KELOLA KOORPORASI
Adapun yang perlu di pahami untuk antara pemberi kerja dan Adapun Tiga jenis hak moral pemberi kerja yang
pekerja dengan tujuan menghidari perbudakan antara lain: harus diperhatikan bagi yang menerapkan sistem
a. Dapat dilanggar bahkan ketika "tidak ada yang terluka". perbudakan
b. berkorelasi dengan tugas yang dilakukan orang lain orang 1. Hak-hak negatif mengharuskan orang lain
dengan hak.
meninggalkan kita sendiri.
c. Berikan individu dengan otonomi dan kesetaraan dalam
pengejaran gratis minat mereka. 2. Hak-hak positif mengharuskan orang lain
d. memberikan dasar untuk membenarkan tindakan seseorang membantu kita.
dan untuk memohon perlindungan atau bantuan orang lain. 3. Hak-hak kontraktual atau khusus mengharuskan
e. Fokus pada mengamankan kepentingan individu tidak seperti orang lain pertahankan perjanjian mereka
standar utilitarian yang fokus pada mengamankan utilitas
agregat semua orang di masyarakat
LANDASAN TEORI
Teori Etika Teologis Aquinas
• Thomas Aquinas, seorang filsuf dan teolog • Etika mencakup moral yang diberlakukan
barat termasyhur pada masa abad bagi manusia sebagai individu maupun
pertengahan. Pemikirannya merupakan tidak kelompok/masyarakat, menurut ajaran ini
lepas dari pengaruh dua orang filosof besar, merupakan cahaya yang diturunkan oleh
Agustinus dan Aristoteles dapat mengguncang Allah dari cahaya manusia atau diturunkan
Eropa. dari tabiat manusia sebagai makhluk sosial
yang hidup dalam lingkungan masyarakat.
• Konsep keadilan Aristoteles dikembangkan
oleh Thomas Aquinas yang masih merupakan • Menurut Thomas Aquinas tindakan yang
filsuf hukum alam. Besar dalam lingkungan mengerakkan manusia kepada tujuan akhir
gereja menjadikan pemikirannya sangat berkaitan dengan kegiatan manusiawi bukan
terpenga ruhi oleh religiusitas Kristiani. dengan kegiatan manusia.
Konsep pemikirannya masih menghubungkan
keadilan dengan moral dan etik.
Analisis
• Negara yang bertanggung jawab atas pelanggaran moral dengan cara penegakkan undang-
undang yang dilakukan sistem perbudakan pada pertanian di Pantai Gading, sebuah
negara kecil di pantai barat Afrika.
• Baik dengan cara memperhatikan Standar moral dapat dikontraskan dengan norma atau
standar yang kita pegang tentang hal-hal yang bermoral dengan ini negara menilai
perilaku industry baikdengan sistem perbudakan menunjukkan adanya kelemahan hukum
dan lemahnya undang-undang yang ditegakkan terjadi pada industry cokelat di Pantai
Gading disinilah peran negara untuk bertanggung jawab baik memperjuangakan hak
moral diantanya memberikan dasar untuk membenarkan tindakan seseorang dan untuk
memohon perlindungan atau bantuan orang lain.
Analisis
Bagaimana Permasalahan Isu Etika yang terjadi pada Industry Cokelat tersebut
a. Isu Sistemik
• Pertama, dari sudut masalah etika sistemik, sistem ekonomi harus
dipertimbangkan.
• Pemerintah Pantai Gading dan Ghana dimana petani mereka mempekerjakan
pekerja anak bahkan melakukan perbudakan terhadap anak-anak.
• Perbudakan merupakan hal yang illegal di Ivory Coast, namun tetap terjadi
karena penegakan hukum yang buruk.
Analisis
Bagaimana Permasalahan Isu Etika yang terjadi pada Industry Cokelat tersebut
b. Isu Organisasi
• Perusahaan distributor dan industri coklat yang terlibat dalam perdagangan biji
kakao tidak secara aktif untuk menggunakan kemampuannya sebagai pihak yang
bisa mengendalikan perdagangan biji kakao untuk dapat menghentikan praktik
perbudakan anak di Ivory Coast
• Setelah perhatian media dan kegiatan kelompok anti perbudakan, Senator AS Tom
Harkin dan Perwakilan AS Eliot Engel, para anggota Chocolate Manufacturers
Association dan World Kakao Foundation, bersama beberapa kelompok hak asasi
manusia dan Pantai Gading menandatangani Nota Kerjasama.
Analisis
Bagaimana Permasalahan Isu Etika yang terjadi pada Industry Cokelat tersebut
c. Isu Individu
• Petani kakao yang melakukan praktek perbudakan dan trafficking di Ivory Coast menjadi
isu individual dalam kasus ini karena para petani kakao hanya memikirkan keuntungan biji
kakao yang akan dijual, kesejahteraan dan hak asasi pekerja anak tidak diperdulikan.
• Konsumen coklat yang tidak peduli terhadap kasus perbudakan tersebut juga merupakan
isu individual, konsumen seharusnya dapat memutuskan untuk tidak membeli coklat dari
produsen-produsen yang menggunakan bahan biji kakao dari Ivory Coast karena dengan
membeli coklat-coklat tersebut konsumen sama saja berkontribusi berlangsungnya
perbudakan di pertanian kakao Ivory Coast.
Analisis
Bagaimana pertanggungjawaban moral yang terjadi di industry cokelat
a. Petani Cokelat
• Petani di Afrika memperbudak anak untuk menjalankan usaha dan menghasilkan kakao
di pertanian kakaonya.
• Petani mengetahui perbudakan anak adalah illegal tetapi masih saja melakukan
perbudakan tersebut
• Para petani bertindak atas kesadaran diri, walapun atas dasar ‘desakan untuk bertahan’,
mereka secara sadar menjaga dan menyembunyikan perlakunya agar praktek
perbudakan tidak diketahui.
Analisis
Bagaimana pertanggungjawaban moral yang terjadi di industry cokelat
b. Pemerintah Afrika
• Pemerintah negara-negara di Afrika gagal mencegah terjadinya praktek perbudakan, walaupun
perangkat hukum sudah tersedia
• Tindakan perbudakan anak adalah illegal dan merupakan pelanggaran berat dari HAM, namun
dimikian praktek yang terjadi 15.000 anak menjadi budak pada tahun 2000. Terbukanya
perbatasan, terjadi penyuapan petugas pemerintah.
• Pemerintah negara-negara di Afrika Barat tidak membiarkan praktek perbudakan anak, ada usaha
untuk mencegahnya, melalui perangkat hukum, peraturan ‘sertifikasi’, aliansi kerjasama dan
lainnya. Hal ini membuktikan bahwa mereka mempunyai tanggungjawab moral karena praktek ini
terjadi dengan kesadaran penuh.
Analisis
Bagaimana pertanggungjawaban moral yang terjadi di industry cokelat
d. Distributor
• Distributor coklat langsung menjadi penerima dari petani coklat, sehingga pihak distributor mempunyai ‘power’
untuk mencegah hal ini terjadi, ikut membiarkan praktek perbudakan anak dan dengan kesadaran diri tetap
menikmati rendahnya harga biji coklat yang ‘memaksa’ petani melakukan perbudakan anak.
• Tengkulak/perantara membeli biji kakao dari petani yang menggunakan tenaga kerja budak dan mereka
mengetahuinya. Perusahaan coklat Amerika pun juga tahu bahwa petani coklat Ivory Coast menggunakan
tenaga kerja anak (perbudakan), namun mereka tetap membeli dari hasil produksi petani coklat Ivory Coast
yang menggunakan anak sebagai pekerja (budak).
e. Konsumen
• Konsumen coklat juga tidak mempunyai kontrol terhadap penghentian perbudakan di kebun coklat di Pantai
Gading. Namun demikian mengingat tejadi perampasan hak asasi anak, maka konsumen ikut bertanggung
jawab secara moral dengan adanya perbudakan anak di sektor perkebunan coklat.
Analisis
Bagaimana Solusi rekomendasi terkait yang terjadi di industry cokelat?
• Adanya langkah serius pemerintah untuk menangani kasus-kasus atau perbuatan yang melanggar
HAM dan juga adanya penguatan undang-udang terhadap perlindungan buruh sehingga tindakan
perbudakan dapat dihilangkan.
• Pemerintah di Afrika Barat melakukan perlindungan terhadap petani kakao dengan melakukan
pembinaan mulai dari off farm sampai dengan on farm sehingga hasil petani kakao memiliki nilai
jual lebih tinggi.
• Pemerintah di Afrika Barat memberikan pendampingan kepada petani dengan membentuk
kelompok tani sehingga memiliki kekuatan tawar menawar dengan tengkulak/perusahaan dan
memberikan bantuan produksi.
• Adanya perbaikan sistem pengawasan internal di pemerintah sehingga tidak terjadinya suap. Dan
Adanya perbaikan sistem upah di Afrika Barat, terutama dengan adanya pekerja anak anak.
Analisis
Bagaimana Solusi rekomendasi terkait yang terjadi di industry cokelat?
• Konsumen meningkatkan kepedulian terhadap gerakan anti perbudakan dengan tidak membeli
produk coklat yang berasala dari perbudakan.
• ILO sebagai badan PBB yang mengurusi masalah perbudakan wajib melakukan tekanan kepada
negara-negara yang terindikasi melakukan perbudakan, untuk menghilangkan praktek perbudakan.
• WTO sebagai organisasi perdagangan dunia wajib melakukan kontrol atas tindak kartel yang
dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar yang mampu mengontrol harga kakao dunia sehingga
merugikan petani.
3.1 Kesimpulan
• Perbudakan dalam bentuk apapun seharusnya tidak bisa diterima karena bertentangan dengan hak asasi manusia
dan melanggar hukum, hak anak harusnya bermain dan mendapatkan pendidikan yang layak. Kemiskinan dan
liberalisasi merupakan salah satu penyebab kasus perbudakan yang terjadi di Ivory Coast, merupakan tanggung
jawab seluruh pihak yang terlibat dalam lingkaran bisnis coklat untuk memperbaiki keadaan tersebut.
• Perusahaan-perusahaan yang terlibat harus lebih transparan terhadap prosedur perlindungan mereka terhadap
anak-anak dan apabila terjadi kekerasan harus ada penyelidikan independen dan penegakan hukum terhadap
kekerasan tersebut.
• Perusahaan-perusahaan dan semua pihak yang terlibat tersebut juga harusnya terlibat aktif untuk mencegah
terjadinya perbudakan tersebut dengan cara mendirikan sekolah-sekolah vokasional di negara sekitar Ivory Coast
yang memberikan kesempatan anak-anak di negara sekitar mendapatkan pendidikan yang layak sehingga anak-
anak tersebut bisa bersekolah dan tidak mau dimanfaatkan untuk menjadi korban trafficking di kawasan tersebut.
Rekomendasi
• Untuk Industri Cokelat ataupun yang lainnya, jangan ada lagi yang
menerapkan sistem perbudakan tersebut karena melanggar moral,
pentingnya para pemberi kerja untuk memahami etika bisnis ini agar apa
yang ditujukan oleh bisnis berjalan sesuai dengan tujuan bisnis tersebut