Anda di halaman 1dari 32

Kaidah Dasar Bioetika

Oleh : Endang SW
ETIK-kah …… ?

– Cloning pada : hewan, manusia


– Transplantasi organ tubuh manusia
– Transgenik pada tumbuhan
– Penggunaan senjata nuklir
– Anarkhis berkedok demokrasi
ETIKA

– Yunani : Ethos
Kebiasaan, Adat, Watak, Perasaan, Sikap Cara
berpikir

– Latin : Moral = Adat kebiasaan


Mos (tunggal) = Kebiasaan
Mores (jamak) = Adat kebiasaan, =
Kesusilaan

YL-BLOK 1- 2010
Kaidah Dasar bioetika
dan teori etika

– Etika
– Merupakan bagian ilmu filsafat yang meliputi hidup baik, menjadi
orang yang baik, berbuat baik dan menginginkan hal yang baik
dalam hidup (mempelajari moralitas) … mengandung
permusyawaratan dan argumen eksplisit untuk membenarkan
tindakan tertentu … etika praktis

– Asas yang mengatur karakter manusia ideal atau kode etik profesi
tertentu … etika normatif

– Etika menjadi alasan untuk memilih nilai yang benar di tengah


belantara norma
– Ciri-ciri moralitas :

1. Norma yang sangat penting, lebih bernilai


2. Bersifat universal (dimana, kapan dan siapa saja)
3. Normal rasional dan objektif
4. Menyangkut kebahagiaan orang lain

– Dokter melanggar janji shg datang tidak tepat waktu … tidak etis

– Dokter meracuni pasiennya … tidak bermoral


Bioetika

Bioetika atau Biomedical Ethics


– merupakan cabang dari etika normatif
– merupakan etik yang berhubungan dengan praktek
kedokteran dan atau penelitian dibidang biomedis
ETIK vs HUKUM

– Hukum mengatur perilaku manusia dalam kaitannya


dengan ketertiban hubungan antar manusia, dengan
aturan yang tertentu dan baku.

– Etik mengatur manusia dalam membuat keputusan dan


dalam berperilaku (profesi), dengan menggunakan “dialog”
antar beberapa kaidah moral, dengan hasil yang tidak
selalu seragam.
 Contoh cara berpikir Hukum:
 Dalam meminta persetujuan tindakan medik, yang penting adalah
formulir persetujuan telah ditandatangani oleh pasien atau “yang
mewakilinya”

 Contoh cara berpikir etik


 Dalam meminta persetujuan tindakan medik, yang penting adalah
keputusan pasien dibuat setelah memahami semua informasi yang
diperlukan dalam membuat keputusan tersebut.
NORMA
DALAM PRAKTIK KEDOKTERAN

ATURAN
PENERAPAN
KEILMUAN
KEDOKTERAN

DISIPLIN

ATURAN
ATURAN
HUKUM
PENERAPAN
KEDOKTERAN
ETIKA
ETIKA HUKUM
KEDOKTERAN
(KODEKI)
– Etika kedokteran yang mencantumkan kewajiban memiliki
standar profesi. Etik yang memiliki sanksi moral dipaksa berbaur
dengan keprofesian yang memiliki sanksi disiplin/administratif

– Para ahli hukum menganggap standar prosedur dan standar


pelayanan medis sebagai domain hukum. Sementara profesi
menganggap bahwa pemenuhan standar profesi adalah bagian
dari sikap etis dan profesi.
Beberapa pertanyaan
1. Apakah membuka rahasia kedokteran dapat
dibenarkan secara moral?
2. Apakah euthanasia dapat dibenarkan secara moral?
3. Apakah dibenarkan secara etik apabila dibuat
hukum yang mengharuskan memasukkan seorang
penderita penyakit jiwa ke RS meskipun
bertentangan dengan keinginan pasien?
4. Apakah dapat dibenarkan aturan yang
membolehkan tindakan medis apa saja yang diminta
oleh pasien, meskipun tidak ada indikasi?
Kaidah Dasar bioetika
 Bertolak dari Childress & Beauchamp yang memaparkan adanya 4
kaidah dasar moral (KDM atau moral principle/principle-based
ethics atau ethical guidelines) dalam ”buku suci”nya The Principles
of Biomedical Ethics (1994)

yakni beneficence, non-maleficence, justice dan autonomy.

kemudian ditinjau melalui etika sehingga merupakan maxim (kaidah


dasar) yang berlaku normatif ketika dokter menghadapi kasus
kongkrit di klinik
 4 KDM  Kaidah Dasar Bioetika (KDB)

 4 KDB:
1. Tindakan berbuat baik (beneficence)
2. Tidak merugikan (non-maleficence)
3. Keadilan (justice)
4. Otonomi (self determination)
Prinsip turunan

1. Kejujuran
2. Kesetiaan
3. Privacy
4. Konfidensialitas
5. Menghormati kontrak
6. Ketulusan
7. Menghindari membunuh
Pembangunan Keputusan Klinik

Pertimbangan Pertimbangan
Etik
Keputusan
Medik
Klinik
K
permasalahan
Pembuatan keputusan klinis pada kasus konkrit

– Tidak mudah

 Situasi dilematis
Ancaman etikolegal

Teknik pengobatan pasien


adalah “seni”
Ketidak pastian
Isu etik

– Isu etik adalah titik awal pembahasan masalah etika klinis


– Konflik berkepanjangan sering disebabkan karena klinisi
tidak trampil menguak aspek etik pasien yang dihadapinya
– Isu etik dapat ditarik dari KDB ( moral principle/principle-
based ethics/ PBE )
– KDB memberi pegangan pembenaran moral bagi dokter.
Etika Klinis
(Jonsen, siegler & winslade, 2002)

1. Medical Indication
( terkait prosedur diagnostik dan terapi yang sesuai … dari sisi etik
kaidah yang digunakan adalah beneficence dan nonmaleficence )
2. Patient Preferrence
(terkait nilai dan penilaian pasien tentang manfaat dan beban
yang akan diterimanya … cerminan kaidah otonomi)
3. Quality of Life
(aktualisasi salah satu tujuan kedokteran :memperbaiki, menjaga
atau meningkatkan kualitas hidup insani … terkait dengan
beneficence, nonmaleficence & otonomi)
4. Contextual Features
(menyangkut aspek non medis yang mempengaruhi pembuatan
keputusan, spt faktor keluarga, ekonomi, budaya … kaidah terkait
justice )
 Isu etik sering sudah nampak jelas pada kasus (insight), karena
adanya satu KDB yang dominan mewarnai kasus tsb.

 Contoh kasus sederhana : perlunya informed consent, jelas isu


etiknya adalah keberlakuan KDB otonomi.

 KDB ini yang akan membingkai kasus di atas.

 Kemutlakan pemberlakuan 1 KDB atas 1 kasus konkrit dikenal


dengan ketegaran moral (moral stringency)
Mahasiswa ???

– Seorang mahasiswa kedokteran diharap mampu dengan


cepat mengungkap isu etik dari sebuah kasus.

– Tidak jarang pada 1 kasus klinis terdapat saling pengaruh


lebih dari 1 KDB.
Mana yang akan dimenangkan ?

TERGANTUNG !!!
Mengasah ketrampilan
kritis logis mahasiswa
Mengapa ???
 Dalam pandangan etikolegal, tindakan etis merupakan lingkup
atau rangkaian pola tindakan hukum.

 Tindakan etis sekaligus dasar tindakan hukum pada kasus klinis


mewarnai pilihan konkrit kebebasan profesi yang dapat
dibenarkan secara moral dan doktrin hukum dalam bentuk
kewajiban etis (moral duty)

Dengan sendirinya sulit atau tidak mungkin dokter/rumah sakit


dijatuhi sanksi, baik etik, disiplin maupun hukum.
Asas Prima Facie

– Merupakan pemilihan 1 KDB ter”absah” sesuai konteks


(data) yang ada pada kasus.

– Dalam penanganan pasien di klinik, setelah indikasi medik,


pengelolaan juga ditentukan oleh “seni” berbasis KDB.

– Asas prima facie mengisyaratkan KDB yang lama akan


ditinggalkan, diganti dengan KDB baru yang lebih absah.
The patient’s contexts for prima facie’s choice
(Agus Purwadianto, 2004)

G eneral benefit Elec tiv e, educated,


result, most of bread-w inner, mature
people, pers on

Beneficence Autonomy

Non Justice
Time maleficence
Vulnerables,
> 1 person, others
emergenc y, life
similarity, community /
saving, minor
social’s rights
beneficence

 ketika kondisi pasien merupakan kondisi yang wajar dan


berlaku pada banyak pasien lainnya, sehingga dokter akan
melakukan yang terbaik untuk kepentingan pasien

 dokter telah melakukan kalkulasi dimana kebaikan yang


akan dialami pasiennya akan lebih banyak dibandingkan
dengan kerugiannya.

 prinsip prima facienya adalah sesuatu yang berubah


menjadi atau dalam keadaan yang umum
non maleficence

– Dalam konteks, prinsip prima-facienya adalah ketika


pasien (berubah menjadi atau dalam keadaan) gawat
darurat dimana diperlukan suatu intervensi medik dalam
rangka penyelamatan nyawanya.

– Atau konteks ketika menghadapi pasien yang rentan,


mudah dimarjinalisasikan dan berasal dari kelompok anak-
anak atau orang uzur ataupun juga kelompok perempuan
(dalam konteks isu jender).
autonomy

– Dalam konteks autonomy, prima facie disini muncul


(berubah menjadi atau dalam keadaan) pada sosok pasien
yang berpendidikan, pencari nafkah, dewasa dan
berkepribadian matang.
justice

– Prima facienya pada (berubah menjadi atau dalam


keadaan) konteks membahas hak orang lain selain diri
pasien itu sendiri.

– Hak orang lain ini khususnya mereka yang sama atau setara
dalam mengalami gangguan kesehatan di luar diri pasien,
serta membahas hak-hak sosial masyarakat atau komunitas
sekitar pasien.
kesimpulan

– Kaidah Dasar Bioetika (Principle-based ethics) merupakan


metode tangguh memunculkan isu etik pasien, sebagai
pendamping isu medik dalam penanganan klinik.

– Hal ini akan memberi dampak cara berpikir kritis rasional


dalam melakukan analisis pembenaran moral sekaligus
ketegaran moral.
– Ada 4 KDB yang masing-masing saling berebut untuk tampil
sebagai acuan dasar isu etik melalui prinsip prima facienya
masing-masing sesuai dengan ciri-ciri konteks ”berubah menjadi”
atau ”dalam keadaan pasien”.

– Prinsip prima facie praktis, menjadi model berpikir kritis yang


dapat diterapkan pada analisis etik pelbagai kasus konkrit lainnya,
(sebagai subyek penelitian, pasien berdilema etik dalam
perawatan yang memerlukan pemecahan etis ataupun
penelusuran pelanggaran etik profesi )
SKENARIO : Ayahku
 

Dokter Medi harus menghentikan prakteknya dan bergegas menuju Puskesmas.. ..Setelah
pemeriksaan dan pemberian pertolongan dasar, Dokter Medi menjelaskan kepada pasien
dan keluarga bahwa berdasarkan kondisi pasien dan lokasi rumah sakit yang jauh, ia
bermaksud untuk melakukan kuretase secara manual sebelum melakukan rujukan. Dokter
Medi meminta persetujuan pasien secara tertulis.
Setelah itu Dokter Medi kembali ke prakteknya. Seorang Ibu muda meminta didahulukan
gilirannya karena ada keperluan lain. Ia akan terlambat, karena tadi Dokter Medi
menghentikan praktek. Namun Dokter Medi meminta Ibu tersebut untuk antri sesuai
urutan, meskipun Ibu tadi terlihat kesal. Ia menyuruh pasien berikutnya seorang laki-laki
48 tahun masuk. Pasien ini mengeluh sejak dibukanya tambang batubara di utara desa, ia
dan keluarganya terkena gatal-gatal di kulit karena sungai sumber air mereka sudah
tercemar. Bagaimana tanggung jawab pemilik tambang atas akibat kegiatan mereka.
Tampak Dokter Medi mengangguk-anggukan kepala sambil terus memeriksa pasien.
STR , SIP, MKDKI, MKEK atau di tuntut di depan pengadilan.
Anak dokter Medi memandangi ayahnya dengan kagum, karena menjalankan praktek dengan
prinsip yang tegas. Bagaimana sebenarnya prinsip moral, hukum dan kemanusiaan dalam
praktek dokter seperti yang disampaikan ayahnya tadi beserta konsekuensinya ?

 
Etika dalam penelitian kedokteran

Penelitian bersubjek manusia :


– World Medical Association (WMA) telah mengeluarkan deklarasi
Helsinki, yang mendasarkan pada :
– Sumpah dokter (Deklarasi Jenewa) … kesehatan pasien menjadi
pertimbangan pertama saya
– Etik kedokteran … dokter harus bertindak untuk kepentingan
pasien….yang mungkin mengakibatkan melemahnya fisik dan
mental pasien.

Anda mungkin juga menyukai