Ciri-Ciri Korupsi” Kelompok 1 Kelas B Semester 5 : • Ecep Dea M.N ( 1178010061) • Fahmi Fauziyah ( 1178010071) • Fajar Muhamad Sidiq ( 1178010073) • Finny Dwi Rahmasari ( 1178010084) • Firania Aqillah ( 1178010085) Jenis Korupsi
1. Korupsi Jalan Pintas
2. Korupsi Upeti 3. Korupsi Kontrak 4. Korupsi Pemerasan Bentuk Korupsi 1. Pemberian Suap (Bribery) 2. Penggelapan (Embezzlement) 3. Pemalsuan (Fraud) 4. Pemerasan (Extotertion) 5. Penyalahgunaan atau wewenang ( Abuse of Discretion) 6. Pertentangan Kepentingan / memiliki Usaha Sendiri ( Internal Trending) 7. Pilih Kasih (Favoritisem) 8. Menerima Komisi (Commision) 9. Nepotisme (Nepotism) 10. Kontribusi atau Sumabngan Ilegal ( Ilegal Contribution) Perilaku Korupsi Santosa (2011) Korupsi di Indonesia disebabkan karena oligarki kekuasaan yang dikuasi oleh sekelompok penguasa dan pedagang. Penguasa dan pedagang bekerja sama dalam menjalankan roda pemerintahan. Dari kerja sama tersebut merugikan masyarakat. Sumaryanto (2007) Pada hakikatnya korupsi merupakan hasil pengembangan dari bentuk-bentuk kejahatan yang perlu mendapatkan penanganan khusus. Hukum sebagai alat kehidupan dalam bermasyarakat harus digunakan menjadi alat untuk menangulangi dan menyelesaikan kasus-kasus korupsi. Selain itu membutuhkan aparat-aparat yang memiliki mental, sikap dan spiritual yang tangguh dalam penegakan hukum. Ciri- Ciri Korupsi Menurut B. Bosu, Dalam korupsi senantiasa melibatkan lebih dari satu orang. Misalnya, suatu pernyataan palsu tentang belanja perjalanan atau rekening hotel dan lain-lain. Korupsi pada umumnya melibatkan keserbarahasiaan. Korupsi melibatkan elemen kewajiban dan keuntungan timbal balik yang tidak selamanya dalam bentuk uang. Mereka yang terlibat dalam korupsi selalu berusaha untuk menyelubungi perbuatannya dengan berlindung di balik kebenaran hukum. Mereka yang terlibat dalam korupsi adalah mereka yang menginginkan keputusan-keputusan yang tegas dan mereka yang mampu mempengaruhi keputusan-keputusan itu. Setiap tindakan korupsi mengundang pemimpin yang dilakukan terhadap badan publik ataupun masyarakat. Setiap bentuk korupsi adalah penghianatan kepercayaan dan lain-lain. Alatas (1986: 12-14) Korupsi senantiasa melibatkan lebih dari satu orang Korupsi pada umumnya melibatkan keserbarahasiaan Korupsi melibatkan elemen kewajiban dan keuntungan timbal balik Mereka yang mempraktikan cara-cara korupsi biasanya berusaha untuk menyelubungi perbuatannya dengan berlindung di balik pembenaran hukum Setiap tindakan korupsi mengandung penipuan, biasanya pada badan publik atau masyarakat umum Setiap bentuk korupsi adalah suatu pengkhianatan kepercayaan Setiap bentuk korupsi melibatkan fungsi ganda yang kontradiktif