1 Konteks Penelitian
Entreuprener artinya seorang yang megerti tentang bagaimana mengambangkan
sebuah inovasi menjadi sebuah peluang yang dapat menjadi usaha. pada hal
mengembangan kan idenya entrepreneur hanya perlu menghasilkan sebuah keberanian
buat membuka jalan agar inovasi yang dibuatnya sebagai peluang usaha.
Seiring berkembangnya zaman maka semakin berkembang juga aneka macam-macam
perjuangan. Berwirausaha pada umumnya dikenal dengan orang-orang yg telah bekerja,
tetapi jangan keliru, sekarang ini wirausaha dapat dilakukan oleh kalangan mana saja
termasuk mahasiswa.
seperti yg kita tahu bahwa kantong mahasiswa pastinya hanya berkecukupan buat
makan sehari-hari, belum lagi buat porto kuliah seperti kitab dan lainnya. Hal inilah
yang menyebabkan mahasiswa kebingungan pada memulai wirausaha yaitu modal. Inilah
keuntungan asal kemajuan zaman, mahasiswa bisa memulai wirausaha walaupun
menggunakan kapital yang kecil melalui perjuangan kekinian. krusial untuk diketahui
bahwa memulai usaha, termasuk perjuangan kekinian tidak perlu kapital usaha akbar, hal
yang perlu engkau lakukan sebelum memulai perjuangan kekinian merupakan cara
memulainya, pengetahuan yang relatif, usaha dan kerja keras pada menjalankan bisnis
kekinian.
Perjuangan atau bisnis dikalangan mahasiswa sekarang semakin menjamur bahkan
menjadi tren tersendiri. Produk yg didapatkan pun sangat majemuk terdapat yg berupa
jasa ada juga yang berupa barang. Skala usahanya pun bervariasi, dari yg kecil-kecilan
sampai yang akbar. Produknya mirip Krudung, kuliner dan sebagainya. Omset yg
didapatkan pun terbilang cukup tidak mengecewakan pada kalangan mahasiswa. Didalam
menggeluti usaha tadi mahasiswa sangatlah beragam terdapat yg berbisnis berfokus karna
buat mencukupi kebutuhan hidupnya ataupun sebab ekonomi, ikut-ikutan ,iseng-iseng,
mengikuti tren, mengisi ketika kosong, hobi serta sebagainya.
Entrepreneurship akan berguna bagi mahasiswa karena pada kenyataanya tidak
seluruh lulusan prodi Pendidikan kepercayaan islam akan sebagai pengajar bila menjadi
gurupun itu tak bisa mencukupi kebutuhan sehari hari karena gaji yang tergolong mungil,
maka berasal itu entrepreneurship penting bagi mahasiswa kedepannya.
Entrepreneur dikota Malang sendiri tergolong lumayan banyak apalagi dikalangan
mahasiswa dimulai berasal bisnis mungil sampai bisnis yg menguntungkan yang awalnya
coba-coba sampai yg penghasilanya tidak mengecewakan.
Semakin canggihnya teknologi gosip yang semakin berkembang mahasiswa bisa
memunculkan ide-pandangan baru atau pun peluang usaha-usaha baru yang
memunculkan kenyataan baru. kenyataan tersebut adalah peluang perjuangan masa kini
yang cenderung memiliki skala yg lebih mungil dan tentunya minim dana dan jumlah
energi kerja yg lebih sedikit misalnya jasa service laptop.
Pada penelitian ini penulis berfokus pada fenomenologi mahasiswa Universitas Islam
Malang menjadi entrepreneur di kota Malang yg rentang waktu perjuangan 1-2 tahun yg
mempunyai omset terbilang cukup besar pada kalangan mahasiswa. Seiring
berkembangnya jaman apalagi di era millenial waktu ini kebutuhan seseorang semakin
meningkat hal ini menunjang seorang buat melakukan sesuatu atau tindakan yg bisa
menghasilkan uang atau materi, selain itu gaya hayati masa sekarang atau yang lebih
dikenal dengan lifestyle membentuk seseorang melakukan segala upaya untuk mengikuti
ekspresi dominan yang ada. oleh karna itu sebagian orang memilih buat menjadi
entrepreneur karna alasan-alasan eksklusif.
munculnya istilah Fenomenologi berasal berasal kata Yunani, phainomenon yg
merujuk pada arti “yang menampak”. fenomena artinya fakta yg disadari dan masuk
kedalam pemahaman manusia. sehingga, suatu objek terdapat dalam rekanan kesadaran.
