Anda di halaman 1dari 13

SEDIAAN DAN

PENGGUNAAN
TRANSDERMAL
STRUKTUR KULIT
transdermal merupakan salah satu bentuk sistem penghantaran obat dengan
cara ditempel melalui kulit. Rute penghantaran
obat secara transdermal merupakan rute pilihan alternatif untuk beberapa
obat, karena mempunyai beberapa keuntungan antara lain dapat memberikan
efek obat dalam jangka waktu yang lama, pelepasan obat dengan dosis
konstan, cara penggunaan yang mudah, dan dapat mengurangi frekuensi
pemberian obat

Pengertian transdermal :
TRANSDERMAL
Tujuan
dari pemberian obat secara transdermal
adalah obat dapat berpenetrasi ke
jaringan kulit dan memberikan efek
terapeutik yang diharapkan

Sediaan transdermal merupakan salah satu


bentuk sistem penghantaran obat
dengancara ditempel melalui kulit.
sistem matrik
Dalam sistem matrik
tersusun atas lapisan
backing layer,
campuran obat dan
polimer, dan adhesive
Sedian transdermal layer.
terbagi menjadi 2
macam sistem: sistem reservoir
dalam sistem reservoir
tersusun atas lapisan
backing layer, larutan
obat, control rate, dan
adhesive layer.
TUJUAN Penggunaan obat melalui kulit
1. Obat harus tinggal pada permukaan kulit : mis.
Bahan desinfeksi, pelindung cahaya dan lain-lain
2. Obat dibebaskan ke dalam kulit atau ke dalam
jaringan, dan memberikan efek lokal, misalnya
anastesi lokal
3. Obat diaborpsi dan memberikan efek sistemik
Rute pemberitaan obat
transdermal
pemberian transdermal menghindari efek lintas metabolisme obat pertama (first-
pass metabolism) yang terkait dengan oral. Oleh karena itu, pemberian
transdermal memungkinkan untuk meningkatkan bioavailabilitas. Kedua,
pemberian transdermal memungkinkan rilis berkepanjangan dari obat
tertentu, yang dapat meningkatkan kepatuhan pasien. Ketiga, pemberian
transdermal meminimalkan efek samping karena lebih rendah puncak
konsentrasi obatnya.
Contoh sediaan dari patch transdermal
sendiri adalah klonidin, fentanyl,
lidokain, nitrogliserin, dan sebagainya.
sediaan transdermal dengan beberapa
mekanisme diantaranya :
1. Meningkatkan kelarutan atau
fluidisitas dari stratum korneum
sehingga dapat menurunkan fungsi
kulit sebagai barrier penghalang.
2. Meningkatkan aktivitas termodinamik
dari obat dan kulit.
3. Mempengaruhi koefisien partisi dari
obat sehingga meningkatkan pelepasan
obat pada kulit.
4. Mengganggu korneosit pada kulit
dengan berinteraksi dengan filamen
keratin
sediaan transdermal harus memiliki
beberapa sifat, diantaranya :

1. Tidak beracun dan tidak menyebabkan


iritasi.
2. Tidak memberikan efek farmakologis
bagi tubuh.
3. Bekerja pada kulit secara reversibel.
4. Kompatibel dan stabil dengan banyak
zat aktif.
5. Dapat diterima baik oleh kulit.
thanks!
CREDITS: This presentation template
was created by Slidesgo, including
icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai