Anda di halaman 1dari 38

PEKERJAAN PERKERASAN

BERBUTIR

Dr. Ir. Arqam Laya, MT


PEKERJAAN PERKERASAN BERBUTIR
Pekerjaan
Pekerjaanperkerasan
perkerasanberbutir
berbutiratau
ataulapis
lapispondasi
pondasiagregat
agregatadalah
adalah
sebagian
sebagian perkerasan jalan yang terletak diantara badan jalandan
perkerasan jalan yang terletak diantara badan jalan danlapis
lapis
permukaan
permukaan

Terbuat
Terbuatdari
darimaterial
materialagregat
agregatbergradasi
bergradasibaik
baik
dan
danpunya
punyasifat-sifat
sifat-sifatsesuai
sesuaispec
spec

Sebagai
Sebagaipenyumbang
penyumbangkekuatan
kekuatanterbesar
terbesardalam
dalammemikul
memikulbeban
bebanlalu
lalu
lintas, lapis pondasi agregat harus benar-benar kokoh dan memiliki
lintas, lapis pondasi agregat harus benar-benar kokoh dan memiliki
stabilitas
stabilitastinggi
tinggi
BAHAN

Harus dipilih dari sumber ●
Kelas A adalah mutu LPA
yang disetujui sesuai dengan untuk suatu lapisan di
Bahan dan Penyimpanandari bawah lapisan beraspal
Spesifikasi ini ●
Kelas B adalah untuk LPB

1.1.Sumber
Sumber 2.2.Kelas
KelasAgregat
Agregat


Agregat kasar yang tertahan pada
ayakan 4.75 mm harus terdiri dari
partikel atau pecahan batu atau
kerikil yang keras dan awet

3. Fraksi Agregat Kasar


3. Fraksi Agregat Kasar


Agregat halus yang lolos ayakan 4.75 mm
harus terdiri dari partikel pasir alami atau
batu pecah halus

Fraksi agregat yang lolos ayakan No. 200
tidak boleh lebih besar dua per tiga dari
fraksi agregat lolos ayakan No. 40

4.Fraksi Agregat Halus


4.Fraksi Agregat Halus
GRADASI LAPIS PONDASI AGREGAT
SIFAT-SIFAT LAPIS PONDASI AGREGAT
PENGHAMPARAN DAN PEMADATAN
1. Penyiapan Formasi
1. Penyiapan Formasi

a. Jika dihampar pada jalan lama, maka semua kerusakan jalan lama harus diperbaiki dahulu sesuai Spesifikasi

b. Jika dihampar pada perkerasan lama, tanah dasar baru atau lapis pondasi yang disiapkan, maka lapisan ini harus diselesaikan sepenuhnya

c. Lokasi untuk pekerjaan Lapisan Pondasi Agregat, harus disediakan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan minimal 100m

d. Jika dihampar langsung diatas permukaan perkerasan aspal lama kondisi tidak rusak, diperlukan penggaruan agar diperoleh tahanan geser yang lebih baik
2. Penghamparan
2. Penghamparan

a. Campurannya merata dan kadar air sesuai persyaratan


a. Campurannya merata dan kadar air sesuai persyaratan

b. Setiap lapis takarannya merata untuk menghasilkan tebal padat


b. Setiap lapis takarannya merata untuk menghasilkan tebal padat

c. Pelaksanaan sesuai metode kerja dan bahan yang bersegregasi diperbaiki


c. Pelaksanaan sesuai metode kerja dan bahan yang bersegregasi diperbaiki

d. Tebal padat minimum pelaksanaan setiap lapisan harus dua kali ukuran terbesar agregat, <= 20 cm (max)
3. Pemadatan
3. Pemadatan

a. Kepadatan Kering Max Modifikasi


a. Kepadatan Kering Max Modifikasi

b. Dapat digunakan mesin gilas beroda karet untuk pemadatan akhir


b. Dapat digunakan mesin gilas beroda karet untuk pemadatan akhir

c. Pemadatan harus dilakukan hanya bila kadar air dari bahan berada dalam rentang 3% di bawah kadar air optimum sampai 1% di atas kadar air optimum
c. Pemadatan harus dilakukan hanya bila kadar air dari bahan berada dalam rentang 3% di bawah kadar air optimum sampai 1% di atas kadar air optimum

d. Operasi penggilasan harus diraulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikitdemi sedikit ke arah sumbu jalan, dalam arah memanjang
d. Operasi penggilasan harus diraulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikitdemi sedikit ke arah sumbu jalan, dalam arah memanjang

e. Bahan sepanjang kerb, tembok, dan tempat-tempat yang tak terjangkau mesin gilas harus dipadatkan dengan timbris mekanis atau alat pemadat lainnya yang disetuju
e. Bahan sepanjang kerb, tembok, dan tempat-tempat yang tak terjangkau mesin gilas harus dipadatkan dengan timbris mekanis atau alat pemadat lainnya yang disetuju
4. Pengujian
4. Pengujian

a. Jumlah data pendukung pengujian bahan harus mencakup seluruh jenis pengujian, min pada 3 contoh yang mewakili sumber bahan
a. Jumlah data pendukung pengujian bahan harus mencakup seluruh jenis pengujian, min pada 3 contoh yang mewakili sumber bahan

b. Seluruh jenis pengujian bahan akan diulangi lagi bila menurut Direksi Pekerjaan terdapat perubahan mutu atau metode produksinya
b. Seluruh jenis pengujian bahan akan diulangi lagi bila menurut Direksi Pekerjaan terdapat perubahan mutu atau metode produksinya

c. Program pengujian turin pengendalian mutu bahan harus dilaksanakan untuk mengendalikan ketidakseragaman bahan yang dibawa ke lokasi
c. Program pengujian turin pengendalian mutu bahan harus dilaksanakan untuk mengendalikan ketidakseragaman bahan yang dibawa ke lokasi

d. Kepadatan dan kadar air bahan yang dipadatkan harus secara rutin diperiksa menggunakan SNI 03-2827-1992
d. Kepadatan dan kadar air bahan yang dipadatkan harus secara rutin diperiksa menggunakan SNI 03-2827-1992
PEDOMAN
PEDOMANSURVEI
SURVEILAPANGAN
LAPANGAN
A. Data umum survei lapangan 11. Survei harga bahan lokal
Proyek Irigasi 12. Disposal area
1. Nama 13. Penggunaan alat berat
proyek : .................................... 14. Mobilisasi
................
15. Lokasi penempatan alat
2. Keadaan site
16. Kondisi sosial lingkungan
3. Jalan masuk ke site proyek
4. Lapangan kerja 17. Pemotretan perlu dilakukan
5. Sumber air kerja untuk bagian site yang
6. Listrik penting termasuk
7. Tenaga kerja 18. Sarana kesehatan
8. Keadaan cuaca di site
9. Data penyelidikan
perkerasan berbutir (sondir,
boring log dsb)
PEDOMAN
PEDOMAN SURVEI
SURVEI LAPANGAN
LAPANGAN
B. Data umum survei C. Data umum survei
lapangan Proyek lapangan Proyek Jalan
Jembatan 1.Keadaan site
1. Jembatan 2. Fasilitas alat
sementara/lama 3. Lokasi alat-alat berat
2. Kondisi sungai 4. Lokasi keet
3. Data geologi 5. Data geologi
4. Metode pelaksanaan 6. Sub kontraktor
5. Galian abutment/pier
6. Pekerjaan beton
METODE PELAKSANAAN
Dokumen
Dokumen metode
metode pelaksanaan
pelaksanaan pekerjaan
pekerjaan terdiri
terdiri dari:
dari:
 Project plan
Project plan
 Denah
Denahfasilitas
fasilitasproyek(jalan
proyek(jalankerja,
kerja,bangunan
bangunanfasilitas
fasilitas
dan
danlain-lain)
lain-lain)
 Lokasi pekerjaan
Lokasi pekerjaan
 Jarak angkut
Jarak angkut
 Komposisi alat (singkat / produktivitas alatnya)
Komposisi alat (singkat / produktivitas alatnya)
 Kata-kata singkat (bukan kalimat panjang), dan jelas
Kata-kata singkat (bukan kalimat panjang), dan jelas
mengenai
mengenaiurutan
urutanpelaksanaan
pelaksanaan
 Sket
Sket atau
atau gambar
gambar bantu
bantu penjelasan
penjelasan pelaksanaan
pelaksanaan
pekerjaan.
pekerjaan.
 Uraian
Uraianpelaksanaan
pelaksanaanpekerjaan
pekerjaan::
 Urutan
Urutanpelaksanaan
pelaksanaanseluruh
seluruhpekerjaan
pekerjaandalam
dalamrangka
rangka
penyelesaian
penyelesaianproyek
proyek(urutan
(urutansecara
secaraglobal).
global).
 Urutan
Urutanpelaksanaan
pelaksanaanper
perpekerjaan
pekerjaanatau
atauper
per
kelompok
kelompokpekerjaan
pekerjaanyang
yangperlu
perlupenjelasan
penjelasanlebih
lebih
detail.
detail.
 Perhitungan
Perhitungankebutuhan
kebutuhanperalatan
peralatankonstruksi
konstruksidandan
jadwal
jadwalkebutuhan
kebutuhanperalatan
peralatankonstruksi
konstruksidan
danjadwal
jadwal
kebutuhan
kebutuhanperalatan
peralatan
 Perhitungan
Perhitungankebutuhan
kebutuhantenaga
tenagakerja
kerjadan
danjadwal
jadwal
kebutuhan
kebutuhantenaga
tenagakerja
kerja(tukang
(tukangdan
danpekerja)
pekerja)
 Perhitungan
Perhitunganjadwal
jadwalkebutuhan
kebutuhanmaterial
material
 Dokumen
Dokumenlainnya
lainnyasebagai
sebagaipenjelasan
penjelasandan
dan
pendukung
pendukungperhitungan
perhitungandandankelengkapan
kelengkapanyang
yang
diperlukan
diperlukan
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
YANG BAIK
Lengkap
Lengkapdandanjelas
jelas Bisa Aman
Amanuntuk
untuk
memenuhi Bisa dilaksanakan
memenuhi dilaksanakan dilaksanakanterhadap
terhadap
informasi
informasiyang
yang
dilaksanakan bangunan,
bangunan,pekerja,
pekerja,
dibutuhkan dan
danefektif
efektif dan
danlingkungan
lingkungan
dibutuhkan

Memenuhi
Memenuhistandar
standar Memenuhi
Memenuhi
tertentu
tertentuyang
yangditetapkan
ditetapkan Biaya
Biayamurah,
murah,
atau pertimbangan
pertimbangan
ataudisetujui
disetujuitenaga
tenaga wajar
wajardan
danefisien
efisien
teknik
teknikyang
yangberkompeten
berkompeten non
nonteknis
teknislainya
lainya

Merupakan
Merupakanalternatif Manfaat
terbaik
alternatif Manfaatpositif
positif
terbaikyang
yangtelah
telah construction
diperhitungkan
diperhitungkan dandan
construction
dipertimbangkan
dipertimbangkan
method
method
PEMBUATAN METODE PELAKSANAN

Method
Method

Site plan, kebutuhan alat


Site plan, kebutuhan alat
dan tenaga kerja serta
dan tenaga kerja serta
material, urutan tahapan
material, urutan tahapan
pekerjaan, sketsa
pekerjaan, sketsa
penjelasan
penjelasan
PEKERJAAN JALAN
Timbunan
Lapisan
LapisanAgregat
tebal
B, tebal
1525
AgregratA,
cm,
cm,
CBR
CBR
70
Tanah
50 %
%

Timbunan
Lapisan
Lapisan Agregat
AgregratA,

La
tebal
B, tebal
15 25
cm,cm,
CBRCBR
70
Tanah
50 %
%

pisLa
an pis
Asan
ph As
alt ph
Tr alt
eatTr
meeat
nt me
Ba nt
se Ba
(A se
TB(A
), TB
teb),
al teb
5 al
cm5
6. cm
La 6.
pisLa
an pis
H an
RS H
, RS
teb,
al teb
3 al
cm3
cm
1. Lapisan Aggregat B
a) Lapisan Base B adalah merupakan lapisan pondasi.
a) Lapisan Base B adalah merupakan lapisan pondasi.
b) Material batu pecah (batu gunung/ batu kali) dengan gradasi yang
b) Material batu pecah (batu gunung/ batu kali) dengan gradasi yang
ditentukan.
ditentukan.
c) Dilakukan penyusunan batu-batu pecah sesuai elevasi rencana.
c) Dilakukan penyusunan batu-batu pecah sesuai elevasi rencana.
d) Pekerjaan ini meliputi pengadaan, penghamparan dan pemadatan
d) Pekerjaan ini meliputi pengadaan, penghamparan dan pemadatan
material sub base course diatas tanah timbunan yang telah selesai.
material sub base course diatas tanah timbunan yang telah selesai.
e) Material sub base course : pecahan batu atau pecahan batu kerikil yang
e) Material sub base course : pecahan batu atau pecahan batu kerikil yang
telah lolos dalam pengujian gradasi
telah lolos dalam pengujian gradasi
f) Setelah persiapan permukaan tanah selesai, marking untuk pekerjaan
f) Setelah persiapan permukaan tanah selesai, marking untuk pekerjaan
subbase course harus dipasang dengan acuan center line pada timbunan
subbase course harus dipasang dengan acuan center line pada timbunan
tanggul yang sudah ada.
tanggul yang sudah ada.
g) Material disupply dengan memakai dump truck dan didrop serta
g) Material disupply dengan memakai dump truck dan didrop serta
dilevelling
dilevelling
h) Setelah dilevelling dan dicek elevasi, kemudian dipadatkan dengan
h) Setelah dilevelling dan dicek elevasi, kemudian dipadatkan dengan
menggunakan compactor / vibro roller yang mana sebelumnya
menggunakan compactor / vibro roller yang mana sebelumnya
telahdilaksanakan trial compaction.
telahdilaksanakan trial compaction.
i) Ketika dibutuhkan lebih dari satu lapisan, setiap lapisan harus dibentuk
i) Ketika dibutuhkan lebih dari satu lapisan, setiap lapisan harus dibentuk
dandipadatkan sebelum lapisan berikutnya dikerjakan.
dandipadatkan sebelum lapisan berikutnya dikerjakan.
2. Lapisan Aggregat A
a) Lapisan Base A adalah merupakan lapisan pondasi.
a) Lapisan Base A adalah merupakan lapisan pondasi.
b) Dilakukan penghamparan batu-batu pecah sesuai elevasi
b) Dilakukan penghamparan batu-batu pecah sesuai elevasi
rencana.
rencana.
c) Setelah Lapisan Base B dipasang sesui elevasi dan ketebalan
c) Setelah Lapisan Base B dipasang sesui elevasi dan ketebalan
yang direncanakan kemudian dihampar Lapisan Base A.
yang direncanakan kemudian dihampar Lapisan Base A.
Lapisan Base B bergradasi lebih kasar dibanding gradasi
Lapisan Base B bergradasi lebih kasar dibanding gradasi
Lapisan Base A, Lapisan Base A merupakan material pengunci
Lapisan Base A, Lapisan Base A merupakan material pengunci
Lapisan Base B.
Lapisan Base B.
d) Setelah Lapisan Base B dan Lapisan Base A terpasang
d) Setelah Lapisan Base B dan Lapisan Base A terpasang
dilanjutkan dengan pekerjaan pemadatan. e) Base course
dilanjutkan dengan pekerjaan pemadatan. e) Base course
dihamparkan dan dipadatkan diantara sub base course dan
dihamparkan dan dipadatkan diantara sub base course dan
lapis permukaan aspal, tebalnya = 15cm setelah dipadatkan,
lapis permukaan aspal, tebalnya = 15cm setelah dipadatkan,
dengan tingkat kepadatan 70 % CBR.
dengan tingkat kepadatan 70 % CBR.
f) Material Base course terdiri dari pecahan batu atau pecahan batu
f) Material Base course terdiri dari pecahan batu atau pecahan batu
kerikil yang telah lolos dalam pengujian gradasi dengan ayakan
kerikil yang telah lolos dalam pengujian gradasi dengan ayakan
yang telah ditentukan
yang telah ditentukan
g) Setelah persiapan permukaan sub base course selesai , maka
g) Setelah persiapan permukaan sub base course selesai , maka
marking untukpekerjaan Base course harus dipasang dengan
marking untukpekerjaan Base course harus dipasang dengan
acuan center line pada lapisan sub base yang sudah ada.
acuan center line pada lapisan sub base yang sudah ada.
h) Material disupply dengan memakai dump truck dan didrop serta
h) Material disupply dengan memakai dump truck dan didrop serta
dilevelling
dilevelling
i) Penempatan material harus dimulai dari titik yang disetujui Direksi
i) Penempatan material harus dimulai dari titik yang disetujui Direksi
j) Setelah dilevelling dan dicek elevasi, kemudian dipadatkan dengan
j) Setelah dilevelling dan dicek elevasi, kemudian dipadatkan dengan
menggunakan compactor / vibro roller yang mana sebelumnya
menggunakan compactor / vibro roller yang mana sebelumnya
telah dilaksanakan trial compaction. Sewaktu pemadatan
telah dilaksanakan trial compaction. Sewaktu pemadatan
dilaksanakan, kadar air harus dijaga dalam kondisi optimum.
dilaksanakan, kadar air harus dijaga dalam kondisi optimum.
Pemadatan oleh vibro roller dibuat dengan metode makadam,
Pemadatan oleh vibro roller dibuat dengan metode makadam,
yaitu dengan membagi menjadi 2 (dua) lapisan, dengan ketebalan
yaitu dengan membagi menjadi 2 (dua) lapisan, dengan ketebalan
masing-masing 7.5 cm setelah dipadatkan. Ketebalam maksimum
masing-masing 7.5 cm setelah dipadatkan. Ketebalam maksimum
setelah dipadatkan 15 cm. Pemadatan oleh vibro roller harus
setelah dipadatkan 15 cm. Pemadatan oleh vibro roller harus
overlapping selebar 20 cm antar area pemadatan.
overlapping selebar 20 cm antar area pemadatan.
k) Ketika dibutuhkan lebih dari satu lapisan, setiap lapisan harus
k) Ketika dibutuhkan lebih dari satu lapisan, setiap lapisan harus
dibentuk dan dipadatkan sebelum lapisan berikutnya dikerjakan.
dibentuk dan dipadatkan sebelum lapisan berikutnya dikerjakan.
Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan
Perkerasan berbutir
Pemasangan patok- Metode Pelaksanaan
Pemasangan patok- Metode Pelaksanaan
patok garis Sebagai Pedoman
patok garis Sebagai Pedoman
ketinggian pekerjaan Penting Pelaksanaan
ketinggian pekerjaan Penting Pelaksanaan
perkerasan berbutir. Pekerjaan.
perkerasan berbutir. Pekerjaan.

Spesifikasi
Spesifikasidan
dan
Instruksi
InstruksiKerja
Kerja

Jadwal Perkerasan
Jadwal Perkerasan
sirtu (gravel
sirtu (gravel
Kerja
Kerja pavement)
pavement)

Sub Base
PEMASANGAN PATOK-PATOK GARIS
KETINGGIAN
Pelaksanaan
Pengecek
Pengecek
Pelaksanaan
pengukuran
Pengukur
Pengukur pengukuran
an
an an
awal
awal(Gambar
(Gambar
anpatok
patok kerja
kerja
benchma
benchma sementara dipelajari.
sementara dipelajari.
rk
rk(BM)
(BM) dan
dandiikat
diikat
Disiapkan
Disiapkandata data
untuk
untuk
dimulai
dimulai pada
padaBM, BM, pengukuran
pengukuran
dari
daricekcek selanjutny
selanjutny
situasi
situasi(staking
out)
(staking
berupa
out) berupa
fisik
fisikBM,BM, aa jarak,
jarak,sudut
sudut
memasan dan
danelevasi.
cek
ceknilai
nilai memasan elevasi.
Dipasang
Dipasang
koordinat
koordinat ggBM
BMbaru baru identifikasi
identifikasi
BM dengan
dengan titik
titikdetail
detaildan
dan
BM titik utama
titik utama
dengan jarak
jarak
dengan sesuai
sesuaigambar.
gambar.
ikatan sesuai
sesuai Dipasang
Dipasangtitik titik
ikatan kebutuha BM sementara
BM sementara
BM kebutuha
BMyang yang nn
untuk
untuk
mengontrol
lain
lain
mengontrol
pekerjaan.
pekerjaan.
PERKERASAN SIRTU (GRAVEL PAVEMENT)
Leveling
Leveling Supplier
Suppliermaterial
material
timbunan
timbunantanah
tanah sirtu
sirtudengan
dengandump
dump
dengan truk
trukke
kelapangan
dengangrader
grader lapangan

Penghamparan
Penghamparan
dan
danleveling
levelingsirtu
sirtu
dengan
dengangrader
grader

Pemadatan
Pemadatan
Curing
Curingdengan
dengan dengan
dengantandem
tandem
water
watertank
tanktruk
truk roller
roller
Flow Chart Pekerjaan Gravel Pavement
Finishing Levelling Of Existing Embankment
Finishing Levelling Of Existing Embankment

Transported material to site by dump truck


Transported material to site by dump truck

Spreading by grader
Spreading by grader

Compacting by tandem roller


Compacting by tandem roller

Curing by water tank truck


Curing by water tank truck

Compacting by tandem roller Re-compacting


Re-compactingbased
based
Compacting by tandem roller on
oncheck
checklist
listof
ofdetect
detect
Inspection & test (CBR)
Inspection & test (CBR)
Check
Checklist
listof
ofdetect
detect
Continued above sequence until top layer (together)
(together)
Continued above sequence until top layer

finished
finished
SUB BASE COURSE & BASE COURSE
Sub
Subbase
basecourse
course setebal
setebal++35
35cm
cmdan
danBase
Basecourse
course setebal
setebal
++15
15cm
cmdengan
dengangradasi
gradasisesuai
sesuaistandar
standarspesifikasi
spesifikasiBina
Bina
Marga
Margayaitu
yaitucampuran
campuranbatu
batupecah
pecahdan
dan sirtu
sirtu
atausemuanya
atausemuanyabatu
batupecah
pecah

Material
Materialdihampar
dihampardandan
dipadatkan
dipadatkanlapis
lapisdemi
demilapis,
lapis,
max15
max15cm cmsetelah
setelah
pemadatan.
pemadatan.

Material
Materialtersebut
tersebutdibawa
dibawa
dump
dumptruk
trukdari
dariQuarry
Quarry dan
dan
PEKERJAAN SUB GRADE
Marking tiap 50 Marking untuk
Marking tiap 50 Marking
elevasi untuk
rencana jalan
m di center line elevasi rencana jalan
m di center line di center line harus
di center
rencana jalan dicek secaraline harus
periodik
rencana jalan dicek secara periodik

U-Ditch, drain dan outlet untuk


drainase di sisi
U-Ditch, drainkiri atau
dan kanan
outlet untuk
sepanjang konstruksi
drainase di sisi kirisub grade
atau kanan
harus dibuat konstruksi
sepanjang dan dijaga sub
untukgrade
melindungi
harus dibuatsub grade
dan dari
dijaga untuk
kerusakan karena air
melindungi subpermukaan
grade dari/
kerusakanair hujanair permukaan /
karena
air hujan

Pemadatan sub
Pemadatan
grade sub
dilakukakan
grade
sesuaidilakukakan
dengan
sesuai dengan
spesifikas
spesifikas
PEKERJAAN SUB BASE
Marking pekerjaan lapis Pengadaan atau
Markingaggregat
pondasi pekerjaaninilapis Pengadaan atau
pondasi aggregat ini penyediaan
harus dipasang dengan penyediaan
haruscentre
acuan dipasang
line dengan
pada material Aggregat
jalan lama yang sudahpada
acuan centre line material Aggregat
ada kelas B
jalan lama yang sudah ada kelas B

Material di supply
Material
dengan di supply
memakai
dengan
dump memakai
truck dan
dump truck dan
didrop serta dilevelling
didrop serta dilevelling

Dipadatkan dgn
Dipadatkan Lapis Pondasi Aggregat
compactor / vibrodgn
roller Lapis
compactor / vibro roller kelasPondasi Aggregat
B digunakan
dimana sebelumnya kelaslapis
B digunakan
dimana sebelumnya sebagai pondasi
telah dilaksanakan trial sebagai lapis pondasi
telahcompaction
dilaksanakan trial bawah pada badan Jalan
bawah pada badan Jalan
compaction
Contoh Instruksi Kerja Pekerjaan Perkerasan Berbutir
Pengawasan Dan Pengendalian
Pelaksanaan Pekerjaan Perkerasan
berbutir
a)
a)Pengendalian
PengendalianBiaya,
Biaya,produktivitas
produktivitasdan
danwaste
waste

b)
b) Pengendalian
Pengendalian Mutu
Mutu

c)
c) Pengendalian
Pengendalian Waktu
Waktu
Permasalahan dan Penyimpangan Mutu di
Lapangan Untuk Bahan Aggregat
 Agregat kotor oleh tanah dan debu dapat
menyebabkan aspal kurang baik menempel pada
batu, mudah keropos, lepas terburai.
 Batu asam (granite, dan Iain-Iain) tidak mau lengket
dengan aspal karena aspal bermuatan asam
 Gradasi agregat tidak sesuai dengan persyaratan
karena hasil crusher sulit diubah atau bisa diubah
tapi nenimbulkan harga naik
 Bentuk batu banyak yang pipih sulit dipadatkan,
batu pecah bentuk jagung (cubical) masih mahal
 Batu pecah tangan cenderung tidak punya butir
halus, sulit mencapai gradasi yang disyaratkan.
Cara Pencegahan dan Perbaikan Mutu
 Hasil dan Stone crusher minimal dipisahkan 2 ukuran yaitu
ukuran diatas saringan no 4 disebut sebagai butir kasar (Coarse
Agregat atau CA) dan dibawah no 4 disebut butir halus (FA atau
Fine Agregat)
 Pencapaian gradasi dilakukan dengan mengatur bukaan pada
Cold Bin di AMP (lebih cepat lagi kalau ada 3 jenis ukuran yaitu
10 s/d 18 mm, 4 s/d 10 mm dan dibawah 4 mm)
 Pembersihan batu bisa dilakukan sebelum masuk Cold Bin
yaitu dengan menyemprotkan batu yang sedang dimuat ke Cold
Bin, penyemprotan air ke stok batuan hanya membersihkan
permukaan timbunan, bagian dalam masih kotor.
 Bila sulit mencapai gradasi yang disyaratkan bisa dicoba
dengan mengganti screening (saringan) di Stone Crusher
 Bila banyak batu pipih bisa diperbaiki dengan cara hasil
Crusher dimasukkan lagi ke One Crusher, biasanya diperlukan
2 buah One Crusher agar mencapai kapasitas yang diinginkan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai