Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri, dan menjadikan negara yang demokratis serta
bertanggungjawab.
Pendidikan Nasional harus mampu menjamin pemeratan kesempatan pendidikan.
Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia
seutuhnya melalui olahhati, olahpikir, olahrasa dan olahraga agar memiliki daya saing dalam
menghadapi tantangan global.
Pada hakikatnya pendidikan dalam konteks pembangunan nasional mempunyai fungsi: (1)
pemersatu bangsa, (2) penyamaan kesempatan, dan (3) pengembangan potensi diri. Pendidikan
diharapkan dapat memperkuat keutuhan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI), memberi kesempatan yang sama bagi setiap warga negara untuk berpartisipasi dalam
pembangunan dan memungkinkan setiap warga negara untuk mengembangkan potensi yang
dimilikinya secara optimal.
Sementara itu, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional merupakan dasar hukum penyelenggaraan dan reformasi sistem pendidikan
nasional. Undang-undang tersebut memuat visi, misi, fungsi dan tujuan pendidikan nasional serta
strategi pembangunan pendidikan nasional, untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu, relevan
dengan kebutuhan masyarakat , dan berdaya saing dalam kehidupan global.
Visi pendidikan nasional adalah mewujudkan sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang
kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia agar berkembang
menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman
yang selalu berubah. Misi pendidikan nasional adalah: (1) mengupayakan perluasan dan
pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia;
(2) meningkatkan mutu pendidikan yang memiliki daya saing di tingkat nasional, regional dan
internasional; (3) meningkatkan relevansi pendidikan dengan kebutuhan masyarakat dan
tantangan global; (4) membantu dan menfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara
utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar; (5)
meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas kepribadian yang bermoral; (6) meningkatkan
keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu
pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan standar yang bersifat
nasional dan global; dan (7) mendorong peran serta masyarakat prinsip otonomi dalam konteks
Negara Kesatuan Republik Indinesia.
Anak usia dini merupakan individu yang berbeda, unik, dan memiliki karakteristik tersendiri
sesuai dengan tahapan usianya. Masa usia dini (0-6 tahun) merupakan masa keemasan (golden
age), yang pada masa ini stimulasi seluruh aspek perkembangan berperan penting untuk tugas
perkembangan selanjutnya. Perlu disadari bahwa masa-masa awal kehidupan anak merupakan
masa terpenting dalam rentang kehidupan seseorang anak. Pada masa ini pertumbuhan otak
sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat (eksplosif).
Mengingat pentingnya masa ini, maka peran stimulasi berupa penyediaan lingkungan yang
kondusif harus disiapkan oleh para pendidik, baik orang tua, guru, pengasuh ataupun orang
dewasa lain yang ada di sekitar anak, sehingga anak memiliki kesempatan untuk mengembangkan
seluruh potensinya. Potensi yang dimaksud meliputi aspek moral dan nilai-nilai agama, sosial,
emosional dan kemandirian, kemampuan berbahasa, kognitif, fisik/motorik, dan seni. Pendidikan
anak usia dini diberikan pada awal kehidupan anak untuk dapat berkembang secara optimal.
Upaya pengembangan harus dilakukan melalui kegiatan bermain agar tidak membuat anak
kehilangan masa bermainnya. Bermain merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan bagi
anak, bermain juga membantu anak mengenal dirinya, dengan siapa ia hidup, serta lingkungan
tempat ia hidup. Melalui bermain anak memperoleh kesempatan untuk berkreasi, bereksplorasi,
menemukan, dan mengekspresikan perasaannya.
Dengan RA diharapkan sebagai wadah atau sentra seluruh potensi yang ada di
masyarakat, dan selanjutnya dikelola dari, oleh dan sebesar-besarnya untuk kepentingan dan
pemenuhan kebutuhan belajar masyarakat itu sendiri. Disamping itu, RA. Jendela Ilmu ini
didirikan untuk mendidik dan membina anak didik menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.
Anak adalah suatu sumber daya yang menyimpan potensi untuk dikembangkan secara optimal.
Berkaitan dengan itu proses belajar mengajar harus memberi layanan kepada setiap anak didik
agar potensi yang dimiliki berkembang dan berkelanjutan.
Para pengelola, guru dan para peserta didik di RA. Jendela Ilmu senantiasa berupaya
menjunjung tinggi dalam meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, kecakapan dan kemampuan-
kemampuan yang terkait dengan bidang kepemimpinan, pengayaan materi pelajaran, ketrampilan
dan kemasyarakatan.
RA. Jendela Ilmu merupakan Lembaga Pendidikan yang mencoba menjembatani peserta
didik yang inin melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya, serta membentuk kepribadian yang
santun, mantap dan mandiri yang berdasarkan ajaran-ajaran Islam yang berhaluan ala Ahlu
Sunnah Wal Jamaah.
Menghadapai kondisi tersebut RA. Jendela Ilmu perlu mempersiapkan diri secara
maksimal dengan jalan menyusun Rencana Induk Pengembangan (RIP) RA.
Rencana Induk Pengembangan (RIP)RA. merupakan sebuah proses perencanaan
atas semua hal dengan baik dan teliti untuk mencapai tujuan pendidikan. Dengan tujuan ini
RA dapat disesuaikan dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, sosial budaya masyarakat,
potensi RA dan kebutuhan peserta didik. Rencana Induk Pengembangan (RIP) RA disusun
sebagai pedoman kerja dalam pengembangan RA, dasar untuk melakukan monitoring dan
evaluasi pelaksanaan pengembangan RA., dan sebagai bahan acuan untuk mengidentifikasi serta
mengajukan sumber daya yang diperlukan.
Rencana Induk Pengembangan (RIP) RA dibuat sebagai landasan gerak dan langkah
pendirian dan pengembangan RA. Jendela llmu. Rencana Induk Pengembangan (RIP) RA ini
sangat perlu untuk dimiliki oleh sebuah lembaga pendidiakn agar segala program yang
direncanakan dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan.
Penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan generasi yang selama
ini diidam-idamkan oleh bangsa dan negara, demi tercapainya pembangunan manusia Indonesia
seutuhnya. Namun dalam kenyataannya, untuk mewujudkan hal tersebut memerlukan upaya yang
gigih dan perlu keterlibatan berbagai komponen bangsa. Penyelenggaraan lembaga pendidikan
adalah tanggung jawab Pemerintah, masyarakat dan kita semua. Oleh karena itu, dalam
mewujudkan hal tersebut di atas Yayasan Jendela Ilmu mendirikan sebuah lembaga pendidikan
yang berkualitas dan memiliki keunggulan dalam berbagai aspek baik jasmani maupun rohani.
Untuk dapat merealisasikan hal tersebut perlu adanya usaha-usaha yang proaktif dalam
bidang pendidikan yang diperioritaskan untuk mempelajari bidang ilmu pengetahuan tertentu
secara efektif, terarah dan bersinambungan.

