Anda di halaman 1dari 21

GIZI UNTUK ANAK

BALITA

Lilis Banowati
Pertumbuhan fisik anak balita

 Tidak secepat pertumbuhan pada masa bayi


 Masa otot dalam persen berat badan
meningkat
 Tebal lemak bawah kulit menurun, anak
perempuan mempunyai lemak lebih banyak
dibandingkan laki-laki
 Pertumbuhan otak mencapai 75% pada usia 2
tahun
 Proporsi cairan tubuh terhadap BB pada umur
2-3 tahun hampir sama dengan usia dewasa
Ketrampilan makan anak
 Pertumbuhan anak terefleksi dalam kemampuan untuk
makan sendiri
 Anak usia 2 tahun anak sudah dapat menyendok makanan
dan memasukkannya ke mulut tanpa menumpahkannya.
Pada usia 16-17 bulan gerakan pergelangan tangan sudah
dikuasai, 18 bln dapat mengangkat siku dan memfleksikan
pergelangan tangan
 Kidal/ tidaknya anak belum dapat diketahui pada sebelum
usia 1 tahun.
 Risiko tersedak pada usia < 2 thn cukup tinggi, sehingga
perlu hati-hati.
 Kemampuan mengunyah dimulai pada usia sekitar 1 tahun
 Pada usia 18-24 bulan mulai mampu minum dari cangkir
Kebutuhan nutrien anak balita

 Rekomendasi kebutuhan energi anak


diperoleh dari asupan anak sehat &
normal yang tumbuh secara memuaskan
 Pedoman RDA memberikan pedoman
bagi kelompok anak tetapi tidak untuk
mengevaluasi diet anak secara individu.
Kebutuhan energi anak balita
 Kebutuhan energi anak ditentukan oleh REE (Resting Energy
Expenditure), kecepatan pertumb dan aktifitas.
 REE tergantung dari besarnya jaringan yang aktif secara
metabolik (bervariasi sesuai umur & jenis kelamin)
 Rerata kebutuhan energi utk pertumbuhan sekitar 5 kkal/g
jaringan
 Kebutuhan energi utk anak dgn umur, jenis kelamin & ukuran
tubuh yg sama bervariasi (sebab belum diketahui, tapi diduga:
perbedaan aktifitas fisik, efisiensi penggunaan energi,
kebutuhan energi minimal & kelebihan asupan protein pada
asupan energi yg sama)
 Cara evaluasi paling akurat untuk kecukupan energi adalah
dengan observasi terhadap pertumbuhan lewat grafik
pertumbuhan dan pengukuran lemak tubuh
 Dianjurkan asupan 150-250 kkal/kg BB. Asupan
200kkal/kg/hari menghasilkan pertambahan BB 20g/hari
Kebutuhan protein anak balita
 Kebutuhan protein utk: pemeliharaan jaringan, perubahan
komposisi tubuh & pembtkan jaringan baru
 Selama pertumbuhan, protein tumbuh dari 14,6 % pada usia 1
thn menjadi 18-19% pada usia 4 tahun.
 Kebutuhan protein sekitar 1-4g/kg jaringan yang tumbuh
 Asupan protein yang dianjurkan menurun dari 1,3g/kg BB pd
usia 1-3 thn smp 1,1 g/kg BB pd usia 4-6 thn. Asupan ini hanya
sekitar 4-5% dari total kalori, padahal pada umumnya anak
mengkonsumsi protein 13-15% dari asupan energi total.
 Evaluasi dari asupan protein: kecepatan pertumbuhan, kualitas
protein dalam makanan, kombinasi bahan makanan dan
terpenuhinya kebutuhan vitamin, mineral dan energi untuk
sintesis protein
 Apabila asupan energi terlalu rendah asupan protein digunakan
untuk sumber energi
 Anak vegetarian biasanya lebih pendek & kurus
Kebutuhan kalsium
 Kalsium penting untuk pertumbuhan tulang dan
mineralisasi.
 >98% kalsium ada dalam tulang.
 Absorpsi kalsium berkisar antara 30-60%.
 Laktosa meningkatkan absorpsi sedangkan asam fitat
dan oksalat menghambat absorpsi.
 Kebutuhan kalsium mencapai 400 mg/hari selama
pertumbuhan cepat
 Efisiensi absorpsi kalsium meningkat pada asupan
kalsium yg rendah dan meningkat pada saat
dibutuhkan
Kebutuhan seng
 Seng dibutuhkan untuk pembentukan
protein dan pertumbuhan
 Defisiensi seng mengakibatkan: kegagalan
pertumbuhan, hypogeusia, diare, gangguan
penyembuhan luka dan gangguan pada
imunitas seluler
 Asupan rerata seng untuk usia 1-3 thn
adalah 5mg/hari, utk 3-5 thn: 5-7 mg/hari.
 Asupan fitat dan serat yang tinggi
mengganggu absorpsi seng.
 Bioavailabilitas seng tergantung dari bahan
makanan, sumber makanan hewani lebih
baik.
Kebutuhan besi
 Defisiensi besi merpk defisiensi nutrien paling sering
 Penyebab: asupan kurang, ggn absorpsi, perdarahan.
 Anemia def besi dpt menyebabkan ggn perkembangan fisik &
mental serta dapat menurunkan pertahanan tubuh terhadap infeksi
 Kebutuhan besi tergantung pada kecepatan pertumbuhan (volume
darah meningkat), peningkatan massa total besi serta cadangan
besi.
 Anemia dpt dicegah dgn pemberian daging cacah atau pemberian
vit C + bhn makanan sumber besi non hem.
 Pada asupan besi yang rendah dpt diberikan suplementasi
10mg/hari
 Penderita anemia dpt diberi 3mg/kgBB/hari utk 3 bulan
 Tinjauan studi menunjukkan adanya peningkatan BB, nafsu makan
serta perkembangan mental dan psikomotor setelah suplementasi
besi 1x/mg pada anak yang berisiko anemia defisiensi besi.
Kebutuhan vitamin

 Kebutuhan vitamin tergantung pada


asupan energi, protein dan lemak jenuh
 Selama prasekolah terjadi penurunan
asupan calsium, phosphor, riboflavin,
Fe dan vit A karena penurunan
konsumsi susu, cereal dan
ketidaksukaan terhadap sayuran.
Kebiasaan makan anak balita
 Biasanya pada usia 9-18 bulan anak mulai menunjukkan
ketidaksukaan terhadap makanan
 Nafsu makan anak mulai sukar diprediksi, biasanya
menyukai makanan kaya karbohidrat yang mudah
dikunyah
 Anak mudah tertarik makanan yang disajikan dengan
menarik
 Makanan baru diperkenalkan dlm porsi kecil bersama
makanan favorit
 Perhatikan keseimbangan antara makanan basah &
kering
 Makanan berwarna menarik juga disukai anak
 Potongan makanan yang sedang besarnya dan mudah
dipegang tangan anak akan lebih disukai
Karakteristik makanan untuk anak balita
 Tekstur
Makanan yang bertekstur lembut atau empuk
akan lebih disukai anak. Daging lebih baik
diberikan dalam bentuk daging cacah
sehingga lebih mudah dikunyah
 Rasa
Rasa makanan sebaiknya jangan terlalu kuat
(terlalu asin, asam, pedas, dll)
 Porsi
Sebaiknya makanan diberikan dalam porsi kecil
Masalah Gizi Anak

Anemia

Terjadi karena terlalu sedikit kandungan zat besi dalam


makanan, terutama pada anak yang terlalu banyak mengonsumsi
susu sehingga mengendurkan keinginan untuk menyantap
makanan lain
Untuk mengatasinya :

• Berikan suplementasi zat besi


• Biasakan menyantap makanan yang mengandung zat besi
• Sementara itu sebagian susu diganti dengan air atau air
jeruk
Karies gigi

Upaya pencegahan :

• Menggosok gigi dengan pasta gigi berflourida


• Hindari konsumsi makanan yang lengket atau bergula
• Makanan cemilan yang baik untuk gigi : Buah segar,
popcorn (tidak berkaramel), kacang, keju, yogurt, kraker
berselai kacang, air buah dan sayuran, sayuran segar,
serealia tidak manis dan asinan
Penyakit Kronis

Penyakit yang tidak menguras energi sekalipun, jika


berlangsung lama dapat mengganggu pertumbuhan
karena menghilangkan napsu makan anak
Berat badan berlebih
Jika tidak teratasi, berat badan berlebih (apalagi jika telah
mencapai obesitas) akan berlanjut sampai remaja dan dewasa

Kelebihan berat badan anak terjadi karena ketidakseimbangan


antara energi yang masuk dengan keluar, terlalu banyak makan,
terlalu sedikit berolah raga

Kelebihan berat badan pada anak tidak boleh diturunkan, karena


penyusutan berat akan sekaligus menghilangkan zat gizi yang
diperlukan untuk pertumbuhan

Laju pertambahan berat selayaknya dihentikan atau diperlambat


sampai proporsi berat terhadap tinggi badan kembali normal

Perlambatan dapat dicapai dengan cara mengurangi makan dan


memperbanyak olah raga
Televisi

Dampak tayangan televisi, terlebih iklan makanan yang


tidak bergizi mempengaruhi anak untuk menyukainya
Berat badan kurang

Merupakan masalah serius. Kondisi ini mencerminkan


kebiasaan makan yang buruk . Kemungkinan penyebabnya :
•Konsumsi makanan atau minuman yang selalu membuatnya
muntah atau diare
•Kesediaan makanan di rumah
•Anak sering tidak makan atau sarapan dan menggantinya
dengan makanan yang mengandung kalori atau zat gizi rendah
•Anak makan satu jenis makanan saja dalam waktu yang lama
•Anak tidak dapat tidur lelap
•Anak banyak menonton iklan makanan di televisi dan
menirunya
•Waktu makan menjadi ajang yang membuat anak tegang
Marasmus Kwashiorkor Marasmickwashiorkor
Alergi
Alergi makanan diartikan sebagai respons tidak normal
terhadap makanan yang orang biasa dapat menoleransinya

Terjadi terutama pada anak yang memiliki riwayat


keluarga sebagai penderita alergi. Tergantung pada jenis
makanan yang disantap, alergi ada yang bersifat
sementara bahkan ada yang menetap

Alergi yang bersifat sementara biasanya dipicu oleh


makanan : susu sapi, kedelai, tepung terigu, telur.
Sedangkan yang cenderung menetap biasanya disebabkan
oleh kacang, ikan dan kerang

Anda mungkin juga menyukai