Anda di halaman 1dari 30

PENGENDALIAN DAN TATA

KELOLA KOORPORASI

(Perbudakan di Industri Cokelat)


 
 
LATAR BELAKANG
• Empat puluh lima persen cokelat yang kita konsumsi di Amerika Serikat dan di seluruh dunia terbuat
dari biji kakao yang ditanam dan dipanen di pertanian di Pantai Gading, sebuah negara kecil di pantai
barat Afrika. Sedikit yang menyadari bahwa sebagian dari biji kakao Pantai Gading yang masuk ke
dalam cokelat yang kita makan ditanam dan dipanen oleh anak-anak budak.
• Budaknya adalah anak laki-laki berusia antara 12 dan 16 tahun, tetapi terkadang pemuda 9 tahun
yang diculik dari desa-desa di negara-negara sekitarnya dan dijual ke petani kakao oleh ficker lalu
lintas.
• Meskipun terjadi perbudakan ilegal di Pantai Gading, undang-undang tersebut tidak ditegakkan
dengan baik. Perbatasan yang terbuka, kurangnya aparat penegak hukum, dan kesediaan pejabat lokal
untuk menerima suap dari perdagangan orang budak, semuanya berkontribusi pada masalah ini.
LATAR BELAKANG
• Selain itu, harga biji kakao di pasar global telah tertekan hampir setiap tahun sejak tahun 1996.
Ketika harga menurun, petani kakao yang sudah miskin beralih ke perbudakan untuk memotong
biaya tenaga kerja mereka.
• Kemiskinan yang mendorong banyak petani kakao Pantai Gading membeli anak-anak yang
diperdagangkan sebagai budak
• Bekerja di pertanian terpencil, petani kakao tidak dapat berkomunikasi di antara mereka sendiri
atau dengan dunia luar untuk mempelajari untuk apa kakao dijual.
• Mereka sangat tergantung oleh perantara yang mengumpulkan biji kakao langsung ke lahan
pertanian dan membeli biji kakao mereka dengan harga yang sangat murah sehingga petani kakao
tidak bisa berkembang karena perantaralah yang menghubungkan mereka dengan pasar.
LATAR BELAKANG
• Industri Coklat bernilai 13 milliar dollar di Amerika serikat dan tingkat konsumsinya
mencapai 3 milliar pounds setiap tahunnya.
• Ada 4 perusahaan manufaktur coklat terbesar di Amerika Serikat yang menggunakan biji
kakao dari Ivory Coast perusahaan tersebut antara lain Hershey Foods Corp (pembuat
Hershey’s milk chocolate, Reeses dan Almond Joy), M&M Mars, Inc. (pembuat M&Ms, Mars,
Twix, Dove, dan Milky Ways), Nestle USA (pembuat Nestle Crunch, Kit Kat, Baby Ruth, dan
Butterfingers) dan Kraft Foods ( Produk Baking dan Breakfast).
• Tetapi yang menjadi kunci dari industri ini adalah perusahaan yang menjadi perantara membeli
biji kakao dari Ivory Coast yaitu Archer Daniels Midland Co., Barry Callebaut dan Cargill Inc.
mereka memproses biji kakao dan hasil proses kakao tersebut dijual kepada manufaktur coklat.
LATAR BELAKANG
• Pada tahun 2001, Asosiasi Produsen Coklat, sebuah kelompok perdagangan produsen coklat
AS (yang anggotanya termasuk Hershey, Mars, Nestlé, dan lain-lain), mengakui kepada surat
kabar bahwa mereka telah mengetahui penggunaan budak laki-laki di perkebunan kakao Pantai
Gading untuk beberapa waktu. Ditekan oleh berbagai kelompok antiperbudakan.
• Asosiasi perusahaan industri coklat merespon protes dari kelompok anti perbudakan yang
peduli terhadap permasalahan tersebut, sehingga pada tahun 2001 U.S. Representative Eliot
Engel mengusulkan penggunaan sistem labeling yang memberikan informasi kepada
konsumen bahwa coklat yang mereka beli bebas dari perbudakan “slavefree”
• Namun perusahaan coklat beralasan sistem labeling tersebut akan mengurangi penjualan
mereka dan merugikan petani kakao di Afrika karena sistem tersebut.
LATAR BELAKANG
• Berkat lobi perusahaan-perusahaan coklat tersebut usulan sistem labeling tersebut akhirnya
ditolak oleh senat.
• Namun demikian, Perwakilan Engel dan Senator Harkin mengancam akan memperkenalkan
undang-undang baru yang akan melarang impor kakao yang diproduksi oleh tenaga kerja
budak, kecuali jika perusahaan coklat secara sukarela menghapuskan tenaga kerja budak dari
rantai produksi mereka.
• Pada tanggal 1 Oktober 2001, anggota Asosiasi Produsen Cokelat dan Yayasan Kakao Dunia,
yang menjadi sorotan perhatian media, mengumumkan bahwa mereka bermaksud
menerapkan sistem yang akan menghapus “bentuk-bentuk pekerjaan yang lebih buruk untuk
anak” termasuk perbudakan.
LATAR BELAKANG
• Asosiasi Produsen Cokelat dan Yayasan Kakao Dunia serta produsen cokelat
utama semua menandatangani perjanjian untuk menetapkan sistem sertifikasi
yang akan memverifikasi dan menyatakan bahwa biji kakao yang mereka
gunakan tidak diproduksi dengan menggunakan budak anak. Perjanjian tersebut
dikenal sebagai “Protokol Harkin-Engel”.
• perjanjian tersebut terdapat pernyataan jika biji kakao yang digunakan untuk
membuat coklat tidak berasal dari pekerja anak dan adanya bantuan program
pelatihan penanaman & sosialisasi informasi pelarangan penggunaan pekerja
dibawah umur oleh petani coklat dengan deadlinenya pada tahun 2005.
LATAR BELAKANG
• Anggota Asosiasi Produsen Cokelat juga setuju untuk “menyelidiki” kondisi di perkebunan
kakao dan mendirikan “yayasan internasional” yang dapat “mengawasi dan mempertahankan
upaya” untuk menghapus perbudakan anak di perkebunan kakao.
• Pada bulan Juli 2002, survei pertama yang disponsori oleh Asosiasi Produsen Cokelat
Menyimpulkan bahwa sekitar 200.000 anak tidak semuanya budak bekerja dalam kondisi
berbahaya di perkebunan kakao dan sebagian besar dari mereka tidak bersekolah.
• Tetapi sampai pada tahun 2008 perusahaan-perusahaan tersebut tidak juga melaksanakan hasil
perjanjian yaitu melakukan sertifikasi dan memastikan tidak ada penggunakan pekerja anak
perusahan-perusahaan tersebut malah membuat statemen baru bahwa pada tahun 2010 baru
mereka bisa melaksanakan sertifikasi tersebut.
LATAR BELAKANG
• Permasalahan sertifikasi tersebut belum bisa diselesaikan hingga tahun 2011.
Perusahaan-perusahaan tersebut beralasan bahwa sangat sulit untuk melakukan
sertifikasi karena ada lebih dari 600.000 petani kakao di Ivory Coast dan
sebagian besar merupakan petani kecil yang berada di pedalaman yang sangat
sulit diakses karena terbatasnya infrastruktur.
• Tanpa sistem sertifikasi yang efektif, pada kenyataannya, hampir semua cokelat
yang kita makan yang terbuat dari kakao Afrika Barat (Pantai Gading dan
Ghana) mengandung sebagian cokelat tercemar yang terbuat dari biji yang
dipanen oleh anak-anak yang diperbudak
Rumusan Masalah Tujuan
• Bagaimana Masalah Isu Etika yang • Untuk mengetahui permasalahan isu
terjadi dalam Industry Cokelat? etika yang terjadi pada industry cokelat
• Bagaimana Pertanggung Jawaban • Untuk mengetahui pertanggung jawaban
moral yang terjadi pada Industri moral yang terjadi pada industri cokelat
cokelat? • Untuk mengetahui solusi rekomendasi
• Bagaimana Solusi Rekomendasi yang yang terjadi pada Industri cokelat
terjadi pada Industri cokelat?
Landasan Theory
 Etika
• Etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu ethos yg berarti: kebiasaan/adat, akhlak,watak, perasaan,
sikap, cara berpikir.
• Etika merupakan ilmu yang mendalami standar moral perorangan dan standar moral masyarakat.
• Etika adalah disiplin yang memeriksa standar moral manusia atau standar moral masyarakat.
• Etika bukanlah satu-satunya cara untuk mempelajari moralitas. Ilmu-ilmu social seperti antropologi,
sosiologi, dan psikologi juga mempelajari moralitas, tetapi melakukannya dengan cara yang berbeda
dari pendekatan moralitas yang diambil oleh etika.
Landasan Theory
Etika Bisnis
• Etika bisnis adalah studi khusus tentang benar dan salah moral yang berfokus pada
institusi bisnis, organisasi, dan aktivitas.
• Etika bisnis adalah studi tentang standar moral dan bagaimana ini berlaku untuk sistem
dan organisasi sosial di mana masyarakat modern memproduksi dan mendistribusikan
barang dan jasa, dan aktivitas orang-orang yang bekerja di dalam organisasi ini,
• Isu-isu yang dicakup oleh etika bisnis meliputi topik-topik yang luas. Isu-isu ini dapat
dikelompokkan ke dalam 3 dimensi atau jenjang, yaitu sistemik, organisasi, dan
individu.
LANDASAN TEORI
Sifat Etika Bisnis
• Menurut kamus, istilah etika memiliki beberapa makna. Salah satu raksasa yang
diberikan kepadanya adalah: "Prinsip-prinsip perilaku yang mengatur individu
atau kelompok. Kami menggunakan istilah etika akuntansi ketika merujuk pada
kode yang memandu perilaku profesional akuntan.
• makna etika menurut DIC Tionary adalah ini: Etika adalah "Studi tentang
Moralitas." Sama seperti ahli kimia, istilah kimia untuk merujuk pada studi
tentang sifat-sifat zat kimia, etika menggunakan istilah etika untuk merujuk
terutama pada studi moralitas.
LANDASAN TEORI
Moral
• Moralitas sebagai standar yang dimiliki individu atau kelompok tentang apa yang benar dan salah, atau
baik dan jahat.
• Standar moral mencakup norma-norma yang kita miliki tentang jenis tindakan yang kita yakini benar
dan salah secara moral, serta nilai-nilai yang kita tempatkan pada apa yang kita yakini baik atau buruk
secara moral.
• Norma moral biasanya dapat diekspresikan sebagai aturan umum tentang tindakan kita, seperti "Selalu
katakan yang sebenarnya," "Membunuh orang yang tidak bersalah itu salah," atau "Tindakan itu benar
sejauh menghasilkan kebahagiaan." Nilai moral biasanya dapat diungkapkan dengan pernyataan tentang
objek atau ciri-ciri objek yang memiliki nilai, seperti “Kejujuran itu baik”, dan “Ketidakadilan itu
buruk”.
LANDASAN TEORI
 Hak moral

