Kejayaan Ilmu Pengetahuan Pada Masa Keemasan Islam - 19620088 - M.hasan Ilyasa

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 14

KEJAYAAN ILMU

PENGETAHUAN PADA
c MASA KEEMASAN ISLAM

Muhammad Hasan Ilyasa


(19620088)
Masa Keemasan Islam
Peradaban Islam pernah mencapai
kejayaan pada masa kerajaan Bani
Abbasiyah yang. Pada masa ini,
Islam mencapai puncak masa
kejayaan yang disebut sebagai “The
Golden Age of Islam” atau dapat
diartikan sebagai masa keemasan
Islam.
Masa Keemasan Islam
Berbagai macam kemajuan mulai terjadi pada masa
ini, seperti ekonomi, politik, dan tentunya di bidang ilmu
pengetahuan. Salah satu indikator kejayaan ilmu
pengetahuan pada masa keemasan Islam yakni tingginya
aktivitas ilmiah dan kemajuan pengembangan ilmu
pengetahuan, baik ilmu agama maupun ilmu umum.
Aktivitas ilmiah yang dimaksud ialah penyusunan buku-
buku ilmiah dan gerakan penerjemahan. Kemajuan ilmu
pengetahuan dalam disiplin ilmu agama meliputi ilmu
tafsir, hadits, kalam dan fiqh. Sementara kemajuan dalam
ilmu umum mencakup ilmu kedokteran, ilmu filsafat, ilmu
astronomi, ilmu matematika, dan geografi.
Indikator Kejayaan Ilmu Pengetahuan pada
masa keemasan islam
01 Gerakan penerjemahan buku-buku ilmu pengetahuan (sains), sastra dan filsafat

Kemajuan di bidang filsafat yang ditandai oleh lahirnya para filsuf


02 Muslim seperti Al Farabi, Ibnu Sina, dan Al Ghazali.
lahirnya pusat-pusat keilmuan Islam seperti Baghdad atau Irak, Kairo
03 atau Mesir, dan Cordova atau yang biasa dikenal dengan Andalusia
saat ini dikenal dengan Spanyol.
Berkembangnya disiplin-disiplin keilmuan baik ilmu-ilmu kealaman (sains),
04 kemasyarakatan (sosial dan humaniora), maupun ilmu keagamaan

Berkembangnya seni bagunan (Arsitektur) yang indah dan megah


05
Kemajuan Ilmu
Pengetahuan pada Masa
Keemasan Islam
Kemajuan Ilmu Pengetahuan pada Masa
Keemasan Islam

Kemajuan ilmu pengetahuan pada masa“The Golden


Age of Islam” atau masa keemasan Islam tidak
terlepas dari adanya perpustakan terbesar dengan
ratusan ribu buku yang bersumber dari berbagai
literatur dunia yang telah dialih bahasakan,
perpustakaan ini bernama Baitul Hikmah serta sifat
keterbukaan terhadap hal baru yang bersumber
dari berbagai bangsa oleh pemerintahan Islam
pada masa itu juga merupakan salah satu wujud
kemajuan ilmu pengetahuan pada masa keemasan
islam.
Gerakan Keilmuan pada Masa keemasan
Islam

01 02
Penyusunan buku-buku ilmiah Penerjemahan
Penyusunan buku-buku ilmiah, yang melalui 3 Perakan penerjemahan terhadap
fase yaitu, pencatatan pemikiran pada kertas buku-buku yang berasal dari
kemudian dirangkap, pembukuan pemikiran berbagai bangsa
dalam satu buku tertentu, dan penyusunan
serta pengaturan kembali buku-buku ke 03
dalam pasal-pasal/bab-bab tertentu. penjelasan sampai dengan
evaluasi atau kritik yang
menghasilkan teori baru.
Tokoh - tokoh ilmuan muslim yang berperan
dalam pengembangan Ilmu Pengetahuan
pada Masa Keemasan Islam
Konstribusi ilmuan Muslim dalam bidang sains, khususnya ilmu
alam amatlah besar. Beberapa ilmuwan muslim dari masa
keemasan Islam yang paling tersohor dan dipandang
berpengaruh besar di Barat diantaranya adalah Al Kindi, Al
Razi, Al Farabi, Ibnu Sina, Al Ghazali, dan Ibnu Rusyd.
Ilmuan muslim tersohor dan dipandang berpengaruh
besar di barat yang pertama adalah Al Kindi, beliau
merupakan filsuf pertama dan satu-satunya yang
berasal dari keturunan Arab. Al Kindi adalah seorang
ilmuwan serba bisa yang karyanya bersifat
ensiklopedis meliputi bidang matematika, astrologi,
kedokteran, fisika, farmasi, geografi, musik dan
Al Kindi penggunaan bilangan Hindu.

Abu Bakar Al Razi, adalah seorang ilmuwan


muslim yang mengabdikan dirinya pada
penelitian bidang pengobatan atau kedokteran
yang dilakukannya di kota Baghdad. Karya utama
Al Razi adalah ensiklopedi obat-obatan yang
berjudul Al Hawi, buku studi perbandingan
pengobatan.
Abu Bakar Al Razi
Abu Nasr Al Farabi yang populer dikenal
dengan Al Farabi merupakan ilmuwan muslim
keturunan Turki. Al Farabi dikenal sebagai filsuf
yang mengembangkan pengetahuan dan logika
sebagai bagian dari filsafat. .

Al Farabi
Abu Ali ibnu Sina merupakan nama lengkap dari Ibnu Sina,
yang berasal dari Bukhara dipandang sebagai bintang
dari para ilmuwan. Ibnu Sina dikenal sebagai ilmuwan yang
banyak berkecimpung dalam bidang filsafat dan
kedokteran. Ibnu Sina membagi pengetahuan menjadi dua,
praktis dan teoretis. Pengetahuan praktis meliputi etika,
ekonomi dan politik, sementara pengetahuan teoretis
mencakup fisika, matematika dan metafisika.
Ibnu Sina
Abu Hamid Al Ghazali atau yang populer dengan nama Al
Ghazali. Beliau dikenal sebagai ilmuwan muslim yang
berhasil memadukan pemikiran muslim ortodoks dengan
pemikiran sufi yang banyak dipengaruhi oleh pengetahuan
Hellenistik. Karyanya yang sangat terkenal berjudul Ihya
Ulumuddin. Karya Al ghazali sangat dihargai sebagai karya
ilmiah keagamaan yang bermutu tinggi.

Al Ghazali
Ibnu Rusyd merupakan seorang filsuf muslim yang
membuat klasifikasi ilmu-ilmu yang pada esensinya
mengadopsi kerangka Plato, Aristoteles, dan Al
Farabi. Karya besarnya berjudul Tahafut al Tahafut
sebagai bantahan atas karya Al Ghazali berjudul
Tahafut al Falasifah.

Ibnu Rusyd
Pengembangan ilmu pengetahuan harus terus dilakukan hingga saat ini oleh
kaum muslim, bukan hanya dalam bidang ilmu pengetahuan umum saja, tetapi
juga dalam bidang ilmu agama. Gabungan yang ada di antara ilmu agama dan
ilmu pengetahuan umum pada masa keemasan Islam harus dibangun kembali,
karena sebagaimana telah ditunjukkan oleh para ilmuan muslim pada masa
keemasan islam, bahwa antara titik-akhir agama dan ilmu pengetahuan tidak
ada konflik.

Agama mengajarkan bahwa seluruh penciptaan diorientasikan kepada Allah


sebagaimana ditetapkan di dalam Al-Qur’an pada surah Al-Jumuah ayat 1
yang artinya, “Telah bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan di
bumi. Raja Yang Mahasuci, Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.”(Al-
Jumu’ah/62:1).
TERIMAKASI
H…

‫الع َم ُل ِب ِه‬ َ ‫العل ُْم أ َ ْف َض ُل‬


َ ‫ َو‬،‫خل ٍَف‬ ِ
ٍ ‫أ َ ْف َض ُل َش ِر‬
‫ف‬
“Ilmu adalah warisan terbaik, dan
mengamalkannya adalah kemulian
paling sempurna”

Anda mungkin juga menyukai