Anda di halaman 1dari 14

HARGA DIRI

RENDAH
Oleh Kelompok 3: 1. Mela Anggraeni
1. Laeli Maghfiroh 2. Miftakhul Vivi Barokah
2. Haris Muslim Al Choir 3. Lailina Wahdah
3. Niko Anggi Hendrawan 4. Rizqi Farras Assyifa
4. Dewi Kusumatuti 5. Sheilla Arinandya Permata
5. Diyan Kusumawati Wibowo
Pengertian
Harga diri rendah merupakan perasaan negative terhadap diri sendiri termasuk kehilangan
rasa percaya diri, tidak berharga, tidak berguna, tidak berdaya, pesimis, tidak ada harapan dan
putusasa (Maryam et.al, 2007).

Harga diri rendah adalah perasaan tidak berdaya, tidak berarti dan rendah diri
berkepanjangan akibat evaluasi negative terhadap diri sendiri dan kemampuan diri (WHO
Perwakilan Indonesia, 2006).
Rentan Respon
Etiologi
Harga diri sering disebabkan karena koping individu yang tidak efektif akibat kurang
adanya umpan balik positif, kurangnya system pendukung, kemuduran perkembangan ego,
pengulangan umpan balik yang negative, disfungsi system keluarga serta terfiksasi pada tahap
perkembangan awal (Townsend, 2008). Faktor – factor yang mempengaruhi konsep diri adalah
sebagai berikut :

1. Faktor Predisposisi
a. Faktor biologis
b. Faktor sosial budaya
c. Faktor psikologis
d. Faktor Presipitasi
Tanda Dan Gejala

1. Data subjektif 1. Data objektif

• Mengkritik diri sendiri dan orang


lain • Pandangan hidup yang a) Produktifitas menurun
terpolarisasi.
• Perasaan dirinya sangat penting
b) Perilaku destruktif pada diri sendiri
yang berlebih-lebihan • Menolak kemampuan diri sendiri

• Perasaan tidak mampu • Pengurangan diri sendiri atau c) Perilaku destruktif pada orang lain
mengejek diri sendiri
• Rasa bersalah
d) Penyalahgunaan zat
• Perasaan cemas dan takut
• Sikap negatif pada diri sendiri
• Merasionalisasi penolakan atau e) Menarik diri dari hubungan sosial
• Sikap pesimis pada kehidupan menjauh dari umpan balik positif

• Keluhan sakit fisik • Mengungkapkan kegagalan f) Ekspresi wajah malu dan bersalah
pribadi
g) Menunjukkan tanda depresi (sukar tidur dan sukar makan)
• Ketidakmampuan menetukan
tujuan
h) Tampak mudah tersinggung atau mudah marah
PSIKOPATOLOGI
Pengkajian Fokus
1. Isolasi sosial : menarik diri (Kusumawati, 2010)

a. Data Obyektif: Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul, menyendiri, berdiam diri di kamar, banyak diam.

b. Data Subyektif: Ekspresi wajah kosong, tidak ada kontak mata, suara pelan dan tidak jelas.

2. Gangguan konsep diri : harga diri rendah

c. Data Subyektif: Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa, bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan
malu terhadap diri sendiri

d. Data Obyektif: Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan, ingin mencederai diri/ingin mengakhiri
hidup.

1. Gangguan citra tubuh

a. Data subyektif : Mengungkapkan tidak ingin hidup lagi, Mengungkapkan sedih karena keadaan tubuhnya, Klien malu bertemu dan berhadapan
dengan orang lain, karena keadaan tubuhnya yang cacat

b. Data obyektif : Ekspresi wajah sedih, Tidak ada kontak mata ketika diajak bicara, Suara pelan dan tidak jelas, Tampak menangis
Diagnosa Keperawatan

1. Harga diri rendah


Rencana Tindakan Keperawatan
• Tujuan umum : Kien dapat berhubungan dengan - Tanyakan nama lengkap klien dan nama
orang lain secara optimal. panggilan yang disukai klien

• Tujuan khusus : - Jelaskan tujuan pertemuan

a. Klien dapat membina hubungan saling percaya - Jujur dan menepati janji

• Kriteria hasil : Klien dapat menjawab salam, - Tunjukkan sikap empati dan menerima klien
kilen mau bersalaman, klien mau menyebutkan apa adanya
nama, kontak mata tidak mudah teralih, klien
kooperatif. - Beri perhatian kepada klien dan perhatikan
• Intervensi : Bina hubungan saling percaya kebutuhan dasar klien
dengan menerapkan prinsip komunikasi
terapeutik : • Rasional : Komunikasi teraupetik akan
memberikan kenyamanan pada klien,
- Sapa klien dengan ramah secara verbal dan sehingga klien dapat mengutarakan segala
nonverbal permasalahannya.

- Perkenalkan diri dengan sopan


Rencana Tindakan Keperawatan
b. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

• Kriteria hasil : klien mengungkapkan aspek positif yang dimilikinya dan melakukan kemampuan yang masih dapat
digunakan.

• Intervensi :

- Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien.

- Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien.

- Utamakan memberi pujian yang realistik.

• Rasional : Pengetahuan klien tentang kemampuan dan aspek positif yang klien miliki dapat meningkatkan harga diri
klien.
Rencana Tindakan Keperawatan
c. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

• Kriteria hasil : klien mengungkapkan aspek positif yang dimilikinya dan melakukan kemampuan yang masih
dapat digunakan.

• Intervensi :

- Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien.

- Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien.

- Utamakan memberi pujian yang realistik.

• Rasional : Pengetahuan klien tentang kemampuan dan aspek positif yang klien miliki dapat meningkatkan
harga diri klien.
Rencana Tindakan Keperawatan
d. Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

• Kriteria hasil : klien dapat beraktivitas sehari-hari sesuai kemampuan yang dimilikinya.

• Intervensi :

- Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari.

- Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien.

- Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang dapat klien lakukan.

• Rasional : Perencanaan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki klien dengan tujuan untuk
membangkitkan harga diri klien kembali.
Rencana Tindakan Keperawatan
e. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kemampuannya.

• Kriteria hasil : klien mencoba melakukan kegiatan yang telah direncanakan, kegiatan dirumah sudah terencanakan.

• Intervensi :

- Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan.

- Diskusikan pelaksanaan kegiatan dirumah

• Rasional : Memberikan kesempatan pada klien dalam melakukan aktivitas sesuai kemampuan dan disesuaikan dengan
perencanaan yang telah dibuat.
Rencana Tindakan Keperawatan
f. Keluarga : Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada

• Kriteria hasil : keluarga mampu merawat klien memberikan dukungan penuh untuk klien.

• Intervensi :

- Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien dengan harga diri rendah.

- Bantu keluarga memberikan dukungan selama klien dirawat.

- Bantu keluarga menyiapkan lingkungan rumah.

• Rasional : Memberi informasi kepada pasien tentang sistem pendukung agar klien dapat memanfaatkannya .

Anda mungkin juga menyukai