 Adapun yang perlu di pahami untuk antara pemberi kerja dan Adapun Tiga jenis hak moral pemberi kerja yang
pekerja dengan tujuan menghidari perbudakan antara lain: harus diperhatikan bagi yang menerapkan sistem
a. Dapat dilanggar bahkan ketika "tidak ada yang terluka". perbudakan
b. berkorelasi dengan tugas yang dilakukan orang lain orang 1. Hak-hak negatif mengharuskan orang lain
dengan hak.
meninggalkan kita sendiri.
c. Berikan individu dengan otonomi dan kesetaraan dalam
pengejaran gratis minat mereka. 2. Hak-hak positif mengharuskan orang lain
d. memberikan dasar untuk membenarkan tindakan seseorang membantu kita.
dan untuk memohon perlindungan atau bantuan orang lain. 3. Hak-hak kontraktual atau khusus mengharuskan
e. Fokus pada mengamankan kepentingan individu tidak seperti orang lain pertahankan perjanjian mereka
standar utilitarian yang fokus pada mengamankan utilitas
agregat semua orang di masyarakat
LANDASAN TEORI
Teori Etika Teologis Aquinas
• Thomas Aquinas, seorang filsuf dan teolog • Etika mencakup moral yang diberlakukan
barat termasyhur pada masa abad bagi manusia sebagai individu maupun
pertengahan. Pemikirannya merupakan tidak kelompok/masyarakat, menurut ajaran ini
lepas dari pengaruh dua orang filosof besar, merupakan cahaya yang diturunkan oleh
Agustinus dan Aristoteles dapat mengguncang Allah dari cahaya manusia atau diturunkan
Eropa. dari tabiat manusia sebagai makhluk sosial
yang hidup dalam lingkungan masyarakat.
• Konsep keadilan Aristoteles dikembangkan
oleh Thomas Aquinas yang masih merupakan • Menurut Thomas Aquinas tindakan yang
filsuf hukum alam. Besar dalam lingkungan mengerakkan manusia kepada tujuan akhir
gereja menjadikan pemikirannya sangat berkaitan dengan kegiatan manusiawi bukan
terpenga ruhi oleh religiusitas Kristiani. dengan kegiatan manusia.
Konsep pemikirannya masih menghubungkan
keadilan dengan moral dan etik.
Analisis
• Negara yang bertanggung jawab atas pelanggaran moral dengan cara penegakkan undang-
undang yang dilakukan sistem perbudakan pada pertanian di Pantai Gading, sebuah
negara kecil di pantai barat Afrika.
• Baik dengan cara memperhatikan Standar moral dapat dikontraskan dengan norma atau
standar yang kita pegang tentang hal-hal yang bermoral dengan ini negara menilai
perilaku industry baikdengan sistem perbudakan menunjukkan adanya kelemahan hukum
dan lemahnya undang-undang yang ditegakkan terjadi pada industry cokelat di Pantai
Gading disinilah peran negara untuk bertanggung jawab baik memperjuangakan hak
moral diantanya memberikan dasar untuk membenarkan tindakan seseorang dan untuk
memohon perlindungan atau bantuan orang lain.
Analisis
Bagaimana Permasalahan Isu Etika yang terjadi pada Industry Cokelat tersebut

