Anda di halaman 1dari 10

Analisis Lari Jarak Pendek

Nama Anggota :
Elsy t napitupulu
Febiola tampubolon
Frans panjaitan
Frisilia simanjuntak
Gary siahaan
Grace sitorus
Hukum kesetimbangan
Hukum Kesetimbangan 1
"Badan selalu dalam keadaan setimbang selama proyeksi titik berat badan tersebut jatuh
dalam bidang tumpuannya"
Hukum Kesetimbangan 2
Stabilitas berbanding lurus dengan luas bidang tumpuannya. Artinya makin luas bidang
tumpuan, makin besar stabilitasnya; sebaliknya makin kecil bidang tumpuannya makin
kecil pula stabilitasnya
Hukum Kesetimbangan 3
Stabilitas berbanding lurus dengan berat benda/badan. Artinya semakin berat badan
seseorang, semakin besar stabilitasnya; sebaliknya semakin ringan badan seseorang,
semakin kecil stabilitasnya
Hukum Kesetimbangan 4
Stabilitas berbanding lurus dengan jarak horizontal dari titik berat badan terhadap sisi
bidang tumpuan ke arah benda/badan bergerak. Artinya makin besar jarak horizontal
kearah tertentu, makin besar stabilitasnya kearah tersebut. Sebaliknya makin kecil jarak
horizontal, makin kecil pula stabilitasnya"
Hukum Kesetimbangan 5
Stabilitas berbanding terbalik dengan jarak vertikal dari titik berat badan terhadap
bidang alasnya. Artinya makin besar jarak vertikalnya, makin kecil stabilitasnya;
sebaliknya makin kecil jarak vertikalnya makin besar stabilitasnya"
TUAS 1, 2, dan 3
Tuas jenis pertama
Tuas jenis pertama memiliki letak titik tumpu berada di antara beban dan kuasa. Contohnya adalah
jungkat-jungkit.Jika sedang bermain jungkat-jungkit, salah satu orang akan merasa sulit dan berat
untuk menjungkit jika jarak lawan mainnya ke titik sangat jauh.Sebaliknya, seseorang akan merasa
mudah menjungkit jika jarak lawan mainnya ke titik tumpu lebih dekat.Sehingga jarak titik kuasa,
titik tumpu, dan titik bebannya disesuaikan.Contoh lainnya, yaitu linggis, gunting, palu pengungkit, dan
masih banyak lainnya.
Tuas jenis kedua
Tuas jenis kedua adalah letak titik bebannya berada di antara titik tumpu dan titik kuasa.Salah satu
contohnya adalah gerobak dorong satu roda yang digunakan pada bangunan.Pada waktu seseorang
mengangkat batu bata dengan menggunakan gerobak dorong satu roda, akan merasa berat jika gagang
pendorongnya terlalu pendek.Hal ini karena jarak titik kuasa dan titik beban terlalu dekat.Namun,
jika gagang pegangannya cukup panjang akan terasa ringan ketika mengangkut batu bata. Hal ini
karena jarak titik kuasa dan titik beban terletak cukup jauh.Contoh lainnya seperti, pembuka botol,
akat pemecah kemiri, alat pemecah kepiting, dan lainnya.
Tuas jenis ketiga
Tuas jenis ketiga yaitu letak titik kuasa berada di antara titik tumpu dan titik beban.Salah satu
contohnya, ketika seseorang sedang mengangkat pasir dengan sekop.Pada saat sedang mengangkat
pasir menggunakan sekop dengan gagang pegangan yang pendek, akan terasa ringan dan mengeluarkan
tenaga yang lebih kecil.Hal ini karena gagang sekop pendek memiliki jarak titik tumpu dan titik kuasa
yang dekat.Berbeda dengan sekop yang memiliki ganggang panjang, akan terasa berat dan tenaga yang
dikeluarkan juga besar.Hal ini karena gangang sekop panjang memiliki jarak titik tumpu dan titik
kuasa yang jauh.Contoh lainnya, saat menggunakan sendok untuk makan, mengangkat sampah dengan
serokkan sampah, dan masih banyak lainnya.
frekuensi
Jadi menurut saya bahwa frekuensi dalam lari jarak pendek ini adalah
frekuensi langkah.Jadi kecepatan lari adalah hasi dari frekuensi langkah
dan panjang langkah.Jadi frekuensi langkah yang semakin tinggi dapat
mempengaruhi kecepatan langkah apabila panjang langkah juga
besar.Jadi kedua hal ini tidak dapat dipisahkan dan keduanya bekerja
secara bersamaan atau saling melengkapi.Apabila sudah saling
melengkapi maka kecepatan pun akan meningkat juga.
Gerakan : Tahap percepatan dan tahap pemeliharaan kecepatan
AKSI
Jadi kontribusi dari kecepatan reaksi adalah pada saat
pistol maupun peluit sudah dibunyikan maka kecepatan
reaksi lah yang berperan agar salah satu kaki yang berada
pada tolakan langsung cepat untuk menolak sehingga dapat
mendapatlan awal yang baik dan watu yang cepat.
Gerakan : Start pada aba-aba "ya"
GESEKAN
Jadi menurut saya tahan yang dimaksudkan disini adalah seperti injakan sehingga
pelari dalam setiap langkah dapat menambah terus kecepatannya.Tentu pengaruh
injakan sanag mempengaruhi dalam perubahan kecepatan.Jadi jika kita dapa membuat
tahan yang kuat dalam setiap langkah kita maka kecepatan dan percepatan akan
berkemungkinan besar akan terus bertambah begitu juga sebaliknya.
Tahap percepatan,tahap transisi,tahap kecepatan masimum,tahap pemeliharaan
kecepatan,dan tahap gerakan akhir
Jarak
F= jarak media / jumlah gerakan dalam satu detik Rumus ini berlaku untuk
menghitung frekuensi jumlah langkah, pernapasan, maupun jumlah ayunan
tangan . Jarak langkah dalam olahraga berlariJarak langkah dalam olahraga
berlari adalah jarak yang di tempuh oleh kaki si pelari dalam satu detik . Dapat
kita ketahui bahwa jarak langkah kaki si pelari berbanding terbalik dengan
frekuensi, maka dapat disimpulkan Jarak langkah kaki = jarak media / frekuensi
lari
Sudut kecondongan badan
Pernahkan kalian melihat pelari jarak pendek maka tidak ada pelari jarak
pendek selalu mengusahakan agar tubuhnya lebih cendong ke depan. Maka
jawabannya adalah karena ada pengaruh dari sudut kecondongan tubuh
terhadap poros yaitu kaki. Jika badan semakin condong maka tubuh juga
akan semakin mendukung penambahan kecepatan,karena jika tubuh semakin
condong maka pusat gravitasi juga akan pindah ke bagian atas tubuh sehingga
semua gerak tubuh kita akan berusaha agar tetap seimbang yaitu dengan
menambahkan kecepatan,begitupun sebaliknya.
Gerakan : Tahap percepatan,tahap transisi,tahap kecepatan masimum,tahap
pemeliharaan kecepatan,dan tahap gerakan akhir
Titik Gravitasi
Titik gravitasi adalah titik pusat tubuh
sehingga tubuh berpusat pada titik
tersebut.Jadi dalam gerakan start pusat
gravitasi tubuh ada pada bagian
tengah,karena dalam pengambilan start
tubuh harus seimbang agar dalam berlari
gerakan tidak berbelok-belok atau tetap pada
lintasan.Sedangkan pada gerakan finish titik
gravitasi akan pindah ke bagian atas,karena
dalam berlari jarak pendek tubuh akan
condong,begitu juga pada saat gerakan
finish ,tubuh akan tetap condong sehingga
titik gravitasi tetap di atas yang menimbulkan
gerakan tubuh akan menuju titik gravitasi
yang menimbulkan percepatan(a).
Gerakan : Gerakan Start dan Gerakan Finish
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai