Anda di halaman 1dari 17

Termodinamika

APT. SILVIANA HASANUDDIN, S.FARM., M.FRAM


Hukum termodinamika
Hukum Kesatu Termodinamika
Hukum ini berbunyi: “Kalor dan kerja mekanik
adalah bisa saling tukar”. Hukum ini bisa juga dinyatakan
sebagai: “Energi tidak bisa dibuat atau dimusnahkan,
namun bisa dirubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya”.
Sesuai dengan hukum ini, energi yang diberikan oleh kalor
mesti sama dengan kerja eksternal yang dilakukan
ditambah dengan perolehan energi dalam karena kenaikan
temperatur.
Energi dalam merupakan fungsi keadaan karena
besarnya hanya bergantung pada keadaan sistem. Bila
dalam suatu perubahan sistem menyerap sejumlah (kecil)
kalor (δq) , dan melakukan kerja (kecil) (δ w) , maka
sistem akan mengalami perubahan energi dalam (∆U),
sebesar:
U =δq+δw
...…(1)
• untuk perubahan yang besar pada suatu sistem
dari keadaan 1 (energi dalam U 1 ) ke keadaan 2
(energi dalam U 2), maka akan terjadi perubahan
energi dalam (∆U),sebesar :
∆U = U 2 - U 1…………(2)
• sehingga diperoleh:
U 2 - U 1 = q + w...……(3)
∆U = q + w……..(4)
Persamaan (4) merupakan bentuk matematik dari
hukum pertama termodinamika. Menurut
ungkapan ini, energi suatu sistem dapat berubah
melalui kalor dan kerja.Bila kerja yang dilakukan
oleh sistem hanya terbatas pada kerja ekspansi
(misalnyapada kebanyakan reaksi kimia)
maka persamaan (4) dapat diubah menjadi
U = δ q – pd V .…….. (5)
pada volume tetap,
d V = 0, maka U = δ q..………(6)
atau untuk perubahan besar,
∆ U = q……… (7)
• Menurut persamaan (7) perubahan energi dalam adalah kalor yang
diserap oleh sistem bila proses berlangsung pada volume tetap
Secara matematik:
Q = ΔU +W
Q = kalor yang dipindahkan
ΔU = perubahan energi dalam
W = kerja yang dilakukan dalam satuan kalor
Persamaan di atas bisa juga ditulis dalam bentuk diferensial atau
untuk perubahan infinitisimal :
dQ = dU + dW
Sistem termodinamika
Sistem dalam termodinamika adalah suatu daerah dalam
ruang atau sejumlah benda yang dibatasi oleh permukaan
tertutup.

Sistem termodinamika dapat


diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok:
1.Sistem tertutup
2.Sistem terbuka
3.Sistem terisolasi
1. Sistem tertutup.

Merupakan sistem massa tetap dan identitas batas sistem ditentukan


oleh ruang zat yang menempatinya. Contoh sistem tertutup adalah suatu
balon udara yang dipanaskan, dimana masa udara didalam balon tetap,
tetapi volumenya berubah, dan energi panas masuk kedalam masa udara
didalam balon Sistem tertutup.Gas di dalam silinder dianggap sebagai
suatu sistem. Jika panas diberikan ke silinder dari sumber luar,
temperatur gas akan naik dan piston bergerak ke atas.
Ketika piston naik, batas sistem bergerak. Dengan kata lain,
panas dan kerja melewati batas sistem selama proses, tetapi tidak
ada terjadi penambahan atau pengurangan massa zat.
2. Sistem terbuka

Pada sistem ini, zat melewati batas sistem. Panas


dan kerja bisa juga melewati batas sistem.
Contoh sistem terbuka yaitu pada sebuah kompresor
udara .Zat yang melewati batas sistem adalah udara
bertekanan rendah (L.P) yang memasuki kompresor dan
udara bertekanan tinggi (H.P) yang meninggalkan
kompresor. Kerja melewati batas sistem melalui poros
penggerak dan panas ditransfer melewati batas sistem
melalui dinding silinder.
3. Sistem terisolasi

Sebuah sistem yang sama sekali tidak dipengaruhi


oleh lingkungannya. Sistem ini massanya tetap dan
tidak ada panas atau kerja yang melewati batas
sistem. contohnya air dalam termos dalam kawat
terbalikan, Beberapa contoh sistem sederhana
termodinamika adalah hidrostatik, teregang, selaput
permukaan, sel padatan dielektrik dan padatan
magnetik.
ALIRAN PANAS
Aliran panas
Aliran panas adalah perpindahan energi dalam bentuk panas yang
terjadi karena adanya perbedaan suhu diantara benda atau material.

Ada 3 bentuk mekanisme perpindahan


panas:
1. Konduksi
Adalah perpindahan Kalor dimana kalor mengalir dari temperatur
tinggi ke temperatur rendah.
H = K .A . (DT/ L)
H = jumlah kalor yang merambat per satuan waktu
DT/L = gradien temperatur
K = koefisien konduks
A = luas penampang (m²) L = panjang benda (m).
2. Konveksi
Perambatan kalor yang disertai perpindahan bagian-
bagian zat, karena perbedaan massa jenis.

H = K .A . DT
H = jumlah kalor yang merambat per satuan waktu
K = koefisien konveksi
DT = kenaikan suhu (ºK)
A = luas penampang (m²) L = panjang benda (m).
3. Radiasi

Perambatan kalor dengan pancaran berupa gelombang-


gelombang elektromagnetik.Pancaran kalor secara radiasi
mengikuti Hukum Stefan Boltzmann:

W = e .  ΣAT ⁴
intensitas/energi radiasi yang dipancarkan per satuan luas
P: Daya radiasi (W=j/s)
A: Luas permukaan (m2)
 Σ = 5,67 x 10-8 (W/m2K4)
E: Emisivitas
T: suhu
ENTALPI
Pengertian Entalpi

Perubahan energi internal dalam bentuk panas


dinamakan kalor. Kalor adalah energi panas yang
ditransfer (mengalir) sari satu materi kemateri lain.
Jika ada energi yang ditransfer, tidak dapat
dikatakan bahwa materi mengandung kalor. Jadi,
anda dapat mengukur kalor jika ada aliran energi
dari satu materi kemateri lain. Besarnya kalor ini
ditentukan oleh selisih keadaan akhir dan keadaan
awal.
Contoh

Air panas dalam termos. Anda tidak dapat


mengatakan bahwa air dalam termos mengandung
banyak kalor sebab panas yang terkandung dalam air
termos bukan kalor tetapi energi internal. Jika
terjadi perpindahan panas dari air dalam termos ke
lingkungan sekitarnya atau dicampur dalam air
dingin maka akan terbentuk kalor.
Reaksi eksoterm/endoterm
Bagaimana hubungan antara reaksi eksoterm/endoterm
dan perubahan entalpi
Dalam reaksi kimia yang melepaskan kalor (eksoterm),
energi yang terkandung dalam zat-zat hasil reaksi lebih
kecil dari zat-zat pereaksi.
Oleh karena itu, perubahan entalpi reaksi
berharga negatif.
ΔH = Hproduk – Hpereaksi < 0

Pada reaksi endoterm, perubahan entalpi reaksi


akan berharga positif.
ΔH= Hproduk – Hpereaksi > 0
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai