi hasil kepada seluruh nasabah
simpanan dari pendapatan BMT dalam satu bulan berjalan,

12. Nisbah bagi hasil antara anggota dan BMT adalah 25:75%

13. Perhitungan besaran imbalan atau bagi hasil ditentukan dari laba kotor BMT (revinue
sharing) yang bersumber dari pendapatan bagi hasil pembiayaan, margin pembiayaan
dan sektor riil BMT dan didasarkan pada saldo rata-rata harian dibukukan pada setiap
akhir bulan,

14. Sebelum diluncurkannya produk lain yang spesifik dengan akad tertentu maka
simpanan sakinah ini dapat dimanfaatkan sebagai simpanan Qurban, Aqiqah, Hari
Raya, Haji dan lain-lain.

b. Simpanan Qurban

Produk simpanan ini depersembahkan khusus bagi anda yang ingin menunaikan ibadah
qurban agar berqurban terasa lebih ringan dengan berbagai pilihan jangka dan jumlah
setoran bulanan yang dapat disesuaikan dengan keungan anda.

BMT Al-Hadi membuka produk “simpanan Qurban” dengan ketentuan sebagai


berikut:

1. Setoran awal ringan

2. Tersedia jangka waktu dan setoran bulanan

3. Pencairan dapat dipercepat atau ditunda (sesuai dengan hari raya idul adha)

4. Bebas pajak dan potongan bulanan

5. Fasilitas autodebet setoran bulanan

6. Dapat ditarik tanpa ada pengendapan dana

7. Dapat souvenir menarik

8. Fasilitas pengadaan, perawatan, pengiriman dan pendistribusian hewan qurban

9. Bekerjasama dengan lembaga zakat nasional BMH (bagi calon anggota berkenan
untuk dibantu dalam pendistribusian).
Simulasi Simpanan Qurban

Tahun 2022 Tahun 2023

Perk. Harga Setoran/bln Perk. Harga Setoran/bln

2.500.000 208.000 3.175.000 132.000

2.222.500 186.000 2.822.500 118.000

1.905.000 159.000 2.420.000 101.000

2. Produk-produk Pembiayaan (leanding)

a. Usaha\musyarakah

BMT Al-Hadi membuka produk Musyarakah dengan ketentuan sebgai berikut:

1. Penggunaan pembiayaan ini adalah untuk kebutuhan usaha produktif yang


diprioritaskan pada sektor perdagangan, home industry dan jasa.

2. Dalam pembiayaan ini BMT berlaku sebagai pemilik modal dan anggota sebagai
pelaksana usaha.

3. Keuntugan yang diperoleh BMT adalah bagi hasil.

4. Pembiayaan ini bersifat trusty financing (kepercayaan penuh) dimana BMT


memberikan kepercayaan bagi anggota untuk mengelola dana yang direalisasikan.

5. Untuk memastikan anggota menjalankan usaha dengan baik, pembiayaan ini wajib
disertai dengan agunan berupa BPKB atau Sertifikat.

6. BMT tidak mengintervensi pengelolaan usaha yang dijalankan oleh anggota.

7. BMT dan anggota melakukan transaksi bagi hasil sesuai kesepakatan nisbah kedua
pihak dengan prinsip bagian terbesar adalah bagian mudhorib atau anggota.

8. Proses bagi hasil dilakukan selama modal dari BMT Al-hadi masih ada pada anggota,
sehingga jika anggota melunasi kewajiban sebelum jangka waktu yang disepakati
bersama maka BMT hanya mengambil hak bagi hasil sampai pada bulan berikutnya.
9. Pengembaliaan pokok pembiayaan dan bagi hasil disesuaikan dengan karakteristik
usaha yang dijalankan, berupa angsuran maupun jatuh tempo.

10. Apabila terjadi kerugian bukan atas kelalaian anggota maka kerugian dalam bentuk
uang ditangung oleh BMT sedangkan anggota menanggung kerugian dalam bentuk
kehilangan usaha dan nama baik.

11. Anggota pembiayaan dapat mengajukan kembali jika telah terbayar minimal 50% dari
total kewajibannya dan memenuhi kelayakan penilaian BMT.

12. Pengajuan pembiayaan wajib didahului dengan registrasi anggota dan membuka
simpanan wajib pembiayaan.

13. Realisasi pembiayaan ini dikenakan biaya administrasi pembiayaan sebesar 2% dari
nilai total pembiayaan dan biaya materai.

b. Murabahah

BMT Al-Hadi membuka produk Murabahah dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Pembiayaan ini merupakan pembiayaan dengan sistem jual beli dimana BMT selaku
penjual dan anggota sebagai pembeli, produk ini dimaksudkan untuk memenuhi
kebutuhan barang untuk modal maupun untuk konsumsi.

2. Sasaran produk ini adalah penawaran barang-barang produksi bagi para pelaku usaha
dan barang konsumsi atau perabot untuk rumah tangga seperti sofa, lemari es, tv,
mesin cuci, laptop dan lain-lain.

3. Plafon pembiayaan untuk murabahah untuk saat ini adalah 50 juta rupiah.

4. Untuk menjamin kepastian pembiayaan maka wajib disertakan angunan dalam setiap
pengajuan berupa BPKB, Sertifikat maupun barang itu sendiri.

5. Pengajuan pembiayaan wajib didahului dengan registrasi anggota dan membuka


simpanan wajib pembiayaan.

6. Realisasi pembiayaan MBA dikenakan biaya administrasi sebesar 2% dan biaya


materi sesuai dengan kebutuhan.

7. Harga jual BMT kepada anggota adalah harga dasar barang ditambah dengan margin
keuntungan BMT. Besarnya ditentukan oleh BMT dan anggota dalam negosiasi,
sehingga antara satu anggota dengan yang lain bisa jadi berbeda.

8. Untuk memudahkan maka dibuat tabel angsuran murabahah.

9. Jangka waktu pembiayaan adalah maksimal 1 tahun.

10. Anggota pembiayaan dapat mengajukan kembali jika telah terbayar minimal 50% dari
total kewajibannya dan memenuhi kalayakan penilaian BMT.
c. Ijaroh Muntahiyya Bit Tamlik (IMBT)

BMT Al-Hadi membuka produk Bai At takjir / Ijaroh Muntahiyya Bittamlik (IMBT)
dengan ketentuan sebagai berikut:

1. IMBT adalah suatu akad sewa yang diakhiri dengan pengalihan hak kepemilikan baik
dengan cara penjualan maupun hibah,

2. Prinsip produk ini adalah BMT memberikan layanan jasa manfaat atas suatu barang
tertentu dengan menetapkan biaya jasa sewa kepada anggota,

3. Sasaran produk ini adalah pedagang pasar, tukang becak, tukang ojek maupun
anggota yang lain yang menginginkan penambahan modal atau dana tunai untuk
kebutuhan pengembangan usaha maupun konsumsi,

4. Bagi pedagang pasar realisasi IMBT dilakukan dengan membeli terlebih dahulu asset
berupa lapak atau kios yang dimiliki oleh pedagang kemudian BMT menyewakan
lapak tersebut kepada padagang selama masa yang disepakati dengan hitungan
tertentu sehingga diakhir periode BMT dapat menghibahkan kepemilikan asset
tersebut kepada yang bersangkutan,

5. Begitu pula dengan tukang becak, tukang ojek dan lain-lain,

6. Plafon pembiayaan IMBT adalah Rp. 15.000.000 dan ketentuan maksimum realisasi
adalah senilai dengan nilai barang yang disewakan,

7. Untuk menjamin kepastian pembiayaan maka wajib disertakan agunan dalam setiap
pengajuan berupa KTA pedagang, Ojek, becak atau barang itu sendiri,

8. Pengajuan pembiayaan wajib didahului dengan registrasi anggota dan membuka


simpanan wajib pembiayaan,

9. Realisasi pembiayaan IMBT dikenakan biaya administrasi sebesar 2% dan biaya


materai sesuai dengan kebutuhan,

10. Untuk memudahkan perhitungan angsuran maka dibuat tabel angsuran IMBT,

11. Jangka waktu pembiayaan adalah maksimal 200 hari untuk harian dan 24 bulan
untuk bulanan,

12. Didalam akad realisasi IMBT, hanya disepakati klausul sewa menyewa. Adapun
pengalihan hak kepemilikan atas barang setelah lunasnya angsuran maka
dicantumkan pada akad yang terpisah.

3. Layanan dan Jasa Keuangan

1. Tagihan layanan umum seperti: PLN, PAM Palyja, PAM, Bintoro, PAM, BSD, dan
AETRA
2. Isi ulang pulsa handpone seperti: Simpati, Kartu AS, XL, Prabayar, Mentari, StarONe,
IM3, IM2, Fren, Esia, Flexi, Trendy, Smart, HEPI, 3, dan Axis.

3. Tagihan telepon pasca bayar seperti: Telkom, Matrix, Kartu HALO, Xplor, Flexi,
Fren, Esia, Smart, dan StarOne.

4. Cicilan seperti: FIF, ACC, Toyota Astra Finanace, Pratama Finance, Trihamas
Finanace, dan KITA Finance.

5. Pembayaran zakat seperti: Wakaf Al-Qur’an. Baitul Maal Hidyatullah, Dompet


Dhuafa, Rumah Zakat, UPS BMT AMANAH Syariah.

6. Personal Loan sepert: KTA SCB, KTA HSBC, Pinjaman HSBC, KTA RBS/ABN
AMRO, dan Personal Loan Citibank.

7. Tranfer Online dan Realtime seperti :

- Tranfer antar rekening BMT AL-HADI

- Tranfer online real time ke bank lain anggota jaringan ALTO, ATM Bersama dan
Prima.

8. Tagihan kartu kredit seperti: Amanah kartu kredit, semua kartu kredit Visa,
Mastercard, Amex, dan JCB yang terbit di indonesia.

9. Tiket pesawat terbang seperti: Garuda indonesia, Citilink-Garuda indonesia, Air Asia,
Mandala, Lion Air dan Voltras.

10. Biaya pendidikan seperti: Universitas Indonesia, Al Azhar Syifa Budi, Al-Azhar,
BPK Penabur, PAHOA, Kairos Gracia, Santa Angela Bandung, UKSW, UNS, UNAKI,
Universutas Parahyangan.

11. Tagihan internet dan TV berlangganan seperti: Telkom Speedy, CBN, I-PAY dan
Indovisioan.

12. Asuransi seperti: Prudantial, Allianz, SIGNA, Manulife, Sequislife, Commonwealt


life, Equity life, Asuransi Astra Buana, Takaful Keluarga, ACE life Assurance.

E. Prosedur dan Mekanisme Operasional


1. Funding (simpanan)
Adapun proses dan mekanisme funding yang dilakukan BMT Al-Hadi adalah
sebagai berikut:
a. Pembukaan Rekening
1) Membawa foto copy KTP/ SIM atau sejenisnya sebagai identitas diri.
2) Mengajukan aplikasi permohonan pembukaan rekening tabungan berjangka dengan
sistem mudharabah diisi sesuai dengan identitas diri pemohon.
3) Menandatangani Specimen pada buku-buku tabungan berjangka.
4) Nasabah menyerahkan uang tunai kemudian teller menerima uang tunai tersebut dan
mencantumkan jumlah uang yang diterima pada tabungan berjangka.
b. Penyetoran
1) Dilakukan dengan mencantumkan nama dan besarnya uang kemudian disetorkan
kepada teller.
2) Teller kemudian menerima uang tunai dan mencantumkan jumlah uang yang
diterima pada rekening tabungan berjangka pemilik masalah tersebut.
c. Pemberian Bagi Hasil
Besarnya bagi hasil yang diterima nasabah dihitung sesuai pendapatan yang
diperoleh pihak BMT Al-hadi dengan saldo rata-rata dari anggota.

2. Leanding (pembiayaan)
Adapun prosedur dan mekanisme leanding yang dilakukan pada BMT Al-
Hadi adalah sebagai berikut:
a. Pengajuan pembiayaan
Persyaratan pengajuan pembiayaan adalah sebagai berikut:
1) Mengisi formulir pengajuan pembiayaan
2) Fotocopy KTP calon peminjam
3) Fotocopy KTP suami/istri peminjam
4) Fotocopy kartu keluarga
5) Fotocopy jaminan
6) Survey kelayakan oleh petugas
7) Pemberithuan kepada pemohon yang disetujui atau tidak
Adapun ketentuan yang berkaitan dengan pembiayaan di BMT Al-
hadi adalah:
1) Setiap nasabah pembiayaan dikenai:
a) Biaya administrasi pembiayaan sebesar 2% dari plafon pembiayaan.
b) Biaya ZIS 0,5% dari pembiayaan.
c) Biaya asuransi jiwa 0,5% dari pembiayaan.
d) Jangka waktu angsuran paling lama 1 tahun.
e) Membayar biaya materai sebesar Rp 6000,- (jika plafon pembiayaan dalam jumlah
besar).
2) Jangka waku pembiayaan
Pembiayaan bulanan: jangka waktu paling lama 1 tahun.
3) Bagi nasabah yang telah jatuh tempo masih diberi kesempatan untuk membayar
sesuai ketetapan diawal selama beberapa bulan, namun jika tidak membayar
dikenai infaq oleh BMT Al-Hadi
4) Bagi nasabah yang melunasi sebelum jatuh tempo, maka akan mendapatkan
potongan bagi hasil dan nasabah hanya membayar pokoknya saja.

3. Pembiayaan Bermasalah
Pengertian pembiayaan bermasalah yaitu pembiayaan yang masuk ketegori
terlambat, kurang lancar, bermasalah dan macet.
1. Landasan Yuridis Syariah ( Al-Qur’an dan Hadits)
a. Hai orang-orang beriman penuhilah janji-janjimu (Qs. 5 : 1)
b. Sesungguhnya janji itu dimintai pertanggung jawabannya (Qs. 17 : 34)
c. Jika orang berhutang dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berlapang...
(Qs. 2 : 28).
d. Nyawa seseorang tergadai hingga melunasi hutang-hutangnya (Al Hadits).
2. Klasifikasi anggota berdasarkan penggolongan etikad dan prospek usaha:
a. Kategori A: Etikad baik, Prospek usaha ada.
b. Ketegori B: Etikad baik, Prospek usaha Tidak ada.
c. Kategori C: Etikad Tidak Baik, Prospek usaha ada
d. Kategori D: Etikad Tidak baik, Prospek usaha Tidak ada.
3. Etikad anggota untuk menyelesaikan pembiayaan bermasalah dinilai berdasarkan
sikapnya untuk:
a. Berinisiatif dan secara aktif melakukan negosiasi dengan BMT.
b. Melakukan penjelasan penuh dengan sebenarnya tentang keadaan usaha yang
dijalankan.
c. Memikul beban kerugian yang dutetapkan sebagai hasil negosiasi.
d. Mempunyai rencana penyelesaian masalah dengan BMT.
4. Prospek usaha disimpulkan berdasarkan:
a. Potensi usaha/ perusahaan untuk menghasilkan arus kas yang kompetitif.
b. Dampak multi player yang dapat mempengaruhi perkembangan industri lainya.
c. Tenaga yang diperkerjakan.
d. Prospek pasar produk yang dihasilakan.
e. Peluang peningkatan efisiensi dan daya saing.
5. Implementasi bagi BMT bila ada pembiayaan bermasalah
a. Hilangnya kesempatan untuk memperoleh pendapatan sehingga mengurangi
perolehan laba dan berpengaruh buruk terhadap rentabilitas BMT.
b. Rasio kualitas aktiva produktif (BDR = Bad dept ratio) semakin besar.
c. BMT harus memperbesar penyisihan untuk cadangan aktiva produktif.
d. ROA (return of Asset) menurun.
e. Penurunan tingkat kesehatan BMT.
6. Kolektibilitas Anggota
a. Pembiyaan lancar
Pembiayaan yang pembayaran angsurannya dilakukan sebelum jadwal pembayaran
yang telah ditentukan sampai dengan toleransi 30 hari keterlambatan.
b. Pembiyaan kurang lancar
Pembiayaaan yang pembayaran angsurannya dilakukan setelah melewati batas waktu
toleransi 30 hari sampai dengan 60 hari dari jadwal yang ditentukan. (yang terlambat
antara hari ke 31 s.d 60).
c. Pembiayaan bermasalah
Pembiayaan yang pembayaran angsuranya dilakukan setelah melewati batas waktu
kategori kurang lancar sampai dengan 90 hari dari jadwal yang ditentukan. (yang
terlambat antara hari ke 61 s.d 90).
d. Pembiayaan macet
Pembiayaan yang pembayaran angsurannya dilakukan setelah melewati batas waktu
kategori bermasalah (yang terlambat lebih dari 90) atau telah melewati tanggal jatuh
tempo yang ditentukan di awal pembiayaan.
7. Penyebab pembiayaan bermasalah
a. Faktor Intren
 Analisa pembiayaan tidak akurat
 Lemah pengawasan
 Pengikatan akan akad-akad atau perjanjian tidak sempurna
 Lemahnya SDM
b. Faktor Ekstern
 Anggota menyalahgunakan pembiayaan yang diperoleh
 Anggota kurang mampu mengelola usaha.
 Anggota beretikad tidak baik .
 Kondisi ekonomin yang tidak mendukung.
 Deregulasi peraturan pemerintah yang berpengaruh negatif terhadap usaha
8. Peringatan Pembiayaan Bermasalah
Pada dasarnya setiap pembiayaan menjadi bermasalah/macet terjadi tidak secara tiba-
tiba, umumnya diawali dengan serangkaian indikasi, diantaranya :
a. Indikasi Keuangan
 Memburuknya likuiditas
 Perputaran piutang dagang yang semakin panjang.
 Menurunya jumlah penjualan.
 Peningkatan tajam pada persediaan.
 Usaha tidak lagi profitable.
b. Indikasi Manajemen
 Key person meninggal dunia.
 Perubahan struktur manajemen yang terlalu cepat.
 Tidak mampu melakukan rencana bisnis.
c. Indikasi Industri
 Mudah dimasuki industry lain.
 Muncul pesaing baru.
 Raw material yang terbatas.
 Teknologi ketinggian.
 Pasar tidak stabil.
d. Indikasi produksi
 Permintaan menurun.
 Mutu tidak stabil.
 Pelanggan utama menurun.
 Kualitas dan kuantitas tidak stabil.
e. Indikasi Ekonomi
 Krisis ekonomi lesu.
 Pasar local menurun.
 Kebijakan uang ketat.
 Pertumbuhan ekonomi rendah.
9. Penanganan pembiayaan bermasalah
a. Tindakan preventif
Bersifat pencegahan dan intern karenanya sangat bergantung pada kualitas SDM,
system dan prosedur, mekanisme monitoring dan evaluasi. Tindakan ini dilakukan
melalui :
 Analisis pembiayaan
 Mekanisme monitoring dan evaluasi, meliputi :
o On desk monitoring
Pengawasan pembiayaan dilakukan secara administrative seperti laporan, pencatatan
dokumen dll.
o On site monitoring (pendampingan)
o Pengawasan pembaiayaan dilakukan dengan cara kunjungan langsung kepada
anggota dalam rangka pendalaman dan pembuktian data pada on desk monitoring.
Kunjungan dapat dilakukan dengan baik kepada anggota maupun mitra usaha
anggota.
o Auditing
o Pengawasan dengan menitikberatkan pada pemeriksaan dokumen dan pemenuhan
persyaratan.
b. Tindakan Rivitalisasi
Tindakan dalam rangka memperbaiki atau menyelamatkan pembiayaan yang
sedang bermasalah. Tindakan ini dilakukan melalui:
 Rescheduling
Dilakukan dengan penjadwalan ulang kewajiban anggota dalam pembiayaan
bermasalah dengan kondisi :
o Potensi usaha masih bagus.
o Kemampuan anggota dalam memenuhi kewajiban masih ada.
o Usaha hanya mengalami permasalahan casflow yang bersifat sementara.
o Plafond pembiayaan tidak berubah.
Secara teknis rescheduling dialakukan dengan :
o Penjadwalan kembali jangka waktu pembiayaan.
o Perubahan jadwal angsuran.
o Pemberian grace periode.
o Perubahan jumlah angsuran.
 Restrukturing
Dilakukan dengan penyusunan ulang kewajiban anggota dalam pembiayaan
bermasalah dengan kondisi :
o Potensi usaha masih bagus.
o Kemampuan anggota dalam memenuhi kewajiban yang masih ada.
o Usaha hanya mengalami permasalahan casflow yang bersifat sementara.
o Plafond pembiayaan berubah.
Secara teknis retrukturing dilakukan dengan :
o Suplesi, menambah jumlah maksimum pembiayaan dengan waktu pengembalian
tetap.
o Subrogasi, mengganti hak-hak kreditur oleh pihak ketiga karena anggota pembiayaan
yang baru telah memenuhi kewajiban kepada anggota pembiayaan yang lama.
o Novasi, membuat perjanjian baru dengan menghapus perjanjian lama.
 Reconditioning
Dilakukan dengan persyaratan ulang kewajiban anggota adalah pembiayaan
bermasalah dengan kondisi :
o Potensi usaha masih bagus.
o Kemampuan anggota dalam memenuhi kewajban masih ada.
o Usaha hanya mengalami permasalahan casflow dan manjemen yang bersifat
sementara.
o Plafond pembiayaan tetap.
Secara teknis reconditioning dilakukan dengan :
o Perubahan anggunan.
o Bantuan manajemen.
c. Tindakan Kuratif
Tindakan dalam rangka penyelamatan pembiayaan yang sedang bermasalah dengan
pendekatan aspek legal formal. Tindakan ini dilakukan melalui :
 Eksekusi, jenis eksekusi dapat dilakukan dengan :
o Parate eksekusi (non ligitasi)
Dilakukan dengan sukarela tanpa proses peradilan. Baik anggota sendiri yang
menjual jaminan maupun mempercayakan kepada BMT untuk menjual dan melunasi
kewajibanya.
o Eksekusi formal (ligitasi)
Dilakukan dengan proses peradilan, panitia lelang, pengadilan niaga dll.
 Likuidasi, melalui penutupan dan penjualan seluruh aset kekayaan anggota dan
hasilnya digunakan untuk menyelesaikan seluruh kewajiban.
 Collection agent, penagihan melalui pihak ketiga.
4. Jaminan
a. Pengertian
Jaminan berdasarkan ketentuan pasal 8 UU no. 7 tahun 1992 sebagaimana diubah
dengan UU no. 10 tahun 1998 tetang perBMTan adalah: Keyakinan atas kemampuan
dan kesanggupan anggota untuk melunasi pembiayaan sesuai dengan perjanjian.
b. Jenis barang yang dijaminakan
 Blokir simpanan berjangka BMT
 Blokir simpanan pancer BMT.
 Perhiasan atau emas
 Sertifikat tanah
 Surat kendaraan bermotor
 Kartu pedagang
 Surat berharga
c. Pengelompokan jaminan
 Jaminan utama, barang yang dibiayai.
 Jaminan tambahan, berupa jaminan tambahan yang diserahkan kepada BMT selama
masa pembiayaan.
d. Nilai angunan
 Pembiayaan modal kerja
1. Anggunan utama: 150% dari maksimum pembiayaan
2. Anggunan tambahan: minimum 100%
 Pembiayaan investasi
1. Nilai angunan utama dan agunan tambahan dalam bentuk aktiva tetap minimum
150% dari pembiayaan.
2. Jika angunan adalah barang yang terdapat nilai penyusutannyamaka harus diatas
150% dari pembiayaan.

e. Dasar-dasar penetapan nilai agunan


Agunan merupakan salah satu unsur dalam analisa kredit, oleh karena itu
barang-barang yang diserahkan anggota pembiayaan kepada BMT harus dinilai pada
saat analisa kredit. Colleteral Verification harus berhati-hati dalam menilai harga
barang-barang tersebut karena harga yang dicantumkan oleh anggota pembiayaan
tidak selalu menunjukkan harga yang sesungguhnya (harga pasar pada saat itu),
dengan kata lain dapat diatas harga sesungguhnya.
 Dasar penilaiaan umum
Dasar penilaian secara umum yang digunakan adalah
1. Harga buku
Artinya harga yang dibeli dikurangi jumlah penghapusan yang pernah dilakukan
terhadap barang tesebut.
2. Harga pasar
Artinya nilai barang-barang tersebut bila dijual pada saat pelaksanaan
penilaian/taksiran.
Semua agunan wajib direksasi/ dinilai kembali, miimum 1 kali dalam 6 bulan untuk
agunan utama dan 1 tahun untuk agunan tambahan.
 Dasar-dasar penilaian perjenis barang agunan
Dasar penilaian secara umum yang digunakan adalah :
1. Surat-surat berharga
Adalah surat yang dapat diperjual belian dibursa pasar uang dan pasar modal, atau
dijual pada BMT misalnya promes-promes, sertifikat deposito dan saham.
2. Sertifikat Tanah
Menurut pasal 4 ayat 1 dan pasal 16 UU no. 5 tahun 1960 peraturan dasar pkok-
pokok agrarian, hak tanah meliputi HM, HGU, HGB, HPTN, Hak Sewa dan lain-
lain.
Penilaian jaminan atas hak tersebut harus memperhatiakn status hak atas tanah. Letak
tanah, ukuran tanah, kondisi daerah, peraturan pemerintah dan pruntukan tanah.
3. Bukti kepemilikan kendaraan bermotor (BPKB)
Adalah bukti kepemilikan kendaraan. Penilaian harga didasarkan pada harga pasar
menurut tahun pembuatan, kondisi fisik, jenis model, merek serta peruntukannya.
BAB III

HASIL PENGAMATAN PPL

A. Pengamatan Tentang Manajemen Pemasaran


Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan
untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Pemasaran sendiri “Menurut Kashmir
merupakan suatu proses untuk menciptakan dan mempertukarkan produk atau jasa yang
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dengan cara memberikan
kepuasan.”

Sedangkan manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran,


penetapan harga, promosi serta menyalurkan gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan
pertukaran yang memenuhi sasaran individu dan organisasi. Bagaimana agar suatu produk
dapat berhasil dipasarkan dan dibutuhkan taktik pemasar yang baik dan matang sehingga
produk yang dilemparkan di pasar diminati oleh para konsumen. sehingga keputusan yang
diambil perusahaan dalam menghadapi persaingan sering kali ditekankan pada hubungan
antar lembaga dengan lingkungan bisnisnya yang meliputi pesaing (competity), pelanggan
(costumer), dan perubahan kondisi eksternal (change).

Manajemen pemasaran pada BMT Al-hadi sangat memperhatikan anggota dengan


menyediakan pelayanan marketing yang memadai demi kepuasan, kecepatan, dan ketepatan
dalam pelayanan anggota.

Manajemen pemasaran yang dilakukan oleh BMT Al-hadi dirrect selling, yaitu karyawan
mendatangi masyarakat untuk mengenalkan produk-produknya (jemput bola) dan juga
dengan:

1. Menciptakan perhatian anggota dengan cara mempercantik tubuh lembaga mulai dari
casingnya sampai pada dalamnya dan tidak hanya itu saja juga dibutuhkan adanya
kedekatan/keterikatan pada anggota.

2. Interest (menarik perhatian), setelah menciptakan perhatiannya dengan begitu kemudian


di tarik hatinya menjadi anggota,

Untuk pengembangan pasar diperlukan ketajaman marketing untuk mengetahui tentang


potensi, preferensi dan perilaku masyarakat yang ada di daerah terhadap BMT itu. Karena
dalam dunia bisnis harus melihat peluang-peluang yang ada bahkan melihat pesaingnya.

1. Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar BMT Al-hadi lebih kepada masyarakat yang mempunyai usaha mikro dan
pembiayaan produktif.

2. Targeting

Wilayah yang jadikan target BMT Al-hadi yaitu wilayah kabupaten bantul, tepatnya yaitu
berada di pasar-pasar wilayah bantul, alasan memilih wilayah ini karena dekat dengan kantor
pusat serta kurangnya system tenaga operasionalnya karena BMT ini merupakan BMT yang
baru berkembang.

Berdasarkan demografi, secara pasar BMT Al-hadi tertuju pada kalangan siswa, masyarakat
dan lingkungan sekitar perumahan terutama di pasar-pasar guna untuk mempermudah BMT
tersebut memperoleh informasi pasar.
3. Positioning

BMT Al-hadi ingin menciptakan image atau citra perusahaan di benak anggotanya sebagai
lembaga keuangan syariah yang nyaman serta terpercaya.

Dalam manajemen pemasaran BMT Al-hadi ini kegiatan pemasarannya dilakukan dengan
cara:

1. Promosi Produk

Tujuannya yaitu untuk meningkatkan masukan dana dari anggota. Dengan media tersebut
akan memberikan manfaat antara lain:

a. Komunikasi, yakni memberikan komunikasi yang dapat menarik perhatian nasabah


untuk bergabung dan menungkatkan saldo tabungan.

b. Intensif, yakni memberikan dorongan dan semangat kepada masyarakat untuk


segera bergabung menjadi anggota BMT Al-hadi

Bagi BMT, promosi produk ini dapat dilakukan melalui :

a. Pemberian bagi hasil dan bonus

b. Pemberian insentif kepada nasabah yang memiliki simpanan dengan saldo tertentu

c. Pemberian cendera mata, hadiah serta kenang-kenangan lainnya kepada semua anggota yang
loyal.

B. Pengamatan Tentang Manajemen Operasional


BMT Al-hadi dalam manajemen operasionalnya memiliki manajer yang masing-
masing bertugas sesuai dengan job descriptionnya. Dalam manajemen operasional terdapat
wilayah operasionalisasi yang sangat kompleks karena menyangkut operasional lembaga
BMT Al-hadi terutama mengenai penentuan desain produk.

1. Penentuan desain produk

Hal yang pertama dilakukan dalam penentuan desain produk adalah apa jenis produk
yang akan dihasilkan, kemudian harus membuat rancang bangun dari produk tersebut, setelah
itu mengadakan studi kelayakan terhadap produk yang akan dihasilkan, kemudian
mengemukakan produk itu dalam rapat yang melibatkan semua bagian. Apabila hasil rapat
tersebut sepakat dengan rancang bangun dari produk, maka tahap akhir mendisain produk
atau mencari bentuk dari format produk.

2.Pengendalian kantor cabang

Menejemen operasioanal kantor pusat memberikan wewenang ke kantor cabang untuk


untuk menjalankan kegiatan operasioanalnya. Kegiatan opersional yang dilakukan karyawan
cabang, kantor cabang jati harus sesuai dengan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan
oleh kepala cabang. Misalnya: cabang jati memiliki wilayah operasional dalam produk-
produknya di sekitar kecamatan jati, undaan dan sekitarnya. Apabila dalam menjalankan
kegiatan operasionalnya terdapat masalah maka kepala cabang mangadakan konfirmasi ke
jajaran manejemen operasional. Setelah itu melalui kepala cabang yang bersangkutan sesuai
dengan letak masalah atau kendala yang dihadapi menindak lanjuti instruksi dan bersama
dengan jajaran manejemen operasional mencari solusi nyata untuk mengatasinya.

C. Pengamatan Tentang Manajemen Sumber Daya Manusia


Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu factor penentu bagi efektifitas
organisasi. Hal inilah yang menyebabkan pengelolan sumber daya manusia menjadi hal yang
sangat penting bagi kelangsungan suatu lembaga. Dalam pelaksanaan sumber daya manusia
dibagi kedalam tiga langkah pelaksanaan antara lain :

1. Strategi sebelum merekrut SDM, yang meliputi aktifitas perencanaan SDM,


recruitmen, Seleksi, dan Penempatan jabatan.

2. Strategi mempertahankan pemeliharaan pengembangan pemotivasian yang meliputi :


pelatihan dan pengembangan, kompensasi, penilaian kerja dan promosi (jabatan)

3. Strategi keutuhan hubungan kerja, meliputi aktivitas pemberian sanksi, skorsing,


pemecatan, pension dini, dan pengunduran diri.

Perencanaan sumber daya manusia (SDM) adalah memprediksi atau memperkirakan


banyaknya pengelolaan yang dibutuhkan untuk melakukan tugas-tugas atau pekerjaan yang
ada. Ada 2 kepentingan dalam perencanaan SDM yaitu kepentingan dalam pengelolaan dan
kepentingan lembaga.

Dalam pemenuhan tenaga kerja (rekrutmen karyawan) yang professional BMT Al-hadi dalam
pelaksanaaanya melalui waktu yang cukup panjang agar dapat memperoleh SDM yang
memadai, memilki pengetahuan yang luas mengenai lingkungan internal bisnis, strategi
bisnis dan lingkungan bisnis yang dapat menjalankan progam-program yang telah di
rencanakan. SDM di BMT Al-hadi harus memiliki loyalitas yang tinggi dan komitmen
untuk meningkatkan potensi pengelola.

1. Prosedur Rekrutmen

Untuk mendapatkan karyawan yang benar-benar sesuai dengan keinginan BMT Al-
hadi maka dilakukan proses rekrutmen dengan metode seleksi psikotes, tes akuntansi, tes
komputer, penelusuran rekam jejak calon karyawan. Semua calon karyawan harus mengikuti
tes tersebut, dengan harapan BMT Al-hadi nanti memperoleh karyawan yang memenuhi
kriteria yang diharapkan.

1. Mengidentifikasi terlebih dahulu job yang benar-benar membutuhkan tenaga kerja

2. Melakukan analisa performa keuangan perusahaan terhadap tingkat kemampuan atas


beban yang akan ditanggung bagi penambahan karyawan dengan tingkat produktifitas dari
job yang akan isi tersebut.

3. Mengidentifikasi kualifikasi fisiologi, psikologi dan skill yang dituntut bagi job
tersebut.

4. Mendeskripsikan persyaratan-persyaratan personalia yang mengaprsiasikan kualifikasi


di atas.

5. Membuat iklan atau pengumuman tentang lowongan di media masa

1. Ketentuan Rekrutmen

a. Dalam memenuhi sumber daya insani (SDI) pengurus melakukan rekrutmen karyawan,
adalam penyelenggaraan rekrutmen harus mangacu ada prinsip-prinsip rekrutmen sebagai
berikut :

A. Mengunakan system seleksi yang terbuka dan obyektif.

B. Mengutmakan kualitas, kapabilitas dan intergritas personalia.

C. Atas dasar kebutuhan obyektif perusahaan.


b. Syarat pokok Administrasi dan syarat-syarat lain calon karyawan yang dapat mengikuti
seleksi rekrutmen karyawan adalah sebagi berikut :

i. pria atau wanita

ii. Usia 19-25 tahun

iii. Pendidikan Min. SLTA dederajat

iv. Muslim dan Berislam dengan baik

v. Pandai membaca Al-Quran

vi. Siap bekerja dengan tim.

vii. Surat-surat keteranagn lain yang diperlukan ( SKKB dari Kepolisian dan surat-
kelengkapan lainnya)

viii. Menjadi nilai plus bagi pelamar yang hafidz, pandai qiro’ah, pandai MC atau bisa
menyetir

c. Seleksi rekruitmen dilakukan melalui seleksi psikotes, tes akuntansi, tes komputer,
penelusuran rekam jejak calon karyawan. Semua calon karyawan harus mengikuti tes
tersebut, dengan harapan BMT Al-hadi nanti memperoleh karyawan yang memenuhi kriteria
yang diharapkan.

2. Masa Percobaan

Setiap karyawan baru harus menjalani masa training selama 3 bulan, dan apabila memang
kinerja yang diharapkan bagus, maka pihak BMT Al-hadi akan menaikan pada jabatan
karyawan tidak tetap selama maximal 3 tahun. Kemudian akan diadakan tes kembali untuk
diangkat menjadi karyawan tetap.

3. Pelatihan dan Pengembangan

Untuk mengetahui dan menjaga mutu para karyawan BMT Al-hadi secara periodik
mengadakan pelatihan untuk meningkatkan profesionalisme karyawan.

4. Peraturan Kerja

a. Hari Kerja
Hari kerja para karyawan BMT Al-hadi adalah 5 hari kerja, dari jam 8 pagi sampai jam 14
siang

b. Daftar Hadir

Tidak ada daftar hadir dalam BMT Al-hadi, tetapi sebelum memulai operasional seluruh
karyawan diwajibkan mengikuti briefing guna perencanaan operasional pada hari itu.

c. Terlambat Hadir/Masuk kerja

d. Karyawan terlambat masuk kerja atasan langsung berhak menegurnya.

Apabila keryawan terlambat masuk kerja sampai 5 kali dalam seminggu tanpa alasan yang
dapat dibenarkan akan dikenakan sanksi.

e. Tidak Masuk Kerja

a. Apabila karyawan tidak masuk kerja karena sakit atau terganggu kesehatannya,
maka karyawan yang bersangkutan harus memberikan pemberitahuan disertai Surat
Keterangan Dokter.

b. Karyawan memperoleh ijin “kepentingan Keluarga” dalam satu bulan maksimal 2


hari kerja, baik secara terus menerus maupun secara terpisah.

e. Istirahat

a. Karyawan mendapat hak istirahat pada hari kerja biasa selama 60 menit baik secara
utuh maupun secara akumulatif.

b. Pada saat istirahat bila hendak meninggalkan tempat kerja akan terlambat, harus
minta ijin terlebih dahulu kepada manajer. Apabila karyawan terlambat kembali ke
tempat kerjanya sehabis waktu yang diijinkan, maka ia harus melapor kembali kepada
atasan.

5. Tata Tertib Kerja

A. Kedisiplinan kerja

1. Menjaga dan melaksanan disiplin dalam kerja dan dapat bekerja sama dengan
sesama rekan karyawan lainnya
2. Menaati setiap peraturan-peraturan, pengumuman dan pemberitahuan-
pemberitahuan lainnya yang dikeluarkan oleh perusahaan.

3. Menjunjung tinggi nama baik perusahaan serta tidak melakukan perbuatan atau hal-
hal yang merugikan perusahaan.

4. Bertanggung jawab penuh atas segala tugas-tugas yang diberikan oleh perushaan
dan selalu menunjukan semangat/kemauan dalam bekerja serta melaksanakan setiap tugas
yang diberikan dengan sebaik-baiknya.

5. Selalu menjaga kebersihan tempat kerja dan mempunyai inisiatif dalam hal
mencegah kemungkinan timbulnya kerusakan-kerusakan yang merugikan perusahaan dan
wajib memelihara alat-alat kerja dengan sebaik-baiknya serta mengatur/menempatkan
kembali ketempatnya setelah habis jam kerja.

B. Kebersihan

Karyawan bertanggung jawab menjaga dan memelihara kebersihan tempat kerjanya.

C. ketertiban

Setiap karyawan wajib menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan kerjanya masing-
masing sehingga diharapkan akan tercipta ketertiban dan keamanan di seluruh lingkungan
perusahaan.

6. Hak-Hak Karyawan

A. Hak gaji

Setiap karyawan BMT Al-hadi berhak atas gaji yang ditanggung oleh BMT Al-hadi sesuai
dengan proporsi jabatan dan status kepegawainnya (karyawannya). System penggajian diatur
sebagai berikut:

1. Sumber Gaji

Sumber keuangan yang dapat dialokasikan untuk biaya penggajian adalah keuangan
bersumber dari pendapatan operasional BMT Amanah.

2. Komponen Gaji

Komponen gaji bagi karyawan ditentukan berdasar variable berikut :


1) Jabatan

2) Masa Kerja

3) Tunjangan Prestasi

4) Prestasi kerja dengan indikator perolehan keuntungan laba.

Formulasi nominal dari pengaruh varable tersebut ditentukan oleh manajemen BMT Amanah.

1. Pegawai Tetap mendapat hak sebagai berikut :

a) Gaji pokok

b) Tunjangan jabatan

c) Tunjangan fungsional

d) Tunjangan prestasi

e) Tunjangan anak & istri

f) Transportasi & makan

2. Pegawai tidak tetap mendapat hak sebagai berikut :

1. Gaji pokok

2. Tunjangan prestasi

3. Transportasi dan makan

3. Mekanisme Pemberian Gaji

1) Gaji diberikan setiap akhir bulan, di berikan pada tanggal 30 atau 31 di akhir bulan, gaji
di tranfer langsung ke rekening karyawan yang ada di BMT Al-hadi.

2) Komponen gaji pokok dan tunjangan-tunjangan diberikan secara bersama-sama sebagai


akumulasi gaji yag diterima.

3) Penerahan gaji harus dibuktikan dalam ledger gaji dan harus ada bukti memorial berupa
slip gaji, baik untuk arsip maupun untuk karyawan.

B. Hak Cuti
1. Cuti tahunan

a) Permohonan cuti tersebut diajukan 30 hari sebelumnya kepada manajer dan


diajukan ke pengurus.

b) Cuti tahunan maksimal 12 hari selama 1 tahun

c) Cuti tahunan diberikan pada tahun tersebut jika tidak diambil maka hak cuti tahunan
hangus dan tidak bisa dikompensasikan dalam bentuk lain.

d) Bagi karyawan yang mengambil cuti tahunan tetap mendapat gaji.

2. Cuti sakit

Cuti sakit diperkenankan apabila karyawan tersebut diharuskan mengambil cuti sakit
berdasarkan surat keterangan dari dokter. Apabila sakit tersebut berkepanjangan maka
ketentuanya sebagai berikut: 3 bulan peratama karyawan mendapat 100% gaji, 3 bulan ke dua
karyawan mendapat 75% gaji, 3 bulan ke tiga karyawan pendapat 50% gaji, 3 bulan ke empat
25% dari gajinya, ketika sudah 1 tahun karyawan tetap sakit maka manajemen BMT Amanah
memberhentikan karyawan tersebut.

3. Cuti Haji

Cuti haji diperkenan apabila ada karyawan yang ingin menjalankan ibadah haji, dan
karyawan tetap mendapat gaji pokok.

7. Sanksi-sanksi

A. Jenis Sanksi

Karyawan yang melanggar setiap peraturan umum dan atau tata tertib perusahaan, dapat
dikenakan sanksi-sanksi sebagai berikut:

1. Sanksi Ringan

Karyawan yang melakukan pelanggaran akan di berikan Surat Peringatan (SP), sanksi ini
maksimal 3 kali, jika melanggar lagi maka akan di kenakan sanksi sedang.
2. Sanksi Sedang

Sanksi jenis ini yaitu sanksi jenis menengah, jika karyawan melakukan kesalahan-kesalahan
yang berulang maka pihak manajemen BMT Al-hadi memberikan sanksi yaitu berupa
Skorsing, yang artinya karyawan dilarang masuk kerja untuk beberapa hari.

3. Sanksi Berat

Sanksi ini diberikan kepada karyawan yang melakukan pelanggaran keras seperti
pembocoran rahasia perusahaan atau melakukan kesalahan yang sangat fatal sehingga pihak
menajemen BMT Al-hadi melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada karyawan
yang bersangkutan.

D. PENGAMATAN TENTANG MANAJEMEN STRATEGI


Mengamati manajemen strategi yang digunakan oleh BMT Al-hadi
adalah strategi jemput bola yaitu para karyawan marketing mendatangi calon anggota secara
langsung ke toko atau tempat tinggal calon calon anggota untuk menawarkan produk
simpanan maupun produk pembiayaan, dan strategi lain yaitu strategi enterprenuer yaitu
strategi membaca situasi dan kondisi di lapangan, dengan upaya tersebut diharapkan bisa
menarik calon anggota.

E. PENGAMATAN TENTANG MANAJEMEN TEKONOLOGI INFORMASI


Sistem informasi merupakan seperangkat komponen yang saling berhubungan yang
berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk
mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi. Selain mendukung
pembuatan keputusan, koordinasi dan pengawasan, system informasi dapat membantu
manajer dalam menganalisa masalah-masalah komplek dan menciptakan produk-produk
baru. System informasi ini terdiri dari informasi tentang orang. Tempat dan sesuatu dalam
organisasi atau lingkungan yang melingkupinya.
Sedangkan system informasi manajemen adalah system informasi yang mendukung
monitoring, pengawasan, pembuatan keputusan, dan aktivitas administrative manajer tingkat
menengah.

System informasi manajemen di BMT Al-hadi pada saat sekarang menggunakan program
system computerisasi dan itu cukup membantu karyawan di dalam membuat laporan dan juga
bisa menyimpan data-data yang sangat penting.

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Tentang Manajemen Pemasaran


Strategi dalam memasarkan yang dilakukan adalah menggunakan strategi "jemput bola"
atau dalam manajemen pemasaran disebut stategi dirrect selling, yaitu karyawan mendatangi
masyarakat untuk mengenalkan produk-produknya. Strategi ini dilakukan agar masyarakat
atau anggota merasa puas dan lebih terlihat akrab dengan karyawan sehingga tercipta rasa
kekeluargaan dan keakraban dengan anggota. Strategi ini dapat dikatakan sangat efektif
karena lembaga ini merupakan lembaga mikro yang bergantung pada dukungan masyarakat.

Melihat strategi yang dilakukan oleh BMT Al-hadi dalam pengamatan sebelumnya dapat
dianalisis bahwa konsep yang diterapkan oleh lembaga bisa dimasukan dalam marketing. Hal
ini dapat dari konsep 4P :

1. Price (harga)

Harga dalam hal ini adalah bagi hasil yang ditawarkan oleh lembaga sangat menarik.

2. Product (produk)

Segala sesuatu yang ditawarkan untuk memuaskan dan keinginan anggota. BMT Al-
hadi memiliki produk yang bisa dijangkau segala lapisan masyarakat. Produknya antara
lain :Mudharabah,wadi’ah,pendidikan,Haji dan umroh.

3. Place (lokasi)

Strategi lokasi yang dilakukan oleh BMT Al-hadi cukup baik dengan lokasi kantor pusat
berada di tengah-tengah masyarakat desa sehingga memudahkan masyarakat untuk
melakukan transaksi langsung ke kantor.

4. Promotion (promosi).

Media promosi atau pemasaran yang digunakan oleh BMT Al-hadi menggunakan media
cetak, brosur, dan perorangan melalui marketing.

B. Analisis Tentang Manajemen Operasional


Manajemen operasional BMT Al-hadi sudah baik. Operasionalisasi BMT Al-hadi yang
sudah terstuktur inilah yang menjadi beda dengan BMT lainnya. Berdasarkan hasil analisa
dari penulis mengetahui bahwa BMT Al-hadi mempunyai komunikasi yang cukup baik,
sudah terbukti antara ketua dengan pengurus dan anatara karyawan dengan anggota yang
bersikap baik dengan sistem komunikasi. Dimana semua elemen yang ada di dalam bisa
dapat menjalankan pekerjaan dengan professional termasuk juga terjun di lapangan.
Ditambah lagi mekanisme kerja yang ada sebagaimana struktur organisasi BMT Al-hadi
maka masing-masing bagian menejerial memiliki mekanisme kerja yang berbeda-beda.

C. Analisis Tentang Manajemen Sumber Daya Manusia


Berdasarkan hasil pengamatan tentang manajemen sumber daya manusia yang penulis
lakukan, maka penulis berpendapat bahwa manajemen sumber daya manusia yang ada
di dalam BMT Al-hadi sudah cukup baik. Hal itu dapat dilihat dari kemampuan karyawan
yang bekerja sesuai dengan jobnya masing-masing.

Dari segi kelulusan pendidikan, para karyawan BMT Al-hadi ada yang dari lulusan
Sarjana dan ada juga yang setara dengan atau setingkat SMA. Dalam bekerja para karyawan
mempunyai rasa kekeluargaan dan kebersamaan yang tinggi antara karyawan yang satu
dengan karyawan yang lainnya. Serta mempunyai etos kerja dan disiplin dalam bekerja.

Dilihat dari segi pendidikannya bervariatif., diharapkan dengan perbedaan latar belakang
pendidikan tersebut akan mampu membawa BMT Al-hadi ke arah yang lebih baik dan maju.
Di dalam BMT Al-hadi juga selalu dilaksanakan kegiatan kegiatan islami untuk memupuk
jiwa para pegawai. Hal ini terlihat dengan dilaksanakannya mengaji Al-Quran bersama setiap
pagi ,taushiyah, melaksanakan shalat berjamaah dan pengajian mingguan. Dengan adanya
hal ini diharapkan akan membentuk SDM yang lengkap dalam moral maupun spiritual.

D. Analisis Tentang Manajemen Strategi


Strategi dalam dunia usaha itu sangat penting sekali oleh karena itu strategi yang
digunakan harus yang terbaik karena strategi yang baik maka akan berpengaruh pada suatu
lembaga apakah dapat maju atau tidaknya itu tergantung pada strategi yang digunakan.

Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh penulis tentang manajemen strategi yang
digunakan oleh BMT Al-hadi adalah startegi Enterprenuer, Jemput Bola, dari perpaduan
kedua strategi tersebut penulis berpendapat bahwa manajemen BMT Al-hadi cukup baik
karena cara tersebut sangat efektif untuk menarik calon anggota.

E. Analisis Tentang Manajemen Sistem Informasi


Sistem informasi manajemen adalah sistem informasi yang mendukung monitoring,
pengawasan, pembuatan keputusan, dan aktivitas administrative manajer tingkat menengah.

Berdasarkan analisa penulis bahwa sistem informasi manajemen di BMT Al-hadi dalam
menggunakan IT atau dikenal dengan Informasi Teknologi ini sudah cukup baik dan
terstruktur dengan baik dan rinci serta kalau ada komplain bisa dilakukan lewat sistem IT/
komputerisasi. Sistem informasi itu direalisasikan supaya dalam mencari informasi dan
menyimpanan data-data para nasabah bisa tersimpan dengan rapi dan menjadikan BMT Al-
hadi sebagai lembaga keuangan yang mempunyai sistem informasi yang lebih baik.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilaksanakan dalam praktik pengalaman lapangan
di BMT Al-Hadi, maka dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain:
1. Praktik Pengalaman Lapangan Prodi Perbankan Syari’ah adalah kegiatan
intrakurikuler yang dilaksanakan oleh mahasiswa Prodi Perbankan Syari’ah yang berbentuk
latihan ketrampilan maupun tugas-tugas lain yang berupa kerja praktik dalam rangka
meningkatkan kompetensi dan profesionalisasi yang bertujuan untuk terbentuknya praktisi
Perbankan Syari’ah yang profesional dan handal dengan serta berpegang teguh pada nilai-
nilai luhur keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Sebagai lembaga keuangan, BMT Al-Hadi memiliki stuktur organisasi yang sama
dengan koperasi, dimana struktur organisasi terdiri dari Rapat Anggota, Pengurus, dan
Pengelola. Masing-masing unsur dari struktur organisasi tersebut memilki tugas, tanggung
jawab dan wewenang yang berbeda. Hal ini bertujuan untuk memperoleh profesionalisme
kinerja masing-masing unsur.

3. Dalam Manajemen Pemasaran, BMT Al-Hadi menggunakan strategi jemput bola


atau excellent service. Artinya pihak manajemen terjun langsung untuk mencari anggota baik
yang akan menabung maupun mengambil pembiayaan.

B. Saran
Dari kesimpulan diatas, maka penulis selaku peserta PPL di BMT Al-Hadi mencoba
untuk menyumbangkan pemikiran yang mudah-mudahan dapat meningkatkan dan perbaikan
bagi panitia PPL maupun pelayanan dan profesionalisme kerja dari masing-masing personal
yang ada di BMT Al-Hadi. Saran dari penulis antara lainsebagai berikut:

1. Masing-masing personal yang ada didalam BMT Al-Hadi agar tetap meningkatkan
kinerja secara maksimal agar dapat mencapai pelaksanaan pelayanan terbaik bagi nasabah.

2. Untuk menarik minat nasabsah dan mempertahankan nasabah, maka pihak


manajemen pemasaran harus menguasai segmen pasar, sehingga dapat memenuhi
kebutuhan nasabah. Selain itu pihak manajemen harus memulai inovasi-inovasi baru untuk
mengembangkan produk-produknya.

3. Setiap karyawan harus menjaga loyalitas BMT Al-Hadi.

C. Penutup
Syukur Alhamdulillah, kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat, Hidayah serta Inayahnya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dengan baik dan lancar. Saya menyadari bahwa
penulisan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan, kesalahan dan ketidak sempurnaan
laporan ini. Oeh karena itu, kritik dan saran selalu kami harapkan sesuai dengan
kesempurnaan laporan penulis kami selanjutnya. Semoga laporan ini dapat memberikan
manfaat baik bagi diri sendiri maupun bagi para pembaca. Amin…

DAFTAR PUSTAKA

Rangkuti, Freddy. 2000. Measuring Custemer Satisfaction, Jakarta: Gramedia Pustaka.

Lupiyoadi, Rambat. 2004. Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: PT Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai