Anda di halaman 1dari 18

AQIDAH

1.Pengertian
Aqidah menurut bahasa arab (etimologi)
berasal dari kata al-‘haqdu (‫ا&& ْق ُد‬ ‫ ) ْل َع‬yang
berarti ikatan, at-tautsiiqu(‫ ) لتَّا&& ْوثِ ْي ُق‬yang
berarti kepercayaan atau keyakinan yang
kuat, al-ihkaamu (&‫ ) ْ ِا&&إل ْح َكا ُم‬yang artinya
mengokohkan (menetapkan), dan ar-rabthu
biquw-wah (‫ب&&&و ٍة‬ ِ ‫ا&&ر ُْب‬
َّ ُ‫ط&&& ق‬ َّ ‫ل‬ ) yang berarti
mengikat dengan kuat.
aqidah Secara Syara’
Yaitu beriman kepada Allah, para
MalaikatNya, kitab-kitabNya, para
Rasulnya, dan kepada hari Akhir serta
kepada qadar baik yang baik maupun yang
buruk (rukun iman). Dalilnya adalah
 QS. Al Kahfi: 110
 QS Az Zumar: 65
 QS. Az Zumar: 2-3
 QS. An Nahl: 36
 QS. Al A’raf: 59,65,73, 85
Aqidah secara terminologi
Menurut Abu Bakar Jabir al Jazairy, Aqidah
adalah sejumlah kebenaran yang dapat
diterima secara umum (aksioma) oleh
manusia berdasarakan akal, wahyu dan
fitrah. Kebenaran itu dipatrikan oleh
manusia di dalam hati serta diyakini
kesahihan dan keberadaannya secara pasti
dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan
dengan kebenaran itu (Kuliah Aqidah Islam,
Dr. Yunahar Ilyas, M.Ag., Lc.).
Ruang Lingkup Aqidah
 Ilahiyat : yaitu pembahasan tentang segala
susuatu yang berhubungan dengan
Tuhan(Allah), seperti wujud Allah, sifat
Allah dll
 Nubuwat : yaitu pembahsan tentang segala
sesuatu yang berhubungan dengan Nabi dan
Rasul,pembicaraan mengenai kitab-kitab
Allah dll
 Ruhaniyat : yaitu tentang segala sesuatu
yang berhubungan dengan alam metafisik
seperti jin, iblis, setan, roh dll
 Sam'iyyat : yaitu pembahsan tentang segala
sesuatu yang hanya bisa diketahui lewat
sam'i, yakni dalil Naqli berupa Al-quran dan
as-Sunnah.
 tidak hanya diatas namun pembahsan
Aqidah juga dapat mengikuti Arkanul iman
yaitu :
Kepercayaan akan adanya Allah dan segala
sifat-sifatNya 
 Kepercayaan tentang alam ghaib
 Kepercayaan kepada kitab-kitab Allah yang
diturunkan kepada rasul
 Kepercayaan kepada hari akhir serta
peristiwa-peristiwa yang terjadi pada saat
itu 
 Kepercayaan kepada takdir(qadha dan qadar)
Allah
2. SUMBER-SUMBER AQIDAH
Aqidah adalah tauqifiyah. Artinya, tidak bisa
ditetapkan kecuali dengan dalil syar’i, tidak
ada medan ijtihad dan berpendapat di
dalamnya. Karena itulah sumber-sumbernya
terbatas kepada apa yang ada di dalam al-
Quran dan as-Sunnah. Sebab tidak
seorangpun yang lebih mengetahui tentang
Allah, tentang apa-apa yang wajib bagiNya
dan apa yang harus disucikan dariNya
melainkan Allah sendiri.
Dan tidak ada seorangpun sesudah Allah
yang mengetahui tentang Allah selain
Rasulullah shalallahu ’alaihi wa sallam. Oleh
karena itu manhaj as-Salafush Shalih dan
para pengikutnya dalam mengambil aqidah
terbatas pada al-Quran dan as-Sunnah (Kitab
Tauhid 1, Dr. Shalih bin Fauzan bin
Abdullah al Fauzan).
 Penyimpangan Aqidah dan cara-cara
penanggulangannya
 Sebab-Sebab Penyimpangan dari Aqidah
Shahihah, yaitu:
1. Kebodohan terhadap aqidah shahihah,
karena tidak mau mempelajari dan
mengajarkannya, atau karena kurangnya
perhatian terhadapnya. Sehingga tumbuh
generasi yang tidak mengenal aqidah
shahihah dan juga tidak mengetahui lawan
atau kebalikannya.
2. Ta’ashshub (fanatik) kepada sesuatu yang
diwarisi dari bapak dan nenek moyangnya,
sekalipun hal itu batil, dan mencampakkan
apa yang menyalahinya, sekalipun hal itu
benar. Sebagaimana firman Allah dalam
surat Al Baqarah ayat 170, yang artinya:
 ”Dan apabila dikatakan kepada mereka,
’ikutilah apa yang telah diturunkan Allah ’,
mereka menjawab, ’(tidak), tetapi kami
hanya mengikuti apa yang telah kami dapati
dari (perbuatan) nenek moyang kami.’
(Apakah mereka akan mengikuti juga ),
walaupun nenek moyang mereka itu tidak
mengetahui suatu apapun, dan tidak
mendapat petunjuk.
.
3. Taqlid Buta
Dengan mengambil pendapat manusia
dalam masalah aqidah tanpa megetahui
dalilnya dan tanpa menyelidiki seberapa jauh
kebenarannya.
4. Ghuluw (berlebihan)
Dalam mencintai para wali dan orang-orang
shalih, serta mengangkat mereka di atas
derajat yang semestinya, sehingga menyakini
pada diri mereka sesuatu yang tidak mampu
dilakukan kecuali oleh Allah, baik berupa
mendatangkan kemanfaatan maupun meolak
kemudharatan.
5. Ghaflah (lalai)
Terhadap perenungan ayat-ayat Allah yang
terhampar di jagat raya ini (ayat-ayat
kauniyah) dan ayat-ayat Allah yang
tertuang dalam kitabNya (ayat-ayat
Qura’niyah).
6. Pada umumnya rumah tangga sekarang ini
kosong dari pengarahan yang benar
menurut Islam.
7. Enggannya media pendidikan dan media
informasi melaksanakan tugasnya
 Cara-cara penanggulangan penyimpangan
aqidah adalah dengan :
1.Kembali pada Kitabullah dan Sunnah
Rasulullah shalallahu ’alaihi wa sallam
untuk mengambil aqidah shahihah.
2. Memberi perhatian pada pengajaran aqidah
shahihah, aqidah salaf, di berbagai jenjang
pendidikan.
3. Harus ditetapkan kitab-kitab salaf yang
bersih sebagai materi pelajaran. Sedangkan
kitab-kitab kelompok penyeleweng harus
dijauhkan.
4. Menyebar para da’i yang meluruskan aqidah
umat Islam dengan mengajarkan aqidah salaf
serta menjawab dan menolak seluruh aqidah
batil.
Fungsi Aqidah.
 Akidah Islam adalah prinsip utama dalam
pemikiran Islami yang dapat membina setiap
individu muslim sehingga memandang alam
semesta dan kehidupan dengan kaca mata
tauhid dan melahirkan konotasi-konotasi
valid baginya yang merefleksikan persfektif
Islam mengenai berbagai dimensi kehidupan
serta menumbuhkan perasaan-perasaan yang
murni dalam dirinya.
 Atas dasar ini, akidah mencerminkan sebuah
unsur kekuatan yang mampu menciptakan
mu’jizat dan merealisasikan kemenangan-
kemenangan besar di zaman permulaan
Islam.
 Demi membina setiap individu muslim,
perlu kiranya kita mengingatkannya tentang
sumbangsih-sumbangsih akidah yang telah
dimiliki oleh orang-orang sebelumnya dan
meyakinkannya akan validitas akidah itu
dalam setiap zaman dan keselarasannya
dengan segala era.

Anda mungkin juga menyukai