Anda di halaman 1dari 14

ASURANSI SYARIAH

M. CHOLIL NAFIS, Lc., Ph D.


Pengurus Pusat MES
MENGENAL ASURANSI SYARIAH
 Islam memerintahkan untuk
berjemaah dan toloh menolong dalam
kebaikan
 Islam mengajarkan untuk menjadi
umat yang satu dan utuh, sehingga
Rasulullah saw mengilustrasikan
umat bagaikan satu fisik yang sama
cinta dan sama rasa
 Sejarah Islam dan ajaran Islam
mengajarkan tentang pentingnya
solidaritas dah kolektifitas
Menanggungnya sendiri
(risk retention)

Mengalihkan risiko ke pihak lain


(risk transfer)

Mengelolanya bersama-sama
(risk sharing)
MASA DEPAN DAN TAKAFUL
Firman Allah:
. ‫ إِنَّ هّللا َ َخ ِب ْي ٌر ِب َما َتعْ َمل ُ ْو َن‬،َ ‫ َوا َّتقُوا هّللا‬،ٍ‫ت لِ َغد‬ ُ ‫ َيآأَ ُّي َها الَّ ِذي َْن آ َم ُنوا ا َّتقُوا هّللا َ َو ْل َت ْن‬
ٌ ‫ظرْ َن ْف‬
ْ ‫س َما َق َّد َم‬

“Hai orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah


setiap diri memperhatikan apa yang telah dibuat untuk hari esok
(masa depan). Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. al-Hasyr [59]: 18).

‫ ] وفي الصحيحين عن النعمان بن بشيررضي هللا عنه عن النبي صلى هللا عليه وسلم قال‬481 :‫ [ ص‬
‫ { مثل المؤمنين في توادهم وتراحمهم وتعاطفهم مثل الجسد إذا اشتكى شيئا تداعى له سائر الجسد‬:
: ‫ وفيهما عن أبي موسى رضي هللا عنه عن النبي صلى هللا عليه وسلم أنه قال‬. } ‫بالسهر والحمى‬
. } ‫ وشبك بين أصابعه‬، ‫{ المؤمن للمؤمن كالبنيان يشد بعضه بعضا‬
 “Perumpamaan kaum muslimin di dalam kasih sanyangnya, belas
kasihnya dan sayang-menyayanginya bagaikan satu tubuh, apabila satu
bagian tubuh merasa sakit (menderita) maka seluruh tubuh menjadi
tidak bisa tidur dan demam karenanya.”
ASURANSI SYARIAH

 FATWA DEWAN SYARI’AH NASIONAL Nomor 21/DSN-


MUI/X/2001 Tentang Pedoman Umum Asuransi Syari’a:
Asuransi Syariah (Ta'min, Takaful atau Tadhamun) adalah
usaha saling melindungi dan tolong-menolong di antara
sejumlah orang/pihak melalui investasi dalam bentuk aset
dan / atau tabarru' yang memberikan pola pengembalian
untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan)
yang sesuai dengan syariah.
 Akad yang sesuai dengan syariah yang dimaksud pada point
(1) adalah yang tidak mengandung gharar (penipuan), maysir
(perjudian), riba, zhulm (penganiayaan), risywah (suap),
barang haram dan maksiat.
SEJARAH ASURANSI ISLAM

Dlm Islam, praktik asuransi dilakukan pd masa Nabi Yusuf


as. Yaitu pada masa kepemimpinan dari Raja Firaun, tafsiran
yg ia sampaikan adl bahwa Mesir akan mengalami masa 7
tahun panen yg melimpah dan 7 tahun paceklik. Dan utk
mengatasi masa paceklik itu Nabi menyarankan utk
menyisihkan sebagian hasil panen pada masa tahun pertama,
dan saran ini diikuti sehingga masa paceklik dapat ditangani
dgn baik.

Menurut AM. Hasan Ali, Pada masa Arab sendiri tdpt


sistem ‘aqilah yaitu cara penutupan dari kel pembunuh thdp
kelg korban (yg terbunuh). Ketika terdapat seseorang
terbunuh oleh anggota suku lain, maka keluarga pembunuh
harus membayar diyat dlm bentuk uang darah.
Akad-akad
Akad dalam usaha asuransi dan usaha
reasuransi berdasarkan prinsip syariah

Akad Mu’awadhat Akad Tabarru’

1. Akad Wakalah Bil Ujrah,


Hibah / Athaya
2. Akad Mudharabah, dan
3. Akad Mudharabah Mustarakah

10/07/21
PREME DANA ASURANSI SYARIAH

Investasi Tabarru’

Tijari Takaful
d. Perbandingan antara asuransi islam dan asuransi
konvesional
No Prinsip Asuransi Konvensional Asuransi Syariah

1 Konsep Perjanjian antara dua pihak Sekumpulan orang yang saling membantu,
atau lebih, dimana pihak saling menjamin, dan bekerja sama, dengan
penanggung mengikatkan diri cara masing-masing mengeluarkan dana
kepada tertanggung, dengan tabarru’
menerima premi asuransi,
untuk memberikan pergantian
kepada tertanggung

2 Asal-usul Masyarakat Babilonia 4000- Dari Al Aqilah, kebiasaan suku Arab jauh
3000 SM yang dikenal dengan sebelum Islam datang. Kemudian disahkan
perjanjian Hamurabi. Dan oleh Rasulullah menjadi hukum Islam,
tahun 1668 berdiri Lloyd of bahkan telah tertuang dalam konstitusi
London sebagai cikal bakal pertama di dunia (konstitusi Madina) yang
asuransi konvensional dibuat langsung Rasulullah
3 Sumber Bersumber dari pikiran Bersumber dari wahyu Ilahi. Sumber hukum
hukum manusia dan kebudayaan. dalam syariah Islam adalah Al Qu’ran,
Berdasarkan hukum positif, Sunnah atau kebiasaan rasul, ijma’, fatwa
hukum alami, dan contoh Sahabat, qiyas, istishan, urf tradisi, dan
sebelumnya marshalih mursalah
4 “Maghrib” Tidak selaras dengan Syariah Bersih dari praktek maisir, gharar, dan riba
(Maisir, Islam karena adanya maisir,
gharar, gharar, riba
riba)
5 Dewan Tidak ada. sehingga banyak Ada, berfungsi mengawasi pelaksanaan
Penga prakteknya yang bertentangan operasional sehingga terbebas dari praktek
was dengan kaidah syara’ yang bertentangan dengan syara’
Syariah
(DPS)
6 Akad Akad jual beli Akad takaful, tabarru’, dan akad ijarah

7 Jaminan/ Transfer of risk (transfer resiko Sharing of risk (saling menanggung antara
risk (resiko) dari tertanggung kepada satu peserta dengan peserta lainnya
penanggung) (ta’awun))

8 Penge- Tidak ada pemisahan dana Pada produk saving (life) terjadi pemisahan
lolaan dana yang berakibat terjadinya dana dana, yaitu dana tabarru’, derma, dan dana
hangus (untuk produk saving peserta, sehingga tidak mengenal istilah
life) dana hangus. Sedangkan untuk term
insurance (life) dan general insurance
semuanya bersifat tabarru’
9 Investasi Bebas melakukan investasi dalam Dapat melakukan investasi sesuai
batas ketentuan perundang- perundang-undangan sepanjang tidak
undangan dan tidak terbatasi pada bertentangan dengan prinsip syariah,
halal dan haramnya objek atau bebas dari riba, dan tempat-tempat
sistem investasi yang digunakan investasi yang terlarang
10 Kepemilika Dana yang terkumpul dari premi Dana yang terkumpul dari peserta dalam
n dana peserta seluruhnya menjadi milik bentuk iuran atau kontribusi merupakan
perusahaan. Perusahaan bebas milik peserta. Asuransi syariah hanya
menggunakan dan sebagai pemegang amanah dalam
menginvestasikan kemana saja mengelola dana tersebut

11 Unsur Unsur premi terdiri dari tabel Iuran atau kontribusi terdiri dari unsur
premi mortalita, bunga, dan biaya tabarru’ dan tabungan (yang tidak
asuransi mengandung unsur riba). Tabarru’ juga
dihitung dari tabel mortalita, tetapi tanpa
perhitungan bunga teknik
12 Loading Loading cukup besar dapat Loading sebagian asuransi syariah tidak
(komisi menyerap premi tahun pertama dibebankan pada peserta tapi dari dana
Agen) dan kedua. Karena itu, nilai tunai pemegang saham. Namun sebagian
tahun pertama dan kedua lainnya mengembalikan 20-30% dari
biasanya belum ada (hangus) premi tahun pertama. Dengan demikian
nilai premi tahun pertama sudah
terbentuk
13 Sumber Dari rekening perusahaan, sebagai Dari rekening tabarru’, yaitu peserta
pemba- konsekuensi penanggung terhadap saling menanggung. Jika salah satu
yaran klaim tertanggung. Bisnis semata peserta mendapat musibah maka
peserta lainnya ikut menanggung
bersama resiko

14 Sistem Akuntansi accrual basis, yaitu Akuntansi cash basis, yaitu mengakui
akuntansi proses akuntansi yang mengakui apa yang benar-benar telah ada.
terjadinya peristiwa/keadaan non Sedangkan accrual basis dianggap
kas. Dan mengakui pendapatan, bertentangan dengan syariah karena
peningkatan aset, expenses, mengakui adanya pendapatan, harta,
liabilities dalam jumlah tertentu beban, atau utang yang akan terjadi di
yang baru akan diterima dalam kemudian hari
waktu yang akan datang

15 Keun- Diperoleh dari surplus underwriting, Diperoleh dari surplus underwriting,


tungan komisi reasuransi, dan hasil komisi reasuransi, dan hasil investasi,
(profit) investasi seluruhnya adalah bukan seluruhnya milik perusahaan
keuntungan perusahaan namun dilakukan dengan bagi hasil
atau ujrah dengan peserta

16 Misi Secara garis besar mempunyai misi Misi aqidah, ibadah (ta’awun), ekonomi,
ekonomi dan sosial dan pemberdayaan umat (sosial)
Fatwa DSN-MUI tentang Asuransi

1. Fatwa No 21 tentang Pedoman Umum


Asuransi Syari’ah
2. Fatwa No 39 tentang Asuransi Haji
3. Fatwa No 51 tentang Mudharabah
Musyarakah pada Asuransi Syari’ah
4. Fatwa No 52 tentang Akad Wakalah bil-
Ujrah pada Asuransi dan Reasuransi
Syari’ah
5. Fatwa No 53 tentang Akad Tabarru’
pada Asuransi dan Reasuransi Syari’ah.
14

Anda mungkin juga menyukai