Anda di halaman 1dari 13

KESEHATAN

PEREMPUAN & HAK


ASASI MANUSIA
Ani Margawati, PhD
Pendahuluan
 Dalam setiap budaya menjadi ibu (motherhood)
merupakan peran yang dihormati.
 Akan tetapi masih terdapat permasalahan tidak
terpenuhinya kebutuhan kesehatan perempuan,
seperti:
 Masih ada kebiasaan tradisional yang merugikan kesehatan
perempuan
 Terdapatnya deskriminisai yang berdampak pada kesehatan
& hak reproduksi perempuan
 Ketidaksetaraan perempuan dalam pendidikan, pekerjaan,
pengambilan keputusan & sumber daya yang tersedua
Hak Asasi Perempuan adalah Hak Asasi
Manusia
 HAM adalah menghormati orang lain, tanpa membedakan
warna kulit, suku, agama, dan gender
 HAM dipahamai sebagai menghormati nilai-nilai manusai
 HAM tidak bertentangan dengan moral dan agama
 HAM adalah universal
 Kekerasan perempuan termasuk pelanggaran HAM
 Hak asasi permepuan sebagai HAM di Indonesia ditetapkan
dalam UU No 39/99 tentang HAM pasal 45-51
Gender & Hak Asasi Perempuan

 Perbedaan istilah seks & gender


 seks : karakteristik biologis
 gender : hasil konstruksi budaya
Kesehatan Reproduksi adalah Hak Dasar
Manusia
 Kesehatan telah ditetapkan sebagai hak dasar setiap
manusia
 Akan tetapi di berbagai lingkungan budaya terdapat
lingkungan budaya berlangsung diskriminasi berbasis
gender  menyebabkan pembedaan antara
anak/wanita dewasa dengan anak/laki2 dewasa
 Dominannya nilai patriarki dalam masyarakat yang
menempatkan perempuan mempunyai status inferior
terhadap laki-laki
 Untuk memenuhi kebutuhan kesehatan reproduksi
sebagai hak dasar perempuan diperlukan suatu
sikap & upaya khusus
 Kesadaran tentang maraknya diskriminasi berbasis
gender telah menjadi dasar Rekomendasi Umum no
24 tahun 1999 tentang Perempuan & kesehatan
(Pasal 12) oleh Komite Konvensi Wanita atau
CEDAW
 Berdasarkan rekomendasi tersebut menetapkan
bahwa kesehatan reproduksi merupakan hak dasar
perempuan
HAK KESEHATAN ANAK PEREMPUAN

 Hak kesehatan perempuan merupakan kelanjutan


dari status kesehatan anak-anak
 Pertemuan ICPD Kairo
 perlu ada prosedur yang jelas agar sunat perempuan
bisa dilakukan dengan aman
 Agar semua negara menentang & menghapus pola-pola
diskriminasi dalam keluarga yang berdasarkan
preferensi terhadap anak laki-laki
 Pelayanan kesehatan masyarakat (primary health
care) sebaiknya melalui pendekatan life cycle
approach
 Pendidikan ibu berpengaruh terhadap
perkembangan kesehatan bayi dan anak
 Setiap anak perempuan mempunyai hak untuk
hamil, jumlah anak, jenis kontrasepsi yang dipakai
 Indonesia sudah menetapkan UU No 7/84 lebih dari
20 th yang lalu  pemerintah belum konsisten
sehingga belum bisa merubah sikap & perilaku
masyarakat
Pelayanan Kesehatan yang berkualitas
 Pelayanan kesehatan kadang kurang berkualitas
 Petugas kesehatan cenderung tidak memperlakukan
perempuan dengan menghargai martabatnya
 Kurang mengindahkan kebutuhan perempuan akan
privacy mengenai pilihan atau alternatig apa saja
yang berkaitan dengan sistem dan fungsi
reproduksinya
Pelayanan Kesehatan yang berkualitas
 Status sub ordanasi perempuan terhadap laki-laki
telah menyebabkan kebanyakan perempuan tidak
terbiasa untuk berani dan mau memilih bagi
kepentingan dirinya sendiri
 Perempuan, termasuk perempuan sehat
membutuhkan pelayanan yang komprehensif, yaitu
memandang dengan utuh, memenuhi fungsi seksual
dan reproduksinya secara aman dan sehatat
Viktimisasi Perempuan
Dalam kaitan definisi sehat dari WHO, kesehatan
seksual meliputi komponen fisik, mental dan
sosial, & bukan hanya tidak sakit. Komponen
tersebut terdiri dari:
1. Kemampuan laki-laki dan perempuan untuk sama-
sama menikmati hubngan seksual
2. Bebas dari pelecehan, paksaan, dan kekerasan
seksual
3. Aman dari terjangkitnya penyakit menular
4. Sukses dalam menjalankan kehamilan yang
diinginkan atau dalam mencegah kehamilan yang
tidak diinginkan
Dampak Perbedaan Status Ekonomi
terhadap Kesehatan Perempuan
 Indikator kesehatan antara kelompok miskin dan
kaya mempunyai pengaruh terhadap kesehatan
perempuan
 Usia harapan hidup anak perempuan di negara
berkembang, misalnya adalah 44 tahun, maka
selamanya ia akan mengalami kekurangan gizi,
pendidikan, kemungkinan mati sebelum mencapai
usia 1 tahun, dll

Anda mungkin juga menyukai