Anda di halaman 1dari 16

Pemeriksaan

Glukosa
Kelompok 2
Amelia Ranggita Putri 1011201010
Dimas Trianggara 1011201033
Elsa Sri Handayani 1011201137
Latifah Putri Kiswono 1011201053
Nova Sulvadilah 1011201128
Sandra Nur Rahmawati 1011201098
Kimia Darah
Pemeriksaan kimia darah merupakan pemeriksaan yang bertujuan
untuk mempengaruhi zat-zat kimia organik yang terlarut dalam
darah, berfungsi untuk mengetahui fungsi hati, profil lemak, fungsi
ginjal, gula darah dan lain lain,sampel yang digunakan berupa
serum atau plasma

Glukosa
Glukosa adalah karbohidrat terpenting, kebanyakan karbohidrat
terdapat dalam makanan diserap kedalam aliran darah sebagai
glukosa, dan gula lain
diubah menjadi glukosa di hati. Glukosa adalah rekursor untuk
sintesis semua karbohidrat lain di tubuh.
Metode Glukosa Darah
METODE POCT (Point of Care Testing)
Prinsip pemeriksaan : Darah kapiler diserap ke dalam strip tes, kemudian mengalir ke
area tes dan bercampur dengan reagen untuk memulai proses pengukuran. Enzim Glucose
dehydrogenase dan koenzim dalam strip tes mengkonversi glukosa dalam sampel darah
menjadi glukonolakton. Reaksi tersebut menghasilkan listrik DC yang tidak berbahaya
sehingga Meter mampu mengukur gula darah

Jenis Sampel : Darah kapiler

Stabilitas Sampel : 8 jam pada 15-25⁰C, 72 jam pada 2-8 ⁰C, dengan 24 jam pada 20-25 ⁰C
Alat dan Bahan

Pen Lanset Jarum Lanset Glukosameter Strip Glukosameter Kapas Alkohol

Darah Kapiler
PRAANALITIK
Persiapan pasien:
GDP :
1) Pasien dipuasakan 8 – 12 jam sebelum tes
2) Semua obat dihentikan dulu, bila ada obat yang harus diberikan, ditulis pada formulir permintaan tes.
GD2PP :
1) Pengambilan sampel darah dilakukan 2 jam sesudah makan setelah
pengambilan darah GDP
GDS :
Tidak ada persiapan khusus

ANALITIK
Cara Kerja:
- Alat glukosameter disiapkan
- Jarum dimasukkan dalam lancet dan dipilih nomor pada lancet sesuai ketebalan kulit pasien
- Chip khusus untuk pemeriksaan glukosa dimasukkan pada alat glukosameter pada tempatnya (sesuai alat
glukosameter)
- Strip dimasukkan pada tempatnya (sesuai alat glukosameter)
- Jari kedua/ketiga/keempat pasien dibersihkan dengan menggunakan kapas alkohol lalu dibiarkan mengering
-Darah kapiler diambil dengan menggunakan lancet yang ditusuk pada jari kedua/ketiga/keempat pasien
- Sampel darah kapiler dimasukkan ke dalam strip dengan cara ditempelkan pada bagian khusus pada strip yang
meyreap darah
- Hasil pemgukuran kadar glukosa akan ditampilkan pada layar
- Strip dicabut dari alat Glukosa meter
- Jarum dibuang dari lancet
Nilai Rujukan
Tes Sampel (mg/dL) (mmol/L)
GDS Plasma vena < 110 < 6,1
Darah kapiler < 90 < 5,0
GDP Plasma vena < 110 < 6,1
Darah kapiler < 90 < 5,0
GD2PP Plasma vena < 140 < 7,8
Darah kapiler < 120 < 6,7
Metode GOD-PAP

Prinsip pemeriksaan : Glukosa ditentukan setelah oksidasi enzimatik dengan adanya glukosa
oksidase. Hidrogen peroksida yang terbentuk bereaksi dengan phenol dan 4-aminophenazone
dengan katalisator peroksidase menjadi zat warna quinonemine berwarna merah violet sebagai
indikator.

Jenis sampel : Serum/Plasma

Stabilitas Sampel : 8 jam pada 15-25⁰C, 72 jam pada 2-8 ⁰C, dengan 24 jam pada 20-25 ⁰C
Alat dan Bahan

Tabung reaksi Mikropipet Blue tip Yellow tip fotometer

Reagen glukosa dan standar glukosa Serum


Persiapan sampel
Pipetkan ke dalam tabung Blanko Standar Tes
Reagensia 1000 μl 1000 μl 1000 μl
Larutan standar - 10 μl -
Sampel (serum/plasma) - - 10 μl
Campur hingga homogen dan inkubasi selama 10 menit pada suhu 20°C – 25°C atau 5 menit
pada suhu 37°C. Ukur absorbance sampel dan standar terhadap blanko reagen dalam waktu
60 menit.

Pengaturan fotometer
Panjang gelombang : 500nm, Hg 546 nm
Temperatur : 20°C – 25°C atau 37°C
Nilai Rujukan
Puasa 70 – 110 mg/dl
Sewaktu < 180 mg/dl
2 jam PP < 200 mg/dl
Pemeriksaan Glukosa Urine Metode Fehling A dan Fehling B

Tujuan
Untuk memeriksa adanya kandungan glukosa dalam sampel urine

B. Metode
Tes glukosa urine dilakukan dengan menggunakan metode fehling

C. Prinsip Pemeriksaan
Dalam suasana alkali, glukosa mereduksi kupri menjadi kupro kemudian
membentuk Cu2O yang mengendap dan berwarna merah.
Alat dan bahan
1. Tabung reaksi
2. Api bunsen
3. Pipet ukur
4. Ball filler
5. Reagen Fehling A dan Fehling B
6. Sampel urine
E. Cara Kerja
1. Diambil 2 mL larutan Fehling A dan 2 mL larutan Fehling B

2. Larutan dihomogenkan

3. Dilakukan uji terhadap masing-masing urin dimana 1 mL campuran

Fehling A dan Fehling B dimasukkan ke dalam tabung reaksi

kemudian ditambahkan sampel urin sebanyak 0,5 mL

4. Larutan dicampur

5. Dipanaskan dengan api bunsen hingga mendidih

6. Perubahan warna yang terjadi diamati


F. Nilai normal dan Interpretasi
( - ) : biru / hijau keruh

( + ) : keruh dan warna hijau agak kuning

( ++ ) : kuning kehijauan dengan endapan kuning

( +++ ) : kuning kemerahan dengan endapan kuning merah

( ++++ ) : larutan merah bata / merah jingga


Awesome words
Because key words are great for catching your audience’s
attention

Anda mungkin juga menyukai