Anda di halaman 1dari 17

LASA/NORUM

MEDICATION
Dwi Ochta Pebriyanti
Prodi D3 Keperawatan
Fakultas Keperawatan Universitas Jember
Kampus Lumajang
High Alert Medication

Obat dengan Kewaspadaan Tinggi

Adalah obat-obat yang secara signifikan berisiko membahayakan pasien


bila digunakan dengan salah atau pengelolaan yang kurang tepat
Peraturan/Regulasi terkait High Alert Medication

1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 58 Tahun 2014 Tentang Standar


Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit mengharuskan rumah sakit untuk
mengembangkan kebijakan pengelolan obat untuk meningkatkan
keamanan khususnya obat yang perlu diwaspadai (high-alert
medications)

• Obat ini sering menyebabkan kesalahan serius (sentinel event) dan


dapat menyababkan reaksi obat yang tidak diinginkan (ROTD)
Peraturan/Regulasi terkait High Alert Medication
2. The Joint Commision International (JCI), memiliki standar yang
menyebutkan bahwa rumah sakit harus mengembangkan sendiri daftar
obat high alert, memiliki proses pengelolaan obat high alert, dan
melaksanakan proses tersebut.

• Namun daftar obat high alert yang dimiliki suatu rumah sakit akan
menjadi tidak bermanfaat apabila tidak di update, diketahui oleh staf
klinis, dan dilengkapi dengan strategi pengurangan risiko yang lebih
efektif dan tidak sekedar sebagai 'awareness', panduan double check,
pendidikan staf, serta 'seruan' untuk berhati-hati. Rumah sakit perlu
memikirkan dengan baik daftar obat high alert dan proses yang efektif
berpengaruh mengurangi risiko kesalahan dengan obat tersebut.
Peraturan/Regulasi terkait High Alert Medication

3. Permenkes RI No. 1691/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Keselamatan


Pasien Rumah Sakit, Look Alike Sound Alike masuk ke dalam obat-obatan
yang perlu diwaspadai (high-alert medications), yaitu obat yang sering
menyebabkan terjadi kesalahan/kesalahan serius (sentinel event), obat
yang berisiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan
(adverse outcome).

• LASA-NORUM termasuk dalam high alert medication


Fakta kasus terkait High Alert Medication

• Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Institute for Safe Medication Practices (ISMP)
di US, obat yang paling sering menyebabkan ROTD dan sentinel event adalah insulin,
opium dan narkotik, injeksi potassium chloride (phospate) concentrate, intravenous
anticoagulants (hepari) dan sodium chloride solution lebih besar dari 0,9%.

• Sering terjadi tipe kesalahan yang terus terulang, laporan Institue for Safe
Medication Pratices-Medication Errors Reporting Program (ISMP MERP), terdapat
beberapa kali laporan terkait pemberian obat yang overdosis pada pasien
LASA NORUM

• LASA : LOOKS ALIKE SOUND ALIKE

• NORUM : NAMA OBAT RUPA dan UCAPAN SAMA

• SALAD : SOUND ALIKE LOOK ALIKE DRUGS


LASA NORUM

• adalah  obat yang memiliki kemasan yang terlihat mirip atau


obat yang memiliki nama yang terdengar mirip.
• Obat yang terindikasi merupakan LASA harus menjadi
perhatian khusus

• kesalahan dalam pengambilan obat yang dapat berakibat fatal bagi


pasien
CONTOH OBAT LOOK ALIKE
CONTOH OBAT LOOK ALIKE
CONTOH OBAT SOUND ALIKE
PENANGANAN OBAT LASA/NORUM
• Metode TALL-MAN LATERING  digunakan untuk membedakan
huruf yang tampaknya sama dengan obat yang mirip.
• Dengan memberi huruf kapital, maka petugas akan lebih berhati-hati
dengan obat yang lasa.
• Di US, beberapa studi menunjukkan penggunaan huruf kapital ini
terbukti mengurangi error akibat nama obat yang look-alike
• contohnya:
metFORmin dan metRONIdaZOL, ePINEFrin dan efeDRIN. Seminimal
mungkin kesalahan sampai 0%.
Bisa juga dengan pemberian label
Strategi Komunikasi untuk mencegah kesalahan
pengambilan obat LASA
1. Permintaan Tertulis
Tambahkan merk dagang dan nama generiknya pada resep, terutama
untuk obat yang 'langganan' bermasalah.
Tulis secara jelas, pakai huruf tegak kapital.
Hindari singkatan-singkatan
Tambahkan bentuk sediaan juga di resep
Sertakan kekuatan obat.
Sertakan petunjuk penggunaan.
Tambahkan juga tujuan/indikasi pengobatan
Gunakan resep preprinted atau electronic prescribing
Strategi Komunikasi untuk mencegah kesalahan
pengambilan obat LASA
2. Permintaan Lisan:
Batasi permintaan verbal, hanya untuk obat tertentu, misalnya hanya
dalam keadaan emergency.
Hindari permintaan via telepon, kecuali benar-benar penting, ada
form permintaan via telepon yang akan ditandatangani.
Diperlukan teknik mengulangi permintaan, dibacakan lagi
permintaannya, jadi ada kroscek
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai