Anda di halaman 1dari 11

ASKEP KELUARGA USIA

PERTENGAHAN

NA’ILAH GIFIRIA APCHATIKA (1914301034)


FERNANDO HENDRAWAN (1914301035)
ADI ANGKONANDO (1914301036)
SONIA PARAMITA (1914301037)
KRISTANTI WULANDARI (1914301038)
OLVA NUGRAHEMI TRIYONO (1914301039)
1. Pengertian
keluarga usia dewasa pertengahan adalah keluarga yang usianya 40-60 tahun, dimulai
ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada saat pensiun atau
kematian salah satu pasangan didalam keluarga.

2. Upaya Meningkatkan Keluarga Bahagia Pada Usia Pertengahan


• banyak faktor yang diperlukan pasangan suami istri untuk mendapatkan
kebahagiaan pada usia pertengahan
• faktor fisik. Karena itu, tiap pasangan disarankan untuk memeriksakan
kesehatannya kepada dokter secara teratur
• Pola hidup yang baik sesuai dengan aturan kesehatan dan kebahagiaan dan
penting untuk dilakukan.
• Psikoseksual, juga salah satu faktor penting untuk mereka perhatikan karena
pada usia menjelang lanjut, mereka sering jenuh dalam hubungan suami istri.
"Ketertarikan yang dulu dirasakan besar belakangan menjadi dingin. Ini penting
dicari penyebabnya, apakah fisik, psikologis, atau seksual, hingga kehangatan
antara mereka berdua dapat dipulihkan."
3. Karakteristik Keluarga Dewasa Pertengahan
• Tahun pertengahan meliputi perubahan-perubahan pada penyesuaian
perkawinan (seringkali lebih baik), pada distribusi kekuasaan antara suami dan
istri (lebih merata), dan pada peran (diferensi peran perkawinan meningkat)
(Leslie dan Korman, 1989, dalam Friedman 1988).
• Pada tahun-tahun ini umumnya sulit dan berat, karena masalah-masalah
penuaan, hilangnya anak, dan adanya suatu perasaan dalam diri mereka
bahwa mereka gagal menjadi membesarkan anak dan usaha kerja.
• Selanjutnya, tidak jelas apa yang terjadi dengan kepuasan perkawinan dan
keluarga melewati siklus-siklus kehidupan berkeluarga. Beberapa studi tentang
kepuasan perkawinan memperlihatkan bahwa kepuasan perkawinan menurun
tajam setelah perkawinan berlangsung dan terus menurun hingga tahun
pertengahan (Leslie dan Korman, 1989, dalam Friedma).
4. Masalah Yang Biasa Ditemukan Oleh Keluarga Usia Pertengahan
Menurut fridman (1998, hal 132)
• Kebutuhan promosi kesehatan, istirahat yang tidak cukup, kegiatan waktu luang
dan tidur yang kurang, nutrisi yang tidak baik, program olahraga yang tidak
teratur, pengurangan berat badan hingga berat badan yang optimum, berhenti
merokok, berhenti atau mengurangi penggunaan alkohol, pemeriksaan skrining
kesehatan preventif.
• Masalah-masalah hubungan perkawinan.
• Komunikasi dan hubungan dengan anak-anak, ipar, dan cucu, dan orang tua
yang berusian lanjut.
• Masalah yang berhubungan dengan perawatan : membantu perawatan orang
tua yang lanjut usia atau tidak mampu merawat diri.
• Tugas Perkembangan : Usia pertengahan yang merupakan usia rata-rata
dimana para orang tua melepaskan anak mereka yang terakhir ditandai sebagai
masa kehidupan yang “terperangkap” yaitu terperangkap antara tuntutan kaum
kaum muda dan terperangkap antara dunia kerja dan tuntutan yang bersaing
dan keterlibatan keluarga, dimana seringkali tampaknya tidak mungkin
memenuhi tuntutan-tuntutan dari kedua bidang tersebut.
5. Tugas Pekembangan Usia Pertengahan
• Pertahankan kesehatan individu dan pasangan usia pertengahan : Dalam masa
ini upaya untuk melaksanakan gaya hidup sehat menjadi lebih menonjol bagi
pasangan, meskipun kenyataanya bahwa mungkin mereka telah melakukan
kebiasaan-kebiasaan yang sifatnya merusak diri selama 45-64 tahun.
• Hubungan serasi dan memuaskan dengan anak-anaknya dan sebayanya :
Dengan menerima dan menyambut cucu-cucu mereka kedalam keluarga dan
meningkatkan hubungan antar generasi, tugas perkembangan ini
mendatangkan penghargaan yang tinggi (Duvall, 1977 dalam friedman, 1988,
hal 131).
• Meningkatkan keakraban pasangan atau hubungan perkawinan : Meskipun
muncul sebagai sambutan kelegahan, bagi kebanyak pasangan merupakan
pengalaman yang menyulitkan untuk berhubungan satu sama lain sebagai
pasangan menikah dari pada sebagai orang tua. Wright dan Leahey (1984,
dalam Friedman, 1988, hal 132)
Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga Usia Pertengahan
1. Pengkajian
a. Data Umum
b. Pengkajian Lingkungan
c. Struktur keluarga.
d. Fungsi keluarga
e. Stres dan koping keluarga
f. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
2. Diagnosa
• Perubahan peran dalam keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal peran masing-masing anggota keluarga.
• Resiko terjadinya konflik pada keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah komunikasi
• Resiko terjadinya konflik keluarga dengan masyarakat berhubungan dengan
kurangnya peran serta keluarga dalam kehidupan bermasyarakat.
Intervensi
1. Perubahan peran dalam keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal peran masing-masing anggota keluarga.
• Tujuan : Setelah diberikan tindakan keperawatan, keluarga dapat mengenal
dan melaksanakan peran masing-masing anggota keluarga secara tepat
• Kriteria Hasil :
1) Anggota keluarga dapat menempatkan diri/berperan sbg anggota keluarga
2) Keluarga dapat meluangkan waktu untuk berkomunikasi dengan baik
3) Hubungan antara anggota keluarga baik.
Intervensi:
1) Gali kebutuhan akan peran masing-masing anggota keluarga.
• Berikan penjelasan tentang peran masing-masing anggota keluarga.
• Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap peran masing2 anggota keluarga.
2) Identifikasikan akibat jika peran masing2 anggota keluarga tidak dilaksanakan.
• Mendiskusikan pelaksanaan peran sebagai anggota keluarga yang efektif.
• Mendorong keluarga untuk mengatur jadwal harian seefektif mungkin.
3) Gali sumber-sumber yang ada dalam keluarga
• Motivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas yang ada dalam masyarakat,
misalnya sarana hiburan, olahraga, dll.
2. Resiko terjadinya konflik pada keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah komunikasi
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan tidak terjadi konflik dalam keluarga
Kriteria Hasil :
1) Pembicaraan dua arah.
2) Ada umpan balik dengan saling mengungkapkan masalah.
3) Memecahkan masalah keluarga
4) Saling berinteraksi
5) Meningkatkan keharmonisan keluarga
6) Keputusan keluarga dapat mengatasi konflik
Intervensi:
1) Gali pengetahuan keluarga tentang komunikasi.
• Diskusikan tentang manfaat dan pentingnya komunikasi pada keluarga
• Motivasi keluarga melakukan komunikasi dengan anggota keluarga
• Beri kesempatan pada keluaraga untuk mengulangi apa yang sudah dijelaskan oleh
perawat.
2) Jelaskan akibat konflik yang terjadi di keluarga.
• Jelaskan alternatif-alternatif untuk mengatasi konflik
• Motivasi keluarga untuk mengambil keputusan dalam mengatasi konflik
• Evaluasi sejauh mana keluarga sudah mengambil keputusan
3. Resiko terjadinya konflik keluarga dengan masyarakat berhubungan dengan
kurangnya peran serta keluarga dalam kehidupan bermasyarakat.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan keluarga dapat berperan serta


aktif dalam kegiatan sosial masyarakat.
Kriteria Hasil :
1) Keluarga ikut dalam wadah sosial masyarakat
2) Keluarga aktif dalam menggunakan saran umum yang ada di lingkungan tempat
tinggal.
Intervensi :
1) Gali kebutuhan keluarga untuk bersosialisasi dengan masyarakt.
• Identifikasi wadah kemasyarakatan yang ada disekitar lingkungan tempat tinggal
• Identifikasi akibat kurang peran serta aktif keluarga dalam masyarakat.
2) Motivasi keluarga untuk memanfaatkan sumber daya yang ada dalam
masyarakat:
• Motivasi keluarga uuntuk menggunakan waktu yang luang bersosialisasi dengan
masyarakat sekitar
• Motivasi keluarga agar secara aktif ikut dalam wadah kegiatan sosial masyarakat
Kesimpulan

• Keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat. Selain itu keluarga juga
mempunyai tahap perkembangan salah satunya keluarga dengan anak dewasa
pertengahan. Kondisi keluarga usia dewasa pertengahan berkisar antara usia 40-60
tahun dan anak terakhirnya telah meninggalkan rumah atau sudah menikah.
• Tugas yang harus terpenuhi pada keluarga dengan usia ini adalah mampu
menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan, mempertahankan
hubungan-hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan para orangtua lansia
dan anak-anak, memperkokoh hubungan perkawinan.
• Peran perawat keluarga dengan anak usia dewasa pertengahan adalah pelayanan
kesehatan yang ditujukan pada keluarga sebagai suatu inti pelayanan untuk
mewujudkan keluarga sehat serta membantu keluarga untuk menyelesaikan
masalah kesehatan dengan cara meningkatkan kesanggupan keluarga melakukan
fungsi dan tugas perawatan kesehatan keluarga. Selain itu peran atau tugas perawat
yang lain ialah sebagai pendidik, coordinator, pelaksanaan, pengawas kesehatan,
konsultan, kolaborasi, fasilitator, penemu kasus, modifikasi lingkungan.
Thank’s

Anda mungkin juga menyukai