Anda di halaman 1dari 13

Mudzakarah Ushl Fiqh

Daftar isi
Kaidah ke-1

• Hukum-Hukum Syar’i, Baik Perkara Ushul (Pokok) Maupun Furu’ (Cabang)


Tidak Akan Sempurna Kecuali Dengan Dua Hal : Terpenuhinya Syarat Dan
Rukunnya Serta Tidak Adanya Mawâni’ (Penghalang Akan Keabsahannya)

• Contoh: Salat tidak sah kecuali lengkap syarat & rukun serta tidak adanya
penghalang

• Dalil: Dalil-dalil yang menunjukkan syarat & faktor penghalang yang


menunjukkan adanya ibadah jika terpenuhi syarat & tidak ada faktor
penghalang
Kaidah ke-2
• Penerapan Kaidah:
Jika ada sebuah hukum diketahui sebuah sifat yang menjadi illah
Maka:
1. Jika ditemukan sifat tersebut --> Hukum √
2. Jika tidak ditemukan --> Hukum X

Contoh:
Syariat melarang khomr karena memabukkan --> haram
Suatu minuman diketahui tidak memabukkan --> Tidak haram
Kaidah ke-3
• Ibadah yang tidak dicontohkan syariat --> Bid’ah

• Dalil
Muttafaqun ‘Alaih (Hadits Arba’in no 5)

• Maka tidak boleh mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala dengan


sebuah amalan yang bukan merupakan ibadah
Kaidah ke-4
• Dalil: QS Al-Baqarah 29
Kaidah ke-5
• Contoh: Sebab wajibnya seseorang melaksanakan salat zuhur adalah
bergesernya matahari ke barat. Kecuali jika ada penghalang seperti
hilang akal, haid.
Kaidah ke-6
• Mukallaf: Baligh + Aaqil

Seruan dari pembuat syariat ada 2 jenis


• Seruan pembebanan dengan hukum taklifi yang lima
• Seruan terkait sebab seperti matahari geser ke barat sebab wajibnya
shalat zuhur
Penjelasan Syaikh Sulaiman
• Semua ucapan & perbuatan tergantung niat
• Niat memiliki pengaruh dalam hukum
• Niat: Tergeraknya hati untuk melakukan suatu perbuatan (hatinya
bulat untuk melakukan suatu perbuatan --> keinginan tegas)
• Tempatnya di hati --> Sepakat Ulama
• Niat memiliki 2 fungsi
1. Tamyiz dan Ta’yin
2. Ma’mul lahu

• Kaidah: Jika dijumpai sebab tertentu, maka hukum asal adanya niat
Contoh: Tiba waktu zuhur, maka tentu yang diinginkan sahalat zuhur

Dalil: Hadits Muttafaq Alaih ( Arba’in no 1)


• Ucapan seseorang ada 2 macam
1. Tegas: Sejak awal yang dituju makna dan pesannya sudah spesifik
Contoh: Kamu saya cerai
2. Bersayap: Makna global --> contoh: Pulang kerumah orangtuamu

Kaidah:
• Kalimat lugas tidak perlu niat, karena tidaklah mengucapkannya kecuali
telah pasang niat, kecuali jika ada faktor penghalang yang menghalangi
• Jika kalimat bersayap --> tergantung orang yang mengucapkannya
• Ketika terjadi pertentangan antara maslahat & Mafsadat, mana yang didahulukan?
1. Pertentangan antara 2 maslahat --> Pilih maslahat yang lebih besar
Contoh: Menghadiri pengajian atau memenuhi keinginan orang tua

2. Pertentangan antara 2 mafsadat (yang tidak mungkin dihilangkan


salah satunya --> Ambil mafsadat paling ringan

3. Maslahat vs mafsadat --> mencegah mafsadat lebih utama


Dalil: Hadits Muttafaq Alaih (Arba’in no 9)
Ijma’ Ulama

Anda mungkin juga menyukai