PSAK 68 Nilai Wajar Dan PSAK Terkait 23102019
PSAK 68 Nilai Wajar Dan PSAK Terkait 23102019
MENURUT PSAK 68
DAN PENERAPANNYA
DALAM PSAK
Agenda
Perkembangan Standar
2
PERKEMBANGAN
STANDAR
Standar Akuntansi Indonesia
Standar
Standar Akuntansi
Akuntansi Pemerintahan
Pemerintahan (SAP),
(SAP), PP
PP 71
71 tahun
tahun 2010,
2010, digunakan
digunakan untuk
untuk entitas
entitas
Pemerintah
Pemerintah Pusat
Pusat dan
dan Daerah
Daerah dalam
dalam menyusun
menyusun laporan
laporan keuangan.
keuangan. Standar
Standar berbasis
berbasis
Akrual,
Akrual, dengan
dengan referensi
referensi utama
utama IPSAS
IPSAS // International
International Public
Public Sector
Sector Accounting
Accounting
Standards.
Standards.
4
Sejarah Standar Akuntansi
Efektif Efektif
1 Januari 2012 1 Januari 2015
5
Karakteristik IFRS
6
Pengaturan PSAK
Pengaturan komponen LK
PSAK Baru
• PSAK yang terkait dengan pengaturan baru misal PSAK 69, PSAK 70
• PSAK yang merubah pengaturan lama namun berbeda sangat substansial misal
PSAK 72 Pendapatan dari Kontrak Pelanggan menggantikan PSAK 23 Pendapatan
Sewa dan PSAK 73 Sewa menggantikan PSAK 30 Sewa
PSAK Revisi
• Perubahan PSAK pada pengukuran, penyajian atau pengungkapan signifikan.
• PSAK 24 (Revisi 2015) gain loss aktuaria OCI
PSAK Amandemen
• Perubahan pengaturan atau klarifikasi pengaturan
• PSAK 16 (Amandemen 2016), PSAK 46 (Amandemen (2016)
PSAK Penyesuaian
• Merupakan kumpulan amandemen dengan ruang lingkup sempit (narrow-scope)
yang hanya bersifat mengklarifikasi sehingga tidak terdapat usulan prisip baru
ataupun perubahan signifikan pada prinsip-prinsip yang telah ada.
• Dampak dari perubahan PSAK lain
8
PSAK effektif 2018 dan 2019
ISAK 32: Definisi dan Hierarki Standar Akuntansi Keuangan – eff 1 Jan 2017
9
PSAK efektif 2020
10
PSAK 2018
11
DE PSAK 2019
• Definisi material
12
PSAK 69
• Menggantikan PSAK 55
• Direncanakan Efektif 1 Januari 2020
Klasifikasi dan pengukuran untuk instrumen keuangan.
• Klasifikasi amortized cost dan fair value
• Amortized cost jika memenuhi tes bisnis model (tujuan
entitas untuk memperoleh arus kas yang diperjanjikan dan
arus kas (dari pembayaran pokok dan bunga atas pokok)
• Perubahan klasifikasi boleh jika terjadi perubahan bisnis
model
14
PSAK 72 Pendapatan dari Kontrak Pelanggan
Pendahuluan
• tujuan dan ruang lingkup
Pengakuan
• Identifikasi kontrak, kombinasi kontrak, modifikasi kontrak,
identifikasi dan penyelesaian kewajiban
Pengukuran
• Menentukan, mengalokasikan harga transaksi, perubahan
Biaya Kontrak
• Biaya incremental, pemenuhan kontrak, amortisasi dan
penurunan nilai
Penyajian
Pengungkapan
15
PSAK 72 Pendapatan dari Kontrak Pelanggan
1. 2.
3. Menentukan
Mengidentifikasi Mengindentifikasi
harga transaksi;
kontrak dengan kewajiban
pelanggan ; pelaksanaan;
5. 4.
Mengakui pendapatan Mengalokasikan harga
ketika (pada saat) entitas transaksi terhadap
telah menyelesaikan kewajiban
kewajiban pelaksanaan. pelaksanaan;
16
PSAK 73 Sewa
Sewa yang lebih dari satu tahun diakui sebagai aset hak guna
dan liabilitas sewa kecuali jangka waktu pendek dan aset
pendasar bernilai rendah
Aset / / Right of Use Aset / Aset Hak Guna = nilai kini dari
pembayaran sewa, disajikan sebagai line tersendiri dalam
posisi keuangan. Aset Hak Guna didepresiasi sepanjang masa
kontrak. Liabilitas sewa akan bertambah dengan bunga dan
berkurang dengan pembayaran.
17
Implikasi Standar Akuntansi - Perpajakan
• Standar akuntansi mengatur tentang pelaporan keuangan dan bukan untuk tujuan
pelaporan pajak.
• Ketentuan dalam UU Ketentuan Umum dan Tatacar Perpajakan
– Penjelasan pasal 28 (Pembukuan) ayat 7: “….pembukuan harus diselenggarakan
dengan cara atau sisgtem yang lazim dipakai di Indonesia, misalnya berdasarkan
Standar Akuntansi Keuangan, kecuali peraturan perundang-undangan perpajakan
menentukan lain.
– Implikasinya jika tidak ada pengaturan khusus dalam regulasi perpajakan, akan
mengikuti ketentuan dalan standar akuntansi keuangan.
• Pengaturan perubahan standar dalam perpajakan
– Peraturan perpajakan tidak mengenal konsep penyajian kembali laporan keuangan.
– Perubahan kebijakan akuntansi terkadang berdampak pada perubahan laba tahun
sebelumnya yang berimplikasi pajak lebih besar atau lebih kecil di masa lalu.
– Dalam pajak dikenal istilah pembetulan SPT yang biasanya terjadi karena kesalahan
tulis, hitung dan kekeliruan penerapan ketentuan peraturan.
– Peraturan perpajakan umumnya berlaku setelah ditetapkan penerapan prospektif.
– Penerapan standar secara retroaktif belum ada pengaturan dalam perpajakan.
18
NILAI WAJAR
DALAM
LAPORAN KEUANGAN
NILAI WAJAR DALAM PSAK
Properti
Aset PSAK Investasi
Tetap 13
PSAK
16, 19
Instrumen
Keuangan PSAK
NILAI
50,71,60 WAJAR
PSAK
PSAK 68 15, 22
Kombinasi Bisnis
Investasi
PSAK
48, 58
PSAK PSAK Penurunan
69 14
Nilai
Aset Tidak Lancar
Agikultur Dimiliki untuk Dijual dan
Persediaan Operasi yang Dihentikan
20
Fair Value – Financial Statment
CM or RM
RM
CM or Nil
Cost
M RV
Cost Nil
FV N
CM
e or
m C
or
so of
PP&E
Co
Intangible
FV
st
r
we
st
Inv
Co
M
Inventory
Lo
Property
Assets
Etc Financial
Va l ue
r io Defined Biological va
M
Va us i r
FV
r io
FV pl
Benefit assets Fa
us
or
an lue
PUC p assets le Fair va to
C
lan ob ss
Am
s ts
& arb
itrary
ligatio
n less co
FV pl ru l e s sell
a
PUC p n assets l lue
Fair va to
lan ob ess
sts
arbitr l i ga
ary ru tion & less co
les sell
22
Definisi Lama
23
Hirarki Penentuan Nilai Wajar – PSAK LAMA
24
Penggunaan Nilai wajar
PSAK PENGGUNAAN NILAI MODEL PENURUNAN NILAI
WAJAR
PSAK 14 Nilai persediaan akhir – Lower cost or net Penilaian mana yang lebih
Persediaan pada pelaporan realizable value kecil harga perolehan atau
nilai realisasi bersih
PSAK 16 Aset tetap Pilihan kebijakan penilaian revaluation model Nilai yang yang dapat
PSAK 19 Aset tak setelah tanggal perolehan diperoleh kembali: nilai
Berwujud yang lebih tinggi pakai dan
Penurunan nilai nilai wajar dikurangi biaya
pelepasan
PSAK 13 Properti Pemilihan kebijakan Fair value
investasi pengukuran setelah
tanggal perolehan
PSAK 58 Aset lancar dimiliki untuk Lower cost or fair
dijual: mana yang lebih value less costs to
rendah harga perolehan sell
atau nilai wajar dikurangi
biaya penjualan
25
Penggunaan Nilai wajar
PSAK PENGGUNAAN NILAI MODEL PENURUNAN NILAI
WAJAR
PSAK 69 Pengukuran asset biologis Fair value less
tanggal perolehan dan costs to sell
pelaporan: Nilai wajar
dikurang biaya pelepasan
Pengukuran produk
agrikultur saat panen:
Nilai wajar dikurang biaya
pelepasan
PSAK 71 Fair value Fair value
Penggunaan bunga
26
Penilaian Wajar - Dampak terhadap Bisnis
27
NILAI WAJAR
PSAK 68
PSAK 68
Pendahuluan
Pengukuran
Pengungkapan
Contoh Ilustrasi
29
Konsep Nilai Wajar PSAK 68
Tujuan :
30
Ruang Lingkup
31
Ruang Lingkup – Pengecualian (06&07)
32
Definisi Nilai Wajar
EXIT
EXIT
PRICE
PRICE
33
Aset dan Liabilitas
34
Transaksi
• Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa aset
atau liabilitas dipertukarkan dalam suatu transaksi
teratur antara pelaku pasar untuk menjual aset atau
mengalihkan liabilitas pada tanggal pengukuran
berdasarkan kondisi pasar saat ini.
• Nilai wajar mengasumsikan bahwa transaksi untuk
menjual aset atau mengalihkan liabilitas terjadi:
– di pasar utama (principal market) untuk aset atau liabilitas
tersebut; atau
– jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling
menguntungkan (most advantegous market) untuk aset atau
liabilitas tersebut.
35
Transaksi
36
Pelaku Pasar
37
Pelaku Pasar
38
Pedoman penerapan
• Saat mengukur nilai wajar menggunakan asumsi artinya pihak yang
berpartisipasi dalam pasar menentukan harga aset atau liablitas
berdasarkan kondisi pasar saat itu, termasuk asumsi tentang risiko.
• Karakteristik atas aset dan liablitas khusus yang dipertimbangkan
pihak berpartisipasi dalam pasar saat menentukan harga pada
tanggal pengukuran, termasuk
• Umur, kondisi dan lokasi aset
• Ristriksi atas penjualan atau penggunaan
39
Harga
40
Penerapan Aset non Keuangan
41
Premis Penilaian Aset non Keuangan
42
Liabilitas dan Instrumen Ekuitas Milik Entitas Sendiri
43
Liabilitas dan Instrumen Ekuitas Milik
Entitas Sendiri
Entitas mengukur liabilitas dan ekuitas dengan:
a. menggunakan harga kuotasian di pasar aktif (active market) untuk item
yang identik yang dimiliki oleh pihak lain sebagai aset, jika harga
tersebut tersedia.
b. jika harga tersebut tidak tersedia, menggunakan input lain yang dapat
diobservasi, seperti harga kuotasian di pasar yang tidak aktif untuk
item yang identik yang dimiliki oleh pihak lain sebagai aset.
c. jika harga yang dapat diobservasi dalam (a) dan (b) tidak tersedia,
maka menggunakan teknik penilaian lain, seperti:
i. pendekatan penghasilan (income approach) (contohnya teknik nilai kini yang
memperhitungkan nilai arus kas masa depan yang diharapkan akan diterima pelaku
pasar dari kepemilikannya atas liabilitas atau instrumen ekuitas sebagai aset;
ii. pendekatan pasar (market approach) (contohnya menggunakan harga kuotasian
untuk liabilitas atau instrumen ekuitas yang serupa yang dimiliki oleh pihak lain
sebagai aset;
44
Liabilitas dan Instrumen Ekuitas yang Tidak Dimiliki
Pihak Lain Sebagai Aset
45
Risiko Wanprestasi
46
Pembatasan yang Mencegah Pengalihan Liabilitas
atau Instrumen Ekuitas Milik Entitas Sendiri
47
Liabilitas Keuangan dengan Fitur dapat Ditarik
Kembali Sewaktu-waktu
48
Penerapan pada Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
dengan Posisi Saling Hapus dalam Risiko Pasar atau Risiko
Kredit Pihak Lawan
49
Penerapan pada Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
dengan Posisi Saling Hapus dalam Risiko Pasar atau Risiko
Kredit Pihak Lawan
50
Eksposure terhadap nilai pasar
51
Eksposure terhadap risiko pihak lawan tertentu
52
Nilai wajar pada saat pengakuan awal
53
Teknik Penilaian
54
Prinsip Umum Teknik Penilaian
55
Input Berdasarkan Harga Bid and Ask
• Jika aset atau liabilitas yang diukur pada nilai wajar memiliki harga bid
dan harga ask (contohnya input dari pasar dealer), harga dalam bid–
ask spread yang paling merepresentasikan nilai wajar dalam keadaan
tersebut digunakan untuk mengukur nilai wajar terlepas dari dimana
input tersebut dikategorikan dalam hirarki nilai wajar (yaitu Level 1, 2,
atau 3).
• Penggunaan bid ask spread untuk posisi aset dan liabilitas diizinkan
tetapi tidak disyaratkan.
• Pernyataan ini tidak menghalangi penggunaan harga nilai tengah
pasar (mid market pricing) atau konvensi penentuan harga lain yang
digunakan pelaku pasar sebagai panduan praktis untuk mengukur nlai
wajar dalam bid ask spread.
56
Hirarki Nilai Wajar 57
58
Input Level 2
• Input Level 2 adalah input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1 yang
dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau tidak langsung.
• Jika aset atau liabilitas memiliki persyaratan (kontraktual) yang spesifik, input Level 2
harus dapat diobservasi untuk keseluruhan jangka waktu yang substansial dari aset atau
liabilitas tersebut.
a. harga kuotasian untuk aset atau liabilitas yang serupa di pasar aktif.
b. harga kuotasian untuk aset atau liabilitas yang identik atau yang serupa di pasar
yang tidak aktif.
c. input selain dari harga kuotasian yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas,
sebagai contoh:
i. suku bunga dan kurva imbal hasil yang dapat diobservasi pada interval
kuotasi yang umum;
ii. volatilitas yang tersirat; dan
iii. credit spreads.
d. input yang diperkuat pasar (market-corroborated inputs).
• Penyesuaian terhadap input Level 2 akan beragam, tergantung pada faktor yang spesifik
atas aset atau liabilitas. Faktor tersebut termasuk hal sebagai berikut:
a. kondisi atau lokasi aset;
b. tingkat dimana input terkait dengan item yang sebanding dengan aset atau
liabilitas
c. volume atau level aktivitas di pasar dimana input dapat diamati.
59
Input Level 3
• Input Level 3 adalah input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau
liabilitas.
• Input yang tidak dapat diobservasi digunakan untuk mengukur nilai
wajar sejauh input yang dapat diobservasi yang relevan tidak tersedia,
• Asumsi mengenai risiko termasuk risiko yang inheren dalam teknik
penilaian tertentu yang digunakan untuk mengukur nilai wajar (seperti
model penentuan harga) dan risiko yang inheren dalam input untuk
teknik penilaian.
• Entitas dapat mengembangkan input yang tidak dapat diobservasi
menggunakan informasi terbaik yang tersedia
60
Pengungkapan
61
Pengungkapan
62
Pengungkapan
63
Pedoman Penerapan
64
Amandemen terhadap PSAK
a. Bagian ini hanya ada di PSAK 68 revisi 2013 namun untuk PSAK
penyesuan tahun 2015 sudah tidak ada, karena sudah disesuaikan.
b. PSAK yang disesuaikan antara lain:
65
Contoh Ilustrasi
a. Penggunaan tertinggi dan terbaik dan premis penilaian (1. kelompok aset; 2.tanah;
3. Proyek penelitian dan pengembangan)
b. Penggunaan beberapa teknik penilaian (4. mesin yang dimiliki dan digunakan; 5.
perangkat lunak)
c. Pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan (6. pasar utama level 1)
d. Harga transaksi dan nilai wajar pada saat pengakuan awal (7. swap suku bunga
pada saat pengakuan awal)
e. Aset yang dibatasi (8. pembatasn pada penjualan instrument ekuitas; 9.
pembatasan pada penggunaan aset)
f. Pengukuran liabilitas (10. structured notes; 11. liabilitas aktivitas purna operasi; 12.
kewajian utang: harga kuotasian; 13. kewajiban utang: teknik nilai kini)
g. Pengukuran nilai wajar ketika volume atau tingkat aktivitas aset atau liabilitas
menurun secara signifikan (14. estimasti tingkat imbal hasil ketika volume atau
tingkat aktivitas aset menurun secara signifikan)
h. Pengungkapan (15. Aset yagn diukur pada nilai wajar; 16. Rekonsilisasi pengukuran
nilai wajar level 3; 17. Teknik penilaian dan input; 18. Proses penilaian; 19. Informasi
sensitivitas terhadap perubahan dalam input tidak dapat diobservasi yang signifikan.
66
Pengukuran Aset Non Keuangan
• Entitas mengakuisisi aset dan mengambil alih liabilitas dalam suatu
kombinasi bisnis:
a. Aset A,
b. Aset B dan
c. Aset C.
• Aset C : perangkat lunak penagihan (billing) yang takterpisahkan dari
bisnis yang dikembangkan oleh entitas yang diakuisisi untuk
penggunaannya sendiri, bersama dengan asetA dan B (yaitu aset yang
terkait).
Diketahui:
• Nilai wajar setiap dapat aset diukur secara terpisah
• setiap aset akan memberikan nilai maksimum kepada pelaku pasar
utamanya melalui penggunaannya dalam kombinasi dengan aset lain atau
dengan aset dan liabilitas lain
• Tidak terdapat bukti yang menunjukkan bahwa penggunaan saat ini aset
tersebut bukanlah penggunaan tertinggi dan terbaiknya.
67
Pengukuran Aset Non Keuangan
68
Pengukuran Aset Non Keuangan
Kelompok Aset Pembeli Strategis
• Entitas menentukan bahwa pembeli strategis memiliki aset terkait yang akan
meningkatkan nilai kelompok dimana aset tersebut akan digunakan (yaitu sinergi
pelaku pasar).
• Aset tersebut mencakup aset pengganti untuk Aset C (perangkat lunak penagihan),
yang hanya akan digunakan untuk periode transaksi terbatas dan tidak dapat dijual
secara tersendiri pada akhir periode tersebut.
• Karena pembeli strategik memiliki aset pengganti, maka Aset C tidak akan
digunakan selama umur ekonomiknya.
• Nilai wajar Aset:
a. Aset A: Rp 360
b. Aset B: Rp 260
c. Aset C: Rp 30
• Nilai wajar indikasian aset sebagai suatu kelompok dalam kelompok aset pembeli
strategis adalah Rp650.
• Nilai wajar Aset A, B dan C akan ditentukan berdasarkan penggunaan aset tersebut
sebagai suatu kelompok dalam kelompok pembeli strategis (Rp360 Rp260 dan Rp30)
• Walaupun penggunaan aset dalam kelompok pembeli strategis tidak memaksimalkan
nilai wajar dari setiap aset secara tersendiri, penggunaan aset tersebut akan
memaksimalkan nilai wajar aset sebagai suatu kelompok (Rp650).
69
PENERAPAN
NILAI WAJAR
DALAM PSAK
PSAK 14
Persediaan – PSAK 14
•• Menggunakan
Menggunakan nilai
nilai wajar
wajar •• Menggunakan
Menggunakan nilai
nilai wajar
wajar
•• Perubahan
Perubahan nilai
nilai wajar
wajar diakui
diakui •• Perubahan
Perubahan nilai
nilai wajar
wajar diakui
diakui dalam
dalam
dalam
dalam laporan
laporan laba
laba rugi
rugi pada
pada ekuitas
ekuitas atau
atau laporan
laporan laba
laba rugi
rugi jika
jika
periode
periode terjadinya.
terjadinya. rugi
rugi (loss) impairment
(loss) impairment
•• Tidak
Tidak ada
ada penyusutan.
penyusutan. •• Penyusutan.
Penyusutan.
•• Mencerminkan
Mencerminkan kondisi
kondisi pasar
pasar pada
pada •• Tidak
Tidak spesifik,
spesifik, hanya
hanya
tanggal
tanggal neraca.
neraca. mengharuskan
mengharuskan secara
secara reguler
reguler
(terjadi
(terjadi perbedaan
perbedaan signifikan
signifikan ))
Ilustrasi - Investasi Properti
• PT, Melati membeli tanah dan bangunan pada 1 Januari 2012 senilai
4.500juta. Berdasarkan informasi, harga beli tanah saja 2.000 dan bangunan
saja 3.000. Perusahaan menggunakan metode fair value untuk penilaian
properti investasi tersebut. Nilai wajar tanah dan bangunan dapat dilihat
dalam tabel berikut:
31/12/2012 31/12/2013
Tanah 2.000 2.100
Bangunan 3.000 2.800
78
Nilai–Wajar
Nilai wajar PSAK - Investasi
13 Properti
79
Nilai–Wajar
Nilai wajar PSAK - Investasi
13 Properti
• Tidak tersedianya harga kini dalam pasar aktif yang sejenis, suatu
entitas harus mempertimbangkan informasi dari berbagai sumber:
– Harga kini dalam pasar aktif untuk properti yang memiliki sifat, kondisi
dan lokasi berbeda (atau berdasarkan pada sewa ataukontrak.lain yang
berbeda), disesuaikan untuk mencerrninkan perbedaan tersebut;
– harga terakhir properti serupa dalam pasar yang kurang aktif, dengan
penyesuaian untuk mencerminkan adanya perubahan dalam kondisi
ekonomi sejak tanggal transaksi terjadi pada hargatersebut,dan
– proyeksi arus kas diskontoan berdasarkan estimasi arus kas di masa
depan yang dapat diandalkan,didukung dengan syarat/klausul yang
terdapat dalam sewa dan kontrak lain yang ada dan (jika mungkin)
dengan bukti ekstemal seperti pasar kini rental untuk properti serupa
dalam lokasi dan kondisi yang sama, dan penggunaan tarif diskonto yang
mencerrninkan penilaian pasar kini dari ketidakpastian dalam jumlah atau
waktu arus kas.
80
Peran Penilai – PSAK 13
Ciri
► “Used in operations” and not
for resale.
► Long-term in nature and
Tidak berlaku untuk
usually depreciated.
► Possess physical substance. Hak penambangan
Reservasi tambang
Tanaman produktif (bearer plants) termasuk ruang lingkup aset tetap
PSAK 16 – Amandemen 2015
Revaluation
Revaluation Model
Model Revaluasi harus dilakukan secara
reguler Untuk memastikan jumlah
tercatat tidak berbeda secara material
dengan nilai wajar pada tanggal
neraca.
Revaluation
Revaluation Model
Model Akumulasi
Akumulasi penyusutan
penyusutan pada
pada
tanggal
tanggal revaluasi
revaluasi diperlakukan
diperlakukan
dengan
dengan metode:
metode:
•• proporsional
proporsional
Nilai
Nilai akumulasi
akumulasi depresiasi
depresiasi dan
dan
harga
harga perolehan
perolehan dinaikkan
dinaikkan secara
secara
proporsional
proporsional sehingga
sehingga nilai
nilai bersih
bersih
aset
aset sama
sama dengan
dengan nilai
nilai revaluasi.
revaluasi.
•• eliminasi.
eliminasi.
Nilai
Nilai akumulasi
akumulasi depresiai
depresiai ditutup
ditutup
mengurangi
mengurangi nilai
nilai aset.
aset. Kemudian
Kemudian
aset
aset dinaikkan
dinaikkan menjadi
menjadi nilai
nilai
revaluasi
revaluasi
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Revaluation
Revaluation Model
Model 1.1.2010
Dr
Dr Aset
Asettetap
tetap 100,000
100,000
• PT. Kenanga membeli Cr Kas 100,000
Cr Kas 100,000
mesin dengan harga
100.000 pada 1 Jan 2010 31.12.2010
dan menggunakan Dr
Dr Beban
BebanPenyusutan
Penyusutan 20,000
20,000
metode revaluasi Cr
Cr Akumulasi
AkumulasiPenyusutan
Penyusutan 20,000
20,000
• Mesin tersebut disusutkan
Dr
Dr Akumulasi
AkumulasiPenyusutan
Penyusutan 20,000
20,000
dengan metode garis lurus
5thn. Cr
Cr Aset
Asettetap
tetap 4,000
4,000
• Pada 31 Desember 2010 Cr
Cr Surplus
SurplusRevaluasi
Revaluasi 16,000
16,000
direvaluasi sebesar 31.12.2011
96.000 Dr
Dr Beban
BebanPenyusutan
Penyusutan(96K/4)
(96K/4) 24,000
24,000
• Buat jurnal untuk tahun Cr
Cr Akumulasi
AkumulasiPenyusutan
Penyusutan 24,000
24,000
2010 dan 2011. Dr
Dr Surplus
SurplusRevaluasi
Revaluasi 4,000
4,000
Cr
Cr Saldo
SaldoLaba
Laba 4,000
4,000
Revaluasi Pajak – Bultek 11
• Obyek pajak selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap, hanya selisih
lebih bukan Revaluasi dalam konsep penilaian kembali yang dapat
beroptensi untung atau rugi.
• Revaluasi pajak jika menggunakan SAK ETAP dapat dicatat menurut
akuntansi karena SAK ETAP menyatakan Revaluasi aset tetap
diperkenankan sepanjang sesuai dengan ketentuan pemerintah (dalam
kasus ini adalah ketentuan pajak).
• Revaluasi pajak menurut PSAK, entitas dapat memilih:
– Revaluasi untuk tujuan pajak hasil Revaluasi tidak diakui dalam laporan keuangan,
hanya nilai pajaknya yang dicatat sebagai beban. Akan muncul pajak tangguhan.
– Revaluasi untuk tujuan pajak dan akuntansi akan diakui dalam laporan keuangan
nilai aset dan perhitungan pajak juga mengikuti nilai yang direvaluasi. Kemungkinan
hanya di awal karena saat akuntansi direvaluasi belum tentu pajak memperkenankan
hanya untuk tujuan akuntansi
– Revaluasi untuk tujuan akuntansi akan diakui nilai revaluasinya di laporan keuangan
namun tidak digunakan dalam perhitungan fiskal, akan timbul pajak tangguhan.
Penyusutan
Cost
Cost Model
Model
Penyusutan
Penyusutan
Revaluation
Revaluation Model
Model
• Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan
(depreciable amount) dari suatu aset selama umur manfaatnya (useful
life).
• Nilai residu dan umur manfaat suatu aset harus di-
review minimum setiap akhir tahun buku
– Jika hasil review berbeda dengan estimasi
sebelumnya maka perbedaan tersebut harus
diperlakukan sebagai perubahan estimasi
akuntansi.
Penyusutan
Umur
Umur Manfaat
Manfaat
MEMENUHI GAGAL
*Tanpa recycling ke laba rugi. Pemilihan tidak dapat dibatalkan dan dapat dilakukan tiap instrument pada saat pengakuan
Kriteria SPPI
Kategori Pengukuran
Kategori Pengukuran
Ketentuan PSAK 55 sebagian besar masih dipertahankan
Biaya perolehan diamortisasi
FVTPL
114
Pendekatan Pengukuran Penurunan Nilai
Akumulasi
Penyusutan
Carrying dan
Nilai Aset Akumulasi
Amount Rugi
Penurunan
Nilai
• Jika jumlah terpulihkan merupakan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual
pelepasan, dasar yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dikurangi biaya
untuk menjual (seperti apakah nilai wajar ditentukan dengan mengacu pada pasar
aktif), maka entitas mengungkapkan informasi berikut:
– (i) tingkat hirarki nilai wajar (lihat PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar) yang digunakan
dalam pengukuran nilai wajar aset (unit penghasil kas) yang dikategorikan dalam
seluruhnya (tanpa melihat apakah “biaya pelepasan” dapat diobservasi);
– (ii) untuk pengukuran nilai wajar pada kategori level 2 dan level 3 dari hirarki nilai wajar,
deskripsi teknik penilaian digunakan untuk mengukur nilai wajar dikurangi biaya
pelepasan. Jika terdapat perubahan teknik penilaian, maka entitas mengungkapkan
perubahan tersebut dan alasannya; dan
– (iii) untuk pengukuran nilai wajar kategori level 2 dan level 3 dari hirarki nilai wajar, setiap
asumsi utama yang mendasari penentuan manjemen atas nilai wajar dikurangi biaya
pelepasan. Asumsi utama yang paling sensitif adalah jumlah terpulihkan aset (unit
penghasil kas). Entitas juga mengungkapkan tingkat diskonto yang digunakan dalam
pengukuran terkini dan pengukuran sebelumnya jika nilai wajar dikurangi biaya
pelepasan diukur dengan Teknik nilai kini.
PSAK 58 - Aset tidak lancar dimiliki untuk
dijual dan operasi dihentikan
• Kriteria :
• aset (atau kelompok lepasan) harus berada dalam keadaan yang dapat
dijual dengan segera
• penjualan tersebut dapat dikatakan sangat mungkin terjadi, manajemen
pada hirarki yang memadai harus mempunyai komitmen terhadap
rencana penjualan aset.
– Diukur pada nilai yang lebih rendah antara jumlah
tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk
menjual, dan penyusutan atas aset tersebut dihentikan
– Aset Yang Dimiliki Untuk Dijual disajikan sebagai aset
lancar dan terpisah dari pos lainnya.
117
PSAK 22 Kombinasi Bisnis
Kombinasi
Kombinasi bisnis
bisnis adalah
adalah suatu
suatu transaksi
transaksi atau
atau peristiwa
peristiwa lain
lain
dimana
dimana pihak
pihak pengakuisisi
pengakuisisi memperoleh
memperoleh “pengendalian”
“pengendalian” atas
atas
satu
satu atau
atau lebih
lebih bisnis.
bisnis.
“penggabungan
“penggabungan sesungguhnya
sesungguhnya (true(true merger)”
merger)” atau
atau
“penggabungan
“penggabungan setara
setara (merger
(merger ofof equals)”
equals)”
Pihak
Pihak pengakuisisi
pengakuisisi mengukur
mengukur aset aset teridentifikasi
teridentifikasi
yang
yang diperoleh
diperoleh dan
dan liabilitas
liabilitas yang
yang diambil-alih
diambil-alih
dengan
dengan nilai
nilai wajar
wajar pada
pada tanggal
tanggal akuisisi.
akuisisi.
• Pengukuran kepentingan nonpengendali baik pada nilai wajar atau pada
proporsi kepemilikan non pengendali atas aset neto teridentifikasi dari
pihak yang diakuisisi.
• Pengukuran nilai wajar aset teridentifikasi tertentu dan kepentingan non
pengendali
118
TERIMA KASIH