– Vitamin yang larut dalam lemak merupakan molekul hidrofobik apolar, yang semuanya adalah derivat
isoprene
– disintesis tubuh dalam jumlah yang memadai sehingga harus disuplai dari makanan. Vitamin- vitamin
yang larut dalam lemak ini memerlukan absorbsi lemak yang normal agar vitamin tersebut dapat
diabsorbsi secara efisien.
– Keadaan yang mempengaruhi proses pencernaan dan penyerapan seperti steatore dan kelainan system
biliaris dapat mempengaruhi proses penyerapan vitamin- vitamin yang larut dalam lemak, sehingga
dapat menimbulkan keadaan defisiensi. Defisiensi gizi akan mempengaruhi fungsi vitaminvitamin
tersebut
– Diabsorbsi molekul vitamin tersebut harus diangkut dalam darah yaitu oleh lipoprotein atau protein
pengikat yang spesifik.
– Yang merupakan vitamin yang larut di dalam lemak adalah vitamin A, D, E, dan K
Vitamin A
PENGLIHATA
N
Penglihatan di kondisi yang
kurang cahaya membutuhkan
Selama proses ini, sebagian dari vitamin A dipisahkan dari protein dan diubah siklus penglihatan yang
menjadi retinol. Sebagian besar retinol ini diubah kembali menjadi retinal, yang
bergantung kepada vitamin
kemudian mengikat opsin lagi untuk membentuk rodopsin. Sebagian kecil retinol
hilang selama proses ini dan harus diganti oleh darah. Jumlah retinol yang
tersedia di dalam darah menentukan kecepatan pembentukan kembali rodopsin
yang kemudian bertindak kembali sebagai bahan reseptor di dalam retina
FUNGSI VITAMIN A
– PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Vitamin A berpengaruh terhadap sintesis protein, dengan demikian terhadap pertumbuhan sel. Vitamin A dibutuhkan
untuk perkembangan tulang dan sel epitel yang membentuk email dalam pertumbuhan gigi. Pada kekurangan vitamin A,
pertumbuhan tulang terhambat dan bentuk tulang tidak normal. Pada anak-anak yang kekurangan vitamin A, terjadi
kegagalan dalam pertumbuhan. Vitamin A dalam hal ini berperan sebagai asam retinoat.
– REPRODUKSI
Vitamin A dalam bentuk retinol dan retinal berperan dalam reproduksi pada tikus. Pembentukan sperma pada hewan
jantan serta pembentukan sel telur dan perkembangan janin dalam kandungan membutuhkan vitamin A dalam bentuk
retinol
– PENCEGAHAN KANKER DAN PENYAKIT JANTUNG
Kemampuan retinoid mempengaruhi perkembangan sel epitel dan kemampuan meningkatkan aktivitas sistem kekebalan
diduga berpengaruh dalam pencegahan kanker.
Aspek Kerusakan dan
Penanggulangan Vitamin A
Telah diketahui vitamin A berperan pada integritas sel epitel, imunitas, dan
reproduksi.Kerusakan akibat kekurangan vitamin A tingkat berat dapat mengakibatkan
keratomalasia, dan kebutaan .
– Kekurangan vitamin D terkait UVB dapat dikarenakan faktor usia karena penurunan
kandugan 7- dehidrokolesterol untuk sintesis vitamin D yang dimediasi paparan UVB,
kurangnya aktivitas fisik, penurunan produksi ginjal 1,25 dihydroxyvitamin D serta
penurunan asupan makanan. Vitamin D, yang juga disebut “sunshine vitamin”, sering
dikaitkan dengan beberapa penyakit mulai dari penyakit degeneratif sampai
keganasan. Apabila kadar vitamin D lebih tinggi dari yang dibutuhkan untuk menjaga
homeostasis kalsium dapat mengurangi risiko resistensi insulin, obesitas, sindrom
metabolik, dan keganasan
Penanggulangan Kerusakan Vit.D
– Menjaga kadar vitamin D selalu adekuat dapat membantu mengurangi risiko fraktur
osteopotik. Kadar vitamin D tidak adekuat selain menyebabkan gangguan kesehatan
skeletal seperti riketsia, osteoporosis, dan osteomalsia juga dikaitkan dengan
penyakit non-skeletal seperti kesehatan gigi yang buruk, meningkatkan risiko diabetes
tipe 1, dan juga kanker. Defisiensi vitamin D hanya akan terjadi ketika kulit kekurangan
paparan sinar matahari dan kurangnya asupan sumber vitamin D dalam kondisi diet.
Seiring berkembangnya jaman, tidak sedikit orang yang mengurangi paparan sinar
matahari karena perubahan lingkungan dan takut akan kanker kulit. Penggunaan tabir
surya, pakaian yang tertutup, dan bekerja di dalam ruangan akan menyebabkan
menurunnya sintesis vitamin D dalam tubuh
VITAMIN E
PEMBAGIAN VITAMIN E
Vitamin E terdiri dari dua grup: tokoferol dan tokotrienol, keduanya
disebut tokokromanol.
Peran tokokromanol telah banyak dikaji pada tumbuhan dan mamalia,
namun mekanisme kerja dan fungsi hayatinya belum terkaji mendalam.
Tokokromanol terdiri dari struktur cincin kromanol dan rantai cabang
poliprenil yang jenuh (pada tokoferol) dan 3 ikatan ganda tak jenuh (pada
tokotrienol).
Tokotrienol yang memiliki 3 ikatan ganda dan rantai cabang tak jenuh
bersifat lebih stabil dan mudah mengakses lapisan asam lemak jenuh pada
membran sel, serta secara signifikan lebih potensial dibandingkan
tokoferol pada sebagian besar peran hayati
FUNGSI VITAMIN
FUNGSI HAYATI VITAMIN E PADA
E E MAMALIA
FUNGSI HAYATI VITAMIN
PADA TUMBUHAN 1. Fungsi Antioksidan
Vitamin E hanya disintesis oleh organisme – Pada mamalia, aktivitas antioksidan telah terbukti pada tokoferol maupun tokotrienol
yang menyumbangkan hidrogen fenolik ke lipid radikal bebas dan menghambat proses
fotosintetik. Vitamin E tersebar pada
peroksidasi.
bagian yang berbeda pada tumbuhan.
2.Fungsi khusus dari Tokotrienol yang Tidak Dijumpai pada Tokoferol
Tokotrienol terletak pada jaringan non-
– Kelebihan dari tokotrienol yang tidak dimiliki tokoferol adalah kemampuan menurunkan
fotosintetik, misalnya pada biji sebagian kolesterol.
besar tumbuhan monokotil dan sebagian – Selain itu, tokotrienol memiliki aktivitas anti-inflammatori dan anti-angiogenik yang
kecil tumbuhan dikotil. Pada tumbuhan, tidak dijumpai pada tokoferol. Observasi ini terkait dengan kadar plasma tokotrienol yang
vitamin E berperan dalam mencegah rendah pada beberapa studi, yang menunjukkan efek metabolik kuat dan peran yang vital
peroksidasi lipid selama masa dormansi dalam metabolisme tubuh.
benih, perkecambahan, dan perkembangan – Kemampuan potensial lain dari tokotrienol yaitu menginduksi penahanan siklus sel,
menahan adhesi molekul, menghambat faktor nuklear-KB, dan meregulasi c-Myc serta
awal benih
telomerase.
ASPEK KERUSAKAN VITAMIN E