Minggu ke (N) Penyakit A (x-x) (x-x)2 Jumlah Kasus Baru 1 10 -3 9 2 11 -2 4 3 12 -1 1 4 13 0 0 5 5 -8 64 6 6 -7 49 7 7 -6 36 8 21 8 64 9 22 9 81 10 23 10 100 11 24 11 121 12 9 -4 16 Total 163 545 1. Menentukan rata-rata penyakit per minggu
x=
= 163/12
= 13,58 dibulatkan
= 13
2. Menghitung selisih jumlah kasus baru tiap minggu dengan rata-rata
penyakit per minggu, kemudian dimasukkan ke dalam tabel di atas. 3. Menghitung kuadrat dari selisih jumlah kasus baru tiap minggu dengan rata-rata penyakit per minggu, kemudian dimasukkan dalam tabel di atas. Langkah-Langkah Menentukan Suatu Kasus Penyakit termasuk Wabah atau Tidak (Lanjutan) 4. Menentukan Standard Deviasi Penyakit A
SD =
= 545 11 = 49,54 = 7,03 Langkah-Langkah Menentukan Suatu Kasus Penyakit termasuk Wabah atau Tidak (Lanjutan)
5. Menentukan nilai batas bawah wabah
= x + 2 (SD) = 13 + 2 (7) = 13 + 14 = 27 dibulatkan = 27 Angka 25 merupakan nilai batas bawah terjadinya wabah. Jadi kasus penyakit A di atas bukan merupakan wabah tetapi bila terjadi kasus baru penyakit A melebihi 16 kasus maka terjadilah wabah. GRAFIK PENYAKIT Batas bawah wabah Minggu ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 No. Nama Penyakit Batas Wabah R S R S R S R S R S R S R S R S 1 Kolera 52 48 -4 37 -15 42 -10 35 -17 31 -21 28 -24 42 -10 39 -13 2 Campak 28 13 -15 21 -7 19 -9 24 -4 23 -5 18 -10 15 -13 17 -11 3 Malaria 37 21 -16 28 -9 27 -10 33 -4 28 -9 21 -16 31 -6 28 -9 4 Rabies 16 6 -10 9 -7 9 -7 12 -4 14 -2 19 3 24 8 15 -1 5 Pertusis 48 32 -16 38 -10 48 0 56 8 72 24 52 4 37 -11 35 -13 R = realisasi kejadian S = selisih/simpangan dari batas bawah KESIMPULAN
Penyakit kolera, campak, malaria, tidak terjadi
wabah. Penyakit rabies pada minggu ke-6 dan 7 terjadi wabah. Penyakit pertusis minggu ke 4, 5 dan 6 terjadi wabah, sementara minggu ke 3 pada batas bawah.