Anda di halaman 1dari 26

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM LANGITPITU

ADART YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM LANGITPITU

YAYASAN PENDIDIDKAN ISLAM LANGITPITU

Sekretariat: Jl KH Baedowi No 08, Dusun krajan RT/RW 001/003 Desa Kedayunan Kec Kabat Kab
Banyuwangi

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

YAYASAN PENDIDIDKAN ISLAM LANGITPITU

ANGGARAN DASAR

MUQADDIMAH
‫هَّللا‬
ِ ‫ِبسْ ِم ِ الرَّ حْ َم ِن الرَّ ح‬
‫ِيم‬

Dalam menyikapi era globalisasi yang diwarnai oleh semakin meningkatnya ilmu pengetahuan
dan teknologi, maka seluruh manusia yang mendambakan kenyamanan dan keseimbangan hidup harus
pula membekali dirinya dengan keimanan dan ketaqwaan.

Pancasila sebagai falsafah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara bagi warga
Negara Republik Indonesia adalah sebagai suatu landasan kehidupan yang mengandung nilai-nilai
keseimbangan lahiriah dan bathiniyah sehingga menjadikan kehidupan yang sejahtera bagi
pengamalnya, permasalahan yang timbul adalah ternyata Sumber Daya Manusia (SDM) yaitu tingkat
kesadaran dan kualitas manusianya belum sama bahkan cenderung masih lemah. Padahal potensi untuk
itu ternyata masih cukup tersedia pada dirinya dan terutama di lingkungan generasi muda sebagai
pewarisnya.

Keteladanan Nabi Muhammad Saw membuktikan bahwa pendayagunaan sumber daya manusia
membutuhkan satu pusat kelembagaan atau institusi pendidikan dan pengajaran, dakwah islam dan
pengembangan sosial budaya dan itu telah menghasilkan pembinaan umat yang sempurna, sejahtra
lahir dan batin serta diridoi oleh Allah Swt.

Terdorong oleh kondisi dan situasi yang seperti tersebut di atas, maka sambil memohon ridho dan
kekuasaan kepada Allah SWT, Yayasan Pendidikan Islam Al-Miftah Pacet mengembangkan kiprahnya
dalam menanamkan keimanan dan ketakwaan umat yang diwarnai dengan ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang berwawasan lingkungan.

Kesuksesan pembangunan manusia sempurna (insan kamil) dan pembinaan masyarakat Islam, banyak
terfokus pada kesempurnaan peribadatan serta pendidikan. Dengan kesempurnaan peribadatan serta
pendidikan ini – baik pendidikan yang berorientasi hati maupun akal,insan-insan yang bertaqwa, berbudi
luhur, berilmu yang amaliyah dan beramal ilmiyah, bertanggungjawab terhadap agama, bangsa dan
negara, diharapkan lebih mudah untuk diwujudkan
Usaha tersebut insya Allah diwujudkan dalam bentuk perpaduan antara Pendidkan Formal dari
mulai TK/RA sampai Perguruan Tinggi. Non Formal PAUD, PKBM, dan Pendidikan Pesantren dari Kitab-
kitab Kuning Allusunnah Waljama’ah ditambah dengan keterampilan Otomotif, LKP Komputer dan
Pertanian/peternakan serta Bahasa Arab, Bahasa Inggris, dan Iptek. Untuk mencapai usaha tersebut,
maka perlu disusun Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Yayasan Pendidikan Islam Al-miftah
Pacet yang diuraikan sebagai berikut:

BAB I

NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN STATUS

PASAL 1

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Yayasan ini bernama ” YAYASAN PENDIDIDKAN ISLAM LANGITPITU “ (selanjutnya disebut yayasan) dan
berkedudukan di Jalan Raya Majalaya – Pacet Kp. Babakan Tanjung Rt 02/ 01 Desa Tanjungwangi
Kecamatan Pacet Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat

PASAL 2

STATUS

Yayasan ini terdaftar secara resmi di kantor notaris pada tanggal

BAB II

AZAS, VISI DAN MISI

PASAL 3

AZAS

Yayasan ini berazaskan :

1. Agama Islam berpedoman pada Al-Qur’an dan Hadist.

2. berhaluan Ahlus-Sunnah wa al-Jamaah.

3. Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

PASAL 4

VISI

Berperanan sebagai pusat ibadah dan perkembangan ilmu serta membentuk masyarakat yang berilmu,
beriman dan beramal soleh dan menjunjung tinggi tradisi, santun dalam bersikap dan meraih kemuliaan
hidup dalam kebahagiaan dunia dan akhirat.

PASAL 5

MISI
Membina akhlak dan budi pekerti.

1. Menyelengarakan kegiatan peribadatan dan dakwah demi tersebarnya syiar Islam dan nilai-nilai
keislaman yang rahmatan lil ‘alamin dan moderat dalam kehidupan umat Islam dan bangsa Indonesia.

2. Mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan Iptek dan Kebudayaan.

3. Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan pelayanan yang modern, profesional dan islami
dalam rangka pemabangunan karakter bangsa,demi meningkatnya kecerdasan intelektual, emosisonal
dan spiritual umat secara terpadu dan meningkatnya daya saing bangsa Indonesia serta kebangkitan
kembali umat islam.

4. Meningkatkan pelayanan pendidikan bagi masyarakat.

5. Menyediakan segala kelengkapan untuk kemudahan beribadah, mewujudkan dan


memperbanyakkan aktiviti-aktiviti keilmuan kearah melahirkan masyarakat yang berketerampilan.

6. Membangkitkan daya juang bagi kemuliaan hidup dan kebahagiaan masa depan.

BAB III

LAMBANG DAN ATRIBUT

PASAL 6

LAMBANG DAN ATRIBUT

Lambang :

1. Bingkai segi lima ( 5 ) melambangkan landasan Negara yang di simbolkan Pancasila

2. warna kuning : yang membingkai melambangkan kemakmuran, Merujuk pada matahari,


ingatan, imajinasi logis, energi sosial, kerjasama, kebahagiaan, kegembiraan, kehangatan, loyalitas,
tekanan mental, persepsi, pemahaman, kebijaksanaan. Merangsang aktivitas mental dan menarik
perhatian, Sangat efektif digunakan pada blogsite yang menekankan pada perasaan bahagia dan
kekanakan

3. Warna Hijau : melambangkan simbul Religius dalam menanamkan pondasi dasar akidah dalam
pembinaan peserta didik

4. Warna Biru ; Melambangkan dan menanamkan minat yang tinggi dan budi pekerti yang luhur
dan tidak mudah terkontaminasi.

5. Buku Yang terbuka: melambangkan semua peserta didik di berikan pemahaman yang luas dan
tidak panatik dalam berkeyakinan

6. 5. Tangga Penyanggah: melambangkan tingkatan pendidikan formal yang di garaf, TK/RA SD/MI
SMP/MTS MA/SMA dan perguruan tinggi

BAB IV

TUJUAN DAN UPAYA


PASAL 8

TUJUAN

Tujuan Yayasan ini:

 Meningkatkan kualitas ibadah masyarakat demi terciptanya muslim yang bertaqwa, berbudi
luhur, berpengetah uan mumpuni, cakap dan terampil serta bertanggungjawab terhadap agama, bangsa
dan negara.

 Membumikan ajaran Islam yang menganut faham Ahlusunnah wal Jama’ah untuk terwujudnya
tatanan masyarakat yang maslahat, sejahtera serta demi terciptanya rahmat bagi semesta.

 Meningkatkan SDM dan fasilitas pendidikan demi tercapainya upaya peningkatan kualitas
pendidikan.

PASAL 9

UPAYA

1. Menyelenggarakan Pendidikan Formal dari tingkat taman kanak-kanak s/d perguruan tinggi
(PAUD,RA/TK,MI/SD,SMP Plus,MTs Plus,MA Plus,SMK Plus,SMU Plus,Perguruan Tinggi/Universitas) yang
keseluruhannya disesuaikan dengan kurikulum Pemerintah dan Kurikulum Yayasan

2. Menyelenggarakan Pendidikan Non Formal mulai dari pendidikan Paket A, B, C, dan SSB serta
ASB.

3. Menyelenggarakan pengajian umum,

4. Mendirikan koperasi YAYASAN PENDIDIDKAN ISLAM LANGITPITU Menyelenggarakan Usaha-


Usaha Perdagangan yang halal,

5. Mendirikan dan mengelola asrama pelajar, rumah yatim dan jompo, dan sarana kesehatan

6. Menampung dan menyalurkan minat dermawan para agnia dan simpatisan

7. Membuka dan mengelola pondok pesantren, serta mengintensifkan seluruh santri yang ada baik
dari dalam kecamatan maupun dari luar daerah

8. Menyelenggarakan Lembaga Keterampilan dan Pelatihan (LKP) Komputer,

9. Menyelenggarakan Pendidikan Keterampilan Untuk Santri dan Masyarakat Umum,

10. Menyelenggarakan Usaha Pertanian dan Agrobisnis,

11. Menyelenggarakan Usaha Peternakan dan Perikanan,

12. Menyelenggarakan Usaha Koperasi,

13. Berusaha di bidang jasa


14. Di bidang sosial, mengupayakan dan mendorong pemberdayaan di bidang kesehatan,
kemaslahatan dan ketahanan keluarga, dan pendampingan masyarakat yang terpinggirkan
(mustadl’afin).

15. Di bidang ekonomi, mengupayakan peningkatan pendapatan masyarakat dan lapangan


kerja/usaha untuk kemakmuran yang merata.

1. Mengembangkan usaha-usaha lain melalui kerjasama dengan pihak dalam maupun luar Yayasan
yang bermanfaat bagi masyarakat banyak guna terwujudnya tatanan masyarakat madani.

BAB V

STRUKTUR DAN ORGAN YAYASAN

PASAL 10

ORGAN YAYASAN

1. Yayasan mempunyai organ yang terdiri dari Dewan Pembina, Pengawas dan Pengurus.

2. Pengurus ini terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan beberapa divisi (sesuai kebutuhan),
semuanya diangkat oleh Dewan Pembina untuk 1 Periode (5 tahun) dan dapat dipilih kembali maksimal
untuk 2 (dua) Periode.

PASAL 11

DEWAN PEMBINA

1. Dewan Pembina adalah organ Yayasan tertinggi yang mempunyai kewenangan yang tidak
diserahkan kepada pengurus atau pengawas.

2. Dewan Pembina terdiri dari seorang atau lebih anggota Pembina, sebanyak-banyaknya 9 orang.

3. Dalam hal terdapat lebih dari seorang anggota, maka seorang diantaranya diangkat sebagai
ketua Dewan Pembina.

4. Yang dapat diangkat sebagai anggota Dewan Pembina adalah perseorangan sebagai pendiri
Yayasan dan/atau mereka yang berdasarkan keputusan Rapat Anggota Dewan Pembina dinilai
mempunyai dedikasi yang tinggi untuk mencapai maksud dan tujuan.

5. Dalam hal Yayasan oleh karena sebap apapun tidak mempunyai anggota Dewan Pembina, maka
dalam waktu 30 (Tiga Puluh) hari sejak terjadinya kekosongan tersebut wajib diangkat anggota Dewan
Pembina berdasarkan keputusan Rapat Gabungan Anggota Pengawas dan Anggota Pengurus Yayasan.

6. Seorang anggota Dewan Pembina berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan
memberitahukan secara tertulis mengenai maksud tersebut kepada Dewan Pembina paling lambat 30
(Tiga Puluh) hari sebelum tanggal pengunduran

PASAL 12

MASA JABATAN DEWAN PEMBINA

1. Masa Jabatan Dewan Pembina tidak ditentukan lamanya.


2. Jabatan anggota Dewan Pembina akan berakhir dengan sendirinya, apabila anggota Dewan
Pembina tersebut :

3. Meninggal dunia.

4. Mengundurkan diri dengan pemberitahuan secara tertulis sebagaimana diatur dalam pasal 11
ayat 6.

5. Tidak lagi memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

6. Diberhentikan berdasarkan keputusan rapat Dewan Pembina .

7. Dinyatakan dibawah pengampuan berdasarkan suatu penetapan pengadilan.

8. Dilarang untuk menjadi anggota Dewan Pembina berdasarkan peraturan perundang-undangan


yang berlaku.

PASAL 13

TUGAS DAN WEWENANG DEWAN PEMBINA

1. Dewan Pembina berwenang bertindak untuk dan atas nama Dewan Pembina.

2. Kewenangan Dewan Pembina meliputi :

3. Memegang kekuasaan tertinggi dalam Pengangkatan dan atau pemberhentian anggota


Pengurus dan anggota Pengawas Yayasan.

4. Penetapan keputusan mengenai penggabungan atau pembubaran Yayasan.

5. Menerima laporan tahunan dari Pengurus Yayasan.

6. Penunjukan likuidator dalam hal Yayasan

7. Dalam hal hanya ada seorang anggota Dewan Pembina, maka segala tugas dan wewenang yang
diberikan kepada Ketua Dewan Pembina atau anggota Dewan Pembina berlaku pula baginya.

PASAL 14

PENGURUS

1. Pengurus adalah organ Yayasan yang melaksanakan kepengurusan Yayasan yang sekurang-
kurangnya terdiri dari :

1. Seorang Ketua.

2. Seorang Sekretaris.

3. Seorang Bendahara.

2. Dalam hal diangkat lebih 1 (satu) orang Ketua, maka 1 (satu) orang diantaranya diangkat
menjadi Ketua Umum.
3. Dalam hal diangkat lebih 1 (satu) orang Sekretaris, maka 1 (satu) orang diantaranya diangkat
menjadi Sekretaris Umum.

4. Dalam hal diangkat lebih 1 (satu) orang Bendahara, maka 1 (satu) orang diantaranya,diangkat
menjadi Bendahara Umum.

PASAL 15

TUGAS DAN WEWENANG PENGURUS

1. Pengurus adalah organ Yayasan yang melaksanakan kebijakan-kebijakan dan program program
yayasan serta bertanggungjawab penuh atas kepengurusan Yayasan untuk kepentingan Yayasan.

1. Pengurus bertanggungjawab penuh atas kepengurusan Yayasan untuk kepentingan Yayasan.

2. Pengurus wajib menyusun program kerja dan rancangan anggaran tahunan Yayasan.

3. Pengurus berhak mewakili Yayasan di dalam dan diluar pengadilan tentang segala hal dan
kejadian dengan persetujuan dari Dewan Pembina.

4. Pengurus tidak berwenang mewakili Yayasan dalam hal mengikat Yayasan sebagai penjamin
utang dan atau membebani Kekayaan Yayasan demi kepentingan lain.

5. Ketentuan tentang rincian wewenang dan tugas Pengurus diatur lebih lanjut dalam Anggaran
Rumah Tangga Yayasan.

Pasal 16

MASA JABATAN DAN KEANGGOTAAN PENGURUS

1. Masa Jabatan Pengurus dalam 1 (satu) periode adalah 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali
selama-lamanya dalam 2 (dua) periode.

2. Jabatan Pengurus berakhir apabila :

3. Meninggal Dunia.

4. Mengundurkan Diri.

5. Bersalah melakukan tindak pidana berdasarkan putusan pengadilan.

6. Diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Dewan Pembina.

7. Masa Jabatan berakhir.

8. Tidak aktif secara berturut-turut selama 1 (satu) tahun.

9. Dalam hal Anggota Pengurus mengundurkan diri maka harus memberitahukan secara tertulis
mengenai maksud tersebut kepada Pengurus dan Dewan Pembina paling lambat 30 (Tiga Puluh) hari
sebelum tanggal pengunduran dirinya.

Pasal 17
PENGAWAS

Pengawas adalah organ Yayasan yang bertugas melakukan pengawasan dan memberi nasihat kepada
Pengurus dalam menjalankan kegiatan Yayasan.

1. Pengawas terdiri dari 1 (satu) orang atau lebih anggota Pengawas.

2. Dalam hal diangkat lebih dari 1 (satu) orang Pengawas, maka 1 (satu) orang di antaranya dapat
diangkat seagi Ketua Pengawas.

Pasal 18

TUGAS DAN WEWENANG PENGAWAS

1. Pengawas wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas Pengawas
untuk kepentingan Yayasan.

2. Ketua Pengawas dan satu anggota Pengawas berwenang bertindak untuk dan atas nama
Pengawas.

1. Pengawas berwenang memeriksa dokumen, pembukuan dan memasuki bangunan halaman atau
tempat yang dipergunakan Yayasan.

2. Mengetahui segala tindakan yang dijalankan oleh Pengurus dan memberi peringatan kepada
Pengurus Yayasan.

Pasal 19

MASA JABATAN DAN KEANGGOTAAN PENGAWAS

1. Masa Jabatan Pengawas dalam 1 (satu) periode adalah 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali
selama-lamanya dalam 2 (dua) periode.

2. Jabatan Pengurus berakhir apabila :

3. Meninggal Dunia.

4. Mengundurkan Diri.

5. Bersalah melakukan tindak pidana berdasarkan putusan pengadilan.

6. Diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Dewan Pembina.

7. Masa Jabatan berakhir.

8. Tidak aktif secara berturut-turut selama 1 (satu) tahun.

9. Dalam hal Anggota Pengawas mengundurkan diri maka harus memberitahukan secara tertulis
mengenai maksud tersebut kepada Pengawas dan Dewan Pembina paling lambat 30 (Tiga Puluh) hari
sebelum tanggal pengunduran dirinya.

BAB VI
RAPAT-RAPAT DAN PERTANGGUNGJAWABAN

PASAL 20

RAPAT-RAPAT

Rapat adalah suatu pertemuan yang dapat membuat keputusan dan ketetapan yayasan yang dilakukan
di masing-masing organ yayasan.

Rapat-rapat didalam yayasan ini terdiri dari:

1. Rapat Majelis Yayasan.

2. Rapat Dewan Pembina.

3. Rapat Pengurus.

4. Rapat Pengawas.

5. Rapat Gabungan.

6. Rapat-rapat lain yang dianggap perlu.

Pasal 21

Ketentuan lebih lanjut tentang rapat-rapat sebagaimana tersebut pada pasal 18 akan diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.

PASAL 22

PEMBUKUAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN

Tahun buku Yayasan adalah tahun almanak. Pengurus diwajibkan membuat pembukuan yang tertib dan
benar mengenai yaysan ini dan dipertanggungjawabkan kepada Dewan Pembina.

BAB VII

KEUANGAN DAN KEKAYAAN

PASAL 23

KEKAYAAN YAYASAN

Kekayaan Yayasan ini lebih berupa tanah, bangunan dan barang-barang inventaris yang terdiri dari :

 Bangunan masjid (1 buah) dan barang-barang inventarisnya.

 Bangunan sekolah Madrasah Ibtidaiyah (berjumlah 4 ruangan kelas) serta barang-barang


inventarisnya.

 Gedung Aula (berjumlah1 ruangan) .

 Bangunan sekolah Taman Kanak-kanak (berjumlah 1 ruangan kelas) serta barang-barang


inventarisnya.
 1 (satu) unit bagunan tempat usaha.

 Tanah Waqaf (berupa sawah dan tanah kering)

BAB VIII

PERUBAHAN DAN PEMBUBARAN

PASAL 24

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Perubahan Anggaran Dasar Yayasan dapat dilakukan atas Keputusan Rapat Majelis Yayasan yang khusus
diadakan untuk keperluan itu dan keputusan harus disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari anggota
rapat yang hadir.

PASAL 25

PEMBUBARAN

Pembubaran Yayasan ini hanya dapat dilakukan atas dasar keputusan Rapat Majelis Yayasan yang
sengaja diadakan untuk keperluan itu dan dihadiri sedikitnya 3/4 dari anggota Yayasan serta disetujui
oleh paling sedikit 2/3 dari jumlah anggota Yayasan yang hadir, dan penyelesaian likuidasi dilakukan oleh
para anggota Pengurus. Jika setelah likuidasi masih ada sisa kekayaan, maka sisa kekayaan yayasan
tersebut harus diberikan kepada badan yang mempunyai tujuan sama dengan Yasyasan ini atau kepada
badan sosial lain yang disetujui oleh rapat pembubaran.

PENUTUP

Hal-hal yang belum diatur atau kurang lengkap diatur dalam Anggaran Dasar ini dapat dapat diatur
dalam Anggaran Rumah Tangga atau Peraturan lain yang tidak boleh bertentangan dengan Anggaran
Dasar ini.

ANGGARAN RUMAH TANGGA

YAYASAN PENDIDIKAN ISALAM AL-MIFTAH PACET

PEMBUKAAN

Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa serta di dorong oleh keinginan luhur dan sadar sepenuhnya akan
tanggung jawab kami sebagai warga negara dan insan yang beragama serta memiliki kepedulian
terhadap sesama, maka dengan ini kami menyatakan bahwa kita sebagai makhluk sosial mempunyai
tanggung jawab yang sama dalam membentuk dan mempersaiapkan generasi penerus bangsa yang
berkepribadian, beragama, dan berjiwa sosial dalam tatanan masyarakan yang berperikemanusiaan.

Permasalah sosial, kemanusianan dan keagamaan yang ada di masyarakat haruslah di data dan
diperhatikan dengan kesungguhan dan kerjasama dari berbagai pihak, termasuk di dalamnya elemen-
elemen pemerintahan, organisasi-organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan serta kelompok-
kelompok masyarakat yang peduli dan mempunyai tujuan dan tanggung jawab yang sama terhadap
fenomena kehidupan di negri ini.
Dengan didasari kebutuhan dan kepedulian tersebut dan untuk tertib serta teraturnya mekanisme kerja
serta pemerataan tugas seluruh elemen Yayasan Pendidikan Islam Al-miftah Pacet maka disusunlah
Anggaran Rumah tangga Yayasan Pendidikan Islam Al-miftah Pacet sebagai berikut.

BAB I

UMUM

Pasal 1

Anggaran Rumah Tangga ini merupakan uaraian dan atau memuat hal-hal yang tidak atau belum di atur
dalam Anggaran Dasar

BAB 2

MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

Yayasan mempunyai maksud dan tujuan di Bidang Sosial, Keagamaan dan Kemanusiaan.

BAB 3

VISI,MISI,FALSAFAH, NILAI-NILAI DAN MOTO

Pasal 3

 Yayasan sebagai lembaga sosial, keagaman dan kemanusiaan perlu memiliki visi, misi, falsafah,
nilai-nilai dan moto

 Pembina, pengawas dan seluruh pengurus Yayasan harus memahami dan mengamalkan hal-hal
tersebut sebagai idealisme Yayasan

Pasal 4

Visi ( Program kerja Jangka Panjang )

Menjadikan masyarakat yang ihsan, kompeten dan sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan sunnah
sehingga dapat memotivasi perubahan sosial, moral dan akhlak menuju kebaikan bagi masyarakat di
sekitarnya

Pasal 5

Misi ( Program Kerja Jangga Pendek )

 Membina, mengembangkan dan memberdayakan potensi Generasi produktif sebagai generasi


penerus bangsa

 Manjadi wadah sebagai media pendidikan untuk melaksanakan nilai-nilai islam yang
berlandaskan Al-quran dan sunah dalam kehidupan

 Membina masyarakat melalui program-program sosial, kemanusian dan keagamaan


 Memajukan dan mencerdaskan generasi bangsa melalui penyelenggaraan pendidikan Formal
dan non formal

Pasal 6

Falsafah ( Pedoman )

Dikelola oleh umat, dikembangkan oleh umat demi ke maslahatan umat

Pasal 7

Nilai-nilai

Menjungjung tinggi :

1. Kebersamaan : Ukhuwah islamiyah, kerjasama, keadilan, setia kawan dan peduli

2. Pendidikan : Shidiq, Tabligh, Amanah, Fatonah ( STAF )

3. Kemandirian : Menolong diri sendiri, masyarakat, Tanggung jawab

BAB IV

ORGAN YAYASAN

Pasal 8

 Organ Yayasan yang di maksud dalam Anggaran Rumah Tangga ini, tersiri dari:

1. Pembina

2. Pengawas

3. Pengurus

 yang di maksud dalam Anggaran Rumah Tangga ini, tersiri dari:

1. Ketua Pengurus

2. Sekretaris

3. Bendahara

4. Pelaksana Kegiatan

5. Bidang Pendidikan Formal dan non formal

 Fakultas Tinggi

 SMA ( Aliyah )

 SMP (Tsanawiyah )

 SD ( MI )
 DT ( Diniyah Takmiliyah

 TKA-TPA PAUD

 Panti Asuahan PSAA

 Majelis Taklim

1. Bidang sosial

2. Bidang Kemanusiaan

3. Bidang Ke Agamaan

4. Koprasi

 Seluruh Pengurus Yayasan tersebut di poin ( 2 ) memegang janatan masing-masing dan


menjalankan tugas sesuai program kerja yang di tuangkan dalam buku kerja Yayasan

BAB V

PEMBINA

Pasal 9

Ruang Lingkup

 Pembina dalam organ Yayasan yang mempnyai kewenangan yang tidak di serahkan kepada
pengurus atau pengawas

 Pembina terdiri dari seorang ketua Pembina dan seorang atau lebih anggota Pembina

 Dalam hal yayasan tidak memiliki anggota Pembina, maka dalam waktu 30 ( Tiga Puluh ) hari
sejak terjadinya kekosongan tersebut wajib di angkat anggota Pembina berdsarkan keputusan rapat
gabungan anggota pengawas dan anggota pengurus.

 Anggota Pembina tidak merangkap sebagai anggota pengurus dan atau anggota pengawas

 Yang dapat menjadi anggota Pembina adalah orang perseorangan sebagai pendiri Yayasan dan
atau mereka yang berdasarkan keputusan rapat anggota Pembina dinilai memeiliki dedikasi yang tinggi
untuk mencapai maksud dan tujuan Yayasan

 Anggota Pembina tidak di beri gaji dan tunjangan oleh Yayasan

Pasal 10

Kewenangan

 Membuat persetujuan jika Yayasan membuat kantor cabang, baik di luar maupun di wilayah
Indonesia

 Memutuskan mengenai perubahan anggaran Dasar

 Pengangkatan dan pemberhentian anggota pengurus


 Menetapkan kebijakan umum yayasan berdasarkan anggaran dasar

 Pengesahan program kerja dan rancangan anggaran tahunan yayasan

 Menetapkan keputusan mengenai penggabungan atau pembubaran yayasan

 Pengesahan laporan tahunan

 Meminta ke laporan keuangan secara rutin

 Penunjukan likuidator dalam hal yayasan dibubarkan

Pasal 11

Kewajiban

 Memahami anggaran dasar dan anggaran rumahtangga yayasan

 Mengadakan rapat pembina paling sedikit satukali dalam 1( satu ) tahun

 Mengangkat dan memberhentikan pengurus

 Mengankat dan memberhentikan pengawas

 Mengadakan rapat setiap waktu bila di anggap perlu atas permintaan tertulis dari pengurus atau
pengawas

 Membuat panggilan rapat Pembina paling lambat 7 ( Tujuh ) hari sebelum rapat di adakan

 Meyelenggarakan Rapat Tahunan paling lambat Lima ( 5 ) bulan setelah tahun buku yayasan di
tutup

 Melakukan evaluasi tentang

1. Kekayaan Yayasan

2. Hak dan kewajiban Yayasan

3. Analisa program kerja yayasan tahun yang lampau

4. Laporan tahunan pengurus

5. Penetapan kebijakan umum yayasan

6. Pengesahan program kerja dan aggaran tahunan Yayasan

 Meminta Laporan Bulanan dan tahunan dari pengurus mengenai:

1. Pelaksanaan Program Kerja

2. Laporan keuangan Yayasan

Pasal 12
Masa jabatan Pembina

 Masa jabatan Pembina tidak di tentukan lamanya

 Jabatan Pembina dan anggota pembina berakhir dengan sendirinya apabila

1. Meninggal dunia

2. Menhgundurkan diri dengan pemberitahuan secara tertulis sebagaimana di atur dalam


anggaran dasar pasal 7 ayat 7

3. Tidak lagi memenuhi persyaratan perundang undangan

4. Diberhentikan berdasarkan keputusan rapat Pembina

5. Dinyatakan pailit atau di taruh dibawah pengampunan berdasarkan penetapan pengadilan

6. Dilarang menjadi anggota Pembina Karena paraturan perundang-undangan yang berlaku

BAB VI

PENGAWAS

PASAL 13

Ruang lingkup

 Pengawas adalah organ yayasan yang bertugas melakukan pengawasan dan memberi nasihat
kepada pengurus dalam menjalankan kegiatan yayasan

 Pengawas terdiri dari seorang ketua pengawas seorang dan atau lebih anggota pengawas

 Dalam hal yayasan tidak memiliki anggota pengawas, maka dalam kurun waktu 30 ( Tiga puluh )
hari sejak terjadinya kekosongan tersebut wajib di angkat anggota pengawas berdasarkan keputusan
rapat Gabungan Anggota Pembina dan anggota pengurus

 Pengawas di angkat Pembina melalui rapat Pembina untuk jangka waktu 5 ( Lima ) tahun dan
dapat di angkat kembali

 Anggota pengawas tidak merangkap sebagai anggota pengurus dan atau anggota Pembina

Pasal 14

Kewenangan

 Bertindak untuk dan atas nama Yayasan

 Memasuki bangunan/ halaman lain yang digunakan yayasan

 Memeriksa dokumen

 Memeriksa pembukuan dan mencocokan nya dengan uang kas

 Mengetahui segala tindakan yang telah di jalankan oleh pengurus


 Memberi peringatan kepada pengurus

 Pengawas dapat memberhentikan untuk sementara satu orang atau lebih pengurus, apabila
pengurus tersebut bertindak bertentangan dengan anggaran dasar dan atau peraturan perundang-
undangan yang berlaku

Pasal 15

Kewajiban

 Memahami anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yayasan

 Memahami visi dan misi Yayasan

 Pengawas wajib dengan itikad baik dan penuh dengan tanggung jawab menjalankan tugas
pengawasan untuk kepentingan yayasan

 Memeriksa laporan-laporan dan program kerja pengurus termasuk di dalamnya memeriksa


laporan keuangan

Pasal 16

Masa jabatan

 Masa jabatan pengawas dan anggota pengawas adalah 5 ( Lima ) tahun dan dapat diangkat
kembali

 Jabatan pengawas dan anggota pengawas beakhir dengan sendirinya apabila :

1. Meninggal dunia

2. Mengundurkan diri dengan pemberitahuan secara tertulis sebagaimana di atur dalam anggaran
dasar

3. Tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan

4. Di berhentikan berdasarkan keputusan rapat Pembina

5. Di nyatakan pailit atau di taruh dibawah pengampunan berdasarkan penetapan pengadilan

BAB VII

PASAL 17

Ruang limngkup

 Pengurus adalah organ yayasan yang melaksanakan kepengurusan yayasan, yang sekurang-
kurang nya terdiri dari:

1. Seorang Ketua

2. Seorang Sekretaris

3. Seorang Bendahara
 Anggota pengurus tidak merangkap sebagai anggota Pembina dan atau anggota pengawas

 Dalam hal diangkat lebih dari seorang ketua maka Satu (1 ) orang di antaranya di angkat sebagai
ketua umum

 Dalam hal di angkat lebih dari seorang sekretaris maka 1 ( Satu ) orang di antaranya diangkat
sebagai sekretaris umum

 Dalam hal diangkat lebih dari seorang bendahara maka 1 ( Satu ) orang di antaranya diangkat
sebagai bendahara umum

 Pengurus diangkat oleh Pembina untuk jangka waktu lima ( 5 ) tahun dan dapat di angkat
kembali

 Dalam hal jabatan pengurus kosong, maka dalam waktu paling lambat 30 ( tiga puluh ) hari dari
kekosongan tersebut, pengurus harus menyelenggarakan rapat untuk pengangkatan pengurus baru dan
sementara yayasan di urus oleh pengawas

 Dalam hal terjadi penggaantian pengurus, maka dalam waktu ( 30 ) tiga puluh hari dari
pergantian pengurus baru, Pembina harus menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada Mentri
Hukum da HAM RI dan intansi terkait

 Dalam hal yayasan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan dengan
pengurus maka Yayasan di wakili oleh pengawas

Pasal 18

Kewenangan

 Pengurus tidak dapat merangkap sebagai Pembina, pengawa, atau pelaksana kegiatan

 Pengurus bertanggung jawab penuh atas kepengurusan Yayasan untuk kepentingan yayasan

 Pengurus berhak mewakili Yayasan didalam dan diluar pengadilan tentang segala hal dan dalam
segala kejadian, dengan pembatasan terhadap hal-hal sebagai berikut:

1. Meminjam atau meminjamkan uang atas nama Yayasan ( tidak termasuk mengambil uang
yayasan di Bank )

2. Mendirikan suatu usaha baru atau melakukan penyertaan dalam berbagai bentuk usaha baik
dialam negri maupun diluarnegri.

3. Memberi atau menerima pengalihan harta tetap

4. Memberi atau dengan cara lain mendapatkan /memperoleh harta – harta atas nama Yayasan

5. Menjual atua dengan cara lain melepaskan kekayaan yayasan serta menggunakan / membebani
kekayaan yayasan

6. Mengadakan perjanjian dengan organisasi yang terafiliasi dengan Yayasan, pengurus dan atau
pengawas Yayasan atau seorang yang bekerja pada Yayasan, yang perjanjian tersebut bermanpaat bagi
tercapainya maksud dan tujuan Yayasan
 Pengurus tidak berwenang dalam hal

1. Mengikat yayasan sebagai penjamin utang

2. Membebani kekayaan yayasan untuk kepentingan pihak lain

3. Mengadakan perjanjian dengan organisasi yang terafiliasi dengan yayasan, pengurus dan atau
pengawas yayasan atau seseorang yang bekerja pada yayasan, yang perjanjian tersebut bermanfaat bagi
tercapainya maksud dan tujuan yayasan

 Ketua bersama-sama dengan salah seorang anggota pengurus lainya berwenang bertindak
untuk dan atas nama pengurus serta mewakili yayasan

 Pengurus berwenang mengangkat dan memberhentikan pelaksana kegiatan yayasan


berdasarkan keputusan pengurus

Pasal 19

Hak dan Kewajiban

 Memahami Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Yaysan

 Memahami visi dan misi Yayasan

 Pengurus wajib membuat program kerja dan rancangan Anggaran tahunan Yayasan untuk di
sahkan oleh Pembina

 Pengurus wajib memberikan penjelasan tentang segala hal yang di tanyakan oleh pengawas

 Setiap anggota pengurus wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalan \kan
tuganya dan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang belaku

 Ketua harus menjalankan segala tugas dan wewenang yayasan

 Sekretaris bertugas mengelola administrasi yayasan

 Bendahara bertugas mengelola keuangan Yayasan dan membuat Rancangan Anggaran


pendapatan Belanja Yayasan

 Pengurus dapat menerima gaji, upah, atau honorarium apabila pengurus yayasan:

1. Bukan pendiri yayasan dan tidak terafiliasi dengan pendirian dan pengawas

2. Melaksanakan Kepengurusan Yayasan secara langsung dan penuh

 Pengurus berkewajiban menyusun dan menggariskan pola-pola kebijakan umum yayasan, secar
khusus pengurus bertindak atas nama dan bertanggung jawab kepada Pembina atas pelaksanaan
kebijakan-kebijakan yang telah di gariskan meliputi:

1. Pengangkatan Pelaksan Kegiatan

2. Perekrutan pegawai
3. Pencarian Dana Kegiatan

4. Pengelola Keuangan

 Pengurus berhak mendapatkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan

Pasal 20

Uraian Tugas Pengurus

 KETUA PENGURUS, bertanggung jawab penuh terhadap perkembangan yayasansehingga


tercapai Visi dan Misi Yayasan, tugas pokoknya adalah:

1. Melaksanakan semua ketentuan dasar yayasan dalam AD/ART peraturan khusus dan kebijakan
Yayasan

2. Menentukan dan memutuskan semua ketentuan dan kebijakan dalam rangka pengembangan
Yayasan berupa program pelayanan kepda masyarakat dan meminta masukan dari ketua bidang sosial,
Ketua Bidang Kemanusiaan, ketua bidang ke agamaan dan pengurus lainya

3. Memberikan arahan dan meminta laporan dari ketua bidang sosial, Ketua bidang kemanusiaan,
ketua bidang keagamaan dan pengurus lainnya mengenai perkembangan Yayasan

4. Menyelenggarakan rapat-rapat ( Rapat Pengurus, Rapat Gabungan ) dalam mengambil


keputusan penting

5. Bertintadak sebagai wakil dari yayasan

6. Menandatangani semua surat-surat dan dokumentasi penting yayasan

7. Mempertanggung jawabkan perkembangan yayasan di depan Rapat tahunan

 SEKRETARIS, bertugas melaksanakan kesektariatan pengurus dan yayasan meliputi:

1. Menyimpan dan menyusun surat-surat dokumentasi yayasan dalam Dokumen yang baik dan
yang benar sehingga memudahkan apabila ada audit / pemeriksaan

2. Membantu ketua pengurus dalam menyelenggarakan rapat-rapat, terutama dalam menyusun


acara dan agenda rapat

3. Membantu Ketua Bidang dalam pembuatan surat-surat penting ( Proposal, Undangan dan lain –
lain )

4. Ikut menandatangani surat-surat penting dan dokumentasi yayasan

5. Membantu ketua pengurus dalam menyusun konsep dasar AD/ART yayasan, peraturan khusus,
dan kebijakan yayasan

6. Membantu Ketua Pengurus dalam menyusun laporan pertanggung jawaban Yayasan dalam
Rapat Tahunan

7. Membuat Notula Rapat dan mendistribusikannya


 BEDAHARA, bertanggung jawab terhadap masalah

1. Membantu dan mengawasi keluar masuknya keuangan Yayasan

2. Menyusun perencanaan profit dan loss dari perencanaan Yayasan

1. Menyusun Laporan dan Analisa Laporan Keuangan ( Bulanan, Kwartal, Tahunan )

2. Mengambil dan menyetor keuangan yayasan kepada bank yang di tunjuk

3. Melakukan tutup buku setiap bulan dengan menginput semua data

4. Membuat dan menerbitkan laporan keuangan aktual bulanan, kwartalan, Tahunan, baik yang
berbentuk standar maupun yang berbentuk khusus dan mempublikasikan laporan tersebut setelah di
tandatangani ketua pengurus dan pengawas

5. Membuat Rencana Anggaran dan Pendapatan Belanja Yayasan ( RAPBY )

6. LAIN-LAIN yang berhubungan dengan ke uangan

Masa Jabatan

Pasal 21

 Masa jabatan pengurus adalah 5 ( Lima ) tahun dan dapat di angkat kembali

 Jabatan pengurus berakhir dengan sendirinya apabila:

1. Meninggal dunia

2. Mengundurkan diri dengan pemberitahuan secara tertulis sebagaiman diatur dalam Anggaran
Dasar

3. Tidak memenuhi persyaratan perundang-undangan

4. Diberhentikan berdasarkan keputusan rapat Pembina

5. Dinyatakan pailit atau di taruh dibawah pengampunan berdasarkan penetapan pengadilan

6. Masa jabatan terakhir

BAB VIII

PELAKSAN KEGIATAN

Pasal 22

 Yang dapat di angkat sebagai pelaksan kegiatan yayasan adalah orang persorangan yang mampu
melakukan perbuatan hokum dan tidak pernah di nyatakan pailit atau di pidana karena melakukan
tindakan yang merugikan yayasan, Masyarakat, atau Negara berdasarkan keputusan pengadilan dalam
jangka waktu 5 ( lima ) tahun terhitung sejak tanggal putusan tersebut bekekuatan tetap
 Pelaksana kegiatan di angkat oleh pengurus bedasarkan keputusan rapat pengurus untuk jangka
waktu yang di tentukan oleh rapat pengurus dan dapat di angkat kembali dengan tidak mengurangi
keputusan rapat pengurus untuk memberhentikan sewaktu-waktu

 Pelakasana kegiatan Yayasan bertanggung jawab kepada pengurus

 Pelaksana kegiatan menerima gaji, upah atau honorarium yang jumlahnya ditentukan
berdasarkan rapat pengurus

 Untuk mencapai maksud dan tujuan yayasan, yayasan menjalankan kegitatan sebagai berikut:

1. Bidang Sosial

2. Bidang Kemanusiaan

3. Bidang Keagamaan

BAB IX

BIDANG SOSIAL

Pasal 23

Ruang Lingkup

 Yang di maksud dengan Bidang Sosial dalam Anggaran Rumah Tangga ini adalah pelaksana
kegiatan Sosial yang di angkat oleh pengurus melaluiRapat putusan

 Dalam hal pelaksanaan kegiatan diangkat seorang ketua Bidang Kegiatan Sosial yang
bertanggung jawab kepada pengurus

Pasal 24

Tugas dan tanggung jawab

 Dalam hal pencapaian tujuan yayasan, Ketua Bidang Sosial bertanggung jawab untuk
melaksanakan kegiatan sosial yang meliputi :

1. Mengadakan dan menyelenggarakan kursus-kursus, bimbingan belajar, dan pendidikan umum di


mulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ), kelompok bernain ( KOBER ), Taman kanak-kanak (
TK ), Sekolah Dasar ( SD ), Sekolah Menengah Pertama ( SMP ), Sekolah Menegah Atas ( SMA ) atau
Sekolah Kejuruan hingga tingkat Tinggi

2. Mendirikan Panti Asuhan, menyantunu Anak Yatim, Panti Jompo, Ppanti Wereda

3. Rumah Sakit, poliklinik, dan Laboratorium

4. Penbinaan Olahraga

5. Penelitian di Bidang Ilmu Pengetahuan

6. Studi Banding
7. Pencarian dana untuk Kegiatan dan Oprasional Yayasan

 Membuat program kerja tahunan dan mempersentasikannya pada rapat pengurus dan atau
rapat tahunanatau 3 ( Tiga ) bulan sebelum tahun kerja terakhir

 Mengajukan Anggaran pembiayaan kegiatan 3 ( Tiga ) bulan sebelum kerja terakhir

 Memberikan laporan perkembangan dan laporan pelaksanaan program dengan mengacu pada
buku-buku yayasan

 Bekerja sama dengan pengurus dalam usaha mengembangkan yayasan

 Mempublikasikan program-program kegiatan yang ada dibawah tanggumg jawabnya

BAB X

BIDANG KEMANUSIAAN

Pasal 25

Ruang Lingkup

 Yang di maksud dengan bidang kemanusiaan dalam Anggaran Rumah Tangga ini adalah
Pelaksana Kegiatan Kemanusiaan yang di angkat oleh pengurus melalui Rapat Pengurus

 Dalam hal pelaksaan kegiatan di angkat seorang Ketua Bidang Kegiatan Kemanusiaan yang
bertanggung jawab kepada pengurus

Pasal 26

Tugas dan Tanggung Tawab

 Dalam hal pencapaian tujuan Yayasan, Ketua Bidang Kemanusiaan yang bertanggung jawab
untuk melaksanakan kegiatan kemanusiaan yang meliputu:

1. Memberi bantuan kepada korban Bencana Alam

2. Memberi bantuan kepada pakir miskin, tuna wisma, dan gelandangan

3. Melestarikan lingkungan hidup

4. Mendirikan dan menyelenggarakan rumah singgah dan rumah duka

5. Memberikan perlindungan konsumen

6. Pencarian dana untuk kegiatan dan Oprasional Yayasan

 Membuat progaranmkerja tahunan dan mempresentasikan pada rapat pengurus dan atau rapat
tahunan atau 3 ( tiga ) bulan sebelum tahun kerja berakhir

 Mengajukan anggaran pembiayaan kegiatan 3 ( Tiga ) bulan sebelum tahun kerja berakhir

 Memberikan laporan pembangunan dan laporan pelaksanaan program dengan mengacu pada
baku kerja yayasan
 Bekerja sama dengan pengurus lain dalam usaha mengembangkan Yayasan

 Mempublikasikan program-program kegiatan yang ada dibawah langsung ( jadwalna )

BAB XII

RAPAT-RAPAT

PASAL 27

Rapat, Pembina, Pengawas, Pengurus

 Rapat Pembina/pengawas/pengurus diadakan paling lambat sekali dalam satu tahun dan paling
lambat lima bulan setelah tahun buku yayasan di tutup

 Rapat Pembina, pengawas, pengurus dapat juga dilaksanakan setiap waktu bila di anggap perlu
atas permintaan tertulis dari anggota Pembina, pengawas dan atau pengurus

 Panggilan rapat Pembina/pengawas/pengurus dilakukan oleh Pembina secara langsung atau


melalui surat dengan mendapatkan tanda terima paling lambat 7 ( tujuh ) hari sebelum rapat diadakan
dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat

 Panggilan rapat harus mencantumkan hari /tanggal/waktu/tempat dan agenda rapat

 Rapat Pembina, pengawas, dan pengurus di adakan di tempat kedudukan yayasan atau
diwilayah lain yang disepakati

 Rapat Pembina di pimpin oleh ketua Pembina, dan jika ketua Pembina tidak hadir atau
berhalangan maka rapat Pembina atau berdasarkan surat kuasa

 Rapat pengawas di pimpin oleh ketua pengawas, dan jika ketua pengawas tidak hadir atau
berhalangan maka rapat pengawas di pimpin oleh seorang yang dipilih dari anggota pengurus atau
berdasarkan surat kuasa

 Rapat pengurus di pimpin oleh ketua pengurus, dan jika ketua pengurus tidak hadir atau
berhalangan maka rapat pengurus di pimpin oleh seorang yang di pilih dari anggota pengurus dan atau
berdasarkan surat kuasa

 Rapat Pembina/pengawas/ pengurus adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang
mengikat selam:

1. Dihadiri paling sedikit 2/3 dari jumlah undangan rapat

2. Dalam hal kuorum tidak tercapai maka dapat diadakan panggilan rapat Pembina/pengawas/
pengurus kedua

1. Dala hal panggilan rapat kedua di sampaikan surat dengan mendapatkan tanda terima, paling
lambat 7 ( Tujuh ) hari sebelum rapat di adakan dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan
tanggal rapat

2. Rapat Pembina / pengawas/pengurus di lkukan paling cepat 10 ( Hari ) dan paling lambat 21
( Duapulu satu ) hari terhitung sejak rapat pertama
3. Rapat kedua adalah sah dan mengikat apabila di hadiri paling sedikit ½ dari undangan rapat

4. Rapat Pembina/pengawas/pengurus di ambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat

5. Dalam hal keputusan musyawarah untuk mupakat tidak tercapai maka dapat di ambil
berdasarkan suara setuju lebih dari seperdua jumlah suara yang sah

Pasal 28

Rapat Tahunan

 Pembina wajib menyelenggarakan rapat tahunan setiap tahun paling lambat 5 ( Lima ) bulan
setelah buku yayasan ditutup

 Dalam rapat tahunan Pembina melakukan:

1. Evaluasi tentang harta kekayaan, Hak dan kewajiban yayasan tahun yang lampau sebagai dasar
pertimbangan bagi perkiraan mengenai perkembangan yayasan untuk tahun yang akan dating

2. Pengesahan laporan tahunan yang di ajukan pengurus

3. Menetapkan kebijakan umum yayasan

4. Pengesahan program kerja da Rancangan Anggaran Belanja Yayasan

 Pengesahan laporan tahunan oleh Pembina dalam rapat tahunan berarti memberikan pelunasan
dan pembebsan tanggung jawab sepenuhnya kepada para anggota pengurus dan pengawas atas
pengurusan dan pengawasan yang telah di jalankan selam satu tahun buku yang lalu, sejauh tindakan
tersebut tercermin dalam laporan tahunan

Pasal 29

Rapat Gabungan

 Rapat gabungan diadakan oleh pengurus dan pengawas untuk mengangkat Pembina apa bila
yayasan tidak mempunyai Pembina

 Rapat gabunga diadkan paling lambat 30 ( Tiga puluh ) hari terhitung sejak yayasan tidak lagi
mempunyai Pembina

 Panggilan rapat gabungan di lakukan oleh pengurus

 Panggilan rapat gabungan di sampaikan kepada setiap pengurus dan pengawas secara langsung
atau melalui surat dengan mendapatkan tanda terima, paling lambat 7 ( Tujuh ) hari sebelum rapat di
adakan dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat

 Panggilan rapat harus mencantumkan hari, waktu dan tempat agenda rapat

 Rapat gabungan di adakan di tempat kedudukan Yayasan atau diwilayah lain yang disepakati

 Rapat gabunga di pimpin oleh ketua pengurus dan jika ketua Pembina tidak hadir atau
berhalangan maka rapat gabungan di pimpin oleh pengawas dan jikaketua pengurus atau pengawas
tidak hadir atau berhalangan maka rapat gabungan di pimpin oleh salah seorang yang di pilih dari
anggota pengurus atau anggota pengawas

 Rapat gabungan adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila:

1. Di hadiri paling sedikit 2/3 dari jumlah undangan rapat

2. Dalam hal kuorum tidak tercapai maka dapat di adakan panggilan rapat gabungan kedua

3. Dalam hal panggilan rapat kedua di sampaikan surat dengan mendapatka tanda terima, paling
lambat 7 ( Tujuh ) hari sebelum rapat diadakan dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan
tanggal rapat

4. Rapat gabunga dilakukan paling cepat 10 ( Sepuluh ) hari dan paling lambat 21 ( Dua pulu satu )
hari terhitung sejak rapat pertama

5. Rapat kedua adalah sah dan mengikat apabila di hadiri sedikit ½ dari anggota pengurus dan ½
dari anggota pengawas

6. Rapat gabungan di ambil berdasarkan rapat musyawarah mupakat

7. Dalam hal keputusan musyawarah untuk mupakat tidak tercapai maka dapat di ambil
berdasarkan suara setuju lebih dari serdua jumlah suara yang sah

 Setiap gabungan di buat berita acara rapat yang di tandatangani oleh ketua rapat 1 ( Satu )
orang anggota pengurus atau pengawas

 Penandatanganan sebagaimana di maksud dalam ayat 9 ( Sembilan ) tidak disaratkan apabila


berita acara rapat di buat deganakta notaris

 Anggota Pengurus dan Anggota Pengawas dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa
mengadakan rapat gabungan dengan ketentuan semua pengurus dan pengawas memberikan
persetujuan mengenai usulan yang diajukan secara tertulis dengan mennadatangani usul tersebut

BAB XIII

TAHUN BUKU

Pasal 30

1. Tahun buku yayasan di mulai dari tanggal 1 ( Satu ) januari sampai dengan tanggal 31 ( Tiga
puluh satu ) Desember

2. Untuk pertama kalinya tahun buku yayasan di mulai pada tanggal dari akta pendirian yayasan
dan ditutup pada tanggal 31 ( tiga o\puluh satu ) Desember

BAB XIV

PERUBAHAN ANGGARAN

Pasal 31
1. Perubahan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat di lakukan berasarkan keputusan rapat
pengurus dan disahkan oleh Pembina

2. Salinan perubahan yang akan di ajukan beserta pemberitahuan tertulis mengenai rapat yang
akan di adakan harus disampaikan kepada setiap pengurus selambat-lambatnya 5 (lima ) hari sebelum
rapat diadakan

3. Perubahan Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat diterima selam tidak bertentangan
dengan :

4. Anggaran Dasar Yayasan

5. Undang-undang mengenai Yayasan yang berlaku di wilayah hukum tempat dimana yayasan
berada

BAB XV

PENUTUP

 Setiap perubahan atau peneyempurnaan Anggaran Rumah Tangga ini harus di putuskan dalam
rapat pengurus

 Hal-hal yang belum di atur dan belum cukup di atur dalam Anggaran Rumah Tangga ini, akan
diatur kemudian dalam pelaturan Yayasan pendidikan Isalam Al- Miftah

 Demikian Anggaran Rumah Tangga ini di buat untuk pertama kalinya, dan di sah kan di
Tanjungwangi desember Tahun 2015

ATAS NAMA KUASA RAPAT PENGURUS

KETUA SEKRETARIS

ONO SUMARNO AI KULSUM,S.Pd.I

DISAHKAN OLEH

Pembina YAYASAN PENDIDIDKAN ISLAM LANGITPITU

AGUS BUDIONO

Anda mungkin juga menyukai