Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN

KEPERAWATAN
AGRETAT
KOMUNITAS PADA
KELOMPOK ANAK
Kelompok 1
9th GRADE:
Anggota

● (132111123001) Eka Putri Arditama


● (132111123002) Singgih Prasetiyo
● (132111123021) Maria Patrisia Lau
● (132111123022) Maria Yenilodia Nahak
● (132111123033) Hindun Milawati
● (132111123034) Silvia Sisilia Onasi
9th GRADE:
TABLE OF CONTENTS

Konsep Anak Usia Konsep Anak Pra Sekolah


Balita
01 02

Konsep Askep Kasus


Komunitas Agretat
03 04
Pada Anak
9th GRADE:

01
Konsep Anak Usia
Balita
9th GRADE:
Konsep Balita
● Balita yaitu anak yang telah menginjak usia di atas satu tahun atau lebih popular dengan pengertian
usia anak di bawah lima tahun. Balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak
prasekolah (3-5 tahun).
● Menurut Sigmun Freud tahap perkembangan manusia terdiri dari 5 fase, dari 5 fase tersebut 3
diantaranya dilalui pada masa balita
1. Fase oral: dimulai saat dilahirkan sampai dengan 1-2 tahun. Saat anak yang mengalami gangguan
pada fase ini akan sering mengalami stres dengan gejala gangguan pada lambung seperti maag atau
gastritis.
2. Fase anal: berkembang pada saat balita menginjak umur 15 bulan sampai umur 3 tahun. Fase ini
dikenal  pula sebagai periode "toilet training". Kegagalan pada fase ini akan menciptakan orang
dengan kepribadian agresif dan kompulsif, beberapa mengatakan kelainan sado-masokis disebabkan
oleh kegagalan pada fase ini.
3. Fase Phallic: Fase phallic disebut juga sebagai fase erotik, fase ini berkembang  pada anak umur 3
sampai 6 tahun. Yang paling menonjol pada anak  laki-laki yang suka memegangi penisnya, dan ini
seringkali membuat marah orangtuanya. Kegagalan pada fase ini akan menciptak kepribadian yang
imoral dan tidak tahu aturan.
9th GRADE:
Masalah Kesehatan Balita di
Indonesia

Kurang energi protein (KEP)


- Marasmus: Penyebabnya antara lain karena makanan yang sangat kurang, infeksi,
pembawaan lahir, prematuritas, penyakit pada masa neonatus serta kesehatan lingkungan.
Anak yang mengalami marasmus biasanya memiliki berat badan sangat rendah kurang dari
60% berat badan sesuai dengan usianya
- Kwashiorkor: anak yang mengalami kwashiorkor sering mengalami pembengkakan (edema)
pada di seluruh tubuh hingga tampak gemuk wajah anak membulat dan sembab.
- Kwashirkor marasmus: bisa diakibatkan karena kekurangan protein kronis pada anak-anak
yang sering disebabkan beberapa hal, antara lain anak tidak cukup mendapat makanan
bergizi (terutama tida mengandung cukup energi dan protein), anak tidak mendapat asupan
gizi yang memadai dan anak mungkin menderita infeksi penyakit. Kondisi ini sering dikenal
dengan istilah busung lapar.
9th GRADE:
Masalah Kesehatan Balita di
Indonesia

Kurang Vitamin A
- Kurang asupan vitamin A dapat berdampak pada terganggunya perkembangan organ penglihatan si anak.
Penyakit mata yang sering muncul akibat kurang vitamin jenis ini disebut dengan Xeroptalmia. Penyakit ini
merupakan penyebab kebutaan paling sering terjadi pada anak usia 2-3 tahun.
Obesitas
- Obesitas atau berat badan terlebih dapat terjadi ketika si anak mendapatkan asupan kalori melebihi batas
kebutuhan disertai dengan kurangnya aktifitas gerak.
ISPA
- Infeksi saluran pernafasan akut disebabkan oleh virus atau bakteri. Berdasarkan Riskesdas 2013 karakteristik
penduduk dengan ISPA yang tertinggi terjadi pada kelompok umur 1-4 tahun.
GAKY
- Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) adalah sekumpulan gejala atau kelainan yang ditimbulkan
karena tubuh menderita kekurangan Yodium secara terus – menerus dalam waktu yang lama yang berdampak pada
pertumbuhan dan perkembangan
9th GRADE:
Program Pemerintah untuk
Kesehatan Balita

- Deteksi dini tumbuh kembang


- Imunisasi bagi anak balita
- Pelatihan dan pendidikan perawatan anak balita
- Posyandu
- BKN (Bina Keluarga Balita)
- Program PAUD
9th GRADE:

02

Konsep Anak Pra


Sekolah
Anak usia pra sekolah adalah anak yang berusia 9th GRADE:
antara 3-6 tahun, dimana memiliki karateristik
tersendiri dalam segi pertumbuhan dan
perkembangannya.

Definisi Pertumbuhan dan perkembangan seorang anak


sangat dipengaruhi oleh beberapa aspek yaitu :
Keturunan, keadaan sebelum lahir, gizi dan
penyakit, serta kondisi setelah lahir.

Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Pra


Peran perawat disini meliputi peran secara
promotif, preventif, kuratif, dan Sekolah
rehabilitatif

Peran Perawat Terhadap Kesehatan anak Pra


Sekolah
9th GRADE:

03
Konsep Askep Komunitas
Agretat Pada Anak
9th GRADE:
Pengkajian

1. Data inti, meliputi demografi, statistic vital, karakteristik penduduk


2. Sub sitem, meliputi lingkungan fisik, system Kesehatan, ekonomu pekerjaan,
serta keamanan dan transportasi
3. Persepsi, persepsi masyarakat dan keluarga terhadap suatu penyakit balita
masih acuh, mungkin dipengaruhi rendahnya tingkat pendidikan masyarakat
ataupun kurangn ataupun kurangnya pengetahuan
9th GRADE:

04

Kasus
9th GRADE:
9th GRADE:
Pengkajian: data inti
1. Data inti
Data umum Data demografi
- Luas Wilayah : 11,94 km2 - Di kelurahan Mulyorejo RT 01/RW 07 posyandu Wijaya
- Batas Wilayah : Kusuma I terdapat sebanyak 50 balita (30 orang
Utara : Kalijudan perempuan dan 20 orang laki-laki).
Selatan: Dharmahusada - Umur:
0-12 bulan = 20
Barat : Kaliwaron 13- 36 bulan = 10
Timur : Sutorejo 37- 60 bulan = 20
- Pekerjaan : Sebagian besar ibu yang memiliki balita
- Sejarah Wilayah : Sebagian besar merupakan penduduk asli bekerja sebagai ibu rumah tangga sedangkan kepala
keluarganya sebagian bekerja di pabrik sebagai buruh
yang sudah mendiami selama 56 tahun sejak awal berdirinya pabrik dan sebagian lagi di pemerintahan
Kelurahan Mulyorejo tetapi juga ada pendatang dari - Agama : Sebagian besar penduduk RT 01/RW 07
beragama Islam, yaitu sekitar 99% dan sisanya 1%
berbagai daerah yang baru mendiami selama beberapa tahun. beragama Nasrani.
9th GRADE:
Pengkajian: data inti
Data statistic
Berdasarkan informasi dari kader setempat
a) Balita yang gizi buruk 5 orang
b) Balita yang diare sebanyak 7 orang

c) Balita yang berat badannya tidak sesuai dengan umur (Berat badan balita yang berada digaris kuning  dan digaris
merah) 5 orang.
9th GRADE:
Pengkajian: data sub sistem
2. Data sub system
a. Lingkungan fisik
1) Perumahan dan lingkungan: antar rumah berdekatan, beberapa rumah dindingnya masih papan, selokan
di depan rumah warga banyak yang tersumbat, jalan di depan rumah kotor, banyak kardus basah sisa
sampah banjir yang di buang sembarangan. Terdapat tempat pembuangan sampah sentral tetapi kurang
dimanfaatkan oleh masyarakat. Kebanyakan lebih senang membuang sampah disungai. Akibatnya aliran
sungai tidak lancar, keruh dan berbau busuk.
2) Lingkungan terbuka: mayoritas tidak mempunyai halaman rumah yang luas
3) Kebiasaan: balita yang berumur 37 – 60 bulan sering mengkonsumsi makanan ringan  (snack) yang biasa
di beli di warung-warung terdekat. Serta sering mengkonsumsi mie instan.
4) Tempat belanja: dipasar tradisional dan mini market
9th GRADE:
Pengkajian: data persepsi
a. Persepsi Masyarakat
Persepsi masyarakat dan keluarga terhadap suatu penyakit balita masih acuh, mungkin dipengaruhi rendahnya
tingkat pendidikan masyarakat ataupun kurangnya pengetahuan kesehatan mengenai suatu penyakit.
b. Persepsi Perawat
Masyarakat di RT 01/RW 07 kelurahan Mulyorejo belum memiliki fasilitas kesehatan yang cukup
dikarenakan masih sedikitnya puskesmas ataupun fasilitas kesehatan yang lain. Selain itu jumlah tenaga
kesehatan yang ada pun masih jauh dari yang dibutuhkan. Tetapi Ketua RT 01/RW 07 kelurahan Mulyorejo
telah mengkoordinasikan masyarakatnya untuk mengadakan kegiatan posyandu untuk balita dan lansia yang
diselenggarakan tiap bulannya.
9th GRADE:
Analisa data
Diare
Hasil wawancara: Beberapa ibu mengatakan bahwa umumnya mereka memberikan makanan apa adanya untuk anak mereka
tanpa memperhatikan kehigienisan dari makanan karena keterbatasan ekonomi.

Hasil Observasi: Data dari kader terdapat 7 balita (usia 37-60 bulan) yang diare akibat pemberian makanan yang tidak
higienis.

Gizi kurang pada balita


Hasil wawancara: Beberapa ibu mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui tentang makanan yang bergizi yang baik untuk
pertumbuhan dan perkembangan balita

Hasil observasi: Berdasarkan data dari kader sebanyak 50 balita ditimbang dan hasilnya terdapat 5 orang balita yang gizi
buruk, berat badan balita yang berada digaris kuning  dan digaris merah) sebanyak 5 orang
9th GRADE:
Intervensi: Rencana Tindakan pada Diare

1. Lakukan pengkajian pada balita yang mengalami diare


2. Demonstrasikan cara pembuatan dan pemberian oralit pada ibu-ibu yang memiliki balita yang
mengalami diare
3. Anjurkan kepada ibu-ibu untuk membawa balitanya ke puskesmas jika terjadi gejala diare
4. Evaluasi keluarga atau kujungan ke rumah balita yang mengalami diare untuk menilai bagaimana
penganggulangan diare di keluarga tersebut
9th GRADE:
Intervensi: Rencana Tindakan pada Gizi yang Kurang

1. Melakukan pendekatan pada kader-kader kesehatan


2. Lakukan pengkajian terhadap balita yang mengalami gizi buruk
3. Lakukan konseling nutrisi
4. Berikan penyuluhan tentang pentingnya nutrisi, gangguan nutrisi serta pemilihan makanan yang baik
untuk pertumbuhan balita Memotivasi ibu-ibu untuk menimbang BB anaknya secara berkala ke
fasilitas kesehatan terdekat
5. Skrining kesehatan balita untuk melihat apakah ada resiko peningkatan angka balita yang mengalami
gizi buruk
9th GRADE:

Thank
You

Anda mungkin juga menyukai