Anda di halaman 1dari 2

Keputusan Bisnis

Perilaku adalah sikap, dan diwujudkan dalam perbuatan. Sedangkan perbuatan adalah

tindakan, dan merupakan hasil dari suatu pengambilan keputusan. Jika diterapkan dalam

kegiatan bisnis, dapat dikatakan bahwa kegagalan suatu perusahaan akan tergantung pada

keputusan-keputusan bisnis yang dibuat oleh setiap individu dalam perusahaan tersebut.

Keputusan bisnis umumnya, berkaitan dengan masalah-masalah ekonomi mikro dalam

perushaan, seperti produksi, distribusi, dan teknologi. Keputusan bisnis bersifat strategis, taktis,

atau operasional. Berdasarkan jenjang organisasi dan fungsi manajemen, sifat keputusan bisnis

dapat dikelompokkan menjadi 3.

 Keputusan Strategis. Menurut Fahmi (2014: 42), keputusan strategis merupakan bentuk

keputusan yang menempatkan pandangan dan analisisnya dalam konteks jangka panjang

ke depan. Salah satu alasan perlunya keputusan strategis adalah keinginan untuk

menempatkan perusahaan pada posisi kompetitif di pasar. Keputusan strategis digunakan

untuk memecahkan masalah yang belum pernah dialami sebelumnya.

 Keputusan Taktis, mencakup siasat untuk menyesuaikan strategi jangka menengah dan

panjang dengan situasi dan kondisi yang dihadapi. Keputusan taktis harus dibuat jika

terjadi penyimpangan terhadap kebijakan atau prosedur standar yang telah diterapkan,

misalnya pelanggan meminta potongan khusus. Hal tersebut dilakukan oleh manajer

operasi atau pimpinan di bawahnya sesuai dengan kewanangan yang dimiliki.

 Keputusan Operasional, dilakukan oleh para front-liners dalam jajaran organisasi

perusahaan, misalnya petugas penjualan. Pada dasarnya, keputusan operasional berkaitan

dengan pelaksanaan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan.

Keputusan Beretika
Menurut Brooks & Dun (2012: 171), suatu keputusan atau tindakan dianggap etis atau

benar jika keputusan tersebut telah sesuai dengan standar etika tertentu. Salah satu metode yang

diusulkan Brooks & Dunn (2012: 179) dalam pengujian etis-tidaknya suatu keputusan atau

perbuatan adalah dengan menggunakan Analisis Dampak Stakeholder (Stakeholder Impact

Analysis). Ethical Decision Making-EDM-Framework) menggunakan pandangan-pandangan

paham utilitarianisme, deontologisme, dan virtuisme sebagai dasar penilaian.

Anda mungkin juga menyukai