Anda di halaman 1dari 18

TEORI RELATIVITAS KHUSUS

Tidak ada kerangka acuan universal

Sebuah benda dikatakan:


1. Bergerak relatif terhadap benda lain jika dalam selang waktu
tertentu kedudukan relatif benda tersebut berubah.
2. Tidak bergerak jika kedudukan relatif benda tersebut tidak
berubah.
Gerak (atau diam) merupakan konsep relatif, tergantung pada
keadaan relatif benda yang satu terhadap yang lain yang
digunakan sebagai acuan.

Kerangka acuan harus ditentukan !!


FENOMENA
RELATIVITAS Objek 2

Pengamat 2

Objek 1

Pengamat 1, sepasang ibu dan anak yang sedang


mengisi bbm, melihat bahwa seluruh mobil bergerak.
Sedangkan jika pada mobil merah hitam yang sedang Pengamat 1
diderek (pengamat 2), maka mobil penderek tidaklah
bergerak.
Bagaimanakah jika objek 1 dan objek 2 bergerak
dengan kecepatan yang sama?
KERANGKA ACUAN INERSIAL
Kerangka inersial: Koordinat ruang
dan waktu yang DIAM ataupun
BERGERAK dengan KECEPATAN
TETAP.

Bergerak dengan kecepatan tetap


http://curious.astro.cornell.edu/question.php?number=649

Relatif “Diam” terhadap suatu


kerangka yang bergerak dengan
kecepatan yang sama

Peristiwa-peristiwa yang diamati dari berbagai kerangka lembam/ inersial akan


tampak berbeda bagi masing-masing pengamat dalam tiap kerangka itu. Tetapi
hukum-hukum Newton, kekekalan energi dan lain-lain tetap berlaku dalam kerangka
acuan mereka. Perbandingan pengamatan-pengamatan yang dilakukan dalam
berbagai kerangka lembam memerlukan transformasi antar kerangka acuan.
TRANSFORMASI GALILEO
Prinsip inersia Galileo : Suatu Objek akan berada tetap
dalam keadaan tak gerak, hingga terdapat gaya luar yang
berkerja padanya.

Ruang dan waktu mutlak, artinya independen satu


dengan yang lainnya.
Asumsi yang
terimplikasi
Terdapat kerangka acuan mutlak, meliputi pusat
koordinat dan jam.

Galileo mengemukakan mekanisme transformasi dimana


penjumlahan kecepatan mematuhi aturan jumlah yang
paling sederhana.
 Seorang pengamat P mengamati suatu objek A yang bergerak dan
mendapati gerak A berkecepatan . Pengamat P berada pada kerangka S.
Lalu terdapat pengamat lain yaitu P’ berada pada kerangkan S’, mendapati
partikel bergerak dengan kecepatan , dimana kecepatan merupakan
kecepatan kerangka S’ (gerak kerangka S’ relatif terhadap kerangka S).
Skema Situasi :
SKEMA SITUASI UNTUK
TRANSFORMASI
GALILEO:

Benda A

x x’

Kerangka pengamat S tidak bergerak, kerangka S’ bergerak dengan


kecapatan V.
X adalah posisi benda A pada kerangka S, sedangkan x’ adalah posisi
benda A terhadap kerangka S’.
TRANSFORMASI GALILEO MEMENUHI
HUBUNGAN :
Berdasarkan skema situasi tersebut, ungkapan transformasinya (perubahan)
menjadi:

x’ x – Vt x x’ + Vt
y’ y Transformasi y y’
z’ z terbalik z z’
t’ t t t’

*transformasi: perubahan ungkapan besaran fisis terhadap suatu kerangka acuan.


Pada transformasi terbalik di atas, perubahan tanda negatif menjadi positif dapat
dianalogikan dengan benda A bergerak pada kerangka S’ dengan kecepatan V.

Bagaimanakah besaran jarak, kecepatan dan percepatan terhadap transformasi


Galileo?
BESARAN JARAK PADA
TRANSFORMASI
GALILEO:
 Tinjau jarak antara titik x dan x pada koordinat S; bagaimanakah jarak antara
1 2

titik x1’ dengan x2’ pada kerangka S’ pada saat t = t’= t0 ??

Pada waktu bersamaan, menandakan bahwa proses pengamatan dilakukan


secara serentak, skema situasi :
 
 

(1.1)
“ Terhadap transformasi Galileo, jarak merupakan besaran yang invariant”
KECEPATAN DALAM
TRANSFORMASI
GALILEO:
Posisi benda yang bergerak dengan kecepatan v diukur pada dua waktu
yang berbeda yaitu t01 dan t02, pada kerangka S.
tentukanlah terlebih dahulu kedudukan pada dua saat yang berbeda,
yaitu t1 dan t2!
Gunakanlah matriks transformasi Galileo yang telah diturunkan di atas:
 

“Ternyata kecepatan tidak invariant alias


variant, yakni berubah terhadap transformasi
Galileo”.
PERCEPATAN TERHADAP
TRANSFORMASI
GALILEO:
Andaikan kecepatan pesawat terbang berbeda pada kedudukan x dan1
x2 adalah v1 dan v2, maka seharusnya pesawat terbang tersebut
mengalami percepatan ataupun perlambatan
(percepatan negatif). Maka berdasarkan matriks transformasi Galileo,
terdapat hubungan :
 

Ketika proses pengamatan pada kedua kerangka pada saat yang


bersamaan maka, ,
Sehingga ungkapan percepatan pada kedua kerangka:
,
maka
Sehingga
“Percepatan bersifat invariant terhadap transformasi Galileo”.
FISIKA KLASIK V.S
TRANSFORMASI
GALILEO
Perangkat Fisika Klasik :
1. Hukum Newton
2. Hukum Termodinamika
3. Teori Gelombang Elektromagnetik (Faraday, Maxwell)

Bagaimanakah sifat perangkat Fisika Klasik pada Transformasi Galileo??


Harus bersifat invariant atau tidak?

Apakah Transformasi Galileo valid untuk seluruh Hukum fisika/alam? Jika


tidak..lalu bagaimana?

Valid atau tidaknya Transformasi Galileo, mulai dicurigai ketika adanya


percobaan Michelson-Mprley.
INTERFEROMETER
MICHELSON-MORLEY

1. Menghasilkan pernyataan “tidak ada” eter sebagai medium perambatan cahaya di


luar angkasa.
2. Tidak adanya kerangka acuan universal
3. Cahaya bergerak dengan kecepatan yang sama disetiap kerangka acuan inersial
TEORI RELATIVITAS KHUSUS
EINSTEIN:
Teori ini muncul dikarenakan tidak ada kerangka acuan mutlak
(universal). Postulat Einstein untuk TRK:
(1) Azas relativitas: Hukum-hukum Fisika dapat dinyatakan dalam
persamaan matematika yang sama bentuknya dalam setiap kerangka
acuan universal.
(2) Cepat rambat cahaya dalam ruang bebas sama harganya bagi semua
pengamat, dan tidak bergantung dari keadaan gerak pengamat.

Kerangka inersial S Kerangka inersial S’

x x’
y y’
z z’
t t’
 Andaikan denyut cahaya dipicu pada saat t0 = t0’ =0 , maka
persamaan muka gelombang cahaya itu ada pada permukaan bola
yang memenuhi persamaan :
(Einstein.1)
; (umum)
Jika seandainya transformasi yang dicari bersifat linear, maka
terdapat hubungan:
x γ (x’ + vt’) x’ γ (x – vt)
y y’ y’ y
z z’ z’ z

Selanjutnya adalah mencari nilai tetapan .


Yaitu,
maka
𝛾
TETAPAN
 

 
Asal mula tetapan tersebut adalah akibat TRK Einstein yang
menyatakan bahwa tidak ada kerangka acuan mutlak (universal) dan
“kenyataan” bahwa laju cahaya sama besar disetiap kerangka acuan
inersial (diam atau bergerak dengan kecepatan tetap).
Tetapan merupakan rekaan dimana persamaan transformasinya harus
memenuhi persyaratan:
1. Persamaannya linier
2. Persamaannya sederhana
3. Dalam kasus tertentu dapat direduksi menjadi sesuai dengan
“penalaran” kita dan hukum mekanika klasik

TRANSFORMASI GALILEO GAGAL, disebabkan oleh besaran kecepatan bersifat


varian (berubah) terhadap kerangka acuan. Pada kenyataannya nilai kecepatan cahaya
selalu sama besar disetiap kerangka inersial.
TRANSFORMASI
LORENTZ  TRK
Dengan demikian akan didapatkan ungkapan untuk transformasi
Lorentz, sebagai berikut :

x γ (x’ + vt’)
x’ γ (x – vt)
y
y’ y Y’
z
z’ z z’
Transformasi kebalikan t
t’ γ(t - vx/c2) γ(t’ + vx’/c2)

Pada transformasi Lorentz nilai t’ tidak independen (bergantung )pada


nilai x’.
Perlu untuk dicermati dan dipahami, bahwa transformasi lorentz di
atas, diturunkan dengan asumsi bahwa terdapat suatu kerangka lain
yang bergerak di sepanjang sumbu-x.
Lalu bagaimanakah jika kerangka bergerak tersebut memiliki
kecepatan di sumbu x, y dan z (pergerakan 3 dimensi)??
KONSEKUENSI
TRANSFORMASI
LORENTZ:
1.
  Penjumlahan kecepatan:
; ;
2. Dilatasi Waktu:

3. Kontraksi Panjang:

4. Urutan Peristiwa di mata pengamat di kerangka inersial yang


berbeda: “Transformasi Lorentz tidak mengubah urutan dua buah
peristiwa”

Anda mungkin juga menyukai