Anda di halaman 1dari 11

KHILAFIYAH

Kelompok 9

Bagaskara Kusuma W. 40011420650132


Febriana Nurul Hidayah 40011420650133
Fachri Meidifianto 40011420650134
Sheilla Novita A. 40011420650135
Prasetyo Daffa R. 40011420650136
KHILAFIYAH
Definisi Khilafiyah
• Khilafiyah dalam bahasa sering diartikan dengan “perbedaan
pendapat, pandangan, atau sikap”. Masalah khilafiyah adalah
masalah yang hukumnya tidak disepakati para ulama.
• Khilafiyah atau ikhtilaf (perbedaan pendapat) dalam perkara
apa saja, termasuk dalam masalah-masalah pandangan agama
adalah sangat wajar. Sesuatu yang mustahil dan akan menjadi
suatu keajaiban apabila seluruh umat Islam di dunia ini dapat
dipersatukan dalam satu pendapat, pandangan, madzhab, dan
sikap dalam masalah ushul,  furu’, dan siyasah (politik).
MACAM-MACAM
KHILAFIYAH
1. Ikhtilaf tanawwu’
Yaitu suatu istilah mengenai beragam pendapat
yang bermacam-macam namun semuanya tertuju
kepada maksud yang sama, di mana salah satu
pendapat tidak bisa dikatakan bertentangan dengan
yang lainnya. Semisal perbedaan ahli tafsir dalam
menafsirkan Ash-Shirath Al-Mustaqim dalam surat Al-
Fatihah. Ada yang menafsirkannya dengan Al-Qur`an,
Islam, As-Sunnah, dan Al-Jama’ah. Semua pendapat
ini benar dan tidak bertentangan maksudnya.
2. Ikhtilaf tadhad
Yaitu suatu ungkapan tentang pendapat-pendapat yang
bertentangan di mana masing-masing pendapat orang yang
berselisih itu berlawanan dengan yang lainnya, salah
satunya bisa dihukumi sebagai pendapat yang salah.
Misalnya dalam satu perkara, ada ulama yang mengatakan
haram dan ulama yang lain mengatakan halal.
Dalam perselisihan semacam ini tidak boleh bagi seseorang
untuk mengambil pendapat tersebut menurut keinginan
(hawa nafsu)nya, tanpa melihat akar masalah yang
diperselisihkan dan pendapat yang dikuatkan oleh dalil.
3. Ikhtilaf afhamde
Yaitu perbedaan dalam memahami suatu nash. Hal ini boleh
namun dengan beberapa syarat di antaranya: Ia harus berpijak di
atas jalan Ahlus Sunnah wal Jamaah, tidak banyak menyelisihi
apa yang Ahlus Sunnah di atasnya, kembali kepada yang haq
ketika terbukti salah, dan hendaknya ia termasuk orang yang telah
memiliki kemampuan untuk berijtihad.
(Hujajul Aslaf, Abu Abdirrahman dan Al-Qaulul Hasan fi
Ma’rifatil Fitan, Muhammad Al-Imam).
Tujuan Mengetahui Sebab
Terjadinya Ikhtilaf
• Untuk membantu kita agar keluar dari taklid buta, karena
kita akan mengetahui dalil-dalil yang mereka pergunakan
serta jalan pemikiran merekadalam penetapan hukum
suatu masalah.
• Untuk memperdalam kajian tentang hal yang
diperselisihkan, meneliti sistem dan cara yang baik dalam
menggali suatu hukum.
• Dapat mengembangkan kemampuan dalam hukum fikih
bahkan akan terbuka kemungkinan untuk menjadi
mujtahid.
Sikap Dalam Menghadapi
Khilafiyah
Boleh saja bagi kita untuk memilih atau
condong ke salah satu mazhab dan kita bela
dengan dalil. Namun, pembelaan kita juga
harus disertai rasa hormat dan menghargai
pendapat yang berbeda dengan mazhab kita.

Cukup bagi kita pilih satu pendapat dan juga


tetap menghargai pendapat mazhab lain.
Karena semua pendapat lahir dari tangan para
ulama ahlus sunnah wal jamaah yang ikhlas
menyebarkan agama Allah SWT.
Faktor Penyebab Khilafiyah
1. Teks agama yang tidak Qath’i.
2. Tekas agama yang kontradiksi.
3. Perbedaan dalam memahami hakikat sumber
agama.
4. Perselisihan mengenai shahih atau tidaknya
hadis.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai