0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan21 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang gizi yang dibutuhkan anak balita, termasuk pertumbuhan fisik, kebutuhan energi, protein, kalsium, besi, vitamin, dan masalah gizi yang sering dihadapi seperti anemia, karies gigi, penyakit kronis, berat badan berlebih atau kurang, serta alergi makanan. Dokumen ini memberikan pedoman untuk memenuhi kebutuhan gizi anak balita agar tumbuh dan berkembang dengan ba
Dokumen tersebut membahas tentang gizi yang dibutuhkan anak balita, termasuk pertumbuhan fisik, kebutuhan energi, protein, kalsium, besi, vitamin, dan masalah gizi yang sering dihadapi seperti anemia, karies gigi, penyakit kronis, berat badan berlebih atau kurang, serta alergi makanan. Dokumen ini memberikan pedoman untuk memenuhi kebutuhan gizi anak balita agar tumbuh dan berkembang dengan ba
Dokumen tersebut membahas tentang gizi yang dibutuhkan anak balita, termasuk pertumbuhan fisik, kebutuhan energi, protein, kalsium, besi, vitamin, dan masalah gizi yang sering dihadapi seperti anemia, karies gigi, penyakit kronis, berat badan berlebih atau kurang, serta alergi makanan. Dokumen ini memberikan pedoman untuk memenuhi kebutuhan gizi anak balita agar tumbuh dan berkembang dengan ba
Masa otot dalam persen berat badan meningkat Tebal lemak bawah kulit menurun, anak perempuan mempunyai lemak lebih banyak dibandingkan laki-laki Pertumbuhan otak mencapai 75% pada usia 2 tahun Proporsi cairan tubuh terhadap BB pada umur 2-3 tahun hampir sama dengan usia dewasa Ketrampilan makan anak Pertumbuhan anak terefleksi dalam kemampuan untuk makan sendiri Anak usia 2 tahun anak sudah dapat menyendok makanan dan memasukkannya ke mulut tanpa menumpahkannya. Pada usia 16-17 bulan gerakan pergelangan tangan sudah dikuasai, 18 bln dapat mengangkat siku dan memfleksikan pergelangan tangan Kidal/ tidaknya anak belum dapat diketahui pada sebelum usia 1 tahun. Risiko tersedak pada usia < 2 thn cukup tinggi, sehingga perlu hati-hati. Kemampuan mengunyah dimulai pada usia sekitar 1 tahun Pada usia 18-24 bulan mulai mampu minum dari cangkir Kebutuhan nutrien anak balita
Rekomendasi kebutuhan energi anak
diperoleh dari asupan anak sehat & normal yang tumbuh secara memuaskan Pedoman RDA memberikan pedoman bagi kelompok anak tetapi tidak untuk mengevaluasi diet anak secara individu. Kebutuhan energi anak balita Kebutuhan energi anak ditentukan oleh REE (Resting Energy Expenditure), kecepatan pertumb dan aktifitas. REE tergantung dari besarnya jaringan yang aktif secara metabolik (bervariasi sesuai umur & jenis kelamin) Rerata kebutuhan energi utk pertumbuhan sekitar 5 kkal/g jaringan Kebutuhan energi utk anak dgn umur, jenis kelamin & ukuran tubuh yg sama bervariasi (sebab belum diketahui, tapi diduga: perbedaan aktifitas fisik, efisiensi penggunaan energi, kebutuhan energi minimal & kelebihan asupan protein pada asupan energi yg sama) Cara evaluasi paling akurat untuk kecukupan energi adalah dengan observasi terhadap pertumbuhan lewat grafik pertumbuhan dan pengukuran lemak tubuh Dianjurkan asupan 150-250 kkal/kg BB. Asupan 200kkal/kg/hari menghasilkan pertambahan BB 20g/hari Kebutuhan protein anak balita Kebutuhan protein utk: pemeliharaan jaringan, perubahan komposisi tubuh & pembtkan jaringan baru Selama pertumbuhan, protein tumbuh dari 14,6 % pada usia 1 thn menjadi 18-19% pada usia 4 tahun. Kebutuhan protein sekitar 1-4g/kg jaringan yang tumbuh Asupan protein yang dianjurkan menurun dari 1,3g/kg BB pd usia 1-3 thn smp 1,1 g/kg BB pd usia 4-6 thn. Asupan ini hanya sekitar 4-5% dari total kalori, padahal pada umumnya anak mengkonsumsi protein 13-15% dari asupan energi total. Evaluasi dari asupan protein: kecepatan pertumbuhan, kualitas protein dalam makanan, kombinasi bahan makanan dan terpenuhinya kebutuhan vitamin, mineral dan energi untuk sintesis protein Apabila asupan energi terlalu rendah asupan protein digunakan untuk sumber energi Anak vegetarian biasanya lebih pendek & kurus Kebutuhan kalsium Kalsium penting untuk pertumbuhan tulang dan mineralisasi. >98% kalsium ada dalam tulang. Absorpsi kalsium berkisar antara 30-60%. Laktosa meningkatkan absorpsi sedangkan asam fitat dan oksalat menghambat absorpsi. Kebutuhan kalsium mencapai 400 mg/hari selama pertumbuhan cepat Efisiensi absorpsi kalsium meningkat pada asupan kalsium yg rendah dan meningkat pada saat dibutuhkan Kebutuhan seng Seng dibutuhkan untuk pembentukan protein dan pertumbuhan Defisiensi seng mengakibatkan: kegagalan pertumbuhan, hypogeusia, diare, gangguan penyembuhan luka dan gangguan pada imunitas seluler Asupan rerata seng untuk usia 1-3 thn adalah 5mg/hari, utk 3-5 thn: 5-7 mg/hari. Asupan fitat dan serat yang tinggi mengganggu absorpsi seng. Bioavailabilitas seng tergantung dari bahan makanan, sumber makanan hewani lebih baik. Kebutuhan besi Defisiensi besi merpk defisiensi nutrien paling sering Penyebab: asupan kurang, ggn absorpsi, perdarahan. Anemia def besi dpt menyebabkan ggn perkembangan fisik & mental serta dapat menurunkan pertahanan tubuh terhadap infeksi Kebutuhan besi tergantung pada kecepatan pertumbuhan (volume darah meningkat), peningkatan massa total besi serta cadangan besi. Anemia dpt dicegah dgn pemberian daging cacah atau pemberian vit C + bhn makanan sumber besi non hem. Pada asupan besi yang rendah dpt diberikan suplementasi 10mg/hari Penderita anemia dpt diberi 3mg/kgBB/hari utk 3 bulan Tinjauan studi menunjukkan adanya peningkatan BB, nafsu makan serta perkembangan mental dan psikomotor setelah suplementasi besi 1x/mg pada anak yang berisiko anemia defisiensi besi. Kebutuhan vitamin
Kebutuhan vitamin tergantung pada
asupan energi, protein dan lemak jenuh Selama prasekolah terjadi penurunan asupan calsium, phosphor, riboflavin, Fe dan vit A karena penurunan konsumsi susu, cereal dan ketidaksukaan terhadap sayuran. Kebiasaan makan anak balita Biasanya pada usia 9-18 bulan anak mulai menunjukkan ketidaksukaan terhadap makanan Nafsu makan anak mulai sukar diprediksi, biasanya menyukai makanan kaya karbohidrat yang mudah dikunyah Anak mudah tertarik makanan yang disajikan dengan menarik Makanan baru diperkenalkan dlm porsi kecil bersama makanan favorit Perhatikan keseimbangan antara makanan basah & kering Makanan berwarna menarik juga disukai anak Potongan makanan yang sedang besarnya dan mudah dipegang tangan anak akan lebih disukai Karakteristik makanan untuk anak balita Tekstur Makanan yang bertekstur lembut atau empuk akan lebih disukai anak. Daging lebih baik diberikan dalam bentuk daging cacah sehingga lebih mudah dikunyah Rasa Rasa makanan sebaiknya jangan terlalu kuat (terlalu asin, asam, pedas, dll) Porsi Sebaiknya makanan diberikan dalam porsi kecil Masalah Gizi Anak
Anemia
Terjadi karena terlalu sedikit kandungan zat besi dalam
makanan, terutama pada anak yang terlalu banyak mengonsumsi susu sehingga mengendurkan keinginan untuk menyantap makanan lain Untuk mengatasinya :
• Berikan suplementasi zat besi
• Biasakan menyantap makanan yang mengandung zat besi • Sementara itu sebagian susu diganti dengan air atau air jeruk Karies gigi
Upaya pencegahan :
• Menggosok gigi dengan pasta gigi berflourida
• Hindari konsumsi makanan yang lengket atau bergula • Makanan cemilan yang baik untuk gigi : Buah segar, popcorn (tidak berkaramel), kacang, keju, yogurt, kraker berselai kacang, air buah dan sayuran, sayuran segar, serealia tidak manis dan asinan Penyakit Kronis
Penyakit yang tidak menguras energi sekalipun, jika
berlangsung lama dapat mengganggu pertumbuhan karena menghilangkan napsu makan anak Berat badan berlebih Jika tidak teratasi, berat badan berlebih (apalagi jika telah mencapai obesitas) akan berlanjut sampai remaja dan dewasa
Kelebihan berat badan anak terjadi karena ketidakseimbangan
antara energi yang masuk dengan keluar, terlalu banyak makan, terlalu sedikit berolah raga
Kelebihan berat badan pada anak tidak boleh diturunkan, karena
penyusutan berat akan sekaligus menghilangkan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan
Laju pertambahan berat selayaknya dihentikan atau diperlambat
sampai proporsi berat terhadap tinggi badan kembali normal
Perlambatan dapat dicapai dengan cara mengurangi makan dan
memperbanyak olah raga Televisi
Dampak tayangan televisi, terlebih iklan makanan yang
tidak bergizi mempengaruhi anak untuk menyukainya Berat badan kurang
Merupakan masalah serius. Kondisi ini mencerminkan
kebiasaan makan yang buruk . Kemungkinan penyebabnya : •Konsumsi makanan atau minuman yang selalu membuatnya muntah atau diare •Kesediaan makanan di rumah •Anak sering tidak makan atau sarapan dan menggantinya dengan makanan yang mengandung kalori atau zat gizi rendah •Anak makan satu jenis makanan saja dalam waktu yang lama •Anak tidak dapat tidur lelap •Anak banyak menonton iklan makanan di televisi dan menirunya •Waktu makan menjadi ajang yang membuat anak tegang Marasmus Kwashiorkor Marasmickwashiorkor Alergi Alergi makanan diartikan sebagai respons tidak normal terhadap makanan yang orang biasa dapat menoleransinya
Terjadi terutama pada anak yang memiliki riwayat
keluarga sebagai penderita alergi. Tergantung pada jenis makanan yang disantap, alergi ada yang bersifat sementara bahkan ada yang menetap
Alergi yang bersifat sementara biasanya dipicu oleh
makanan : susu sapi, kedelai, tepung terigu, telur. Sedangkan yang cenderung menetap biasanya disebabkan oleh kacang, ikan dan kerang