a. Isu Sistemik
• Pertama, dari sudut masalah etika sistemik, sistem ekonomi harus
dipertimbangkan.
• Pemerintah Pantai Gading dan Ghana dimana petani mereka mempekerjakan
pekerja anak bahkan melakukan perbudakan terhadap anak-anak.
• Perbudakan merupakan hal yang illegal di Ivory Coast, namun tetap terjadi
karena penegakan hukum yang buruk.
Analisis
Bagaimana Permasalahan Isu Etika yang terjadi pada Industry Cokelat tersebut

b. Isu Organisasi
• Perusahaan distributor dan industri coklat yang terlibat dalam perdagangan biji
kakao tidak secara aktif untuk menggunakan kemampuannya sebagai pihak yang
bisa mengendalikan perdagangan biji kakao untuk dapat menghentikan praktik
perbudakan anak di Ivory Coast
• Setelah perhatian media dan kegiatan kelompok anti perbudakan, Senator AS Tom
Harkin dan Perwakilan AS Eliot Engel, para anggota Chocolate Manufacturers
Association dan World Kakao Foundation, bersama beberapa kelompok hak asasi
manusia dan Pantai Gading menandatangani Nota Kerjasama.
Analisis
Bagaimana Permasalahan Isu Etika yang terjadi pada Industry Cokelat tersebut

c. Isu Individu
• Petani kakao yang melakukan praktek perbudakan dan trafficking di Ivory Coast menjadi
isu individual dalam kasus ini karena para petani kakao hanya memikirkan keuntungan biji
kakao yang akan dijual, kesejahteraan dan hak asasi pekerja anak tidak diperdulikan.
• Konsumen coklat yang tidak peduli terhadap kasus perbudakan tersebut juga merupakan
isu individual, konsumen seharusnya dapat memutuskan untuk tidak membeli coklat dari
produsen-produsen yang menggunakan bahan biji kakao dari Ivory Coast karena dengan
membeli coklat-coklat tersebut konsumen sama saja berkontribusi berlangsungnya
perbudakan di pertanian kakao Ivory Coast.
Analisis
Bagaimana pertanggungjawaban moral yang terjadi di industry cokelat

a. Petani Cokelat
• Petani di Afrika memperbudak anak untuk menjalankan usaha dan menghasilkan kakao
di pertanian kakaonya.
• Petani mengetahui perbudakan anak adalah illegal tetapi masih saja melakukan
perbudakan tersebut
• Para petani bertindak atas kesadaran diri, walapun atas dasar ‘desakan untuk bertahan’,
mereka secara sadar menjaga dan menyembunyikan perlakunya agar praktek
perbudakan tidak diketahui.
Analisis
Bagaimana pertanggungjawaban moral yang terjadi di industry cokelat

b. Pemerintah Afrika
• Pemerintah negara-negara di Afrika gagal mencegah terjadinya praktek perbudakan, walaupun
perangkat hukum sudah tersedia
• Tindakan perbudakan anak adalah illegal dan merupakan pelanggaran berat dari HAM, namun
dimikian praktek yang terjadi 15.000 anak menjadi budak pada tahun 2000. Terbukanya
perbatasan, terjadi penyuapan petugas pemerintah.
• Pemerintah negara-negara di Afrika Barat tidak membiarkan praktek perbudakan anak, ada usaha
untuk mencegahnya, melalui perangkat hukum, peraturan ‘sertifikasi’, aliansi kerjasama dan
lainnya. Hal ini membuktikan bahwa mereka mempunyai tanggungjawab moral karena praktek ini
terjadi dengan kesadaran penuh.
Analisis
Bagaimana pertanggungjawaban moral yang terjadi di industry cokelat

c. Perusahaan cokelat amerika


• Perusahaan coklat Amerika gagal mencegah terjadinya perbudakan anak, walaupun sudah
melakukan serangkaian tindakan seperti ‘sertifikasi’. Namun hal ini belum cukup efektif, karena
persoalan mendasar adalah rendanya harga jual biji coklat.
• Perusahaan hilir seperti industri coklat mengetahui apa yang terjadi di hulu dan mereka
‘menikmati’ keuntungan dengan rendahnya bahan baku yang mereka terima. Isu seperti inilah yang
dipakai oleh kelompok penekan anti perbudakan.
• Kesadaran diri sepenuhnya tidak terjadi karena perusahaan coklat Amerika melalui asosiasinya
melakukan serangkan tindakan untuk mencegah terjadinya perbudakan.
• Namun karena seriusnya akibat yang terjadi, maka Perusahaan coklat juga
Analisis
Bagaimana pertanggungjawaban moral yang terjadi di industry cokelat

d. Distributor
• Distributor coklat langsung menjadi penerima dari petani coklat, sehingga pihak distributor mempunyai ‘power’
untuk mencegah hal ini terjadi, ikut membiarkan praktek perbudakan anak dan dengan kesadaran diri tetap
menikmati rendahnya harga biji coklat yang ‘memaksa’ petani melakukan perbudakan anak.
• Tengkulak/perantara membeli biji kakao dari petani yang menggunakan tenaga kerja budak dan mereka
mengetahuinya. Perusahaan coklat Amerika pun juga tahu bahwa petani coklat Ivory Coast menggunakan
tenaga kerja anak (perbudakan), namun mereka tetap membeli dari hasil produksi petani coklat Ivory Coast
yang menggunakan anak sebagai pekerja (budak).
e. Konsumen
• Konsumen coklat juga tidak mempunyai kontrol terhadap penghentian perbudakan di kebun coklat di Pantai
Gading. Namun demikian mengingat tejadi perampasan hak asasi anak, maka konsumen ikut bertanggung
jawab secara moral dengan adanya perbudakan anak di sektor perkebunan coklat.  
Analisis
Bagaimana Solusi rekomendasi terkait yang terjadi di industry cokelat?

• Adanya langkah serius pemerintah untuk menangani kasus-kasus atau perbuatan yang melanggar
HAM dan juga adanya penguatan undang-udang terhadap perlindungan buruh sehingga tindakan
perbudakan dapat dihilangkan.
• Pemerintah di Afrika Barat melakukan perlindungan terhadap petani kakao dengan melakukan
pembinaan mulai dari off farm sampai dengan on farm sehingga hasil petani kakao memiliki nilai
jual lebih tinggi.
• Pemerintah di Afrika Barat memberikan pendampingan kepada petani dengan membentuk
kelompok tani sehingga memiliki kekuatan tawar menawar dengan tengkulak/perusahaan dan
memberikan bantuan produksi.
• Adanya perbaikan sistem pengawasan internal di pemerintah sehingga tidak terjadinya suap. Dan
Adanya perbaikan sistem upah di Afrika Barat, terutama dengan adanya pekerja anak anak.
Analisis
Bagaimana Solusi rekomendasi terkait yang terjadi di industry cokelat?

• Konsumen meningkatkan kepedulian terhadap gerakan anti perbudakan dengan tidak membeli
produk coklat yang berasala dari perbudakan.
• ILO sebagai badan PBB yang mengurusi masalah perbudakan wajib melakukan tekanan kepada
negara-negara yang terindikasi melakukan perbudakan, untuk menghilangkan praktek perbudakan.
• WTO sebagai organisasi perdagangan dunia wajib melakukan kontrol atas tindak kartel yang
dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar yang mampu mengontrol harga kakao dunia sehingga
merugikan petani.
3.1 Kesimpulan

• Perbudakan dalam bentuk apapun seharusnya tidak bisa diterima karena bertentangan dengan hak asasi manusia
dan melanggar hukum, hak anak harusnya bermain dan mendapatkan pendidikan yang layak. Kemiskinan dan
liberalisasi merupakan salah satu penyebab kasus perbudakan yang terjadi di Ivory Coast, merupakan tanggung
jawab seluruh pihak yang terlibat dalam lingkaran bisnis coklat untuk memperbaiki keadaan tersebut.
• Perusahaan-perusahaan yang terlibat harus lebih transparan terhadap prosedur perlindungan mereka terhadap
anak-anak dan apabila terjadi kekerasan harus ada penyelidikan independen dan penegakan hukum terhadap
kekerasan tersebut.
• Perusahaan-perusahaan dan semua pihak yang terlibat tersebut juga harusnya terlibat aktif untuk mencegah
terjadinya perbudakan tersebut dengan cara mendirikan sekolah-sekolah vokasional di negara sekitar Ivory Coast
yang memberikan kesempatan anak-anak di negara sekitar mendapatkan pendidikan yang layak sehingga anak-
anak tersebut bisa bersekolah dan tidak mau dimanfaatkan untuk menjadi korban trafficking di kawasan tersebut.
Rekomendasi

• Untuk Industri Cokelat ataupun yang lainnya, jangan ada lagi yang
menerapkan sistem perbudakan tersebut karena melanggar moral,
pentingnya para pemberi kerja untuk memahami etika bisnis ini agar apa
yang ditujukan oleh bisnis berjalan sesuai dengan tujuan bisnis tersebut

Anda mungkin juga menyukai