Dewasa ini, fenomenologi dikenal menggunakan sirkulasi filsafat sekaligus metode
berfikir yg mengkaji kenyataan yg manusiawi (humanphenomena) tanpa
mempertanyakan penyebab berasal kenyataan tadi serta realitas objektif penampakanya.
Bidang wirausaha ini dilakukan pada dua hal yaitu Online dan Offline yg masing-
masing memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri adapun kelebihan serta
kekuranganya. Kelebihan Online cenderung mempunyai pangsa pasar yang lebih luas dan
cenderung memiliki biaya yg lebih sedikit, saat yang flexibel, produk yg dijual
bervariasi, tidak memerlukan tempat. Kekurangan Online sendiri dituntut wajib lebih
kreatif pada memasarkan daganganya, dapat dipercaya diragukan, persaingan ketat.
Kelebihan berasal Offline sendiri yaitu memiliki agama yg tinggi karna terdapat toko
fisik, sistem pembayaran yang safety, pelayanan konsumen lebih mudah. Sedangkan
kekurangan asal Offline jangkauannya lebih sedikit serta lebih membutuhkan usaha yang
lebih ketimbang Online, dan harus mempunyai tempat atau lokasi.
Penghasilan yg didapat sang seorang wirausaha atau entrepreneurship bervasiari,
tergantung asal bidang yg digelutinya. Peneliti akan mengambil 3 sampel wirausaha.
Yaitu satu bidang Service laptop, dan dua dalam bidang Online Shop.
Maka peneliti tertarik buat meneliti fenomena entrepreneur yg terdapat dikalangan
mahasiswa khususnya pada kota Malang terkhusus motif mahasiswa sebagai
entrepreneur. Maka peneliti mangambil judul “FENOMENOLOGI MAHASISWA
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIVERSITAS ISLAM MALANG
SEBAGAI ENTREPENEURSHIP PADA KOTA MALANG”
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseoarang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan
Peluang Karir Program Studi Pendidikan Agama Islam antara lain: Guru
Agama Islam. Pegawai Negeri Sipil, Asisten Peneliti Agama Islam Multi Kultural,
Pegawai Kementrian Agama, Pemuka Agama, Penulis Buku Agama, Dosen dan lain-
lain.
Masa studi yang ditempuh untuk Strata S-1 di Universitas Islam Malang yaitu
selama 8 semester (4 tahun) dengan menyelesaikan 151 SKS yang kemudian akan
mendaptkan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) dan untuk Strata S-2 selama 4 semester
(2 tahun) dengan menyelesaikan 36-45 SKS termasuk untuk penyusunan tesis. Untuk
Strata S-2 sistematika dan prosedur perkuliahan ditetapkan dalam Buku Pedoman
Akademik Pascasarjana Universitas Islam Malang, sedangkan untuk program doktor,
Universitas Islam Malang telah membuka Program Studi Pendidikan Agama Islam.
Peluang karir pada Program Studi Pendidikan Agama Islam sendiri sangat
beragam antara lain: guru agama Islam di tingkat SD, SMP dan SMA, dosen, penulis
buku agama, pegawai kementrian agama dan masih banyak lagi. Bahkan lulusan
Pendidikan Agama Islam juga bisa menjadi wirausaha yang sukses karena di dalam
Program Studi Pendidikan Agama Islam juga diajarkan tentang Kewirausahaan,
sehingga dengan ilmu tersebut bisa menjadikan mahasiswa yang memiliki minat di
bidang Wirausaha untuk lebih ditekuni dan bisa dijadikan prospek pekerjaan di masa
depan.
B. Entrepreneur
Dalam rangka meraih kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat, Islam tidak
hanya mengajarkan kepada pemeluknya untuk beribadah mahdah (ritual formal
seperti sholat, zakat, haji), tapi juga sangat mendorong umatnya untuk bekerja keras,
kendati demikian bukan berarti tanpa kendali. Antara iman dan amal harus ada
interaksi, artinya betapapun kerasnya usaha yang dilakukan, harus selalu dalam
bingkai hukum Islam. Salah satu kerja keras yang didorong Islam adalah
berwirausaha/enterpreneur (Pulungan, 2009: 12).
Menurut penulis, dalam literatur Islam, tokoh yang sangat istimewa dan luarbiasa
yakni Nabi Muhammad SAW. Merupakan sosok yang memiliki sifat Fathonah
(cerdas), tabligh (menyampaikan), amanah (dapat dipercaya), dan shidiq (jujur) di
setiap perjalanan hidupnya. Saat masa remajanya beliau sudah diajak berdagang
dengan pamannya yaitu Abu Thalib berkat sifat-sifatnya itulah beliau dikenal di
berbagai negara lain karena melakukan perdagangan dengan sangat jujur dan
amanah. Sifat-sifat berdagang yang dimiliki Nabi Muhammad SAW. Ini masih
sangat relevan untuk digunakan para Entrepreneur masa kini dalam berwirausaha.
Jika sang pembeli sudah percaya pada barang yang kita dagangkan mereka akan
puas dan terus berbelanja kembali karena merasa diuntungkan. Kunci berwirausaha
terdapat pada ke empat sifat nabi Muhammad yakni cerdas, tabligh
(menyampaikan), amanah, dan jujur. Dimana ketika seseorang yang memulai
berwirausaha harus cerdas dalam mengatur semua elemen-elemen dari hal terkecil
hingga memikirkan dampak yang memungkinkan membuatnya kalah bersaing.
Untuk tabligh, amanah, dan shidiq dimana seseorang yang memulai berwirausaha
harus menyampaikan produknya sesuai keadaan barangnya artinya penyampaian
harus di sertai dengan kejujuran jika barang yang akan dijualkan cacat, maka penjual
harus menyampaikan sesuai pada kenyataannya.
Istilah Entrepreneur sudah muncul sejak zaman para Nabi, akan tetapi namanya
hanya sebuah perdagangan. Yang mana dari perdagangan ini para tokoh-tokoh islam
disamping berdagang sekaligus mereka menyebarkan ajaran Islam. Dari
perdagangan ini Nabi Muhammad di kenal dari berbagai penjuru negara. Semua
jejak hidup beliau menjadi suri tauladan bagi seluruh umat. Yang mana dijelaskan
dalam Al-qur’an surat Al-Ahzab ayat 21:
لقد كان لكم في رسول هللا اسوة حسنة لمن كان يرجوا هللا واليوم االخر هللا كثيرا
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang-orang yang mengharapkan (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
kiamat dan mereka banyak mengingat Allah.” QS. Al-Ahzab ayat 21.
Tafsir ayat tersebut bahwa Rasulullah adalah teladan bagi manusia dalam segala
hal, termasuk di medan perang. Sungguh, telah ada pada diri Rasulullah itu suri
teladan yang baik bagimu dalam semua ucapan dan perilakunya, baik pada masa
damai maupun perang. Namun, keteladan itu hanya berlaku bagi orang yang hanya
mengharap rahmat Allah, tidak berharap dunia, dan berharap hari Kiamat sebagai
hari pembalasan; dan berlaku pula bagi orang yang banyak mengingat Allah karena
dengan begitu seseorang bisa kuat meneladani beliau. Segala sesuatu yang telah
dicontohkan dalam diri Rasulullah adalah teladan bagi seluruh umat manusia. Maka
berwirausaha yang telah dilakukan Rasulullah merupakan contoh besar bagi seluruh
umat manusia.
Kata entrepreneur berawal dari bahasa Perancis dan pertama kali digunakan di
tahun 1437 dalam Dictionnaire d la langue francaise. Ada tiga definisi entrepreneur
dalam kamus tersebut yang memiliki kesamaan arti yaitu “celui qui entreprend
quelque chose”, diartikan sebagai seseorang yang aktif dan mencapai sesuatu
(Landstrom, 2005).
Entrepreneur adalah orang yang memiliki gahasan / ide dan seseorang yang aktif
dalam melakukan wirausaha dengan berfikir kreatif dan inovatif. Sedangkan
Entrepreneurship adalah ilmu yang digunakan dalam seseorang Entrepreneur dalam
proses memulai dan menjalankan bisnisnya. Istilah entrepreneur pada sejarah dunia
pertama kali dicetuskan di Perancis dan nama entrepreneur sendiri berasal dari
bahasa Perancis yang mempunyai arti seseorang yang masuk dalam dunia bisnis.
Dari sinilah muncul berbagai teori-teori mengenai entrepreneur di negara Eropa
sampai mendunia. Teori kewirausahaan terus berkembang dan di kembangkan di era
zaman milenium perkembangan entrepreneur terus naik daun. Dengan kemajuan
teknologi membuat para pebisnis bersaing secara ketat. Kemajuan dari tahun
ketahun kewirausahaan ini mengalami kemajuan kewirausahaan berbasis teknologi
yang disebut teknoprenurship. Teknoprenurship dan Entrepreneurship jelas suatu hal
yang berbeda. Teknoprenur ini kemudian menciptakan model bisnis baru yang
disebut sebagai startup.