0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan11 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang khilafiyah atau perbedaan pendapat para ulama dalam berbagai masalah hukum Islam. Dibahas definisi khilafiyah, jenis-jenis khilafiyah, tujuan mengetahui sebab terjadinya khilafiyah, sikap dalam menghadapi khilafiyah, dan faktor-faktor penyebab terjadinya khilafiyah."
Dokumen tersebut membahas tentang khilafiyah atau perbedaan pendapat para ulama dalam berbagai masalah hukum Islam. Dibahas definisi khilafiyah, jenis-jenis khilafiyah, tujuan mengetahui sebab terjadinya khilafiyah, sikap dalam menghadapi khilafiyah, dan faktor-faktor penyebab terjadinya khilafiyah."
Dokumen tersebut membahas tentang khilafiyah atau perbedaan pendapat para ulama dalam berbagai masalah hukum Islam. Dibahas definisi khilafiyah, jenis-jenis khilafiyah, tujuan mengetahui sebab terjadinya khilafiyah, sikap dalam menghadapi khilafiyah, dan faktor-faktor penyebab terjadinya khilafiyah."
Febriana Nurul Hidayah 40011420650133 Fachri Meidifianto 40011420650134 Sheilla Novita A. 40011420650135 Prasetyo Daffa R. 40011420650136 KHILAFIYAH Definisi Khilafiyah • Khilafiyah dalam bahasa sering diartikan dengan “perbedaan pendapat, pandangan, atau sikap”. Masalah khilafiyah adalah masalah yang hukumnya tidak disepakati para ulama. • Khilafiyah atau ikhtilaf (perbedaan pendapat) dalam perkara apa saja, termasuk dalam masalah-masalah pandangan agama adalah sangat wajar. Sesuatu yang mustahil dan akan menjadi suatu keajaiban apabila seluruh umat Islam di dunia ini dapat dipersatukan dalam satu pendapat, pandangan, madzhab, dan sikap dalam masalah ushul, furu’, dan siyasah (politik). MACAM-MACAM KHILAFIYAH 1. Ikhtilaf tanawwu’ Yaitu suatu istilah mengenai beragam pendapat yang bermacam-macam namun semuanya tertuju kepada maksud yang sama, di mana salah satu pendapat tidak bisa dikatakan bertentangan dengan yang lainnya. Semisal perbedaan ahli tafsir dalam menafsirkan Ash-Shirath Al-Mustaqim dalam surat Al- Fatihah. Ada yang menafsirkannya dengan Al-Qur`an, Islam, As-Sunnah, dan Al-Jama’ah. Semua pendapat ini benar dan tidak bertentangan maksudnya. 2. Ikhtilaf tadhad Yaitu suatu ungkapan tentang pendapat-pendapat yang bertentangan di mana masing-masing pendapat orang yang berselisih itu berlawanan dengan yang lainnya, salah satunya bisa dihukumi sebagai pendapat yang salah. Misalnya dalam satu perkara, ada ulama yang mengatakan haram dan ulama yang lain mengatakan halal. Dalam perselisihan semacam ini tidak boleh bagi seseorang untuk mengambil pendapat tersebut menurut keinginan (hawa nafsu)nya, tanpa melihat akar masalah yang diperselisihkan dan pendapat yang dikuatkan oleh dalil. 3. Ikhtilaf afhamde Yaitu perbedaan dalam memahami suatu nash. Hal ini boleh namun dengan beberapa syarat di antaranya: Ia harus berpijak di atas jalan Ahlus Sunnah wal Jamaah, tidak banyak menyelisihi apa yang Ahlus Sunnah di atasnya, kembali kepada yang haq ketika terbukti salah, dan hendaknya ia termasuk orang yang telah memiliki kemampuan untuk berijtihad. (Hujajul Aslaf, Abu Abdirrahman dan Al-Qaulul Hasan fi Ma’rifatil Fitan, Muhammad Al-Imam). Tujuan Mengetahui Sebab Terjadinya Ikhtilaf • Untuk membantu kita agar keluar dari taklid buta, karena kita akan mengetahui dalil-dalil yang mereka pergunakan serta jalan pemikiran merekadalam penetapan hukum suatu masalah. • Untuk memperdalam kajian tentang hal yang diperselisihkan, meneliti sistem dan cara yang baik dalam menggali suatu hukum. • Dapat mengembangkan kemampuan dalam hukum fikih bahkan akan terbuka kemungkinan untuk menjadi mujtahid. Sikap Dalam Menghadapi Khilafiyah Boleh saja bagi kita untuk memilih atau condong ke salah satu mazhab dan kita bela dengan dalil. Namun, pembelaan kita juga harus disertai rasa hormat dan menghargai pendapat yang berbeda dengan mazhab kita.
Cukup bagi kita pilih satu pendapat dan juga
tetap menghargai pendapat mazhab lain. Karena semua pendapat lahir dari tangan para ulama ahlus sunnah wal jamaah yang ikhlas menyebarkan agama Allah SWT. Faktor Penyebab Khilafiyah 1. Teks agama yang tidak Qath’i. 2. Tekas agama yang kontradiksi. 3. Perbedaan dalam memahami hakikat sumber agama. 4. Perselisihan mengenai shahih atau tidaknya hadis. TERIMA KASIH