Kelompok 5 Determinasi Ekspektasi Jasa Pelayanan Kesehatan
Kelompok 5 Determinasi Ekspektasi Jasa Pelayanan Kesehatan
PELAYANAN KESEHATAN
Dalam mengenali permasalahan tersebut diatas, kita harus melihat dari sisi
penerima pelayanan atau pelanggan dalam mengevaluasi kesenjangan antara
harapan dan persepsi terhadap kualitas jasa pelayanan kesehatan yang diberikan
oleh tempat pelayanan kesehatan. Kesenjangan diakibatkan oleh ketidaktahuan
manajemen atas pelayanan yang diharapkan oleh pelanggan.
KUALITAS PELAYANAN
Personal Service
• Tukang Cukur , Dokter (profesional sevice), Biro Akuntan (Business service)
Financial Service :
• banking service (bank), insurance service (asuransi), dan investment service (lembaga penananman saham)
Entertaiment
• olahraga, bioskop, gedung – gedung pertunjuka
Hotel Service
DETERMINASI EKSPEKTASI JASA
• Customer Gap adalah perbedaan antara persepsi pelanggan dan harapan pelanggan
(antara customer perception dan customer expectation).
• lima jenis kesenjangan (gap) yang harus dijembatani dengan tujuan untuk memenuhi
kepuasan pelanggan, antara lain :
1. Knowledge Gap
2. Standard Gap
3. Delivery Gap
4. Communication Gap
5. Service Gap
5 JENIS KESENJANGAN
Knowledge Gap
• Kesenjangan antara harapan pelanggan dan persepsi manajemen perusahaan.
Standard Gap
• Kesenjangan antara persepsi manajemen perusahaan atas harapan pelanggan dan spesifikasi kualitas
pelayanan.
Delivery Gap
• Kesenjangan antara spesifikasi kualitas pelayanan dan pemberian pelayanan kepada pelanggan.
Communication Gap
• Kesenjangan antara pemberian pelayanan kepada pelanggan dan komunikasi eksternal
Service Gap
• Kesenjangan antara harapan pelanggan dan kenyataan pelayanan yang diterima.
Gambar 1. Gaps Model Of Service Quality (Zeithaml dkk, 1996)
S E RVI CE G A P
(Gap antara jasa yang dipersepsikan dan jasa yang diharapkan)
• Artinya :
Jasa pelayanan Kesehatan yang dipersepsikan tidak konsisten dengan jasa
yang diharapakn
• Penyebab
1. Word of mouth
2. Citra buruk
3. Kualitas dianggap buruk
4. Kehilangan pelanggan
WORD OF MOUTH
Word Of Mouth (WOM) Menurut Hasan (2010), word of mouth merupakan pujian,
rekomendasi dan komentar pelanggan sekitar pengalaman mereka atas layanan jasa dan
produk yang betul - betul mempengaruhi keputusan pelanggan atau perilaku pembelian
mereka. Word of mouth dapat membentuk kepercayaan para pelanggan. Sedangkan
Menurut Sernovitz (2009), word of mouth adalah pembicaraan yang secara alami terjadi
antara orang-orang. Word of mouth adalah pembicaraan konsumen asli.
WORD OF MOUTH
Menurut Kotler (2009) ada dua manfaat utama dalam melakukan Word of mouth (WOM),
yaitu :
• Sumber dari mulut ke mulut meyakinkan : Cerita dari mulut ke mulut adalah satu – satunya
metode promosi yang berasal dari konsumen, oleh konsumen, dan untuk konsumen.
• Sumber dari mulut ke mulut memiliki biaya yang rendah : Dengan tetap menjaga hubungan
dengan pelanggan yang puas dan menjadikan mereka sebagai penyedia akan membebani
bisnis yang dijalankan dengan biaya yang relatif rendah.
CITRA BURUK
Citra merupakan aset tidak berwujud (intangible asset) namun berharga bagi
perusahaan. Menurut Keller (2009), citra merek adalah anggapan tentang merek
yang direfleksikan konsumen yang berpegang pada ingatan konsumen. Sehingga
citra positif memungkinkan sebuah perusahaan untuk mendapatkan nilai reputasi
dan keunggulan kompetitif.
CITRA BURUK
Citra yang positif didorong oleh kualitas pelayanan yang baik. Apabila
kualitas pelayanan buruk, maka perusahaan akan memiliki citra yang buruk
dimata pelanggannya, dan apabila sebuah perusahaan memiliki kualitas
pelayanan yang baik maka perusahaan tersebut akan memiliki citra yang baik
pula dimata 3 pelanggannya
KUALITAS DIANGGAP BURUK
Mutu pelayanan yang buruk dapat berakibat citra rumah sakit menjadi buruk
pula. Kehilangan pelanggan amat mahal karena harga yang harus dikeluarkan
untuk menarik pelanggan baru dan waktu yang dihabiskan karyawan untuk
mengatur rekening dan file pelanggan baru tersebut dan juga untuk mengenal
mereka.
KEHILANGAN PELANGGAN
Rumah sakit sebagai salah satu sektor yang bergerak di bidang jasa
pelayanan kesehatan tidak terlepas dari penilaian oleh pelangganya , baik oleh
pelanggan internal (dokter, perawat, tenaga – tenaga lain di rumah sakit), maupun
pelanggan eksternal (pasien / keluarganya dan sebagainya ).
KESIMPULAN
Pelayanan yang unggul adalah suatu sikap atau cara petugas dalam melayani
pelanggan secara memuaskan dengan cara memperhatikan kecepatan pelayanan,
ketepatan diagnosa, keramahan, dan kenyamanan, sehingga pasien merasa puas
dengan pelayanan.