Anda di halaman 1dari 30

Management of Varicella Infection

(Chickenpox) in Pregnancy
This Clinical Practice Guideline has been prepared by the
Maternal Fetal Medicine Committee, reviewed by the Infectious
Diseases Committee and the Family Physician Advisory
Committee, and approved by the Executive and Council of the
Society of Obstetricians and Gynaecologists of Canada.

Pembimbing : dr. Nurzarit Aya Sofia, Sp.OG

OLEH:

Neily Afridah
30101307022
IDENTITAS JURNAL
Man Alon
SO
age
J
Shrim,
MD,
P GC
men
t of
Montr
eal QC CLI P
Vari
cella u
Gideo
n
Koren,
e NIC
AL u
MD,
Infe
ctio
Toront
n PR
bl
d
o ON
n
Mark
H.
AC
(Chi
cken
Yudin,
MD, u TIC
E ik
pox)
in
Preg
u Toront
o ON
Dan
Farine li GUI
DEL a
, MD,
nan
cy l Toront
o ON
s INE
si
ABSTRAK

Mengkaji data yang ada tentang infeksi virus varicella
zoster (cacar air) pada kehamilan, intervensi untuk
Tujuan mengurangi komplikasi ibu dan infeksi janin, dan
manajemen antepartum dan peripartum.


Hasil akhir dari infeksi varicella zoster pada ibu dan
anak telah di tinjau ulang, serta manfaat dari berbagai
Metode tatalaksana yang berpengaruh terhadap ibu dan
keberlangsungan janin

Kualitas bukti dinilai menggunakan kriteria
yang dijelaskan dalam Laporan Satgas
Kanada tentang Preventive Health Care
Penilaian ●
Rekomendasi untuk praktik diberi peringkat
menurut metode yang dijelaskan dalam
laporan
Pendahuluan
Varicella zoster adalah virus DNA yang sangat menular dari family
herpes. Hal ini ditularkan oleh droplet melalui pernapasan  dan dengan
kontak langsung dengan cairan vesikuler. 

• Infeksi primer ditandai dengan demam, malaise, dan  ruam gatal yang
berkembang menjadi maculopapules,  lalu menjadi krusta.

• Masa inkubasi berlangsung 10 sampai 21 hari, dan penyakit ini menular


48 jam sebelum ruam muncul dan terus  akan menular sampai krusta
vesikel berakhir.
PROGNOSIS VARICELA DALAM KEHAMILAN
PADA IBU
• Angka kematian lebih tinggi pada wanita
hamil dibandingkan pada orang dewasa yang
tidak hamil , dan kematian biasanya
disebabkan oleh penyakit pernapasan. 
• 5% sampai 10% wanita hamil dengan infeksi
varicella berkembang menjadi pneumonitis.
•Pasien hamil yang terdiagnosis pneumonitis varicella
dan diobati dengan asiklovir dalam trimester ke-
2atau timester ke -3 kehamilan diperlukan intubasi
dan mekanik ventilasi.
• Namun korelasi terkuat dengan kematian ibu
adalah timbulnya penyakit pada trimester ketiga.
PROGNOSIS VARICELA DALAM
KEHAMILAN PADA JANIN

Dampak varicella terhadap janin dapat bermanifestasi sebagai sindrom


varicella bawaan (embryopathy) atau varisela neonatal (infeksi cacar air
dapat timbul dalam 10 hari pertama kehidupan).

• Pemeriksaan USG  kelainan muskuloskeletal (tungkai asimetris


shortening atau malformasi,) kelainan dinding dada, usus dan hepar,
polihidramnion, hidrops fetalis, atau kematian janin
• Pemeriksaan USG  Anomali serebral meliputi
ventrikulomegali, hidrosefalus, mikrosefali dengan
polymicrogyria, dan porencephaly. katarak
kongenital dan microphthalmos adalah lesi okuler
paling sering terjadi namun tidak mudah terlihat
pada USG.
PENCEGAHAN KOMPLIKASI IBU

• Asiklovir oral terbukti lebih efektif dibandingkan


plasebo dalam mengurangi durasi demam dan
gejala infeksi varicella pada pasien anak-anak
dengan immunocompromised dan juga pada
pasien dewasa dengan imunokompeten.
• Pada keadaan yang lebih serius seperti
komplikasi dengan varicella pneumonitis
acyclovir intravena dapat diberikan namun bukan
sebagai profilaksis pada ibu yang sedang hamil.
PENCEGAHAN INFEKSI INTRAUTERIN

Varicella Zoster Immunoglobulin


• strategi yang paling efektif untuk pengurangan komplikasi
ibu terkait dengan infeksi varicella  profilaksis
immunoglobulin terutama pada wanita hamil.
• VZIG telah terbukti menurunkan infeksi varicella jika
diberikan dalam waktu 72 sampai 96 jam setelah terpapar.
• Efektivitas VZIG ketika diberikan di luar 96 jam setelah
paparan awal belum dievaluasi.
• Perlindungan diperkirakan diperpanjang sampai 3 minggu
sesuai dengan masa paruh immunoglobulin.
• Indikasi utama untuk penggunaan VZIG ibu
hamil adalah untuk menurunkan resiko
maternal terkait komplikasi infeksi varicella
• Dosisnya : 125 unit per 10 kg (intramuskuler),
dosis maksimum 625 unit.
• VZIG di rekomendasikan untuk semua wanita
hamil yang berisiko
• Untuk menentukan apakah seorang wanita hamil
berisiko atau tidak, maka riwayat infeksi varicella harus
diketahui,
• jika positif, wanita tersebut dapat diasumsikan
memiliki kekebalan terhadap virus variccela.
• Jika negatif dan tidak ada tes varicella sebelumnya
maka pemeriksaan antibodi varisela dapat dilakukan
pada awal kehamilan,
• Tes antibodi dengan enzymelinkedimmunosorbent
assay atau antibody fluoresen untuk antigen membran,
jika mungkin, mendahului penggunaan VZIG.
Efek samping VZIG
• Ketidaknyaman pada tempat suntikan berupa
nyeri,
• kemerahan,
• pembengkakan
• Efek samping minimal seperti gejala
gastrointestinal, malaise, sakit kepala, ruam, dan
pernapasan, yang terjadi pada sekitar 0,2%.
• Efek samping yang lebih parah, seperti edema
angioneurotic dan shock anafilaktik (jarang terjadi)
PENATALAKSANAAN

• Acyclovir
Acyclovir adalah analog sintetis nukleosida yang
menghambat replikasi virus herpes manusia,
termasuk VZV (virus varicella zooster). Acyclovir
mudah melintasi plasenta dan dapat ditemukan
dalam jaringan janin, darah tali pusat serta
dalam cairan ketuban. Ini dapat menghambat
replikasi virus selama viremia ibu, membatasi
bagian transplasenta virus.
REKOMENDASI:

1. Imunisasi Varicella direkomendasikan untuk


semua perempuan yang tidak kebal sebagai
bagian dari pra-kehamilan dan perawatan
pasca persalinan. (II-3B)
2. Vaksinasi Varicella tidak boleh diberikan pada
kehamilan. Namun, penghentian kehamilan
tidak harus disarankan karena vaksinasi
selama kehamilan. (II-3D)
3. Status kekebalan Varicella antenatal dari semua
wanita hamil harus didokumentasikan dengan
riwayat infeksi sebelumnya, vaksinasi varicella
atau serologi imunoglobulin G varicella zoster. (III-
C)
4. Semua wanita hamil non-imun harus diberitahu
tentang risiko infeksi varicella untuk diri mereka
sendiri dan janin mereka. mereka harus diminta
untuk mencari bantuan medis setelah kontak
dengan orang yang mungkin telah tertular. (II-3B)
5. Dalam kasus eksposur yang mungkin untuk varicella
dalam wanita hamil dengan status kekebalan tidak
diketahui, pengujian serum harus dilakukan. Jika
hasil serum negatif atau tidak tersedia dalam 96 jam
dari paparan, varicella zoster imunoglobulin harus
diberikan. (III-C)
6. Wanita yang terinfeksi varicella pada saat hamil
harus lebih waspada akan kemungkinan buruk
terhadap ibu dan kelanjutan pada bayi, dan pilihan
tersedia untuk diagnosis prenatal (II-3C)
7. USG dan tindak lanjut yang tepat
direkomendasikan untuk semua wanita yang
mengalami varicella dalam kehamilan untuk
mengurangi resiko infeksi pada janin. (III-B)
8. Wanita dengan komorbiditas (misalnya, pneumonitis) infeksi
varicella pada kehamilan harus diobati dengan oral agen
antivirus (mis., asiklovir 800 mg 5 kali sehari). Asiklovir
intravena dapat dipertimbangkan untuk komplikasi berat pada
kehamilan (bentuk oral memiliki bioavailabilitas yang buruk).
Dosisnya biasanya 10 sampai 15 mg / kg BB atau 500 mg / m2
IV setiap 8 jam untuk 5 sampai 10 hari untuk varicella
pneumonitis, dan seharusnya dimulai dalam waktu 24 sampai
72 jam timbulnya ruam. (III-C)
9. Penyedia layanan kesehatan neonatal harus diberitahu
paparan varicella peripartum agar Optimalkan
perawatan neonatal dini dengan varicella zoster
imunoglobulin dan imunisasi. Varicella zoster
immunoglobulin harus diberikan pada neonatus kapan
pun timbulnya penyakit maternal antara 5 hari
sebelum dan 2 hari setelah melahirkan. (III-C)
CRITICAL APPRAISAL
JUDUL dan PENGARANG
No Kriteria Ya (+) atau Tidak (-)

1 Jumlah kata dalam judul < 12 kata + (11 kata)

2 Deskripsi judul Menggambarkan isi


utama penelitian,
menarik dan tanpa
singkatan
3 Korespondensi penulis
+
4 Tempat & waktu penelitian dalam +
judul
ABSTRAK

No Kriteria Ya (+) atau Tidak (-)

1 Abstrak 1 paragraf - (4 paragraf)

2 Mencakup IMRC Menggambarkan isi utama penelitian


dan tanpa singkatan

3 Secara keseluruhan informatif +

4 Tanpa singkatan selain yang baku +

5 Kurang dari 250 kata + (215 kata)


PENDAHULUAN

No Kriteria Ya (+) atau Tidak (-)

1 Terdiri dari 2 bagian atau 2 paragraf - (3 paragraf)

2 Paragraf pertama mengemukakan alasan dilakukan -


penelitian

3 Paragraf ke 2 menyatakan hipotesis atau tujuan -


penelitian

4 Didukung oleh pustaka yang relefan +

5 Kurang dari 1 halaman +


METODE

• desain penelitianmetode REVIEW


• Informed consent sudah dilakukan
HASIL

– Penulisan hasil disajikan dalam bentuk narasi


– Tidak disertai komentar/ulasan
– Tidak mengulang apa yang sudah terdapat dalam
tabel
– Tidak disertai tabel karakteristik subjek penelitian
– Tidak disebutkan jumlah subjek yang diteliti
– Semua outcome yang penting disebutkan dalam
hasil
– Tidak disertakan interval kepercayaan
BAHASAN KESIMPULAN dan DAFTAR PUSTAKA

No. Kriteria Ya (+) atau Tidak (-)


1 Pembahasan dan kesimpulan terpisah -
2 Pembahasan dan kesimpulan di paparkan -
dengan jelas
3 Pembahasan mengacu dari penelitian -
sebelumnya
4 Pembahasan sesuai dengan landasan teori +
5 Keterbatasan penelitian +
6 Penulisan daftar pustaka sesuai aturan +

Anda mungkin juga menyukai