Anda di halaman 1dari 12

“ ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN HALUSINASI ”

Disusun oleh :
FAUZIAH INFAL 1914201062 

Dosen pembimbing:
Ns.Amelia Susanti,M.Kep,Sp,Kep.J 
A. Konsep Dasar Halusinasi
 Pengertian Halusinasi
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa dimana
klien mengalami perubahan sensori persepsi : merasakan
sensori palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan,
perabaan atau penghidu ( Direja, 2011).
Halusinasi adalah gangguan persepsi sensori tentang suatu
objek atau gambaran dan pikiran yang sering terjadi tanpa
adanya rangsangan dari luar yang dapat meliputi semua
sistem penginderaan ( Dalami, dkk, 2014).
Halusinasi hilangnya kemampuan manusia dalam
membedakan rangsangan internal (pikiran) dan rangsangan
eksternal (dunia luar). Klien memberi persepsi atau pendapat
tentang lingkungan tanpa ada objek atau rangsangan yang
nyata (Kusumawati, 2012).
2. Rentang Respon Halusinasi
Menurut Stuart dan Laraia (2005) halusinasi merupakan
salah satu respon maladaptif individu yang berada dalan
rentang respon neurobiologis. Ini merupakan respon persepsi
paling maladaptif. Jika klien sehat, persepsinya akurat
mampu mengidentifikasi dan menginterpretasikan stimulus
berdasarkan informasi yang diterima melalui pancaindra
(pendengaran, penglihatan, penghidu, pengecapan, peraban),
klien dengan halusinasi mempersepsikan suatu stimulus
pancaindra walaupun sebenarnya stimulus tersebut tidak ada.
Rentang respon tersebut dapat digambarkan seperti dibawah
ini ( Muhith, 2015 )
3. Faktor penyebab halusinasi  
A. Gangguan kejiwaan, seperti skizofrenia, demensia, dan depresi berat dengan
gejala psikosis. Psikosis adalah kumpulan gejala gangguan mental di mana
seseorang merasa terpisah dari kenyataan yang sebenarnya, ditandai dengan
gangguan emosional dan pikiran. Penderita psikosis akan sulit membedakan hal
yang nyata dan tidak.
B. Gangguan saraf dan otak, seperti penyakit Parkinson, migrain dengan aura, 
delirium, stroke, epilepsi, dan penyakit Alzheimer.

C. Terlalu banyak mengonsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang, seperti kokain,


amfetamin, heroin dan obat psikedelik.

D. Demam pada anak kecil atau pada lanjut usia.


E. Gangguan tidur, seperti narkolepsi.
F. Penyakit berat, seperti gagal ginjal atau gangguan hati stadium lanjut, HIV/AIDS,
kanker otak.
G. Cedera kepala berat.
H. Gangguan elektrolit, misalnya rendahnya kadar natrium darah (hiponatremia)
dan rendahnya kadar magnesium (hipomagenesemia).
I. Kelainan asam basa, seperti pada kondisi asidosis.
J. Efek samping obat-obatan.
4. Tanda dan gejala Halusinasi 
Tanda dan gejala gangguan persepsi sensori halusinasi yang
dapat teramati sebagai berikut ( Dalami, dkk, 2014 ) :
a. Halusinasi penglihatan
1. Melirikkan mata ke kiri dan ke kanan seperti mencari siapa atau
apa saja yang sedang dibicarakan.
2. Mendengarkan dengan penuh perhatian pada orang lain yang
sedang tidak berbicara atau pada benda seperti mebel.
b. Halusinasi pendengaran
Adapun perilaku yang dapat teramati
1. Tiba-tiba tampak tanggap, ketakutan atau ditakutkan oleh orang
lain, benda mati atau stimulus yang tidak tampak.
2. Tiba-tiba berlari keruangan lain
c. Halusinasi penciuman
Perilaku yang dapat teramati pada klien gangguan halusinasi penciuman
adalah :
1. Hidung yang dikerutkan seperti mencium bau yang tidak enak.
2. Mencium bau tubuh
d. Halusinasi pengecapan
Adapun perilaku yang terlihat pada klien yang mengalami gangguan
halusinasi pengecapan adalah :
3. Meludahkan makanan atau minuman.
4. Menolak untuk makan, minum dan minum obat.
5. Tiba-tiba meninggalkan meja makan.
e. Halusinasi perabaan
Perilaku yang tampak pada klien yang mengalami halusinasi perabaan
adalah :
- Tampak menggaruk-garuk permukaan kulit.
5. Proses Terjadinya Halusinasi
Menurut Stuart (2007) proses terjadinya halusinasi dapat dilihat dari
faktor predisposisi dan faktor presipitasi ( Dalami, dkk, 2014) :
a. Faktor Predisposisi
Menurut Stuart dan Sudeen faktor presipitasi dapat meliputi ( Dalami,
dkk, 2014) :
a. Biologis
Hal yang dikaji dalam faktor biologis meliputi : Adanya faktor
herediter mengalami gangguan jiwa, adanya resiko bunuh diri,
riwayat penyakit atau trauma kepala, dan riwayat penggunaan
Napza. Abnormalitas perkembangan sistem saraf yang berhubungan
dengan respon neurobiologis yang maladaptif baru mulai dipahami.
b. Stress lingkungan
Ambang toleransi terhadap stress yang berinteraksi terhadap
stressor lingkungan untuk menentukan terjadinya gangguan perilaku.
c. Sumber koping
Sumber koping mempengaruhi respon individu dalam menanggapi
stressor.
6. Mekanisme Koping Halusinasi
Perilaku yang mewakili upaya untuk melindungi diri sendiri dari
pengalaman yang menakutkan berhubungan dengan respon
neurobiologi termasuk (Dalami, dkk, 2014 ) :
a. Regresi
b. Proyeksi
c. Menarik diri
7. Penatalaksanaan Halusinasi
Menurut Marasmis (2004) Pengobatan harus secepat mungkin diberikan,
disini peran keluarga sangat penting karena setelah mendapatkan perawatan
di RSJ klien dinyatakan boleh pulang sehingga keluarga mempunyai peranan
yang sangat penting didalam hal merawat klien, menciptakan lingkungan
keluarga yang kondusif dan sebagai pengawas minum obat (Prabowo, 2014).
A. Penatalaksanaan Medis
Menurut Struat, Laraia (2005) Penatalaksanaan klien skizofrenia yang mengalami
halusinasi adalah dengan pemberian obat-obatan dan tindakan lain (Muhith, 2015).
1. Penatalaksanaan Keperawatan
Penerapan Strategi Pelaksanaan Menurut Keliat (2007) tindakan keperawatan yang
dilakukan :
 Melatih klien mengontrol halusinasi :
 Strategi Pelaksanaan 1 : menghardik halusinasi
 Strategi Pelaksanaan 2 : menggunakan obat secara teratur
 Strategi Pelaksanaan 3: bercakap-cakap dengan orang lain
 Strategi Pelaksanaan 4 : melakukan aktivitas yang terjadwal
8. Prinsip tindakan keperawatan
 Tetapkan hubungan saling percaya
 Kaji gejala halusinasi
 .Fokus pada gejala dan minta klien menjelaskan
apa yang terjadi
 .Identifikasi apakah klien sebelumnya telah
minum obat dan atau alcohol
 Jika klien bertanya, nyatakan sederhana bahwa
anda tidak mengalami stimulus yang sama
Konsep Asuhan Keperawatan Halusinasi

 Pengkajian
 Identitas klien
 Alasan masuk
 Faktor predisposisi
 Faktor Presipitasi
 Fisik
 Psikososial
 Mental
 Kebutuhan persiapan klien pulang
 Aspek medis
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai