Anda di halaman 1dari 119

NILAI WAJAR

MENURUT PSAK 68
DAN PENERAPANNYA
DALAM PSAK
Agenda

Perkembangan Standar

Nilai wajar dalam Laporan


Keuangan

Nilai Wajar menurut PSAK 68

Penerapan Nilai Wajar

2
PERKEMBANGAN
STANDAR
Standar Akuntansi Indonesia

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan - PSAK


Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
signifikan - SAK-ETAP

Standar Akuntansi Entitas Mikro Kecil Menengah - SAK EMKM

Standar Akuntansi Syariah Standar Akuntansi Organisasi


• Mengatur transaksi Syariah Nirlaba PSAK 45
• Pelaporan organisasi Syariah • Mengatur pelaporan
• Diterapkan bersamaan dengan • Ekuitas = Net aset
PSAK / SAK ETAP / EMKM • Diterapkan bersamaan PSAK /
tergantung entitasnya. SAK ETAP / EMKM tergantung
entitasnya.

Standar
Standar Akuntansi
Akuntansi Pemerintahan
Pemerintahan (SAP),
(SAP), PP
PP 71
71 tahun
tahun 2010,
2010, digunakan
digunakan untuk
untuk entitas
entitas
Pemerintah
Pemerintah Pusat
Pusat dan
dan Daerah
Daerah dalam
dalam menyusun
menyusun laporan
laporan keuangan.
keuangan. Standar
Standar berbasis
berbasis
Akrual,
Akrual, dengan
dengan referensi
referensi utama
utama IPSAS
IPSAS // International
International Public
Public Sector
Sector Accounting
Accounting
Standards.
Standards.
4
Sejarah Standar Akuntansi

Efektif Efektif
1 Januari 2012 1 Januari 2015

Pra PAI Konvergensi Update


1973 IFRS sd 2010 PSAK sd 2014
8 Desember 2008
Komitmen mendukung
IFRS sebagai standar Efektif
akuntansi keuangan 1 Januari 2018
global

PAI Harmonisasi Update


1973 IAS 1994-2007 PSAK sd 2017

Adopsi IAS mulai Efektif


PSAK 1994 1 Januari 2020
71; 72; 73

5
Karakteristik IFRS

• IFRS menggunakan “Principles Base “ :


– Lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga harus
berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.
– Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah
presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.
– Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi.
• Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif
harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau menggunakan
jasa penilai
• Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik
kuantitaif maupun kualitatif
• IFRS secara dinamis akan berubah mengikuti perkembangan lingkungan
bisnis dan kebutuhan informasi para pengguna konsekuensinya PSAK akan
dinamis berubah mengikuti IFRS.

6
Pengaturan PSAK

Pengaturan komponen LK

• PSAK 13 Properti Investasi


• PSAK 14 Persediaan
PSAK terkait • PSAK 16 Aset Tetap
PSAK terkait
Pengaturan Transaksi • PSAK 19 Aset Tak Berwujud
Pelaporan
dan Konsep • PSAK 24 Imbalan Kerja
• PSAK 46 Pajak Penghasilan
• PSAK 1 Penyajian • PSAK 22 Penggabungan • PSAK 57 Kontijensi
Laporan Keuangan Usaha • PSAK 58 Aset tidak lancar dimiliki
• PSAK 2 Laporan Arus • PSAK 8 Peristiwa setelah untuk dijual
Kas Tanggal Neraca • PSAK 55, 60, 71 Instrumen
• PSAK 3 Laporan • PSAK 68 Nilai Wajar Keuangan
Interim • PSAK 66 Pengaturan • PSAK 69 Agrikultur
• PSAK 4 Laporan
Bersama • PSAK 15 Investasi Asosiasi dan
Keuangan Tersendiri • PSAK 38 Restrukturisasi
• PSAK 5 Segmen Ventura Bersama
Entitas Sepengendali • PSAK 72 Pendapatan dari Kontrak
• PSAK 65 Konsolidasi • PSAK 63 Hiperinflasi Pelanggan
• PSAK 67 • PSAK 61 Akuntansi Hibah • PSAK 53 Imbalan Berbasis Saham
Pengungkapan Pemerintah • PSAK 62 Kontrak Asuransi
Investasi • PSAK 70 Pengampunan • PSAK 64 Evaluasi dan Explorasi
Pajak Sumber Daya Mineral
• PSAK 73 Sewa
Perubahan PSAK

PSAK Baru
• PSAK yang terkait dengan pengaturan baru misal PSAK 69, PSAK 70
• PSAK yang merubah pengaturan lama namun berbeda sangat substansial misal
PSAK 72 Pendapatan dari Kontrak Pelanggan menggantikan PSAK 23 Pendapatan
Sewa dan PSAK 73 Sewa menggantikan PSAK 30 Sewa

PSAK Revisi
• Perubahan PSAK pada pengukuran, penyajian atau pengungkapan signifikan.
• PSAK 24 (Revisi 2015) gain loss aktuaria  OCI

PSAK Amandemen
• Perubahan pengaturan atau klarifikasi pengaturan
• PSAK 16 (Amandemen 2016), PSAK 46 (Amandemen (2016)

PSAK Penyesuaian
• Merupakan kumpulan amandemen dengan ruang lingkup sempit (narrow-scope)
yang hanya bersifat mengklarifikasi sehingga tidak terdapat usulan prisip baru
ataupun perubahan signifikan pada prinsip-prinsip yang telah ada.
• Dampak dari perubahan PSAK lain

8
PSAK effektif 2018 dan 2019

PSAK 69 Agrikultur – eff 1 Jan 2018

Amandemen PSAK 16 Aset Tetap – eff 1 Jan 2018

Amandemen PSAK 2: Laporan Arus Kas – eff 1 Jan 2018

Amandemen PSAK 46: Akuntansi Pajak Penghasilan – eff 1 Jan 2018

ISAK 32: Definisi dan Hierarki Standar Akuntansi Keuangan – eff 1 Jan 2017

ISAK 33 mengklarifikasi penggunaan tanggal transaksi untuk menentukan kurs yang


digunakan pada pengakuan awal aset, beban atau penghasilan terkait pada saat entitas
telah menerima atau membayar imbalan di muka dalam valuta asing. Eff 1 Jan 2019

Amendemen PSAK 53.: Imbalan berbasis Saham   untuk memperjelas perlakuan


akuntansi terkait klasifikasi dan pengukuran transaksi .

Amendemen PSAK 13: Properti Investasi tentang Pengalihan Properti Investasi Imbalan


di Muka – eff 1 Januari 2018

9
PSAK efektif 2020

Amandemen PSAK 62: Kontrak Asuransi – ef 1 Jan 2020

PSAK 71: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran Ef 1 Jan 2020

Amendemen PSAK 71: Instrumen Keuangan tentang Fitur Percepatan


Pelunasan dengan Kompensasi Negatif – ef 1 Jan 2020

PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan – ef 1 Jan 2020

PSAK 73: Sewa – ef 1 Jan 2020

Amendemen PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura


Bersama tentang Kepentingan Jangka Panjang pada Entitas Asosiasi dan
Ventura Bersama – ef 1 Jan 2020

10
PSAK 2018

DE  PSAK 74: Kontrak Asuransi

ISAK 35: Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorentasi


Nirlaba

Amandemen PSAK 24: Imbalan Kerja: Amandemen


Kurtailmen atau Penyelesaian Program

PPSAK 13: Pencabutan PSAK 45: Pelaporan Keuangan


Entitas Nirlaba

11
DE PSAK 2019

DE  Amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan


Definisi material
Mengurangi over disclosure

DE Amandemen PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan


Kebijakan, Perubahan Estimasi dan Kesalahan

• Definisi material

DE  Amandemen PSAK 22: Kombinasi Bisnis


Definisi bisnis

12
PSAK 69

• Aktivitas agrikultur (agricultural activity) adalah manajemen transformasi biologis dan


panen aset biologis oleh entitas untuk dijual atau untuk dikonversi menjadi produk
agrikultur atau menjadi aset biologis tambahan.
• Aset biologi (biological asset) adalah hewan atau tanaman hidup.
• Produk agrikultur (agricultural produce) adalah produk yang dipanen dari aset biologis
milik entitas.
• Aset biologis diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap akhir periode pelaporan
pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, kecuali untuk kasus yang dideskripsikan
dalam paragraf 30 dimana nilai wajar tidak dapat diukur secara andal.
• Tanaman produktif bukan merupakan aset biologi. Tanaman produktif yang menghasilan
produk agrikultur merupakan aset tetap yang pembebanannya melalui proses
amortisasi.  Revisi PSAK 16 (2018)
• Produk agrikultur yang menempel pada tanaman produktif (belum dipanen) merupakan
aset biologi.
• Produk agrikultur yang dipanen dari aset biologis atau tanaman produktif milik entitas
diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual
pada titik panen. Setelah panen  biaya perolehan persediaan.
PSAK 71 Instrumen Keuangan

• Menggantikan PSAK 55
• Direncanakan Efektif 1 Januari 2020
Klasifikasi dan pengukuran untuk instrumen keuangan.
• Klasifikasi amortized cost dan fair value
• Amortized cost jika memenuhi tes bisnis model (tujuan
entitas untuk memperoleh arus kas yang diperjanjikan dan
arus kas (dari pembayaran pokok dan bunga atas pokok)
• Perubahan klasifikasi boleh jika terjadi perubahan bisnis
model

Menggunakan expected losses dalam perhitungan penurunan


nilai aset keuangan

Memperbaiki model akuntansi hedging

14
PSAK 72 Pendapatan dari Kontrak Pelanggan

Pendahuluan
• tujuan dan ruang lingkup

Pengakuan
• Identifikasi kontrak, kombinasi kontrak, modifikasi kontrak,
identifikasi dan penyelesaian kewajiban

Pengukuran
• Menentukan, mengalokasikan harga transaksi, perubahan

Biaya Kontrak
• Biaya incremental, pemenuhan kontrak, amortisasi dan
penurunan nilai

Penyajian
Pengungkapan

15
PSAK 72 Pendapatan dari Kontrak Pelanggan

Lima Step Mengakuan Pendapatan

1. 2.
3. Menentukan
Mengidentifikasi Mengindentifikasi
harga transaksi;
kontrak dengan kewajiban
pelanggan ; pelaksanaan;

5. 4.
Mengakui pendapatan Mengalokasikan harga
ketika (pada saat) entitas transaksi terhadap
telah menyelesaikan kewajiban
kewajiban pelaksanaan. pelaksanaan;

16
PSAK 73 Sewa

• Efektif 1 Januari 2020 boleh diterapkan lebih awal bersamaan PSAK 72


• IFRS 16 Lease effective 2019

Sewa yang lebih dari satu tahun diakui sebagai aset hak guna
dan liabilitas sewa kecuali jangka waktu pendek dan aset
pendasar bernilai rendah

Aset / / Right of Use Aset / Aset Hak Guna = nilai kini dari
pembayaran sewa, disajikan sebagai line tersendiri dalam
posisi keuangan. Aset Hak Guna didepresiasi sepanjang masa
kontrak. Liabilitas sewa akan bertambah dengan bunga dan
berkurang dengan pembayaran.

Tambahan pengungkapan dalam posisi keuangan dan laporan


laba rugi komprehensif

17
Implikasi Standar Akuntansi - Perpajakan

• Standar akuntansi mengatur tentang pelaporan keuangan dan bukan untuk tujuan
pelaporan pajak.
• Ketentuan dalam UU Ketentuan Umum dan Tatacar Perpajakan
– Penjelasan pasal 28 (Pembukuan) ayat 7: “….pembukuan harus diselenggarakan
dengan cara atau sisgtem yang lazim dipakai di Indonesia, misalnya berdasarkan
Standar Akuntansi Keuangan, kecuali peraturan perundang-undangan perpajakan
menentukan lain.
– Implikasinya jika tidak ada pengaturan khusus dalam regulasi perpajakan, akan
mengikuti ketentuan dalan standar akuntansi keuangan.
• Pengaturan perubahan standar dalam perpajakan
– Peraturan perpajakan tidak mengenal konsep penyajian kembali laporan keuangan.
– Perubahan kebijakan akuntansi terkadang berdampak pada perubahan laba tahun
sebelumnya yang berimplikasi pajak lebih besar atau lebih kecil di masa lalu.
– Dalam pajak dikenal istilah pembetulan SPT yang biasanya terjadi karena kesalahan
tulis, hitung dan kekeliruan penerapan ketentuan peraturan.
– Peraturan perpajakan umumnya berlaku setelah ditetapkan  penerapan prospektif.
– Penerapan standar secara retroaktif belum ada pengaturan dalam perpajakan.

18
NILAI WAJAR
DALAM
LAPORAN KEUANGAN
NILAI WAJAR DALAM PSAK
Properti
Aset PSAK Investasi
Tetap 13
PSAK
16, 19

Instrumen
Keuangan PSAK
NILAI
50,71,60 WAJAR
PSAK
PSAK 68 15, 22
Kombinasi Bisnis
Investasi
PSAK
48, 58
PSAK PSAK Penurunan
69 14
Nilai
Aset Tidak Lancar
Agikultur Dimiliki untuk Dijual dan
Persediaan Operasi yang Dihentikan
20
Fair Value – Financial Statment

CM or RM
RM
CM or Nil

Cost
M RV

Cost Nil
FV N

CM
e or
m C

or
so of

PP&E

Co
Intangible

FV
st
r
we

st
Inv
Co

M
Inventory
Lo

Property
Assets
Etc Financial
Va l ue
r io Defined Biological va

M
Va us i r

FV
r io
FV pl
Benefit assets Fa
us

or
an lue
PUC p assets le Fair va to

C
lan ob ss

Am
s ts
& arb
itrary
ligatio
n less co
FV pl ru l e s sell
a
PUC p n assets l lue
Fair va to
lan ob ess
sts
arbitr l i ga
ary ru tion & less co
les sell

© IFRS Foundation | 30 Cannon Street | London EC4M 6XH | UK. www.ifrs.org 21


Nilai Wajar – PSAK lama

Nilai di mana suatu aset dapat


dipertukarkan atau suatu kewajiban
diselesaikan antara pihak yang
memahami dan berkeinginan untuk
melakukan transaksi wajar (arm’s
length transaction)
ENTRY
ENTRY
PRICE
PRICE
Bukan nilai yang akan diterima atau
dibayarkan entitas dalam suatu transaksi
yang dipaksakan, likuidasi yang dipaksakan,
atau penjualan akibat kesulitan keuangan.

22
Definisi Lama

Definisi Lama Kelemahan

Nilai di mana suatu aset dapat Tidak spesifik apakan entitas


menjual atau membeli aset
dipertukarkan atau suatu
Tidak jelas tentang diselesaikan,
kewajiban diselesaikan
karena tidak menunjukkan kreditor
antara pihak yang memahami
Tidak jelas tentang pengertian nilai
dan berkeinginan untuk wajar
melakukan transaksi wajar
Tidak menjelaskan kapan
(arm’s length transaction) ? transaksi terjadi

23
Hirarki Penentuan Nilai Wajar – PSAK LAMA

• Kuotasi harga di pasar aktif;


• Jika pasar tidak aktif, maka menggunakan teknik
penilaian yang meliputi:
– penggunaan transaksi-transaksi pasar wajar yang
terkini antara pihak-pihak yang mengerti, berkeinginan,
jika tersedia;
– referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain
yang secara substansial sama;
– analisis arus kas yang didiskonto (discounted cash
flow analysis); dan
– model penetapan harga opsi (option pricing model)

24
Penggunaan Nilai wajar
PSAK PENGGUNAAN NILAI MODEL PENURUNAN NILAI
WAJAR
PSAK 14 Nilai persediaan akhir – Lower cost or net Penilaian mana yang lebih
Persediaan pada pelaporan realizable value kecil harga perolehan atau
nilai realisasi bersih
PSAK 16 Aset tetap Pilihan kebijakan penilaian revaluation model Nilai yang yang dapat
PSAK 19 Aset tak setelah tanggal perolehan diperoleh kembali: nilai
Berwujud yang lebih tinggi pakai dan
Penurunan nilai nilai wajar dikurangi biaya
pelepasan
PSAK 13 Properti Pemilihan kebijakan Fair value
investasi pengukuran setelah
tanggal perolehan
PSAK 58 Aset lancar dimiliki untuk Lower cost or fair
dijual: mana yang lebih value less costs to
rendah harga perolehan sell
atau nilai wajar dikurangi
biaya penjualan

25
Penggunaan Nilai wajar
PSAK PENGGUNAAN NILAI MODEL PENURUNAN NILAI
WAJAR
PSAK 69 Pengukuran asset biologis Fair value less
tanggal perolehan dan costs to sell
pelaporan: Nilai wajar
dikurang biaya pelepasan
Pengukuran produk
agrikultur saat panen:
Nilai wajar dikurang biaya
pelepasan
PSAK 71 Fair value Fair value
Penggunaan bunga

26
Penilaian Wajar - Dampak terhadap Bisnis

• Pengungkapan informasi nilai wajar dan asumsi yang


mendasarinya
• Peran penilai menjadi penting
• Entitas menentukan:
– Aset atau liabilitas yang diukur dengan nilai wajar
– Untuk aset non keuangan, menentukan asumsi penilaian
– Pasar utama atau pasar paling menguntungkan
– Teknik penilaian yang tepat
– Input dalam teknik penilaian berdasarkan asumsi pelaku pasar
• Konvergensi US GAAP dengan IFRS karena
menggunakan konsep yang sama

27
NILAI WAJAR
PSAK 68
PSAK 68

Pendahuluan

Pengukuran

Pengungkapan

Lampiran A: Definisi Istilah

Lampiran B: Pedoman Penerapan

Lampiran C: Tanggal Efektif dan Transisi


Dihapuskan
setelah PSAK
Lampiran D: Amandemen terhadap PSAK penyesuaian

Contoh Ilustrasi

29
Konsep Nilai Wajar PSAK 68

Tujuan :

• mendefinisikan nilai wajar (fair value);


• menetapkan dalam suatu Pernyataan,
kerangka pengukuran nilai wajar; dan
• mensyaratkan pengungkapan
mengenai pengukuran nilai wajar.

30
Ruang Lingkup

• Pernyataan ini diterapkan ketika Pernyataan lain


mensyaratkan atau mengizinkan pengukuran atau
pengungkapan mengenai nilai wajar (dan pengukuran,
seperti nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual
(fair value less costs to sell), berdasarkan nilai wajar atau
pengungkapan mengenai pengukuran tersebut), kecuali
sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 06 dan 07.

31
Ruang Lingkup – Pengecualian (06&07)

• Pengukuran dan pengungkapan


– transaksi pembayaran berbasis saham dalam ruang lingkup PSAK 53:
Pembayaran Berbasis Saham;
– transaksi sewa dalam ruang lingkup PSAK 73: Sewa; dan
– pengukuran yang memiliki beberapa keserupaan dengan nilai wajar tetapi
bukan merupakan nilai wajar, seperti nilai realisasi neto (net realisable
value) dalam PSAK 14: Persediaan atau nilai pakai (value in use) dalam
PSAK 48: Penurunan Nilai Aset.
• Pengungkapan
– aset program yang diukur pada nilai wajar sesuai PSAK 24:
– investasi program manfaat purnakarya yang diukur pada nilai wajar sesuai
dengan PSAK 18
– aset yang jumlah terpulihkannya adalah nilai wajar setelah dikurangi biaya
pelepasan sesuai dengan PSAK 48

32
Definisi Nilai Wajar

• nilai wajar sebagai harga yang akan diterima untuk


menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar
untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi
teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.

• “...the price that would be received to sell an asset or


transfer a liability in an orderly transaction between
market participants at the measurement date.”
IFRS 13 para 9

EXIT
EXIT
PRICE
PRICE
33
Aset dan Liabilitas

• Pengukuran nilai wajar adalah untuk aset atau liabilitas


tertentu.
• Ketika mengukur nilai wajar, entitas memperhitungkan
karakteristik aset atau liabilitas jika pelaku pasar
memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan
harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran.
• Karakteristik tersebut misalnya :
– kondisi dan lokasi aset; dan
– pembatasan, jika ada, atas penjualan atau penggunaan
aset.
• Aset atau liabilitas diukur pada nilai wajar dapat terdiri dari
aset atau liabilitas yang berdiri sendiri atau sekelompok aset
atau liabilitas.

34
Transaksi
• Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa aset
atau liabilitas dipertukarkan dalam suatu transaksi
teratur antara pelaku pasar untuk menjual aset atau
mengalihkan liabilitas pada tanggal pengukuran
berdasarkan kondisi pasar saat ini.
• Nilai wajar mengasumsikan bahwa transaksi untuk
menjual aset atau mengalihkan liabilitas terjadi:
– di pasar utama (principal market) untuk aset atau liabilitas
tersebut; atau
– jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling
menguntungkan (most advantegous market) untuk aset atau
liabilitas tersebut.

35
Transaksi

• Transaksi teratur: transaksi yang mengasumsikan eksposure


ke pasar untuk periode sebelum tanggal pengukuran untuk
memungkinkan kegiatan perusahaan yang lazim dan umum
untuk transaksi yang melibatkan aset atau liabilitas; trasaksi
tersebut bukan merupaan transaksi yang dipaksakan (contoh
likudasi dipaksakan atau penjualan karena keterpaksaan)
• Pasar utama (principles market)  pasar dengan volume dan
tingkat aktivitas terbesar untuk aset atau liabilitas.
• Pasar yang paling menguntungkan (most advantantageous
market) “pasar yang memaksimalkan jumlah yang akan
diterima untuk menjual ast atau meminimalkan jumlah yang
akan dibayar untuk mengalihkan liabilitas setelah
memperhitungkan biaya transaksi dan biaya transport.

36
Pelaku Pasar

• Entitas mengukur nilai wajar suatu aset atau liabilitas


menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku
pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas
tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar
bertindak dalam kepentingan ekonomik terbaiknya.
• Entitas mengidentifikasi pelaku pasar secara umum,
mempertimbangkan faktor yang spesifik untuk:
– Aset dan liabilitas
– Pasar utama
– Pelaku pasar yang akan melakukan transasi

37
Pelaku Pasar

• Pelaku pasar  pembeli dan penjual di pasar utama (paling menguntungkan)


untuk aset atau liabilitas yang memiliki seluruh karakteristik sebagai berikut:
– Pembeli dan penjual independen satu sama lain, yaitu bukan pihak
berelasi sesuai PSAK 7 walaupun harga dalam transaski dengan pihak
berelasi dapat digunakan sebagai input yang digunakan dalam pengukuran
nilai wajar jika entitas memiliki bukti bahwa transaksi dilakukan
menggunakan persyaratan pasar.
– Pembeli dan penjualan memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai
aset atau liabilitas dan transaksi menggunakna suluruh informasi yang
dapat diperoleh melalui upaya uji tuntas yang lazim dan umum.
– Pembeli dan penjual dapat melakukan transaksi atas aset atau liabilitas.
– Pembeli dan penjual bersedia untuk melakukan transaksi atas aset atau
liabilitas yaitu mereka termotivasi namun tidak terpaksa atau dipaksa
melakukan hal tersebut.

38
Pedoman penerapan
• Saat mengukur nilai wajar menggunakan asumsi artinya pihak yang
berpartisipasi dalam pasar menentukan harga aset atau liablitas
berdasarkan kondisi pasar saat itu, termasuk asumsi tentang risiko.
• Karakteristik atas aset dan liablitas khusus yang dipertimbangkan
pihak berpartisipasi dalam pasar saat menentukan harga pada
tanggal pengukuran, termasuk
• Umur, kondisi dan lokasi aset
• Ristriksi atas penjualan atau penggunaan

39
Harga

• Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk


menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar
untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi
teratur di pasar utama (atau pasar yang paling
menguntungkan) pada tanggal pengukuran
berdasarkan kondisi pasar saat ini (yaitu harga
keluaran) terlepas apakah harga tersebut dapat
diobservasi secara langsung atau diestimasi
menggunakan teknik penilaian lain.

40
Penerapan Aset non Keuangan

Penggunaan Tertinggi dan Terbaik - (Highest and best Used)


• Pengukuran nilai wajar aset nonkeuangan memperhitungkan kemampuan
pelaku pasar untuk menghasilkan manfaat ekonomik dengan menggunakan
aset dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya (highest and best use)
atau dengan menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akan
menggunakan aset tersebut dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya.

Penggunaan tertinggi dan terbaik memperhitungkan:


• Penggunaan yang secara fisik dimungkinkan (physically possible)
memperhitungkan karakteristik fisik aset
• Penggunaan yang secara hukum diizinkan (legally permissible)
memperhitungkan adanya pembatasan hukum atas penggunaan
aset.
• Pengunaan yang layak secara keuangan (financially feasible)

41
Premis Penilaian Aset non Keuangan

Penggunaan tertinggi dan terbaik aset nonkeuangan dapat


memberikan nilai maksimum dengan melalui
• penggunaan kombinasi dengan aset atau liabilitas maka nilai
wajar adalah didasarkan asumsi aset tersebut digunakan
bersama aset atau liablitas lain:
– Kombinasi
– Aset pelengkap
– Relevan dari kelompok aset
• melalui penggunaan aset secara terpisah, nilai wajar adalah
harga diterima dalam transaksi menjual aset kepada pelaku pasar
yang akan menggunakan secara terpisah.

42
Liabilitas dan Instrumen Ekuitas Milik Entitas Sendiri

• Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa liabilitas keuangan atau, liabilitas


non keuangan atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri dialihkan kepada pelaku
pasar pada tanggal pengukuran.
• Pengalihan liabilitas atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri mengasumsikan:
– Liabilitas akan tetap terutang dan pelaku pasar yang menerima pengalihan (transferee)
disyaratkan untuk memenuhi kewajiban tersebut. Liabilitas tidak akan diselesaikan
dengan pihak lawan atau diakhiri pada tanggal pengukuran.
– Instrumen ekuitas milik entitas sendiri akan tetap beredar dan pelaku pasar yang
menerima pengalihan akan mengambil alih hak dan tanggung jawab yang terkait dengan
instrumen tersebut. Instrumen tersebut tidak akan dibatalkan atau diakhiri pada tanggal
pengukuran.
• Ketika harga kuotasian (quoted price) untuk pengalihan liabilitas atau instrumen
ekuitas milik entitas sendiri yang identik atau serupa tidak tersedia dan item yang
identik dimiliki oleh pihak lain sebagai aset, entitas mengukur nilai wajar liabilitas
atau instrumen ekuitas dari perspektif pelaku pasar yang memiliki item yang
identik sebagai aset pada tanggal pengukuran.

43
Liabilitas dan Instrumen Ekuitas Milik
Entitas Sendiri
Entitas mengukur liabilitas dan ekuitas dengan:
a. menggunakan harga kuotasian di pasar aktif (active market) untuk item
yang identik yang dimiliki oleh pihak lain sebagai aset, jika harga
tersebut tersedia.
b. jika harga tersebut tidak tersedia, menggunakan input lain yang dapat
diobservasi, seperti harga kuotasian di pasar yang tidak aktif untuk
item yang identik yang dimiliki oleh pihak lain sebagai aset.
c. jika harga yang dapat diobservasi dalam (a) dan (b) tidak tersedia,
maka menggunakan teknik penilaian lain, seperti:
i. pendekatan penghasilan (income approach) (contohnya teknik nilai kini yang
memperhitungkan nilai arus kas masa depan yang diharapkan akan diterima pelaku
pasar dari kepemilikannya atas liabilitas atau instrumen ekuitas sebagai aset;
ii. pendekatan pasar (market approach) (contohnya menggunakan harga kuotasian
untuk liabilitas atau instrumen ekuitas yang serupa yang dimiliki oleh pihak lain
sebagai aset;

44
Liabilitas dan Instrumen Ekuitas yang Tidak Dimiliki
Pihak Lain Sebagai Aset

• Ketika harga kuotasian untuk pengalihan liabilitas atau


instrumen ekuitas milik entitas sendiri yang identik atau
serupa tidak tersedia dan item yang identik tidak dimiliki
oleh pihak lain sebagai asset 
– entitas mengukur nilai wajar liabilitas atau instrumen
ekuitas menggunakan teknik penilaian dari
perspektif pelaku pasar yang memiliki liabilitas atau
telah menerbitkan klaim atas ekuitas.

45
Risiko Wanprestasi

• Nilai wajar liabilitas mencerminkan dampak risiko


wanprestasi (non-performance risk).
• Risiko wanprestasi mencakup, namun tidak terbatas
pada, risiko kredit entitas (sebagaimana didefinisikan
dalam PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan).
• Risiko wanprestasi diasumsikan sama sebelum dan
sesudah pengalihan liabilitas.

46
Pembatasan yang Mencegah Pengalihan Liabilitas
atau Instrumen Ekuitas Milik Entitas Sendiri

• Dampak pembatasan yang mencegah pengalihan


liabilitas atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri baik
secara implisit atau eksplisit tercakup dalam input lain
terhadap pengukuran nilai wajar.

47
Liabilitas Keuangan dengan Fitur dapat Ditarik
Kembali Sewaktu-waktu

• Nilai wajar liabilitas keuangan dengan fitur dapat ditarik


kembali sewaktu-waktu (demand feature) (contohnya
giro) adalah tidak kurang dari jumlah yang terutang pada
saat penarikan, didiskontokan dari tanggal pertama
jumlah tersebut dapat disyaratkan untuk dibayar.

48
Penerapan pada Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
dengan Posisi Saling Hapus dalam Risiko Pasar atau Risiko
Kredit Pihak Lawan

• Jika entitas mengelola kelompok aset keuangan dan


liabilitas keuangan tersebut berdasarkan eksposur
netonya terhadap risiko pasar atau risiko kredit, entitas
diizinkan untuk menerapkan pengecualian terhadap
Pernyataan ini untuk mengukur nilai wajar. (Par 48).
• Entitas mengukur nilai wajar kelompok aset keuangan
dan liabilitas keuangan secara konsisten dengan
bagaimana pelaku pasar menetapkan harga eksposure
risiko neto pada tanggal pengukuran.

49
Penerapan pada Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
dengan Posisi Saling Hapus dalam Risiko Pasar atau Risiko
Kredit Pihak Lawan

Entitas diizinkan untuk menggunakan pengecualian jika entitas melakukan


seluruh hal sebagai berikut:
a. Mengelola kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan berdasarkan
eksposur neto entitas terhadap risiko pasar tertentu atau terhadap risiko
kredit dari pihak lawan tertentu sesuai dengan risiko manajemen atau strategi
investasi entitas yang terdokumentasi;
b. Menyediakan informasi atas dasar tersebut, mengenai kelompok aset
keuangan dan liabilitas keuangan kepada anggota manajemen kunci entitas,
sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7:
c. Disyaratkan atau telah menentukan untuk mengukur aset keuangan dan
liabilitas keuangan tersebut pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan
pada setiap akhir periode pelaporan.
Pengecualian par 48 hanya berlaku untuk aset keuangan dan liabilitas keuagnan
dalam ruang lingkup PSAK 55.

50
Eksposure terhadap nilai pasar

a. Ketika menggunakan pengecualian par 48, entitas menerapkan bid


ask spread yang mempresentasikan nilai wajar dalam keadaan
tersebut pada exposure neto entitas terhadap risiko pasar.
b. Ketika menggunakan pengecualian par 48, entitas memastikan
bahwa risiko pasar dalam kelompok aset dan liabilitas keuangan
tersebut secara substansial sama
c. Durasi eksposure entitas terhadap risiko pasr secara substansial
sama

51
Eksposure terhadap risiko pihak lawan tertentu

a. Ketika menggunakan pengecualian par 48, entitas memperhitungkan


dampak eksposure neto terhadap kredit entitas dalam pengukuran
nilai wajar ketika pelaku pasar memperhitungkan perjanjian apapun
yang ada saat ini yang mengurangi eksposure risiko kredit jika gagal
bayar.
b. Pengukuran nilai wajar mencerminkan harapan pelaku pasar
mengenai kemungkinan bahwa perjanjian tersebut akan memiliki
kekuatan hukum jika terjadi gagal bayar.

52
Nilai wajar pada saat pengakuan awal

a. Harga transaksi adalah harga yang dibayar untuk mempeoleh aset


atau harga yagn diterima untuk mengambil alih liabilitas (harga
masuk / entry price).
b. Nilai wajar aset atau liabilitas adalah harga yang akan diterima untuk
menjual aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan
liabilitas (harga keluar).
c. Dalam banyak kasus harga transaksi akan sama dengan nilai wajar,
contohnya kasus tersebut terjadi pada tanggal transaksi terjadi
transaksi untuk membeli aset di pasar di mana aset tersebut akan
dijual.
d. Jika harga transaksi berbeda dengan nilai wajar, maka entitas
mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laba
rugi, kecuali dinyatakan lain dalam pernyataan tersebut.

53
Teknik Penilaian

• Entitas menggunakan teknik penilaian yang sesuai dalam keadaan dan


dimana data yang memadai tersedia untuk mengukur nilai wajar,
memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan
dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.
• Tujuan teknik penilaian untuk mengestimasi harga di mana transaksi teratur
untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas akan terjadi antara para
pelaku pasar pada tanggal transaksi
• Tiga teknik penilaian yang digunakan secara luas adalah pendekatan pasar,
pendekatan biaya (cost approach) dan pendekatan penghasilan.
• Teknik penilaian yang digunakan untuk mengukur nilai wajar diterapkan
secara konsisten.
• Penggunaan teknik tunggal atau beberapa teknik penilaian dimungkinkan.
• Pengukuran nilai wajar adalah titik dalam rentang tersebut yang paling
mewakili nilai wajar dalam keadaan tersebut.

54
Prinsip Umum Teknik Penilaian

• Teknik penilaian yang digunakan untuk mengukur nilai


wajar memaksimalkan penggunaan input yang dapat
diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan
input yang tidak dapat diobservasi.
• Entitas memilih input yang konsisten dengan karakteristik
aset atau liabilitas yang akan diperhitungkan pelaku pasar
dalam transaksi untuk aset atau liabilitas tersebut

55
Input Berdasarkan Harga Bid and Ask

• Jika aset atau liabilitas yang diukur pada nilai wajar memiliki harga bid
dan harga ask (contohnya input dari pasar dealer), harga dalam bid–
ask spread yang paling merepresentasikan nilai wajar dalam keadaan
tersebut digunakan untuk mengukur nilai wajar terlepas dari dimana
input tersebut dikategorikan dalam hirarki nilai wajar (yaitu Level 1, 2,
atau 3).
• Penggunaan bid ask spread untuk posisi aset dan liabilitas diizinkan
tetapi tidak disyaratkan.
• Pernyataan ini tidak menghalangi penggunaan harga nilai tengah
pasar (mid market pricing) atau konvensi penentuan harga lain yang
digunakan pelaku pasar sebagai panduan praktis untuk mengukur nlai
wajar dalam bid ask spread.

56
Hirarki Nilai Wajar 57

Apakah ada harga kuotasian


Yes dalam pasar aktif untuk aset
No
atau liabilitas yang identik
(Level 1)

Gunakan nilai wajar Apakah ada input selain


pengukuran dengan Level 1 harga kuotasioan yang
dapat diobservasi*
Harus digunakan tanpa
penyesuaian No
Yes

Gunakan input selain Gunakan input yang


Harga kuotasian yang bukan berdasarkan
* Maksimumkan input yang dapat
diobservasi, termasuk informasi pasar dapat diobservasi baik harga pasar yang
dan informasi publik lainnya secara langsung atau tidak dapat diobservasi.

Input yang tidak dapat diobservasi
diantaranya data entitas (anggaran, langsung, pengukuan ‡ Level 3
proyeksi), harus disesuaikan jika Level 2
pelaku pasar menggunakan asumsi
berbeda 57
57
Input Level 1
• Input Level 1 adalah harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau
liabilitas yang identik yang dapat diakses entitas pada tanggal pengukuran.
• Harga kuotasian di pasar aktif menyediakan bukti yang paling andal dari nilai wajar dan
digunakan tanpa penyesuaian.
• Penekanan pada Level 1 adalah untuk menentukan kedua hal sebagai berikut:
a. pasar utama untuk aset atau liabilitas atau, jika tidak terdapat pasar utama, pasar
yang paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas tersebut; dan
b. apakah entitas dapat melakukan transaksi untuk aset atau liabilitas tersebut pada
harga di pasar tersebut pada tanggal pengukuran.
• Entitas tidak membuat penyesuaian terhadap input Level 1 kecuali dalam beberapa
keadaan sebagai berikut:
a. tidak dapat diakses untuk setiap aset atau liabilitas tersebut secara individual
b. harga kuotasian di pasar aktif tidak merepresentasikan nilai wajar pada tanggal
pengukuran.
c. aset di pasar aktif dan harga tersebut perlu untuk disesuaikan untuk faktor yang
spesifik terhadap item atau aset tersebut

58
Input Level 2
• Input Level 2 adalah input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1 yang
dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau tidak langsung.
• Jika aset atau liabilitas memiliki persyaratan (kontraktual) yang spesifik, input Level 2
harus dapat diobservasi untuk keseluruhan jangka waktu yang substansial dari aset atau
liabilitas tersebut.
a. harga kuotasian untuk aset atau liabilitas yang serupa di pasar aktif.
b. harga kuotasian untuk aset atau liabilitas yang identik atau yang serupa di pasar
yang tidak aktif.
c. input selain dari harga kuotasian yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas,
sebagai contoh:
i. suku bunga dan kurva imbal hasil yang dapat diobservasi pada interval
kuotasi yang umum;
ii. volatilitas yang tersirat; dan
iii. credit spreads.
d. input yang diperkuat pasar (market-corroborated inputs).
• Penyesuaian terhadap input Level 2 akan beragam, tergantung pada faktor yang spesifik
atas aset atau liabilitas. Faktor tersebut termasuk hal sebagai berikut:
a. kondisi atau lokasi aset;
b. tingkat dimana input terkait dengan item yang sebanding dengan aset atau
liabilitas
c. volume atau level aktivitas di pasar dimana input dapat diamati.
59
Input Level 3
• Input Level 3 adalah input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau
liabilitas.
• Input yang tidak dapat diobservasi digunakan untuk mengukur nilai
wajar sejauh input yang dapat diobservasi yang relevan tidak tersedia,
• Asumsi mengenai risiko termasuk risiko yang inheren dalam teknik
penilaian tertentu yang digunakan untuk mengukur nilai wajar (seperti
model penentuan harga) dan risiko yang inheren dalam input untuk
teknik penilaian.
• Entitas dapat mengembangkan input yang tidak dapat diobservasi
menggunakan informasi terbaik yang tersedia

60
Pengungkapan

• Entitas mengungkapkan informasi yang membantu


pengguna laporan keuangannya untuk menilai kedua hal
sebagai berikut:
a. untuk aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar secara
berulang (recurring) atau tidak berulang (non-recurring) dalam
laporan posisi keuangan setelah pengakuan awal, teknik
penilaian dan input yang digunakan untuk mengembangkan
pengukuran tersebut.
b. untuk pengukuran nilai wajar yang berulang yang menggunakan
input yang tidak dapat diobservasi yang signifikan (Level 3),
dampak dari pengukuran terhadap laba rugi atau penghasilan
komprehensif lain untuk periode tersebut.

61
Pengungkapan

Untuk memenuhi tujuan pengungkapan, entitas empertimbangkan


seluruh hal sebagai berikut:
a. level detil yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan
pengungkapan;
b. berapa banyak penekanan yang ditetapkan pada setiap
persyaratan;
c. berapa banyak penggabungan atau pemisahan yang perlu
dilaksanakan; dan
d. apakah pengguna laporan keuangan membutuhkan informasi
tambahan untuk mengevaluasi informasi kuantitatif yang
diungkapkan.

62
Pengungkapan

Untuk memenuhi tujuan pengungkapan entitas mengungkapakan


informasi berikut:
a. Alasan pengkuruan nilai wajar berulang dan tidak berulang
b. Level hirarki nilai wajar
c. Jumlah perpindahan antar hirarki nilai wajar 1 dan 2, alasan dan
kebijakan akuntansinya.
d. Untuk level 2 dan 3, deskripsi teknik penilaian dan input dalam
pengukuran.
e. Level 3, rekonsiliasi saldo awal dan akhir, perubahan selama
periode, keuntungan kerugian yagn direalisasi dan belum direalisasi.
f. Jika penggunaan teringgi dan terbaik aset non keuangan berbeda
dari penggunaannya, fakta tersebut harus diungkapkan.

63
Pedoman Penerapan

a. Pendekatan pengukuran nilai wajar


b. Premis penilaian untuk aset non keuangan
c. Nilai wajar pada saat pengakuan awal
d. Teknik penlaian
i. Pendekatan pasar
ii. Pendekatan biaya
iii. Pendekatan penghasilan
iv. Teknik nilai kini
Komponen penilaian nilai kini (prinsip umum, risiko dan ketidakpastian, teknik
penyesuaian tingkat diskonto, teknik nilai kini yang diharapkan)
e. Penerapan teknik nilai kini pada liabilitas dan instrument ekuitas milik entitas sendiri
yang tidak dimiliki oleh pihak lain sebagai aset
f. Pengukuran nlai wajar ketika volume atau tingkat aktivitas aset atau liabilitas menurun
secara signifikan
i. identifikasi transaksi tidak teratur
ii. penggunaan harga kuotasian yang disediakan pihak ketiga)

64
Amandemen terhadap PSAK

a. Bagian ini hanya ada di PSAK 68 revisi 2013 namun untuk PSAK
penyesuan tahun 2015 sudah tidak ada, karena sudah disesuaikan.
b. PSAK yang disesuaikan antara lain:

1. PSAK 1 9. PSAK 19 17. PSAK 56


2. PSAK 3 10. PSAK 22 18. PSAK 60
3. PSAK 8 11. PSAK 24 19. PSAK 53
4. PSAK 10 12. PSAK 30 20. ISAK 8
5. PSAK 13 13. PSAK 48 21. ISAK 10
6. PSAK 14 14. PSAK 50 22. ISAK 11
7. PSAK 15 15. PSAK 53 23. ISAK 28
8. PSAK 16 16. PSAK 55 24. PSAK 57

65
Contoh Ilustrasi
a. Penggunaan tertinggi dan terbaik dan premis penilaian (1. kelompok aset; 2.tanah;
3. Proyek penelitian dan pengembangan)
b. Penggunaan beberapa teknik penilaian (4. mesin yang dimiliki dan digunakan; 5.
perangkat lunak)
c. Pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan (6. pasar utama level 1)
d. Harga transaksi dan nilai wajar pada saat pengakuan awal (7. swap suku bunga
pada saat pengakuan awal)
e. Aset yang dibatasi (8. pembatasn pada penjualan instrument ekuitas; 9.
pembatasan pada penggunaan aset)
f. Pengukuran liabilitas (10. structured notes; 11. liabilitas aktivitas purna operasi; 12.
kewajian utang: harga kuotasian; 13. kewajiban utang: teknik nilai kini)
g. Pengukuran nilai wajar ketika volume atau tingkat aktivitas aset atau liabilitas
menurun secara signifikan (14. estimasti tingkat imbal hasil ketika volume atau
tingkat aktivitas aset menurun secara signifikan)
h. Pengungkapan (15. Aset yagn diukur pada nilai wajar; 16. Rekonsilisasi pengukuran
nilai wajar level 3; 17. Teknik penilaian dan input; 18. Proses penilaian; 19. Informasi
sensitivitas terhadap perubahan dalam input tidak dapat diobservasi yang signifikan.

66
Pengukuran Aset Non Keuangan
• Entitas mengakuisisi aset dan mengambil alih liabilitas dalam suatu
kombinasi bisnis:
a. Aset A,
b. Aset B dan
c. Aset C.
• Aset C : perangkat lunak penagihan (billing) yang takterpisahkan dari
bisnis yang dikembangkan oleh entitas yang diakuisisi untuk
penggunaannya sendiri, bersama dengan asetA dan B (yaitu aset yang
terkait).
Diketahui:
• Nilai wajar setiap dapat aset diukur secara terpisah
• setiap aset akan memberikan nilai maksimum kepada pelaku pasar
utamanya melalui penggunaannya dalam kombinasi dengan aset lain atau
dengan aset dan liabilitas lain
• Tidak terdapat bukti yang menunjukkan bahwa penggunaan saat ini aset
tersebut bukanlah penggunaan tertinggi dan terbaiknya.

67
Pengukuran Aset Non Keuangan

Kelompok Aset Pembeli Finansial


• Entitas menentukan bahwa pembeli finansial tidak memiliki aset yang
terkait atau aset pengganti yang akan meningkatkan nilai kelompok dimana
aset tersebut akan digunakan.
• Karena pembeli finansial tidak memiliki aset pengganti, maka Aset C (yaitu
perangkat lunak penagihan) akan digunakan selama umur ekonomiknya
• Nilai wajar Aset:
a. Aset A: Rp 300
b. Aset B: Rp 200
c. Aset C: Rp 100

68
Pengukuran Aset Non Keuangan
Kelompok Aset Pembeli Strategis
• Entitas menentukan bahwa pembeli strategis memiliki aset terkait yang akan
meningkatkan nilai kelompok dimana aset tersebut akan digunakan (yaitu sinergi
pelaku pasar).
• Aset tersebut mencakup aset pengganti untuk Aset C (perangkat lunak penagihan),
yang hanya akan digunakan untuk periode transaksi terbatas dan tidak dapat dijual
secara tersendiri pada akhir periode tersebut.
• Karena pembeli strategik memiliki aset pengganti, maka Aset C tidak akan
digunakan selama umur ekonomiknya.
• Nilai wajar Aset:
a. Aset A: Rp 360
b. Aset B: Rp 260
c. Aset C: Rp 30
• Nilai wajar indikasian aset sebagai suatu kelompok dalam kelompok aset pembeli
strategis adalah Rp650.
• Nilai wajar Aset A, B dan C akan ditentukan berdasarkan penggunaan aset tersebut
sebagai suatu kelompok dalam kelompok pembeli strategis (Rp360 Rp260 dan Rp30)
• Walaupun penggunaan aset dalam kelompok pembeli strategis tidak memaksimalkan
nilai wajar dari setiap aset secara tersendiri, penggunaan aset tersebut akan
memaksimalkan nilai wajar aset sebagai suatu kelompok (Rp650).

69
PENERAPAN
NILAI WAJAR
DALAM PSAK
PSAK 14
Persediaan – PSAK 14

• Biaya perolehan terkait selisih valuta asing yang terkait pembelian


persediaan dapat diakui sebagai biaya perolehan persediaan.
• Nilai persediaan tidak termasuk pembayaran yang ditagihkan kepada
pihak ketiga contoh pajak.
• Biaya perolehan persediaan secara tangguh diatur dan dapat
menimbulkan beban bunga.
• Metode LIFO tidak diperkenankan lagi
• Persediaan disajikan di neraca sebesar nilai terendah antara harga
perolehan dan nilai realisasi bersih  kerugian yang timbul atau
recovery kerugian diklastifikasikan dalam pendapatan lain-lain.
• Nilai realisasi bersih = harga jual dikurangi denan biaya penjualan
PSAK 13
Properti Investasi – PSAK 13

• Properti (tanah atau bangunan—atau bagian dari bangunan—atau


keduanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee melalui sewa
pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai,
atau kedua-duanya.
• Pengakuan
– Entitas dapat memilih model nilai wajar atau model biaya sebagai
kebijakan akuntansi dan menerapkan kebijakan tersebut pada seluruh
properti investasinya.
– Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar atas properti
investasi diakui dalam laporan laba rugi
– Nilai wajar harus mencerminkan kondisi pasar pada tanggal neraca.
– Jika menggunakan model biaya  PSAK 16
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Fair
Fair Value
Value Model
Model

• Nilai wajar properti investasi harus mencerminkan


kondisi pasar pada tanggal neraca
• Properti investasi tidak disusutkan.
• Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar
atas properti investasi harus diakui dalam laporan laba
rugi pada periode terjadinya.
Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Fair value model (PSAK 13) Revaluation model (PSAK 16)

•• Menggunakan
Menggunakan nilai
nilai wajar
wajar •• Menggunakan
Menggunakan nilai
nilai wajar
wajar

•• Perubahan
Perubahan nilai
nilai wajar
wajar diakui
diakui •• Perubahan
Perubahan nilai
nilai wajar
wajar diakui
diakui dalam
dalam
dalam
dalam laporan
laporan laba
laba rugi
rugi pada
pada ekuitas
ekuitas atau
atau laporan
laporan laba
laba rugi
rugi jika
jika
periode
periode terjadinya.
terjadinya. rugi
rugi (loss)  impairment
(loss)  impairment

•• Tidak
Tidak ada
ada penyusutan.
penyusutan. •• Penyusutan.
Penyusutan.

•• Mencerminkan
Mencerminkan kondisi
kondisi pasar
pasar pada
pada •• Tidak
Tidak spesifik,
spesifik, hanya
hanya
tanggal
tanggal neraca.
neraca. mengharuskan
mengharuskan secara
secara reguler
reguler
(terjadi
(terjadi perbedaan
perbedaan signifikan
signifikan ))
Ilustrasi - Investasi Properti

• PT, Melati membeli tanah dan bangunan pada 1 Januari 2012 senilai
4.500juta. Berdasarkan informasi, harga beli tanah saja 2.000 dan bangunan
saja 3.000. Perusahaan menggunakan metode fair value untuk penilaian
properti investasi tersebut. Nilai wajar tanah dan bangunan dapat dilihat
dalam tabel berikut:
31/12/2012 31/12/2013
Tanah 2.000 2.100
Bangunan 3.000 2.800

• Properti Investasi 4.500


Kas 4.500
• Properti Investasi 500
Keuntungan peningkatan nilai 500
• Kerugian penurunan nilai 100
Properti investasi 100
Nilai–Wajar
Nilai wajar PSAK - Investasi
13 Properti

• Nilai wajar properti investasi mencerminkan, antara lain,


penghasilan rental dari sewa yang sedang berjalan dan
asumsi-asumsi yang layak dan rasional yang
mencerminkan keyakinan pihak-pihak yang berkeinginan
bertransaksi dan memiliki pengetahuan memadai
mengenai asumsi tentang penghasilan rental dari sewa di
masa depan dengan mengingat kondisi sekarang.
• Nilai wajar juga mencerminkan arus kas keluar (termasuk
pembayaran rental dan arus keluar Iainnya) yang dapat
diperkirakan sehubungan dengan properti tersebut.

78
Nilai–Wajar
Nilai wajar PSAK - Investasi
13 Properti

• Pedoman nilai wajar terbaik mengacu pada harga kini


dalam pasar aktif untuk properti serupa dalam lokasi dan
kondisi yang sarna dan berdasarkan pada sewa dan
kontrak lain yang serupa.
• Entitas harus memperhatikan adanya perbedaan dalam
sifat, lokasi,atau kondisi properti, atau ketentuan yang
disepakati dalam sewa dan kontrak lain yang berhubungan
dengan properti.

79
Nilai–Wajar
Nilai wajar PSAK - Investasi
13 Properti

• Tidak tersedianya harga kini dalam pasar aktif yang sejenis, suatu
entitas harus mempertimbangkan informasi dari berbagai sumber:
– Harga kini dalam pasar aktif untuk properti yang memiliki sifat, kondisi
dan lokasi berbeda (atau berdasarkan pada sewa ataukontrak.lain yang
berbeda), disesuaikan untuk mencerrninkan perbedaan tersebut;
– harga terakhir properti serupa dalam pasar yang kurang aktif, dengan
penyesuaian untuk mencerminkan adanya perubahan dalam kondisi
ekonomi sejak tanggal transaksi terjadi pada hargatersebut,dan
– proyeksi arus kas diskontoan berdasarkan estimasi arus kas di masa
depan yang dapat diandalkan,didukung dengan syarat/klausul yang
terdapat dalam sewa dan kontrak lain yang ada dan (jika mungkin)
dengan bukti ekstemal seperti pasar kini rental untuk properti serupa
dalam lokasi dan kondisi yang sama, dan penggunaan tarif diskonto yang
mencerrninkan penilaian pasar kini dari ketidakpastian dalam jumlah atau
waktu arus kas.
80
Peran Penilai – PSAK 13

• Pernyataan ini mensyaratkan seluruh entitas untuk menentukan nilai


wajar properti investasi, baik untuk tujuan pengukuran (jika entitas
menggunakan model nilai wajar) atau pengungkapan (jika
menggunakan model biaya).
• Entitas dianjurkan, tetapi tidak diharuskan, untuk menentukan nilai
wajar properti investasi berdasarkan atas penilaian oleh penilai
independen yang diakui dan memiliki kualifikasi profesional yang
relevan serta memiliki pengalaman mutakhir di lokasi dan kategori
properti investasi yang dinilai.
Peran Penilai – PSAK 13

• Pernyataan ini mensyaratkan seluruh entitas untuk menentukan nilai


wajar properti investasi, baik untuk tujuan pengukuran (jika entitas
menggunakan model nilai wajar) atau pengungkapan (jika
menggunakan model biaya).
• Entitas dianjurkan, tetapi tidak diharuskan, untuk menentukan nilai
wajar properti investasi berdasarkan atas penilaian oleh penilai
independen yang diakui dan memiliki kualifikasi profesional yang
relevan serta memiliki pengalaman mutakhir di lokasi dan kategori
properti investasi yang dinilai.
• Pengungkapan
– sejauhmana penentuan nilai wajar properti investasi (yang diukur atau
diungkapkan dalam laporan keuangan) didasarkan atas penilaian oleh
penilai independen yang diakui dan memiliki kualifikasi profesional yang
relevan serta memiliki pengalaman mutakhir di lokasi dan kategori properti
investasi yang dinilai. Apabila tidak ada penilaian seperti itu, hal tersebut
diungkapkan;
PSAK 16
Pengertian Aset Tetap
• Definisi  Aset tetap adalah aset berwujud yang: (par 6)
1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan
barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau
untuk tujuan administratif; dan
2. Diharapkan digunakan selama lebih dari satu periode.

 Ciri
► “Used in operations” and not
for resale.
► Long-term in nature and
 Tidak berlaku untuk
usually depreciated.
► Possess physical substance. Hak penambangan
Reservasi tambang
Tanaman produktif (bearer plants) termasuk ruang lingkup aset tetap
PSAK 16 – Amandemen 2015

Tanaman produktif (bearer plants)


adalah tanaman hidup yang:

• digunakan dalam produksi atau penyediaan


produk agrikultur;
• diharapkan untuk menghasilkan produk untuk
jangka waktu lebih dari satu periode; dan
• memiliki kemungkinan yang sangat jarang
untuk dijual sebagai produk agrikultur, kecuali
untuk penjualan sisa yang insidental
(incidental scrap).
Pengakuan Aset Tetap

Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai


aset jika dan hanya jika : (par 7)
a) Besar kemungkinan manfaat ekonomis
di masa depan berkenaan dengan aset
tersebut akan mengalir ke entitas; dan
b) Biaya perolehan aset dapat diukur
secara andal.
 Kriteria pengakuan berlaku pada saat
pengakuan awal dan untuk biaya setelah
perolehan awal.
Pertukaran Aset

Biaya perolehan aset tetap dari suatu pertukaran diukur


sebesar nilai wajar
kecuali:

– Tidak memiliki substansi komersial, Substansi


Substansi
Komersial
Komersial
atau
– Nilai wajar aset yang diterima dan
Nilai
Nilai wajar
wajar
diserahkan tidak dapat diukur Aset
Aset dipertukarkan
dipertukarkan
secara andal

 Biaya perolehannya diukur dengan jumlah tercatat dari


aset yang diserahkan.
Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Entitas harus memilih antara:


Cost
Cost Model
Model Sebagai kebijakan
akuntansinya, dan
Menerapkan kebijakan
tersebut terhadap seluruh
aset tetap dalam kelompok
Revaluation
Revaluation Model
Model yang sama.
Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Cost Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat


Cost Model
Model
sebesar :
– Biaya perolehan
– dikurangi
Akumulasi penyusutan dan
Akumulasi rugi penurunan nilai aset

Revaluation Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat


Revaluation Model
Model
sebesar :
– Jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada
tanggal revaluasi,
– dikurangi
Akumulasi penyusutan dan
Akumulasi rugi penurunan nilai aset
yang terjadi setelah tanggal revaluasi.
Frekuensi Penilaian

• Frekuensi revaluasi tergantung perubahan


nilai wajar dari suatu asset tetap.
• Jika nilai wajar dari asset yang direvaluasi berbeda secara
material dari jumlah tercatatnya, maka revaluasi lanjutan
perlu dilakukan.
• Beberapa asset tetap mengalami perubahan nilai wajar
secara signifikan dan fluktuatif, sehingga perlu direvaluasi
secara tahunan.
• Revaluasi tahunan tidak perlu, apabila perubahan nilai
wajar tidak signifikan, asset dapat direvaluasi setiap tiga
atau lima tahun sekali.
Revaluation Model

Revaluation
Revaluation Model
Model Revaluasi harus dilakukan secara
reguler Untuk memastikan jumlah
tercatat tidak berbeda secara material
dengan nilai wajar pada tanggal
neraca.

Akumulasi penyusutan pada


tanggal revaluasi diperlakukan
dengan metode: proporsional,
atau eliminasi.
Akumulasi Penyusutan – Revalution Model

Revaluation
Revaluation Model
Model Akumulasi
Akumulasi penyusutan
penyusutan pada
pada
tanggal
tanggal revaluasi
revaluasi diperlakukan
diperlakukan
dengan
dengan metode:
metode:
•• proporsional
proporsional
Nilai
Nilai akumulasi
akumulasi depresiasi
depresiasi dan
dan
harga
harga perolehan
perolehan dinaikkan
dinaikkan secara
secara
proporsional
proporsional sehingga
sehingga nilai
nilai bersih
bersih
aset
aset sama
sama dengan
dengan nilai
nilai revaluasi.
revaluasi.
•• eliminasi.
eliminasi.
Nilai
Nilai akumulasi
akumulasi depresiai
depresiai ditutup
ditutup
mengurangi
mengurangi nilai
nilai aset.
aset. Kemudian
Kemudian
aset
aset dinaikkan
dinaikkan menjadi
menjadi nilai
nilai
revaluasi
revaluasi
Pengukuran setelah Pengakuan Awal

• Jika suatu aset tetap direvaluasi, maka Revaluation


Revaluation Model
Model
– seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama harus Entire
Entire
direvaluasi class
class
• Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi,
kenaikan tersebut langsung dikreditkan ke ekuitas pada
bagian surplus revaluasi.
– Diakui sebagai keuntungan pembalikan penurunan To
To Equity
Equity
nilai jika sebelumnya ada penurunan akibat revaluasi directly
directly
terdahulu / impairment.
• Jika jumlah tercatat aset menurun akibat revaluasi, Negative
Negative
penurunan tersebut diakui dalam laporan laba rugi. to
to P/L
P/L
– Didebit ke surplus revaluasi (ekuitas) – sejumlah
saldo kredit surplus revaluasi (jika ada) sebelum
diakui dalam laba rugi tahun berjalan.
Revaluation Model
Revaluation
Revaluation Model
Model
• Surplus revaluasi di ekuitas dapat dipindahkan langsung ke
sado laba pada saat aset tersebut dihentikan penggunaannya.
• Namun, pemindahan ke saldo laba dapat dilakukan seiring
dengan penggunaan aset oleh Entitas  (partially realized) 
saat penyusutan
– Dipindahkan sebesar perbedaan penyusutan dengan
revaluasian dan penyusutan dengan biaya perolehan (atau
nilai surplus revaluasi dibagi sisa manfaat ekonomis)
Dr
Dr Surplus
SurplusRevaluasi
Revaluasi
Cr
Cr Saldo
SaldoLaba
Laba
• Pemindahan surplus revaluasi tidak dilakukan melalui
Laporan Laba Rugi.
Revaluation Model
Contoh
Contoh

Revaluation
Revaluation Model
Model 1.1.2010
Dr
Dr Aset
Asettetap
tetap 100,000
100,000
• PT. Kenanga membeli Cr Kas 100,000
Cr Kas 100,000
mesin dengan harga
100.000 pada 1 Jan 2010 31.12.2010
dan menggunakan Dr
Dr Beban
BebanPenyusutan
Penyusutan 20,000
20,000
metode revaluasi Cr
Cr Akumulasi
AkumulasiPenyusutan
Penyusutan 20,000
20,000
• Mesin tersebut disusutkan
Dr
Dr Akumulasi
AkumulasiPenyusutan
Penyusutan 20,000
20,000
dengan metode garis lurus
5thn. Cr
Cr Aset
Asettetap
tetap 4,000
4,000
• Pada 31 Desember 2010 Cr
Cr Surplus
SurplusRevaluasi
Revaluasi 16,000
16,000
direvaluasi sebesar 31.12.2011
96.000 Dr
Dr Beban
BebanPenyusutan
Penyusutan(96K/4)
(96K/4) 24,000
24,000
• Buat jurnal untuk tahun Cr
Cr Akumulasi
AkumulasiPenyusutan
Penyusutan 24,000
24,000
2010 dan 2011. Dr
Dr Surplus
SurplusRevaluasi
Revaluasi 4,000
4,000
Cr
Cr Saldo
SaldoLaba
Laba 4,000
4,000
Revaluasi Pajak – Bultek 11

• Obyek pajak  selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap, hanya selisih
lebih bukan Revaluasi dalam konsep penilaian kembali yang dapat
beroptensi untung atau rugi.
• Revaluasi pajak  jika menggunakan SAK ETAP dapat dicatat menurut
akuntansi karena SAK ETAP menyatakan Revaluasi aset tetap
diperkenankan sepanjang sesuai dengan ketentuan pemerintah (dalam
kasus ini adalah ketentuan pajak).
• Revaluasi pajak menurut PSAK, entitas dapat memilih:
– Revaluasi untuk tujuan pajak  hasil Revaluasi tidak diakui dalam laporan keuangan,
hanya nilai pajaknya yang dicatat sebagai beban. Akan muncul pajak tangguhan.
– Revaluasi untuk tujuan pajak dan akuntansi  akan diakui dalam laporan keuangan
nilai aset dan perhitungan pajak juga mengikuti nilai yang direvaluasi. Kemungkinan
hanya di awal karena saat akuntansi direvaluasi belum tentu pajak memperkenankan 
hanya untuk tujuan akuntansi
– Revaluasi untuk tujuan akuntansi  akan diakui nilai revaluasinya di laporan keuangan
namun tidak digunakan dalam perhitungan fiskal, akan timbul pajak tangguhan.
Penyusutan

Cost
Cost Model
Model
Penyusutan
Penyusutan
Revaluation
Revaluation Model
Model
• Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan
(depreciable amount) dari suatu aset selama umur manfaatnya (useful
life).
• Nilai residu dan umur manfaat suatu aset harus di-
review minimum setiap akhir tahun buku
– Jika hasil review berbeda dengan estimasi
sebelumnya maka perbedaan tersebut harus
diperlakukan sebagai perubahan estimasi
akuntansi.
Penyusutan

• Metode penyusutan yang digunakan:


Metode
Metode Penyusutan
Penyusutan
– Harus mencerminkan ekspektasi pola
konsumsi manfaat ekonomis masa depan
atas aset oleh entitas.
– Harus di-review minimum setiap akhir
tahun buku, dan
– Perubahan metode diperlakukan sebagai
perubahan estimasi.
– Metode penyusutan yang didasarkan
pada pendapatan yang dihasilkan oleh
aktivitas yang meliputi penggunaan suatu
aset adalah tidak tepat - 2015
Penyusutan

Umur
Umur Manfaat
Manfaat

Seluruh faktor berikut diperhitungkan dalam menentukan


umur manfaat suatu asset:
a) Perkiraan daya pakai;
b) Perkiraan tingkat keausan fisik;
c) Keusangan teknis atau keusangan komersial.
Dimana pengurangan yang diperkirakan terjadi di masa yang akan
datang atas harga jual suatu produk yang diproduksi menggunakan
suatu aset merupakan suatu indikasinya. (2015)
d) Pembatasan hukum atau yang serupa.
Peran Penilai - PSAK 16

• Nilai wajar tanah dan bangunan biasanya ditentukan


melalui penilaian yang dilakukan oleh penilai yang
memiliki kualifikasi profesional berdasarkan bukti pasar.
Nilai wajar pabrik dan peralatan biasanya menggunakan
nilai pasar yang ditentukan oleh penilai.
• Pengungkapan
– Jika aset tetap disajikan pada jumlah revaluasian, hal berikut
diungkapkan:
(a) ….
(b) apakah penilai independen dilibatkan;
PSAK 69
PSAK 69

• Aktivitas agrikultur (agricultural activity) adalah manajemen transformasi biologis dan


panen aset biologis oleh entitas untuk dijual atau untuk dikonversi menjadi produk
agrikultur atau menjadi aset biologis tambahan.
• Aset biologis (biological asset) adalah hewan atau tanaman hidup.
• Produk agrikultur (agricultural produce) adalah produk yang dipanen dari aset biologis
milik entitas.
• Aset biologis diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap akhir periode
pelaporan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, kecuali untuk kasus yang
dideskripsikan dalam paragraf 30 dimana nilai wajar tidak dapat diukur secara andal.
• Tanaman produktif bukan merupakan aset biologi. Tanaman produktif yang
menghasilan produk agrikultur merupakan aset tetap yang pembebanannya melalui
proses amortisasi.
• Produk agrikultur yang menempel pada tanaman produktif (belum dipanen)
merupakan aset biologi.
• Produk agrikultur yang dipanen dari aset biologis milik entitas diukur
pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pada titik panen.
Setelah panen  biaya perolehan persediaan.
Pengukuran

Aset biologis diukur pada saat pengakuan awal dan pada


setiap akhir periode pelaporan pada nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual, kecuali untuk kasus yang
dideskripsikan dalam paragraf 30 dimana nilai wajar tidak
dapat diukur secara andal. nilai wajar atau biaya
perolehan aset biologis dapat diukur secara andal.

Produk agrikultur yang dipanen dari aset biologis milik


entitas diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual pada titik panen. Pengukuran seperti ini
merupakan biaya pada tanggal tersebut ketika
menerapkan PSAK 14: Persediaan atau Pernyataan lain
yang berlaku.
Nilai Wajar
• Pengukuran nilai wajar aset biologis atau produk agrikultur dapat didukung dengan
mengelompokkan aset biologis atau produk agrikultur sesuai dengan atribut yang
signifi kan; sebagai contoh, berdasarkan usia atau kualitas. Entitas memilih atribut
yang sesuai dengan atribut yang digunakan di pasar sebagai dasar penentuan harga.
• Entitas seringkali menyepakati kontrak untuk menjual aset biologis atau produk
agrikulturnya pada suatu tanggal di masa depan. Harga kontrak tidak selalu relevan
dalam mengukur nilai wajar, karena nilai wajar mencerminkan kondisi pasar saat ini
dimana pelaku pasar pembeli dan penjual akan melakukan transaksi. Sebagai
akibatnya, nilai wajar aset biologis atau produk agrikultur tersebut tidak disesuaikan
dikarenakan adanya kontrak tersebut. Dalam beberapa kasus, kontrak penjualan aset
biologis atau produk agrikultur dapat berupa kontrak yang memberatkan (onerous
contract), sebagaimana didefi nisikan dalam PSAK 57: Provisi, Liabilitas Kontinjensi,
dan Aset Kontinjensi. PSAK 57 berlaku untuk kontrak yang memberatkan.
• Entitas tidak memperhitungkan arus kas untuk pembiayaan aset, perpajakan, atau
penumbuhan kembali aset biologis setelah panen (sebagai contoh, biaya penanaman
kembali hutan kayu setelah panen).
Nilai Wajar
• Biaya perolehan terkadang dapat mendekati perkiraan nilai wajar, terutama
ketika:
– (a) sedikit transformasi biologis telah terjadi sejak timbulnya biaya awal (sebagai
contoh, untuk bibit yang ditanam segera sebelum akhir periode pelaporan atau
ternak yang baru yang didapatkan); atau
– (b) dampak transformasi biologis pada harga tidak diharapkan menjadi material
(sebagai contoh, untuk pertumbuhan awal dalam suatu siklus produksi perkebunan
pinus yang berusia 30 tahun). ED
• Aset biologis seringkali secara fi sik melekat pada tanah (sebagai contoh,
pepohonan dalam hutan). Mungkin tidak terdapat pasar terpisah untuk aset
biologis yang melekat pada tanah tersebut, namun mungkin saja terdapat
pasar aktif untuk aset gabungan, yaitu, aset biologis, tanah yang belum
dikembangkan, dan pengembangan tanah, sebagai suatu kesatuan. Entitas
dapat menggunakan informasi mengenai aset gabungan untuk mengukur
nilai wajar aset biologis. Sebagai contoh, nilai wajar tanah yang belum
dikembangkan dan pengembangan tanah dapat dikurangkan dari nilai wajar
aset gabungan untuk mendapatkan nilai wajar aset biologis.
PSAK 71
Instrumen Keuangan – Klasifikasi

Instrumen utang (termasuk kontrak hybrid) Derivatives Ekuitas

Tes SPPI / Arus Kas – pokok dan bunga

MEMENUHI GAGAL

Tes Model Bisnis (BM) – arus kas kontraktual Diperdagangkan


BM 1: BM 2: Tidak Ya Tidak
arus kas arus kas memenuhi
kontraktual Kontraktual dan BM 1 dan
menjual instrumen BM 2
keuangan

Memilih opsi nilai wajar Opsi FVOCI dipilih


Tidak Tidak Ya Tidak Ya

Biaya perolehan FVOCI FVOCI*


FVTPL
Diamortisasi (with recycling) (tanpa recycling)

*Tanpa recycling ke laba rugi. Pemilihan tidak dapat dibatalkan dan dapat dilakukan tiap instrument pada saat pengakuan
Kriteria SPPI

Model Bisnis Karakteristik Pengukuran


Memiliki untuk • Tujuan: memperoleh arus kas Biaya perolehan
memperoleh arus kas kontraktul diamortisasi
kontraktual • Penjualan bersifat insential
• Penjuala sangat jarang (volume dan
frekuensi)
Memiliki untuk • Tujuan: memperoleh arus kas FVOCI*
memperoleh arus kas kontraktual dan menjual sifatnya tidak
kontraktual dan untuk terpisahkan.
dijual • Umumnya lebih banyak penjualan
(frekuensi dan volume) dibandingkan
memperoleh arus kas kontraktual

Lainnya • Tujuan: tidak untuk memperoleh arus FVTPL**


kas kontraktual atau dijual

• *Tidak menerapkan opsi pengukuran dengan nilai wajar


• **Kriteria SPPI tidak relevan – aset dengan model bisnis ini diukur pada FVTPL
Klasifikasi: Aset Keuangan

Kategori Pengukuran

 Kategori pengukuran serupa dengan PSAK 55


PSAK 71 PSAK 55
• FVTPL • FVTPL
• Biaya perolehan diamortisasi • Loan and Receivable
• FVOCI • HTM
• FVOCI
 Perubahan signifikan dalam mengklasifikasikan aset keuangan

Reklasifikasi aset keuangan tunduk pada ketentuan yang sangat rigit


dan diperkirakan tidak sering terjadi

• FVTPL = Fair value to profit and loss


• FVOCI = Fair value to other comprehensive Income
• HTM = Held to Maturiy
Klasifikasi: Liabilitas Keuangan

Kategori Pengukuran
 Ketentuan PSAK 55 sebagian besar masih dipertahankan
 Biaya perolehan diamortisasi
 FVTPL

 Penyajian dalam OCI atas keuntungan atau kerugian liabilitas


keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada FTPL yang timbul
dari perubahan risiko kredit, kecuali jika hal tersebut
menciptakan atau meningkatkan inkonsistensi pengakuan dan
pengukuran (accounting mismatch)

Reklasifikasi liabilitas keuangan – tidak diperkenankan

OCI = Other Comprehensive income / Penghasilan Komprehensive lain


Pengukuran Awal
Instrumen Keuangan

FVTPL Tidak diukur pada nilai wajar melalui


laba rugi*

Nilai wajar Nilai wajar ditambah


Biaya Transaksi terkait langsung dengan
perolehan

(biaya transaksi expense) (biaya transaksi dikapitalisasi)

*Pengecualian: piutang dagang tanpa komponen pendanaan


signifikan diakui sebesar harga transaksi
Pengukuran Instrumen Keuangan

Kategori Laba Rugi OCI PSAK 55


Biaya perolehan Seluruh keuntungan dan kerugian -
diamortisasi
Instrumen utang Bunga, krugian penurunan nilai, Keuntungan/
pada FVOCI keuntungan/kerugian selisih kurs, kerugian lainnya
keuntungan/kerugian saat pelepasan
Instrumen Dividen (kecuali) jelas merupakan Keuntungan/
ekuitas* pada pemulihan atas sebagian biaya kerugian
FVOCI perolehan (investasi) perubahan nilai
wajar
FVTPL Seluruh keuntungan dan kerugian -

* Pengukuran dengan metode biaya perolehan tidak diperkenankan


PSAK 48, 58,22
PSAK 48 - Penurunan Nilai

• Penurunan Nilai Aset, yang membahas:


1. Bagaimana entitas melakukan review atas nilai tercatat aset,
2. Bagaimana menentukan recoverable amount suatu aset, dan
3. Kapan mengakui atau membalik rugi penurunan nilai.
• Penurunan nilai terjadi jika nilai tercatat aset lebih tinggi
dibandingkan nilai terpulihkan (recoverable amount)
– Recoverable amount adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya
penjualan dengan nilai kini penggunaan aset.
• Penurunan nilai diakui di laporan laba rugi
• Penurunan boleh dapat dibalikkan sebesar yang telah terjadi
• Revew penurunan nilai dilakukan setiap pelaporan

114
Pendekatan Pengukuran Penurunan Nilai

Akumulasi
Penyusutan
Carrying dan
Nilai Aset Akumulasi
Amount Rugi
Penurunan
Nilai

Nilai Wajar Recovered


Recovered
Recoverabl dikurangi Biaya through
through sale
sale
e Amount  Penjualan
Nilai
tertinggi Recovered
Recovered
through
through use
use
Nilai Pakai
Nilai wajar

• Jika jumlah terpulihkan merupakan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual
pelepasan, dasar yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dikurangi biaya
untuk menjual (seperti apakah nilai wajar ditentukan dengan mengacu pada pasar
aktif), maka entitas mengungkapkan informasi berikut:
– (i) tingkat hirarki nilai wajar (lihat PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar) yang digunakan
dalam pengukuran nilai wajar aset (unit penghasil kas) yang dikategorikan dalam
seluruhnya (tanpa melihat apakah “biaya pelepasan” dapat diobservasi);
– (ii) untuk pengukuran nilai wajar pada kategori level 2 dan level 3 dari hirarki nilai wajar,
deskripsi teknik penilaian digunakan untuk mengukur nilai wajar dikurangi biaya
pelepasan. Jika terdapat perubahan teknik penilaian, maka entitas mengungkapkan
perubahan tersebut dan alasannya; dan
– (iii) untuk pengukuran nilai wajar kategori level 2 dan level 3 dari hirarki nilai wajar, setiap
asumsi utama yang mendasari penentuan manjemen atas nilai wajar dikurangi biaya
pelepasan. Asumsi utama yang paling sensitif adalah jumlah terpulihkan aset (unit
penghasil kas). Entitas juga mengungkapkan tingkat diskonto yang digunakan dalam
pengukuran terkini dan pengukuran sebelumnya jika nilai wajar dikurangi biaya
pelepasan diukur dengan Teknik nilai kini.
PSAK 58 - Aset tidak lancar dimiliki untuk
dijual dan operasi dihentikan

• Kriteria :
• aset (atau kelompok lepasan) harus berada dalam keadaan yang dapat
dijual dengan segera
• penjualan tersebut dapat dikatakan sangat mungkin terjadi, manajemen
pada hirarki yang memadai harus mempunyai komitmen terhadap
rencana penjualan aset.
– Diukur pada nilai yang lebih rendah antara jumlah
tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk
menjual, dan penyusutan atas aset tersebut dihentikan
– Aset Yang Dimiliki Untuk Dijual disajikan sebagai aset
lancar dan terpisah dari pos lainnya.

117
PSAK 22 Kombinasi Bisnis

Kombinasi
Kombinasi bisnis
bisnis adalah
adalah suatu
suatu transaksi
transaksi atau
atau peristiwa
peristiwa lain
lain
dimana
dimana pihak
pihak pengakuisisi
pengakuisisi memperoleh
memperoleh “pengendalian”
“pengendalian” atas
atas
satu
satu atau
atau lebih
lebih bisnis.
bisnis.
“penggabungan
“penggabungan sesungguhnya
sesungguhnya (true(true merger)”
merger)” atau
atau
“penggabungan
“penggabungan setara
setara (merger
(merger ofof equals)”
equals)”

Pihak
Pihak pengakuisisi
pengakuisisi mengukur
mengukur aset aset teridentifikasi
teridentifikasi
yang
yang diperoleh
diperoleh dan
dan liabilitas
liabilitas yang
yang diambil-alih
diambil-alih
dengan
dengan nilai
nilai wajar
wajar pada
pada tanggal
tanggal akuisisi.
akuisisi.
• Pengukuran kepentingan nonpengendali baik pada nilai wajar atau pada
proporsi kepemilikan non pengendali atas aset neto teridentifikasi dari
pihak yang diakuisisi.
• Pengukuran nilai wajar aset teridentifikasi tertentu dan kepentingan non
pengendali
118
TERIMA KASIH

Dwi Martani - 081318227080


martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/ 119

Anda mungkin juga menyukai