Insektisida S1
Insektisida S1
Insektisida S1
1. Meningkatkan aktivitas
2. Efeknya/daya kerja tahan lama
3. Tidak mudah rusak oleh perubahan
cuaca
4. Menjadi mudah ditangani oleh
pengguna
Macam formulasi
insektisida
1. Tepung hembus (Dust = D)
Tepung kering, digunakan langsung dihembuskan
Tanpa dicampur/diencerkan dg bahan lain
Bahan aktif rendah (1-10%)
2. Butiran (Granule = G)
Berupa butiran pasir
Penggunaan langsung (Abate larva Aedes)
3. Tepung semprot (Wettable powder =
WP)
* Penggunaan dicampur dengan air
* Digunakan dengan berbagai alat
1. Virus
Contoh: Nuclear Polyhidrosis Heliothis
2. Jamur
Contoh: Coelomomycoes stegomyiae
efektif untuk larva nyamuk A. gambiae
di Afrika
3. Bakteri
Contoh: Bacillus thuringensis,
sporanya melukai saluran
pencernaan serangga
4. Protozoa
Contoh: Nosemalocustae
A. RESISTENSI
Difinisi
Populasi serangga yg mampu bertahan
terhadap pengaruh insektisida dg dosis yg
biasa diberikan
Mekanisme
a. Resistensi morfologi
penebalan kutikula, bulu lebat
b. Resistensi fisiologi/enzymatis
Fisiologi bawaan
- daya absorbsi lambat
- penyimpanan pd jaringan tdk vital
- ekskresi cepat
- detoksikasi oleh enzim
Fisiologi yg didapat
Toleransi akibat dosis subletal
c. Resistensi watak
Watak bawaan
- perubahan habitat
- avoidance (menghindar dari
insektisida)
Watak yg didapat
menghindar dari dosis subletal
B. PENCEMARAN LINGKUNGAN