Anda di halaman 1dari 23

Langkah Persiapan New Normal Era Pandemik COVID 19

Industri Pariwisata

J J
Sebaran COVID 19 di Indonesia
Peta Risiko COVID 19 di Bali
New Normal ialah :
Kondisi normal Kondisi tidak normal Kondisi normal

Masa Pandemi

Penyesuaian perilaku untuk tetap menjalankan


aktivitas normal namun dengan diikuti dengan
menerapkan protokol kesehatan guna
mencegah terjadinya penularan

Tidak menambah penularan


Skenario mempercepat
atau memperluas penularan
penanganan COVID 19
atau semaksimalnya
pada aspek Kesehatan
menurunkan penularan
dan social ekonomi
Bagaimana menerapkan protokol kesehatan yang efektif ?

Protokol tidak efektif bila tidak tepat sasaran


Protokol dibuat untuk memastikan semua aktifitas dan proses (dimana, kapan dan dalam skenario
dapat mempertahankan persyaratan physical distancing, etiket aktivitas/proses) sesuai konteks waktu dan
batuk & bersin, penggunaan masker, higenisitas tangan, tempatnya. Dan tidak dilaksanakan secara
desinfektan guna mencegah transmisi COVID 19 terstruktur dan sistematis.

Protokol tidak efektif bila tidak diikuti perubahan budaya sadar risiko
penularan COVID 19 oleh semua orang & keterlibatan semua orang
untuk tidak memberikan kesempatan menerima penularan dan atau
memberikan penularan dari/kepada orang lain (People Engagement)
MODEL PENCEGAHAN PENULARAN COVID 19

4. TCQI

1. Vaksinasi 2. Awareness 3. HMC 5. Emergency Preparedness


Persiapan menuju new normal

New normal sebaiknya berlaku setelah daerah tersebut dinyatakan sudah zona kuning oleh otoritas kesehatan setempat.

Risk Communication & Community Engagement (RCCE)


Semua orang harus menyadari risiko COVID 19 memberi dukungan untuk
mencegah penularan dan penyebaran COVID 19 di lingkungan masing –
masing serta menyesuaikan perilaku saat beraktifitas normal di era pandemik. 1
Developing Management CHS (Cleanliness, Health & Safety)
Upaya – upaya pencegahan penularan dan penyebaran COVID 19 yang diatur melalui
peraturan perundangan pemerintah harus direncanakan, diterapkan, diperiksa, dievaluasi
dan diperbaiki secara berkelanjutan sesuai dengan konteks masing – masing organisasi.
Manajemen CHS adalah upaya terstruktur dan sistematis untuk menciptakan tempat yang
2
bersih, sehat dan aman bagi penghuninya yang terintegrasi dengan SMK3* organisasi.

*) SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja)


3
Inspeksi CHS (Cleanliness, Health & Safety)
Inspeksi CHS untuk memberikan penilaian kesiapan dan kelayakan
tempat wisata yaitu area bebas dari kondisi tidak aman dan perilaku tidak
aman yang menimbulkan potensi penularan dan penyebaran COVID 19

4 Developing Risk Culture COVID 19


Outcome manajemen CHS ialah menciptakan budaya sadar risiko COVID 19. Setiap
orang dalam komunitas biasa berpikir sebelum bertindak; mengenali potensi bahaya,
merencanakan perlakukan pencegahan dan melaksanakan upaya pencegahan.
(1) PROGRAM RCCE
Keterlibatan aktif semua orang penting era new normal melalui edukai masiv.

GENERAL
Memahami informasi dasar COVID 19,
pencegahannya & langkah dasar menjaga
kebersihan (General staff)

BASIC
Memahami protokol kesehatan pemerintah
terkait COVID 19 (Staff Officer)
L

TE
RA

IA
NE

ED
GE

INTERMEDIATE
SIC

RM

Memahami manajemen CHS dan


BA

NC
TE

manajemen risiko (Supervisor)


VA
IN
AD

• Pelaksanaan program level General dilakukan menggunakan media social, ADVANCE


media massa, webinar dan sistem online Memahami manajemen risiko COVID 19 &
• Dilakukan wawancara melalui HP dan didokumentasikan
• Dibuat database dan ID
Inspeksi CHS (Manager)
(2) MANAJEMEN CHS

Manajemen CHS : Upaya terstruktur dan

sistematis untuk menciptakan tempat/area wisata

yang bersih, sehat dan aman untuk mencegah

penularan COVID 19 di area wisata.

Manajemen CHS harus di integrasikan dengan SMK3 menurut PP.50 Tahun 2012 tentang

SMK3
(3). Inspeksi CHS (Cleanliness, Health & Safety)
Inspeksi CHS untuk memberikan penilaian kesiapan dan kelayakan
tempat wisata yaitu area bebas dari kondisi tidak aman dan perilaku tidak
aman yang menimbulkan potensi penularan dan penyebaran COVID 19
Langkah inspeksi CHS

Sertifikasi dan monitoring Tinjauan manajemen risiko


Inspektur menelaah dokumen
Bagi organisasi yang sudah memiliki
manajemen risiko (HIRARC) yang
kategori minor memperoleh sertifikat

1
disiapkan oleh organisasi
dari lembaga inspeksi dan dimonitor
oleh stakeholders
4

Pelaporan & Monitoring Verifikasi & Inspeksi lapangan


tindak lanjut hasil Inspektur melakukan verifikasi HIRARC
inspeksi dengan kondisi lapangan dan
Inspektur melakukan monitoring dan mengidentifikasi secara independent kondisi
verifikasi tindak lanjut hasil inspeksi yang
dilakukan oleh organisasi
3 2 tidak aman dan perilaku tidak aman

Inspektur memeriksa pemenuhan


persyaratan protocol Kesehatan dari
pemerintah (daerah dan pusat) dan
inspeksi manajemen CHS
Tinjauan Manajemen risiko
HIRARC (Hazard Identification, Risk Asessment, Risk Control)
HIRARC adalah serangkaian proses mengidentifikasi bahaya yang dapat terjadi di dalam organisaso baik rutin ataupun non rutin,
penilaian risiko dari bahaya tersebut dan merencanakan program pengendalian bahaya tersebut agar dapat diminimalisir tingkat
risikonya ke yang lebih rendah dengan tujuan mencegah terjadi penularan dan penyebaran SARS – COV2 .

Aktivitas Skenario berbahaya Analisa risiko Perlakuan Risiko


Kolom ini diisi seberapa besar
Kolom ini diisi dengan rencana
kolom ini diisi dengan informasi Kolom ini diisi informasi peristiwa tingkat kemungkinan dan dampak
dan program perlakukan untuk
kegiatan/proses kerja dan kemungkinan kejadian dari peristiwa dan kemungkinan
mengurangi tingkat risiko
kejadian dan tingkat risikonya

Penyajian makanan ala buffet Pengunjung mengambil peralatan Kemungkinan : 3 Peralatan makan disiapkan diatas meja
makan dengan tangan terkontaminasi Dampak : 3 pengunjung. Pengambilan makanan
virus Tingkat risiko : Major oleh pelayan dengan menggunakan
APD
Verifikasi dan inspeksi lapangan
Inspektur CHS yang sudah diberikan pelatihan khusus melakukan identifikasi kondisi tidak aman dan melakukan evaluasi perilaku
tidak aman serta melakukan Analisa risiko. Inspeksi dilakukan setiaap hari dan dilaporkan melalui aplikasi online CHSSI.ID.
Inspektur independent melakukan verifikasi secara acak untuk memastikan telah dilakukan Tindakan perbaikan.

Rekomendasi
Aktivitas Potensi bahaya Analisa risiko
Perlakuan Risiko
Kolom ini diisi seberapa besar
Kolom ini diisi informasi kondisi Kolom ini diisi dengan rencana
kolom ini diisi dengan informasi tingkat kemungkinan dan dampak
& perilaku tidak aman yang dan program perlakukan untuk
kegiatan/proses kerja dari peristiwa dan kemungkinan
dijumpai mengurangi tingkat risiko
kejadian dan tingkat risikonya
Tidak ada Tindakan atau sarana
Antrian pengunjung di pintu masuk mengatur pengunjung di pintu masuk. Kemungkinan : 3
Disediakan petugas pengatur
Potensi pengunjung antri dan Dampak : 3 pengunjung dan atau tanda/marka
berdesakan Tingkat risiko : Major tempat berdiri pengunjung yang antri
Inspeksi kesiapan area dan kepatuhan protocol kesehatan

Inspektur CHS melakukan evaluasi kepatuhan terhadap panduan/protocol Kesehatan dan


mendokumentasikan serta memonitor tindaklanjutnya. Evaluasi dilakukan setiap saat apabila ada
peraturan/protokol baru.

Organisasi :
Alamat :
PIC :

Kegiatan/lokasi Temuan Rekomendasi Foto No. Protokol

“pasal dan nomor


“keterangan “rekomendasi
“nama kegiatan protocol pemerintah
pelanggaran protocol yang “disertakan
dan atau lokasi di (daerah dan pusat)
protocol yang harus foto kejadian”
tempat” yang menjadi dasar
dijumpai” dipatuhi”
rekomendasi”

Meja
Pengunjung pengunjung SE. NOMOR
Ruang Café & bar duduk berdekatan harus diatur HK.02.01/MENKES/33
tanpa masker agar dipenuhi 5/2020 Huruf 1 (g,i)
jarak 1 meter
Sertifikasi & monitoring

2
Sertifikasi Monitoring
Stakeholders atau tim yang
Lembaga inspeksi independen
mewakili dapat memonitor
memberikan laporan inspeksi
penerapan protokol kesehatan
(secara online) dan sertifikat
melalui aplikasi online setiap
bagi organisasi beresiko “minor”
tempat wisata yang bersertifikasi

1
(4). Developing Risk Culture COVID 19
Budaya sadar COVID 19 dilaksanakan melalui pelaporan dan
monitoring berkelanjutan pada HIRARC.
Gunakan sistem berbasis IT untuk pelaksanaan kegiatan ini.

Aplikasi CHSSI.ID
Aplikasi berbasis android untuk pemeriksaan CHS :
 Checklist CHS mengadopsi persyaratan WHO dan peraturan perundangan
 Risk asessment CHS
 Sebagai dashboard manajemen untuk memantau tindak lanjut temuan inspeksi
CHS
 Sebagai sarana monitoring komunikasi antara stakeholders untuk perbaikan
berkelanjutan CHS di tempat wisata
Inspeksi CHS Independent & Audit
SMK3
Tujuan

Memastikan area wisata telah memenuhi persyaratan


peraturan dan protokol nasional dan lokal sekaligus mengikuti
panduan internasional untuk mencegah penularan COVID 19.
Dan, telah menerapkan manajemen K3 untuk menciptakan
tempat kerja yang bersih, sehat dan aman.

Manfaat (output & outcome)

 Tempat wisata akan memperoleh nilai yang menyatakan bahwa area wisata telah memenuhi
persyaratan kesehatan.
 Tempat wisata akan sekaligus memperoleh sertifikat SMK3 (apabila konsisten
menerapkannya)
 Perbaikan berkelanjutan manajemen CHS untuk meningkatkan derajat prima tempat wisata
yang bersih, sehat dan aman secara berkelanjutan,
 Memberikan jaminan kepastian kepada pemangku kepentingan wisata bahwa area wisata
telah memenuhi protocol kesehatan dan benar – benar bersih, sehat dan aman untuk
memasuki new normal
Alur pelaksanaan Inspeksi CHS & Audit SMK3

1 2 3 4 5

Inspeksi Konfirmasi
Training
Inspeksi awal Sertifikasi
Re-Inspetion
Order CHS CHS
CHS
Klien memberikan Training CHS Inspeksi awal Sertifikat diberikan Inspeksi CHS
data dan melakukan -General, Basic, CHS (Initial) kepada organisasi diseluruh area
proses kontraktual Intermediate dan beresiko “minor” tempat wisata
Advance

Audit Konfirmasi Remote Audit


Survey
penerapan
Sertifikasi Re-audit
Order SMK3 SMK3 SMK3
SMK3 SMK3

1 2 3 4 5
Output Inspeksi CHS

Output Inspeksi CHS : Sertifikat, Spanduk & Banner

Sertifikat CHS berlaku 6 bulan


New Normal

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai