• Kegunaan obat:
Menurunkan demam, mengurangi rasa sakit.
• Hal yang harus diperhatikan:
– Dosis harus tepat, tidak berlebihan, bila dosis berlebihan dapat
menimbulkan gangguan fungsi hati dan ginjal.
– Sebaiknya diminum setelah makan.
– Hindari penggunaan campuran obat demam lain karena dapat
menimbulkan overdosis.
– Hindari penggunaan bersama dengan alkohol karena meningkatkan
risiko gangguan fungsi hati.
– Konsultasikan ke dokter atau apoteker untuk penderita gagal ginjal.
Dosis parasetamol
• Kegunaan obat:
Menekan rasa nyeri dan radang, misalnya dismenorea primer
(nyeri haid), sakit gigi, sakit kepala, paska operasi, nyeri tulang,
nyeri sendi, pegal linu dan terkilir.
• Hal yang harus diperhatikan:
– Gunakan obat dengan dosis obat
– Hati-hati untuk penderita gangguan fungsi hati, ginjal, gagal jantung,
asma dan bronkhospasmus atau konsultasikan ke dokter atau apoteker
– Hati-hati untuk penderita yang menggunakan obat hipoglisemi,
metotreksat, urikosurik, kumarin, antikoagulan, kortiko-steroid, penisilin
dan vitamin C atau minta petunjuk dokter
– Jangan minum obat ini bersama dengan alkohol karena meningkatkan
risiko pendarahan saluran cerna.
Ibuprofen
• Bentuk sediaan:
– Tablet 200 mg
– Tablet 400 mg
• Aturan pemakaian:
– Dewasa:
1 tablet 200 mg, 2-4 kali sehari, diminum setelah makan
– Anak:
• 1-2 tahun: ¼ tablet 200 mg, 3-4 kali sehari
• 3-7 tahun: ¼ tablet 500 mg, 3-4 kali sehari
• 8-12 tahun: 1 tablet 500 mg, 3-4 kali sehari
Tidak boleh diberikan untuk anak yang beratnya kurang dari 7 kg.
• Catatan:
Ibuprofen memiliki efek terapi antiradang lebih tinggi
dibandingkan dengan efek anti demamnya.
• Kontra indikasi
Obat tidak boleh digunakan pada:
– Penderita tukak lambung dan duodenum (ulkus peptikum) aktif
– Penderita alergi terhadap asetosal dan ibuprofen
– Penderita polip hidung (pertumbuhan jaringan epitel berbentuk
tonjolan pada hidung)
– Kehamilan tiga bulan terakhir
• Efek samping
– Gangguan saluran cerna seperti mual, muntal, diare, konstipasi
(sembelit/susah buang air besar), nyeri lambung sampai pendarahan
– Ruam kulit, bronkhospasmus, trombositopenia
– Penurunan ketajaman penglihatan dan sembuh billa obat dihentikan
– Gangguan fungsi hati
– Reaksi alergi dengan atau tanpa syok anafilaksi
– Anemia kekurangan zat besi
Yang perlu diperhatikan
• Obat penurun panas jangan diminum
bersamaan dengan obat flu karena umumnya
obat flu sudah mengandung obat tersebut.
Hermawati, 2012
SWAMEDIKASI NYERI
DEFENISI
• Nyeri adalah perasaan sensoris dan
emosional yang tidak nyaman,
berkaitan dengan kerusakan
jaringan.
Kerusakan jaringan
• Gerakan tubuh (Gelisah, Imobilisasi, Ketegangan otot, peningkatan gerakan jari &
tangan)
menghilangkan nyeri).
• Menggunakan obat
KOMPOSISI
- Ibuprofen Tablet 200 mg : Tiap tablet mengandung Ibuprofen 200
mg.
- Ibuprofen Tablet 400 mg : Tiap tablet mengandung Ibuprofen 400
mg.
- Ibuprofen Sirup : Tiap 5 ml (1 sendok takar) mengandung
Ibuprofen 100 mg.
- Ibuprofen Forte Sirup : Tiap 5 ml (1 sendok takar) mengandung
Ibuprofen 200 mg.
- Ibuprofen Suppositoria : Tiap suppositoria mengandung Ibuprofen
125 mg.
INDIKASI
- Meredakan demam
- Mengurangi rasa nyeri pada sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot, nyeri setelah operasi
pada gigi dan dismenore.
- Terapi simptomatik rematoid artritis dan osteoarthritis
KONTRAINDIKASI
• Penderita yang hipersensitif terhadap asetosal (aspirin) atau obat
antiinflamasi non steroid lainnya, dan wanita hamil trimester 3.
• Penderita dengan syndroma nasal polyps, angioedema dan reaksi
bronkospasme terhadap asetosal (aspirin) atau antiinflamasi non steroid
yang lain.
• Dapat menyebabkan reaksi anafilaktik
• Penderita gangguan fungsi ginjal, gagal jantung, hipertensi, dan penyakit lain
yang mengakibatkan retensi cairan tubuh, asma, gangguan pembekuan darah,
lupus ertematosus sistemik.
• Hati-hati penggunaan pada anak usia di bawah 1 tahun, wanita hamil trimester 1
dan 2, dan ibu menyusui.
KOMPOSISI
• Asam Mefenamat 250 mg : Tiap tablet mengandung Asam Mefenamat 250 mg.
• Asam Mefenamat 500 mg : Tiap tablet mengandung Asam Mefenamat 500 mg.
INDIKASI / KEGUNAAN
Indikasi Asam Mefenamat adalah untuk menghilangkan nyeri akut dan kronik, ringan sampai sedang
sehubungan dengan sakit kepala, sakit gigi, dismenore primer, termasuk nyeri karena trauma, nyeri
sendi, nyeri otot, nyeri sehabis operasi, dan nyeri pada persalinan.
KONTRAINDIKASI
• Pada penderita tukak lambung, radang usus, gangguan ginjal, asma dan hipersensitif terhadap asam
mefenamat.
• Pemakaian secara hati-hati pada penderita penyakit ginjal atau hati dan peradangan saluran cerna.
DOSIS DAN ATURAN PAKAI
• Dewasa dan anak di atas 14 tahun : Dosis awal yang dianjurkan 500 mg kemudian dilanjutkan 250
mg tiap 6 jam sesudah makan.
• Dismenore : Asam Mefenamat 500 mg 3 kali sehari, diberikan pada saat mulai menstruasi ataupun
sakit dan dilanjutkan selama 2-3 hari.
• Menoragia : Asam Mefenamat 500 mg 3 kali sehari, diberikan pada saat mulai menstruasi dan
dilanjutkan selama 5 hari atau sampai perdarahan berhenti.
EFEK SAMPING
• Gangguan saluran cerna, antara lain iritasi lambung, kolik usus, mual, muntah dan diare, rasa
mengantuk, pusing, sakit kepala, penglihatan kabur, vertigo, dispepsia.
• Pada penggunaan terus-menerus dengan dosis 2000 mg atau lebih sehari, asam mefenamat dapat
mengakibatkan agranulositosis dan anemia hemolitik.
KOMPOSISI
• Paracetamol Tablet : Setiap tablet mengandung Parasetamol 500 mg.
• Paracetamol Sirup 125 mg/5 ml : Setiap 5 ml (1 sendok takar) mengandung Parasetamol 125 mg.
• Paracetamol Sirup 160 mg/5 ml : Setiap 5 ml (1 sendok takar) mengandung Parasetamol 160 mg.
• Paracetamol Sirup Forte 250 mg/5 ml : Setiap 5 ml (1 sendok takar) mengandung Parasetamol 250 mg.
INDIKASI
• Mengurangi nyeri pada kondisi : sakit kepala, nyeri otot, sakit gigi, nyeri pasca operasi minor, nyeri trauma
ringan.
• Menurunkan demam yang disebabkan oleh berbagai penyakit. Pada kondisi demam, paracetamol hanya
bersifat simtomatik yaitu meredakan keluhan demam (menurunkan suhu tubuh) dan tidak mengobati
penyebab demam itu sendiri.
KONTRAINDIKASI
• Parasetamol jangan diberikan kepada penderita hipersensitif/alergi terhadap Paracetamol.
• Penderita gangguan fungsi hati berat.
PERINGATAN DAN PERHATIAN
• Bila setelah 2 hari demam tidak menurun atau setelah 5 hari nyeri tidak
menghilang, segera hubungi Unit Pelayanan Kesehatan.
• Hati-hati penggunaan parasetamol pada penderita penyakit hati/liver,
penyakit ginjal dan alkoholisme. Penggunaan parasetamol pada penderita
yang mengkonsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko kerusakan fungsi
hati.
• Hati-hati penggunaan parasetamol pada wanita hamil dan ibu menyusui.
Parasetamol bisa diberikan bila manfaatnya lebih besar dari pada risiko
janin atau bayi. Parasetamol dapat dikeluarkan melalui ASI namun efek
pada bayi belum diketahui pasti.
EFEK SAMPING
• Mual, nyeri perut, dan kehilangan nafsu makan.
• Penggunaan jangka panjang dan dosis besar dapat menyebabkan kerusakan
hati.
• Reaksi hipersensitivitas/alergi seperti ruam, kemerahan kulit, bengkak di
wajah (mata, bibir), sesak napas, dan syok.
DOSIS DAN ATURAN PAKAI
Paracetamol Tablet
• Dewasa dan anak di atas 12 tahun : 1 tablet, 3 – 4 kali sehari
sebelum makan.
• Anak-anak 6 – 12 tahun : ½ – 1, tablet 3 – 4 kali sehari.
KONTRAINDIKASI
• Penderita yang hipersensitif terhadap diklofenak atau yang menderita asma, urtikaria atau alergi
pada pemberian aspirin atau NSAID lain.
• Penderita tukak lambung.
PERINGATAN DAN PERHATIAN
• Hati-hati penggunaan pada penderita dekomposisi jantung atau hipertensi, karena
diklofenak dapat menyebabkan retensi cairan dan edema.
• Hati-hati penggunaan pada penderita gangguan fungsi ginjal, jantung, hati, penderia
usia lanjut dan penderita dengan luka atau perdarahan pada saluran pencernaan.
• Hindarkan penggunaan pada penderita porifiria hati.
• Hati-hati penggunaan selama kehamilan karena diklofenak dapat menembus plasenta.
• Diklofenak tidak dianjurkan untuk ibu menyusui karena diklofenak diekskresikan
melalui ASI.
• Pada anak-anak efektivitas dan keamanannya belum diketahui dengan pasti.
EFEK SAMPING
• Efek samping yang umum terjadi seperti nyeri/keram perut, sakit kepala, retensi
cairan, diare, nausea, konstipasi, flatulen, kelainan pada hasil uji hati, indigesti, tukak
lambung, pusing, ruam, pruritis dan tinitus.
• Peninggian enzim-enzim aminotransferase (SGOT, SGPT) hepatitis.
• Dalam kasus terbatas gangguan hematologi (trombositopenia, leukopenia, anemia,
agranulositosis).
5. Metampiron (Antalgin) (OWA)
MERK DAGANG
Baralgin M, Camidon, Caranal, Cornalgin, Defamidon, Duralgin, Emmer, Erlidon,
Erpha Vitalgin, Expogin, Foragin, Ginifar, Hufanal, Iphalgin, Iphamidon, Kokogin,
Mepron, Nalget, Neonovapyron, Neupharalgin, Neuroval, Novalgin, Oralgin, Panstop,
Pronto, Rapidon, Ronalgin, Samtalgin, Scanalgin, Sohogin, Suwalgin, Trovinal,
Vardiksia, Wiolgin, Yekalgin.
KANDUNGAN
antalgin / Methampyrone 500mg
INDIKASI
Sakit kepala, skiatika (rasa sakit pada pinggul/pangkal paha dan paha), nyeri otot,
sakit gigi, neuralgia (nyeri pada saraf), nyeri.
KONTRA INDIKASI
• Hipersensitifitas
• Hamil dan menyusui
• Gangguan perdarahan
PERHATIAN
• Sindroma neuropati (pada penggunaan jangka panjang).
• Gangguan ginjal dan hati.
• Interaksi obat : antikoagulan, kortikosteroid, antireumatik.
EFEK SAMPING
• Reaksi hipersensitifitas
• Urtikaria (biduran)
• Gatal-gatal
• Agranulositosis
DOSIS
• 3-4 kali sehari 1 kaplet. Maksimal : 4 kaplet/hari
Hal-hal yang dapat dilakukan
Pemijatan
Relaksasi
Stimulasi kulit
Akupuntur
Untuk nyeri lambung berupa nyeri rasa panas terbakar, atau nyeri seperti tertusuk,
dapat dilakukan hal-hal berikut:
Makanlah secara perlahan dan rileks