Anda di halaman 1dari 10

Tata Kelola Perusahaan : Perlindungan terhadap

Hak Pemegang Saham


 

Herliyani saputri 2017222350084


Melani novita sari 2017222350114
Siti Muhayanah 2017122350011
PRINSIP PERLINDUNGAN TERHADAP HAK PEMEGANG SAHAM

Prinsip GCG yang mengadatkan OECD terdiri dari lima prinsip yang dianggap ideal yang mana harus tercakup dalam
setiap tata kelola perusahaan yang disesalkan. Jika prinsipnya antarak dijabarkan dan dianalisis ke dalam hukum
Perseroan Terbatas di Indonesia, bisa, tahu hal-halnya:

1. Perlindungan Terhadap hak-hak Pemegang Saham,

UUPT tahu beberapa prinsip ini, misalnya prinsipnya saham atau bukti pemilikan maupun prinsip informasi yang
relevan antara perseroan pada waktu yang tepat, demikian juga pada perusahaan publik.

2. Seperti itu Terhadap Pemegang Saham Seluruh,

Hukum Perusahaan di Indonesia sudah ada pak prinsip ini, seperti yang dalam UUPT di neraca : Saham memberikan
hak ke pemiliknya untuk:

a. kata dan suara dalam RUPS;

b. pembayaran dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi;

c. yaitu hak lain berjarak UUPT.


● Pemangku Kepentingan Peranan dan Tata Kelola Perusahaan,
Prinsip ini merupakan wacana baru dalam praktik bisnis di Indonesia di bawah payung UUPT, tak ada
hukum perusahaan yang mana baik dan tegas angkut organisasi perseroan dengan stakeholder di luar
Perseroan Terbatas, tapi atuturan tanggung jawab jawab perusahaan sosial (pasal 74) UUPT.

● Keterbukaan dan Transparansi,


Hukum Perusahaan yang berlaku di Indonesia masih baru mengakomodir
prinsip pengungkapan dan transparansicy bahwa kewajiban Direksi dan Komisaris dalam batas tugas-
tugas harussi iktikad baik, tak ada yang ada yang jelas lantas, atau nkria perseroan tak keterbukaanan tak
keterbukaan dan atau transparansi.

● Dewan Komisaris(Direksi),
Tata Kelola Perusahaan Tahu harus adanya pedoman strategis perusahaan, pengawasan yang berlaku di mana manajemen
yang diga0 oleh dewan komisaris, serta dewan komisaris komisaris saham maupun perseroan.  
Perlindungan Hukum Terhadap Pemegang Saham
1. Perlindungan dari Peundang-Diundang
Secara sehingga dasar sejak awal perusahaan akan melakukan aktivitas di pasar modal, sudah
ada ada sekat yang maksudnya sebagai tindakan preventif, agar emiten benar-benar
emiten yang bisa dipertanggung jawabkan dengan itikad baik akan kekuatan dan
intensisnya peraturan dari masyarakat. Peraturan yang mana tentang persyaratan materil
maupun formal, dan tim emisi saham jadiakan upaya awal bagi pemegang saham publik,
perlindungan tahapnya ada dan antisipasi oleh peraturan-peraturan yang mana oleh
bappepam pada institusi yang berwenang untuk para kepala pasar modal di Indonesia.
Bapepam dari otoritas dari pasar modal yang berwenang untuk jalannya aktivitas di pasar
modal. Karena seperti yang mana yang dikasiatkan saham pemegang saham harusnya
citra pasar modal yang baik jadi bisa lagi menarik investor untuk modalnya di pasar
modal. Dengan kata lain, dari sistem perlindungan hukum bagi pemegang saham publik
berada di tangan Bapepam.Perlindungan terhadap pemegang saham dalam bandar
perundang-dalam pasar modal, seperti UU pasar modal dan pperlindungan pemegang
saham yang mana Bapepam dilihat dari UU pasar pasal 82 ayat (2) no IX.E.1
2. Perlindungan dari Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Aplikasi GCG dalam perusahaan pengelolaan bisa pengelolaan memberikan


saham pemegang saham dalam GCG yaitu prinsip-prinsip yang bisa
melindungi perusahaan, pemegang saham, manajemen, dan investor serta
pihak yang terkait dengan perusahaan. Ide dasar dari GCG apalah caranya
dan keterbiseranan para pihak dalam suatu perusahaan, seperti perusahaan
yang mana yang pemegang modal atau saham, pengawas dan perusahaan
usaha sehari-hari dan masyarakat luas. Dan GCG juga tempatnya suatu aturan
atau standar yang berakal berakal, Direksi Manager, dengan nama baik tugas
dan wewenang serta pertanggung jawaban saham.
Saham saham melindungi yang beresiko dinyadiko oleh pemegang saham
saham. Ini beberapa pasal yang berusaha berusaha saham saham baik
rakyat dan:
A. Derivatif Dari Mana
Ketentuan ini seriat, Pemegang saham bisa alih ke luar angkasa urusan
demi saham perseroan, itu ia Direksi berkerkal dan atau Komisaris
komisaris lalai dalam kewajibannya di sekitar perseroan
1. Pemegang saham bisa melakukan tindakan-tindakan atau tindakan
selaku wakil perseoran dalam tempat komisaris utama perseroan
terhadap tindakan perseroan yang melakukan sehingga salah atau
salah satu anggota Direksi dan atau pun oleh komisaris (lihat ps.85 (3)
jo. ps.98 (2) UUPT).
2. Melalui ijin dari Bos Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya
hukumnya kabupaten mana saja perseroan, saham pemegang bisa
melakukan pencurian sendiri RUPS (baik RUPS tahunan maupun RUPS
lainnya) direksi maupua direksi atau komisaris tak rupS atau tak ada
unsur RUPS (lihat ps.67 UUPT).

B. Hak Pemegang Saham

Saham Pada dasarnya ketentuan-ketentuan di bawah ini terutama arah


untuk saham pemegang saham saham pemegang saham dari pemegang
saham saham.

1. Hak

Setiap pemegang saham akhirat mengajukan gugatan pada perseroan


melalui Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya kabupaten mana saja
yang perseroan, bila bila asal perseroan faktornya (ps. 54 UUPT)
2. Hak Atas Akses Informasi Perusahaan

Pemegang saham melakukan operasi terhadap perseroan,


permintaan data atau keterangan apaa ada dugaan bahwa
perseroan dan anggota atau direksi atau komisaris komisaris
melakukan perbuatan melawan hukum yang pemegang saham
atau pihak tiga (lihat ps.110 UUPT)

3. Hak Atas Jalannya Perseroan

Pemegang saham mengajukan dapat mengajukan ke Pengadilan


Negeri untuk se-Kabupaten untuk se-kabupaten (ps lihat.117
UUPT).
4. Hak Hak Wajar
Pemegang saham sebuah saham angkutan hingga sahamnya dengan harga yang
wajar yang bersangkutan bersangkutan tidak setuju sehingga pemegang saham
saham atau saham perseroan, :
·         anggaran dasar perseroan;
·         ed07, penjaminan, teban besar atau seluruh kekayaan perseroan; atau
·         peleburan atau perseroan.
 

Anda mungkin juga menyukai