Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 3

Bencana Tanah
Longsor
Rini Febriani 1904022
Ayu Setiara 1904028
Yusuf Huda Muttaqin 1904083
Shohiba Ardani 1904119
Jessica Astiani Fauzan 1904199
Hasnany Nuroctaviyani H 1904260
Audry Melodia 1904274
1. A. Ancaman Bencana B. Kerentanan
⪢ Terdapat beberapa ancaman Tanah Longsor ⪢ Kerentanan (vulnerability) adalah rangkaian
yakni : kondisi yang menentukan apakah bahaya (baik
bahaya alam maupun bahaya buatan) yang terjadi
akan dapat menimbulkan bencana (disaster) atau
1) Hujan
tidak.
2) Lereng terjal
3) Tanah yang kurang padat dan tebal Terdapat berbagai kerentanan bencana Tanah Longsor
4) Batuan yang kurang kuat sebagai berikut :
5) Jenis tata lahan 1) Kerentanan sosial ; kepadatan penduduk, kepekaan
6) Getaran sosial

7) Susut muka air danau atau bendungan 2) Kerentanan ekonomi ; PRDB per sektor,

8) Adanya beban tambahan penggunaan lahan (budidaya)

9) Pengikisan atau erosi 3) Kerentanan fisik ; kerentanan bangunan, kerentanan


prasarana
10) Adanya material timbunan pd tebing
4) Kerentanan ekologi ; penggunaan lahan (kawasan
11) Bekas longsor lama
lindung)
12) Adanya bidang diskontiunitas
13) Penggundulan hutan
14) Daerah pembuangan sampah

2
C. Kapasitas Tanah Longsor
⪢ Kapasitas masyarakat (coping capacity) merupakan kemampuan masyarakat,
baik individu maupun kelompok dalam melakukan tindakan pengurangan tingkat
ancaman dan tingkat kerugian akibat bencana ( Pedoman Umum Pengkajian
Risiko Bencana BNPB, 2012). Penentuan kapasitas masyarakat bisa dilakukan
dengan berbagai metode, salah satunya adalah dengan metode Hyogo
Framework for Actions (HFA). HFA yang disepakati oleh lebih dari 160 negara di
dunia terdiri dari 5 Prioritas program pengurangan risiko bencana.

Prioritas program pengurangan risiko bencana HFA sebagai berikut :


1) Memastikan bahwa pengurangan risiko bencana menjadi sebuah prioritas nasional
dan lokaldengan dasar kelembagaan yang kuat untuk pelaksanaannya.
2) Tersedianya Kajian Risiko Bencana Daerah berdasarkan data bahaya dan
kerentanan untuk meliputi risiko untuk sektor-sektor utama daerah.
3) Terwujudnya penggunaan pengetahuan, inovasi dan pendidikan untuk
membangunketahanan dan budaya aman dari bencana di semua tingkat.
4) Mengurangi faktor-faktor risiko dasar.
5) Memperkuat kesiapsiagaan terhadap bencana demi respon yang efektif di semua
tingkat.

3
2. Mitigasi Bencana Tanah Longsor
Mitigasi longsor perlu dilakukan untuk meminimalisir kerusakan dan kerugian akibat dari
bencana longsor. Oleh karena itu, early warning system sangat penting untuk
dilakukan, diantaranya dengan prediksi iklim sebagai salah satu faktor penentuan
bencana longsor (Puturuhu, 2015).
Upaya mitigasi yang dapat dilakukan terhadap bencana longsor dapat dilakukan diantaranya
(PSBA, 2001):
1. Mitigasi bencana longsor lahan secara fisik dapat berupa tindakan pembuatan teras
sesuai kontur, teras bangku, penanaman pohon, pembuatan saluran, pemotongan
tebing, dan pembuatan kawat pengikat batuan yang lapuk.
2. Mitigasi bencana longsor lahan secara sosial dapat dilakukan dengan pemindahan
penduduk secara permanen dan pemindahan penduduk sementara (evakuasi saat
terjadi bencana longsor).
3. Mitigasi bencana longsor lahan secara vegetasi dapat dilakukan dengan
memperhatikan keadaan vegetasi meliputi pemilihan jenis vegetasi yang sesuai hingga
pengaturan jenis tanaman.
Sekian dan Terima Kasih
“ Ayo menanam pohon dan
Lestarikan alam”

Anda mungkin juga menyukai