Pelaksanaan Vaksinasi Dan Rantai Dingin Vaksin COVID-19 16 Nov 2020-Dikonversi
Pelaksanaan Vaksinasi Dan Rantai Dingin Vaksin COVID-19 16 Nov 2020-Dikonversi
Subdit Imunisasi
Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan
Ditjen P2P – Kementerian Kesehatan
Disampaikan pada Pelatihan Imunisasi COVID-19 bagi
Pokok Bahasan
04 KETENTUAN RUANG
06 MANAJEMEN LIMBAH
Tujuan Pembelajaran
Seluruh pihak terkait harus memastikan jadwal pengiriman vaksin dan logistik imunisasi dalam rangka
menjamin ketersediaan vaksin dan logistik imunisasi pada beberapa tingkat administrasi. Prinsip pelaksanaan
tidak menganggu distribusi vaksin untuk pelayanan imunisasi rutin.
Pada tingkat layanan puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, petugas disarankan untuk
memantau ketersediaan stok vaksin, logistik dan APD, meninjau kapasitas rantai dingin, memastikan
manajemen penyimpanan vaksin dan logistik imunisasi sesuai dengan SOP serta memodifikasi perencanaan,
penerimaan dan jadwal distribusi vaksin saat diperlukan untuk menghindari beban berlebih pada rantai
dingin.
Proses distribusi vaksin sampai ke tingkat pelayanan dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan
serta Standar Operasional Prosedur (SOP) manajemen rantai dingin yang berlaku sehingga kualitas vaksin
tetap terjaga tinggi agar mampu memberikan kekebalan yang optimal kepada sasaran.
SOP Distribusi Vaksin dan Logistik
1) Distribusi vaksin dan logistik imunisasi dilakukan dengan cara diantar oleh petugas
kabupaten/kota atau dapat diambil oleh petugas puskesmas;
2) Distribusi vaksin wajib menggunakan cold box atau vaccine carrier disertai dengan cool
pack untuk vaksin. Logistik imunisasi lainnya dapat menggunakan sarana pembawa kering
lainnya;
3) Distribusi vaksin dan logistik imunisasi disertai dengan dokumen pengiriman berupa Surat
Bukti Barang Keluar (SBBK) dan Vaccine Arrival Report (VAR);
4) Pada setiap cold box atau vaccine carrier disertai dengan indikator pemantau suhu;
5) Lakukan tindakan disinfeksi pada permukaan cold box atau vaccine carrier dengan
menggunakan cairan disinfektan yang sesuai standar;
SOP Distribusi Vaksin dan Logistik
7) Menggunakan masker bedah/masker medis dan apabila diperlukan memakai sarung tangan pada saat
penataan vaksin di lemari es;
8) Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer sebelum dan sesudah
menangani vaksin dan logistik imunisasi;
9) Pemantauan dan perekaman suhu lemari es dilakukan 2 (kali) dalam satu hari, diupayakan menggunakan
temperature logger yang tercatat secara real time.
10) Penyimpanan vaksin termasuk pelarut serta logistik imunisasi lainnya (Auto Disable Syringe/ADS dan Safety
Box) mengacu pada Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku;
11) Beberapa ketentuan yang harus selalu diperhatikan dalam pemakaian vaksin secara berurutan adalah
status VVM, masa kadaluarsa vaksin, waktu pendistribusian/penerimaan serta ketentuan pemakaian sisa
vaksin;
12) Distribusi vaksin pada fasililtas pelayanan kesehatan swasta dapat dilakukan dengan cara diantar oleh
petugas puskesmas atau diambil oleh petugas fasilitas pelayanan kesehatan swasta atas dasar permintaan
resmi dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan;
13) Pencatatan dan pelaporan penerimaan dan pengunaan vaksin dilakukan menggunakan sistem monitoring
elektronik yang ditentukan dan/atau menggunakan format pelaporan manual yang telah ditetapkan .
Manajemen Vaksin dan Logistik
*Untuk vaksin COVID-19 dengan platform lainnya mekanisme penyimpanan akan ditentukan kemudian.
Contoh Penyimpanan Vaksin
IPV
DT
COVID
COVID
COVID
COV
Td ID IPV
Jangan
menyimpan
vaksin di
pintu
Pengelolaan Vaksin pada saat Pelayanan
Pengelolaan vaksin pada saat pelayanan harus memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
1) Petugas kesehatan/ petugas pemberi imunisasi (vaksinator) bertanggung jawab
membawa vaccine carrier ke tempat pelayanan
2) Saat pelayanan, vaccine carrier jangan terpapar matahari langsung. Pastikan
vaccine carrier dalam keadaan bersih sebelum digunakan. Vaksin yang sudah
dipakai ditempatkan pada busa penutup vaccine carrier, sedangkan vaksin yang
belum dipakai tetap disimpan di dalam vaccine carrier.
Pengelolaan Vaksin pada saat Pelayanan
3) Vaksin yang akan dipakai harus dalam kondisi baik: label masih ada, tidak
terendam air, disimpan dalam suhu 2-8⁰C, belum kadaluarsa dan VVM
dalam kondisi A atau B
*Untuk vaksin COVID-19 yang saat ini ada, belum dipastikan memiliki VVM
Pengelolaan Vaksin pada saat Pelayanan
4) Vaksin yang belum terbuka diberi tanda dan dibawa kembali ke ruang
penyimpanan untuk disimpan di dalam lemari es pada suhu 2 - 8oC.
Vaksin tersebut didahulukan penggunaannya pada pelayanan berikutnya.
5) Penting untuk mencantumkan tanggal dan waktu pertama kali vaksin dibuka.
6) Saat sesi pelayanan sudah selesai setiap harinya, petugas bertanggung jawab
mengembalikan sisa vaksin yang belum dibuka dan vaccine carrier ke ruang
penyimpanan di puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan SOP,
sedangkan safety box yang telah terisi disimpan di ruangan/tempat khusus yang
diperuntukkan untuk menyimpan sementara limbah medis
sebelum dikelola/dimusnahkan, jauh dari jangkauan pengunjung terutama anak-
anak.
Tempat Pelayanan Imunisasi COVID-19
1 Menggunakan ruang/tempat yang cukup luas dengan sirkulasi udara yang baik
3 Tersedia fasilitas mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir/ hand sanitizer
4 Atur meja pelayanan antar petugas agar menjaga jarak aman minimal 1-2 meter
6 Sediakan jalan masuk dan keluar terpisah bagi orang tua/ pengantar
Catatan :
Pengaturan ruang/tempat
pelayanan imunisasi dapat
disesuaikan dengan
situasi di fasilitas
pelayanan kesehatan
masing-masing dengan
menerapkan prinsip PPI
dan menjaga jarak aman
1 – 2 meter.
ALUR PELAYANAN IMUNISASI COVID-19
Sasaran vaksinasi
COVID-19
datang P Care
1
Pelayanan di puskesmas tidak mengganggu jadwal pelayanan imunisasi rutin.
Tentukan jadwal hari/jam pelayanan khusus imunisasi COVID-19 di puskesmas
Jam layanan tidak perlu lama dan dibatasi jumlah sasaran yang dilayani dalam 1 sesi
2
pelayanan (1 sesi pelayanan maksimal 10-15 sasaran)
Pengambilan vaksin dengan cara memasukkan jarum ke dalam vial vaksin dan memastikan
ujung jarum selalu berada di bawah permukaan larutan vaksin sehingga tidak ada udara
yang masuk ke dalam spuit
Tarik torak perlahan-lahan agar larutan vaksin masuk ke dalam spuit dan keluarkan udara
yang tersisa dengan cara mengetuk alat suntik dan mendorong torak sampai pada skala
0.5 ml, kemudian cabut jarum dari vial.
Bersihkan kulit tempat pemberian suntikan dengan alkohol swab dan tunggu
hingga
kering
Langkah dan Prosedur Penyuntikan Vaksin COVID-19
Untuk mengantisipasi terjadinya kasus KIPI yang serius maka sasaran dan pengantar diminta untuk
tetap tinggal di pos pelayanan imunisasi selama 30 menit sesudah imunisasi dan petugas harus
tetap berada di pos minimal 30 menit setelah sasaran terakhir diimunisasi.
Petugas kesehatan menerapkan protokol kesehatan selama pelayanan berlangsung dengan
mengacu pada juknis pelayanan imunisasi pada masa pandemi COVID-19
Pengelolaan rantai dingin pada saat pelayanan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP)
yang berlaku
INGAT!!
1. PEMBERIAN vaksin dosis pertama dengan dosis kedua harus memakai jenis VAKSIN
YANG SAMA
2. PASTIKAN tidak salah dalam mengambil vaksin
3. MASUKKAN alat suntik yang sudah dipakai dalam safety box
4. JANGAN menyentuh dan menutup kembali jarum setelah penyuntikan
Beberapa hal yang diperhatikan sebelum pelayanan
imunisasi
Pastikan petugas kesehatan dalam kondisi sehat (tidak demam, batuk, pilek, dan lain-lain)
Vaksin yang akan digunakan untuk pelayanan dapat dibawa dengan menggunakan vaccine carrier
yang diisi coolpack
Bersihkan vaccine carier sebelum dan sesudah pelayanan imunisasi (sebelum vaccine carrier
disimpan kembali) dengan cairan desinfektan
Membawa vaksin, ADS, Safety Box, perlengkapan anafilaktik, dan logistik imunisasi
lainnya
seperlunya, dengan memperhatikan jumlah sasaran yang telah dilakukan pendataan sebelumnya
Menggunakan masker bedah/masker medis dan apabila tersedia juga memakai sarung tangan pada saat
penataan vaksin dalam vaccine carrier
Pembagian Tugas & Peran
Petugas Kesehatan
1. Melakukan kerja sama dengan tokoh agama/ tokoh masyarakat
Kelompok kerja terdiri dari 5 bidang dengan peran dan tanggung jawab sebagai
berikut:
1) Bidang Perencanaan
2) Bidang Logistik
3) Bidang Pelaksanaan
4) Bidang Komunikasi
5) Bidang Monitoring Evaluasi
Peran dan Tanggung Jawab Pokja
Bidang Perencanaan
Melakukan analisis situasi;
Menyusun rencana kerja kegiatan
pelaksanaan vaksinasi COVID-19
Menyusun rencana anggaran dan
memastikan ketersediaannya sesuai
kebutuhan;
Melakukan asistensi dan koordinasi dengan Bidang Perencanaan Pokja Pelaksanaan Pemberian Vaksinasi
COVID-19 tingkat administrasi di bawahnya.
Bidang Logistik
Menghitung dan menyusun usulan
permintaan kebutuhan vaksin
COVID-19 dan logistik lainnya;
Menyusun rencana distribusi serta
memantau proses distribusi vaksin
Peran dan Tanggung Jawab Pokja
Bidang Pelaksanaan
Melakukan verifikasi pendataan terhadap sasaran prioritas;
Melaksanakan pelatihan vaksinasi COVID-19 dan penggunaan sistem informasi manajemen terpadu untuk
tenaga pelaksana vaksinasi;
Melaksanakan sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan vaksinasi COVID-19 beserta sistem informasi manajemen
terpadu kepada seluruh lintas program dan lintas sektor terkait; dan
Melakukan asistensi dan koordinasi dengan Bidang Pelaksanaan Pokja Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 tingkat
administrasi di bawahnya.
Bidang Komunikasi
Menyusun dan mengkaji materi KIE pelaksanaan vaksinasi COVID-19, termasuk materi/konten
untuk disebarluaskan melalui media massa dan media sosial;
Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan pihak media massa dan medsos dlm rangka sosialisasi/publikasi
Melakukan liputan dan pendokumentasian kegiatan
Melakukan upaya komunikasi risiko untuk mengatasi penolakan/penyebarluasan pesan-pesan negatif;
Melakukan asistensi dan koordinasi dengan Bid. Komunikasi Pokja Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 tingkat
administrasi di bawahnya.
Peran dan Tanggung Jawab Pokja
Bidang Monev
Semua ADS yang sudah digunakan harus dimasukan ke dalam safety box
Jangan membuang sampah lainnya ke dalam safety box
Setelah safety box terisi ¾ penuh, safety box harus diberi label, nama
tempat pelayanan dan tanggal pelayanan, dan ditempatkan pada tempat
yang aman dengan kondisi tertutup dan jauh dari jangkauan anak-anak
dan masyarakat
Limbah lain (vial vaksin, kapas, masker medis, sarung tangan) dibuang ke
dalam kantong plastik khusus limbah medis/ kantong plastik biasa yang
diberi tanda limbah medis
Pengelolaan Limbah Medis Infeksius Tajam
Botol atau ampul yang telah kosong dikumpulkan ke dalam tempat sampah (kantong
plastik) berwarna kuning selanjutnya diinsenerasi (dibakar dalam incinerator) atau
menggunakan metode non insinerasi (al. autoclaving, microwave) dan dihancurkan
Apabila sumber daya dan sarana tersedia maka pengolahan limbah ini dapat
diserahkan pada pihak ketiga dengan perjanjian kerjasama (MoU) sesuai dengan
kebijakan dan ketentuan yang berlaku di wilayah kabupaten/kota masing-masing.
Penugasa
n
1. Peserta melakukansimulasi penataan vaksin di dalam
vaccine refrigerator yang ada pada gambar di bawah ini:
Penyimpanan Vaksin
OPV DT Td
IPV MR HB0
Penyimpanan Vaksin
IPV DPT BCG COVID
MR OPV DT Td
HB0
Penugasa
n
2. Bagaimana prosedur manajemen limbah pada
pelaksanaan imunisasi COVID-19 di tempat Bapak/Ibu nanti?
3. Peserta melakukan simulasi penyiapan ruangan dan
peralatan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan imunisasi COVID-
19.
a. Ruangan mana yang akan dipakai?
b. Peralatan apa saja yang dibutuhkan?
Penugasa
n
4. Peserta melakukan simulasi pelaksanaan imunisasi COVID-19,
dibuat dalam bentuk video (Tugas dilakukan secara kelompok per
kab/kota).
SELAMAT BEKERJA