Anda di halaman 1dari 17

Kelompok 1

1.
2.
Ais
y
Penyakit atau cedera
Am ah Nu
4.
5.
3.
Ant
Bal
q
elia
s A
rha
oniu Widya fah
S
li
akibat kecelakaan kerja
Def is Zuh rand
6.
7.
a
Dw della o F
Edi
icky
Bag
r
pada perawat
8. l
Fer Liquir us S
9. yK
F u
10. itri W sman
Ha l ulan a
11.
Ind li
i da r K
12. r i
Me a Saba
li P
iatu ndi
nK
Apa itu K3?

Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah salah


satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, dan
bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau
bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya
dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja
Apa Itu Kecelakaaan?

Kecelakaan adalah kejadian tidak terduga yang disebabkan


oleh tindakan tidak aman dan kondisi tidak aman (Heinrich,
1930). Dan perawat adalah tenaga kesehatan yang paling besar
jumlahnya dan paling lama kontak dengan pasien, sehingga
sangat berisiko dengan pekerjaannya, namun banyak perawat
tidak menyadari terhadap risiko yang mengancam dirinya,
melupakan keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
sedangkan penyakit Akibat Kerja adalah penyakit yang
disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja. Dan RS merupakan
tempat yang paling sensitive untuk terjadi kecelkaan kerja pada tenga
medis
Sehingga kecelakaan kerja adalah salah satu kejadian yang jelas tidak
dikehendaki dan seringkali tidak terduga yang dapat menimbulkan kerugian
baik waktu, harta benda atau properti maupun korban jiwa yang terjadi di
dalam suatu proses kerja industri atau yang berkaitan dengan keselamatan dan
kesehatan kerja. Menurut Suma’mur (2009), penyebab kecelakaan kerja secara
umum adalah karena adanya kondisi yang tidak aman dan tindakan tidak aman
dari pekerja.
Cedera
Cedera akibat kerja merupakan dampak fisik seperti patah, retak, luka dan sebagainya yang
diakibatkan oleh kecelakaan (Dressner, 2017). Jenis cedera akibat kecelakaan kerja dan
klasifikasi dampak yang ditimbulkan menurut The Centers for Disease Control and
Prevention (CDC), terbagi menjadi:
1. cedera ringan 
2. cedera fatal
3. cedera dirawat
4. cedera akibat kerja non fatal
5. kehilangan hari kerja (Loss Time day)
6. tidak mampu bekerja atau cedera dengan kerja terbatas,
7. cedera yang menyebabkan kehilangan waktu kerja (Loss Time Injury),
Faktor Penyebab
Kecelakaan Kerja

1.Tidak memakai APD


2.Tidak mengikuti prosedur kerja
3.Tidak mengikuti peraturan
keselamatan kerja
4.Bekerja tidak hati-hati

dimana dari setiap 300


tindakan tidak aman, akan terjadi
1 (satu) kali kecelakaan yang
mengakibatkan kehilangan hari
kerja
Adapun Perilaku Tidak Aman Perawat/Tenaga
1.tanpa menggunakan
APD sesuai
standar,yaitu dapat
01 Medis Yang Mengakibatkan Kecelakaan atau
Cedera Kerja Yaitu

02
mengakibatkan
kecelakaan kerja dan

03
at tanpa
menimbulkan penyakit 2.Ketika peraw
k dirinya
sengaja menusu
akibat kerja jarum suntik
sendiri dengan Perilaku tidak
ya masuk ke
yang sebelumn aman tersebutlah
m ja ring a n tu buh pasien,
dala yang dapat
utup kembali
jarum suntik dit mengakibatkan
enutup
dengan cara m kecelakaan kerja
engan
langsung nal d dan penyakit
tangan dan
menggunakan akibat kerja
akan sarung
tidak menggun
tangan
nakan sepatu
3.tidak menggu
safety
lah saat
4.dan posisi sa
bekerja.
Sprain And Strain
Sprain dan strain menurut OSHA merupakan cedera yang paling sering dilaporkan di antara petugas
kesehatan (Occupational Safety and Health Administration, 2013). Cedera ini memengaruhi bahu dan
punggung bagian bawah. Mekanika tubuh yang salah saat memindahkan atau mengangkat pasien dapat
merusak cakram intervertebralis (penopang medulla spinalis).

Sprain atau yang biasa dikenal keseleo adalah cedera pada ligamen penunjang yang mengelilingi sendi
penghubung tulang yang satu dengan yang lainnya.
Strains atau salah urat adalah cedera pada otot atau tendon yang merupakan penghubung tulang dan otot.
 Beberapa penyebab utama cedera dibidang perawatan kesehatan meliputi, overexertion,
kegiatan mengangkat dan memindahkan pasien, tertusuk jarum suntik, kekerasan, dan
kekurangan sumber daya manusia. Dampak cedera akibat kerja perawat terbesar adalah
sprain dan strain, Bergesernya cakram intervertebralis, tertularnya penyakit HIV/AIDS,
Hepatitis B atau C, infeksi patogen, fraktur, dan cedera kepala (Bell, J. Collins, James.
Dalsey, Elizabeth. Sublet, 2010).

 Cedera kepala terjadi akibat terpeleset (slip), tersandung (trip), dan terjatuh (fall).  
Penyakit yang dapat di alami petugas kesehatan

 Perawat yang setiap hari kontak dengan pasien dalam tempo yang lumayan lama 6 sampai 8 jam /hari,
hingga tetap terpajan pada mikroorganisme pathogen bisa membawa infeksi dari satu pasien ke pasien
yang lainnya.
 sayat serta tusukan jarum yang tidak sesuai mekanisme penggunaannya atau saat pencucian
instrument tajam yang beresiko tersayat. Dan bisa tertular penyakit dari pasien Ketika handscoon
robek, terkena bahan kimia anesthesi halotan yang gampang menguap merembes menembus masker
hingga mengakibatkan masalah somatic, nyeri kepala, mual sampai masalah fungsi saraf pusat.
Lanjutan…

 Petugas Farmasi yan melayani pembelian serta penyediaan obat-obat pasien semua penyakit,
yang setiap hari akan menghirup beberapa bahan kimia semua jenis obat-obatan yang merembes
serta menembus masker, perihal pemakaian masker yang tidak sesuai

 Petugas Laboratorium yang setiap hari lakukan pemeriksaan darah, urin, sputum, feses pasien
dengan semua jenis penyakit hingga akan beresiko terpajan bakteri ataupun virus yang berasal
dari bahan objek control jika tidak memakai APD lengkap.
Adapun data yang diperoleh dari kecelakaan kerja di tempat kerja di negara
Indonesia masih sangat tinggi. Hasil laporan National Safety Council tahun 1988
menunjukkan bahwa terjadinya kecelakaan kerja di rumah sakit 41% lebih besar
dari pekerja industri lainnya.
Kasus yang sering terjadi adalah tertusuk jarum, terkilir, sakit pinggang, tergores,
luka bakar dan penyakit infeksi lainnya
Peningkatan kepatuhan perawat dalam melaksakan prosedur kerja
dapat dilakukan dengan cara:
1. meningkatan kesadaran perawat untuk bertindak aman dimana
kesadaran perawat dapat ditumbuhkan dengan cara pelatihan guna
meningkatkan pengetahuan perawat mengenai keselamatan dan
kesehatan kerja dan juga pengetahuan mengenai bahaya kerja pada
perawat sehingga perawat secara mandiri dapat berperilaku aman
saat bekerja.
Lanjutan…

2. membekali dirinya dengan meningkatkan pengetahuan melalui


seminar, media internet atau buku guna mendapatkan informasi terbaru
tentang K3 sehingga dalam menerapkan asuhan keperawatan selalu
memperhatikan budaya kerja K3 secara aman dengan penekanan pada
universal precautions.
kesimpulan

Setiap Individu yang memiliki perkerjaan apapun baik diperusahaan


dan pelayanan kesehatan harus selalu diingat bahwa dalam
mengerjakan pekerjaan yang ditekuni tetaplah harus sesuai aturan
yang berlaku dan ditetapkan oleh masing-masing instasi,terutama
K3 demi menjaga keselamatan dan kesehatan pekerja,dan juga
klien. Sehingga tidak mengakibatkan cedera akibat kecelakaan
yang terjadi yang membuat tubuh mengalami rasa sakit dan tidak
mampu bekerja
Referensi

https://osf.io/preprints/kjza2/
https://osf.io/9gsd2
Thanks
CREDITS: This presentation template
was created by Slidesgo, including
icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik
Please keep this slide for attribution.

Anda mungkin juga menyukai