B. Dasar Hukum
Landasan hukum Perumusan Kurikulum ini sebagai berikut :
1. Undang-Undang Dasar Tahun 1945
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
4. Peratuan Pemerintah Nomer 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan

C. Pola Kebijakan dan Pengembangan RA.


Jendela Ilmu Ngabul.
Pola kebijakan Yayasan Jendela Ilmu dalam penyelenggaraan RA. Jendela Ilmu Ngabul
mengarah pada RA “Unggulan” yang lebih memperioritaskan dalam pengetahuan, teknologi, dan
agama dengan penyelenggaraan pendidikan sistem terpadu, dengan menyeimbangkan
pengetahuan agama dengan pengetahuan umum dan sosial.
Tamatan RA. Jendela Ilmu Ngabul ini diharapkan mampu melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi.

1. Visi RA. Jendela Ilmu:

“Terwujudnya sumberdaya yang BERBUDI“


2. Misi RA. JENDELA ILMU Jendela Ilmu
Di setiap kerja komunitas pendidikan, kami selalu menumbuhkan disiplin sesuai
aturan bidang kerja masing-masing, saling menghormati dan saling percaya dan tetap menjaga
hubungan kerja yang harmonis dengan berdasarkan pelayanan prima, kerjasama, dan silaturahim.
Untuk mencapai visi tersebut, perlu dilakukan suatu misi berupa kegiatan jangka panjang
dengan arah yang jelas. Berikut ini merupakan misi yang dirumuskan berdasarkan visi di atas yaitu
:
“ Mewujudkan sumberdaya yang BERBUDI”
 Beriman, bertaqwa dan berperilaku islami serta berakhlaqul karimah dalam pembiasaan
perilaku sehari-hari ala ahlussunah waljamaah

 Edukasi yang harmonis dalam lingkungan sekolah yang nyaman ( Green School ) dengan
menciptakan 7 K (Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, Keindahan, Kekeluargaan dan
Kesehatan)
 Raih prestasi akademik dan non akademik dalam menggali potensi peserta didik
 Berbasis lingkungan dalam menerapkan PAIKEM ( pembelajaran yang aktif, inovatif,
kreatif, efektif dan menyenangkan ).
 Utamakan mutu dalam pembelajaran yang dapat menciptakan keseimbangan antara
kemampuan intelektual (IQ), kematangan emosional (EQ) dan peningkatan iman dan
taqwa ( SQ ).
 Dalam mengelola lembaga yang efektif, transparan dan akuntabel
 Inspiratif membangun generasi manfaat dan meletakkan dasar-dasar kemandirian,
pengenalan terhadap kebudayaan dan peradaban serta memupuk jiwa kompetitif berdaya
saing

3. Tujuan RA. Jendela Ilmu Ngabul


Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan formal mengacu pada tujuan umum
pendidikan yaitu meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut .Sedangkan secara
khusus, sesuai dengan visi dan misi RA. Jendela Ilmu, serta tujuan RA. Jendela Ilmu adalah :
“Ikut membantu mencerdaskan anak bangsa dengan secara aktif membentuk dan
mengoptimalkan potensi anak untuk menjadi generasi yang sehat, cerdas dan berakhlak
serta cinta tanah air” .
Secara khusus, RA. Jendela Ilmu Ngabul sebagai pendidikan dasar bertujuan:
a. Mewujudkan pembelajaran berkarakter dan pembiasaan dalam menjalankan ajaran agama secara
utuh ala ahlussunah waljamaah yang mampu mengaktualisasikan diri dalam masyarakat
b. Menumbuhkan penalaran yang baik (mau belajar, ingin tahu, senang membaca, memiliki inovasi,
berinisiatif dan bertanggung jawab);
c. Mewujudkan peningkatan pengetahuan dan profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan
sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan
d. Menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai dan relevan dengan tuntutan
peningkatan mutu pendidikan.
e. Mewujudkan hubungan yang serasi dan selaras serta kerjasama dengan teman sejawat, peserta
didik dan lingkungan masyarakat.
f. Mewujudkan pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan dengan menyelaraskan kegiatan
akademik dan non akademik berwawasan lingkungan.

4. Motto
“ Ilmu ku dapat bahaga ku raih “

5. Motivasi
 “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”. (QS.Al Mujadalah ayat 11 ).
 “Ya rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan jagalah kami
dari siksa neraka”. (QS.Al Baqoroh ayat 201 )
 “Ya Allah, aku mohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang luas, dan penawar
(kesembuhan) dari segala penyakit” . (HR.Thabrani).

D. Tujuan RIP RA
Tujuan umum RIP RA. Jendela Ilmu Ngabul adalah menghasilkan manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Allah SWT. dan berakhlakul karimah, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung
jawab kemasyarakatan, kebangsaan, dan lingkungan. Sedangkan tujuan
Secara khusus, tujuan RIP RA. Jendela Ilmu Ngabul sebagai pendidikan dasar bertujuan:
 Menumbuhkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.;
 Menumbuhkan sikap beretika dan berbudi (sopan santun dan beradab);
 Menumbuhkan penalaran yang baik (mau belajar, ingin tahu, senang membaca, memiliki inovasi,
berinisiatif dan bertanggung jawab);
 Menghasilkan lulusan yang dapat melanjutkan studinya;
 Menumbuh kembangkan kemampuan berkomunikasi
 Menumbuhkan kepedulian siswa terhadap lingkungan
 Menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai dan relevan dengan tuntutan
peningkatan mutu pendidikan.

BAB II
PEMAHAMAN TERHADAP POTENSI LINGKUNGAN SEKOLAH

A. Cakupan Wilayah dan Layanan RA. Jendela Ilmu Ngabul


1. Cakupan Wilayah
RA. Jendela Ilmu Ngabul berada dilokasi Jln. Bunton Dukuh Jokosari RT. 3 RW. 5 Desa
Ngabul Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara. Meski tidak terletak di pusat kota, tetapi letaknya
sangat strategis karena berada di jalur mobilisasi penduduk yang melakukan aktifitas ekonomi
menuju pasar Ngabul.
Cakupan wilayah sasaran RA. Jendela Ilmu Ngabul adalah desa Ngabul terdiri dari: 34 RT
, 7 RW dan 3 dukuh yaitu : dukuh Krajan, dukuh Jokosari dan dukuh Jeruk Gulung, dengan desa
disekitarnya meliputi: sebelah utara desa Tahunan, sebelah selatan desa Rengging, Dongos
sebalah barat desa Langon , Sukosono dan sebalah timur desa Ngasem, Bawu.

2. Layanan RA. Jendela Ilmu Ngabul

JUMLAH PENDUDUK DESA NGABUL MENURUT USIA


Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk
Usia 0 – 6 th Usia 7 – 12 th Usia 13 –15 th Usia 20-26 th Usia 27-40 th

1.019 1.103 1.221 3.571 2.768

Sumber : Data diolah, Monografi Desa Ngabul, 2010

B. Sasaran yang ingin dicapai

Sarasan yang ingin dicapai RA. Jendela Ilmu Ngabul meliputi jangka pendek, jangka menengah
dan jangka panjang. Jangka pendek adalah program kerja tahunan sejak program ditetapkan
program kerja jangka pendek tahun pertama adalah program kerja tahun 2015/2016, tahun
pelajaran 2016/2017 adalah program kerja jangka pendek tahun kedua tertuang dalam Rencana
Kerja tahunan (RKT) tahun 2015/2016. Jangka menengah selama 4 (empat) tahun ke depan yaitu
periode tahun 2015-2018, dan jangka panjang selama 8 (delapan) tahun yaitu periode 2015-2022.
Periodisasi ini dicanangkan sejak tahun 2015 atau tahun pelajaran 2015/2016.
1. Sasaran yang ingin dicapai 4 (empat) tahun ke depan
 Pembenahan manajemen sekolah
 Pembenahan manajemen perpustakaan
 Pengembangan sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan

2. Sasaran yang ingin dicapai 8 (delapan) tahun ke depan


 Pengembangan PAUD terpadu
 Membangun pelayanan sebagai PAUD terpadu

D. Garis Besar Permasalahan Yang Dihadapi


Dalam rangka pembelajaran baik di dalam maupun di luar sekolah, sangat banyak
permasalahan yang mungkin dihadapi oleh RA. Jendela Ilmu Ngabul.
Secara garis besar permasalahan tersebut dapat kami uraikan sebagai berikut:
1. Faktor Internal
a. Tingkat sosial ekonomi orang tua/wali murid yang mayoritas berada pada tingkat menengah ke
bawah
b. Padatnya muatan kurikulum yang diberikan, karena keterpaduan antara kurikulum Kemenag
dengan muatan lokal
c. Tenaga pendidik yang keseluruhannya belum sesuai dengan background pendidikannya, tetapi
hampir semuanya lulusan S-1
d. Fasilitas yang belum mencukupi sesuai kebutuhan

2. Faktor Eksternal
a. Masih kurangnya peran serta masyarakat sekitar dalam dunia pendidikan
b. Kurang mengoptimalkan peran komite RA sebagai mitra pendidikan.
c. Masih rendahnya taraf pendidikan masyarakat, khususnya masyarakat sekitar.
d. Masih besar pendapat masyarakat yang menuntut orientasi pendidikan peserta didik RA untuk bisa
membaca dan berhitung.
e. Pesatnya pengaruh globalisasi dan perkembangan Iptek.

D. Analisis Swot
a. Strenghts (Kekuatan)
 Tingginya keinginan orang tua untuk menyekolahkan anaknya ke RA. Jendela Ilmu Ngabul
 Lingkungan yang mendukung terhadap keberadaan RA. Jendela Ilmu Ngabul
 Lokasi RA. Jendela Ilmu Ngabul yang strategis
 Manajemen dan kelembagaan RA. Jendela Ilmu Ngabul yang cukup kuat
 Sarana dan prasarana yang cukup mendukung
b. Weaknesses (Kelemahan)
 Kurangnya inovasi tenaga pendidik dan kependidikan
 Kurangnya dukungan pemerintah daerah, khususnya terhadap RA
 Kurangnya tenaga perpustakaan propesional/belum ada pustakawan
 Minat meneliti di kalangan guru belum tumbuh, walaupun meneliti tidak merupakan tugas utama
 Siswa berprestasi dan siswa lessprestasi belum terorganisir secara baik dalam pembinannya
 Partisipasi orang tua masih lemah
c. Opportunities (Peluang)
 Kerjasama internal pendidik dan tenaga kependidikan dapat terjalin dengan baik dan dapat
ditingkatkan
 Kerjasama eksternal antara RA. Jendela Ilmu Ngabul, orang tua, lembaga lain dapat ditingkatkan
 Sumber Daya Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang memadai
 Sumber daya peserta didik dengan latar potensi yang bervariasi anatara akademik dan non
akademik
d. Threats (Tantangan)
 Persaingan yang ketat antar lembaga sejenis dan setingkat
 Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat

PROGRAM KERJA TAHUNAN


RA. JENDELA ILMU NGABUL
TAHUN PELAJARAN 2015 - 2016

JENIS BULAN KET


No KEGIATAN 2015 2016
7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
1 Penerimaan murid baru X
2 Pembagian tugas guru X
3 Proses pembelajaran X X X X X X X X X X X X
4 Evaluasi belajar X X X X X X X X X X X X
5 Penerimaan raport X X
6 Penerimaan ijazah X
7 Observasi X
8 Karyawisata X
9 Rapat guru X X
10 Rapat wali murid X
11 PHBN X X
12 PHBA X
13 K3 X X X X X X X X X X X X
14 Adsministrasi X X X X X X X X X X X X
15 Laporan bulanan X X X X X X X X X X X X
16 Olahraga X X X X X X X X X X X X
17 Kesenian X X
18 Pertemuan IGRA X X X X X X X X X X X X
19 Manasik haji X
21 Kegiatan Ramadhan X
22 Zakat X

BAB III
BIDANG KEUNGGULAN DAN TARGET KEBUTUHAN

A. Bidang Garapan

1. RIPS Kualitatif
Sesuai dengan harapan yang tertuang dalam Visi dan Misi, maka perlu ditentukan bidang
garapan yang perlu dan segera dipenuhi untuk tercapainya tujuan dari penyelenggaraan RA ini.
Bidang garapan terdiri atas kebijakan operasional pendidikan RA. Jendela Ilmu Ngabul yaitu
mengembangkan RA secara menyeluruh di berbagai bidang penunjang.
Bidang garapan tersebut yaitu sebagai berikut:
a. Ketercapaian tujuan
b. Organisasi dan Manajemen
c. Proses Belajar Mengajar
d. Tenaga Kependidikan dan Tenaga Non-Kependidikan
e. Kesiswaan
f. Fasilitas-fasilitas
g. Lingkungan Sekolah
h. Hubungan dengan lembaga lain
i. Hubungan dengan dunia usaha/kerja
2. RIPS Kuantitatif
Bidang garapan diproyeksikan kepada:
a. Proyeksi komposisi kelas dalam 5 tahun mendatang
b. Proyeksi kebutuhan guru yang ahli dalam bidangnya
c. Proyeksi pembinaan dan penataran/pelatihan guru
d. Proyeksi kebutuhan peralatan 5 K
e. Proyeksi kebutuhan operasional dan perawatan serta pemeliharaan fasilitas pendidikan
f. Proyeksi kebutuhan tenaga non-kependidikan
g. Proyeksi kebutuhan kurikulum
B. Prioritas Pelaksanaan
1. Kriteria Penyusunan Prioritas
Kriteria penyusunan skala prioritas adalah berdasarkan hasil analisa kekuatan dana, peluang dan
hambatan yang akan dialami, serta perkembangan RA. Selain tiu kemajuan Iptek, kondisi
masyarakat, tingkat sosial ekonomi dan politik juga harus menjadi perhatian.

2. Urutan Prioritas
TAHUN
N0 BIDANG GARAPAN KETERANGAN
PELAKSANAAN
 Ketercapaian Tujuan
1. 2014/2015  organisasi dan Manajemen
 Kegiatan Belajar Mengajar
 Tenaga Kependidikan
2. 2015/2016
 Tenaga Non-Kependidikan
 Kesiswaan
3. 2016/2017
 Kualitas Lulusan
 Lingkungan sekolah dan
4. 2017/2018
masyarakat
 Kelengkapan sarana prasarana
dan fasilitas
5. 2018/2019
 Hubungan dengan dunia
usaha/kerja

BAB IV
STRATEGI PELAKSANAAN DAN LANGKAH-LANGKAH

Rencana pengembangan RA. Jendela Ilmu ini, dengan mengembangkan rencana tindak
lanjut yang dilakukan melalui strategi-strategi pengembangan.
Strategi-strategi dalam pengembangan RA. Jendela Ilmu Ngabul adalah sebagai berikut :
1. Strategi Pengembangan Kurikulum
2. Strategi Pengembangan Manajemen RA
3. Strategi Pengembangan Tenaga Pendidik dan Kependidikan
4. Strategi Penerimaan Siswa Baru
5. Strategi Pengelolaan Belajar Mengajar
6. Strategi Pengembangan Sarana Prasarana
7. Stratagi Pengembangan Pembiayaan
8. Strategi Kerjasama dengan Masyarakat & Lembaga Lain /Pemerintah

A. Strategi Pengembangan Kurikulum


a. Menyusun Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP) meliputi kegiatan:

 Menyusun pembagian tugas dan jadwal mengajar guru


 Menyusun jadwal kegiatan penyusunan program tahunan, program semester, silabus, rencana
pembelajaran harian
 Mengatur pelaksanaan program penilaian dan kemajuan belajar siswa
b. Sosialisasi KTSP yang sudah terwujud
c. Implementasi KTSP
B. Strategi Pengembangan Manajemen RA
a. Menyusun Rencana Pengembangan
Kegiatan yang dilakukan meliputi:
 Pembagian Tugas Kepala RA , Wali Kelas dan Kelengkapan RA lainnya
 Penyusunan Renstra, RAPBM, RPM, dan KTSP
 Penyusunan Rencana Kerja Kepala Wali Kelas, dan kelengkapan RA lainnya
b. Mengawal dan Implementasi Program
 Penunjukkan kepanitiaan, dan melakukan kegiatan
 Mengawal kegiatan kepala madrasah, Wali Kelas, dan kelengkapan madrasah lainnya
 Melaporkan kegiatan kepada kepala madrasah
c. Evaluasi
 Analisis keberhasilan program
 Laporan Tahunan

C. Strategi Pengembangan Sumber Daya Pendidik dan Tenaga Kependidikan


a. Melakukan workshop, lokakarya, serta pelatihan
b. Mengikutsertakan workshop, lokakarya, atau pelatihan
c. Peer Teaching dan Lesson Studi
d. Program Penelitian bagi Guru
e. Suvervisi
f. Outbond
g. Studi Banding

D. Strategi Pengembangan Penerimaan Murid Baru


Agar RA. Jendela Ilmu Ngabul dapat berkesinambungan, maka perlu melakukan
sosialisasi kepada warga masyarakat. Kami yakin dan percaya bahwa program ini akan berjalan
dengan baik, karena kebutuhan pendidikan akan anak usia dini akhir-akhir ini menjadi primadona
dan angka kelahiran akan terus berlanjut ini sangat mendukung RA.Disamping itu juga harus
melakukan penjaringan dan penerimaan murid baru, ini bertujuan untuk memberikan pelayanan
dibidang pendidikan bagi masyarakat yang membutuhkan.
E. Strategi Pengembangan Kegiatan Belajar mengajar
Model pembelajaran yang perlu diterapkan untuk pengembangan program salah satunya
adalah harus selalu berkordinasi dengan wali murid peserta didik, ini bertujuan untuk sejauhmana
efektifitas program-program yang sedang berlangsung, begitu juga wali murid diharapkan selalu
memberikan evalusi pada kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan setiap harinya. Kegiatan
pembelajaran tidak hanya belajar saja, tetapi bagaimana bisa memberikan inovasi-inovasi didalam
pembelajaran yang mengasyikkan dan menyenangkan tidak membosankan. Semua ini perlu
fasilitas yang memadai baik itu sarana edukatif untuk bermain, dan sarana prasarana lainnya yang
mendukung kegiatan program.

F. Stratgi Pengembangan Sarana Prasarana


a. Merencakan kebutuhan sarana dan prasarana dalam menujang proses pembelajaran
b. Melakukan manajemen inventarisasi sarana dan prasarana
c. Melakukan update terhadap keadaan sarana dan prasarana (penghapusan sarana yang tidak
dapat digunakan)
d. Melaksanakan program pengadaan sarana dan prasarana
e. Melaksaanakan perbaikan/ rehabilitasi sarana dan prasarana
f. Melakukan program pemeliharaan sarana yang sudah ada
g. Mengatur pemanfaatan sarana dan prasarana

G. Strategi Pengembangan Pengelolaan Pembiayaan


Ada persepsi di masyarakat, bahwa pendidikan anak usia dini identik dengan biaya
pendidikan yang mahal. Persepsi ini kalau tidak dicarikan solusinya maka akan menghambat
program RA. Jendela Ilmu itu sendiri. Oleh karenanya bagaimana kita bisa menyelenggarakan
program RA. Jendela Ilmu ini yang dapat memenuhi keinginan warga masyarakat dengan biaya
yang terjangkau dengan tidak mengurangi mutu dan kualitas pelayanan dalam pembelajaran.
Adapun cara – cara yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Menyusun RAPBM
b. Melaksanakan program kerja keuangan sesuai dengan RAPBM
c. Membuat pembukuan penerimaan dan pengeluaran
d. Menyusun laporan

H. Strategi Pengembangan dengan Masyarakat & Lembaga Lain /Pemerintah


Mencari mitra, menjalin kerjasama dan selalu berkordinasi dengan instansi-instansi
terkait harus selalu dilakukan, agar RA Jendela Ilmu Ngabul ini bisa berjalan dengan
baik. Tanpa ada kerjasama dan kordinasi maka kegiatan itu tidak akan berkembang.

Demikian RIP kami buat dan disusun, demi perbaikan kami mohon saran dan
masukan. Semoga bermanfaat. Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai