MG 1 Fitoterapi Peraturan2
MG 1 Fitoterapi Peraturan2
pendahuluan
Istilah fitoterapi diperkenalkan oleh
seorang dokter dari Perancis, bernama
Henry Leclerc (1870-1955). Banyak
tulisannya berisi tentang tanaman obat
yang sebagian besar diterbitkan oleh
jurnal kedokteran Perancis yang
terkemuka, yaitu „La Presse medicale“.
DEFENISI
Obat tradisional adalah bahan atau
ramuan bahan yang berupa bahan
tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral,
sediaan sarian (galenik) atau campuran
dari bahan tersebut, yang secara turun
temurun telah digunakan untuk
pengobatan berdasarkan pengalaman
- Jamu adalah Obat Tradisional
Indonesia.
DEFENISI (lanjutan)
- Obat Herbal terstandar adalah
sediaan obat bahan alam yang telah
dibuktikan keamanan dan khasiatnya
secara ilmiah dengan uji praklinik dan
bahan bakunya telah distandardisasi.
- Fitofarmaka adalah sediaan obat
bahan alam yang telah dibuktikan
keamanan dan khasiatnya secara ilmiah
dengan uji praklinik dan klinik, bahan
baku dan produk jadinya telah
DEFENISI (lanjutan)
Permenkes no 659/MENKES/SK/X/1991
tentang CPOTB ditindaklanjuti dengan
Peraturan BPOM HK.00.05.4.1380 tahun
2005.
Dalam CPOTB diatur semua aspek produksi
seperti bahan baku, proses produksi, kontrol
kualitas, bangunan pabrik, pekerja,
manajemen, peralatan/instrumen, sanitasi dll.
PERATURAN (lanjutan)
Permenkes No 661/MENKES/SK/VII/1994
tentang bentuk sediaan obat tradisional yaitu
serbuk, pil, capsul, ekstrak kasar, tablet,
liquid/cairan.
PERATURAN (lanjutan)
Permenkes No T 0584/MENKES/SK/VI/1995
tentang Sentra P3T (Sentra Pengembangan
dan Penerapan Pengobatan Tradisional)
untuk mengembangkan pengobatan
tradisional sehingga diharapkan dapat
digunakan seperti halnya dalam pengobatan
modern.
TERIMA KASIH