Anda di halaman 1dari 17

Mudzakarah Ushl Fiqh

Part 2-Pertemuan 16
Daftar Isi
• Syarah Syaikh SUlaiman
• Kaidah ke-12
• Bab Ijtihad & Taqlid
Syarah Syaikh Sulaiman
Syarah Syaikh Sulaiman
• Jika syariat meniadakan sebagian yang wajib pada sebuah
ibadah/muamalah yang tidak bisa terjadi tanpanya --> Maka
meniadakan Ibadah/muamalah tersebut

• Contoh: Misal ada dalil yang meniadakan sujud/ tidak ada sujud yang
sah bla3..., maka salat seseorang batal/tidak sah
Syarah Syaikh Sulaiman
• Namun apabila yang dinafikan adalah hal yang mustahab, maka tidak
menafikan keabsahan

• Contoh: Orang tidak baca doa iftitah --> tidak menghasilkan hukum
batalnya shalat
Kaidah ke-12 Syarah Syaikh Saad
Kaidah 12
• Akad itu sah dengan kata-kata yang menunjukkan kepadanya

• Jika ada seseorang berkata, “ Saya jual kepadamu”, maka sah jual beli tersebut

• Juga semua yang menunjukkan ini (sahnya jual beli) maka akad itu sah
Contoh: “Aku hibahkan mobil ini namun serahkan uang sekian..”

• Akad juga batal dengan kata-kata yang menunjukkan batalnya

• Akad bisa sah/batal dengan ucapan/perbuatan. Dikecualikan darinya berupa


akad nikah karena harus melalui ucapan
BAB IJTIHAD & TAQLID
Permasalahan Agama
• Terbagi jadi dua, yaitu:
1. Yang disepakati. Untuk masalah seperti ini diperlukan
ØTasawaur (gambaran) masalah
ØTathbiq (menerapkan teori pada masalah)

Contoh:Matahari bergeser ke barat. Maka hanya perlu mengetahui


gambaran & definisi apa yang disebut matahari bergeser ke barat

Perbedaan dengan matan: Tasawur --> Iqomatu Dalil -> Tathbiq

Iqomatut Dalil bisa saja dilakukan hanya untuk “bumbu” atau tambah
meyakinkan penanya dalam hal-hal yang disepakati ulama namun tidak
gamblang di tengah masyarakat
Permasalahan Agama
• Terbagi jadi dua, yaitu:
2. Yang diperselisihkan. Untuk masalah seperti ini diperlukan
ØTasawaur (gambaran) masalah
ØPerlu tahu dalil, pendapat para ulama, serta tarjih diantara pendapat
ØKaifiyatul Jawab
ØTathbiq (menerapkan teori pada masalah)

• Tanbih: Ilmu bukanlah mengetahui perbedaan pendapat &


perselisihan. Ilmu adalah mengetahui yang rajih dari yang marjuh
Siapa yang berhak berijtihad?
Ada 4 syarat, yaitu:

• Mengetahui dalil-dalil syariat & rincian serta detailnya. Mengetahui


semua dalil yang berkaitan dengan objek ijtihad. Termasuk
mengetahui dalil mana yang shohih & tidak shohih

• Mengetahui pendapat para ulama Fiqh dalam objek Ijtihad.


(mengetahui mana perkara khilaf dan ijma’)
Siapa yang berhak berijtihad?
Ada 4 syarat, yaitu:

• Memiliki pengetahuan tentang kaidah-kaidah ushul Fiqh & cara


menerapkannya pada dalil

• Mengetahui bahasa orang arab.

Sehingga definisi Ijtihad:


Mengambil hukum dari dalil dengan kaidah-kaidah pemahaman & penyimpulan
Apa yang harus dilakukan Mujtahid?
Jika ditemukan 4 syarat pada seseorang, maka dia:
• Wajib baginya berijtihad
• Haram beramal dengan pendapat orang lain
• Boleh berfatwa
• Boleh manusia mengamalkan pendapatnya jika dia orang yang ‘adl
Apa yang harus dilakukan Muqollid?
• Jika tidak dijumpai salah satu dari 4 kriteria tadi, maka wajib taqlid
kepada seorang Ulama akan suatu permasalahan

• Dalil An Nahl 43
Cara Muqollid mengetahui Mujtahid?
• Merujuk kepada ulama yang merekomendasikan seseorang
• Pengakuan para ulama kepada seseorang terkait bolehnya dia
berfatwa
• Ada jabatan mufti
• Sudah tahu dari awal jika orang itu berilmu
Menyikapi perbedaan pendapat diantara para ulama
• Jika di satu negeri ada >1 Ahli Fiqh, boleh bertanya kepada siapa saja apabila sang
penanya tidak mengetahui adanya perbedaan pendapat antara para ulama. Jika
sudah bertanya dan mengikuti pendapatnya, maka kewajibannya sudah gugur

• Jika mengetahui ada perbedaan pendapat diantara para ulama, maka dia tarjih
ulama mana yang hendak diikuti dengan menimbang
1. Ilmu
2. Wara’
3. memilih pendapat mayoritas ulama

• Tanbih: Seorang awam beramal bukan karena pendapat seorang Mufti, melainkan
karena ada sangkaan bahwa pendapat tersebut akan mengantarkannya kepada
hukum Allah Ta’ala
Wallahu a’lam
jazaakumullahu khairan

Anda mungkin juga menyukai