Anda di halaman 1dari 12

PANCASILA SEBAGAI

SISTEM ETIKA
Martogi Sitohang
Sheila Hermsen
Rahmat Rohmanudin
Program Studi Pendidikan Pancasila
Jurusan Pendidikan Sosiologi
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Judul Bab
B1 Bab
B2 Bab
B3 Bab
B4 Bab
B5
PENGERTI Nilai, Norma, dan
AN Moral

NOR NILAI
Nilai adalah kemampuan yang ada pada
M Aperwujudan
Norma adalah suatu benda untuk memuaskan manusia,
martabat manusia sebagai sifat dari suatu benda yang menyebabkan
mahluk budaya, moral, menarik minat seseorang atau kelompok
religi, dan sosial. Norma
terdiri dari norma agama,
norma filsafat, norma
kesusilaan, norma hukum MOR
dan norma sosial. Norma
memiliki kekuatan untuk AL
Moral adalah ajaran tentang hal yang baik
dan buruk, yang menyangkut tingkah laku
dipatuhi karena adanya dan perbuatan manusial, wujudnya dapat
sanksi. berupa peraturan atau prinsip-prinsip yang
benar, baik terpuji dan mulia.

Judul Bab 1 Bab


B2 Bab
B3 Bab
B4 Bab
B5
nilai
Notonagor Max alport
o scheler
1 Nilai Material 1 Nilai Kenikamatan 1 Nilai Teori

2 Nilai Vital 2 Nilai Kehidupan 2 Nilai Ekonomi

3 Nilai Kerohanian 3 Nilai Kejiwaan 3 Nilai Estetika

4 Nilai Kerohanian 4 Nilai Sosial

5 Nilai Politik

6 Nilai Religi

Judul Bab 1 Bab


B2 Bab
B3 Bab
B4 Bab
B5
norma
Jenis Norma
1 Norma agama adalah ketentuan hidup masyarakat
yang ber- sumber pada agama.

2 Norma kesusilaan adalah ketentuan hidup yang


bersumber pada hati nurani, moral atau filsafat hidup.

3 Norma hukum adalah ketentuan-ketentuan tertulis yang


berlaku dan bersumber pada UU suatu Negara tertentu.

4 Norma sosial adalah ketentuan hidup yang berlaku


dalam hubungan antara manusia dalam masyarakat.

Judul Bab 1 Bab


B2 Bab
B3 Bab
B4 Bab
B5
PENGERTI
AN Hierarki

Hirarki adalah struktur yang terorganisir di mana skala kepentingan atau


sistem relevansi yang lebih besar atau lebih kecil didirikan dalam
lingkungan yang sama.

Suatu organisasi mempunyai pola wewenang yang berbentuk piramida,


sehubungan dengan itu maka peranan mereka pun berbeda secara
menonjol. Suatu organisasi sosial paling sedikit arus mempunyai
tingkatan wewenang.

Judul Bab 1 Bab


B2 Bab
B3 Bab
B4 Bab
B5
PENGERTI
AN Contoh
Hierarki

Konflik yang terjadi di organisasi kelas, konflik antar ketua


kelas dan wakil ketua kelas dapat terjadi karena ketidak
setujuan antar pendapat pada kedua belah pihak saat
sedang berlangsungnya musyawarah

Judul Bab 1 Bab


B2 Bab
B3 Bab
B4 Bab
B5
PENGERTI
AN
Hubungan Nilai, Norma, dan
Moral

Nilai akan berguna menuntun sikap dan tingkah laku manusia


bila dikongkritkan dan diformulakan menjadi lebih obyektif
sehingga memudahkan manusia untuk menjabarkannya dalam
aktivitas sehari-hari. Dalam kaitannya dengan moral maka
aktivitas turunan dari nilai dan norma akan memperoleh
integritas dan martabat manusia.

Judul Bab
B1 Bab
B2 Bab
B3 Bab
B4 Bab 5
PENGERTI
AN Hubungan Nilai, Norma, dan
Moral
Nilai kualitas dari suatu yang bermanfaat bagi kehidupan
manusia (lahir dan batin).

Nilai bersifat abstrak hanya dapat dipahami, dipikirkan, dimengerti


dan dihayati oleh manusia.

Nilai berkaitan dengan harapan, cita-cita, keinginan, dan segala


sesuatu pertimbangan batiniah manusia

Nilai dapat juga bersifat subyektif bila diberikan oleh subyek, dan
bersifat obyektif bila melekat pada sesuatu yang terlepas dari
penilaian manusia

Judul Bab
B1 Bab
B2 Bab
B3 Bab
B4 Bab 5
PENGERTI
AN Etika politik dan nilai dalam
pancasila

Etika politik suatu standar nilai yang didasari dari nilai-nilai


kemanusiaan untuk dijadikan sebagai kerangka acuan
teoritik dalam mempersoalkan dan menjelaskan legitimasi
politik serta budaya politik masyarakat.

Judul Bab
B1 Bab
B2 Bab
B3 Bab 4 Bab
B5
PENGERTI
Beberapa nilai politik dalam
AN
pancasila

Tatanan bela negara, hak, dan kewajiban warga negara untuk membela
negara.

Tatanan pendidikan, dengan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Tatanan berserikat, berkumpul dan menyatakan pendapat

Tatanan hukum dan keikutsertaan dalam pemerintahan, dan

Tatanan bela negara, hak, dan kewajiban warga negara untuk membela
negara.

Judul Bab
B1 Bab
B2 Bab
B3 Bab 4 Bab
B5
PENGERTI
AN
Dimensi politik
MANUSIA

Dimensi politik manusia adalah dimensi masyarakat sebagai


keseluruhan, jadi, yang menjadi ciri khas suatu pendekatan
yang disebut politis adalah bahwa pendekatan itu terjadi
dalam kerangka acuan yang berorientasi pada masyarakat
sebagai keseluruhan.

Judul Bab
B1 Bab
B2 Bab
B3 Bab
B4 Bab 5
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai