Dra.Hj.Sumiaty Karatte.Msi
• Pembangunan bidang pendidikan yang
dilaksanakan oleh pemerintah bersama
masyarakat merupakan upaya
pengejawantahan salah satu cita – cita nasional,
yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Proses
pencerdasan bangsa dilakukan baik melalui
jalur sekolah maupun jalur luar sekolah. Pada
gilirannya, kesempatan memperoleh pendidikan
untuk semua semakin dirasakn masyarakat,
karena pendidikan dijadikan kebutuhan pokok
dlm kehidupan masyarakat.
• Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman
dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri serta
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. “
konsekuensinya adalah seluruh jalur, jenjang, dan
jenis pendidikan di indonesia bermuara pada
pencapaian tujuan pendidikan nasional tersebut
dalam wujud manusia indonesia seutuhnya.
• Dalam momentum besarnya tantangan
terhdap masa depan diera globalisasi,
tampaknya dunia pendidikan kita masih
kurang siap. Berdasarkan laporan Political
dan Economic Risk Consultancy yang
berkedudukan di Hongkong, sebagaiman
dimuat dlm The Jakarta Post diungkapkan
bahwa system pendidikan di indonesia
adalah yang terburuk diasia
• Globalisasi menuntut adanya perubahan
paradigma dalam dunia pendidikan.
Untuk melakukan hal tersebut, peranan
manajemen pendidikan sangat signifikan
untuk menciptakan sekolah- sekolah
bermut. Pendidikan perlu mendapat
pengaturan dan standarisasi untuk
memenangkan kompetisi dan
peningkatan mutu terus- menerus.
• factor yang menyebabkan mutu pendidikan
kita rendah terletak pada unsur – unsure dari
system pendidikan itu sendiri, yakni paling
tidak ada factor kurikulm, sumber daya
ketenagaan, sarana dan fasilitas, manajemen
sekolah, pembiayaan pendidikan, social
budaya, rendahnya pemanfaatan sains dan
teknologi juga mempengaruhi mutu
pendidikan
• Manajemen Pendidikan adalah aplikasi prinsip, konsep
dan teori manajemen dalam aktivitas pendidikan untuk
mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
Untuk menjalankan organisasi pendidikan diperlukan
manajemen pendidikan yang efektif.
• Sampai satu dasawarsa terakhir pengujung abad ke 20
dunia pendidikan kita belum sepenuhnya dapat
memenuhi harapan masyarakat.
• Fenomena itu ditandai dari rendahnya mutu lulusan,
penyelesaian masalah pendidikan yang tidak tuntas, atau
cenderung tambal sulam, bahkan lebih berorientasi
proyek, akibatnya seringkali pendidikan mengecewakan
masyarakat
• Mereka terus mempertanyakan relevansi pendidikan
dengan kebutuhan masyarakat dalam dinamika
kehidupan ekonomi, ppolitik, social, budaya.
• Kualitas pendidikan kurang sesuai dengan kebutuhan
pasar tenaga kerja dan pembangunan, baik industry,
perbankan dan telekomunikasi maupun pasar tenaga
kerja sector lainnya yang cenderung menggugat
eksistensi sekolah. erusakan, kejahatan, korupsi atau
kerusakan akhlak dari praktik pengelolaan
pendidikan nasional. Tujuan utama reformasi
pendidikan nasional adalah membangun suatu
system pendidikan nasional yang lebih baik dan lebih
maju dengan memberdayakan seoptimal mungkin
potensi daerah dan partisipasi masyarakat. Negara
• Kondisi tersebut menyebabkan sebagian
masyarakat menjadi pesimis terhadap
sekolah, ada anggapan bahwa pendidikan
tidak lagi mampu menciptakan mobilitas
social mereka secara vertical, karena
sekolah tidak menjanjikan pekerjaan yang
layak. Sekolah kurang menjamin masa
depan anak yang lebih baik.
• Sekolah kurang menjamin masa depan anak
yang lebih baik.Kita perlu memperbaiki
kerusakan, kejahatan, korupsi atau kerusakan
akhlak dari praktik pengelolaan pendidikan
nasional. Tujuan utama reformasi pendidikan
nasional adalah membangun suatu system
pendidikan nasional yang lebih baik dan lebih
maju dengan memberdayakan seoptimal
mungkin potensi daerah dan partisipasi
masyarakat.
• Negara Negara maju seperti amerika, jepang
dan inggris pada akhir abad XX merasa perlu
menerapkan TQM( Total Quality management)
atau manajemen mutu terpadu dalam bidang
pendidikan. Sebagai suatu system, TQM tidak
hanya mengikis problem pendidikan, tapi
sekaligus sebagai model yang mengutamakan
perbaikan
• Adapun jargon utama yang mendasari falsafah
manajemen mutu terpadu terfokus pada
pernyataan “ Do the right things, first time,every
time” ( kerjakan sesuatu yang benar sejak
pertamakali, setiap waktu ). Dalam hal ini, mutu
terpadu pendidikan dipahami sebagai suatu proses
yang melibatkan pemusatan pada pencapaian
kepuasan harapan pelanggan pendidikan,
perbaikan terus menerus, pemabagian tanggung
jawab dengan para pegawai dan pengurangan
pekerjaan tersisa dan pengerjaan kembali( ulang).
PENGERTIAN MUTU
Pengetahuan
Keterampilan
khusus
Keterampilan
Tercantum dalam Lampiran
Keterampilan Permenristekdikti 44 tahun 2015
Umum (dapat ditambah oleh perguruan
tinggi)
penugasan
terstruktur 60 mandiri 60
tatap muka 50 menit
menit per
menit per minggu per minggu
minggu per
per semester; per semester
semester
Seminar atau Bentuk Lain yang Sejenis
• 1 sks =
belajar
tatap muka mandiri 70
100 menit per menit per
minggu per minggu per
semester; semester
Sistem Blok, Modul
• Perhitungan beban belajar dalam sistem blok,
modul, atau bentuk lain ditetapkan sesuai dengan
kebutuhan dalam memenuhi capaian pembelajaran
• Proses Pembelajaran lain: 1 (satu) sks pada
proses pembelajaran berupa praktikum, praktik
studio, praktik bengkel, praktik lapangan, penelitian,
pengabdian kepada masyarakat, dan/atau proses
pembelajaran lain yang sejenis, 170 menit per
minggu per semester.
Mahasiswa Berprestasi Akademik Tinggi
Diploma
Sarjana 2,0 2,76 – 3,0 3,01 – 3,50 > 3,50
Profesi,
Spesialis,
Magister, 3,0 3,0 – 3,50 3,51 – 3,75 > 3,75
Magister
Terapan Doktor
DoktorTerapan
dinyatakan dengan
memiliki kompetensi pendidik, sertifikat pendidik,
dan/atau sertifikat
profesi